SlideShare a Scribd company logo
METODE NUMERIK UNTUK MENYELESAIKAN
SISTEM PERSAMAAN LINIER
AHMAD PUJI ARDI
12313079
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2015
A.Eliminasi Gauss
Setiap sistem persamaan linier aljabar dapat diekspresikan secara umum sebagai
11212111 ... bxaxaxa nn 
22222121 ... bxaxaxa nn 
... ...
... ...
... ...
nnnnnn bxaxaxa  ...2211
Penyelesaian Eliminasi Gauss dilakukan melalui dua langkah utama penyelesaian
secara berurutan, yakni :
 Forward Elimination of unknowns
Langkah pertama ini digunakan untuk mengurangi set persamaan sehingga
nantinya terbentuk sistem triangular atas. Langkah awalnya berupa :
1. Mengeliminasi variabel pertama ( 1x ) pada baris kedua sampai baris
terakhir dengan cara mengurangi koefisien semua variabel pada semua
baris dengan 







n
n
a
a
a
1
11
1
sehingga nantinya menghasilkan nol pada koefisien
1x untuk baris kedua hingga terakhir . Didapatkan persamaan baris semua
baris :
11212111 ... baaa nn xxx 
1
11
21
21
11
21
2212
11
21
221 ...0 b
a
a
bnnn xa
a
a
axa
a
a
ax 

















... ... ... ... ...
1
11
1
1
11
1
212
11
1
21 ...0 b
a
a
b n
nnn
n
nn
n
n xa
a
a
axa
a
a
ax 

















Atau dinyatakan dengan
11212111 ... baaa nn xxx 
222221 '''0 ... baa nn xxx 
... ... ...
nnnnn baa xxx '''0 ...221 
2. Dari hasil langkah (1), eliminasi variabel kedua ( 2x ) pada baris ketiga
sampai baris terakhir dengan cara mengurangi koefisien semua variabel
pada semua baris dengan 







n
n
a
a
a
2
22
2
'
'
'
sehingga nantinya menghasilkan nol
pada koefisien 2x untuk baris ketiga hingga terakhir. Didapatkan hasil pada
semua baris :
11212111 ... baaa nn xxx 
1
11
21
21
11
21
2212
11
21
221 ...0 b
a
a
bnnn xa
a
a
axa
a
a
ax 

















2
22
32
32
22
32
3323
22
32
3321 '
'
'
''
'
'
'...'
'
'
'00 b
a
a
bnnn xa
a
a
axa
a
a
axx 

















... ... ... ... ...
2
22
2
2
22
2
32
22
2
321 '
'
'
''
'
'
'...'
'
'
'00 b
a
a
b n
nnn
n
nnn
n
n xa
a
a
axa
a
a
axx 

















Atau dinyatakan dengan
11212111 ... baaa nn xxx 
222221 '''0 ... baa nn xxx 
2221 ''''00 ... ba nn xxx 
... ... ...
nnnn ba xxx ''''00 ...21 
3. Lakukan langkah dengan prinsip yang sama diatas sampai menyisakan satu
buah variabel dan satu buah konstanta
11212111 ... baaa nn xxx 
22222 ''' ... baa nn xx 
33333 ''''''''' ... baa nn xx 
... ...
)1()1( 
 n
nn
n
nn ba x
 Backward subtitution
Setelah mendapatkan persamaan yang terakhir cari nilai variabel terakhir
tersebut dengan membagi konstanta dengan koefisien variabel tersebut
)1(
)1(


 n
nn
n
n
n
a
b
x
Kemudian substitusikan nilai nx ke persamaan diatasnya sehingga
memperoleh nilai untuk variabel lainnya.
1
11
21
2 R
a
a
R 
1
11
21
3 R
a
a
R 
ROUND MAP ELIMINASI GAUSS (UNTUK MATRIKS 3X3)










3
2
1
333231
232221
131211
b
b
b
aaa
aaa
aaa













3
2
1
3332
2322
131211
'
'
''0
''0
b
b
b
aa
aa
aaa













3
2
1
33
2322
131211
"
'
"00
''0
b
b
b
a
aa
aaa



33
3
3
"
"
a
b
x 
2323222 ''' baa xx 
22
3232
2
'
''
a
xab
x


1313212111 baaa xxx 
11
2123131
1
a
xaxab
x


pivot
pivot
1
22
32
3
'
'
R
a
a
R 
FORWARD ELIMINATION
BACKWARD SUBSTITUTION
2
12
1
1
'
R
a
R  2
32
3
1
'
R
a
R 
11
1
a
R
1
21
2
1
R
a
R 
1
21
3
1
R
a
R 22
2
'a
R
33
3
"a
R
B.Eliminasi Gauss-Jordan
Metode eliminasi Gauss-Jordan merupakan modifikasi dari metode eliminasi Gauss
dimana pada metode ini dilakukan normalisasi oleh koefisien pivotnya sehingga
menghasilkan matrik identitas bukan lagi matriks triangular lagi seperti eliminasi
Untuk lebih jelasnya dapat lihat langkah penyelesaian dengan metode Gauss-Jordan :










3
2
1
333231
232221
131211
b
b
b
aaa
aaa
aaa













3
2
1
333231
232221
1312 '''1
b
b
b
aaa
aaa
aa













3
2
1
3332
23
1312
'
"
'
''0
"10
''1
b
b
b
aa
a
aa













3
2
1
3332
2322
1312
'
'
'
''0
''0
''1
b
b
b
aa
aa
aa













3
2
1
33
23
13
"
"
"
"00
"10
"01
b
b
b
a
a
a













3
2
1
23
13
"'
"
"
100
"10
"01
b
b
b
a
a













3
2
1
'"
'"
'"
100
010
001
b
b
b



11 '"bx  22 '"bx  33 '"bx 
3
23
2
1
"
R
a
R 
3
13
1
1
"
R
a
R 
C. Gauss-Siedel
Metode Gauss-Siedel merupakan metode iterasi atau aproksimasi yang mengasumsikan
bahwa persoalan dianalogikan seperti matrik      BXA  dengan batasan bahwa
matriknya merupakan matriks 3X3, elemen diagonalnya tidak sama dengan nol, dan
persamaannya bersifat konvergen.
Untuk lebih jelasnya lihat langkah penyelesaian persamaan linier dengan metode
Gauss-Siedel :
Sistem Persamaan Linier :
3333232131
2323222121
1313212111
baaa
baaa
baaa
xxx
xxx
xxx



33
2321313
3
a
xaxab
x


22
3231212
2
a
xaxab
x


11
2123131
1
a
xaxab
x


Iterasi pertama :
 Mencari nilai 1x dengan mengasumsikan 02 x dan 03 x
11
2123131
1
a
xaxab
x


11
1
1
a
b
x 
 Mencari nilai 2x dengan mengasumsikan 03 x dan 1x (baru)
22
3231212
2
a
xaxab
x


22
1212
2
a
xab
x


 Mencari nilai 3x dengan menggunakan nilai 2x (baru) dan 1x (baru)
33
2321313
3
a
xaxab
x


Iterasi kedua :
 Mencari nilai 1x dengan menggunakan 3x (baru) dan 2x (baru)
11
2123131
1
a
xaxab
x


 Mencari nilai 2x dengan menggunakan dan 1x (baru) dan 3x (baru)
22
3231212
2
a
xaxab
x


 Mencari nilai 3x dengan menggunakan dan 2x (baru) dan 1x (baru)
33
2321313
3
a
xaxab
x


Iterasi selanjutnya .....
Selanjutnya kita harus mengecek konvergensi dari nilai yang didapat dengan nilai
sebenarnya yakni dengan rumus :
s
j
i
j
i
j
i
ia
x
xx  



%100
1
,
D. LU Decomposition
LU Decomposition merupakan metode dimana matriks yang berada disebelah kiri  A
dimanipulasi menjadi matriks lower ( L ) dan matriks upper ( U ). Metode ini
merupakan pengembangan dari eliminasi Gauss dengan eliminasi Gauss-Jordan dengan
beberapa modifikasi.
     BXA 
 U  L
 L    BD 
 D
 U  X  D
 X
 U










33
2322
131211
"00
''0
a
aa
aaa
 L










1
01
001
3231
21
ff
f
Metode Eliminasi Gauss
11
21
21
a
a
f  ,
11
31
31
a
a
f  ,
22
32
32
'
'
a
a
f 
Aplikasi metode-metode untuk menyelesaikan persamaan linear
Soal no. 9.9 halaman 272 :
66
425
24
321
321
321


 
xxx
xxx
xxx
A. Menggunakan Eliminasi Gauss
Sistem persamaan : Matriks sistem persamaan
66
425
24
321
321
321


 
xxx
xxx
xxx









 
6
4
2
116
215
114












 



00,9
50,6
00,2
50,250,000,0
25,325,000,0
00,100,100,4


















00,4
50,6
00,2
00,400,000,0
25,325,000,0
00,100,100,4



1
00,4
00,4
3 


x
13
25,0
25,3
25,325,0
50,6)1(25,325,0
50,625,325,0
2
2
2
32








x
x
x
xx
3
4
12
00,2144
00,2)1()13(4
00,24
1
1
1
321






x
x
x
xxx









 
6
4
2
116
215
114



pivot
12
4
5
RR 
13
4
6
RR 
pivot
23
25,0
50,0
RR



B. Menggunakan Gauss-Jordan
Sistem persamaan : Matriks sistem persamaan
66
425
24
321
321
321


 
xxx
xxx
xxx









 
6
4
2
116
215
114












 
00,6
00,4
50,0
00,100,100,6
00,200,100,5
25,025,000,1


















00,9
00,26
50,0
50,250,000,0
00,1300,100,0
25,025,000,1












 



00,9
50,6
50,0
50,250,000,0
25,325,000,0
25,025,000,1

















00,4
00,26
00,6
00,400,000,0
00,1300,100,0
00,300,000,1














00,1
00,26
00,6
00,100,000,0
00,1300,100,0
00,300,000,1














00,1
00,13
00,3
00,100,000,0
00,000,100,0
00,000,000,1












 
6
4
2
116
215
114



pivot
4
1R
12
1
5
RR 
13
1
6
RR 
25,0
2

R
pivot
21
1
25,0
RR  23
1
5,0
RR


00,4
3

R
31
1
3
RR 
32
1
13
RR


pivot
13 x
132 x
31 x
C. Menggunakan Gauss-Siedel
Sistem persamaan :
66
425
24
321
321
321


 
xxx
xxx
xxx
4
2 23
1
xx
x


1
254 31
2
xx
x


1
66 21
3
xx
x


Iterasi Pertama :
 Mencari nilai 1x dengan mengasumsikan 02 x dan 03 x
4
)0()0(2
1

x 50,0
4
2
1 

x
 Mencari nilai 2x dengan mengasumsikan 03 x dan 5,01 x
1
)0(2)5,0(54
2

x 50,11
1
5,74
2 

x
 Mencari nilai 3x dengan menggunakan nilai 50,112 x dan 5,01 x
1
)5,11()5,0(66
3

x 5,2
1
5,1136
3 

x
Iterasi Kedua :
 Mencari nilai 1x dengan menggunakan nilai 50,112 x dan 50,23 x
4
)5,11()5,2(2
1

x 4
4
16
1 

x %5,872,1 x
 Mencari nilai 2x dengan menggunakan nilai 41 x dan 50,23 x
1
)5,2(2)4(54
2

x 29
1
29
2 x %34,602,2 x
 Mencari nilai 3x dengan menggunakan nilai 292 x dan 41 x
1
)29()4(66
3

x 1
1
1
3 x %3502,3 x
Iterasi Ketiga :
 Mencari nilai 1x dengan menggunakan nilai 292 x dan 13 x
4
)29()1(2
1

x 5,7
4
30
1 

x %67,463,1 x
 Mencari nilai 2x dengan menggunakan nilai 5,71 x dan 13 x
1
)1(2)5,7(54
2

x 5,39
1
5,39
2 x %58,263,2 x
 Mencari nilai 3x dengan menggunakan nilai 5,392 x dan 5,71 x
1
)5,39()5,7(66
3

x 5,11
1
5,11
3 x %30,913,3 x
D. Menggunakan LU Decomposition
Sistem persamaan : Matriks sistem persamaan
66
425
24
321
321
321


 
xxx
xxx
xxx
     BXA 
 U









 
116
215
114













5,25,00
25,325,00
114













400
25,325,00
114
 U













400
25,325,00
114
 L















 1
25,0
5,0
4
6
01
4
5
001
    BDL 
 U  X  D































6
4
2
3
2
1
125,1
0125,1
001
D
D
D














































4
5,6
2
3
2
1
400
25,325,00
114
x
x
x
43
63133
632215,1
5,62
425,2
42125,1
21










D
D
DDD
D
D
DD
D























4
5,6
2
3
2
1
D
D
D






























 
6
4
2
3
2
1
116
215
114
x
x
x
12
4
5
RR 
13
4
6
RR 
23
25,0
50,0
RR



3
21134
24
13
25,325,0
5,625,325,0
1
44
1
1
321
2
2
32
3
3













x
x
xxx
x
x
xx
x
x
Kesimpulan dari aplikasi metode –metode tersebut pada satu soal yang sama
a. Eliminasi Gauss
Kelebihan :
 Dapat menentukan kekonsistenan sistem persamaan
 Mengilangkan kebutuhan untuk menulis ulang variabel setiap angka
 Lebih mudah dipecahkan
Kekurangan :
 Masalah akurasi nilai jika terjadi pembulatan pecahan
 Sulit untuk penggunaan sistem persamaan dengan variabel yang banyak
b. Gauss-Jordan
Kelebihan :
 Mengubah sistem persamaan linier menjadi matriks identitas yang
sederhana
 Dapat menyelesaikan persamaan dengan matriks invers
 Mudah dalam menyelesaikan persamaan dengan banyak variabel
 Dapat mengurangi kesalahan dalam perhitungan
Kekurangan :
 Nilai konstanta yang dimasukkan terbatas
 Pada keadaan tertentu, tidak dapat menunjukkan nilai x secara langsung
c. Gauss-Siedel
Kelebihan :
 Pembulatan dapat diperkecil
 Ketelitiannya maksimal
Kekurangan :
 Hanya terbatas pada matriks 3x3
 Tidak dapat menunjukkan nilai dengan baik jika sistem persamaan bersifat
divergen (hanya untuk sistem yang konvergen)
 Rawan terjadi kesalahan pivot
d. LU Decomposition
Kelebihan :
 Lebih mudah dipecahkan
 Dapat mengurangi kesalahan dalam perhitungan
 Dapat menentukan kekonsistenan sistem persamaan
 Mudah dalam menyelesaikan persamaan dengan banyak variabel
Kekurangan :
 Banyak dalam penulisan variabel
 Butuh ketelitian lebih untuk setiap langkah penyelesaian

More Related Content

What's hot

Regula falsi
Regula falsiRegula falsi
Regula falsi
Lutfi Nurul Aulia
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
Maya Umami
 
Metode newton
Metode newtonMetode newton
Metode newton
Grizia Zhulva
 
Iterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidelIterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidelNur Fadzri
 
Forward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan CentralForward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan Central
Ferdhika Yudira
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galat
Kelinci Coklat
 
Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Bogor
 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Mono Manullang
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsu
okti agung
 
3. newton raphson method
3. newton raphson method3. newton raphson method
3. newton raphson method
okti agung
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Nerossi Jonathan
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
PersamaandifferensialMeiky Ayah
 
Iterasi jacobi
Iterasi jacobiIterasi jacobi
Iterasi jacobi
Angga Debby Frayudha
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Khubab Basari
 
121593320 teorema-stokes
121593320 teorema-stokes121593320 teorema-stokes
121593320 teorema-stokes
saidattamimi1
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Kelinci Coklat
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Senat Mahasiswa STIS
 
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstanRelasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Lutfi Nursyifa
 
Interpolasi lagrange dan newton
Interpolasi lagrange dan newtonInterpolasi lagrange dan newton
Interpolasi lagrange dan newton
Yuni Dwi Utami
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
Mella Imelda
 

What's hot (20)

Regula falsi
Regula falsiRegula falsi
Regula falsi
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Metode newton
Metode newtonMetode newton
Metode newton
 
Iterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidelIterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidel
 
Forward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan CentralForward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan Central
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galat
 
Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]
 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsu
 
3. newton raphson method
3. newton raphson method3. newton raphson method
3. newton raphson method
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
 
Iterasi jacobi
Iterasi jacobiIterasi jacobi
Iterasi jacobi
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
 
121593320 teorema-stokes
121593320 teorema-stokes121593320 teorema-stokes
121593320 teorema-stokes
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstanRelasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
 
Interpolasi lagrange dan newton
Interpolasi lagrange dan newtonInterpolasi lagrange dan newton
Interpolasi lagrange dan newton
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
 

Viewers also liked

Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Aururia Begi Wiwiet Rambang
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gauss
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gaussPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gauss
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gaussLitami
 
SISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIERSISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIER
Ong Lukman
 
Makalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompok
Makalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompokMakalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompok
Makalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompokRahmank Sana-sini
 
Akar akar persamaan non linier
Akar akar persamaan non linierAkar akar persamaan non linier
Akar akar persamaan non linierAlen Pepa
 
Modul1 metode bagi dua Praktikum Metode Numerik
Modul1 metode bagi dua Praktikum Metode NumerikModul1 metode bagi dua Praktikum Metode Numerik
Modul1 metode bagi dua Praktikum Metode Numerik
James Montolalu
 
Metode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaMetode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilatejowati
 
Modul maple untuk metnum 2014
Modul maple untuk metnum 2014Modul maple untuk metnum 2014
Modul maple untuk metnum 2014
Samuel Pinto'o
 
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabelMateri 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
radar radius
 
Modul2 metode regula falsi praktikum metode numerik
Modul2 metode regula falsi praktikum metode numerikModul2 metode regula falsi praktikum metode numerik
Modul2 metode regula falsi praktikum metode numerik
James Montolalu
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenBAIDILAH Baidilah
 
Fisika Matematika I (3 - 4) Persamaan linier
Fisika Matematika I (3 - 4) Persamaan linierFisika Matematika I (3 - 4) Persamaan linier
Fisika Matematika I (3 - 4) Persamaan linier
jayamartha
 
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]Tri Jayanti
 
Program Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode SimpleksProgram Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode Simpleks
raaaka12
 
Sistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan LinearSistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan Linear
Ana Safrida
 
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarDeterminan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarBAIDILAH Baidilah
 
Sistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogenSistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogenIpit Sabrina
 
Sistem Persamaan Linear
 Sistem Persamaan Linear Sistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan LinearRizky Wulansari
 

Viewers also liked (20)

Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gauss
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gaussPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gauss
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gauss
 
SISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIERSISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIER
 
Metode numerik-stmik-aub
Metode numerik-stmik-aubMetode numerik-stmik-aub
Metode numerik-stmik-aub
 
Makalah numerik
Makalah numerikMakalah numerik
Makalah numerik
 
Makalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompok
Makalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompokMakalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompok
Makalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompok
 
Akar akar persamaan non linier
Akar akar persamaan non linierAkar akar persamaan non linier
Akar akar persamaan non linier
 
Modul1 metode bagi dua Praktikum Metode Numerik
Modul1 metode bagi dua Praktikum Metode NumerikModul1 metode bagi dua Praktikum Metode Numerik
Modul1 metode bagi dua Praktikum Metode Numerik
 
Metode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaMetode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unila
 
Modul maple untuk metnum 2014
Modul maple untuk metnum 2014Modul maple untuk metnum 2014
Modul maple untuk metnum 2014
 
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabelMateri 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
 
Modul2 metode regula falsi praktikum metode numerik
Modul2 metode regula falsi praktikum metode numerikModul2 metode regula falsi praktikum metode numerik
Modul2 metode regula falsi praktikum metode numerik
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
 
Fisika Matematika I (3 - 4) Persamaan linier
Fisika Matematika I (3 - 4) Persamaan linierFisika Matematika I (3 - 4) Persamaan linier
Fisika Matematika I (3 - 4) Persamaan linier
 
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
 
Program Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode SimpleksProgram Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode Simpleks
 
Sistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan LinearSistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan Linear
 
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarDeterminan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
 
Sistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogenSistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogen
 
Sistem Persamaan Linear
 Sistem Persamaan Linear Sistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan Linear
 

Similar to Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier

03 - Metode Numerik yah.pptx
03 - Metode Numerik yah.pptx03 - Metode Numerik yah.pptx
03 - Metode Numerik yah.pptx
RT011Kedungkampil
 
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.pptBab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
ssuserb7d229
 
PPT_Kelompok3_Eliminasi Gauss.pptx
PPT_Kelompok3_Eliminasi Gauss.pptxPPT_Kelompok3_Eliminasi Gauss.pptx
PPT_Kelompok3_Eliminasi Gauss.pptx
IanVemasSilalahi
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
Penyelesaian  sistem persamaan  linear  denganPenyelesaian  sistem persamaan  linear  dengan
Penyelesaian sistem persamaan linear denganBAIDILAH Baidilah
 
3. sistem persamaan linier
3. sistem persamaan linier3. sistem persamaan linier
3. sistem persamaan linier
Afista Galih Pradana
 
Sistem persamaan-linier
Sistem persamaan-linierSistem persamaan-linier
Sistem persamaan-linier
Taufiq Topik
 
Interpolasi
InterpolasiInterpolasi
Pertemuan3&4
Pertemuan3&4Pertemuan3&4
Pertemuan3&4
Amri Sandy
 
Linear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear EquationLinear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear Equation
Diponegoro University
 
Ppt aljabar matriks
Ppt aljabar matriksPpt aljabar matriks
Ppt aljabar matriks
malida hola
 
Sistem persamaan linier dua variabel
Sistem persamaan linier dua variabelSistem persamaan linier dua variabel
Sistem persamaan linier dua variabel
dinakudus
 
15_Least Square for matemathical engineering for student and teacher
15_Least Square for matemathical engineering for student and teacher15_Least Square for matemathical engineering for student and teacher
15_Least Square for matemathical engineering for student and teacher
remanumyeye
 
Beberapa Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear
Beberapa Metode Penyelesaian Sistem Persamaan LinearBeberapa Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear
Beberapa Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear
TaridaTarida1
 
03.03. Menentukan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Menggunak...
03.03. Menentukan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Menggunak...03.03. Menentukan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Menggunak...
03.03. Menentukan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Menggunak...
BayuYudhaSaputra
 
kuliah-2-3 S1-MetNum - sistem pers liner eliminasi gauss.pptx
kuliah-2-3 S1-MetNum - sistem pers liner eliminasi gauss.pptxkuliah-2-3 S1-MetNum - sistem pers liner eliminasi gauss.pptx
kuliah-2-3 S1-MetNum - sistem pers liner eliminasi gauss.pptx
NurAsyifa30
 
Fungsi Eksponensial & Logaritma, Barisan & Deret, Sistem Persamaan Linear
Fungsi Eksponensial & Logaritma, Barisan & Deret, Sistem Persamaan LinearFungsi Eksponensial & Logaritma, Barisan & Deret, Sistem Persamaan Linear
Fungsi Eksponensial & Logaritma, Barisan & Deret, Sistem Persamaan Linear
KristantoMath
 
spdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldvspdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldv
Dinazty Gabby Angels
 

Similar to Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier (20)

03 - Metode Numerik yah.pptx
03 - Metode Numerik yah.pptx03 - Metode Numerik yah.pptx
03 - Metode Numerik yah.pptx
 
Draft 2
Draft 2Draft 2
Draft 2
 
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.pptBab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
 
PPT_Kelompok3_Eliminasi Gauss.pptx
PPT_Kelompok3_Eliminasi Gauss.pptxPPT_Kelompok3_Eliminasi Gauss.pptx
PPT_Kelompok3_Eliminasi Gauss.pptx
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
Penyelesaian  sistem persamaan  linear  denganPenyelesaian  sistem persamaan  linear  dengan
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
 
3. sistem persamaan linier
3. sistem persamaan linier3. sistem persamaan linier
3. sistem persamaan linier
 
Sistem persamaan-linier
Sistem persamaan-linierSistem persamaan-linier
Sistem persamaan-linier
 
Interpolasi
InterpolasiInterpolasi
Interpolasi
 
Pertemuan3&4
Pertemuan3&4Pertemuan3&4
Pertemuan3&4
 
Linear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear EquationLinear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear Equation
 
Ppt aljabar matriks
Ppt aljabar matriksPpt aljabar matriks
Ppt aljabar matriks
 
Sistem persamaan linier dua variabel
Sistem persamaan linier dua variabelSistem persamaan linier dua variabel
Sistem persamaan linier dua variabel
 
Bab 3(3) spl
Bab 3(3) splBab 3(3) spl
Bab 3(3) spl
 
Sistem persamaan-linier
Sistem persamaan-linierSistem persamaan-linier
Sistem persamaan-linier
 
15_Least Square for matemathical engineering for student and teacher
15_Least Square for matemathical engineering for student and teacher15_Least Square for matemathical engineering for student and teacher
15_Least Square for matemathical engineering for student and teacher
 
Beberapa Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear
Beberapa Metode Penyelesaian Sistem Persamaan LinearBeberapa Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear
Beberapa Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear
 
03.03. Menentukan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Menggunak...
03.03. Menentukan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Menggunak...03.03. Menentukan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Menggunak...
03.03. Menentukan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Menggunak...
 
kuliah-2-3 S1-MetNum - sistem pers liner eliminasi gauss.pptx
kuliah-2-3 S1-MetNum - sistem pers liner eliminasi gauss.pptxkuliah-2-3 S1-MetNum - sistem pers liner eliminasi gauss.pptx
kuliah-2-3 S1-MetNum - sistem pers liner eliminasi gauss.pptx
 
Fungsi Eksponensial & Logaritma, Barisan & Deret, Sistem Persamaan Linear
Fungsi Eksponensial & Logaritma, Barisan & Deret, Sistem Persamaan LinearFungsi Eksponensial & Logaritma, Barisan & Deret, Sistem Persamaan Linear
Fungsi Eksponensial & Logaritma, Barisan & Deret, Sistem Persamaan Linear
 
spdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldvspdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldv
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 

Recently uploaded (10)

Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 

Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier

  • 1. METODE NUMERIK UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINIER AHMAD PUJI ARDI 12313079 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2015
  • 2. A.Eliminasi Gauss Setiap sistem persamaan linier aljabar dapat diekspresikan secara umum sebagai 11212111 ... bxaxaxa nn  22222121 ... bxaxaxa nn  ... ... ... ... ... ... nnnnnn bxaxaxa  ...2211 Penyelesaian Eliminasi Gauss dilakukan melalui dua langkah utama penyelesaian secara berurutan, yakni :  Forward Elimination of unknowns Langkah pertama ini digunakan untuk mengurangi set persamaan sehingga nantinya terbentuk sistem triangular atas. Langkah awalnya berupa : 1. Mengeliminasi variabel pertama ( 1x ) pada baris kedua sampai baris terakhir dengan cara mengurangi koefisien semua variabel pada semua baris dengan         n n a a a 1 11 1 sehingga nantinya menghasilkan nol pada koefisien 1x untuk baris kedua hingga terakhir . Didapatkan persamaan baris semua baris : 11212111 ... baaa nn xxx  1 11 21 21 11 21 2212 11 21 221 ...0 b a a bnnn xa a a axa a a ax                   ... ... ... ... ... 1 11 1 1 11 1 212 11 1 21 ...0 b a a b n nnn n nn n n xa a a axa a a ax                   Atau dinyatakan dengan 11212111 ... baaa nn xxx  222221 '''0 ... baa nn xxx  ... ... ... nnnnn baa xxx '''0 ...221  2. Dari hasil langkah (1), eliminasi variabel kedua ( 2x ) pada baris ketiga sampai baris terakhir dengan cara mengurangi koefisien semua variabel
  • 3. pada semua baris dengan         n n a a a 2 22 2 ' ' ' sehingga nantinya menghasilkan nol pada koefisien 2x untuk baris ketiga hingga terakhir. Didapatkan hasil pada semua baris : 11212111 ... baaa nn xxx  1 11 21 21 11 21 2212 11 21 221 ...0 b a a bnnn xa a a axa a a ax                   2 22 32 32 22 32 3323 22 32 3321 ' ' ' '' ' ' '...' ' ' '00 b a a bnnn xa a a axa a a axx                   ... ... ... ... ... 2 22 2 2 22 2 32 22 2 321 ' ' ' '' ' ' '...' ' ' '00 b a a b n nnn n nnn n n xa a a axa a a axx                   Atau dinyatakan dengan 11212111 ... baaa nn xxx  222221 '''0 ... baa nn xxx  2221 ''''00 ... ba nn xxx  ... ... ... nnnn ba xxx ''''00 ...21  3. Lakukan langkah dengan prinsip yang sama diatas sampai menyisakan satu buah variabel dan satu buah konstanta 11212111 ... baaa nn xxx  22222 ''' ... baa nn xx  33333 ''''''''' ... baa nn xx  ... ... )1()1(   n nn n nn ba x  Backward subtitution Setelah mendapatkan persamaan yang terakhir cari nilai variabel terakhir tersebut dengan membagi konstanta dengan koefisien variabel tersebut )1( )1(    n nn n n n a b x Kemudian substitusikan nilai nx ke persamaan diatasnya sehingga memperoleh nilai untuk variabel lainnya.
  • 4. 1 11 21 2 R a a R  1 11 21 3 R a a R  ROUND MAP ELIMINASI GAUSS (UNTUK MATRIKS 3X3)           3 2 1 333231 232221 131211 b b b aaa aaa aaa              3 2 1 3332 2322 131211 ' ' ''0 ''0 b b b aa aa aaa              3 2 1 33 2322 131211 " ' "00 ''0 b b b a aa aaa    33 3 3 " " a b x  2323222 ''' baa xx  22 3232 2 ' '' a xab x   1313212111 baaa xxx  11 2123131 1 a xaxab x   pivot pivot 1 22 32 3 ' ' R a a R  FORWARD ELIMINATION BACKWARD SUBSTITUTION
  • 5. 2 12 1 1 ' R a R  2 32 3 1 ' R a R  11 1 a R 1 21 2 1 R a R  1 21 3 1 R a R 22 2 'a R 33 3 "a R B.Eliminasi Gauss-Jordan Metode eliminasi Gauss-Jordan merupakan modifikasi dari metode eliminasi Gauss dimana pada metode ini dilakukan normalisasi oleh koefisien pivotnya sehingga menghasilkan matrik identitas bukan lagi matriks triangular lagi seperti eliminasi Untuk lebih jelasnya dapat lihat langkah penyelesaian dengan metode Gauss-Jordan :           3 2 1 333231 232221 131211 b b b aaa aaa aaa              3 2 1 333231 232221 1312 '''1 b b b aaa aaa aa              3 2 1 3332 23 1312 ' " ' ''0 "10 ''1 b b b aa a aa              3 2 1 3332 2322 1312 ' ' ' ''0 ''0 ''1 b b b aa aa aa              3 2 1 33 23 13 " " " "00 "10 "01 b b b a a a              3 2 1 23 13 "' " " 100 "10 "01 b b b a a              3 2 1 '" '" '" 100 010 001 b b b    11 '"bx  22 '"bx  33 '"bx  3 23 2 1 " R a R  3 13 1 1 " R a R 
  • 6. C. Gauss-Siedel Metode Gauss-Siedel merupakan metode iterasi atau aproksimasi yang mengasumsikan bahwa persoalan dianalogikan seperti matrik      BXA  dengan batasan bahwa matriknya merupakan matriks 3X3, elemen diagonalnya tidak sama dengan nol, dan persamaannya bersifat konvergen. Untuk lebih jelasnya lihat langkah penyelesaian persamaan linier dengan metode Gauss-Siedel : Sistem Persamaan Linier : 3333232131 2323222121 1313212111 baaa baaa baaa xxx xxx xxx    33 2321313 3 a xaxab x   22 3231212 2 a xaxab x   11 2123131 1 a xaxab x   Iterasi pertama :  Mencari nilai 1x dengan mengasumsikan 02 x dan 03 x 11 2123131 1 a xaxab x   11 1 1 a b x   Mencari nilai 2x dengan mengasumsikan 03 x dan 1x (baru) 22 3231212 2 a xaxab x   22 1212 2 a xab x    Mencari nilai 3x dengan menggunakan nilai 2x (baru) dan 1x (baru) 33 2321313 3 a xaxab x   Iterasi kedua :  Mencari nilai 1x dengan menggunakan 3x (baru) dan 2x (baru) 11 2123131 1 a xaxab x    Mencari nilai 2x dengan menggunakan dan 1x (baru) dan 3x (baru) 22 3231212 2 a xaxab x    Mencari nilai 3x dengan menggunakan dan 2x (baru) dan 1x (baru) 33 2321313 3 a xaxab x   Iterasi selanjutnya .....
  • 7. Selanjutnya kita harus mengecek konvergensi dari nilai yang didapat dengan nilai sebenarnya yakni dengan rumus : s j i j i j i ia x xx      %100 1 , D. LU Decomposition LU Decomposition merupakan metode dimana matriks yang berada disebelah kiri  A dimanipulasi menjadi matriks lower ( L ) dan matriks upper ( U ). Metode ini merupakan pengembangan dari eliminasi Gauss dengan eliminasi Gauss-Jordan dengan beberapa modifikasi.      BXA   U  L  L    BD   D  U  X  D  X  U           33 2322 131211 "00 ''0 a aa aaa  L           1 01 001 3231 21 ff f Metode Eliminasi Gauss 11 21 21 a a f  , 11 31 31 a a f  , 22 32 32 ' ' a a f 
  • 8. Aplikasi metode-metode untuk menyelesaikan persamaan linear Soal no. 9.9 halaman 272 : 66 425 24 321 321 321     xxx xxx xxx A. Menggunakan Eliminasi Gauss Sistem persamaan : Matriks sistem persamaan 66 425 24 321 321 321     xxx xxx xxx            6 4 2 116 215 114                  00,9 50,6 00,2 50,250,000,0 25,325,000,0 00,100,100,4                   00,4 50,6 00,2 00,400,000,0 25,325,000,0 00,100,100,4    1 00,4 00,4 3    x 13 25,0 25,3 25,325,0 50,6)1(25,325,0 50,625,325,0 2 2 2 32         x x x xx 3 4 12 00,2144 00,2)1()13(4 00,24 1 1 1 321       x x x xxx            6 4 2 116 215 114    pivot 12 4 5 RR  13 4 6 RR  pivot 23 25,0 50,0 RR   
  • 9. B. Menggunakan Gauss-Jordan Sistem persamaan : Matriks sistem persamaan 66 425 24 321 321 321     xxx xxx xxx            6 4 2 116 215 114               00,6 00,4 50,0 00,100,100,6 00,200,100,5 25,025,000,1                   00,9 00,26 50,0 50,250,000,0 00,1300,100,0 25,025,000,1                  00,9 50,6 50,0 50,250,000,0 25,325,000,0 25,025,000,1                  00,4 00,26 00,6 00,400,000,0 00,1300,100,0 00,300,000,1               00,1 00,26 00,6 00,100,000,0 00,1300,100,0 00,300,000,1               00,1 00,13 00,3 00,100,000,0 00,000,100,0 00,000,000,1               6 4 2 116 215 114    pivot 4 1R 12 1 5 RR  13 1 6 RR  25,0 2  R pivot 21 1 25,0 RR  23 1 5,0 RR   00,4 3  R 31 1 3 RR  32 1 13 RR   pivot 13 x 132 x 31 x
  • 10. C. Menggunakan Gauss-Siedel Sistem persamaan : 66 425 24 321 321 321     xxx xxx xxx 4 2 23 1 xx x   1 254 31 2 xx x   1 66 21 3 xx x   Iterasi Pertama :  Mencari nilai 1x dengan mengasumsikan 02 x dan 03 x 4 )0()0(2 1  x 50,0 4 2 1   x  Mencari nilai 2x dengan mengasumsikan 03 x dan 5,01 x 1 )0(2)5,0(54 2  x 50,11 1 5,74 2   x  Mencari nilai 3x dengan menggunakan nilai 50,112 x dan 5,01 x 1 )5,11()5,0(66 3  x 5,2 1 5,1136 3   x Iterasi Kedua :  Mencari nilai 1x dengan menggunakan nilai 50,112 x dan 50,23 x 4 )5,11()5,2(2 1  x 4 4 16 1   x %5,872,1 x  Mencari nilai 2x dengan menggunakan nilai 41 x dan 50,23 x 1 )5,2(2)4(54 2  x 29 1 29 2 x %34,602,2 x  Mencari nilai 3x dengan menggunakan nilai 292 x dan 41 x 1 )29()4(66 3  x 1 1 1 3 x %3502,3 x Iterasi Ketiga :  Mencari nilai 1x dengan menggunakan nilai 292 x dan 13 x 4 )29()1(2 1  x 5,7 4 30 1   x %67,463,1 x  Mencari nilai 2x dengan menggunakan nilai 5,71 x dan 13 x 1 )1(2)5,7(54 2  x 5,39 1 5,39 2 x %58,263,2 x  Mencari nilai 3x dengan menggunakan nilai 5,392 x dan 5,71 x 1 )5,39()5,7(66 3  x 5,11 1 5,11 3 x %30,913,3 x
  • 11. D. Menggunakan LU Decomposition Sistem persamaan : Matriks sistem persamaan 66 425 24 321 321 321     xxx xxx xxx      BXA   U            116 215 114              5,25,00 25,325,00 114              400 25,325,00 114  U              400 25,325,00 114  L                 1 25,0 5,0 4 6 01 4 5 001     BDL   U  X  D                                6 4 2 3 2 1 125,1 0125,1 001 D D D                                               4 5,6 2 3 2 1 400 25,325,00 114 x x x 43 63133 632215,1 5,62 425,2 42125,1 21           D D DDD D D DD D                        4 5,6 2 3 2 1 D D D                                 6 4 2 3 2 1 116 215 114 x x x 12 4 5 RR  13 4 6 RR  23 25,0 50,0 RR    3 21134 24 13 25,325,0 5,625,325,0 1 44 1 1 321 2 2 32 3 3              x x xxx x x xx x x
  • 12. Kesimpulan dari aplikasi metode –metode tersebut pada satu soal yang sama a. Eliminasi Gauss Kelebihan :  Dapat menentukan kekonsistenan sistem persamaan  Mengilangkan kebutuhan untuk menulis ulang variabel setiap angka  Lebih mudah dipecahkan Kekurangan :  Masalah akurasi nilai jika terjadi pembulatan pecahan  Sulit untuk penggunaan sistem persamaan dengan variabel yang banyak b. Gauss-Jordan Kelebihan :  Mengubah sistem persamaan linier menjadi matriks identitas yang sederhana  Dapat menyelesaikan persamaan dengan matriks invers  Mudah dalam menyelesaikan persamaan dengan banyak variabel  Dapat mengurangi kesalahan dalam perhitungan Kekurangan :  Nilai konstanta yang dimasukkan terbatas  Pada keadaan tertentu, tidak dapat menunjukkan nilai x secara langsung c. Gauss-Siedel Kelebihan :  Pembulatan dapat diperkecil  Ketelitiannya maksimal Kekurangan :  Hanya terbatas pada matriks 3x3  Tidak dapat menunjukkan nilai dengan baik jika sistem persamaan bersifat divergen (hanya untuk sistem yang konvergen)  Rawan terjadi kesalahan pivot d. LU Decomposition Kelebihan :  Lebih mudah dipecahkan  Dapat mengurangi kesalahan dalam perhitungan  Dapat menentukan kekonsistenan sistem persamaan  Mudah dalam menyelesaikan persamaan dengan banyak variabel Kekurangan :  Banyak dalam penulisan variabel  Butuh ketelitian lebih untuk setiap langkah penyelesaian