SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
Download to read offline
MATRIKS
Definisi
Jenis
Operasi
Transpose
Adjoin
Invers
Penyelesaian
Sistem Linear
Metode
Cramer
Penerapan
Matriks
dalam
Ekonomi
Definisi Matriks
Matriks : susunan bilangan-bilangan yang terdiri atas baris-baris dan kolom-kolom
Dinotasikan dengan aij
• i = banyaknya baris
• j = banyaknya kolom
• i x j = dimensi / ordo /
ukuran matriks
Jenis – jenis matriks
Berdasarkan
susunan
elemen matriks
Berdasarkan
sifat operasi
matriks
 Matriks kuadrat/bujur sangkar
 Matriks Nol
 Matriks diagonal
 Matriks kesatuan/ identitas
 Matriks scalar
 Matriks tridiagonal
 Matriks segitiga bawah
 Matiks segitiga atas
 Matriks simetris
 Matriks miring
 Matriks Singular
 Matriks Non – Singular
 Matriks Skalar
 Matriks Hermit
 Matriks Hermit Miring
 Matriks Uniter
 Matriks Orthogonal
Operasi Matriks
Penjumlahan
dan
Pengurangan
Perkalian
 Penjumlahan Matriks
Matriks A1 + B1 = + =
 Pengurangan Matriks
Matriks A1 – B1 = - =
Perkalian Matriks
Cara mengalikan matriks:
Baris pertama matriks x
kolom kedua matriks
 Matriks tidak dapat dikalikan
Matriks A33 x Matriks B23
Matriks A42 x Matriks B24
Contoh perkalian matriks
Tentukan hasil perkalian matriks dibawah ini!
secara umum
Penyelesaian
Perkalian matriks 3x3
Tentukan hasil perkalian matriks dibawah ini!
secara umum
Penyelesaian
Transpose Matriks
Tentukan transpose matriks
Penyelesaian
Transpose matriks dinyatakan dalam A’ atau AT . Rumus umum: Bij = Aij
Determinan Matriks
Determinan suatu matriks adalah penulisan unsur-unsur sebuah matriks bujur
sangkar dalam sebuah garis tegak lurus. Determinan matriks A dinotasikan
dengan 𝐴
 Determinan Matriks 2 x 2
= ad – bc
 Determinan Matriks 3 x 3
a. Cara Sarrus
b. Cara Laplaca Explanation
a. Determinan Cara Sarrus
Jika A = , maka determinan A adalah
= a.e.i + b.f.g + c.d.h – g.e.c – h.f.a – f.d.b
Contoh Determinan Cara Sarrus
Penyelesaian
= 2.5.9 + 1.6.7 + 3.4.8 – 7.5.3 – 8.6.2 – 9.4.1
= -9
Tentukan determinan matriks A =
=
b. Determinan Cara Laplace
Explanation
Laplace explanation menggunakan bantuan
determinan matriks 2 x 2. Metode Laplace
menggunakan ekspansi dari salah satu baris atau
kolom dalam matriks tersebut.
Untuk menggunakan Laplace Explanation maka harus
mencari minor dan kofaktor.
 Minor
adalah suatu elemen yang
yang didefinisikan sebagai
determinan submatrik yang
tinggal setelah baris ke-a dan
setelah kolom ke-b
Tentukan minor A11, A12, dan
A13 dari matriks
Penyelesaian
 Kofaktor
adalah hasil perkalian
minor dengan suatu angka
yang besarnya menuruti
suatu aturan yaitu dimana i
adalah baris dan j adalah
kolom. Untuk memudahkan
digambar tanda kofaktor
= 24 – 21 = 3
= 20 – 6 = 14
= 35 – 12 = 13
Contoh Determinan Cara Laplace
Explanation
Tentukan determinan matriks A =
Penyelesaian
Dengan mengambil ekspansi pada baris ke-3 maka diperoleh
det(A) =
= 3 – 2 + 2
= 3(48-0) – 2(0-0) + 2(0-48)
= 144 – 0 – 96
= 48
Adjoin Matriks
Contoh diberikan matriks A =
Penyelesaian
Jadi, adjoin matriks A adalah
Adjoin dari suatu matriks merupakan transpose dari matriks kofaktor-kofaktornya
C21 = - = - (4 – 3) = -1
C22 = + = 2 – 21 = -19
C_23 = - = - (1 – 14) = 13
C11 = + = 10 – 6 = 4
C12 = - = - (8 – 42) = 34
C13 = + = 4 – 35 = -31
C31 = + = 12 – 15 = -3
C32 = = - (6 – 12) = 6
C_33 = = 5 – 8 = -3
Invers Matriks
Rumus invers matriks
AB = BA = I
maka A dapat dikatakan dapat dibalik dan B
dinamakan invers dari A.
Contoh Soal
Carilah invers matriks
Penyelesaian
1. Adjoin matriks
2. Determinan matriks
3. Invers matriks
4 34 −31
−1 −19 13
−3 6 −3
4 34
−1 −19
−3 6
= 228 + (-1326) + 186 – (-1767) – 312 -102
= 228 – 1326 + 186 + 1767 – 312 -102
= 441
A-1
=
21 6 −9
−7 31 3
5 −8 12
/ 441
=
1/21 2/147 −1/49
−1/63 31/441 1/147
5/441 −8/441 4/147
Penyelesaian Sistem Persamaan
Linear Dengan Metode Cramer
Bentuk umum persamaan linear
Rumusnya
X1 = |
𝐴𝑖
𝐴𝑗
|
Persamaan Linear 3 Variabel
Langkah
1. Ketahui determinan utama, determinan x,
determinan y, dan determinan z.
2. Tentukan nilai x, y, z dengan rumus:
X =
𝐷𝑥
𝐷
Y =
𝐷𝑦
𝐷
Z =
𝐷𝑧
𝐷
Contoh Soal
Tentukan nilai x, y, dan z dari persamaan:
2x + y + z = 12
X + 2y – z = 3
3x – y + z = 11
Penyelesaian
Bentuk matriksnya
1. Nilai determinannya
 Nilai x, y, dan z
X = Dx / D = -27 / 9 = 3
Y = Dy / D = -18 / -9 = 2
Z = Dz / D = - 36 / -9 = 4
Penerapan Matriks dalam Ekonomi
Analisis
Masukan -
Keluaran
Programasi
Linear
Analisis Masukan Keluaran
Matriks
Transaksi
Matriks
Teknologi
Dalam analisis masukan keluaran terdapat dua jenis matriks
yang digunakan yaitu
Matriks Transaksi
Bentuk matriks transaksi secara umum
Matriks Teknologi
 Rumus koefisien teknologi : Aij =
𝑋𝑖𝑗
𝑋𝑗
Koefisien teknologi adalah suatu rasio yang menjelaskan
jumlah atau nilai keluaran sektor i yang diperlukan sebagai
masukan untuk menghasilkan satu unit keluaran di sektor j.
 Bentuk umum matriks teknologi
Contoh Soal Analisis Masukan –
Keluaran
Matriks Koefisiennya
Untuk kasus Negara
Kertagama di atas,
hitunglah keluaran
total masing – masing
sektor dan niali
tambahnya jika
ditargetkan
permintaan akhir
terhadap sektor
pertanian, industri,
dan jasa masing –
masing 100, 300, dan
200. Susunlah matriks
transaksi yang baru.
Menurut rumus X = (I – A)-1
U
= -1
= -1
Determinan =
(0,80)(0,72)(0,77) + (-0,12)(-0,26)(-0,10) + (-0,02)(-0,17)(-0,15) – (-0,10)(0,72)(-
0,02) – (-0,15)(-0,12)(0,77) – (0,80)(-0,26)(-0,17) = 0,38923
 (I-A) -1 =
𝑎𝑑𝑗. (𝐼−𝐴)
𝑑𝑒𝑡. 𝐼
-1
terminan =
72)(0,77) + (-0,12)(-0,26)(-0,10) + (-0,02)(-0,17)(-0,15) – (-0,10)(0,72)(-
-0,15)(-0,12)(0,77) – (0,80)(-0,26)(-0,17) = 0,38923
0,5102 0,0958 0,0456
0,1415 0,6140 0,2110
0,0975 0,1480 0,5580
Hasil dari adjoin matriks yang ditranspose
: 0,38923 =
1,3108 0,2461 0,1171
0,3635 1,5575 0,5421
0,2505 0,3802 1,4336
Dengan demikian
𝑥1
𝑥2
𝑥3
=
1,3108 0,2461 0,1171
0,3635 1,5575 0,5421
0,2505 0,3802 1,4336
100
300
200
=
228,33
618,02
425,83
Keluaran total masing – masing sektor
Pertanian = 228,33
Industri = 618,02
Jasa = 425,83
Nilai tambah masing – masing sektor
Pertanian = 228,33 x 0,55 = 125,58
Industri = 618,02 x 0,43 = 265,06
Jasa = 425,83 x 0,49 = 208,66
Koefisien nilai tambah :
Vi (nilai tambah awal)
Xi (keluaran total)
Nilai tambah sektor : Vi.Xi
Nilai masing-masing sektor : aij . Xij (nilai tambah
baru)
Keluaran
Masukan
Pertanian Industri Jasa Permintaan
akhir
Keluaran
total
Pertanian
Industri
Jasa
45,67
34,25
22,83
74,16
173,05
105,75
8,51
110,72
97,94
100
300
200
228,33
618,02
425,83
Nilai tambah 125,58 265,06 208,66
Keluaran
total
228,33 618,02 425,83
TABEL INPUT – OUTPUT BARU
Programasi Linear
Metode
Aljabar
Metode
Simplex
 Programasi linear : suatu model optimisasi persamaan linear
berkenaan dengan kendala kendala linear yang dihadapinya.
• Masalah programasi linear : masalah pencarian nilai nilai
optimum (maksimum atau minimum) sebuah fungsi linear pada
suatu system atau sehimpun kendala linear
Programasi Linear
Bentuk umum
programasi linear
≤
Metode Aljabar
Andaikan masalah yang dihadapi oleh PT “Double X”
dalam kasus 81 di depan, yakni:
Maksimumkan z = 25x1 + 15x2
terhadap 3x1 + 3x2  24 ..............(kendala masukan K)
2x1 + 4x2  20 ……...(kendala masukan L)
3x1  21 ……...(kendala masukan M)
x1x2  0
Penyelesaian
Standarisasi model
Memaksimumkan z = 25x1 + 15x2 (I)
Terhadap
3x1 + 3x2 + s1 = 24 atau s1 = 24 – 3x1 – 3x2 (II)
2x1 + 4x2 + s2 = 20 atau s2 = 20 – 2x1 – 4x2 (III)
3x1 + s3 = 21 atau s3 = 21 – 3x1 (IV)
Penyelesaian tahap pertama : x1 = 0, x2 = 0
Karena x1 = 0
x2 = 0
maka berdasarkan (I), (II), (III), (IV) : z = 0, s1 = 24, s2 = 20, s3 = 21
 Pilih X yang mendatangkan profit terbesar, X yang lebih kecil
dinolkan. X1 = 25 dan X2 = 15, maka X2 harus dinolkan.
Menurut (II) : x1 = 24/3 = 8  taklaik
Menurut (III) : x1 = 20/2 = 10  taklaik
Menurut (IV): x1 = 21/3 = 7  laik
s1 = 24 – 3x1 – 3x2 (II)
s2 = 20 – 2x1 – 4x2 (III)
s3 = 21 – 3x1 (IV)
3x1 + 3x2  24 ..........(kendala masukan K)
2x1 + 4x2  20 ……...(kendala masukan L)
3x1  21 ……...(kendala masukan M)
Penyelesaian tahap kedua : x1 = 7, x2 = 0
Karena x1 = 7 dan x2 = 0 maka berdasarkan
(I) z = 25(7) + 15(0) = 175
(II) : s1 = 24 – 3(7) – 3(7) – 3(0) = 3
(III) : s2 = 20 – 2(7) – 4(0) = 6
(IV) : s3 = 21 – 3(7) = 0
Menurut (IV): 3x1 + s3 = 21
Berarti 3x1= 21 – s3  x1 = 7 – 1/3 s3
z = 25x1 + 15x2 (I)
3x1 + 3x2 + s1 = 24 atau s1 = 24 – 3x1 – 3x2 (II)
2x1 + 4x2 + s2 = 20 atau s2 = 20 – 2x1 – 4x2 (III)
3x1 + s3 = 21 atau s3 = 21 – 3x1 (IV)
Subtitusikan persamaan (V) ke dalam persamaan
fungsi tujuan yang asli (I), diperoleh persamaan fungsi
tujuan baru.
z = 25x1 + 15x2
z = 25 (7 – 1/3 s3) + 15x2
z = 175 – 25/3 s3 + 15x2
Sekarang cari persamaan X2 yang optimal, caranya
dengan menggunakan rumus seperti mencari X1
Jika x1 = 7 dan semua masukan terpakai habis (s1 = s2 =
s3 = 0), maka
Menurut (II) : x2 = 3/3 = 1  laik
Menurut (III) : x2 = 6/4 = 1,5  taklaik
Menurut (IV): x2 tidak dapat dinyatakan, karena
persamaan ini tidak mengandung variabel x2.
s1 = 24 – 3x1 – 3x2 (II)
s2 = 20 – 2x1 – 4x2 (III)
s3 = 21 – 3x1 (IV)
Karena x1 = 7 dan x2 = 0 maka berdasarkan
(I) z = 25(7) + 15(0) = 175
(II) : s1 = 24 – 3(7) – 3(7) – 3(0) = 3
(III) : s2 = 20 – 2(7) – 4(0) = 6
(IV) : s3 = 21 – 3(7) = 0
Penyelesaian tahap ketiga : x1 = 7, x2 = 1
Berdasarkan x1 = 7
x2 = 1
Maka, z = 25(7) + 15(1) = 190
Menurut (II) : 3x1 + 3x2 + s1 = 24
3x2 = 24 – 3x1 – s1
 x2 = 8 – x1 – 1/3 s1
Z = 25x1 + 15x2
= 25 (7 – 1/3 s3) + 15 (8 – x1 – 1/3 s1)
=175 – 25/3 s3 + 120 – 15x1 – 5s1
= 295 – 5s1 – 25/3 s3 – 105 + 5s3
z = 190 – 5s1 – 10/3 s3
Metoda Simplex
Contoh Soal
Selesaikan masalah yang dihadapi PT “Double-X”,
yakni :
Maksimumkan z = 25x1 + 15x2
Terhadap 3x1 + 3x2 + s1 = 24
2x1 + 4x2 + s2 = 24
3x1 + s3 = 24
VD Z X1 X2 S1 S2 S3 S
Z 1 -25 -15 0 0 0 0
S1
S2
S3
0
0
0
3 3 1 0 0
2 4 0 1 0
3 0 0 0 1
24
20
21
Maksimumkan z - 25x1 - 15x2 = 0
Terhadap 3x1 + 3x2 + s1 = 24
2x1 + 4x2 + s2 = 24
3x1 + s3 = 24
 Tentukan leaving variabel, dengan cara mencari S
(solusi) yang memiliki angka negatif terbesar.
VD Z X1 X2 S1 S2 S3 S
Z 1 -25 -15 0 0 0 0
S1
S2
S3
0
0
0
3 3 1 0 0
2 4 0 1 0
3 0 0 0 1
24
20
21
 Tentukan entering variabel dengan mencari rasio
dengan membagi angka Z dengan leaving variabel
dan pilih rasio terkecil.
 Jadi
VD Z X1 X2 S1 S2 S3 S
Z 1 -25 -15 0 0 0 0
S1
S2
S3
0
0
0
3 3 1 0 0
2 4 0 1 0
3 0 0 0 1
24
20
21
Rasio 1 -25/3 -15 0 0 0 0
 Tentukan persamaan pivot baru
X1 0 1 0 0 0 1/3 7
X1 0/3 3/3 0/3 0/3 0/3 1/3 21/3
 Tentukan persamaan baris yang lainnya
Persamaan z baru
1 – (-25) 0 = 1
- 25 – (-25) 1 = 0
- 15 – (-25) 0 = -15
0 – (-25) 0 = 0
0 – (-25) 0 = 0
0 – (-25) 0 = 0
0 – (-25) (1/3) = 25/3
0 – (-25) 7 = 175
Persamaan s1 baru
0 – (3) 0 = 0
3 – (3) 1 = 0
3 – (3) 0 = 3
1– (3) 0 = 1
0 – (3) 0 = 0
0 – (3) (1/3) = -1
24 – (3)7 = 3
Persamaan s2 baru
0 – (2) 0 = 0
2 – (2) 1 = 0
4 – (2) 0 = 4
0 – (2) 0 = 0
1 – (2) 0 = 1
0 – (2) (1/3) = -2/3
20 – (2) 7 = 6
 Tablo II
 Karena baris Z masih terdapat angka negatif, maka
belum optimal. Oleh karena itu, harus dicari mencari
entering variabel dan leaving variabelnya lagi.
VD Z X1 X2 S1 S2 S3 S
Z 1 0 -15 0 0 25/3 175
S1
S2
S3
0
0
0
0 3 1 0 -1
0 4 0 1 -2/3
1 0 0 0 1/3
3
6
7
 Tentukan entering variabel dan leaving variabelnya
 Persamaan pivot baru
VD Z X1 X2 S1 S2 S3 S
Z 1 0 -15 0 0 25/3 175
S1
S2
S3
0
0
0
0 3 1 0 -1
0 4 0 1 -2/3
1 0 0 0 1/3
3
6
7
X1 0 1 0 0 0 1/3 7
X1 0/3 3/3 0/3 0/3 0/3 1/3 21/3
 Tentukan persamaan lainnya
Transformasi baris z
1 – (-15) 0 = 1
0 – (-15) 0 = 0
-15 – (-15) 1 = 0
0 – (-15) 1/3 = 5
0 – (-15) 0 = 0
-25/3 – (-15) 1/3 = 10/3
175 – (-15) 1 = 190
Transformasi baris s2
0 – (4) 0 = 0
0 – (4) 0 = 0
4 – (4) 1 = 0
0 – (4) 1/3 = 0
1 – (4) 0 = 1
-2/3 – (4) (-1/3) = 0
6 – (4) 1 = 2
Transformasi baris x1
0 – (0) 0 = 0
1 – (0) 0 = 1
0 – (0) 1 = 0
0 – (0) 1/3 = 0
0 – (0) 0 = 0
1/3 – (0) -1/3 = 1/3
7 – (0) 1 = 7
VD Z X1 X2 S1 S2 S3 S
Z 1 0 0 5 0 10/3 190
S1
S2
S3
0
0
0
0 1 1/3 0 -1/3
0 0 -4/3 1 2/3
1 0 0 0 1/3
1
2
7
Tablo III

More Related Content

Similar to "Matriks: Fondasi Dasar & Konsep Penting"

Regresi Kuadrat Terkecil
Regresi Kuadrat TerkecilRegresi Kuadrat Terkecil
Regresi Kuadrat Terkecil
indra herlangga
 
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMPKisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Nisriinaaf
 
Kelompok5 3ia18
Kelompok5 3ia18Kelompok5 3ia18
Kelompok5 3ia18
kasega
 
Soal mtk bismen-semua sk 6
Soal mtk bismen-semua sk 6Soal mtk bismen-semua sk 6
Soal mtk bismen-semua sk 6
Eko Supriyadi
 

Similar to "Matriks: Fondasi Dasar & Konsep Penting" (20)

Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020
Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020
Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020
 
Nilai trigonometri
Nilai trigonometriNilai trigonometri
Nilai trigonometri
 
Aljabar
AljabarAljabar
Aljabar
 
Soal Ujian Nasional Matematika smk-2010-p4tkmatematika
Soal Ujian Nasional Matematika smk-2010-p4tkmatematikaSoal Ujian Nasional Matematika smk-2010-p4tkmatematika
Soal Ujian Nasional Matematika smk-2010-p4tkmatematika
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
 
spdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldvspdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldv
 
3960196.ppt
3960196.ppt3960196.ppt
3960196.ppt
 
Regresi Kuadrat Terkecil
Regresi Kuadrat TerkecilRegresi Kuadrat Terkecil
Regresi Kuadrat Terkecil
 
Persamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadratPersamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadrat
 
MATRIKS_ppt.ppt
MATRIKS_ppt.pptMATRIKS_ppt.ppt
MATRIKS_ppt.ppt
 
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMPKisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
 
1 sistembilanganreal
1 sistembilanganreal1 sistembilanganreal
1 sistembilanganreal
 
SISTEM BILANGAN REAL
SISTEM BILANGAN REALSISTEM BILANGAN REAL
SISTEM BILANGAN REAL
 
Determinan es
Determinan esDeterminan es
Determinan es
 
Kelompok5 3ia18
Kelompok5 3ia18Kelompok5 3ia18
Kelompok5 3ia18
 
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
 
MEDIA_pembelajaran_fungsi_kuadrat.pptx
MEDIA_pembelajaran_fungsi_kuadrat.pptxMEDIA_pembelajaran_fungsi_kuadrat.pptx
MEDIA_pembelajaran_fungsi_kuadrat.pptx
 
Soal mtk bismen-semua sk 6
Soal mtk bismen-semua sk 6Soal mtk bismen-semua sk 6
Soal mtk bismen-semua sk 6
 
Ppt heppi pryitno
Ppt heppi pryitnoPpt heppi pryitno
Ppt heppi pryitno
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 

"Matriks: Fondasi Dasar & Konsep Penting"

  • 2. Definisi Matriks Matriks : susunan bilangan-bilangan yang terdiri atas baris-baris dan kolom-kolom Dinotasikan dengan aij • i = banyaknya baris • j = banyaknya kolom • i x j = dimensi / ordo / ukuran matriks
  • 3. Jenis – jenis matriks Berdasarkan susunan elemen matriks Berdasarkan sifat operasi matriks
  • 4.  Matriks kuadrat/bujur sangkar  Matriks Nol  Matriks diagonal  Matriks kesatuan/ identitas  Matriks scalar  Matriks tridiagonal  Matriks segitiga bawah  Matiks segitiga atas  Matriks simetris  Matriks miring
  • 5.  Matriks Singular  Matriks Non – Singular  Matriks Skalar  Matriks Hermit  Matriks Hermit Miring  Matriks Uniter  Matriks Orthogonal
  • 7.  Penjumlahan Matriks Matriks A1 + B1 = + =  Pengurangan Matriks Matriks A1 – B1 = - =
  • 8. Perkalian Matriks Cara mengalikan matriks: Baris pertama matriks x kolom kedua matriks
  • 9.  Matriks tidak dapat dikalikan Matriks A33 x Matriks B23 Matriks A42 x Matriks B24
  • 10. Contoh perkalian matriks Tentukan hasil perkalian matriks dibawah ini! secara umum Penyelesaian
  • 11. Perkalian matriks 3x3 Tentukan hasil perkalian matriks dibawah ini! secara umum Penyelesaian
  • 12. Transpose Matriks Tentukan transpose matriks Penyelesaian Transpose matriks dinyatakan dalam A’ atau AT . Rumus umum: Bij = Aij
  • 13. Determinan Matriks Determinan suatu matriks adalah penulisan unsur-unsur sebuah matriks bujur sangkar dalam sebuah garis tegak lurus. Determinan matriks A dinotasikan dengan 𝐴  Determinan Matriks 2 x 2 = ad – bc  Determinan Matriks 3 x 3 a. Cara Sarrus b. Cara Laplaca Explanation
  • 14. a. Determinan Cara Sarrus Jika A = , maka determinan A adalah = a.e.i + b.f.g + c.d.h – g.e.c – h.f.a – f.d.b
  • 15. Contoh Determinan Cara Sarrus Penyelesaian = 2.5.9 + 1.6.7 + 3.4.8 – 7.5.3 – 8.6.2 – 9.4.1 = -9 Tentukan determinan matriks A = =
  • 16. b. Determinan Cara Laplace Explanation Laplace explanation menggunakan bantuan determinan matriks 2 x 2. Metode Laplace menggunakan ekspansi dari salah satu baris atau kolom dalam matriks tersebut. Untuk menggunakan Laplace Explanation maka harus mencari minor dan kofaktor.
  • 17.  Minor adalah suatu elemen yang yang didefinisikan sebagai determinan submatrik yang tinggal setelah baris ke-a dan setelah kolom ke-b Tentukan minor A11, A12, dan A13 dari matriks Penyelesaian  Kofaktor adalah hasil perkalian minor dengan suatu angka yang besarnya menuruti suatu aturan yaitu dimana i adalah baris dan j adalah kolom. Untuk memudahkan digambar tanda kofaktor = 24 – 21 = 3 = 20 – 6 = 14 = 35 – 12 = 13
  • 18. Contoh Determinan Cara Laplace Explanation Tentukan determinan matriks A = Penyelesaian Dengan mengambil ekspansi pada baris ke-3 maka diperoleh det(A) = = 3 – 2 + 2 = 3(48-0) – 2(0-0) + 2(0-48) = 144 – 0 – 96 = 48
  • 19. Adjoin Matriks Contoh diberikan matriks A = Penyelesaian Jadi, adjoin matriks A adalah Adjoin dari suatu matriks merupakan transpose dari matriks kofaktor-kofaktornya C21 = - = - (4 – 3) = -1 C22 = + = 2 – 21 = -19 C_23 = - = - (1 – 14) = 13 C11 = + = 10 – 6 = 4 C12 = - = - (8 – 42) = 34 C13 = + = 4 – 35 = -31 C31 = + = 12 – 15 = -3 C32 = = - (6 – 12) = 6 C_33 = = 5 – 8 = -3
  • 20. Invers Matriks Rumus invers matriks AB = BA = I maka A dapat dikatakan dapat dibalik dan B dinamakan invers dari A.
  • 21. Contoh Soal Carilah invers matriks Penyelesaian 1. Adjoin matriks 2. Determinan matriks 3. Invers matriks 4 34 −31 −1 −19 13 −3 6 −3 4 34 −1 −19 −3 6 = 228 + (-1326) + 186 – (-1767) – 312 -102 = 228 – 1326 + 186 + 1767 – 312 -102 = 441 A-1 = 21 6 −9 −7 31 3 5 −8 12 / 441 = 1/21 2/147 −1/49 −1/63 31/441 1/147 5/441 −8/441 4/147
  • 22. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dengan Metode Cramer Bentuk umum persamaan linear Rumusnya X1 = | 𝐴𝑖 𝐴𝑗 |
  • 23. Persamaan Linear 3 Variabel Langkah 1. Ketahui determinan utama, determinan x, determinan y, dan determinan z. 2. Tentukan nilai x, y, z dengan rumus: X = 𝐷𝑥 𝐷 Y = 𝐷𝑦 𝐷 Z = 𝐷𝑧 𝐷
  • 24. Contoh Soal Tentukan nilai x, y, dan z dari persamaan: 2x + y + z = 12 X + 2y – z = 3 3x – y + z = 11 Penyelesaian Bentuk matriksnya
  • 26.  Nilai x, y, dan z X = Dx / D = -27 / 9 = 3 Y = Dy / D = -18 / -9 = 2 Z = Dz / D = - 36 / -9 = 4
  • 27. Penerapan Matriks dalam Ekonomi Analisis Masukan - Keluaran Programasi Linear
  • 28. Analisis Masukan Keluaran Matriks Transaksi Matriks Teknologi Dalam analisis masukan keluaran terdapat dua jenis matriks yang digunakan yaitu
  • 29. Matriks Transaksi Bentuk matriks transaksi secara umum
  • 30. Matriks Teknologi  Rumus koefisien teknologi : Aij = 𝑋𝑖𝑗 𝑋𝑗 Koefisien teknologi adalah suatu rasio yang menjelaskan jumlah atau nilai keluaran sektor i yang diperlukan sebagai masukan untuk menghasilkan satu unit keluaran di sektor j.  Bentuk umum matriks teknologi
  • 31. Contoh Soal Analisis Masukan – Keluaran Matriks Koefisiennya Untuk kasus Negara Kertagama di atas, hitunglah keluaran total masing – masing sektor dan niali tambahnya jika ditargetkan permintaan akhir terhadap sektor pertanian, industri, dan jasa masing – masing 100, 300, dan 200. Susunlah matriks transaksi yang baru.
  • 32. Menurut rumus X = (I – A)-1 U = -1 = -1 Determinan = (0,80)(0,72)(0,77) + (-0,12)(-0,26)(-0,10) + (-0,02)(-0,17)(-0,15) – (-0,10)(0,72)(- 0,02) – (-0,15)(-0,12)(0,77) – (0,80)(-0,26)(-0,17) = 0,38923
  • 33.  (I-A) -1 = 𝑎𝑑𝑗. (𝐼−𝐴) 𝑑𝑒𝑡. 𝐼 -1 terminan = 72)(0,77) + (-0,12)(-0,26)(-0,10) + (-0,02)(-0,17)(-0,15) – (-0,10)(0,72)(- -0,15)(-0,12)(0,77) – (0,80)(-0,26)(-0,17) = 0,38923 0,5102 0,0958 0,0456 0,1415 0,6140 0,2110 0,0975 0,1480 0,5580 Hasil dari adjoin matriks yang ditranspose : 0,38923 = 1,3108 0,2461 0,1171 0,3635 1,5575 0,5421 0,2505 0,3802 1,4336 Dengan demikian 𝑥1 𝑥2 𝑥3 = 1,3108 0,2461 0,1171 0,3635 1,5575 0,5421 0,2505 0,3802 1,4336 100 300 200 = 228,33 618,02 425,83
  • 34. Keluaran total masing – masing sektor Pertanian = 228,33 Industri = 618,02 Jasa = 425,83 Nilai tambah masing – masing sektor Pertanian = 228,33 x 0,55 = 125,58 Industri = 618,02 x 0,43 = 265,06 Jasa = 425,83 x 0,49 = 208,66 Koefisien nilai tambah : Vi (nilai tambah awal) Xi (keluaran total) Nilai tambah sektor : Vi.Xi
  • 35. Nilai masing-masing sektor : aij . Xij (nilai tambah baru) Keluaran Masukan Pertanian Industri Jasa Permintaan akhir Keluaran total Pertanian Industri Jasa 45,67 34,25 22,83 74,16 173,05 105,75 8,51 110,72 97,94 100 300 200 228,33 618,02 425,83 Nilai tambah 125,58 265,06 208,66 Keluaran total 228,33 618,02 425,83 TABEL INPUT – OUTPUT BARU
  • 36. Programasi Linear Metode Aljabar Metode Simplex  Programasi linear : suatu model optimisasi persamaan linear berkenaan dengan kendala kendala linear yang dihadapinya. • Masalah programasi linear : masalah pencarian nilai nilai optimum (maksimum atau minimum) sebuah fungsi linear pada suatu system atau sehimpun kendala linear
  • 38. Metode Aljabar Andaikan masalah yang dihadapi oleh PT “Double X” dalam kasus 81 di depan, yakni: Maksimumkan z = 25x1 + 15x2 terhadap 3x1 + 3x2  24 ..............(kendala masukan K) 2x1 + 4x2  20 ……...(kendala masukan L) 3x1  21 ……...(kendala masukan M) x1x2  0
  • 39. Penyelesaian Standarisasi model Memaksimumkan z = 25x1 + 15x2 (I) Terhadap 3x1 + 3x2 + s1 = 24 atau s1 = 24 – 3x1 – 3x2 (II) 2x1 + 4x2 + s2 = 20 atau s2 = 20 – 2x1 – 4x2 (III) 3x1 + s3 = 21 atau s3 = 21 – 3x1 (IV)
  • 40. Penyelesaian tahap pertama : x1 = 0, x2 = 0 Karena x1 = 0 x2 = 0 maka berdasarkan (I), (II), (III), (IV) : z = 0, s1 = 24, s2 = 20, s3 = 21  Pilih X yang mendatangkan profit terbesar, X yang lebih kecil dinolkan. X1 = 25 dan X2 = 15, maka X2 harus dinolkan. Menurut (II) : x1 = 24/3 = 8  taklaik Menurut (III) : x1 = 20/2 = 10  taklaik Menurut (IV): x1 = 21/3 = 7  laik s1 = 24 – 3x1 – 3x2 (II) s2 = 20 – 2x1 – 4x2 (III) s3 = 21 – 3x1 (IV) 3x1 + 3x2  24 ..........(kendala masukan K) 2x1 + 4x2  20 ……...(kendala masukan L) 3x1  21 ……...(kendala masukan M)
  • 41. Penyelesaian tahap kedua : x1 = 7, x2 = 0 Karena x1 = 7 dan x2 = 0 maka berdasarkan (I) z = 25(7) + 15(0) = 175 (II) : s1 = 24 – 3(7) – 3(7) – 3(0) = 3 (III) : s2 = 20 – 2(7) – 4(0) = 6 (IV) : s3 = 21 – 3(7) = 0 Menurut (IV): 3x1 + s3 = 21 Berarti 3x1= 21 – s3  x1 = 7 – 1/3 s3 z = 25x1 + 15x2 (I) 3x1 + 3x2 + s1 = 24 atau s1 = 24 – 3x1 – 3x2 (II) 2x1 + 4x2 + s2 = 20 atau s2 = 20 – 2x1 – 4x2 (III) 3x1 + s3 = 21 atau s3 = 21 – 3x1 (IV)
  • 42. Subtitusikan persamaan (V) ke dalam persamaan fungsi tujuan yang asli (I), diperoleh persamaan fungsi tujuan baru. z = 25x1 + 15x2 z = 25 (7 – 1/3 s3) + 15x2 z = 175 – 25/3 s3 + 15x2
  • 43. Sekarang cari persamaan X2 yang optimal, caranya dengan menggunakan rumus seperti mencari X1 Jika x1 = 7 dan semua masukan terpakai habis (s1 = s2 = s3 = 0), maka Menurut (II) : x2 = 3/3 = 1  laik Menurut (III) : x2 = 6/4 = 1,5  taklaik Menurut (IV): x2 tidak dapat dinyatakan, karena persamaan ini tidak mengandung variabel x2. s1 = 24 – 3x1 – 3x2 (II) s2 = 20 – 2x1 – 4x2 (III) s3 = 21 – 3x1 (IV) Karena x1 = 7 dan x2 = 0 maka berdasarkan (I) z = 25(7) + 15(0) = 175 (II) : s1 = 24 – 3(7) – 3(7) – 3(0) = 3 (III) : s2 = 20 – 2(7) – 4(0) = 6 (IV) : s3 = 21 – 3(7) = 0
  • 44. Penyelesaian tahap ketiga : x1 = 7, x2 = 1 Berdasarkan x1 = 7 x2 = 1 Maka, z = 25(7) + 15(1) = 190 Menurut (II) : 3x1 + 3x2 + s1 = 24 3x2 = 24 – 3x1 – s1  x2 = 8 – x1 – 1/3 s1 Z = 25x1 + 15x2 = 25 (7 – 1/3 s3) + 15 (8 – x1 – 1/3 s1) =175 – 25/3 s3 + 120 – 15x1 – 5s1 = 295 – 5s1 – 25/3 s3 – 105 + 5s3 z = 190 – 5s1 – 10/3 s3
  • 45. Metoda Simplex Contoh Soal Selesaikan masalah yang dihadapi PT “Double-X”, yakni : Maksimumkan z = 25x1 + 15x2 Terhadap 3x1 + 3x2 + s1 = 24 2x1 + 4x2 + s2 = 24 3x1 + s3 = 24
  • 46. VD Z X1 X2 S1 S2 S3 S Z 1 -25 -15 0 0 0 0 S1 S2 S3 0 0 0 3 3 1 0 0 2 4 0 1 0 3 0 0 0 1 24 20 21 Maksimumkan z - 25x1 - 15x2 = 0 Terhadap 3x1 + 3x2 + s1 = 24 2x1 + 4x2 + s2 = 24 3x1 + s3 = 24
  • 47.  Tentukan leaving variabel, dengan cara mencari S (solusi) yang memiliki angka negatif terbesar. VD Z X1 X2 S1 S2 S3 S Z 1 -25 -15 0 0 0 0 S1 S2 S3 0 0 0 3 3 1 0 0 2 4 0 1 0 3 0 0 0 1 24 20 21
  • 48.  Tentukan entering variabel dengan mencari rasio dengan membagi angka Z dengan leaving variabel dan pilih rasio terkecil.  Jadi VD Z X1 X2 S1 S2 S3 S Z 1 -25 -15 0 0 0 0 S1 S2 S3 0 0 0 3 3 1 0 0 2 4 0 1 0 3 0 0 0 1 24 20 21 Rasio 1 -25/3 -15 0 0 0 0
  • 49.  Tentukan persamaan pivot baru X1 0 1 0 0 0 1/3 7 X1 0/3 3/3 0/3 0/3 0/3 1/3 21/3
  • 50.  Tentukan persamaan baris yang lainnya Persamaan z baru 1 – (-25) 0 = 1 - 25 – (-25) 1 = 0 - 15 – (-25) 0 = -15 0 – (-25) 0 = 0 0 – (-25) 0 = 0 0 – (-25) 0 = 0 0 – (-25) (1/3) = 25/3 0 – (-25) 7 = 175 Persamaan s1 baru 0 – (3) 0 = 0 3 – (3) 1 = 0 3 – (3) 0 = 3 1– (3) 0 = 1 0 – (3) 0 = 0 0 – (3) (1/3) = -1 24 – (3)7 = 3 Persamaan s2 baru 0 – (2) 0 = 0 2 – (2) 1 = 0 4 – (2) 0 = 4 0 – (2) 0 = 0 1 – (2) 0 = 1 0 – (2) (1/3) = -2/3 20 – (2) 7 = 6
  • 51.  Tablo II  Karena baris Z masih terdapat angka negatif, maka belum optimal. Oleh karena itu, harus dicari mencari entering variabel dan leaving variabelnya lagi. VD Z X1 X2 S1 S2 S3 S Z 1 0 -15 0 0 25/3 175 S1 S2 S3 0 0 0 0 3 1 0 -1 0 4 0 1 -2/3 1 0 0 0 1/3 3 6 7
  • 52.  Tentukan entering variabel dan leaving variabelnya  Persamaan pivot baru VD Z X1 X2 S1 S2 S3 S Z 1 0 -15 0 0 25/3 175 S1 S2 S3 0 0 0 0 3 1 0 -1 0 4 0 1 -2/3 1 0 0 0 1/3 3 6 7 X1 0 1 0 0 0 1/3 7 X1 0/3 3/3 0/3 0/3 0/3 1/3 21/3
  • 53.  Tentukan persamaan lainnya Transformasi baris z 1 – (-15) 0 = 1 0 – (-15) 0 = 0 -15 – (-15) 1 = 0 0 – (-15) 1/3 = 5 0 – (-15) 0 = 0 -25/3 – (-15) 1/3 = 10/3 175 – (-15) 1 = 190 Transformasi baris s2 0 – (4) 0 = 0 0 – (4) 0 = 0 4 – (4) 1 = 0 0 – (4) 1/3 = 0 1 – (4) 0 = 1 -2/3 – (4) (-1/3) = 0 6 – (4) 1 = 2 Transformasi baris x1 0 – (0) 0 = 0 1 – (0) 0 = 1 0 – (0) 1 = 0 0 – (0) 1/3 = 0 0 – (0) 0 = 0 1/3 – (0) -1/3 = 1/3 7 – (0) 1 = 7
  • 54. VD Z X1 X2 S1 S2 S3 S Z 1 0 0 5 0 10/3 190 S1 S2 S3 0 0 0 0 1 1/3 0 -1/3 0 0 -4/3 1 2/3 1 0 0 0 1/3 1 2 7 Tablo III