Laporan ini memberikan ringkasan dari praktikum analisis kualitatif senyawa fenol. Dua sampel diuji untuk menentukan jenis fenolnya. Sampel pertama diidentifikasi sebagai rivanol berdasarkan hasil uji organoleptik, golongan, dan penegasan. Sampel kedua diidentifikasi sebagai β-naphtol melalui serangkaian uji serupa. Laporan ini berisi tujuan, teori dasar, alat dan bahan, prosedur
1. LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALITIK
FENOL
Nama : Risa Rahayuni
NIM : 31110042
Kelas : Farmasi 3A
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2012
2. PRAKTIKUM II
FENOL
A. Tujuan Percobaan
Menetukan jenis senyawa Fenol pada suatu sampel secara kualitatif.
B. Dasar Teori
Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang
memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus
hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil.
Senyawa golongan fenol adalah golongan senyawa dengan struktur aromatik
dengan mengandung gugus OH pada rantai aromatik. Jadi pada fenol gugus OH
langsung terikat padainti benzene.
Fenol (fenil alkohol) mempunyai substituen pada kedudukan orto, meta atau
para. Fenol berguna pada sintsis senyawa aromatik yang terdapat dalam batu bara.
Turunan senyawa fenol (fenolat) banyak terjadi senyara alami sebagai flavonoid
alkaloid dan senyawa fenolat yang lain. Conth dari senyawa fenol adalah eugenol
yang merupakan minyak pada cengkeh.
Karakteristik Fenol
Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol
memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus
hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anionfenoksida C6H5O− yang
dapat dilarutkan dalam air.
Dibandingkan dengan alkoholalifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini
dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat
melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi
seperti itu.
3. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan
oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin
tersebut dan menstabilkan anionnya.
Penggolongan Fenol
Ada 3 golongan Fenol berdasarkan atom H yang digantikan oleh gugus OH
yaitu :
1. Fenol Monovalent.
Suatu senyawa fenol yang jika satu atom H pada inti aromatik diganti oleh 1 gugus
OH
2. Fenol Divalent
Suatu senyawa fenol yang jika dua atom H pada inti aromatik diganti oleh 2 gugus
OH.
3. Fenol Trivalent
Suatu senyawa fenol yang jika tiga atom H pada inti aromatik diganti oleh 3 gugus
OH.
C. Alat dan Bahan
a). Alat
- Tabung reaksi
- Rak tabung
- Pipet tetes
- Gelas kimia 100 ml
- Spiritus
- Kawat kassa
- Kaki tiga
- Korek api
b). Bahan
- FeCl3
- Pereaksi Marquis
- Vanillin
- HCl
- Resorchin
- Formaldehid
4. - H2SO4
- Alkohol 95%
- Aquadest
D. Prosedur
FENOL
Uji Uji Golongan Uji Monovalen & Uji Penegasan
Pendahuluan Polivalen
Bentuk : - Kristal kuning (as.pikrat,
dermatol,rivanol )
- Halus (nipagin)
- Kristal putih (nipasol, resorcin)
- Larutan jernih (asam pikrat)
Uji pendahuluan Rasa : - Tidak berasa (nipagin)
- Pahit (asam pikrat)
Bau : - Bau khas (α-napthol, β-napthol)
- Tidak berbau (nipagin)
Kelarutan : - Dalam air (as. pikrat, rivanol,
nipagin, dll)
- Dalam alkohol (nipasol, resorcin, dll)
5. Reaksi Beckman denagn FeCl3 :
Larutan dalam air + FeCl3 Warna-warna
Reaksi warna AZO :
Sampel + Diazo A + Diazo B + NaOH Merah
framboz
Uji Golongan
Reaksi Maquis
Reaksi nitrosa Lieberman
Reaksi Muhlimann :
Fenol + beberapa tts CHCl3 + 3 tts air + KOH
atau NaOH Panaskan
- Fenol = Kuning
- Thymol = Merah violet
- Naftol = Biru
- Pirokatekhin = Hijau
- Resorcin = Merah, dengan encer saja
sudah (+)
Fenol Monovalen
Uji monovalen Reaksi Landolt
& polivalen Larutan dalam air + aqua brom berlebih
Endapan putih yang tidak larut dalam air
Reaksi Spiro
Reaksi Almen
Reaksi Indofenol
Pthelein Smelt
Fenol Polivalen
Reaksi dengan Fehling
Sampel + fehling A-B + NaOH Fndapan
Cu2O berwarna merah bata/kuning
Penambahan FeCl3
Sampel + FeCl3 warna-warna, + larutan
NaHCO3 5% terjadi perubahan warna
Dengan aqua brom
Sampel ditetesi aqua brom hanya fenol
polivalen tetebtu yang positif
6. Uji Penegasan 1. Dermatol
2. Vioform
3. Resorcin
4. Nipagin
5. Nipasol
6. Asam pikrat
7. Rivanol
8. Vanilin
9. Hidrikuinon
10. α-napthol dan β-napthol
11. Thymol
12. Asam galat
E. Data Hasil Praktikum
NO IDENTIFIKASI KEMUNGKINAN KESIMPULAN
1. No sampel 24
Uji Pendahuluan
(Organoleptik)
Bentuk = Serbuk halus Rivanol, dermatol Rivanol
Warna = Kuning
Bau = Tidak berbau
Rasa = Pahit
Kelarutan = Larut dalam air
Uji golongan
Reaksi dengan FeCl3 1% Fenol
Larutan lam air + FeCl3
Kuning
Reaksi muhlimann
Sampel + CHCl3 + 3 tts Fenol
aquadest + KOH
Kuning
Reaksi landolt
Larutan dalm air + aqua Polivalen
brom Tidak terbentuk
7. endapan
Sampel + FeCl3 Kuning Monovalen Monovalen
+ NaHCO3 Kuning
Larutan ditetesi aqua Monovalen
brom
Sampel + fehling A-B + Monovalen
NaOH Biru, tidak
terbentk endapan
Uji Penegasan
Sampel + NaOH Kuning Rivanol
Sampel + HNO3 + H2SO4 Rivanol
Merah kresen
2. No sampel 78
Uji pendahuluan
Bentuk = Kepingan Vioform, β-napthol β-napthol
Warna = Cokelat
Bau = Khas
Kelarutan = Tidak larut dalam
air
Uji golongan
Sampel + CHCl3 + 3 tts Fenol
aquadest + KOH
Kuning
Reaksi marquis Fenol
Sampel + H2SO4 + lar.
Formaldehid cincin
Reaksi landolt Monovalen
Larutan dalm air + aqua
brom endapan putih
Uji penegasan
Sampel + NaOH + lar. iod β-napthol
larutan tidak berwarna
8. Sampel + aqua brom β-napthol
berlebih endapan
putih
Sampel + NaHCO3 jenuh +
KCN 10% + Cu SO4 1%
Hijau, kuning lemah
Reaksi marquis
Sampel + H2SO4 + lar. β-napthol
formaldehid cincin
merah
F. Pembahasan
Sampel No 24
Sampel di atas pada uji organoleptik memiliki bentuk serbuk halus dengan
warna kuning, tidak berbau, rasa pahit dan larut dalam air. Diduga sampel No 24
merupakan rivanol karena ciri-ciri tersebut mirip dengan rivanol pada Farmakope
Indonesia edisi III. Untuk menentukan apakah sampel ini monovalen atau polivalen
dilakukan uji golongan dimana sampel diuji dengan melakukan penambahan FeCl3
dan menghasilkan warna kuning kemudian dilakukan penambahan larutan NaHCO3
dan warna berubah menjadi kuning agak pekat. Perubahan warna ini menunjukkan
bahwa sampel tersebut merupakan fenol monovalen. Sampel diuji kembalai dengan
melakukan penambaha fehling A-B dan NaOH pada sampel, hasilnya positif
menunjukan fenol movalen.
Untuk mengetahui jenis senyawa yang terdapat pada sampel dilakukan uji
penegasan yaitu sampel direaksikan dengan NaOH dan membentuk warna kuning.
Sesuai dengan literatur percobaan tersebut menunjukkan bahawa sampel No 24
merupakan senyawa rivanol. Hal yang positif juga ditunjukan pada penambahan
HNO3 dan H2SO4 yang memberikan warana merah kresen.
Sampel No 78
Pada perlakuan uji organoleptik sampel diatas berbentuk kepingan, dan warna
cokelat dan memiliki bau khas, serta tidak larut dalam air. Dugaan sementara sampel
merupakan vioform dan β-napthol. Pada uji golongan dengan dilakukannya uji Reaksi
9. Landolt yaitu larutan sampel ditambah aqua brom menghasilkan endapan putih.
Dengan terbebtuknya endapan putih ini sampel termasuk fenol monovalen.
Untuk memastikan senyawa yang terdapat pada sampel dilakukan uji
penegasan. Penambahan NaHCO3, KCN 10% serta CuSO4 pada sampel menghasilkan
warna hijau yang lama kelamaan menjadi kuning lemah. Kemudian dilakukan uji
dengan menggunakan Reaksi Marquis dengan melakukan penambahan H2SO4 pekat
dan larutan formaldehid pada sampel menghasilkan cincin merah. Dengan dilakukan
kedua uji penegasan tesebut dapat diketahui bahwa sampel No 78 merupakan β-
napthol sesui dengan literatur.
G. Kesimpulan
Sampel No 24 yaitu Rivanol.
Sampel No 78 yaitu β-napthol.
10. DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/fenol (Diakses 20 September 2012, 10.50)
http://www.scribd.com/doc/85220846/laporan-fenol (Diakses 20 September 2012,
11.03)
Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasatr Kimia Organik. Bina
Aksara. Jakarta.
Direktorat Jendral POM. 1979. Farmakope Indonesia, edisi III. Jakarta
:DepartemenKesehatan Republik Indonesia.