SlideShare a Scribd company logo
OLEH KELOMPOK
1. NSR


Metode penyelesaian program linier dengan metode
simpleks pertamakali dikemukakan oleh George Dantzig
pada tahun 1947. Metode ini menjadi terkenal ketika
diketemukan alat hitung elektronik dan menjadi poluler
ketika munculnya komputer. Proses perhitungan metode
ini dengan melakukan iterasi/perbaikan berulang-ulang
sampai tercapai hasil optimal dan proses perhitungan
ini menjadi mudah dengan komputer. Selanjutnya
berbagai alat dan metode dikembangkan untuk
menyelesaikan masalah program linear bahkan sampai
pada masalah riset operasi hingga tahun 1950 an
seperti pemrograman dinamik, teori antrian, dan
persediaan.
Program Linier merupakan metode matematik dalam
mengalokasikan sumber daya yang langka untuk
mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan
keuntungan atau meminimumkan biaya. LP ( Linier
Programming) banyak diterapkan dalam membantu
menyelesaikan masalah ekonomi, indutri, militer, social
dan lain-lain.
Karakteristik persoalan dalam program linier adalah
sebagai berikut:
1.Ada tujuan yang ingin dicapai
2.Tersedia beberapa alternatif untuk mencapai tujuan
3.Sumberdaya dalam keadaan terbatas
4.Dapat
dirumuskan dalam bentuk matematika
(persamaan/ketidaksamaan)
Metode simplek adalah metode yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan persoalan manajerial yang telah
diformulasikan terlebih dahulu kedalam persamaan
matematika yang mempunyai variabel keputusan mulai
dari lebih besar atau sama dengan dua atau tiga
(multivariabel) yang tidak bisa diselesaikan dengan
metode grafik. Akan tetapi tidak seperti metode
grafik,dimana kita dapat dengan mudah mencari titik
terbaik diantara semua titik solusi, metode simpleks
bergerak dari satu solusi ke solusi yang lebih baik
sampai solusi optimal didapat.
1.
2.
3.

4.

Nilai kanan fungsi tujuan harus nol (0)
Nilai kanan fungsi kendala harus positif.
Fungsi kendala dengan tanda “≤” harus
diubah ke bentuk “=” dengan menambahkan
variabel slack/surplus.
Fungsi kendala dengan tanda “≥” diubah ke
bentuk “≤” baru ke bentuk persamaan








Mengubah fungsi tujuan dan batasanbatasan
Menyusun persamaan-persamaan di
dalam table
Memilih kolom kunci
Memilih baris kunci
Merubah nilai-nilai pada baris kunci
Mengubah nilai-nilai selain pada baris
kunci
Melanjutkan
perbaikan/pengulangan/iterasi


Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2



Batasan (constrain)
(1) 2X1
(2)
(3)

3X2
6X1 + 5X2

≤8
≤ 15
≤ 30
Langkah 1:
Mengubah fungsi tujuan dan batasan-batasan


Fungsi tujuan
Z = 3X1 + 5X2 diubah menjadi Z - 3X1 - 5X2 = 0.



Fungsi batasan (diubah menjadi kesamaan & di + slack variabel)
(1) 2X1
≤ 8 menjadi 2X1
+ X3
(2) 3X2

≤ 15 menjadi

(3) 6X1 + 5X2

≤ 30 menjadi

3X2
6X1 +

5X2

+ X4

= 8
= 15

+ X5 = 30

Slack variabel adalah variabel tambahan yang mewakili tingkat pengangguran
atau kapasitas yang merupakan batasan


Fungsi tujuan : Maksimumkan Z - 3X1 - 5X2 = 0



Fungsi batasan
(1) 2X1
+ X3
(2)

3X2

(3) 6X1 + 5X2

= 8
+ X4

= 15
+ X5

= 30
Beberapa Istilah dlm Metode Simplek

NK adalah nilai kanan persamaan, yaitu nilai di belakang tanda
sama dengan ( = ). Untuk batasan 1 sebesar 8, batasan 2 sebesar
15, dan batasan 3 sebesar 30.

Variabel dasar adalah variabel yang nilainya sama dengan sisi
kanan dari persamaan. Pada persamaan 2X1 + X3 = 8, kalau belum
ada kegiatan apa-apa, berarti nilai X1 = 0, dan semua kapasitas
masih menganggur, maka pengangguran ada 8 satuan, atau nilai X 3
= 8. Pada tabel tersebut nilai variabel dasar (X3, X4, X5) pada fungsi
tujuan pada tabel permulaan ini harus 0, dan nilainya pada batasanbatasan bertanda positif
Z = 3X1 + 5X2 diubah menjadi Z - 3X1 - 5X2 = 0.
(1) 2X1
(2) 3X2
(3) 6X1 + 5X2

≤ 8 menjadi
≤ 15 menjadi
≤ 30 menjadi

2X1
6X1 +

+ X3

= 8
+ X4
= 15
+ X5 = 30

3X2
5X2

Variabel
Dasar

Z

X1

X2

X3

X4

X5

NK

Z

1

-3

-5

0

0

0

0

X3

0

2

0

1

0

0

8

X4

0

0

3

0

1

0

15

X5

0

6

5

0

0

1

30


Kolom kunci adalah kolom yang merupakan
dasar untuk mengubah tabel simplek.
Pilihlah kolom yang mempunyai nilai pada
garis fungsi tujuan yang bernilai negatif
dengan angka terbesar. Dalam hal ini
kolom X2 dengan nilai pada baris persamaan
tujuan –5. Berilah tanda segi empat pada
kolom X2, seperti tabel berikut
2 Tabel simpleks: pemilihan kolom kunci pada tabel pertama
Variabel
Dasar

Z

X1

X2

X3

X4

X5

NK

Z

1

-3

-5

0

0

0

0

X3

0

2

0

1

0

0

8

X4

0

0

3

0

1

0

15

X5

0

6

5

0

0

1

30

Keterangan
(Indeks)

Jika suatu tabel sudah tidak memiliki nilai negatif pada baris fungsi tujuan, berarti
tabel itu tidak bisa dioptimalkan lagi (sudah optimal).




Baris kunci adalah baris yang merupakan dasar untuk mengubah
tabel simplek, dengan cara mencari indeks tiap-tiap baris dengan
membagi nilai-nilai pada kolom NK dengan nilai yang sebaris pada
kolom kunci.
Indeks = (Nilai Kolom NK) / (Nilai kolom kunci)
Untuk baris batasan 1 besarnya indeks = 8/0 = ∼, baris batasan 2 =
15/3 = 5, dan baris batasan 3 = 30/5 = 6. Pilih baris yang
mempunyai indeks positif dengan angka terkecil. Dalam hal ini
batasan ke-2 yang terpilih sebagai baris kunci. Beri tanda segi
empat pada baris kunci. Nilai yang masuk dalam kolom kunci dan
juga masuk dalam baris kunci disebut angka kunci

Langkah 5: Mengubah nilai-nilai baris kunci
Nilai baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan angka kunci,
seperti tabel 3. bagian bawah (0/3 = 0; 3/3 = 1; 0/3 = 0; 1/3 = 1/3; 0/3 = 0;
15/3 = 5). Gantilah variabel dasar pada baris itu dengan variabel yang
terdapat di bagian atas kolom kunci (X2).
Variabel
Dasar

Z

X1

X2

X3

X4

X5

NK

Z

1

-3

-5

0

0

0

0

X3

0

2

0

1

0

0

8

8/0 = ∞

X4

0

0

3

0

1

0

15

15/3 = 5

X5

0

6

5

0

0

1

30

30/5 = 6

0

0

0

1/3

0

15/3

Z
X3
X2

1

X5
0/3

0/3

3/3

0/3

1/3

0/3

15/3

Keteranga
n (Indeks)
Langkah 6: Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci
Rumus :
Baris baru = baris lama – (koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris kunci
Baris pertama (Z)
[-3

0

0

0,

0]

(-5)

[0

1

0

1/3

0,

5]

=

[-3

0

0

5/3

0,

25]

[2

0

1

0

0,

8]

(0)

Nilai baru

-5

[0

1

0

1/3

0,

5]

=

[2

0

1

0

0,

8]

(-)

Baris ke-2 (batasan 1)

Nilai baru

(-)
Baris ke-4 (batasan 3)
[6

0

0

1,

30 ]

(5)

[0

1

0

1/3

0,

5 ]

=

Nilai baru

5

[6

0

0

-5/3

1,

5 ]

Tabel pertama nilai lama dan tabel kedua nilai baru
Variabel
Dasar

Z

X1

X2

X3

X4

X5

NK

Z

1

-3

-5

0

0

0

0

X3

0

2

0

1

0

0

8

X4

0

0

3

0

1

0

15

X5

0

6

5

0

0

1

30

Z

1

-3

0

0

5/3

0

25

X3

0

2

0

1

0

0

8

X2

0

0

1

0

1/3

0

5

X5

0

6

0

0

-5/3

1

5

(-)
Langkah 7: Melanjutkan perbaikan
Ulangilah langkah-langkah perbaikan mulai langkah 3 sampai langkah ke-6
untuk memperbaiki tabel-tabel yang telah diubah/diperbaiki nilainya. Perubahan
baru berhenti setelah pada baris pertama (fungsi tujuan) tidak ada yang bernilai
negatif
Variabel
Dasar

Z

X1

X2

X3

X4

X5

NK

Z

1

-3

0

0

5/3

0

25

X3

0

2

0

1

0

0

8

X4

0

0

1

0

1/3

0

5

X5

0

6

0

0

-5/3

1

5

Z

1

X3

0

X2

0

X1

0

6/6

0

0

-5/18

1/6

5/6

6/6

0/6

0/6

(-5/3)/6

1/6

5/6

Keterangan
(Indeks)

= 8/2 = 4

= 5/6 (minimum)
Nilai baru
Baris ke-1
[-3

0

5/3

0,

25 ]

(-3)

[1

0

0

-5/18

1/6,

5/6]

=

[0

0

0

5/6

½,

271/2]

[2

0

1

0

0,

8]

(2)

Nilai baru

0

[1

0

0

-5/18

1/6,

5/6]

=

0

0

1

5/9

-1/3,

61/3]

(-)

Baris ke-2 (batasan 1)

Nilai baru

(-)

Baris ke-3 tidak berubah karena nilai pada kolom kunci = 0
[0

0

1/3

0,

5]

(0)
Nilai baru

1

[1

0

0

-5/18

1/6,

5/6]

=

0

1

0

1/3

0,

5]

(-)
Tabel simpleks final hasil perubahan
Variabel
Dasar

Z

X1

X2

X3

X4

X5

NK

Z

1

0

0

0

5/6

½

271/2

X3

0

0

0

1

5/9

-1/3

61/3

X2

0

0

1

0

1/3

0

5

X1

0

1

0

0

-5/18

1/6

5/6

Baris pertama (Z) tidak ada lagi yang bernilai negatif. Sehingga tabel tidak
dapat dioptimalkan lagi dan tabel tersebut merupakan hasil optimal
Dari tabel final didapat
X1 = 5/6
X2 = 5
Zmaksimum = 271/2
Linier simplek MAKSIMASI

More Related Content

What's hot

Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)
hazhiyah
 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Aururia Begi Wiwiet Rambang
 
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstanRelasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Lutfi Nursyifa
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
specy1234
 
Simpleks maksimum
Simpleks maksimum Simpleks maksimum
Simpleks maksimum
Andina Aulia Rachma
 
Metode simpleks dual
Metode simpleks dualMetode simpleks dual
Metode simpleks dual
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
Diponegoro University
 
Diferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemukDiferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemuk
Dani Ibrahim
 
8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)Nadia Rahmatul Ummah
 
Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasi
Hengki Putra
 
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUALPENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Kannal Bakti Pakinde
 
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingFransiska Puteri
 
Program Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode SimpleksProgram Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode Simpleks
raaaka12
 
Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Program linier – metode simpleks revisi (msr)Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Ervica Badiatuzzahra
 
Penerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linierPenerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linier
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linierMetode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
ahmad puji ardi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)Fransiska Puteri
 
Persamaan fungsi linier
Persamaan fungsi linierPersamaan fungsi linier
Persamaan fungsi linier
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

What's hot (20)

Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)
 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
 
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstanRelasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
 
Simpleks maksimum
Simpleks maksimum Simpleks maksimum
Simpleks maksimum
 
Metode simpleks dual
Metode simpleks dualMetode simpleks dual
Metode simpleks dual
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
 
Diferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemukDiferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemuk
 
Pert.1 metode simpleks
Pert.1 metode simpleksPert.1 metode simpleks
Pert.1 metode simpleks
 
8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)
 
Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasi
 
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUALPENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
 
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
 
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
 
Program Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode SimpleksProgram Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode Simpleks
 
Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Program linier – metode simpleks revisi (msr)Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Program linier – metode simpleks revisi (msr)
 
Penerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linierPenerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linier
 
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linierMetode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
 
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
 
Persamaan fungsi linier
Persamaan fungsi linierPersamaan fungsi linier
Persamaan fungsi linier
 

Viewers also liked

Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Nila Aulia
 
Presentación de los_textos_de_linier
Presentación de los_textos_de_linierPresentación de los_textos_de_linier
Presentación de los_textos_de_linier
Universidad de Panamá
 
Iso 9001 2008-7-6-mio-v2
Iso 9001 2008-7-6-mio-v2Iso 9001 2008-7-6-mio-v2
Iso 9001 2008-7-6-mio-v2bobovica
 
Lasse Kjær - Conversionboost
Lasse Kjær - ConversionboostLasse Kjær - Conversionboost
Lasse Kjær - Conversionboost
lassekjaer
 
Agile Mindset For Executives
Agile Mindset For ExecutivesAgile Mindset For Executives
Agile Mindset For Executives
Michael Tarnowski
 
InPolitiX - bridging the gap between citizens and politicians
InPolitiX - bridging the gap between citizens and politicians InPolitiX - bridging the gap between citizens and politicians
InPolitiX - bridging the gap between citizens and politicians
Donato De Ieso
 
Pemograman Linier
Pemograman LinierPemograman Linier
Pemograman Linier
ainineni
 
Metodo Simplex
Metodo SimplexMetodo Simplex
Metodo SimplexIsabel
 
Método de dos fases
Método de dos fasesMétodo de dos fases
Método de dos fases
Andres Eduardo Ortuño Rodriguez
 
Tugas Mandiri Riset Operasi
Tugas Mandiri Riset OperasiTugas Mandiri Riset Operasi
Tugas Mandiri Riset Operasi
Princess Nisa
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 

Viewers also liked (13)

Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
Presentación de los_textos_de_linier
Presentación de los_textos_de_linierPresentación de los_textos_de_linier
Presentación de los_textos_de_linier
 
Los verbos
Los verbosLos verbos
Los verbos
 
Personal learning network
Personal learning networkPersonal learning network
Personal learning network
 
Iso 9001 2008-7-6-mio-v2
Iso 9001 2008-7-6-mio-v2Iso 9001 2008-7-6-mio-v2
Iso 9001 2008-7-6-mio-v2
 
Lasse Kjær - Conversionboost
Lasse Kjær - ConversionboostLasse Kjær - Conversionboost
Lasse Kjær - Conversionboost
 
Agile Mindset For Executives
Agile Mindset For ExecutivesAgile Mindset For Executives
Agile Mindset For Executives
 
InPolitiX - bridging the gap between citizens and politicians
InPolitiX - bridging the gap between citizens and politicians InPolitiX - bridging the gap between citizens and politicians
InPolitiX - bridging the gap between citizens and politicians
 
Pemograman Linier
Pemograman LinierPemograman Linier
Pemograman Linier
 
Metodo Simplex
Metodo SimplexMetodo Simplex
Metodo Simplex
 
Método de dos fases
Método de dos fasesMétodo de dos fases
Método de dos fases
 
Tugas Mandiri Riset Operasi
Tugas Mandiri Riset OperasiTugas Mandiri Riset Operasi
Tugas Mandiri Riset Operasi
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 

Similar to Linier simplek MAKSIMASI

Risetoperasi 3-linear-programming-metode-simplex
Risetoperasi 3-linear-programming-metode-simplexRisetoperasi 3-linear-programming-metode-simplex
Risetoperasi 3-linear-programming-metode-simplex
Koran Bekas
 
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
Ochaa BeQii
 
03 metode simplex
03 metode simplex03 metode simplex
03 metode simplex
Syafrawi Syafrawi
 
-SIMPLEX.pdf
-SIMPLEX.pdf-SIMPLEX.pdf
-SIMPLEX.pdf
RidhoRidho69
 
DIPELAJARI YA (1).pptx
DIPELAJARI YA (1).pptxDIPELAJARI YA (1).pptx
DIPELAJARI YA (1).pptx
ZoroRoronoa64
 
Metode Simpleks.ppt
Metode Simpleks.pptMetode Simpleks.ppt
Metode Simpleks.ppt
slotbandar21
 
program linier.pptx
program linier.pptxprogram linier.pptx
program linier.pptx
AldinoMargaPratama1
 
LP SIMPLEKS KASUS MINIMISASI.pptx
LP SIMPLEKS KASUS MINIMISASI.pptxLP SIMPLEKS KASUS MINIMISASI.pptx
LP SIMPLEKS KASUS MINIMISASI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Metode Simpleks
Metode SimpleksMetode Simpleks
Metode Simpleks
hazhiyah
 
MPL ITS
MPL ITSMPL ITS
MPL ITS
Nasir Za'ba
 
2. kuliah kedua or reguler 2015 1
2. kuliah kedua or reguler 2015 12. kuliah kedua or reguler 2015 1
2. kuliah kedua or reguler 2015 1
21010115410004
 
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdfModul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
wiwinastuti1
 
Metode simpleks kelompok 6_10A3
Metode simpleks kelompok 6_10A3Metode simpleks kelompok 6_10A3
Metode simpleks kelompok 6_10A3
THALITAVERONA
 
M2 lp-2 met simpleks
M2  lp-2 met simpleks M2  lp-2 met simpleks
M2 lp-2 met simpleks
RiaWijayaningsih
 
1 matriks.pptx
1 matriks.pptx1 matriks.pptx
1 matriks.pptx
DhivaElanixZalsa
 
3.pl simpleks
3.pl simpleks3.pl simpleks
3.pl simpleks
wilardo123
 
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Braga Rezpect
 
"Matriks: Fondasi Dasar & Konsep Penting"
"Matriks: Fondasi Dasar & Konsep Penting""Matriks: Fondasi Dasar & Konsep Penting"
"Matriks: Fondasi Dasar & Konsep Penting"
GideonKusumaWardhana1
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2cipta31
 

Similar to Linier simplek MAKSIMASI (20)

Risetoperasi 3-linear-programming-metode-simplex
Risetoperasi 3-linear-programming-metode-simplexRisetoperasi 3-linear-programming-metode-simplex
Risetoperasi 3-linear-programming-metode-simplex
 
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
 
03 metode simplex
03 metode simplex03 metode simplex
03 metode simplex
 
-SIMPLEX.pdf
-SIMPLEX.pdf-SIMPLEX.pdf
-SIMPLEX.pdf
 
DIPELAJARI YA (1).pptx
DIPELAJARI YA (1).pptxDIPELAJARI YA (1).pptx
DIPELAJARI YA (1).pptx
 
Metode Simpleks.ppt
Metode Simpleks.pptMetode Simpleks.ppt
Metode Simpleks.ppt
 
program linier.pptx
program linier.pptxprogram linier.pptx
program linier.pptx
 
LP SIMPLEKS KASUS MINIMISASI.pptx
LP SIMPLEKS KASUS MINIMISASI.pptxLP SIMPLEKS KASUS MINIMISASI.pptx
LP SIMPLEKS KASUS MINIMISASI.pptx
 
Metode Simpleks
Metode SimpleksMetode Simpleks
Metode Simpleks
 
MPL ITS
MPL ITSMPL ITS
MPL ITS
 
2. kuliah kedua or reguler 2015 1
2. kuliah kedua or reguler 2015 12. kuliah kedua or reguler 2015 1
2. kuliah kedua or reguler 2015 1
 
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdfModul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
 
Metode simpleks kelompok 6_10A3
Metode simpleks kelompok 6_10A3Metode simpleks kelompok 6_10A3
Metode simpleks kelompok 6_10A3
 
M2 lp-2 met simpleks
M2  lp-2 met simpleks M2  lp-2 met simpleks
M2 lp-2 met simpleks
 
1 matriks.pptx
1 matriks.pptx1 matriks.pptx
1 matriks.pptx
 
3.pl simpleks
3.pl simpleks3.pl simpleks
3.pl simpleks
 
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
 
01 tabelpel bag_1
01 tabelpel bag_101 tabelpel bag_1
01 tabelpel bag_1
 
"Matriks: Fondasi Dasar & Konsep Penting"
"Matriks: Fondasi Dasar & Konsep Penting""Matriks: Fondasi Dasar & Konsep Penting"
"Matriks: Fondasi Dasar & Konsep Penting"
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 

Recently uploaded

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TeukuEriSyahputra
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
annisaqatrunnadam5
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 

Linier simplek MAKSIMASI

  • 2.  Metode penyelesaian program linier dengan metode simpleks pertamakali dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun 1947. Metode ini menjadi terkenal ketika diketemukan alat hitung elektronik dan menjadi poluler ketika munculnya komputer. Proses perhitungan metode ini dengan melakukan iterasi/perbaikan berulang-ulang sampai tercapai hasil optimal dan proses perhitungan ini menjadi mudah dengan komputer. Selanjutnya berbagai alat dan metode dikembangkan untuk menyelesaikan masalah program linear bahkan sampai pada masalah riset operasi hingga tahun 1950 an seperti pemrograman dinamik, teori antrian, dan persediaan.
  • 3. Program Linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka untuk mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. LP ( Linier Programming) banyak diterapkan dalam membantu menyelesaikan masalah ekonomi, indutri, militer, social dan lain-lain. Karakteristik persoalan dalam program linier adalah sebagai berikut: 1.Ada tujuan yang ingin dicapai 2.Tersedia beberapa alternatif untuk mencapai tujuan 3.Sumberdaya dalam keadaan terbatas 4.Dapat dirumuskan dalam bentuk matematika (persamaan/ketidaksamaan)
  • 4. Metode simplek adalah metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan manajerial yang telah diformulasikan terlebih dahulu kedalam persamaan matematika yang mempunyai variabel keputusan mulai dari lebih besar atau sama dengan dua atau tiga (multivariabel) yang tidak bisa diselesaikan dengan metode grafik. Akan tetapi tidak seperti metode grafik,dimana kita dapat dengan mudah mencari titik terbaik diantara semua titik solusi, metode simpleks bergerak dari satu solusi ke solusi yang lebih baik sampai solusi optimal didapat.
  • 5. 1. 2. 3. 4. Nilai kanan fungsi tujuan harus nol (0) Nilai kanan fungsi kendala harus positif. Fungsi kendala dengan tanda “≤” harus diubah ke bentuk “=” dengan menambahkan variabel slack/surplus. Fungsi kendala dengan tanda “≥” diubah ke bentuk “≤” baru ke bentuk persamaan
  • 6.        Mengubah fungsi tujuan dan batasanbatasan Menyusun persamaan-persamaan di dalam table Memilih kolom kunci Memilih baris kunci Merubah nilai-nilai pada baris kunci Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci Melanjutkan perbaikan/pengulangan/iterasi
  • 7.  Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2  Batasan (constrain) (1) 2X1 (2) (3) 3X2 6X1 + 5X2 ≤8 ≤ 15 ≤ 30
  • 8. Langkah 1: Mengubah fungsi tujuan dan batasan-batasan  Fungsi tujuan Z = 3X1 + 5X2 diubah menjadi Z - 3X1 - 5X2 = 0.  Fungsi batasan (diubah menjadi kesamaan & di + slack variabel) (1) 2X1 ≤ 8 menjadi 2X1 + X3 (2) 3X2 ≤ 15 menjadi (3) 6X1 + 5X2 ≤ 30 menjadi 3X2 6X1 + 5X2 + X4 = 8 = 15 + X5 = 30 Slack variabel adalah variabel tambahan yang mewakili tingkat pengangguran atau kapasitas yang merupakan batasan
  • 9.  Fungsi tujuan : Maksimumkan Z - 3X1 - 5X2 = 0  Fungsi batasan (1) 2X1 + X3 (2) 3X2 (3) 6X1 + 5X2 = 8 + X4 = 15 + X5 = 30
  • 10. Beberapa Istilah dlm Metode Simplek  NK adalah nilai kanan persamaan, yaitu nilai di belakang tanda sama dengan ( = ). Untuk batasan 1 sebesar 8, batasan 2 sebesar 15, dan batasan 3 sebesar 30.  Variabel dasar adalah variabel yang nilainya sama dengan sisi kanan dari persamaan. Pada persamaan 2X1 + X3 = 8, kalau belum ada kegiatan apa-apa, berarti nilai X1 = 0, dan semua kapasitas masih menganggur, maka pengangguran ada 8 satuan, atau nilai X 3 = 8. Pada tabel tersebut nilai variabel dasar (X3, X4, X5) pada fungsi tujuan pada tabel permulaan ini harus 0, dan nilainya pada batasanbatasan bertanda positif
  • 11. Z = 3X1 + 5X2 diubah menjadi Z - 3X1 - 5X2 = 0. (1) 2X1 (2) 3X2 (3) 6X1 + 5X2 ≤ 8 menjadi ≤ 15 menjadi ≤ 30 menjadi 2X1 6X1 + + X3 = 8 + X4 = 15 + X5 = 30 3X2 5X2 Variabel Dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Z 1 -3 -5 0 0 0 0 X3 0 2 0 1 0 0 8 X4 0 0 3 0 1 0 15 X5 0 6 5 0 0 1 30
  • 12.  Kolom kunci adalah kolom yang merupakan dasar untuk mengubah tabel simplek. Pilihlah kolom yang mempunyai nilai pada garis fungsi tujuan yang bernilai negatif dengan angka terbesar. Dalam hal ini kolom X2 dengan nilai pada baris persamaan tujuan –5. Berilah tanda segi empat pada kolom X2, seperti tabel berikut
  • 13. 2 Tabel simpleks: pemilihan kolom kunci pada tabel pertama Variabel Dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Z 1 -3 -5 0 0 0 0 X3 0 2 0 1 0 0 8 X4 0 0 3 0 1 0 15 X5 0 6 5 0 0 1 30 Keterangan (Indeks) Jika suatu tabel sudah tidak memiliki nilai negatif pada baris fungsi tujuan, berarti tabel itu tidak bisa dioptimalkan lagi (sudah optimal).
  • 14.   Baris kunci adalah baris yang merupakan dasar untuk mengubah tabel simplek, dengan cara mencari indeks tiap-tiap baris dengan membagi nilai-nilai pada kolom NK dengan nilai yang sebaris pada kolom kunci. Indeks = (Nilai Kolom NK) / (Nilai kolom kunci) Untuk baris batasan 1 besarnya indeks = 8/0 = ∼, baris batasan 2 = 15/3 = 5, dan baris batasan 3 = 30/5 = 6. Pilih baris yang mempunyai indeks positif dengan angka terkecil. Dalam hal ini batasan ke-2 yang terpilih sebagai baris kunci. Beri tanda segi empat pada baris kunci. Nilai yang masuk dalam kolom kunci dan juga masuk dalam baris kunci disebut angka kunci Langkah 5: Mengubah nilai-nilai baris kunci Nilai baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan angka kunci, seperti tabel 3. bagian bawah (0/3 = 0; 3/3 = 1; 0/3 = 0; 1/3 = 1/3; 0/3 = 0; 15/3 = 5). Gantilah variabel dasar pada baris itu dengan variabel yang terdapat di bagian atas kolom kunci (X2).
  • 15. Variabel Dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Z 1 -3 -5 0 0 0 0 X3 0 2 0 1 0 0 8 8/0 = ∞ X4 0 0 3 0 1 0 15 15/3 = 5 X5 0 6 5 0 0 1 30 30/5 = 6 0 0 0 1/3 0 15/3 Z X3 X2 1 X5 0/3 0/3 3/3 0/3 1/3 0/3 15/3 Keteranga n (Indeks)
  • 16. Langkah 6: Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci Rumus : Baris baru = baris lama – (koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris kunci Baris pertama (Z) [-3 0 0 0, 0] (-5) [0 1 0 1/3 0, 5] = [-3 0 0 5/3 0, 25] [2 0 1 0 0, 8] (0) Nilai baru -5 [0 1 0 1/3 0, 5] = [2 0 1 0 0, 8] (-) Baris ke-2 (batasan 1) Nilai baru (-)
  • 17. Baris ke-4 (batasan 3) [6 0 0 1, 30 ] (5) [0 1 0 1/3 0, 5 ] = Nilai baru 5 [6 0 0 -5/3 1, 5 ] Tabel pertama nilai lama dan tabel kedua nilai baru Variabel Dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Z 1 -3 -5 0 0 0 0 X3 0 2 0 1 0 0 8 X4 0 0 3 0 1 0 15 X5 0 6 5 0 0 1 30 Z 1 -3 0 0 5/3 0 25 X3 0 2 0 1 0 0 8 X2 0 0 1 0 1/3 0 5 X5 0 6 0 0 -5/3 1 5 (-)
  • 18. Langkah 7: Melanjutkan perbaikan Ulangilah langkah-langkah perbaikan mulai langkah 3 sampai langkah ke-6 untuk memperbaiki tabel-tabel yang telah diubah/diperbaiki nilainya. Perubahan baru berhenti setelah pada baris pertama (fungsi tujuan) tidak ada yang bernilai negatif Variabel Dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Z 1 -3 0 0 5/3 0 25 X3 0 2 0 1 0 0 8 X4 0 0 1 0 1/3 0 5 X5 0 6 0 0 -5/3 1 5 Z 1 X3 0 X2 0 X1 0 6/6 0 0 -5/18 1/6 5/6 6/6 0/6 0/6 (-5/3)/6 1/6 5/6 Keterangan (Indeks) = 8/2 = 4 = 5/6 (minimum)
  • 19. Nilai baru Baris ke-1 [-3 0 5/3 0, 25 ] (-3) [1 0 0 -5/18 1/6, 5/6] = [0 0 0 5/6 ½, 271/2] [2 0 1 0 0, 8] (2) Nilai baru 0 [1 0 0 -5/18 1/6, 5/6] = 0 0 1 5/9 -1/3, 61/3] (-) Baris ke-2 (batasan 1) Nilai baru (-) Baris ke-3 tidak berubah karena nilai pada kolom kunci = 0 [0 0 1/3 0, 5] (0) Nilai baru 1 [1 0 0 -5/18 1/6, 5/6] = 0 1 0 1/3 0, 5] (-)
  • 20. Tabel simpleks final hasil perubahan Variabel Dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Z 1 0 0 0 5/6 ½ 271/2 X3 0 0 0 1 5/9 -1/3 61/3 X2 0 0 1 0 1/3 0 5 X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6 Baris pertama (Z) tidak ada lagi yang bernilai negatif. Sehingga tabel tidak dapat dioptimalkan lagi dan tabel tersebut merupakan hasil optimal Dari tabel final didapat X1 = 5/6 X2 = 5 Zmaksimum = 271/2