1. Dokumen membahas tentang ekskresi dan pengujian kandungan zat dalam urine
2. pH urine diukur netral atau 7, dan ditemukan adanya amonia dalam urine
3. Tidak ditemukan glukosa atau protein dalam urine yang diuji
2. LATAR BELAKANG MASALAH
Di dalam tubuh manusia terjadi metabolisme. Metabolisme merupakan
proses molekul suatu zat dalam sel dari bentuk sederhana ke bentuk
kompleks atau sebaliknya. Metabolisme tidak menghasilkan bahan-bahan
yang bermanfaat bagi tubuh. Jika bahan-bahan tersebut terus berada di dalam
tubuh kita, akan terjadi ketidakseimbangan kimia di dalam tubuh kita.
Ketidakseimbangan tersebut akan mengganggu proses-proses metabolisme
yang lain.
Proses pengeluaran bahan-bahan sisa metabolisme ini disebut ekskresi.
Alat-alat ekskresi yang ada pada manusia adalah kulit, paru-paru, hati, dan
ginjal. Setiap hari manusia menghasilkan urine 1–1,5 liter. Selain urine,
manusia pun mengeluarkan keringat dan uap air.
4. MANFAAT PENELITIAN
1. Untuk mengetahui kandungan zat yang
terdapat dalam urine.
2. Untuk memperluas wawasan atau
pengetahuan tentang sistem ekskresi.
5. KAJIAN TEORI
Ekskresi membantu menjaga homeostasis dengan
mempertahankan lingkungan dalam tubuh agar
tetap stabil dan bebas dari materi-materi yang
membahayakan. Bahan-bahan hasil metabolisme
yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh di
antaranya adalah karbon dioksida, kelebihan air,
dan urea. Karbon dioksida dihasilkan di antaranya
dari proses respirasi seluler, sedangkan urea adalah
zat kimia yang berasal dari hasil pemecahan
protein.
6. RUMUSAN HIPOTESIS
1. pH yang terdapat dalam urine tergantung
makanan yang dikomsumsi, jika tubuh terlalu
banyak mengonsumsi asam-asaman maka pH
urin akan bernilai < 7. Jika makanan yang
dikomsumsi pas dengan keadaan tubuh maka
pH urine akan netral atau bernilai = 7.
2. Urine yang keluar banyak mengandung urea,
amonia (NH3), dan zat-zat beracun lainnya.
7. 2. Mengetahui adanya amonia 3. Menguji kandungan
dalam urine. glukosa dalam urine.
1. Mengukur pH 4. Menguji kandungan
urine. protein dalam urine.
RANCANGAN
PENELITIAN
8. ALAT BAHAN
• Bunsen • Urine
(pembakar • Larutan benedict
spiritus) (Fehling A dan
• Penjepit tabung Fehling B)
reaksi • Larutan NaOH 10
• Kertas lakmus / %
indikator universal • Larutan CuSO4 1
• Tabung reaksi %
9. PELAKSANAAN
PENELITIAN
A. Mengukur pH urine
1. Kami sediakan urine yang akan diuji.
2. Kami masukkan potongan kertas lakmus / indicator universal ke dalam
urine.
3. Kemudian kami cocokkan perubahan warna yang terjadi dengan standar
pH.
B. Mengetahui adanya amonia dalam urine
1. Kami masukkan 1 mL urine ke dalam tabung reaksi.
2. Kami panaskan.
3. Kemudian kami hirup baunya.
10. C. Mengetahui adanya kandungan glukosa dalam urine
1. Kami masukkan 2 mL urine ke dalam tabung reaksi.
2. Kami tambahkan masing-masing 5 tetes larutan Fehling A dan larutan
Fehling B (Benedict) ke dalam tabung reaksi.
3. Kami panaskan.
4. Kemudian kami mengamati perubahan warna yang terjadi.
D. Mengetahui adanya kandungan protein dalam urine
1. Kami masukkan 2 mL urine ke dalam tabung reaksi.
2. Kami tambahkan masing-masing 3 tetes larutan NaOH 10% dan larutan
CuSO4 1% (Biuret) ke dalam tabung reaksi.
3. Kemudian kami mengamati perubahan warna yang terjadi.
11. HASIL PENELITIAN
a. pH urine yang kami teliti bernilai 7 atau pH urine adalah netral.
b. Bau urine yang kami teliti lumayan menyengat, sehingga kami
menyimpulkan bahwa urine yang kami teliti mengandung
amonia.
c. Tidak terjadi perubahan warna pada urine yang kami tambahkan
larutan benedict, sehingga kami menyimpulkan bahwa urine yang
kami uji tidak mengandung glukosa.
d. Tidak terjadi perubahan warna pada urine yang kami tambahkan
larutan biuret, sehingga kami menyimpulkan bahwa urine yang
kami uji tidak mengandung protein.