1. Dokumen tersebut membahas tentang presentasi kelompok kimia tentang sifat koligatif larutan dan berbagai penerapannya, seperti penurunan titik beku untuk mengawetkan makanan dan antibeku pada radiator mobil.
2. Sifat koligatif meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik, yang bergantung pada konsentrasi zat terlarut tetapi tidak pada jenisnya.
2. XII IPA 2
Anggota :
ANNISA NUR WEINA
DEVI FITRIANI
FATIYA ROBBANIYAH
3. Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang
hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat
terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Meliputi
tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik
didih, dan tekanan osmotik.
Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan
tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam
kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan
penurunan titik beku dapat mempertahankan
kehidupan selama musim dingin. Penerapan
tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang
kesehatan, dan dalam ilmu biologi.
4. Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan
tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak
mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi
ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan
kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas
sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin
tKinagregni.a konsentrasinya
yang sangat tinggi, laut
mati tidak akan
menenggelamkan yang
berenang disana. Hal ini
dimanfaatkan sebagai
sarana hiburan atau
rekreasi bagi manusia.
5. 1. Membuat Campuran Pendingin
Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat
dengan mencampurkan garam dapur dengan
kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis
kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan
mencair sedangkan suhu campuran turun.
Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar
dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari
bahan stainless steel. Bejana ini kemudian
dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil
terus-menerus diaduk sehingga campuran
membeku.
6. 2. Antibeku pada Radiator Mobil
Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator
biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah
beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika
keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan
akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen
glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air
dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak
mudah membeku.
7. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan
Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim
dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan
prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku
untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut
mengandung zat-zat antibeku yang mempu
menurunkan titik beku air hingga 0,8oC yang dapat
mencegah pembentukan kristal es.
Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung
zat antibeku antara lain serangga yang tubuhnya
mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida,
ampibi yang mengandung glukosa dan gliserol
darah, dan nematoda yang mengandung gliserol
dan trihalose.
8. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju
Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap
hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal
ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk
melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju
tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan
CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat
mencairkan salju. Semakin banyak garam yang
ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang
mencair.
9. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr)
Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan
untuk menentukan massa molekul relatif zat
terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat
koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut.
Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta
nilai penurunan titik bekunya, maka massa
molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan.
10. 1. Mengontrol Bentuk Sel
Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis
yang sama disebut isotonik. Yang mempunyai
tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan
lain disebut hipotonik. Sedangkan yang
mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada
larutan lain disebut hipertonik.
Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang
dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus
isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi
osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah.
Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami
11. 2. Mesin Cuci Darah
Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani
terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode
dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil
seperti urea melalui membran semipermeabel
dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang.
Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar
seperti protein sehingga akan tetap berada di
dalam darah.
12. 3. Pengawetan Makanan
Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan
makanan ditemukan, garam dapur digunakan
untuk mengawetkan makanan. Garam dapat
membunuh mikroba penyebab makanan busuk
yang berada di permukaan makanan.
13. 4. Membasmi Lintah
Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti
lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada
permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang
ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air
5da. laPmentuybeurahpnayan. Air oleh Akar
Tanaman
Tanaman membutuhkan air dari
dalam tanah. Air tersebut diserap
oleh tanaman melalui akar.
Tanaman mengandung zat-zat
terlarut sehingga konsentrasinya
lebih tinggi daripada air di sekitar
tanaman sehingga air dalam
tanah dapat diserap oleh
tanaman.
14. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik
Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan
tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya.
Digunakan untuk membuat air murni dari air laut.
Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut
yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air
dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air
murni melalui selaput yang permeabel untuk air
tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa
tekanan yang cukup besar, air secara spontan
akan merembes dari air murni ke dalam air asin.
Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk
memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah
sebelum dilepas ke lingkungan bebas.