1. Guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran PPKn.
2. Siswa diajak berdiskusi dalam kelompok kecil untuk memecahkan permasalahan yang diberikan guru.
3. Penggunaan media interaktif dan video membuat siswa lebih antusias belajar.
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Meningkatkan Motivasi Belajar PPKn Melalui PBL dan Media Inovatif
1. LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan MetodeStar
(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait
Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa DalamPembelajaran
Lokasi SMA Negeri 1 Pabuaran – Subang
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada mata
pelajaran PPKn melalui penerapan model pembelajaran
problem based learning (PBL) dengan strategi small group
discussion
Penulis Erni Setiawati, S.Pd
Tanggal Aksi PPL ke 2 ( 10 Januari 2023)
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, mengapa
praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi
peran dan tanggung jawab anda
dalam praktik ini.
Rendahnya motivasi belajar peserta didik dan kurang
maksimalnya penerapan model pembelajaran inovatif
dalam proses pembelajaran, belum terlaksananya tahapan
kegiatan pembelajaran secara sistematis dan menarik
merupakan kondisi yang menjadi latar belakang masalah
dilakukannya praktik pembelajaran ini. Motivasi
merupakan hal penting dalam proses pembelajaran karena
berdampak pada pencapaian tujuan pembelajaran, baik
dalam hal perubahan sikap/perilaku, keterampilan maupun
hasil belajar yang dicapai peserta didik. Adanya motivasi
yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik
pula. Namun sebaliknya, jika motivasi belajar siswa rendah
maka akan berdampak pada penurunan hasil belajar,
perilaku dan prestasi peserta didik. Banyak faktor penyebab
rendahnya motivasi belajar peserta didik dalam proses
pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis kajian literatur dan
wawancara, akar penyebab masalah rendahnya motivasi
belajar peserta didik yaitu penggunaan metode dan media
yang monoton dan tidak bervariasi serta pembelajaran
masih bersifat konvensional tidak inovatif. Peserta didik
merasa bosan, peserta didik cenderung tidak antusias dalam
pembelajaran karena guru lebih dominan dalam proses
pembelajaran (Teacher Centered) hanya dengan
menggunakan metode ceramah yang membuat peserta didik
cepat merasa bosan dalam pembelajaran. Peserta didik lebih
banyak mendengarkan penjelasan guru di depan kelas dan
melaksanakan tugas yang guru berikan. Peserta didik tidak
diberi kesempatan untuk terlibat aktif dalam menyampaikan
pendapat dan menggali informasi tentang konsep-konsep
pada materi yang dipelajari. Guru belum memaksimalkan
penerapan metode pembelajaran bervariasi yang dapat
mengakomodir gaya belajar peserta didik yang berbeda-
beda. Selain itu, guru juga belum memaksimalkan
penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dan
menarik untuk membangkitkan minat belajar dan
memudahkan peserta didik dalam memahami materi.
Penerapan model pembelajaran juga berpengaruh pada
keaktifan dan motivasi belajar peserta didik. Guru belum
2. menerapkan model pembelajaran inovatif yang dapat
meningkatkan keterampilan abad 21 yaitu komunikasi,
kolaboratif, kemampuan berpikir kritis dan kreativitas
peserta didik.
Tantangan :
Apa saja yang menjadi
tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja
yang terlibat,
Tantangan yang dihadapi guru dalam mencapai
tujuan tersebut adalah:
1. Persepsi siswa terkait pembelajaran PPKn yang
materinya padat dan hafalan
2. Manajemen waktu guru dalam mempersiapkan
pembelajaran masih kurang baik
3. Penggunaan media, metode dan model
pembelajaran yang tepat, inovatif serta menarik
peserta didik.
4. Kurangnya rasa percaya diri peserta didik dalam
menyampaikan pendapatnya saat proses
pembelajaran
5. Jaringan internet yang kurang baik
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan: karena
permasalahan yang terjadi dan saya alami di lingkup
kelas/sekolah saya mungkin juga terjadi kepada Bapak/Ibu
guru lain di luar sana. Oleh karena itu, harapan saya selain
ini menjadi motivasi dan solusi untuk saya pribadi, juga
ingin membagikan praktik baik ini agar bisa dijadikan
motivasi juga referensi bagi rekan-rekan guru yang
mengalami hal sama. Sehingga memberikan dampak positif
atau perubahan-perubahan/inovasi pada kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan ke depannya. Selain itu,
praktik pembelajaran ini bisa memotivasi saya sendiri untuk
membuat desain pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini yaitu
sebagai seorang guru pastilah bertanggung jawab untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik, sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang
diharapkan. Adapun cara agar tujuan tersebut tercapai yakni
dengan mengimplementasikan model pembelajaran yang
tepat dan inovatif model Problem Based Learning (PBL),
karena pembelajaran dengan model PBL penting untuk
dibagikan karena model pembelajaran ini melibatkan
peserta didik untuk dapat berdiskusi, dan berpikir kritis
untuk memecahkan suatu permasalahan. Selain itu juga cara
yang lain yaitu dengan menggunakan media pembelajaran
yang bisa menarik peserta didik.
Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan praktik ini yaitu:
Guru selaku peran utama memiliki keterlibatan yang
sangat penting dalam praktik ini untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Dosen dan guru pamong berperan memberikan
3. saran dan masukkan serta berbagi pengalaman
untuk perbaikan dan peningkatan praktik
pembelajaran.
Kepala SMAN 1 Pabuaran yang berperan
memberikan ijin penggunaan sarana dan prasarana
pembelajaran, memberikan motivasi dan dukungan
serta masukkan agar pelaksanaan pembelajaran
berjalan lancar dan maksimal.
Teman sejawat yang berperan dalam memberikan
dukungan, masukkan agar praktik pembelajaran ini
dapat terlaksana sesuai yang diharapkan.
Peserta didik kelas XII MIPA 4 yang berperan
sebagai target dalam pelaksanaan pembelajaran dari
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti sampai kegiatan
penutup.
Aksi :
Langkah-langkah apa yang
dilakukan untuk menghadapi
tantangan tersebut/ strategi
apa yang digunakan/
bagaimana prosesnya, siapa
saja yang terlibat / Apa saja
sumber daya atau materi yang
diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini
Berdasarkan latar belakang masalah rendahnya motivasi
belajar peserta didik dan kurang maksimalnya guru
dalam menerapkan pembelajaran inovatif, strategi yang
saya lakukan untuk mengatasinya yaitu dengan:
Melakukan kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan dan berpusat pada peserta didik.
Dimana tahapan-tahapan kegiatan tersebut telah
disesuaikan dengan sintaks model pembelajaran
yang dipilih dan dirancang oleh guru dalam RPP.
Menggunakan model Problem Based Learning
(PBL) dengan metode diskusi, tanya jawab dan
presentasi.
Menggunakan media pembelajaran yang menarik
seperti canva, dan memutar video serta gambar-
gambar yang berkaitan dengan materi
pembelajaran.
Peserta didik dibimbing guru melakukan ice
breaking agar peserta didik senang
Pengerjaan tugas dilaksanakan secara berkelompok
(small group discussion) dimana tiap kelompok
mendapatkan kasus atau permasalahan yang berbeda
Setelah berdiskusi dan menuliskan hasil analisisnya
pada LKPD, masing-masing kelompok
mempresentasikannya di depan kelas.
Guru harus bisa mengatur waktu dengan baik untuk
mempersiapkan pembelajaran
Guru harus aktif dalam berbagai kegiatan yang bisa
mengembangkan pengetahuan dan potensinya
dalam hal model-model pembelajaran misalnya
model pembelajaran problem based learning yang
mampu meningkatkan motivasi belajar PPKn
peserta didik.
4. Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi
dari Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon
orang lain terkait dengan strategi
yang dilakukan, Apa yang
menjadi faktor keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari strategi
yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari keseluruhan
proses tersebut
Setelah dilakukan praktik pembelajaran ini, terjadi
perubahan tingkah laku :
Dengan penggunaan model pembelajaran PBL dimana
kegiatannya berpusat pada peserta didik, menjadikan
peserta didik lebih aktif, dapat berpikir kritis dan kreatif
dibandingkan dengan saat masih menggunakan model
dan metode yang konvensional. Peserta didik menjadi
lebih antusias, aktif dan termotivasi dalam proses
pembelajaran hal ini terlihat saat dilakukan tanya jawab.
Penggunaan media pembelajaran yang berbasis TPACK
dalam bentuk video atau gambar yang ditampilkan
dalam slide powerpoint dapat menambah motivasi
peserta didik dan memudahkan peserta didik
untuk mempelajari dan memahami materi, lebih
bersemangat dan tidak cepat bosan. Sehingga keaktifan
dan kemampuan berpikir analisis peserta didik
dapat meningkat. Serta peserta didik aktif untuk
menjawab soal.
Keterampilan berkolaborasi bersama kelompok semakin
meningkat, hal ini terlihat saat mereka melakukan
diskusi kelompok dengan baik dalam mengerjakan
LKPD saling membantu antar anggota kelompok.
Keterampilan berkomunikasi mereka pun semakin baik
dilihat dari cara mereka meyampaikan presentasi dan
saat menanggapi presentasi kelompok lain.
Hasil nilai evaluasi siswa melalui google form
meningkat
Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan
:
1. Respon dari peserta didik yakni mereka senang
dengan kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan
karena kegiatan pembelajaran tidak monoton atau
tidak membosankan
2. Respon dari teman sejawat yaitu mereka tertarik
untuk menggunakan model, media pembelajaran.
Terutama dalam pembuatan PPT canva yang bisa
menarik peserta didik.
3. Respon kepala sekolah yakni sangat positif, sangat
mendukung dengan apa yang telah dilakukan.
Adapun faktor yang menjadi keberhasilan dalam aksi ini
adalah adanya dukungan dan masukan dari pihak-pihak
terkait seperti dosen, guru pamong, kepala sekolah,
rekan sejawat di PPG dan di sekolah terkait rancangan
perangkat pembelajaran hingga pelaksanaannya demi
tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan,
penguasaan guru terhadap model pembelajaran, metode
pembelajaran, media pembelajaran, merancang
perangkat pembelajaran secara matang dan lengkap,
inovatif, kreatif, dan pemanfaatan internet sebagai
5. sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran sehingga
dapat meningkatakan motivasi peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain guru harus
selalu mau belajar untuk meningkatkan kemampuannya.
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan
yang sudah dilakukan oleh guru yakni dapat menjadikan
guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan
menggunakan model, metode, dan media pembelajaran
yang sesuai dengan indikator materi pembelajaran
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
baik.
Dokumentasi