1. YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM DI TANAH PAPUA
CABANG KABUPATEN BIAK NUMFOR
SMA YAPIS BIAK
NPSN : 60300363 NSS : 302 25 02 05 004
Alamat : Jln. S. Condronegoro 14-15, Kec. Samofa, Kab. Biak Numfor, Prov. Papua, Telp. 0852 4486 0699
Kode Pos 98117 Email : smayapisbiak_papua@yahoo.co.id
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star
(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam
Pembelajaran
Lokasi SMA YAPIS BIAK
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin
dicapai
Tujuan yang ingin dicapai yaitu :
1. Pembelajaran aksi 1
Menganalisis fenomena tekanan osmotik pada kehidupan sehari-
hari
2. Pembeljaran aksi 2
Menjelaskan pembentukan dan teknik pemisahan minyak
bumi dan gas alam
Menganalisis pembentukan dan teknik pemisahan minyak
bumi dan gas alam
Penulis Rahmatiya, S. Pd
Tanggal 1. Pembelajaran aksi 1
Dilaksanakan tanggal 18 Agustus 2022
2. Pembelajaran aksi 2
Dilaksanakan tanggal 14 Sepetember 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi
latar belakang
masalah, mengapa
praktik ini penting
untuk dibagikan, apa
yang menjadi peran
dan tanggung jawab
anda dalam praktik
ini.
1. Pembelajaran aksi 1 dan aksi 2
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah yaitu :
Di dalam interaksi belajar mengajar, guru memegang kendali utama
untuk mencapai keberhasilan. Oleh karena itu, guru harus memiliki
keterampilan mengajar, mengelola tahapan pembelajaran,
memanfaatkan metode, menggunakan media dan mengalokasikan
waktu. Peserta didik juga merupakan faktor penting yang
mempengaruhi keberhasilan interaksi belajar mengajar. Peserta didik
harus memiliki motivasi dalam belajar serta aktif dalam kegiatan
belajar mengajar. Proses pembelajaran pada dasarnya akan berhasil
apabila peserta didik terlibat aktif dan mampu berpikir kritis, aktif
dan kreatif dalam menghadapi masalah yang di hadapi dalam
2. pembelajaran. Pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik
dapat ditempuh salah satunya menggunakan model dan media
pembelajaran yang tepat. Model dan media pembelajaran disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik dan juga melibatkan peserta didik
dan guru dalam meningkatan hasil belajar secara aktif. Hasil belajar
kimia di SMA Yapis Biak kelas XII IPA dan XI IPA tahun lalu masih
sangat bervariasi. Tidak semua hasil belajar kimia dari peserta didik
itu tinggi atau baik. Terdapat beberapa hasil belajar kimia peserta
didik yang kurang memuaskan. Dalam kondisi seperti sekarang ini,
sangat diperlukan penggunaan model dan media pembelajaran yang
bisa menyalurkan informasi dengan jelas kepada peserta didik. Model
pembelajaran yang cocok diterapkan pada peserta didik terutama
pada mata pelajaran kimia untuk mengasah peserta didik berpikir
kritis yaitu model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan
Discovery Learning dengan pendekatan saintifik. Dalam hal ini, peran
guru dalam PBL dan Discovery Learning adalah mengajukan
masalah, memberikan pertanyaan dan memfasilitasi untuk
penyelidikan dan dialog. Selain model pembelajaran, terdapat media
pembelajaran yang di gunakan guru dalam pembelajaran agar
kegiatan pembelajran dapat berjalan dengan aktif. Guru juga dituntut
untuk menguasai teknologi terutama untuk menyajikan pembelajaran
yang menarik. Guru dapat memanfaatkan aplikasi presentasi yang
memungkinkan untuk melakukan luring bersama peserta didik.
Aplikasi yang dapat digunakan salah satunya adalah PPT power
point. Microsoft Power Point merupakan sebuah program aplikasi
pada Microsoft Office yang digunakan untuk melakukan presentasi
dalam bentuk slide, baik dalam presentasi sederhana maupun
presentasi kompleks. Media pembelajaran power point dapat
membantu guru menyampaikan materi pembelajaran yang disajikan
semenarik mungkin agar siswa tertarik dan termotivasi untuk belajar.
Materi yang disampaikan berisi point-point penting atau pokok
sehingga lebih jelas dan mudah dipahami. Selain itu, aplikasi power
point menjadikan presentasi lebih menarik karena didukung gambar,
video, dan audio. Melalui Power Point guru dapat menampilkan video
atau gambar yang dapat menunjang penyampaian materi atau bahan
ajar. Berdasarkan uraian di atas, maka pelaksanaan pembelajaran
memerlukan kemampuan guru dalam memilih model pembelajaran
berbantuan media pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan
karakteristik gaya belajar peserta didik dalam hal ini yaitu media
power point sehingga tercapai tujuan belajar yang salah satunya yaitu
berdampak pada kenaikan hasil belajar siswa.
Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena :
1. Sebagian besar guru mengalami permasalahan yang sama
dengan permasalahan yang saya hadapi saat ini.
2. Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi saya sendiri untuk
mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif
3. Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi guru lain dalam hal
mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif
4. Praktik pembelajaran ini bisa menjadi referensi dan inspirasi
guru-guru lain bagaimana cara mengatasi permasalahan
3. pembelajaran ini
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini
adalah sebagai guru, saya membuat rancangan perangkat RPP,
bahan ajar, media ajar yaitu PPT yang inovatif, LKPD yang dibuat
sesuai dengan gaya belajar peserta didik, evaluasi, instrumen
penilaian dan melaksanakan pembelajaran sesuai perangkat yang
dibuat. Perangkat pembelajaran aksi 1 dan aksi 2 tersebut lalu saya
unggah di LMS, kemudian saya melaksanakan PPL 1 dan PPL 2
berdasarkan perangkat yang telah saya unggah di LMS. Pada saat
melakukan aksi 1 dan aksi 2 saya dibantu oleh teman guru
mendokumentasikan dalam bentuk video, kemudian hasil video yang
telah di rekam saya unggah di LMS yaitu video original (video full) dan
video yang telah diedit menjadi 15 menit untuk diperiksa oleh ibu
dosen dan guru pamong.
Tantangan :
Apa saja yang
menjadi tantangan
untuk mencapai
tujuan tersebut?
Siapa saja yang
terlibat?
Dari hasil analisis kajian wawancara bersama wakasek kurikulum
dan kepala sekolah serta kajian literatur, maka beberapa tantangan
yang terjadi yaitu :
1. Model pembelajaran yang belum relevan dengan kebutuhan peserta
didik.
2. Dalam pembuatan bahan ajar tidak sesuai dengan kebutuhan
peserta didik
2. Penggunaan media pembelajaran dan metode yang belum tepat dan
inovatif yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
karakteristik materi pembelajaran mampu menarik minat peserta
didik untuk mengikuti pembelajaran
3. Guru harus bisa menumbuhkan motivasi belajar peserta didik
melalui proses pembelajaran yang menyenangkan, seru, asyik
dan menantang
Tantangan itu yang menyebabkan seorang guru harus melewatinya
dengan berbagai cara seperti menerapkan media pembelajaran
inovatif yang sesuai gaya belajar peserta didik, pembuatan bahan ajar
yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik serta pemilihan model
pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran.
Siapa saja yang terlibat?
Guru saya sendiri, salah satu rekan guru yang membantu saya
mendokumentasikan video pembelajaran saya, rekan guru lain
sebagai tim penilai setelah kegiatan, kepala sekolah sebagai pemberi
ijin kegiatan juga narasumber, dan peserta didik sebagai subjek
yaitu kelas XI IPA dan XII IPA.
4. Aksi :
Langkah-langkah apa
yang dilakukan
untuk menghadapi
tantangan tersebut/
strategi apa yang
digunakan/
bagaimana
prosesnya, siapa saja
yang terlibat / Apa
saja sumber daya
atau materi yang
diperlukan untuk
melaksanakan
strategi ini
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi
tantangan tersebut.
Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah, wakasek kurikulum
serta melakukan wawancara dan kajian literatur.
Strategi apa yang digunakan.
Tantangan yang ada di atas harus segera diselesaikan dengan baik
oleh seorang guru, diantaranya :
1. Berkaitan dengan media ajar
Guru menggunakan media PPT yang inovatif sehingga peserta
didik lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
Pembuatan media ajar yaitu melalui pembuatan slide PPT, video
pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar yang diberikan guru.
2. Berkaitan dengan model pembelajaran.
Guru menggunakan model pembelajaran problem based learning
(PBL) dan model Discovery Learning dimana kedua model tersebut
dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada materi
Fenomena Tekanan Osmotik dalam kehidupan sehari-hari dan
Minyak Bumi.
3. Berkaitan dengan instrumen penilaian
Dalam pembelajaran instrumen penilaian dilakukan secara
menyeluruh mulai dari ranah kognitif untuk pembelajaran aksi 1
teridiri dari 3 soal Pilihan Ganda dan untuk pembelajaran aksi 2
terdiri dari 5 soal Pilihan Ganda. Ranah afektif untuk
pembelajaran aksi 1 terdiri dari sikap spiritual, sikap disiplin,
sikap tanggung jawab, dan sikap kritis. Sedangkan untuk
pembelajaran aksi 2 terdiri dari sikap spiritual, sikap disiplin,
sikap tanggung jawab, sikap bekerja sama dan sikap kritis. Ranah
psikomotorik teridiri dari 2 aspek penilaian, yang diaman ketiga
ranah tersebut termuat dalam kisi-kisi, indikator ketercapaian
setiap ranah, dan rubrik penilaian diakhir pembelajaran.
4. Berkaitan dengan kondisi ruangan
Guru mendesain ruangan dimulai dari kebersihan, kerapihan dan
keindahan sehingga peserta didik memiliki motivasi belajar yang
baik serta pembelajaran yang nyaman.
Bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat.
1. Langkah-langkah model pembelajaran PBL pada materi Fenomena
tekanan osmotik dalam kehidupan sehari-hari yaitu :
a. Kegiatan pendahuluan yang diawali dengan salam pembuka,
doa, mengecek kehadiran, menyanyikan lagu Indonesia Raya,
pemberian apesrsepsi kepada peserta didik serta penyampaian
tujuan pembelajaran dan penjelasan model pembelajaran yang
digunakan saat pembelajaran dan teknik penilaian.
5. b. Kegiatan inti dimulai dengan fase 1 yaitu orientasi peserta didik
pada masalah dengan menayangkan gambar dan video pada
media ajar/PPT serta meminta peserta didik untuk menuliskan
pendapat mereka tentang apa yang mereka amati
menggunakan bahasa sendiri. Fase 2 yaitu
mengorganisasikan peserta didik dengan membagikan peserta
didik dalam 3 kelompok yaitu kelompok visual dan kelompok
auditori serta membagikan bahan ajar dan LKPD lalu guru
memberikan bantuan kepada peserta didik yang mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. Fase 3
yaitu membimbing penyelidikan dengan individu dan kelompok
dimana peserta didik mencari informasi-informasi terkait
pemecahan masalah tersebut di dalam bahan ajar atau
internet. fase 4 yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, peserta didik menyiapkan laporan hasil diskusi
kelompok secara rapi, rinci dan sistematis serta menentukan
perwakilan kelompok secara musyawarah untuk menyajikan
laporan di depan kelas. Fase 5 yaitu menganalisis dan
mengevaluasi prose pemecahan masalah dengan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengevaluasi jawaban
kelompok penyaji serta masukan dari peserta didik kelompok
yang lain dan membuat kesepakatan bila jawaban yang
disampaikan peserta didik sudah benar serta mengumpulkan
6. semua hasil diskusi dan melakukan tanya jawab untuk
mengarahkan peserta didik pada kesimpulan mengenai
permasalahan tersebut, kemudian melakukan ice breaking
sebelum masuk di evaluasi.
7. c. Kegiatan penutup dimana peserta didik membuat rangkuman
atau kesimpulan dari materi yang dipelajari, refleksi dan
mengerjakan soal evaluasi serta memberikan penghargaan
kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerja sama yang
baik dan diakhiri dengan penyampaian rencana pembelajaran
selanjutnya serta menutup pelajaran pada saat itu.
d. Yang terlibat adalah guru, dosen pembimbing, guru pamong,
rekan guru (teman sejawat), kepala sekolah dan peserta didik
yaitu kelas XII IPA.
2. Langkah-langkah pembelajaran model Discovery Learning yaitu :
a. Kegiatan pendahuluan yang diawali dengan salam pembuka, doa,
mengecek kehadiran peserta didik, menyayikan salah satu lagu
nasional, pemberian motivasi kepada peserta didik, pemberian
apesrsepsi kepada peserta didik serta penyampaian tujuan
8. pembelajaran dan penjelasan model pembelajaran yang
digunakan saat pembelajaran, guru menyampaikan penilaian
yang akan dinilai.
9. b. Kegiatan inti dimulai dengan fase 1 yaitu Stimulasi/Pemberian
rangsangan dimana guru membagikan peserta didik sesuai
dengan hasil pengisian angket gaya belajar peserta didik yaitu 3
kelompok visual dan 1 kelompok auditori (masing-masing
kelompok 4-5 orang), guru membagikan LKPD pada masing-
masing kelompok, Guru mengarahkan peserta didik untuk
mengamati gambar dan video dari slide PPT. Fase 2 yaitu
Identifikasi masalah dimana guru mempersilahkan peserta didik
bertanya mengenai hal yang ingin diketahui tentang gambar dan
video yang ditampilkan, guru memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah
yang relevan dengan minyak bumi. Fase 3 yaitu Pengumpulan
Data dimana guru meminta peserta didik untuk melakukan
diskusi dengan kelompoknya dan mencari informasi yang relevan
terkait proses pembentukan dan pemisahan minyak bumi. Fase 4
yaitu Pengolahan data dimana peserta didik dibimbing oleh guru
agar dapat menjelaskan dan menganalisis proses pembentukan
dan teknik pemisahan minyak bumi dan gas alam dengan tepat,
kemudian guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal-
soal dalam LKPD bersama kelompoknya sampai tuntas. Fase 5
yaitu Guru meminta salah satu perwakilan salah satu peserta
didik untuk mempersentasikan proses pembentukan dan teknik
pemisahan minyak bumi dan gas alam, guru memberikan
kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil
10. pekerjaan kelompok yang persentasi, kemudian guru
memberikan penguatan konsep mengenai proses pembentukan
dan teknik pemisahan minyak bumi dan gas alam. Fase 6 yaitu
Menarik kesimpulan dimana peserta didik menyimpulkan tentang
pembentukan dan teknik pemisahan minyak bumi dan gas alam,
peserta didik menanyakan hal-hal yang dianggap belum jelas
dalam penjelasan guru
11. c. Kegiatan penutup dimana guru memberikan umpan balik
terhadapa hasil pembelajaran, ice breaking, guru memberikan
evaluasi untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta didik
terhadap materi yang dipelajari, peserta didik mengerjakan soal
evaluasi dan membahas bersama-sama dengan guru, refleksi, guru
menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya, guru menyampaikan salam penutup.
12. d. Yang terlibat adalah guru, dosen pembimbing, guru pamong, rekan
guru (teman sejawat), kepala sekolah dan peserta didik kelas XI
IPA.
Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini.
Alat : Laptop, Infocus, spidol berwarna, handphone untuk
merekam, tongsis, kabel rol.
Bahan : kertas manila
Waktu : Sebenarnya waktu saya melaksanakan PPL aksi
1 dan aksi 2 bukan jam pelajaran kimia, tetapi saya
meminta ijin kepada rekan guru lain yang mengajar pada
pagi hari untuk melakukan kedua aksi tersebut.
Biaya : Biaya yang saya keluarkan untuk PPL aksi 1 dan
2 ± Rp. 600.000, biaya ini saya memang niatkan untuk
membeli makanan dan minuman bagi beberapa guru
yang telah membantu saya dalam proses pembelajaran,
dan juga untuk peserta didik yang terlibat langsung di
kelas pada saat saya melakukan PPL aksi 1 dan 2.
Refleksi Hasil dan
dampak
Bagaimana dampak
dari aksi dari
Langkah-langkah
yang dilakukan?
Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak
efektif? Mengapa?
Bagaimana respon
orang lain terkait
dengan strategi yang
dilakukan, Apa yang
menjadi faktor
keberhasilan atau
ketidakberhasilan
dari strategi yang
dilakukan? Apa
pembelajaran dari
keseluruhan proses
tersebut
Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan
yaitu hasil yang dirasakan sangat positif. Hal ini dapat dilihat
dari:
1. Pemilihan Metode yang variatif sangat efektif untuk
meningkatkan keaktifan siswa terlihat dari kegiatan siswa saat
pembelajaran.
2. Penggunaan media pembelajaran ini sangat membantu
pemahaman peserta didik pada konsep abstrak tentang
fenomena tekanan osmotik dalam kehidupan sehari-hari,
pembentukan dan teknik pemisahan minyak bumi dan gas
alam dibuktikan dengan hasil evaluasi (kognitif) setelah
pembelajaran hampir seluruh peserta didik mendapat nilai di
atas KKM.
4
13
0
6
3
6
15
0
0
5
10
15
20
< 61 61-74 75-87 88-100
Jumlah
peserta
didik
Nilai
Grafik Penilaian Kognitif
Kelas XII IPA
Kelas XI IPA
13. 3. Pemilihan model pembelajarn inovatif yaitu PBL dan Discovery
Learning, maka aktifitas pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik sangat membantu dalam meningkatkan
partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran dan
menumbuhkan berfikir kritis peserta didik terlihat dari
persentasi kelompok, tanggapan dan jawaban pada saat
pembelajaran di kelas
4. Desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik sangat
mampu meningkatkan motivasi peserta didik dalam proses
pembelajaran.
5. Dengan rasa percaya diri yang tinggi dapat membuat peserta
didiklebih berani dalam mengutarakan pendapatnya dalam
proses mengajar di sekolah, baik itu ketika bertanya atau
dalam memberikan diskusi
Hasil efektif
Hasil yang didapat dari pembelajaran aksi 1 dan aksi 2 yaitu
motivasi belajar peserta didik meningkat, kemampuan berpikir
kritis peserta didik meningkat, peserta didik juga dapat
mengidentifikasi masalah yang ada pada gambar dan video yang
ditampilkan oleh guru dan mencari solusi bersama-sama dengan
teman kelompoknya, setelah itu peserta didik dengan antusias
menyajikan hasil karya mereka perkelompok.
Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan.
1. Kepala Sekolah
a. Mendukung penerapan media pembelajaran berbasis IT yang
digunakan guru dalam mengajar sesuai dengan karakteristik
peserta didik sehingga peserta didik mudah memahami
materi yang diajarkan oleh guru.
b. Mendukung model pembelajaran, metode dan strategi yang
dirancang oelh guru yaitu berpusat pada peserta didik
sehingga dapat memacu peserta didik untuk berpikir kritis.
2. Rekan sejawat
a. Mendukung jalannya proses pembelajaran dari awal sampai
akhir.
b. Mendukung pembelajaran berbasis HOTS, media ajar yang
inovatif dan dengan model pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik materi menjadikan peserta didik lebih aktif dan
fokus pada pembelajaran.
c. Guru harus sering menggunakan Media pembelajaran yang
semenarik mungkin agar peserta didik semangat dalam
belajar dan model pembelajaran yang bisa mengasah cara
berpikir peserta didik.
3. Peserta didik
Sebagian besar respon peserta didik terhadap kegiatan
pembelajaran ini adalah sangat senang dan antusias jika
pembelajaran menggunakan media yang sangat menarik yaitu
PPT powerpoint dan menonton video pembelajaran yang dapat
dilihat dari angket respon peserta didik yang diberikan setelah
pembelajaran dilaksanakan.
14. Faktor pendukung keberhasilan.
1. Warga sekolah
Dukungan dari Bapak Kepala sekolah, Bapak/Ibu Guru dan
staff TU di sekolah sangat besar bagi saya dibuktikan dengan
melengkapi sarana dan prasarana yang saya butuhkan pada
saat saya melakukan PPL aksi 1 dan aksi 2. Selain itu, beberapa
rekan guru membantu pengambilan video pembelajaran saya
dan mau menukar jam mengajarnya pada pagi hari sehingga
PPL aksi 1 dan aksi 2 dapat terlaksana.
2. Guru (saya pribadi)
Selalu berusaha memotivasi diri sendiri agar menjaga
kesehatan, tidak putus asa dan selalu semangat dalam
pembuatan perangkat mengajar sampai dengan pelaksanaan
PPL aksi 1 dan 2 karena faktor keberhasilan pembelajaran ini
sangat ditentukan oleh kompetensi guru dalam mengelola
pembelajaran terutama dalam hal pemilihan media dan model
pembelajaran yang inovatif yang dikembangkan dalam RPP yang
telah dibuat.
3. Peserta didik
Peserta didik sangat mendukung pembelajaran yang dilakukan
pada saat PPL aksi 1 dan 2 dengan menggunakan media
pembelajaran dan model pembelajaran yang digunakan oleh
guru karena selama ini guru jarang menggunakan media dan
model pembelajaran yang membuat peserta didik tertarik
mengikuti proses pembelajaran
Pembelajaran dari proses keseluruhan tersebut.
Berdasarkan proses dan aktifitas pembelajaran telah
dilaksanakan guru, pembelajaran yang bisa diambil adalah
guru harus lebih kreatif dan inovatif memilih model dan
media pembelajaran agar pembelajaran menjadi gampang,
asik, seru, menantang, dan menyenangkan sehingga dapat
mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran yang
nantinya berdampak pada peningkatan hasil belajarnya dan
pastinya tujuan pembelajaran akan tercapai.