SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
FILSAFAT ILMU
Pengetahuan merupakan semua yang diketahui. Manusia ingin tahu, lantas ia mencari.
Hasilnya ia tahu sesuatu. Memperoleh kebenaran dari ilmu menjadi pengetahuan.
Dilihat dari segi motif. Pengetahuan itu diperoleh melalui dua cara yaitu :
1. Pengetahuan yang diperoleh begitu saja, tanpa niat, tanpa motif, tanpa keingintahuan
dan tanpa usaha. Tanpa ingin tahu lantas ia tahu-tahu, tahu. Contohnya : ketika
seseorang sedang berjalan, tiba – tiba tertabrak motor, tanpa rasa ingin ia tahu – tahu,
tahu bahwa ditabrak becak rasanya sakit.
2. Pengetahuan yang didasari motif ingin tahu. Pengetahuan diperoleh karena
diusahakan, biasanya karena belajar. Contohnya : menghadapi ujian semesteran
dimana ketika ingin mendapatkan nilai yang baik dengan cara belajar tekun dalam
memahami dan menganalisa materi yang diberikan.
Pengetahuan sain ialah pengetahuan yang rasional dan didukung bukti empiris.
Namun, gejala yang paling menonjol dalam pengetahuan sain ialah adanya bukti empiris itu.
Pengetahuan sain itu mempunyai paradigma dan metode tertentu. Paradigma disebut
paradigma sain dan metodenya disebut metode ilmiah. Formula utama dalam pengetahuan
sain ialah buktikan bahwa itu rasional dan tunjukkan bukti empirisnya. Contohnya :
seseorang ingin tahu, jika apel ditanam, buahnya apa? Ia menanam bibit apel ditunggu
beberapa tahun dan ternyata buahnya apel. Tahulah ia bahwa apel berbuah apel.
Pengetahuan jenis ini sudah berguna bagi petani, pedagang dan seluruh manusia. Jadi,
pengetahuan sain ini, sekalipun tingkatnya rendah dalam struktur pengetahuan, ia berguna
bagi manusia. Gunanya terutama untuk memudahkan kehidupan manusia.
Pengetahuan filsafat ialah mempelajari suatu kebenaran dan ilmu yang dipelajari
secara rasional/masuk akal bukan mitos atau khayalan. Kebenaran hanya dapat
dipertanggungjawabkan secara rasional. Bila rasional benar, bila tidak salah. Ilmu
pengetahuannya lewat pemikiran yang dituang melalui eksperimen yang tidak bisa diuji
secara empiris. Kebenarannya tidak pernah dapat dibuktikan secara empiris dan pada
keyakinan tidak dapat dibuktikan secara suatu peristiwa kejadian (rasional) sehari – hari yang
dapat dibenarkan berada pada level supra rasional.
Logis rasional ialah sesuatu yang mengikuti atau sesuai dengan hukum alam yang
kebenaran akal diukur dengan hukum alam. Pemikiran yang rasional sebenarnya belum dapat
disebut pemikiran tingkat sangat tinggi. Pemikiran rasional belum mampu mengungkapi
sesuatu yang tidak dapat diukur hukum alam. Contohnya : pada pesawat terbang yang
beratnya ratusan, tahu dapat terbang di udara karena pesawat telah dirancang sesuai dengan
hukum alam.
Logis supra – rasional ialah pemikiran akal yang kebenarannya hanya mengandalkan
argumen, ia tidak diukur dengan hukum alam. Bila argumennya masuk akal, maka ia benar
sekalipun melawan hukum alam. Ukuran kebenaranya logika yang ada di dalam susunan
argumennya itu benar – benar bersifat abstrak. Kebenaran logis supra – rasional ialah
kebenaran yang masuk akal sekalipun melawan hukum alam. Contohnya : Nabi Ibrahim
dibakar tidak hangus. Tuhan membuat api. Api terdiri atas dua substansi yaitu apinya dan
panasnya. Untuk menyelamatkan utusannya sesuatu yang sangat penting Tuhan mengubah
sifat api dari panas menjadi dingin. Jadi logis saja api tidak menghanguskan Nabi Ibrahim.
Logis ialah masuk akal. Logis itu mencakup yang rasional dan supra – rasional, istilah logis
boleh dipakai dalam pengertian rasional atau dalam pengertian supra – rasional.
Sain ialah boleh meneliti apa saja, bebas menurut filsafat akan tergantung pada
filsafat yang mana menurut agama belum tentu bebas. Pada dasarnya cara kerja sain adalah
kerja mencari hubungan sebab – akibat atau mencari pengaruh sesuatu terhadap yang lain.
Asumsi ini benar bila sebab – akibat itu memiliki hubungan rasional. Ilmu atau sains berisi
teori. Teori itu pada dasarnya menerangkan hubungan sebab – akibat. Sain tidak memberikan
nilai baik atau buruk, halal atau haram, sopan atau tidak sopan, indah atau tidak indah, sain
hanya memberikan nilai benar atau salah. Kenyataan inilah yang menyebabkan ada orang
menyangka bahwa sain itu netral. Netral biasanya diartikan tidak memihak. Dalam kata sain
juga pada kebaikan dan tidak jupa pada kejahatan. Itulah sebabnya istilah sains netral sering
diganti istilah sain bebas. Bebas nilai (value free) itulah yang disebut sain netral, sedangkan
lawannya ialah sain terikat yaitu terikat nilai (value bound).
Bila sain itu kita anggap netral atau kita mengatakan bahwa sain sebaiknya netral
keuntungannya ialah perkembangan sain akan cepat terjadi karena tidak ada menghambat
atau menghalangi tatkalan peneliti :
a. Memilih dan mendapatkan objek yang hendak diteliti,
b. Cara meneliti, dan
c. Tatkala menggunakan produk peneliti, orang yang menganggap sain tidak netral
akan dibatasi oleh nilai dalam memilih objek, cara dan menggunakan hasil
peneliti.
Ada tiga cara orang menilai suatu pendapat atau pernyataan :
a. Ia menilai berdasarkan ketidaktahuannya tentang itu, ketidaktahuannya itulah yang
dijadikan ukuran.
b. Menilai dengan menggunakan pendapatnya sebagai ukuran.
c. Menilai dengn menggunaka pendapatnya umumnya sebagai alat ukur.
Ada berbagai hal yang menarik untuk diperhatikan mengenai pernyataan itu :
a. Dalam filsafat ada filsafat nilai dan filsafat etika, etika ada cabang filsafat yang
khusus membicarakan nilai yaitu nilai baik dan buruk.
b. Filsafat itu adalah pemikiran orang karena pemikiran orang, maka tidaklah
mungkin itu netral dalam berfikir. Sekurang – kurangnya hasil pemikiran itu telah
berpihak pada pemikiran itu.
c. Masih ada kemungkinan netralnya filsafat yaitu ada logika, mungkin saja logika
itu netral. Untuk memastikan ini dapat menganggap logika itu esensinya sama
dengan esensi matematika.

More Related Content

What's hot

BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...Rizki Aditama
 
Materi Ajar Perbandingan Hukum Pidana
Materi Ajar Perbandingan Hukum PidanaMateri Ajar Perbandingan Hukum Pidana
Materi Ajar Perbandingan Hukum Pidanarakyathukum
 
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanTjoetnyak Izzatie
 
Memahami dan menemukan masalah untuk menentukan judul penelitian
Memahami dan menemukan masalah untuk menentukan judul penelitianMemahami dan menemukan masalah untuk menentukan judul penelitian
Memahami dan menemukan masalah untuk menentukan judul penelitianIrahumairah
 
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJAPOWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJAmaesaroh_rahmawati
 
Filsafat humanisme dan perkembangannya
Filsafat humanisme dan perkembangannyaFilsafat humanisme dan perkembangannya
Filsafat humanisme dan perkembangannyaRudi Sudirdja
 
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKANLATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKANRostina Tina
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 
Membangun Karakter Siswa (Materi Singkat untuk Guru BK)
Membangun Karakter Siswa (Materi Singkat untuk Guru BK)Membangun Karakter Siswa (Materi Singkat untuk Guru BK)
Membangun Karakter Siswa (Materi Singkat untuk Guru BK)Wiwin Hendriani
 
Sains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islamSains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islamRomza Baher
 
Pengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikanPengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikanHaBeb Ashegaf
 
Psikologi Agama & Kesehatan Mental.pptx
 Psikologi Agama & Kesehatan Mental.pptx Psikologi Agama & Kesehatan Mental.pptx
Psikologi Agama & Kesehatan Mental.pptxEvaSustriani
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuankikiismayanti
 

What's hot (20)

BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
 
Materi Ajar Perbandingan Hukum Pidana
Materi Ajar Perbandingan Hukum PidanaMateri Ajar Perbandingan Hukum Pidana
Materi Ajar Perbandingan Hukum Pidana
 
Filsafat etika
Filsafat etikaFilsafat etika
Filsafat etika
 
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikan
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
 
Memahami dan menemukan masalah untuk menentukan judul penelitian
Memahami dan menemukan masalah untuk menentukan judul penelitianMemahami dan menemukan masalah untuk menentukan judul penelitian
Memahami dan menemukan masalah untuk menentukan judul penelitian
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Perbedaan Ilmu Alam dan Sosial
Perbedaan Ilmu Alam dan SosialPerbedaan Ilmu Alam dan Sosial
Perbedaan Ilmu Alam dan Sosial
 
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJAPOWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
 
Filsafat humanisme dan perkembangannya
Filsafat humanisme dan perkembangannyaFilsafat humanisme dan perkembangannya
Filsafat humanisme dan perkembangannya
 
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKANLATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Membangun Karakter Siswa (Materi Singkat untuk Guru BK)
Membangun Karakter Siswa (Materi Singkat untuk Guru BK)Membangun Karakter Siswa (Materi Singkat untuk Guru BK)
Membangun Karakter Siswa (Materi Singkat untuk Guru BK)
 
Pragmatisme
PragmatismePragmatisme
Pragmatisme
 
Metode studi islam
Metode studi islamMetode studi islam
Metode studi islam
 
Sains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islamSains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islam
 
Makalah Logoterapi
Makalah Logoterapi Makalah Logoterapi
Makalah Logoterapi
 
Pengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikanPengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikan
 
Psikologi Agama & Kesehatan Mental.pptx
 Psikologi Agama & Kesehatan Mental.pptx Psikologi Agama & Kesehatan Mental.pptx
Psikologi Agama & Kesehatan Mental.pptx
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
 

Similar to FILSAFATILMU

Ppt kelompok 8 all filsafat ilmu
Ppt kelompok 8 all filsafat ilmuPpt kelompok 8 all filsafat ilmu
Ppt kelompok 8 all filsafat ilmuAnandaBudii
 
Berpikir ilmiah
Berpikir ilmiahBerpikir ilmiah
Berpikir ilmiahhiriza
 
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah DasarMateri Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasarmonalisaibrahim
 
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...DeffaNovitasari
 
Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Filsafat Ilmu Ninik Charmila Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Filsafat Ilmu Ninik Charmila Ninik Charmila
 
filsafat sains nurul kholifah.docx
filsafat sains nurul kholifah.docxfilsafat sains nurul kholifah.docx
filsafat sains nurul kholifah.docxnurulkholifah23
 
Tugas kuliah metode penelitian
Tugas kuliah metode penelitianTugas kuliah metode penelitian
Tugas kuliah metode penelitianChandra Agustian
 
Ringkasan perkuliahan dasar dasar mipa
Ringkasan perkuliahan dasar dasar mipaRingkasan perkuliahan dasar dasar mipa
Ringkasan perkuliahan dasar dasar mipaPuji Lestari
 
Makalah filsafat ilmu inda
Makalah filsafat ilmu indaMakalah filsafat ilmu inda
Makalah filsafat ilmu indaFerdy Tohopi
 
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)Nur aini
 
Makalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanMakalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanHenry Kurniawan
 
FILSAFAT ILMU-TAHU DAN PENGETAHUAN (1).pptx
FILSAFAT ILMU-TAHU DAN PENGETAHUAN (1).pptxFILSAFAT ILMU-TAHU DAN PENGETAHUAN (1).pptx
FILSAFAT ILMU-TAHU DAN PENGETAHUAN (1).pptxRifli27
 
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptxNurAiniGamaLestari
 
Ujian 1 met lit
Ujian 1 met litUjian 1 met lit
Ujian 1 met litutarigitam
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitianMetodologi penelitian
Metodologi penelitianMBSHOLEH
 
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdf
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdfFilsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdf
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdfkustiyantidew94
 

Similar to FILSAFATILMU (20)

Ppt kelompok 8 all filsafat ilmu
Ppt kelompok 8 all filsafat ilmuPpt kelompok 8 all filsafat ilmu
Ppt kelompok 8 all filsafat ilmu
 
Berpikir ilmiah
Berpikir ilmiahBerpikir ilmiah
Berpikir ilmiah
 
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah DasarMateri Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
 
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
 
Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Filsafat Ilmu Ninik Charmila Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Filsafat Ilmu Ninik Charmila
 
filsafat sains nurul kholifah.docx
filsafat sains nurul kholifah.docxfilsafat sains nurul kholifah.docx
filsafat sains nurul kholifah.docx
 
Tugas kuliah metode penelitian
Tugas kuliah metode penelitianTugas kuliah metode penelitian
Tugas kuliah metode penelitian
 
Ringkasan perkuliahan dasar dasar mipa
Ringkasan perkuliahan dasar dasar mipaRingkasan perkuliahan dasar dasar mipa
Ringkasan perkuliahan dasar dasar mipa
 
Makalah filsafat ilmu inda
Makalah filsafat ilmu indaMakalah filsafat ilmu inda
Makalah filsafat ilmu inda
 
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)
 
Makalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanMakalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawan
 
FILSAFAT ILMU-TAHU DAN PENGETAHUAN (1).pptx
FILSAFAT ILMU-TAHU DAN PENGETAHUAN (1).pptxFILSAFAT ILMU-TAHU DAN PENGETAHUAN (1).pptx
FILSAFAT ILMU-TAHU DAN PENGETAHUAN (1).pptx
 
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
 
Ujian 1 met lit
Ujian 1 met litUjian 1 met lit
Ujian 1 met lit
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitianMetodologi penelitian
Metodologi penelitian
 
Jawaban mid
Jawaban midJawaban mid
Jawaban mid
 
Tugas filsafat pendidikan
Tugas filsafat pendidikanTugas filsafat pendidikan
Tugas filsafat pendidikan
 
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdf
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdfFilsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdf
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdf
 
Epistimologi
EpistimologiEpistimologi
Epistimologi
 
hakikat penelitian pendidikan
hakikat penelitian pendidikanhakikat penelitian pendidikan
hakikat penelitian pendidikan
 

More from MaRis Aini

Usaha budi daya tanaman hias kelas x
Usaha budi daya tanaman hias kelas xUsaha budi daya tanaman hias kelas x
Usaha budi daya tanaman hias kelas xMaRis Aini
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled PresentationMaRis Aini
 
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatLaporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatMaRis Aini
 
mekanisme diabetes kaitan biologi dan kimia
mekanisme diabetes kaitan biologi dan kimiamekanisme diabetes kaitan biologi dan kimia
mekanisme diabetes kaitan biologi dan kimiaMaRis Aini
 
Soal standar olimpiade nasional SD SAINS
Soal standar olimpiade nasional SD SAINSSoal standar olimpiade nasional SD SAINS
Soal standar olimpiade nasional SD SAINSMaRis Aini
 
Latihan Soal Olimpiade Sains tingkat SD
Latihan Soal Olimpiade Sains tingkat SDLatihan Soal Olimpiade Sains tingkat SD
Latihan Soal Olimpiade Sains tingkat SDMaRis Aini
 

More from MaRis Aini (6)

Usaha budi daya tanaman hias kelas x
Usaha budi daya tanaman hias kelas xUsaha budi daya tanaman hias kelas x
Usaha budi daya tanaman hias kelas x
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatLaporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
 
mekanisme diabetes kaitan biologi dan kimia
mekanisme diabetes kaitan biologi dan kimiamekanisme diabetes kaitan biologi dan kimia
mekanisme diabetes kaitan biologi dan kimia
 
Soal standar olimpiade nasional SD SAINS
Soal standar olimpiade nasional SD SAINSSoal standar olimpiade nasional SD SAINS
Soal standar olimpiade nasional SD SAINS
 
Latihan Soal Olimpiade Sains tingkat SD
Latihan Soal Olimpiade Sains tingkat SDLatihan Soal Olimpiade Sains tingkat SD
Latihan Soal Olimpiade Sains tingkat SD
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

FILSAFATILMU

  • 1. FILSAFAT ILMU Pengetahuan merupakan semua yang diketahui. Manusia ingin tahu, lantas ia mencari. Hasilnya ia tahu sesuatu. Memperoleh kebenaran dari ilmu menjadi pengetahuan. Dilihat dari segi motif. Pengetahuan itu diperoleh melalui dua cara yaitu : 1. Pengetahuan yang diperoleh begitu saja, tanpa niat, tanpa motif, tanpa keingintahuan dan tanpa usaha. Tanpa ingin tahu lantas ia tahu-tahu, tahu. Contohnya : ketika seseorang sedang berjalan, tiba – tiba tertabrak motor, tanpa rasa ingin ia tahu – tahu, tahu bahwa ditabrak becak rasanya sakit. 2. Pengetahuan yang didasari motif ingin tahu. Pengetahuan diperoleh karena diusahakan, biasanya karena belajar. Contohnya : menghadapi ujian semesteran dimana ketika ingin mendapatkan nilai yang baik dengan cara belajar tekun dalam memahami dan menganalisa materi yang diberikan. Pengetahuan sain ialah pengetahuan yang rasional dan didukung bukti empiris. Namun, gejala yang paling menonjol dalam pengetahuan sain ialah adanya bukti empiris itu. Pengetahuan sain itu mempunyai paradigma dan metode tertentu. Paradigma disebut paradigma sain dan metodenya disebut metode ilmiah. Formula utama dalam pengetahuan sain ialah buktikan bahwa itu rasional dan tunjukkan bukti empirisnya. Contohnya : seseorang ingin tahu, jika apel ditanam, buahnya apa? Ia menanam bibit apel ditunggu beberapa tahun dan ternyata buahnya apel. Tahulah ia bahwa apel berbuah apel. Pengetahuan jenis ini sudah berguna bagi petani, pedagang dan seluruh manusia. Jadi, pengetahuan sain ini, sekalipun tingkatnya rendah dalam struktur pengetahuan, ia berguna bagi manusia. Gunanya terutama untuk memudahkan kehidupan manusia. Pengetahuan filsafat ialah mempelajari suatu kebenaran dan ilmu yang dipelajari secara rasional/masuk akal bukan mitos atau khayalan. Kebenaran hanya dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. Bila rasional benar, bila tidak salah. Ilmu pengetahuannya lewat pemikiran yang dituang melalui eksperimen yang tidak bisa diuji secara empiris. Kebenarannya tidak pernah dapat dibuktikan secara empiris dan pada keyakinan tidak dapat dibuktikan secara suatu peristiwa kejadian (rasional) sehari – hari yang dapat dibenarkan berada pada level supra rasional.
  • 2. Logis rasional ialah sesuatu yang mengikuti atau sesuai dengan hukum alam yang kebenaran akal diukur dengan hukum alam. Pemikiran yang rasional sebenarnya belum dapat disebut pemikiran tingkat sangat tinggi. Pemikiran rasional belum mampu mengungkapi sesuatu yang tidak dapat diukur hukum alam. Contohnya : pada pesawat terbang yang beratnya ratusan, tahu dapat terbang di udara karena pesawat telah dirancang sesuai dengan hukum alam. Logis supra – rasional ialah pemikiran akal yang kebenarannya hanya mengandalkan argumen, ia tidak diukur dengan hukum alam. Bila argumennya masuk akal, maka ia benar sekalipun melawan hukum alam. Ukuran kebenaranya logika yang ada di dalam susunan argumennya itu benar – benar bersifat abstrak. Kebenaran logis supra – rasional ialah kebenaran yang masuk akal sekalipun melawan hukum alam. Contohnya : Nabi Ibrahim dibakar tidak hangus. Tuhan membuat api. Api terdiri atas dua substansi yaitu apinya dan panasnya. Untuk menyelamatkan utusannya sesuatu yang sangat penting Tuhan mengubah sifat api dari panas menjadi dingin. Jadi logis saja api tidak menghanguskan Nabi Ibrahim. Logis ialah masuk akal. Logis itu mencakup yang rasional dan supra – rasional, istilah logis boleh dipakai dalam pengertian rasional atau dalam pengertian supra – rasional. Sain ialah boleh meneliti apa saja, bebas menurut filsafat akan tergantung pada filsafat yang mana menurut agama belum tentu bebas. Pada dasarnya cara kerja sain adalah kerja mencari hubungan sebab – akibat atau mencari pengaruh sesuatu terhadap yang lain. Asumsi ini benar bila sebab – akibat itu memiliki hubungan rasional. Ilmu atau sains berisi teori. Teori itu pada dasarnya menerangkan hubungan sebab – akibat. Sain tidak memberikan nilai baik atau buruk, halal atau haram, sopan atau tidak sopan, indah atau tidak indah, sain hanya memberikan nilai benar atau salah. Kenyataan inilah yang menyebabkan ada orang menyangka bahwa sain itu netral. Netral biasanya diartikan tidak memihak. Dalam kata sain juga pada kebaikan dan tidak jupa pada kejahatan. Itulah sebabnya istilah sains netral sering diganti istilah sain bebas. Bebas nilai (value free) itulah yang disebut sain netral, sedangkan lawannya ialah sain terikat yaitu terikat nilai (value bound). Bila sain itu kita anggap netral atau kita mengatakan bahwa sain sebaiknya netral keuntungannya ialah perkembangan sain akan cepat terjadi karena tidak ada menghambat atau menghalangi tatkalan peneliti :
  • 3. a. Memilih dan mendapatkan objek yang hendak diteliti, b. Cara meneliti, dan c. Tatkala menggunakan produk peneliti, orang yang menganggap sain tidak netral akan dibatasi oleh nilai dalam memilih objek, cara dan menggunakan hasil peneliti. Ada tiga cara orang menilai suatu pendapat atau pernyataan : a. Ia menilai berdasarkan ketidaktahuannya tentang itu, ketidaktahuannya itulah yang dijadikan ukuran. b. Menilai dengan menggunakan pendapatnya sebagai ukuran. c. Menilai dengn menggunaka pendapatnya umumnya sebagai alat ukur. Ada berbagai hal yang menarik untuk diperhatikan mengenai pernyataan itu : a. Dalam filsafat ada filsafat nilai dan filsafat etika, etika ada cabang filsafat yang khusus membicarakan nilai yaitu nilai baik dan buruk. b. Filsafat itu adalah pemikiran orang karena pemikiran orang, maka tidaklah mungkin itu netral dalam berfikir. Sekurang – kurangnya hasil pemikiran itu telah berpihak pada pemikiran itu. c. Masih ada kemungkinan netralnya filsafat yaitu ada logika, mungkin saja logika itu netral. Untuk memastikan ini dapat menganggap logika itu esensinya sama dengan esensi matematika.