SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
PENGUKURAN
KEPRIBADIAN
PILIH SEBUAH BENTUK DIBAWAH INI YANG
PALING KAMU SENANGI
1.INTROSPEKTIF, SENSITIF, REFLECTIVE
Anda lebih sering dan terfokus terhadap diri
dan lingkungan sendiri daripada
berinteraksi dengan orang lain.
Anda membenci kedangkalan berfikir, lebih
senang menyendiri daripada melukai atau
terluka karena bisikan orang.
Tetapi komunikasi anda dengan teman-
temanmu sangat intensif,
Anda mampu memberikan ketenangan dan
keserasian kepada orang lain.
Menyendiri hal yang di anggap biasa
2.MANDIRI, KREATIF DAN MODERN
Anda dikatagorikan orang yang menginginkan kebebasan
dan ketidakterikatan hidup dan membiarkan atau
menentukan jalannya sendiri.
Anda memiliki bakat artistik dalam kerjaan dan aktifitas
luangnya. Desakan untuk bebas kadang menyebabkan
anda melakukan perbuatan yang sangat berlawanan
dengan apa yang diinginkan.
Gaya hidup anda sangat individual.
Anda tidak akan meniru secara buta apa yang sedang “in”,
disisi lain anda mencari kehidupan yang sesuai dengan
cita cita dan dan pendiriannya. Bahkan dilakukan bila
harus berenang melawan pasang.
3.DINAMIS, AKTIF, MEMENTINGKAN HAL-HAL
LAHIR
Anda sungguh berkeinginan untuk menerima
beberapa resiko.
Memiliki komitmen yang kuat dan rela menukar
ketertarikan dan pekerjaan yang bervariasi demi
kepentingan sesaat.
Suka pekerjaan yang rutin, walaupun berlawanan, dan
cenderung berefek membunuh masa depan.
Apa yang paling andasukai adalah bisa memainkan
peran dalam banyak bidang.
Anda seorang inisiatif (usaha pemula)yang lebih
kuat.
4.BERSAHAJA, SANGAT TEGUH PENDIRIAN ,
HARMONIS
Kamu menghargai gaya dan cinta alami yang tidak rumit.
Orang mengagumimu karena kamu memiliki kemampuan
bertahanan kuat dan mereka bergantung padamu.
Anda hanya memberikan sesuatu pada orang yang dekat
Anda orangnya hangat dan manusiawi.
Anda adalah orang yang menolak segala sesuatu yang
mencolok dan usang.
Anda cenderung ragu pada tingkah/perubahan trend
mode.
Dalam berpakaian harus praktis dan bagus yang tidak
perlu berlebihan.
5.PROFESSIONAL,PRAGMATIS, PERCAYA DIRI
Kamu bertanggung jawab pada hidupmu,
berorientasi keberuntunganmu dari pada
perbuatanmu sendiri.
Kamu memecahkan masalah dengan tindakan
yang praktis dan tidak rumit.
Kamu memandang secara realistis sesuatu
dalam hidupmu dan menanganinya dengan
baik.
Kamu diberi tanggung jawab yang besar dalam
pekerjaan, karena orang tahu bahwa kamu
dapat diandalkan.
6. TENANG/DAMAI, BIJAKSANA, TIDAK AGRESIF
Kamu menanggap hidup mudah dan berprilaku
bijaksana
Kamu mendapatkan teman tanpa kesukaran
karena menikmati keprifasianmu dan
kemandirianmu.
Kamu sering menjauh darinya dan menyendiri dari
waktu ke waktu untuk merenungi arti kehidupan
dan menikmati sendiri.
Kamu membutuhkan tempat untuk persembunyian
yang indah, tapi kamu tidak seoarang penyendiri
Kamu tenang terhadap diri sendiri dan dunia, dan
menghargai hidup dan apa yang dunia tawarkan.
7.RIANG,SUKA BERMAIN/MELUCU,MENYENANGKAN
Kamu menyukai kehidupan yang bebas dan
spontan.
kamu berusaha menikmatinya secara penuh
karena memegang moto “ Kita ini hanya
hidup sekali”.
Keingin tahuanmu besar dan terbuka
terhadp segala sesuatu yang baru, kamu
berkembang dengan perubahan.
Kamu menganggap lingkunganmu serbaguna
dan selalau memberikan kejutan.
8.ROMANTIS, PEMIMPI, EMOSIONAL
Kamu sangat sensitif.
Kamu menolak melihat sesuatu dari sudut
pandang kesederhanaan dan rasionalitas. Apa
yang perasaanmu katakan sangat penting
untukmu. Kenyataanya,
Kamu merasa penting untuk memiliki mimpi-
mimpi dalam hidup.
Kamu menolak orang yang mencemoohkan
romantisme dan hanya dikendalikan oleh
rasionalitas.
Kamu menolak untuk membiarkan sesuatu
membatasi keragaman kekayaan mood dan
emosimu.
9.ANALITIS, TERPERCAYA, PERCAYA DIRI
Senstifitas sebentarmu mewakili kualitas dan
ketahanan yang tinggi.Konsekuensinya, kamu suka
menyelimuti dirimu dengan “ mutiara kecil “ yang
kamu temukan dimanapun orang lain
mengabaikannya. Lalu, Budaya sangat
mempengaruhi kehidupanmu
Kamu telah temukan kehidupanmu sendiri, yaitu
elegan/luwes dan eksklusif, bebas dari pengaru
mode. Idealmu, kamu mendasarkan kehidupanmu,
adalah dibudayakan kesenangan.
Kamu menilai tingkatan budaya seseorang pada
siapa kamu berbicara.
 personality berasal dari kata
latin “persona” yang berarti
topeng atau kedok, yaitu tutup
muka yang sering dipakai oleh
pemain-pemain panggung, yang
maksudnya untuk
menggambarkan perilaku,
watak, atau pribadi seseorang.
Bagi bangsa Roma, “persona”
berarti bagaimana seseorang
tampak pada orang lain.
Setiap manusia
mempunyai kepribadian
yang berbeda dengan
manusia lainnya.
Kepribadian manusia
sangat bermacam-macam
Kepribadian lebih
menekankan pada
motivasi (pilihan)
seseorang dalam
kelakuannya sehingga
membedakannya yang
satu dari yang lain.
PENGERTIAN KEPRIBADIAN
 Gordon W Allport kepribadian adalah kesatuan
organisasi yang dinamis sifatnya dari sistem psikofisis
individu yang menentukan kemampuan penyesuaian
yang unit terhadap lingkungan.
 Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai
suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang
merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi,
kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah.
Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian
secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
 Kartini kartono, suatu totalitas terorganisir dari
disposisi psychis manusia yang individual, yang
memberi kemungkinan untuk membedakan ciri-ciri yang
umumnya dengan pribadi lain.
LANJUTAN….
 Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang
individu bereaksi dan berinteraksi dengan
individu lain.
 Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam
istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan
oleh seseorang
 Menurut Agus Sujanto dkk (2004), menyatakan
bahwa kepribadian adalah suatu totalitas
psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga
nampak dalam tingkah lakunya yang unik.
MACAM-MACAM TES KEPRIBADIAN
Proyektif
Non proyektif
TES PROYEKTIF
Tes yang disusun atas dasar
penggunaan mekanisme proyeksi.
Perintah ke testee bersifat tak
terstruktur yang memungkinkan
aneka ragam jawaban.
Materi tes merupakan perwujudan
makna pikiran, emosi, atau
motivasi
TEST RORSCHACH
LATAR BELAKANG TEKNIK
RORSCHACH
 Pertama kali teknik ini
dipublikasikan resmi tahun
1921 oleh Hermann Rorschach
(psikiater Swiss) dalam
monografnya
Psychodiagnostik.
 Dalam monografnya ini ia
mengemukakan bercak tinta
yang terpilih, temuan
diagnostiknya, dan landasan
teori dari temuannya.
 Cara membuat bercak tinta tersebut:
Tinta ditumpahkan di sehelai kertas, lalu kertas
dilipat, tinta kemudian menyebar di kertas. Tidak
semua figur dapat digunakan, hanya yang
memenuhi kondisi tertentu yang dapat dipakai.
Pertama, bentuknya harus relatif simpel, yang
kompleks malah menyulitkan komputasi faktor-
faktornya. Selanjutnya, bercak tersebut tidak
boleh sugestif. Setiap figur yang memenuhi
persyaratan, harus diujicobakan sebelum
digunakan sebagai alat tes.
STANDARDISASI ALAT TES
Alat tes ini distandardisasi
dengan populasi pasien
RS tempat Hermann
menjabat sebagai kepala
psikiater, ini merupakan
hasil kerja 10 tahun riset
dan eksplorasi.
Terpilihlah 10 kartu dari
ribuan bercak percobaan.
PERKEMBANGAN RISET
SEBELUMNYA
Telah banyak peneliti
sebelumnya yang tertarik
melakukan investigasi
tentang bercak tinta. Tes
Rorscach merupakan titik
puncak dari 20 tahun
eksperimen dengan
bercak tinta di Eropa dan
Amerika.
 Justinus Kerner bekerja di labor Tübingen
Jerman. Dia secara tidak sengaja menyadari
banyak hal yang bisa dilihat pada bercak tinta.
Ia tidak menyadari adanya kemungkinan
hubungan persepsi bercak ini dengan diagnosa
kepribadian.
 1895 Alfred Binet mengemukakan adanya
kemungkinan bercak tinta dapat digunakan
untuk menginvestigasi imajinasi visual dalam
studi trait kepribadian.
Setahun kemudian
Dearborn
mempublikasikan artikel
tentang bagaimana
membuat tinta hitam
putih dan berwarna dan
menggunakan tinta
dalam psikologi
eksperimental.
Tahun 1910 Whipple
yang pertama kali
menstandardisasi tes
bercak tinta.
 Dekade berikutnya FC Bartlett
menggunakan bercak tinta
sebagai alat tes persepsi dan
imajinasi, dan disimpulkannya
bahwa tinta dapat mengungkap
minat dan mungkin pekerjaan
responden.
 1917 Cicely Parsons berhasil
menemukan bahwa perbedaan
respon terhadap bercak tinta
dimungkinkan oleh adanya
perbedaan individual.
 Publikasi Ro pertama kali
tahun 1921, dan tahun 1922
Ro meninggal (lahir 1884).
 Tahun 1924 publikasi
pertama metode Ro muncul
di Inggris yang merupakan
terjemah dari paper yang
ditulis oleh Ro dan co-
workernya Oberholzer.
 David Levy yang ditraining
oleh Oberholzer
mengenalkan metode Ro di
AS.
Samuel Beck,
terpengaruh oleh Levy
dan juga diajari
Oberholzer adalah
orang AS I yang
mempublikasikan
material Ro.
Hertz selanjutnya
mengeksplorasi aspek
metodologis dari Ro.
KARTU-KARTU RO
Gambar di susun
dalam seri
Anak diperlihatkan
kemudian disuruh
menceritakan gambar
tersebut.
Dari cerita tersebut
dapat
menggambarkan apa
yang dirasakan
dipikirkan atau apa
yang dikenangkan
THEMATIC APPERSEPTION TEST (TAT)
Persepsi setiap orang
terhadap suatu objek
berbeda-beda. Kita
mungkin sering
mendengar kata-kata
ini. Namun apa dan
bagaimana persepsi
itu? saya mencoba
menjelaskannya agar
kita mengetahui lebih
dalam mengenai
persepsi.
Thematic Apperception Test (TAT, 31 Pictures)
Henry Murray & Christina Morgan, Harvard, 1930s
Persepsi merupakan
suatu proses bagaimana
seseorang menyeleksi,
mengatur dan
menginterpretasikan
masukan-masukan
informasi dan
pengalaman-pengalaman
yang ada dan kemudian
menafsirkannya untuk
menciptakan keseluruhan
gambaran yang berarti.
TERJADINYA PERSEPSI
Tahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan
nama proses kealaman atau proses fisik, merupakan
proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera
manusia.
Tahap kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan
proses fisiologis, merupakan proses diteruskannya
stimulus yang diterima oleh reseptor (alat indera)
melalui saraf-saraf sensoris.
Tahap ketiga, merupakan tahap yang dikenal dengan
nama proses psikologik, merupakan proses
timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang
diterima reseptor.
Tahap ke empat, merupakan hasil yang diperoleh dari
proses persepsi yaitu berupa tanggapan dan
perilaku.
PROSES PERSEPSI MELALUI TIGA TAHAP

1) Tahap penerimaan stimulus, baik stimulus fisik
maupun stimulus sosial melalui alat indera
manusia, yang dalam proses ini mencakup pula
pengenalan dan pengumpulan informasi tentang
stimulus yang ada.
2) Tahap pengolahan stimulus sosial melalui proses
seleksi serta pengorganisasian informasi.
3) Tahap perubahan stimulus yang diterima individu
dalam menanggapi lingkungan melalui proses
kognisi yang dipengaruhi oleh pengalaman,
cakrawala, serta pengetahuan individu.
ADA BEBERAPA SIFAT YANG MENYERTAI
PROSES PERSEPSI

1) Konstansi (menetap): Dimana individu
mempersepsikan seseorang sebagai orang itu sendiri
walaupun perilaku yang ditampilkan berbeda-beda.
2) Selektif: persepsi dipengaruhi oleh keadaan
psikologis si perseptor. Dalam arti bahwa banyaknya
informasi dalam waktu yang bersamaan dan
keterbatasan kemampuan perseptor dalam mengelola
dan menyerap informasi tersebut, sehingga hanya
informasi tertentu saja yang diterima dan diserap.
3) Proses organisasi yang selektif: beberapa kumpulan
informasi yang sama dapat disusun ke dalam pola-pola
menurut cara yang berbeda-beda.
Sejumlah faktor yang bekerja untuk
membentuk dan terkadang memutar-
balikkan persepsi.
1) Pelaku persepsi (perceiver)
2) Objek atau yang dipersepsikan
3) Konteks dari situasi dimana persepsi
itu dilakukan
KARAKTERISTIK PENTING DARI FAKTOR-FAKTOR
PRIBADI DAN SOSIAL YANG TERDAPAT DALAM
PERSEPSI
a. Faktor-faktor ciri dari objek
stimulus.
b. Faktor-faktor pribadi seperti
intelegensi, minat.
c. Faktor-faktor pengaruh
kelompok.
d. Faktor-faktor perbedaan latar
belakang kultural.
ASPEK-ASPEK PERSEPSI

Pada hakekatnya sikap adalah merupakan suatu interelasi
dari berbagai komponen, dimana komponen-komponen
tersebut menurut Allport (dalam Mar'at, 1991) ada tiga yaitu:
1. Komponen kognitif
Yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau
informasi yang dimiliki seseorang tentang obyek sikapnya.
Dari pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu
keyakinan tertentu tentang obyek sikap tersebut.
2. Komponen Afektif
Afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang.
Jadi sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-
nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya.
3. Komponen Konatif
Yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku
yang berhubungan dengan obyek sikapnya.
SIKAP ITU MENGANDUNG TIGA KOMPONEN YANG
MEMBENTUK STRUKTUR SIKAP
1) Komponen kognitif
(komponen perseptual), yaitu
komponen yang berkaitan
dengan pengetahuan,
pandangan, keyakinan, yaitu
hal-hal yang berhubungan
dengan bagaimana orang
mempersepsi terhadap objek
sikap.

2) Komponen afektif
(komponen emosional),
yaitu komponen yang
berhubungan dengan
rasa senang atau tidak
senang terhadap objek
sikap. Rasa senang
merupakan hal yang
positif, sedangkan rasa
tidak senang merupakan
hal yang negatif.
3) Komponen konatif
(komponen perilaku, atau
action component), yaitu
komponen yang berhubungan
dengan kecenderungan
bertindak terhadap objek
sikap. Komponen ini
menunjukkan intensitas sikap,
yaitu menunjukkan besar
kecilnya kecenderungan
bertindak atau berperilaku
seseorang terhadap objek
sikap.
Sekian dulu makasih

More Related Content

What's hot

Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieMakalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieDedy Wiranto
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungVivia Maya Rafica
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 
Dollard&miller
Dollard&millerDollard&miller
Dollard&millerPretty A
 
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanTeori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanFATHATUL FIKRIYAH
 
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi KepribadianPertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi KepribadianVivia Maya Rafica
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportWulandari Rima Kumari
 
Trait and factor ppt
Trait and factor pptTrait and factor ppt
Trait and factor pptfasyamaziyyah
 
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungRoyNal Rois Al-Khalim
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertrina_nurjanah96
 
Aplikasi instrumentasi dalam bk
Aplikasi instrumentasi dalam bkAplikasi instrumentasi dalam bk
Aplikasi instrumentasi dalam bkizar jk
 
Presentasi kepribadian walter mischel
Presentasi kepribadian walter mischelPresentasi kepribadian walter mischel
Presentasi kepribadian walter mischelyohana purwa c
 
Kelompok 7 tes intelegensi
Kelompok 7 tes intelegensiKelompok 7 tes intelegensi
Kelompok 7 tes intelegensiestherazalia
 

What's hot (20)

Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieMakalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
 
Penelitian Studi Kasus
Penelitian Studi KasusPenelitian Studi Kasus
Penelitian Studi Kasus
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
teori etologi
teori etologiteori etologi
teori etologi
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Dollard&miller
Dollard&millerDollard&miller
Dollard&miller
 
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanTeori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
 
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi KepribadianPertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
 
pendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik pptpendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik ppt
 
Konsep diri
Konsep  diriKonsep  diri
Konsep diri
 
Bab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individualBab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individual
 
Trait and factor ppt
Trait and factor pptTrait and factor ppt
Trait and factor ppt
 
Konsep dasar perilaku
Konsep dasar perilakuKonsep dasar perilaku
Konsep dasar perilaku
 
Psikologi Kognitif
Psikologi KognitifPsikologi Kognitif
Psikologi Kognitif
 
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
 
Aplikasi instrumentasi dalam bk
Aplikasi instrumentasi dalam bkAplikasi instrumentasi dalam bk
Aplikasi instrumentasi dalam bk
 
Presentasi kepribadian walter mischel
Presentasi kepribadian walter mischelPresentasi kepribadian walter mischel
Presentasi kepribadian walter mischel
 
Kelompok 7 tes intelegensi
Kelompok 7 tes intelegensiKelompok 7 tes intelegensi
Kelompok 7 tes intelegensi
 

Viewers also liked

8 cara untuk menjadi diri sendiri
8 cara untuk menjadi diri sendiri8 cara untuk menjadi diri sendiri
8 cara untuk menjadi diri sendiribayutryaksani
 
Berdamai Dengan Diri Sendiri
Berdamai Dengan Diri SendiriBerdamai Dengan Diri Sendiri
Berdamai Dengan Diri SendiriMaria Faustina
 
Perkembangan Kepribadian & Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian & Perilaku Manusia Perkembangan Kepribadian & Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian & Perilaku Manusia pjj_kemenkes
 
Nilai sosial dan norma sosial
Nilai sosial dan norma sosialNilai sosial dan norma sosial
Nilai sosial dan norma sosialEl Ibrahimy
 
Siapakah diri kita sendiri 4 hal yang hilang tak pernah kembali
Siapakah diri kita sendiri 4 hal yang hilang tak pernah kembaliSiapakah diri kita sendiri 4 hal yang hilang tak pernah kembali
Siapakah diri kita sendiri 4 hal yang hilang tak pernah kembaliNatawijaya Apih
 
pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) melalui pengkondisian...
pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) melalui pengkondisian...pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) melalui pengkondisian...
pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) melalui pengkondisian...Syafrina Tsaniah
 
CHARACTER BUILDING PERT 5
CHARACTER BUILDING PERT 5CHARACTER BUILDING PERT 5
CHARACTER BUILDING PERT 5ZUKI SUDIANA
 
Siapakah diri kita sebenarnya
Siapakah diri kita sebenarnyaSiapakah diri kita sebenarnya
Siapakah diri kita sebenarnyaTb Didi Supriadi
 
Esq Training
Esq TrainingEsq Training
Esq Traininghome
 
Siapa kita
Siapa kitaSiapa kita
Siapa kitazaidi84
 
Nilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosialNilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosialDina Mahdu
 
Nilai & Norma Sosial (Presentasi Sosiologi)
Nilai & Norma Sosial (Presentasi Sosiologi)Nilai & Norma Sosial (Presentasi Sosiologi)
Nilai & Norma Sosial (Presentasi Sosiologi)Fakhrudin Sujarwo
 
Teori kepribadian dan Big five Factors
Teori kepribadian dan Big five FactorsTeori kepribadian dan Big five Factors
Teori kepribadian dan Big five FactorsAdhi Kurniawan
 
Kesombongan atau Penyangkalan Diri
Kesombongan atau Penyangkalan DiriKesombongan atau Penyangkalan Diri
Kesombongan atau Penyangkalan Dirislametwiyono
 
Esq motivation...
Esq motivation... Esq motivation...
Esq motivation... pagardewa
 

Viewers also liked (20)

8 cara untuk menjadi diri sendiri
8 cara untuk menjadi diri sendiri8 cara untuk menjadi diri sendiri
8 cara untuk menjadi diri sendiri
 
Berdamai Dengan Diri Sendiri
Berdamai Dengan Diri SendiriBerdamai Dengan Diri Sendiri
Berdamai Dengan Diri Sendiri
 
Nilai cinta damai
Nilai cinta damaiNilai cinta damai
Nilai cinta damai
 
Perkembangan Kepribadian & Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian & Perilaku Manusia Perkembangan Kepribadian & Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian & Perilaku Manusia
 
Nilai sosial dan norma sosial
Nilai sosial dan norma sosialNilai sosial dan norma sosial
Nilai sosial dan norma sosial
 
Siapakah diri kita sendiri 4 hal yang hilang tak pernah kembali
Siapakah diri kita sendiri 4 hal yang hilang tak pernah kembaliSiapakah diri kita sendiri 4 hal yang hilang tak pernah kembali
Siapakah diri kita sendiri 4 hal yang hilang tak pernah kembali
 
pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) melalui pengkondisian...
pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) melalui pengkondisian...pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) melalui pengkondisian...
pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) melalui pengkondisian...
 
CHARACTER BUILDING PERT 5
CHARACTER BUILDING PERT 5CHARACTER BUILDING PERT 5
CHARACTER BUILDING PERT 5
 
Esq power1
Esq power1Esq power1
Esq power1
 
Siapakah diri kita sebenarnya
Siapakah diri kita sebenarnyaSiapakah diri kita sebenarnya
Siapakah diri kita sebenarnya
 
Esq Training
Esq TrainingEsq Training
Esq Training
 
Siapa kita
Siapa kitaSiapa kita
Siapa kita
 
Nilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosialNilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosial
 
Makalah perkembangan perilaku dan kepribadian
Makalah perkembangan perilaku dan kepribadianMakalah perkembangan perilaku dan kepribadian
Makalah perkembangan perilaku dan kepribadian
 
Nilai & Norma Sosial (Presentasi Sosiologi)
Nilai & Norma Sosial (Presentasi Sosiologi)Nilai & Norma Sosial (Presentasi Sosiologi)
Nilai & Norma Sosial (Presentasi Sosiologi)
 
Teori kepribadian dan Big five Factors
Teori kepribadian dan Big five FactorsTeori kepribadian dan Big five Factors
Teori kepribadian dan Big five Factors
 
Kesombongan atau Penyangkalan Diri
Kesombongan atau Penyangkalan DiriKesombongan atau Penyangkalan Diri
Kesombongan atau Penyangkalan Diri
 
Pengembangan Sosial EMosional
Pengembangan Sosial EMosionalPengembangan Sosial EMosional
Pengembangan Sosial EMosional
 
Buka hati ESQ
Buka hati ESQBuka hati ESQ
Buka hati ESQ
 
Esq motivation...
Esq motivation... Esq motivation...
Esq motivation...
 

Similar to Pengukuran kepribadian

SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosialajengseptiana
 
3.5. komunikasi. johari windows 4
3.5. komunikasi. johari windows 43.5. komunikasi. johari windows 4
3.5. komunikasi. johari windows 4kedawung
 
Psikologi kepribadian
Psikologi kepribadianPsikologi kepribadian
Psikologi kepribadianelmakrufi
 
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Bee_BQ
 
Hubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaHubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaValny Majid
 
Tes kepribadian
Tes kepribadianTes kepribadian
Tes kepribadianadejuve
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia neelmakrufi
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianMakalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianOperator Warnet Vast Raha
 
6.-pemahaman-diri-mengenal-diri-sendiri-websiteedukasi.com.pptx
6.-pemahaman-diri-mengenal-diri-sendiri-websiteedukasi.com.pptx6.-pemahaman-diri-mengenal-diri-sendiri-websiteedukasi.com.pptx
6.-pemahaman-diri-mengenal-diri-sendiri-websiteedukasi.com.pptxMuhammadRifanM
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianMakalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianWarnet Raha
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianMakalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianSeptian Muna Barakati
 

Similar to Pengukuran kepribadian (20)

SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
 
Memandang Dunia
Memandang DuniaMemandang Dunia
Memandang Dunia
 
Memandang dunia
Memandang duniaMemandang dunia
Memandang dunia
 
3.5. komunikasi. johari windows 4
3.5. komunikasi. johari windows 43.5. komunikasi. johari windows 4
3.5. komunikasi. johari windows 4
 
Psikologi kepribadian
Psikologi kepribadianPsikologi kepribadian
Psikologi kepribadian
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
 
Hubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaHubungan antar manusia
Hubungan antar manusia
 
Tes kepribadian
Tes kepribadianTes kepribadian
Tes kepribadian
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia ne
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
Bahan pembinaan sbi
Bahan pembinaan sbiBahan pembinaan sbi
Bahan pembinaan sbi
 
persenaliti.docx
persenaliti.docxpersenaliti.docx
persenaliti.docx
 
Pribadi tangguh
Pribadi tangguhPribadi tangguh
Pribadi tangguh
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianMakalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
 
6.-pemahaman-diri-mengenal-diri-sendiri-websiteedukasi.com.pptx
6.-pemahaman-diri-mengenal-diri-sendiri-websiteedukasi.com.pptx6.-pemahaman-diri-mengenal-diri-sendiri-websiteedukasi.com.pptx
6.-pemahaman-diri-mengenal-diri-sendiri-websiteedukasi.com.pptx
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianMakalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianMakalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
 
Bab 3 Kepribadian
Bab 3 KepribadianBab 3 Kepribadian
Bab 3 Kepribadian
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Pengukuran kepribadian

  • 2. PILIH SEBUAH BENTUK DIBAWAH INI YANG PALING KAMU SENANGI
  • 3. 1.INTROSPEKTIF, SENSITIF, REFLECTIVE Anda lebih sering dan terfokus terhadap diri dan lingkungan sendiri daripada berinteraksi dengan orang lain. Anda membenci kedangkalan berfikir, lebih senang menyendiri daripada melukai atau terluka karena bisikan orang. Tetapi komunikasi anda dengan teman- temanmu sangat intensif, Anda mampu memberikan ketenangan dan keserasian kepada orang lain. Menyendiri hal yang di anggap biasa
  • 4. 2.MANDIRI, KREATIF DAN MODERN Anda dikatagorikan orang yang menginginkan kebebasan dan ketidakterikatan hidup dan membiarkan atau menentukan jalannya sendiri. Anda memiliki bakat artistik dalam kerjaan dan aktifitas luangnya. Desakan untuk bebas kadang menyebabkan anda melakukan perbuatan yang sangat berlawanan dengan apa yang diinginkan. Gaya hidup anda sangat individual. Anda tidak akan meniru secara buta apa yang sedang “in”, disisi lain anda mencari kehidupan yang sesuai dengan cita cita dan dan pendiriannya. Bahkan dilakukan bila harus berenang melawan pasang.
  • 5. 3.DINAMIS, AKTIF, MEMENTINGKAN HAL-HAL LAHIR Anda sungguh berkeinginan untuk menerima beberapa resiko. Memiliki komitmen yang kuat dan rela menukar ketertarikan dan pekerjaan yang bervariasi demi kepentingan sesaat. Suka pekerjaan yang rutin, walaupun berlawanan, dan cenderung berefek membunuh masa depan. Apa yang paling andasukai adalah bisa memainkan peran dalam banyak bidang. Anda seorang inisiatif (usaha pemula)yang lebih kuat.
  • 6. 4.BERSAHAJA, SANGAT TEGUH PENDIRIAN , HARMONIS Kamu menghargai gaya dan cinta alami yang tidak rumit. Orang mengagumimu karena kamu memiliki kemampuan bertahanan kuat dan mereka bergantung padamu. Anda hanya memberikan sesuatu pada orang yang dekat Anda orangnya hangat dan manusiawi. Anda adalah orang yang menolak segala sesuatu yang mencolok dan usang. Anda cenderung ragu pada tingkah/perubahan trend mode. Dalam berpakaian harus praktis dan bagus yang tidak perlu berlebihan.
  • 7. 5.PROFESSIONAL,PRAGMATIS, PERCAYA DIRI Kamu bertanggung jawab pada hidupmu, berorientasi keberuntunganmu dari pada perbuatanmu sendiri. Kamu memecahkan masalah dengan tindakan yang praktis dan tidak rumit. Kamu memandang secara realistis sesuatu dalam hidupmu dan menanganinya dengan baik. Kamu diberi tanggung jawab yang besar dalam pekerjaan, karena orang tahu bahwa kamu dapat diandalkan.
  • 8. 6. TENANG/DAMAI, BIJAKSANA, TIDAK AGRESIF Kamu menanggap hidup mudah dan berprilaku bijaksana Kamu mendapatkan teman tanpa kesukaran karena menikmati keprifasianmu dan kemandirianmu. Kamu sering menjauh darinya dan menyendiri dari waktu ke waktu untuk merenungi arti kehidupan dan menikmati sendiri. Kamu membutuhkan tempat untuk persembunyian yang indah, tapi kamu tidak seoarang penyendiri Kamu tenang terhadap diri sendiri dan dunia, dan menghargai hidup dan apa yang dunia tawarkan.
  • 9. 7.RIANG,SUKA BERMAIN/MELUCU,MENYENANGKAN Kamu menyukai kehidupan yang bebas dan spontan. kamu berusaha menikmatinya secara penuh karena memegang moto “ Kita ini hanya hidup sekali”. Keingin tahuanmu besar dan terbuka terhadp segala sesuatu yang baru, kamu berkembang dengan perubahan. Kamu menganggap lingkunganmu serbaguna dan selalau memberikan kejutan.
  • 10. 8.ROMANTIS, PEMIMPI, EMOSIONAL Kamu sangat sensitif. Kamu menolak melihat sesuatu dari sudut pandang kesederhanaan dan rasionalitas. Apa yang perasaanmu katakan sangat penting untukmu. Kenyataanya, Kamu merasa penting untuk memiliki mimpi- mimpi dalam hidup. Kamu menolak orang yang mencemoohkan romantisme dan hanya dikendalikan oleh rasionalitas. Kamu menolak untuk membiarkan sesuatu membatasi keragaman kekayaan mood dan emosimu.
  • 11. 9.ANALITIS, TERPERCAYA, PERCAYA DIRI Senstifitas sebentarmu mewakili kualitas dan ketahanan yang tinggi.Konsekuensinya, kamu suka menyelimuti dirimu dengan “ mutiara kecil “ yang kamu temukan dimanapun orang lain mengabaikannya. Lalu, Budaya sangat mempengaruhi kehidupanmu Kamu telah temukan kehidupanmu sendiri, yaitu elegan/luwes dan eksklusif, bebas dari pengaru mode. Idealmu, kamu mendasarkan kehidupanmu, adalah dibudayakan kesenangan. Kamu menilai tingkatan budaya seseorang pada siapa kamu berbicara.
  • 12.  personality berasal dari kata latin “persona” yang berarti topeng atau kedok, yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. Bagi bangsa Roma, “persona” berarti bagaimana seseorang tampak pada orang lain.
  • 13. Setiap manusia mempunyai kepribadian yang berbeda dengan manusia lainnya. Kepribadian manusia sangat bermacam-macam Kepribadian lebih menekankan pada motivasi (pilihan) seseorang dalam kelakuannya sehingga membedakannya yang satu dari yang lain.
  • 14. PENGERTIAN KEPRIBADIAN  Gordon W Allport kepribadian adalah kesatuan organisasi yang dinamis sifatnya dari sistem psikofisis individu yang menentukan kemampuan penyesuaian yang unit terhadap lingkungan.  Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.  Kartini kartono, suatu totalitas terorganisir dari disposisi psychis manusia yang individual, yang memberi kemungkinan untuk membedakan ciri-ciri yang umumnya dengan pribadi lain.
  • 15. LANJUTAN….  Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.  Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang  Menurut Agus Sujanto dkk (2004), menyatakan bahwa kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik.
  • 17. TES PROYEKTIF Tes yang disusun atas dasar penggunaan mekanisme proyeksi. Perintah ke testee bersifat tak terstruktur yang memungkinkan aneka ragam jawaban. Materi tes merupakan perwujudan makna pikiran, emosi, atau motivasi
  • 19. LATAR BELAKANG TEKNIK RORSCHACH  Pertama kali teknik ini dipublikasikan resmi tahun 1921 oleh Hermann Rorschach (psikiater Swiss) dalam monografnya Psychodiagnostik.  Dalam monografnya ini ia mengemukakan bercak tinta yang terpilih, temuan diagnostiknya, dan landasan teori dari temuannya.
  • 20.  Cara membuat bercak tinta tersebut: Tinta ditumpahkan di sehelai kertas, lalu kertas dilipat, tinta kemudian menyebar di kertas. Tidak semua figur dapat digunakan, hanya yang memenuhi kondisi tertentu yang dapat dipakai. Pertama, bentuknya harus relatif simpel, yang kompleks malah menyulitkan komputasi faktor- faktornya. Selanjutnya, bercak tersebut tidak boleh sugestif. Setiap figur yang memenuhi persyaratan, harus diujicobakan sebelum digunakan sebagai alat tes.
  • 21. STANDARDISASI ALAT TES Alat tes ini distandardisasi dengan populasi pasien RS tempat Hermann menjabat sebagai kepala psikiater, ini merupakan hasil kerja 10 tahun riset dan eksplorasi. Terpilihlah 10 kartu dari ribuan bercak percobaan.
  • 22. PERKEMBANGAN RISET SEBELUMNYA Telah banyak peneliti sebelumnya yang tertarik melakukan investigasi tentang bercak tinta. Tes Rorscach merupakan titik puncak dari 20 tahun eksperimen dengan bercak tinta di Eropa dan Amerika.
  • 23.  Justinus Kerner bekerja di labor Tübingen Jerman. Dia secara tidak sengaja menyadari banyak hal yang bisa dilihat pada bercak tinta. Ia tidak menyadari adanya kemungkinan hubungan persepsi bercak ini dengan diagnosa kepribadian.  1895 Alfred Binet mengemukakan adanya kemungkinan bercak tinta dapat digunakan untuk menginvestigasi imajinasi visual dalam studi trait kepribadian.
  • 24. Setahun kemudian Dearborn mempublikasikan artikel tentang bagaimana membuat tinta hitam putih dan berwarna dan menggunakan tinta dalam psikologi eksperimental. Tahun 1910 Whipple yang pertama kali menstandardisasi tes bercak tinta.
  • 25.  Dekade berikutnya FC Bartlett menggunakan bercak tinta sebagai alat tes persepsi dan imajinasi, dan disimpulkannya bahwa tinta dapat mengungkap minat dan mungkin pekerjaan responden.  1917 Cicely Parsons berhasil menemukan bahwa perbedaan respon terhadap bercak tinta dimungkinkan oleh adanya perbedaan individual.
  • 26.  Publikasi Ro pertama kali tahun 1921, dan tahun 1922 Ro meninggal (lahir 1884).  Tahun 1924 publikasi pertama metode Ro muncul di Inggris yang merupakan terjemah dari paper yang ditulis oleh Ro dan co- workernya Oberholzer.  David Levy yang ditraining oleh Oberholzer mengenalkan metode Ro di AS.
  • 27. Samuel Beck, terpengaruh oleh Levy dan juga diajari Oberholzer adalah orang AS I yang mempublikasikan material Ro. Hertz selanjutnya mengeksplorasi aspek metodologis dari Ro.
  • 28. KARTU-KARTU RO Gambar di susun dalam seri Anak diperlihatkan kemudian disuruh menceritakan gambar tersebut. Dari cerita tersebut dapat menggambarkan apa yang dirasakan dipikirkan atau apa yang dikenangkan
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37. Persepsi setiap orang terhadap suatu objek berbeda-beda. Kita mungkin sering mendengar kata-kata ini. Namun apa dan bagaimana persepsi itu? saya mencoba menjelaskannya agar kita mengetahui lebih dalam mengenai persepsi.
  • 38.
  • 39. Thematic Apperception Test (TAT, 31 Pictures) Henry Murray & Christina Morgan, Harvard, 1930s
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 48. Persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menafsirkannya untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti.
  • 49. TERJADINYA PERSEPSI Tahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses kealaman atau proses fisik, merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia. Tahap kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisiologis, merupakan proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor (alat indera) melalui saraf-saraf sensoris. Tahap ketiga, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses psikologik, merupakan proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima reseptor. Tahap ke empat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa tanggapan dan perilaku.
  • 50. PROSES PERSEPSI MELALUI TIGA TAHAP  1) Tahap penerimaan stimulus, baik stimulus fisik maupun stimulus sosial melalui alat indera manusia, yang dalam proses ini mencakup pula pengenalan dan pengumpulan informasi tentang stimulus yang ada. 2) Tahap pengolahan stimulus sosial melalui proses seleksi serta pengorganisasian informasi. 3) Tahap perubahan stimulus yang diterima individu dalam menanggapi lingkungan melalui proses kognisi yang dipengaruhi oleh pengalaman, cakrawala, serta pengetahuan individu.
  • 51. ADA BEBERAPA SIFAT YANG MENYERTAI PROSES PERSEPSI  1) Konstansi (menetap): Dimana individu mempersepsikan seseorang sebagai orang itu sendiri walaupun perilaku yang ditampilkan berbeda-beda. 2) Selektif: persepsi dipengaruhi oleh keadaan psikologis si perseptor. Dalam arti bahwa banyaknya informasi dalam waktu yang bersamaan dan keterbatasan kemampuan perseptor dalam mengelola dan menyerap informasi tersebut, sehingga hanya informasi tertentu saja yang diterima dan diserap. 3) Proses organisasi yang selektif: beberapa kumpulan informasi yang sama dapat disusun ke dalam pola-pola menurut cara yang berbeda-beda.
  • 52. Sejumlah faktor yang bekerja untuk membentuk dan terkadang memutar- balikkan persepsi. 1) Pelaku persepsi (perceiver) 2) Objek atau yang dipersepsikan 3) Konteks dari situasi dimana persepsi itu dilakukan
  • 53. KARAKTERISTIK PENTING DARI FAKTOR-FAKTOR PRIBADI DAN SOSIAL YANG TERDAPAT DALAM PERSEPSI a. Faktor-faktor ciri dari objek stimulus. b. Faktor-faktor pribadi seperti intelegensi, minat. c. Faktor-faktor pengaruh kelompok. d. Faktor-faktor perbedaan latar belakang kultural.
  • 54. ASPEK-ASPEK PERSEPSI  Pada hakekatnya sikap adalah merupakan suatu interelasi dari berbagai komponen, dimana komponen-komponen tersebut menurut Allport (dalam Mar'at, 1991) ada tiga yaitu: 1. Komponen kognitif Yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang obyek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang obyek sikap tersebut. 2. Komponen Afektif Afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. Jadi sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai- nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya. 3. Komponen Konatif Yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan obyek sikapnya.
  • 55. SIKAP ITU MENGANDUNG TIGA KOMPONEN YANG MEMBENTUK STRUKTUR SIKAP 1) Komponen kognitif (komponen perseptual), yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap.
  • 56.  2) Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif.
  • 57. 3) Komponen konatif (komponen perilaku, atau action component), yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap.
  • 58.
  • 59.