Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
ARTIKEL GEGURITAN.docx
1. Tema Artikel : Pendidikan
Judul Artikel : Pembelajaran Geguritan dengan Model PjBL, Metode SAVI dan
Demonstrasi
Penulis : Puji Astutik, S.Pd.
Pekerjaan : Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa
Instansi : SMK YPP Purworejo
Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka saat ini memerlukan langkah profesional seorang
pendidik untuk mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Akan tetapi, keseluruhan proses
tersebut membutuhkan upaya dari pendidik untuk mempersiapkan strategi pembelajaran secara
optimal yang bersifat inovatif dan kreatif. Strategi tersebut sebagai dasar dalam pelaksanaan
kegiatan belajar untuk dapat membangun kreativitas; dan keaktifan siswa serta membentuk
proses belajar yang menyenangkan sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang optimal.
Terkait praktik pembelajaran yang merujuk pada proses pembelajaran inovatif dan kreatif
tersebut sesuai; dengan pengalaman mengatasi permasalahan siswa kelas XI di SMKS YPP
Purworejo untuk meningkatkan motivasi siswa dalam keterampilan membaca Geguritan yang
sesuai dengan lafal, tekanan, intonasi dan jeda. Tujuannya supaya isi Geguritan dapat
terekspresikan dengan jelas sehingga pendengar bisa memahami maksud penyairnya dengan
baik (Kosasih, 2008: 47).
Penelaahan praktik pembelajaran tersebut didasarkan penggunaan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) sehingga dapat dikaji secara menyeluruh.
2. “Kondisi yang melatarbelakangi permasalahan dalam proses pembelajaran materi Geguritan di
kelas XI di SMKS YPP Purworejo dapat diketahui dari rendahnya kemampuan siswa untuk
membaca Geguritan dengan baik dan benar.”
Hal itu dapat diukur dari kemampuan siswa yang pada umumnya belum memahami materi
Geguritan secara menyeluruh sehingga mengalami kesulitan untuk memahami karakteristik,
unsur- unsur, kaidah menulis dan membaca Geguritan yang benar. Akibatnya, siswa
mengalami kesulitan untuk menentukan topik, gagasan, dan pengembangannya dalam kegiatan
menulis dan membaca Geguritan.
Keseluruhan permasalahan tersebut dapat diketahui bahwa akar penyebab masalah meliputi
model, metode, dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang inovatif, guru
kurang maksimal dalam membimbing dan memotivasi siswa secara mandiri, sumber belajar
yang masih kurang, sarana prasarana yang belum memadai sehingga tujuan pembelajaran
menulis dan membaca Geguritan belum tercapai secara optimal.
Dalam hal ini, peran serta tanggung jawab sebagai seorang guru dan pelaksana aksi dalam
proses pembelajaran, guru harus mampu menjadi motivator dan fasilitator yang baik bagi
siswa. Terutama dalam mengatasi permasalahan yang terkait dengan motivasi belajar yang
dialami siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Selain itu, diperlukan usaha untuk mendesain, mengelola, dan melaksanakan pembelajaran
yang kreatif, inovatif, serta menyenangkan dengan menggunakan model, metode, maupun
media pembelajaran yang memanfaatkan teknologi yang dianggap tepat sesuai dengan
karakteristik siswa sejalan dengan karakteristik Kurikulum Merdeka dalam menerapkan
Technological Pedagogical And Content Knowledge (TPACK). Teknologi ini merupakan
alternatif yang dapat dijadikan acuan bagi guru untuk mengembangkan model pembelajaran.
Langkah tersebut memunculkan beberapa tantangan yang dihadapi pendidik untuk mencapai
tujuan pembelajaran menulis dan membaca Geguritan. Melalui langkah mengidentifikasi
masalah dengan refleksi diri, wawancara guru dan kepala sekolah serta dari analisis hasil kajian
literatur dapat diketahui bahwa ada beberapa tantangan terkait.Hal itu meliputi aspek motivasi
belajar siswa yang masih rendah. Selanjutnya, guru belum mengoptimalkan penggunaan model
pembelajaran yang inovatif dengan pemanfaatan media. Di samping itu, metode pembelajaran
yang digunakan oleh guru masih bersifat membosankan dan kurang variatif.
Aspek itu dipengaruhi oleh guru yang belum mengoptimalkan penggunaan media
pembelajaran yang menarik, kreatif, dan inovatif. Akibatnya, secara menyeluruh akan terlihat
pula pembelajaran yang belum terpusat pada siswa. Masih menerapkan pembelajaran Teacher
Center Study pembelajaran berpusat pada guru.
Berbagai tantangan itu menyebabkan seorang guru harus melewatinya dengan berbagai cara.
Proses tersebut dapat dimulai dengan menumbuhkan motivasi belajar peserta didik melalui
tahapan pembelajaran yang menyenangkan.
Selanjutnya, pemilihan model pembelajaran yang inovatif pada materi ajar yang disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik. Selaras pula dengan pemilihan metode pembelajaran yang
3. bervariatif sehingga peserta didik lebih bersemangat dan termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran yang tepat.
Adapun langkah-langkah untuk menghadapi tantangan yang ada, dapat diterapkan oleh seorang
guru profesional. Dalam hal ini pada topik materi keterampilan menulis dan membaca
Geguritan pada proses pembelajaran kepada siswa dapat dimulai dari aspek yang berkaitan
dengan motivasi belajar siswa, yaitu guru membimbing siswa dalam pembelajaran dengan
menerapkan konsep belajar aktif, kreatif, dan inovatif.
Selanjutnya, aspek model pembelajaran yang dipilih guru dengan menggunakan model Project
Based Learning (PjBL). PjBL dapat mendorong siswa untuk belajar lebih aktif melalui
berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari secara berkelompok/ mandiri
melalui tahapan ilmiah dengan Batasan waktu tetentu yang dituangkan dalam sebuah produk/
hasil karya dan selanjutnya dipresentasikan kepada siswa lain.
Disamping menggunakan model pembelajaran PjBL yang bertujuan memecahkan masalah dan
menghasilkan produk/ hasil karya siswa, Guru juga menerapkan metode pembelajaran SAVI
(Somatic, Auditory, Visualization, Intelectual) pada ketrampilan membaca Geguritan. Metode
SAVI adalah metode yang paling tepat digunakan dalam pembelajaran membaca Geguritan,
dengan langkah- langkah yang terstruktur diantaranya adalah tahap persiapan dengan
memahami materi terlebih dahulu, tahap penyampaian dengan menyampaikan hasil diskusi
kelompok siswa, tahap pelatihan yaitu dengan melakukan aksi langsung dengan metode
Demonstrasi langsung oleh siswa dan tahap terakhir adalah penampilan hasil yaitu dengan
hasil karya atau Project yang dibuat oleh siswa berupa Video Membaca Indah Geguritan .
Dengan menerapkan model, metode, media pembelajaran yang sesuai dengan Materi
Geguritan serta kemampuan guru dalam memahami situasi ruang pembelajaran, pendekatan
kepada siswa yang berkebutuhan khusus (SBK) , maka tujuan pembelajaran yang diturunkan
dari Capaian Pembelajaran (CP) pada Modul Ajar Guru akan tercapai.
Tujuan pembelajaran tercapai dapat diukur dari hasil penilaian Project/ hasil karya yang dibuat
oleh siswa melalui Asesment bertahap yaitu Assessment for learning : menggunakan penilaian
berupa observasi sikap ketika berdiskusi, rubrik penilaian keterampilan ketika membaca
geguritan dan pre-test sebagai diagnostik awal dalam materi. Assessment as learning :
menggunakan lembar penilaian diri sendiri dan penilaian antar teman (refleksi). Assessment of
learning dengan menggunakan pengayaan, memberikan pertanyaan berkaitan dengan
keseluruhan kegiatan pembelajaran yang berlangsung pada hari itu.
Jadi, dari hasil penerapan Model PjBL , Media Video, Metode pembelajaran SAVI dan
Demonstrasi langsung oleh Guru dan siswa terbukti pembelajaran Geguritan khususnya
ketrampilan membaca pada siswa kelas XI di SMK YPP Purworejo dapat tercapai dengan baik.
Dibuktikan dengan hasil pembelajaran yaitu hasil Asesment yang dilakukan oleh Guru kepada
siswa sudah mencapai Ketuntasan.