SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
Dasar-dasar argumen dan penalaran
Pelajaran 3
Jangan
tinggikan suaramu.
Perbaiki argumenmu.?
- Desmond Tut u,
uskup agung Afrika Selat an.
Dalam pelajaran sebelumnya, kita membahas langkah
pertama dalam berpikir kritis, yaitu bertanya. Dengan
bertanya kita dapat memahami maksud dan latar
belakang di balik pernyataan seseorang sebelum
merespons. Nah, ketika sudah waktunya bereaksi, apa
yang harus kita lakukan?
Agar dapat bersikap dan memberi tanggapan dengan
baik, kita harus dapat mengevaluasi sebuah pernyataan.
Apa kesimpulan dari pernyataan itu?Kalimat kalimat apa yang mendukung kesimpulan itu?
Dan apakah kesimpulan itu ditarik dalam proses yang benar?
Evaluasi perlu dilakukan karena respons yang baik tidak hanya berhenti sampai ?setuju?atau
?tidak setuju?, namun juga dilengkapi alasan yang mendasari sikap tersebut.
Ini semakin penting ketika sikap kita adalah ?tidak setuju?. Kita sering merasa segan untuk
membantah lawan bicara karena takut dianggap suka menyerang pemikiran orang lain. Lebih
pelik lagi jika lawan bicara tersebut adalah orang tua, guru, atau atasan. Bisa-bisa kita
dianggap sebagai pembangkang, bahkan anak durhaka.
Oleh karena itulah kita mempelajari cara menyusun argumen dan menggunakan penalaran.
Jika kita memiliki alasan kuat di balik tanggapan kita dan mampu menyampaikannya dengan
sopan, kita akan terhindar dari pandangan-pandangan negatif tersebut.
Apa it u argumen?
Banyak orang enggan mempelajari cara berargumen
karena kata ?argumen?sendiri sudah memiliki kesan
buruk dalam pikiran mereka. Kemungkinan besar, yang
mereka bayangkan ketika mendengar kata tersebut
adalah dua orang yang sedang bersitegang
mempertahankan pendapatnya masing-masing.
Padahal, argumen tidak sama dengan adu mulut atau
percekcokan. Argumen adalah pernyataan yang bersifat
persuasif atau bertujuan mengubah pandangan orang.
1
Latih Logika | Pelajaran 3 : Dasar-dasar argumen dan penalaran
Menurutmu, adakah saat
yang tepat untuk
menyatakan opini kita
melalui media sosial, tanpa
didukung alasan apapun?
Diskusi
Dalam tabel di atas, kalimat-kalimat yang terletak di sebelah kiri hanya terdiri dari
kesimpulan, sedangkan kalimat-kalimat di kanan terdiri dari kesimpulan dan premis. Supaya
dapat mengidentifikasi kesimpulan dan premis lebih baik, mari kita ?pecah?beberapa contoh
argumen berikut:
?Kita harusberhenti menggunakan styrofoam karena bahan tersebut tidak bisa didaur
ulangdan berdampak buruk bagi kesehatan.?
Premis 1: Styrofoam tidak bisa didaur ulang.
Premis 2: Styrofoam berdampak buruk bagi kesehatan.
Kesimpulan: Kita harus berhenti menggunakan styrofoam.
Selain itu, sebuah argumen juga harus dilengkapi alasan yang mendukungnya. Jika suatu
pernyataan, opini, maupun ajakan tidak memiliki alasan, ia belum dapat dikategorikan
sebagai sebuah argumen.Karena itu, umumnya argumen tidak hanya terdiri dari satu,
melainkan rangkaian beberapa kalimat. Umumnya, struktur argumen tersusun oleh satu
kalimat yang menjadi kesimpulan sebuah argumen dan satu atau beberapa kalimat yang
berfungsi mendukung kesimpulan tersebut. Kesimpulan bisa berada di awal atau di akhir
rangkaian pernyataan. Kalimat yang menjadi dasar atau alasan pendukung kesimpulan
disebut juga premis.
Untuk membedakan kalimat biasa dengan argumen, mari kita lihat contoh-contoh berikut:
Kalimat Biasa
?Saya tidak suka film horor, karena menurut saya
film horor mengandung banyak takhayul dan
mempengaruhi penontonnya untuk berpikir
tidak rasional.?
?Saya tidak suka film horor.?
Argumen
?Daripada beli sepeda motor, lebih baik naik
transportasi umum, karena kendaraan pribadi
adalah salah satu penyebab utama kemacetan.
Selain itu, naik kendaraan umum berarti lebih
banyak berjalan kaki, sehingga lebih sehat.?
?Daripada beli sepeda motor, lebih baik naik
transportasi umum.?
?Seni bela diri sebaiknya diajarkan di sekolah
agar anak-anak mampu mengenali bahaya apa
saja yang dapat mengancam mereka di luar
rumah dan sekolah, mewaspadainya, serta
melindungi diri mereka.?
?Seni bela diri sebaiknya diajarkan di sekolah.?
2
Latih Logika | Pelajaran 3 : Dasar-dasar argumen dan penalaran
?Selain lebih murah dari pasar swalayan, belanja di pasar tradisional juga membantu
petani lokal. Oleh karena itu, kita haruslebih seringbelanja di pasar tradisional.?
Premis 1: Pasar tradisional lebih murah dari pasar swalayan.
Premis 2: Belanja di pasar tradisional membantu petani lokal.
Kesimpulan: Kita harus lebih sering belanja di pasar tradisional.
1. Fakta
Suatu kebenaran yang pasti dan dapat dengan mudah dibuktikan, misalnya dengan
indera manusia. Contoh dari kalimat fakta:
- Proklamasi kemerdekaan Indonesia berlangsung tanggal 17 Agustus1945.
- 1 sentimeter sama dengan 10 milimeter.
- Bakteri tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
2. Deksripsi
Gambaran akan seseorang, sebuah objek, atau kejadian. Contohnya:
- Getaran yang diakibatkan gempa tadi pagi sangat kerasdan menakutkan.
- Laki-laki yang kucari berbadan gempal dan memakai kemeja cokelat.
- Rumahku berpagar hitam dan terdapat pohon mangga di halamannya.
3. Penjelasan
Penjabaran yang bertujuan memberikan pengertian atau menerangkan kepada lawan
bicara tentang suatu hal. Contohnya antara lain:
- Inflasi terjadi ketika jumlah uang yang beredar jauh melampaui nilai barang-barang
yangbisa dibeli, sehingga harga-harga meroket. Inflasi bisa terjadi antara lain
karena munculnya kelangkaan barang atau peningkatan konsumsi masyarakat.
- Kelelawar dapat terbangdalam kegelapan tanpa menabrak dengan melakukan
prosesekolokasi, yaitu memancarkan gelombangsuara dan menemukan
benda-benda yangmemantulkan gema suara tersebut.
3
Fakta adalah
fakta, dan tidak akan
hilang hanya karena
kamu tidak
menyukainya."
- Jawaharlal Nehru,
Perdana Ment ri India.
Perhatikan contoh-contoh yang telah dibahas di atas.
Selain didukung premis, kalimat-kalimat yang digolongkan
sebagai argumen juga memiliki kesamaan lain, yaitu kita
bisa setuju maupun tidak setuju terhadapnya. Ini adalah
syarat mutlak sebuah argumen.
Oleh karena itu, jenis-jenis kalimat berikut tidak dapat
dikategorikan sebagai argumen:
Jadi, kita harus meneliti pernyataan yang kita baca atau dengar sebelum menentukan sikap
terhadapnya. Apakah pernyataan tersebut sebuah kesimpulan yang didukung alasan atau
premis?Dan apakah kita bisa setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan tersebut?
Latih Logika | Pelajaran 3 : Dasar-dasar argumen dan penalaran
4
Membent uk argumen dengan penalaran
Sebelumnya, kita telah membahas struktur argumen yang terdiri dari kesimpulan dan premis.
Proses berpikir yang kita gunakan saat menarik kesimpulan dari serangkaian premis disebut
penalaran. Proses ini merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan kualitas
argumen. Sebab, kuat-tidaknya kesimpulan bukan hanya ditentukan oleh jumlah premis yang
mendukungnya, namun juga bagaimana kita menghubungkan premis-premis tersebut.
Ada dua jenis penalaran yang paling sering kita jumpai:
1. Penalaran Dedukt if
Dalam penalaran deduktif, jika semua premis yang menyusun sebuah kesimpulan
adalah benar alias sesuai fakta, maka kesimpulannya pasti benar juga.
Contoh penalaran deduktif adalah sebagai berikut:
Premis 1: Ketentuan tinggi badan minimal calon polisi adalah 165 cm.
Premis 2: Tinggi badan Doni 163cm.
Premis 3: Tinggi badan Nino 161cm.
Kesimpulan: Doni dan Nino tidak bisa mendaftar untuk menjadi calon polisi.
2. Penalaran Indukt if
Dalam penalaran induktif, walaupun semua premis
yang menyusun sebuah kesimpulan adalah benar
atau sesuai fakta, kesimpulannya belum tentu
benar. Akan tetapi, semakin banyak premis benar
yang kita miliki, semakin kuat pula dasar kita untuk
menyimpulkan sesuatu.
Contoh penalaran induktif adalah sebagai berikut:
Premis 1: Burhan tinggal di rumah kost sebelah. Ia bekerja di Bank Mulia.
Premis 2: Hendri tinggal di rumah kost sebelah. Ia bekerja di Bank Mulia.
Premis 3: Ucok tinggal di rumah kost sebelah. Ia bekerja di Bank Mulia.
Kesimpulan: Penghuni rumah kost sebelah bekerja di Bank Mulia.
Penalaran induktif sering kita temui dalam bentuk keniscayaan, yaitu hal yang tak
pernah dipertanyakan oleh sebagian besar orang karena tidak pernah berubah dalam
waktu yang sangat lama. Misalnya, ?Matahari pasti akan bersinar esok hari
(kesimpulan) karena ia selalu bersinar setiap hari (premis).?Padahal, bisa saja terjadi
bencana alam besar yang menyebabkan sinar matahari tidak dapat menembus
atmosfer bumi. Contohnya, ketika terjadi letusan dahsyat Gunung Tambora tahun 1815
yang dampaknya dirasakan oleh sebagian besar penduduk dunia. Setahun kemudian,
abu vulkanis masih begitu pekat di Eropa, sehingga 1816 dikenal sebagai ?Tahun Tanpa
Musim Panas?dalam sejarah benua tersebut.
Latih Logika | Pelajaran 3 : Dasar-dasar argumen dan penalaran
Dengan memperhatikan penalaran dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan berargumen
kita juga lambat laun akan meningkat. Misalnya, kita dapat menemukan kelemahan argumen
lawan bicara atau diri kita sendiri, entah karena jumlah premis yang kurang, kesimpulan yang
tidak tepat, dan lain sebagainya. Ini akan sangat membantu ketika kita sedang berusaha
menemukan solusi terbaik untuk memecahkan sebuah masalah.
Menggunakan argumen unt uk menyampaikan sanggahan
Menguasai cara menyusun argumen dan penggunaan
penalaran tidak hanya memungkinkan kita untuk
menyampaikan pendapat yang meyakinkan lawan bicara.
Kita juga dapat menggunakannya untuk menyampaikan
sanggahan terhadap opini lawan bicara.
Pada dasarnya, sanggahan sama saja dengan argumen.
Hanya saja, yang dinyatakan oleh sebuah sanggahan
adalah hal yang berlawanan dengan argumen yang
Sanggahan adalah
hal yang berlawanan
dengan argumen
yang muncul
sebelumnya.
muncul sebelumnya. Dengan kata lain, jika sebuah argumen menjelaskan mengapa ?olahraga
itu mahal?, maka sanggahan menjelaskan bahwa ?olahraga itu tidak mahal?. Jika argumen
berkata ?rokok elektronik (vape) itu buruk?, maka sanggahan mengatakan bahwa ?rokok
elektronik (vape) itu tidak buruk?.
Patut dicatat bahwa sanggahan berbeda dengan alternatif. Untuk membedakan sanggahan
dengan alternatif, cermatilah tabel berikut ini:
Pernyat aan Alt ernat ifSanggahan
?Hukuman mati akan
mengurangi korupsi, karena...?
?Hukuman mati tidak akan
mengurangi korupsi, karena? ?
?Daripada hukuman mati,
pemiskinan akan lebih efektif
mengurangi korupsi, karena? .?
?Pendidikan nasionalisme itu
penting, karena...?
?Pendidikan nasionalisme itu
penting, karena...?
?Daripada pendidikan
nasionalisme, lebih penting
pendidikan kemanusiaan,
karena? ?
Kesalahan yang sering terjadi adalah kita terburu-buru mengajukan perspektif kita sendiri
tanpa menanggapi argumen lawan bicara kita dengan saksama. Tentunya, ini bukan berarti
bahwa kita tidak boleh mengajukan alternatif. Bahkan, ketika kita sedang berusaha
menemukan solusi suatu masalah, mungkin kita harus aktif menyodorkan perspektif yang
berbeda. Akan tetapi, kita harus menghargai upaya yang dilakukan rekan kita untuk menyusun
argumennya dengan cara menanggapinya sebelum melontarkan pendapat kita sendiri.
5
Latih Logika | Pelajaran 3 : Dasar-dasar argumen dan penalaran
Membent uk argumen dengan penalaran
Menguasai keterampilan berargumen memang sangat
berguna agar kita dapat meyakinkan orang lain untuk
bersikap atau berperilaku sesuai keinginan kita. Namun,
lebih dari itu, kita juga jadi terbiasa untuk mempertanyakan
alasan di balik keputusan atau pilihan yang kita ambil untuk
diri kita sendiri.
Misalnya, ketika kita melihat sebuah tas dengan model
bagus yang membuat kita ingin membelinya. Dengan
sendirinya akan muncul berbagai pertanyaan: apakah
membutuhkan sebuah tas baru, apakah harga tas ini sebanding dengan kualitasnya, apakah
anggaran bulanan saya masih memungkinkan, dan lain sebagainya.
Cara berpikir argumentatif, yaitu cara berpikir yang mengutamakan alasan di balik setiap
pendapat atau sikap, akan membuat kita menjadi orang yang lebih logis dan tidak mudah
dikendalikan faktor emosional seperti selera dan keinginan sesaat.
Selain itu, bagi seorang pemikir kritis, kemampuan untuk menilai kualitas sebuah argumen
adalah modal yang penting untuk dapat melindungi diri dari berbagai ancaman terhadap
logika kita: kabar burung, berita palsu, ujaran kebencian, fitnah, dan sejenisnya. Oleh karena
itu, pada pelajaran-pelajaran berikutnya, kita akan mempelajari argumen dan
macam-macamnya dengan lebih jauh.
Cara berpikir
argumentatif adalah
cara berpikir yang
mengutamakan alasan
di balik setiap pendapat
atau sikap.
6
Latih Logika | Pelajaran 3 : Dasar-dasar argumen dan penalaran
7
Latih Logika | Pelajaran 3 : Dasar-dasar argumen dan penalaran
Pelajaran 3
Soal Lat ihan
Manakah di antara paragraf-paragraf berikut yang merupakan argumen?
1. Air putih memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Di antaranya menjaga metabolisme tubuh,
melancarkan peredaran darah, dan membantu
proses pembuangan sisa-sisa makanan. Jadi saya
membiasakan diri untuk minum paling sedikit 2 liter
air dalam sehari.
2. Gerhana matahari diperkirakan akan terjadi sekitar
pukul 10 pagi. Banyak orang sudah berkumpul di
taman untuk menyaksikan fenomena alam tersebut.
Sebagian besar dari mereka membawa alat khusus
karena melihat langsung ke arah matahari saat
gerhana dapat merusak mata.
3. Saya suka lagu ini. Secara teknis, kemampuan si
penyanyi tidak istimewa. Tapi melodinya sangat unik
dan pilihan instrumennya juga tidak seperti lagu pop
kebanyakan. Lagu ini adalah contoh musik populer
yang diproduksi dengan matang.
4. Karedok dan gado-gado sama-sama berbahan
sayuran dan dilengkapi bumbu kacang. Salah satu
yang membedakan adalah karedok menggunakan
sayuran mentah, sedangkan pada gado-gado
sayurannya sudah direbus.
5. Polusi udara merupakan masalah serius terutama
bagi warga perkotaan. Asap kendaraan bermotor
adalah salah satu penyebab utamanya. Karena itu,
saya selalu mematikan mesin motor saya saat
berhenti di lampu merah. Upaya-upaya kecil untuk
mengurangi polusi akan terasa dampaknya jika
banyak orang yang melakukan.
Bukan
Bukan
Bukan
Bukan
Bukan
Argumen
Argumen
Argumen
Argumen
Argumen
8
Latih Logika | Pelajaran 3 : Dasar-dasar argumen dan penalaran
Dapatkah Anda menunjukkan mana premis dan kesimpulan dari argumen-argumen
di bawah ini?
Argumen 1
Asal-usul penyakit tidak diketahui dengan jelas sampai baru-baru saja. Di
penghujung abad ke-19, seorang ilmuwan Jerman bernama Robert Koch
memperkenalkan serangkaian prosedur yang kini disebut Postulasi Koch. Ia
melakukan eksperimen dengan koloni bakteri yang berasal dari darah hewan
ternak yang sekarat. Koloni yang dikembang biakkan dalam laboratorium
tersebut kemudian disuntikkan kepada hewan ternak yang sehat. Hasilnya,
hewan tersebut terkena penyakit yang sama dengan yang sekarat. Penemuan
tersebut membuktikan teori yang mengatakan bahwa penyakit disebabkan oleh
kuman. Robert Koch telah menyumbangkan salah satu kemajuan metode
terpenting sepanjang sejarah dunia pengobatan.
Argumen 2
Di awal abad ke-20, tim restorasi Candi Borobudur menemukan bahwa candi
tersebut terletak di satu garis lurus dengan candi Pawon dan Mendut.
Akademisi menduga bahwa terdapat hubungan ritual di antara tiga candi
tersebut. Namun, fungsi dan prosesi ritual yang dimaksud belum diketahui.
Meneliti lebih jauh ketiga candi tersebut akan memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang sistem kepercayaan masyarakat sekitar Borobudur di
zaman dahulu.
Argumen 3
Banyak orang percaya bahwa aktivitas seperti menghitung dan mengukur
terlalu rumit untuk anak-anak di bawah usia enam tahun. Padahal, anak yang
masih kecil pun dapat melakukan aktivitas tersebut jika dihubungkan dengan
situasi yang mereka pahami. Contohnya, anak akan lebih mudah belajar
menghitung dengan permen atau boneka daripada dengan penggaris atau
sempoa.
Argumen 4
Pengusaha kecil Korea Selatan mengeluhkan kebijakan pemerintah untuk
menaikkan upah minimum sebesar 55%. Mereka menyatakan bahwa kenaikan
tersebut akan memaksa mereka untuk melakukan PHK. Ini dapat menjadi
masalah serius karena sebagian besar pekerja berupah minimum saat ini
bekerja untuk perusahaan kecil, bukan konglomerat seperti Samsung. Secara
umum, para ekonom berpendapat bahwa kenaikan upah tidak akan berdampak
pada lapangan kerja. Namun, pendapat tersebut mungkin tidak berlaku untuk
kenaikan drastis seperti ini.
Tentukan jenis penalaran yang digunakan pada contoh-contoh di bawah ini!
1. Kontrak kerja menyatakan bahwa gaji akan
diberikan setiap tanggal 1. Besok adalah tanggal 1.
Jadi, besok saya gajian.
2. Harga tiket kelas eksekutif adalah lima ratus ribu
rupiah. Harga tiket kelas bisnis adalah tiga ratus ribu
rupiah. Uang saya tiga ratus lima puluh ribu rupiah,
maka saya hanya bisa membeli tiket kelas bisnis.
3. Saya ranking 1. Ayah sudah berjanji akan
membelikan sepatu baru jika saya ranking 1.
Jadi, ayah akan membelikan saya sepatu baru.
4. Tanda-tanda hujan adalah langit mendung dan
suara gemuruh. Langit hari ini tampak mendung
dan baru saja terdengar suara gemuruh. Sebentar
lagi hujan akan turun.
5. Kendaraan bermotor tidak boleh melebihi batas
kecepatan maksimum, yaitu 100 km/jam. Melebihi
batas kecepatan termasuk pelanggaran aturan lalu
lintas. Karena Bob menyetir dengan kecepatan 110
km/jam, Bob telah melanggar aturan lalu lintas.
Induktif
Induktif
Induktif
Induktif
Induktif
Deduktif
Deduktif
Deduktif
Deduktif
Deduktif
9
Latih Logika | Pelajaran 3 : Dasar-dasar argumen dan penalaran
Latih Logika di produksi oleh Yayasan Cahaya Guru bekerja
sama dengan The Asia Foundation. Dokumen elektronik ini
diunduh dari situs www.latihlogika.com.
Ciptaan disebar luaskan di bawah Lisensi Creative Commons
Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 4.0 Internasional.

More Related Content

What's hot

Mental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental PecundangMental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental PecundangTogar Simatupang
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
PPT MENGELOLA EMOSI.pptx
PPT MENGELOLA EMOSI.pptxPPT MENGELOLA EMOSI.pptx
PPT MENGELOLA EMOSI.pptxNurulMadani
 
RPL Bimbingan dan Konseling
RPL Bimbingan dan Konseling RPL Bimbingan dan Konseling
RPL Bimbingan dan Konseling IndraRamadhani3
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommNaeya Hasbi
 
Rpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang PribadiRpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang PribadiAfy Luna
 
Tanggung jawab seorang siswa
Tanggung jawab seorang siswaTanggung jawab seorang siswa
Tanggung jawab seorang siswaanton bianto
 
6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bkasm
 
Pengukuran kepribadian
Pengukuran kepribadian Pengukuran kepribadian
Pengukuran kepribadian bayutryaksani
 
Draft panduan pembelajaran tematik terpadu sd
Draft panduan pembelajaran tematik terpadu sdDraft panduan pembelajaran tematik terpadu sd
Draft panduan pembelajaran tematik terpadu sdNia Piliang
 
Pendekatan konseling gestal
Pendekatan konseling gestalPendekatan konseling gestal
Pendekatan konseling gestalvarizalamir
 
metode pengembangan sosial emosi anak usia dini
metode pengembangan sosial emosi anak usia dinimetode pengembangan sosial emosi anak usia dini
metode pengembangan sosial emosi anak usia diniRiszki Alfiah Rahmah
 

What's hot (20)

PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
 
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental PecundangMental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Who am i
Who am iWho am i
Who am i
 
PPT MENGELOLA EMOSI.pptx
PPT MENGELOLA EMOSI.pptxPPT MENGELOLA EMOSI.pptx
PPT MENGELOLA EMOSI.pptx
 
RPL Bimbingan dan Konseling
RPL Bimbingan dan Konseling RPL Bimbingan dan Konseling
RPL Bimbingan dan Konseling
 
Ppt melawan bullying
Ppt melawan bullyingPpt melawan bullying
Ppt melawan bullying
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich fromm
 
Rpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang PribadiRpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang Pribadi
 
Tanggung jawab seorang siswa
Tanggung jawab seorang siswaTanggung jawab seorang siswa
Tanggung jawab seorang siswa
 
Ppt Motivasi Belajar
Ppt Motivasi BelajarPpt Motivasi Belajar
Ppt Motivasi Belajar
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk
 
Pengukuran kepribadian
Pengukuran kepribadian Pengukuran kepribadian
Pengukuran kepribadian
 
Draft panduan pembelajaran tematik terpadu sd
Draft panduan pembelajaran tematik terpadu sdDraft panduan pembelajaran tematik terpadu sd
Draft panduan pembelajaran tematik terpadu sd
 
Pendekatan konseling gestal
Pendekatan konseling gestalPendekatan konseling gestal
Pendekatan konseling gestal
 
Bakat dan minat
Bakat dan minat Bakat dan minat
Bakat dan minat
 
Functional theory
Functional theoryFunctional theory
Functional theory
 
metode pengembangan sosial emosi anak usia dini
metode pengembangan sosial emosi anak usia dinimetode pengembangan sosial emosi anak usia dini
metode pengembangan sosial emosi anak usia dini
 
Kekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesional
Kekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesionalKekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesional
Kekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesional
 

Similar to OPTIMASI ARGUMEN

PENALARAN-SALAH NALAR.docx
PENALARAN-SALAH NALAR.docxPENALARAN-SALAH NALAR.docx
PENALARAN-SALAH NALAR.docxDiahAyuPuspaRani
 
Contoh kalimat fakta dan opini
Contoh kalimat fakta dan opiniContoh kalimat fakta dan opini
Contoh kalimat fakta dan opinineilansabilaaa
 
2 - Memilih Judul Skripsi
2 - Memilih Judul Skripsi2 - Memilih Judul Skripsi
2 - Memilih Judul SkripsiRatzman III
 
Berpikir kritis sebuah pengantar (syahruddin)
Berpikir kritis  sebuah pengantar (syahruddin)Berpikir kritis  sebuah pengantar (syahruddin)
Berpikir kritis sebuah pengantar (syahruddin)Muhsyahrudin
 
20140414111123 topik 3 mengenal pasti sebab dan penyelesaian
20140414111123 topik 3 mengenal pasti sebab dan penyelesaian20140414111123 topik 3 mengenal pasti sebab dan penyelesaian
20140414111123 topik 3 mengenal pasti sebab dan penyelesaianSemut Hitam
 
Modul 2.3. kesesatan penalaran
Modul 2.3. kesesatan penalaranModul 2.3. kesesatan penalaran
Modul 2.3. kesesatan penalaranNur Agustinus
 
4. Berpikir kritis:sebuah pengantar
4. Berpikir kritis:sebuah pengantar4. Berpikir kritis:sebuah pengantar
4. Berpikir kritis:sebuah pengantarDwimaghfiro
 
Tugas bhs indonesia ttg persuasi
Tugas bhs indonesia ttg persuasiTugas bhs indonesia ttg persuasi
Tugas bhs indonesia ttg persuasiGrannisaPratami
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU
PENGANTAR FILSAFAT ILMU PENGANTAR FILSAFAT ILMU
PENGANTAR FILSAFAT ILMU LellyPurwanti
 
Berpikir kritis 1
Berpikir kritis 1Berpikir kritis 1
Berpikir kritis 1Feby Biy
 
Intisari ilmu ekonomi
Intisari ilmu ekonomiIntisari ilmu ekonomi
Intisari ilmu ekonomifamil25
 

Similar to OPTIMASI ARGUMEN (20)

PENALARAN-SALAH NALAR.docx
PENALARAN-SALAH NALAR.docxPENALARAN-SALAH NALAR.docx
PENALARAN-SALAH NALAR.docx
 
Ferry makalah bi
Ferry makalah biFerry makalah bi
Ferry makalah bi
 
Contoh kalimat fakta dan opini
Contoh kalimat fakta dan opiniContoh kalimat fakta dan opini
Contoh kalimat fakta dan opini
 
2 - Memilih Judul Skripsi
2 - Memilih Judul Skripsi2 - Memilih Judul Skripsi
2 - Memilih Judul Skripsi
 
Berpikir kritis sebuah pengantar (syahruddin)
Berpikir kritis  sebuah pengantar (syahruddin)Berpikir kritis  sebuah pengantar (syahruddin)
Berpikir kritis sebuah pengantar (syahruddin)
 
Critical Thinking
Critical ThinkingCritical Thinking
Critical Thinking
 
7 logika 1
7 logika 17 logika 1
7 logika 1
 
Ringkasan ilmu logika
Ringkasan ilmu logikaRingkasan ilmu logika
Ringkasan ilmu logika
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
20140414111123 topik 3 mengenal pasti sebab dan penyelesaian
20140414111123 topik 3 mengenal pasti sebab dan penyelesaian20140414111123 topik 3 mengenal pasti sebab dan penyelesaian
20140414111123 topik 3 mengenal pasti sebab dan penyelesaian
 
Modul 2.3. kesesatan penalaran
Modul 2.3. kesesatan penalaranModul 2.3. kesesatan penalaran
Modul 2.3. kesesatan penalaran
 
4. Berpikir kritis:sebuah pengantar
4. Berpikir kritis:sebuah pengantar4. Berpikir kritis:sebuah pengantar
4. Berpikir kritis:sebuah pengantar
 
Kita adalah pengetahuan
Kita adalah pengetahuanKita adalah pengetahuan
Kita adalah pengetahuan
 
Tugas bhs indonesia ttg persuasi
Tugas bhs indonesia ttg persuasiTugas bhs indonesia ttg persuasi
Tugas bhs indonesia ttg persuasi
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU
PENGANTAR FILSAFAT ILMU PENGANTAR FILSAFAT ILMU
PENGANTAR FILSAFAT ILMU
 
Penalaran deduksi
Penalaran deduksiPenalaran deduksi
Penalaran deduksi
 
Bab 2 pd
Bab 2 pdBab 2 pd
Bab 2 pd
 
Evaluasi.pdf
Evaluasi.pdfEvaluasi.pdf
Evaluasi.pdf
 
Berpikir kritis 1
Berpikir kritis 1Berpikir kritis 1
Berpikir kritis 1
 
Intisari ilmu ekonomi
Intisari ilmu ekonomiIntisari ilmu ekonomi
Intisari ilmu ekonomi
 

More from SMPK Stella Maris

Kalor dan Perpindahannya.pdf
Kalor dan Perpindahannya.pdfKalor dan Perpindahannya.pdf
Kalor dan Perpindahannya.pdfSMPK Stella Maris
 
KOMPONEN-KOMPONEN SCRATCH _ Rainbow Adventure.pdf
KOMPONEN-KOMPONEN SCRATCH _ Rainbow Adventure.pdfKOMPONEN-KOMPONEN SCRATCH _ Rainbow Adventure.pdf
KOMPONEN-KOMPONEN SCRATCH _ Rainbow Adventure.pdfSMPK Stella Maris
 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdfSMPK Stella Maris
 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 1 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 1 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 1 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 1 - Fase D.pdfSMPK Stella Maris
 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 3 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 3 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 3 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 3 - Fase D.pdfSMPK Stella Maris
 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 2 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 2 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 2 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 2 - Fase D.pdfSMPK Stella Maris
 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 7 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 7 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 7 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 7 - Fase D.pdfSMPK Stella Maris
 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 5 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 5 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 5 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 5 - Fase D.pdfSMPK Stella Maris
 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 4 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 4 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 4 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 4 - Fase D.pdfSMPK Stella Maris
 
Buku Guru IPA - Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Bab 1 - Fase D.pdf
Buku Guru IPA - Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Bab 1 - Fase D.pdfBuku Guru IPA - Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Bab 1 - Fase D.pdf
Buku Guru IPA - Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Bab 1 - Fase D.pdfSMPK Stella Maris
 
DETAIL KEGIATAN 2 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdf
DETAIL KEGIATAN 2 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdfDETAIL KEGIATAN 2 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdf
DETAIL KEGIATAN 2 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdfSMPK Stella Maris
 
ASESMEN 2 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdf
ASESMEN 2 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdfASESMEN 2 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdf
ASESMEN 2 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdfSMPK Stella Maris
 
Capaian Dan Tujuan Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdf
Capaian Dan Tujuan Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdfCapaian Dan Tujuan Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdf
Capaian Dan Tujuan Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdfSMPK Stella Maris
 
DETAIL KEGIATAN 1 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdf
DETAIL KEGIATAN 1 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdfDETAIL KEGIATAN 1 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdf
DETAIL KEGIATAN 1 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdfSMPK Stella Maris
 

More from SMPK Stella Maris (20)

Kalor dan Perpindahannya.pdf
Kalor dan Perpindahannya.pdfKalor dan Perpindahannya.pdf
Kalor dan Perpindahannya.pdf
 
Suhu dan Perubahannya.pdf
Suhu dan Perubahannya.pdfSuhu dan Perubahannya.pdf
Suhu dan Perubahannya.pdf
 
KOMPONEN-KOMPONEN SCRATCH _ Rainbow Adventure.pdf
KOMPONEN-KOMPONEN SCRATCH _ Rainbow Adventure.pdfKOMPONEN-KOMPONEN SCRATCH _ Rainbow Adventure.pdf
KOMPONEN-KOMPONEN SCRATCH _ Rainbow Adventure.pdf
 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 1 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 1 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 1 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 1 - Fase D.pdf
 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 3 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 3 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 3 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 3 - Fase D.pdf
 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 2 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 2 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 2 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 2 - Fase D.pdf
 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 7 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 7 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 7 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 7 - Fase D.pdf
 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 5 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 5 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 5 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 5 - Fase D.pdf
 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 4 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 4 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 4 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 4 - Fase D.pdf
 
Buku Guru IPA - Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Bab 1 - Fase D.pdf
Buku Guru IPA - Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Bab 1 - Fase D.pdfBuku Guru IPA - Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Bab 1 - Fase D.pdf
Buku Guru IPA - Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Bab 1 - Fase D.pdf
 
DETAIL KEGIATAN 2 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdf
DETAIL KEGIATAN 2 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdfDETAIL KEGIATAN 2 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdf
DETAIL KEGIATAN 2 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdf
 
ASESMEN 2 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdf
ASESMEN 2 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdfASESMEN 2 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdf
ASESMEN 2 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdf
 
Capaian Dan Tujuan Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdf
Capaian Dan Tujuan Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdfCapaian Dan Tujuan Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdf
Capaian Dan Tujuan Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdf
 
DETAIL KEGIATAN 1 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdf
DETAIL KEGIATAN 1 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdfDETAIL KEGIATAN 1 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdf
DETAIL KEGIATAN 1 Metode Ilmiah dan Pengukuran.pdf
 
Seni Musik 8 bab12
Seni Musik 8 bab12Seni Musik 8 bab12
Seni Musik 8 bab12
 
Seni Musik 8 bab11
Seni Musik 8 bab11Seni Musik 8 bab11
Seni Musik 8 bab11
 
Seni Musik 8 bab4
Seni Musik 8 bab4Seni Musik 8 bab4
Seni Musik 8 bab4
 
Seni Musik 8 bab3
Seni Musik 8 bab3Seni Musik 8 bab3
Seni Musik 8 bab3
 
Seni Musik bab12
Seni Musik bab12Seni Musik bab12
Seni Musik bab12
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

OPTIMASI ARGUMEN

  • 1. Dasar-dasar argumen dan penalaran Pelajaran 3 Jangan tinggikan suaramu. Perbaiki argumenmu.? - Desmond Tut u, uskup agung Afrika Selat an. Dalam pelajaran sebelumnya, kita membahas langkah pertama dalam berpikir kritis, yaitu bertanya. Dengan bertanya kita dapat memahami maksud dan latar belakang di balik pernyataan seseorang sebelum merespons. Nah, ketika sudah waktunya bereaksi, apa yang harus kita lakukan? Agar dapat bersikap dan memberi tanggapan dengan baik, kita harus dapat mengevaluasi sebuah pernyataan. Apa kesimpulan dari pernyataan itu?Kalimat kalimat apa yang mendukung kesimpulan itu? Dan apakah kesimpulan itu ditarik dalam proses yang benar? Evaluasi perlu dilakukan karena respons yang baik tidak hanya berhenti sampai ?setuju?atau ?tidak setuju?, namun juga dilengkapi alasan yang mendasari sikap tersebut. Ini semakin penting ketika sikap kita adalah ?tidak setuju?. Kita sering merasa segan untuk membantah lawan bicara karena takut dianggap suka menyerang pemikiran orang lain. Lebih pelik lagi jika lawan bicara tersebut adalah orang tua, guru, atau atasan. Bisa-bisa kita dianggap sebagai pembangkang, bahkan anak durhaka. Oleh karena itulah kita mempelajari cara menyusun argumen dan menggunakan penalaran. Jika kita memiliki alasan kuat di balik tanggapan kita dan mampu menyampaikannya dengan sopan, kita akan terhindar dari pandangan-pandangan negatif tersebut. Apa it u argumen? Banyak orang enggan mempelajari cara berargumen karena kata ?argumen?sendiri sudah memiliki kesan buruk dalam pikiran mereka. Kemungkinan besar, yang mereka bayangkan ketika mendengar kata tersebut adalah dua orang yang sedang bersitegang mempertahankan pendapatnya masing-masing. Padahal, argumen tidak sama dengan adu mulut atau percekcokan. Argumen adalah pernyataan yang bersifat persuasif atau bertujuan mengubah pandangan orang. 1 Latih Logika | Pelajaran 3 : Dasar-dasar argumen dan penalaran Menurutmu, adakah saat yang tepat untuk menyatakan opini kita melalui media sosial, tanpa didukung alasan apapun? Diskusi
  • 2. Dalam tabel di atas, kalimat-kalimat yang terletak di sebelah kiri hanya terdiri dari kesimpulan, sedangkan kalimat-kalimat di kanan terdiri dari kesimpulan dan premis. Supaya dapat mengidentifikasi kesimpulan dan premis lebih baik, mari kita ?pecah?beberapa contoh argumen berikut: ?Kita harusberhenti menggunakan styrofoam karena bahan tersebut tidak bisa didaur ulangdan berdampak buruk bagi kesehatan.? Premis 1: Styrofoam tidak bisa didaur ulang. Premis 2: Styrofoam berdampak buruk bagi kesehatan. Kesimpulan: Kita harus berhenti menggunakan styrofoam. Selain itu, sebuah argumen juga harus dilengkapi alasan yang mendukungnya. Jika suatu pernyataan, opini, maupun ajakan tidak memiliki alasan, ia belum dapat dikategorikan sebagai sebuah argumen.Karena itu, umumnya argumen tidak hanya terdiri dari satu, melainkan rangkaian beberapa kalimat. Umumnya, struktur argumen tersusun oleh satu kalimat yang menjadi kesimpulan sebuah argumen dan satu atau beberapa kalimat yang berfungsi mendukung kesimpulan tersebut. Kesimpulan bisa berada di awal atau di akhir rangkaian pernyataan. Kalimat yang menjadi dasar atau alasan pendukung kesimpulan disebut juga premis. Untuk membedakan kalimat biasa dengan argumen, mari kita lihat contoh-contoh berikut: Kalimat Biasa ?Saya tidak suka film horor, karena menurut saya film horor mengandung banyak takhayul dan mempengaruhi penontonnya untuk berpikir tidak rasional.? ?Saya tidak suka film horor.? Argumen ?Daripada beli sepeda motor, lebih baik naik transportasi umum, karena kendaraan pribadi adalah salah satu penyebab utama kemacetan. Selain itu, naik kendaraan umum berarti lebih banyak berjalan kaki, sehingga lebih sehat.? ?Daripada beli sepeda motor, lebih baik naik transportasi umum.? ?Seni bela diri sebaiknya diajarkan di sekolah agar anak-anak mampu mengenali bahaya apa saja yang dapat mengancam mereka di luar rumah dan sekolah, mewaspadainya, serta melindungi diri mereka.? ?Seni bela diri sebaiknya diajarkan di sekolah.? 2 Latih Logika | Pelajaran 3 : Dasar-dasar argumen dan penalaran
  • 3. ?Selain lebih murah dari pasar swalayan, belanja di pasar tradisional juga membantu petani lokal. Oleh karena itu, kita haruslebih seringbelanja di pasar tradisional.? Premis 1: Pasar tradisional lebih murah dari pasar swalayan. Premis 2: Belanja di pasar tradisional membantu petani lokal. Kesimpulan: Kita harus lebih sering belanja di pasar tradisional. 1. Fakta Suatu kebenaran yang pasti dan dapat dengan mudah dibuktikan, misalnya dengan indera manusia. Contoh dari kalimat fakta: - Proklamasi kemerdekaan Indonesia berlangsung tanggal 17 Agustus1945. - 1 sentimeter sama dengan 10 milimeter. - Bakteri tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. 2. Deksripsi Gambaran akan seseorang, sebuah objek, atau kejadian. Contohnya: - Getaran yang diakibatkan gempa tadi pagi sangat kerasdan menakutkan. - Laki-laki yang kucari berbadan gempal dan memakai kemeja cokelat. - Rumahku berpagar hitam dan terdapat pohon mangga di halamannya. 3. Penjelasan Penjabaran yang bertujuan memberikan pengertian atau menerangkan kepada lawan bicara tentang suatu hal. Contohnya antara lain: - Inflasi terjadi ketika jumlah uang yang beredar jauh melampaui nilai barang-barang yangbisa dibeli, sehingga harga-harga meroket. Inflasi bisa terjadi antara lain karena munculnya kelangkaan barang atau peningkatan konsumsi masyarakat. - Kelelawar dapat terbangdalam kegelapan tanpa menabrak dengan melakukan prosesekolokasi, yaitu memancarkan gelombangsuara dan menemukan benda-benda yangmemantulkan gema suara tersebut. 3 Fakta adalah fakta, dan tidak akan hilang hanya karena kamu tidak menyukainya." - Jawaharlal Nehru, Perdana Ment ri India. Perhatikan contoh-contoh yang telah dibahas di atas. Selain didukung premis, kalimat-kalimat yang digolongkan sebagai argumen juga memiliki kesamaan lain, yaitu kita bisa setuju maupun tidak setuju terhadapnya. Ini adalah syarat mutlak sebuah argumen. Oleh karena itu, jenis-jenis kalimat berikut tidak dapat dikategorikan sebagai argumen: Jadi, kita harus meneliti pernyataan yang kita baca atau dengar sebelum menentukan sikap terhadapnya. Apakah pernyataan tersebut sebuah kesimpulan yang didukung alasan atau premis?Dan apakah kita bisa setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan tersebut? Latih Logika | Pelajaran 3 : Dasar-dasar argumen dan penalaran
  • 4. 4 Membent uk argumen dengan penalaran Sebelumnya, kita telah membahas struktur argumen yang terdiri dari kesimpulan dan premis. Proses berpikir yang kita gunakan saat menarik kesimpulan dari serangkaian premis disebut penalaran. Proses ini merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan kualitas argumen. Sebab, kuat-tidaknya kesimpulan bukan hanya ditentukan oleh jumlah premis yang mendukungnya, namun juga bagaimana kita menghubungkan premis-premis tersebut. Ada dua jenis penalaran yang paling sering kita jumpai: 1. Penalaran Dedukt if Dalam penalaran deduktif, jika semua premis yang menyusun sebuah kesimpulan adalah benar alias sesuai fakta, maka kesimpulannya pasti benar juga. Contoh penalaran deduktif adalah sebagai berikut: Premis 1: Ketentuan tinggi badan minimal calon polisi adalah 165 cm. Premis 2: Tinggi badan Doni 163cm. Premis 3: Tinggi badan Nino 161cm. Kesimpulan: Doni dan Nino tidak bisa mendaftar untuk menjadi calon polisi. 2. Penalaran Indukt if Dalam penalaran induktif, walaupun semua premis yang menyusun sebuah kesimpulan adalah benar atau sesuai fakta, kesimpulannya belum tentu benar. Akan tetapi, semakin banyak premis benar yang kita miliki, semakin kuat pula dasar kita untuk menyimpulkan sesuatu. Contoh penalaran induktif adalah sebagai berikut: Premis 1: Burhan tinggal di rumah kost sebelah. Ia bekerja di Bank Mulia. Premis 2: Hendri tinggal di rumah kost sebelah. Ia bekerja di Bank Mulia. Premis 3: Ucok tinggal di rumah kost sebelah. Ia bekerja di Bank Mulia. Kesimpulan: Penghuni rumah kost sebelah bekerja di Bank Mulia. Penalaran induktif sering kita temui dalam bentuk keniscayaan, yaitu hal yang tak pernah dipertanyakan oleh sebagian besar orang karena tidak pernah berubah dalam waktu yang sangat lama. Misalnya, ?Matahari pasti akan bersinar esok hari (kesimpulan) karena ia selalu bersinar setiap hari (premis).?Padahal, bisa saja terjadi bencana alam besar yang menyebabkan sinar matahari tidak dapat menembus atmosfer bumi. Contohnya, ketika terjadi letusan dahsyat Gunung Tambora tahun 1815 yang dampaknya dirasakan oleh sebagian besar penduduk dunia. Setahun kemudian, abu vulkanis masih begitu pekat di Eropa, sehingga 1816 dikenal sebagai ?Tahun Tanpa Musim Panas?dalam sejarah benua tersebut. Latih Logika | Pelajaran 3 : Dasar-dasar argumen dan penalaran
  • 5. Dengan memperhatikan penalaran dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan berargumen kita juga lambat laun akan meningkat. Misalnya, kita dapat menemukan kelemahan argumen lawan bicara atau diri kita sendiri, entah karena jumlah premis yang kurang, kesimpulan yang tidak tepat, dan lain sebagainya. Ini akan sangat membantu ketika kita sedang berusaha menemukan solusi terbaik untuk memecahkan sebuah masalah. Menggunakan argumen unt uk menyampaikan sanggahan Menguasai cara menyusun argumen dan penggunaan penalaran tidak hanya memungkinkan kita untuk menyampaikan pendapat yang meyakinkan lawan bicara. Kita juga dapat menggunakannya untuk menyampaikan sanggahan terhadap opini lawan bicara. Pada dasarnya, sanggahan sama saja dengan argumen. Hanya saja, yang dinyatakan oleh sebuah sanggahan adalah hal yang berlawanan dengan argumen yang Sanggahan adalah hal yang berlawanan dengan argumen yang muncul sebelumnya. muncul sebelumnya. Dengan kata lain, jika sebuah argumen menjelaskan mengapa ?olahraga itu mahal?, maka sanggahan menjelaskan bahwa ?olahraga itu tidak mahal?. Jika argumen berkata ?rokok elektronik (vape) itu buruk?, maka sanggahan mengatakan bahwa ?rokok elektronik (vape) itu tidak buruk?. Patut dicatat bahwa sanggahan berbeda dengan alternatif. Untuk membedakan sanggahan dengan alternatif, cermatilah tabel berikut ini: Pernyat aan Alt ernat ifSanggahan ?Hukuman mati akan mengurangi korupsi, karena...? ?Hukuman mati tidak akan mengurangi korupsi, karena? ? ?Daripada hukuman mati, pemiskinan akan lebih efektif mengurangi korupsi, karena? .? ?Pendidikan nasionalisme itu penting, karena...? ?Pendidikan nasionalisme itu penting, karena...? ?Daripada pendidikan nasionalisme, lebih penting pendidikan kemanusiaan, karena? ? Kesalahan yang sering terjadi adalah kita terburu-buru mengajukan perspektif kita sendiri tanpa menanggapi argumen lawan bicara kita dengan saksama. Tentunya, ini bukan berarti bahwa kita tidak boleh mengajukan alternatif. Bahkan, ketika kita sedang berusaha menemukan solusi suatu masalah, mungkin kita harus aktif menyodorkan perspektif yang berbeda. Akan tetapi, kita harus menghargai upaya yang dilakukan rekan kita untuk menyusun argumennya dengan cara menanggapinya sebelum melontarkan pendapat kita sendiri. 5 Latih Logika | Pelajaran 3 : Dasar-dasar argumen dan penalaran
  • 6. Membent uk argumen dengan penalaran Menguasai keterampilan berargumen memang sangat berguna agar kita dapat meyakinkan orang lain untuk bersikap atau berperilaku sesuai keinginan kita. Namun, lebih dari itu, kita juga jadi terbiasa untuk mempertanyakan alasan di balik keputusan atau pilihan yang kita ambil untuk diri kita sendiri. Misalnya, ketika kita melihat sebuah tas dengan model bagus yang membuat kita ingin membelinya. Dengan sendirinya akan muncul berbagai pertanyaan: apakah membutuhkan sebuah tas baru, apakah harga tas ini sebanding dengan kualitasnya, apakah anggaran bulanan saya masih memungkinkan, dan lain sebagainya. Cara berpikir argumentatif, yaitu cara berpikir yang mengutamakan alasan di balik setiap pendapat atau sikap, akan membuat kita menjadi orang yang lebih logis dan tidak mudah dikendalikan faktor emosional seperti selera dan keinginan sesaat. Selain itu, bagi seorang pemikir kritis, kemampuan untuk menilai kualitas sebuah argumen adalah modal yang penting untuk dapat melindungi diri dari berbagai ancaman terhadap logika kita: kabar burung, berita palsu, ujaran kebencian, fitnah, dan sejenisnya. Oleh karena itu, pada pelajaran-pelajaran berikutnya, kita akan mempelajari argumen dan macam-macamnya dengan lebih jauh. Cara berpikir argumentatif adalah cara berpikir yang mengutamakan alasan di balik setiap pendapat atau sikap. 6 Latih Logika | Pelajaran 3 : Dasar-dasar argumen dan penalaran
  • 7. 7 Latih Logika | Pelajaran 3 : Dasar-dasar argumen dan penalaran Pelajaran 3 Soal Lat ihan Manakah di antara paragraf-paragraf berikut yang merupakan argumen? 1. Air putih memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Di antaranya menjaga metabolisme tubuh, melancarkan peredaran darah, dan membantu proses pembuangan sisa-sisa makanan. Jadi saya membiasakan diri untuk minum paling sedikit 2 liter air dalam sehari. 2. Gerhana matahari diperkirakan akan terjadi sekitar pukul 10 pagi. Banyak orang sudah berkumpul di taman untuk menyaksikan fenomena alam tersebut. Sebagian besar dari mereka membawa alat khusus karena melihat langsung ke arah matahari saat gerhana dapat merusak mata. 3. Saya suka lagu ini. Secara teknis, kemampuan si penyanyi tidak istimewa. Tapi melodinya sangat unik dan pilihan instrumennya juga tidak seperti lagu pop kebanyakan. Lagu ini adalah contoh musik populer yang diproduksi dengan matang. 4. Karedok dan gado-gado sama-sama berbahan sayuran dan dilengkapi bumbu kacang. Salah satu yang membedakan adalah karedok menggunakan sayuran mentah, sedangkan pada gado-gado sayurannya sudah direbus. 5. Polusi udara merupakan masalah serius terutama bagi warga perkotaan. Asap kendaraan bermotor adalah salah satu penyebab utamanya. Karena itu, saya selalu mematikan mesin motor saya saat berhenti di lampu merah. Upaya-upaya kecil untuk mengurangi polusi akan terasa dampaknya jika banyak orang yang melakukan. Bukan Bukan Bukan Bukan Bukan Argumen Argumen Argumen Argumen Argumen
  • 8. 8 Latih Logika | Pelajaran 3 : Dasar-dasar argumen dan penalaran Dapatkah Anda menunjukkan mana premis dan kesimpulan dari argumen-argumen di bawah ini? Argumen 1 Asal-usul penyakit tidak diketahui dengan jelas sampai baru-baru saja. Di penghujung abad ke-19, seorang ilmuwan Jerman bernama Robert Koch memperkenalkan serangkaian prosedur yang kini disebut Postulasi Koch. Ia melakukan eksperimen dengan koloni bakteri yang berasal dari darah hewan ternak yang sekarat. Koloni yang dikembang biakkan dalam laboratorium tersebut kemudian disuntikkan kepada hewan ternak yang sehat. Hasilnya, hewan tersebut terkena penyakit yang sama dengan yang sekarat. Penemuan tersebut membuktikan teori yang mengatakan bahwa penyakit disebabkan oleh kuman. Robert Koch telah menyumbangkan salah satu kemajuan metode terpenting sepanjang sejarah dunia pengobatan. Argumen 2 Di awal abad ke-20, tim restorasi Candi Borobudur menemukan bahwa candi tersebut terletak di satu garis lurus dengan candi Pawon dan Mendut. Akademisi menduga bahwa terdapat hubungan ritual di antara tiga candi tersebut. Namun, fungsi dan prosesi ritual yang dimaksud belum diketahui. Meneliti lebih jauh ketiga candi tersebut akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang sistem kepercayaan masyarakat sekitar Borobudur di zaman dahulu. Argumen 3 Banyak orang percaya bahwa aktivitas seperti menghitung dan mengukur terlalu rumit untuk anak-anak di bawah usia enam tahun. Padahal, anak yang masih kecil pun dapat melakukan aktivitas tersebut jika dihubungkan dengan situasi yang mereka pahami. Contohnya, anak akan lebih mudah belajar menghitung dengan permen atau boneka daripada dengan penggaris atau sempoa. Argumen 4 Pengusaha kecil Korea Selatan mengeluhkan kebijakan pemerintah untuk menaikkan upah minimum sebesar 55%. Mereka menyatakan bahwa kenaikan tersebut akan memaksa mereka untuk melakukan PHK. Ini dapat menjadi masalah serius karena sebagian besar pekerja berupah minimum saat ini bekerja untuk perusahaan kecil, bukan konglomerat seperti Samsung. Secara umum, para ekonom berpendapat bahwa kenaikan upah tidak akan berdampak pada lapangan kerja. Namun, pendapat tersebut mungkin tidak berlaku untuk kenaikan drastis seperti ini.
  • 9. Tentukan jenis penalaran yang digunakan pada contoh-contoh di bawah ini! 1. Kontrak kerja menyatakan bahwa gaji akan diberikan setiap tanggal 1. Besok adalah tanggal 1. Jadi, besok saya gajian. 2. Harga tiket kelas eksekutif adalah lima ratus ribu rupiah. Harga tiket kelas bisnis adalah tiga ratus ribu rupiah. Uang saya tiga ratus lima puluh ribu rupiah, maka saya hanya bisa membeli tiket kelas bisnis. 3. Saya ranking 1. Ayah sudah berjanji akan membelikan sepatu baru jika saya ranking 1. Jadi, ayah akan membelikan saya sepatu baru. 4. Tanda-tanda hujan adalah langit mendung dan suara gemuruh. Langit hari ini tampak mendung dan baru saja terdengar suara gemuruh. Sebentar lagi hujan akan turun. 5. Kendaraan bermotor tidak boleh melebihi batas kecepatan maksimum, yaitu 100 km/jam. Melebihi batas kecepatan termasuk pelanggaran aturan lalu lintas. Karena Bob menyetir dengan kecepatan 110 km/jam, Bob telah melanggar aturan lalu lintas. Induktif Induktif Induktif Induktif Induktif Deduktif Deduktif Deduktif Deduktif Deduktif 9 Latih Logika | Pelajaran 3 : Dasar-dasar argumen dan penalaran Latih Logika di produksi oleh Yayasan Cahaya Guru bekerja sama dengan The Asia Foundation. Dokumen elektronik ini diunduh dari situs www.latihlogika.com. Ciptaan disebar luaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 4.0 Internasional.