Identifikasi aldehid dan keton dapat dilakukan melalui beberapa tes kimia seperti oksidasi dengan KMnO4, tes Tollens, tes Benedict, tes Fehling dan tes iodoform. Hasil percobaan menunjukkan aldehid mudah teroksidasi dan memberi warna coklat, sedangkan keton tahan terhadap oksidasi dan memberi warna ungu.
Artikel analisis kualitatif zat organik dwi karyani 1313031019
Identifikasi Aldehid dan Keton
1. IDENTIFIKASI ALDEHID DAN KETON
Senin, 25 November 2013
I. TUJUAN
1. Mempelajaridanmemperkenalkansalahsatumetodeidentifikasisenyawaberd
asarkanperbedaangugus fungsi.
2. Memberipemahamanidentifikasisecarakimiasenyawagolonganaldehiddank
eton.
II. DASAR TEORI
Salah
satugugusfungsi
yang
kitayaitualdehid.Aldehidadalahsuatusenyawa
yang
mengandungsebuahguguskarbonil
atom
yang
terikatpadasebuahatauduabuah
hidrogen. Nama IUPEC dari aldehida diturunkan dari alkana dengan mengganti
akhiran “ana“ dengan “al“. Nama umumnya didasarkan nama asam karboksilat
ditambahkan dengan akhiran dehida (Petrucci, 1987).
Aldehid dinamakan menurut nama asam yang mempunyai jumlah atom C
sama pada nama alkana yang mempunyai jumlah atom sama. Pembuatan aldehida
adalah sebagai berikut: oksidasi alkohol primer, reduksi klorida asam, dari glikol,
hidroformilasi alkana, reaksi Stephens dan untuk pembuatan aldehida aromatik
(Fessenden, 1997).
Salah satu reaksi untuk pembuatan aldehid adalah oksidasi dari alkohol
primer. Kebanyakan oksidator tak dapat dipakai karena akan mengoksidasi
aldehidnya menjadi asam karboksilat. Oksidasi khrompiridin komplek seperti
piridinium khlor kromat adalah oksidator yang dapat merubah alkohol primer
menjadi aldehid tanpa merubahnya menjadi asam karboksilat (Petrucci, 1987).
Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus
karbonil terikat pada dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau sebuah alkil. Keton
juga dapat dikatakan senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan
dengan dua karbon lainnya. Ketontidakmengandung atom hidrogen yang
terikatpadaguguskarbonil (Wilbraham, 1992).
Laporan Praktikum Kimia Organik I Kelompok 4
2. Pembuatan keton ynag paling umum adalah oksidasi dari alkohol sekunder.
Hampir semua oksidator dapat dipakai. Pereaksi yang khas antara lain khromium
oksida (CrO3), phiridinium khlor kromat, natrium bikhromat (Na2Cr2O7) dan
kalium permanganat (KMnO4) (Respati, 1986).
Reaksi-reaksi pada aldehida dan keton adalah reaksi oksidasi dan reaksi
reduksi. Reaksi oksidasi untuk membedakan aldehida dan keton. Aldehid mudah
sekali dioksidasi, sedangkan keton tahan terhadap oksidator. Aldehida dapat
dioksidasi dengan oksidator yang sangat lemah. Sedangkan reaksi reduksi terbagi
menjadi tiga bagian yaitu reduksi menjadi alkohol, reduksi menjadi hidrokarbon
dan reduksi pinakol (Wilbraham, 1992).
Sifat-sifat fisik aldehid dan keton, karena aldehid dan keton tidak
mengandung hidrogen yang terikat pada oksigen, maka tidak dapat terjadi ikatan
hidrogen seperti pada alkohol. Sebaliknya aldehid dan keton adalah polar dan
dapat membentuk gaya tarik menarik elektrostatik yang relatif kuat antara
molekulnya, bagian positif dari sebuah molekul akan tertarik pada bagian negatif
dari yang lain (Fessenden, 1997).
III. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakanpadapercobaan kali iniyaitu, tabungreaksi, pipet tetes,
hot plate, gelasbeker, batangpengaduk, esbatu.
Bahan yang digunakanpadapercobaan kali iniyaitu, KMnO4, Formaldehid,
Aseton, Benzaldehid, Tollens A, Tollens B, Ammonia, glukosa, benedict, fehling
A, fehling B, NaOH 5 %, Iodine.
IV. PROSEDUR KERJA
A. Oksidasidengan KMnO4
Pertama-tama
disiapkan
masingtabungreaksidiisidengan
3
1
ml
buahtabungreaksilalumasingKMnO4,
setelahitutabung
1
ditambahkandengan 1 tetesformaldehid, tabung 2 ditambahkan 1
tetesaseton, tabung 3 ditambahkan 1 tetesbenzaldehidsetelahitudiamatiapa
yang terjadi.
Laporan Praktikum Kimia Organik I Kelompok 4
3. B. TesTollens
½
mL
Tollens
A
dicampurkandengan
laludimasukkankedalam
3
½
mL
Tollens
B
tabungreaksidanmasing-
masingditambahkanlarutan ammonia 2%tetes demi tetessetelahitutabung 1
ditambahkanaseton,
tabung
2
ditambahkanbenzaldehid,
tabung
3
ditambahkanformaldehidkemudiandipanaskanpadasuhu 60oC selama 5
menitdandiamatiapa yang terjadi.
C. Tes Benedict
Pertama-tama disiapkan 4 tabungreaksi yang telahberisimasing-masing 10
tetesformaldehid, aseton, benzaldehid, danglukosasetelahituditambahkan 2
mL Benedict laludikocokdandipanaskanselama 10 menitkemudian di
dinginkandandiamatiapa yang terjadi.
D. Tes Fehling
3 mL Fehling A dicampurdengan 1,3 mL Fehling B kemudiandiisi 3
tetesmasing-masingkedalam
4
tabungreaksilalutabungdikocokdandipanaskanselama
10
menitdandiamatiapa yang terjadi.
E. TesIodoform
Pertama-tama
disiapkan
3
buahtabungreaksilaluditambahkanmasing-
masing 4 mL NaOH 5 % lalu di dinginkandalamessetelahituditambahkan
40 tetes Iodine dan 3 tabungreaksitersebutditambahkanmasingmasing 20
tetesformaldehid, aseton, benzaldehiddandiamatiapa yang terjadi.
V. HASIL PERCOBAAN
A. Oksidasidengan KMnO4
Tabungreaksi
1
(
ditambahkanformaldehid
)
=
larutanberubahmenjadiwarnacoklat
Tabungreaksi2 ( ditambahkanaseton ) = larutanberubahmenjadiwarnaungu
Laporan Praktikum Kimia Organik I Kelompok 4
5. Setelahdipanaskanlarutanberwarnabirutua
Tabungreaksi 3 ( ditambahkanbenzaldehid )
Setelahdipanaskanlarutanberwarnabirutua
Tabungreaksi 4 ( ditambahkanglukosa )
Setelahdipanaskanlarutanmenjadibirutuaterdapatendapanmerahbata
E.TesIodoform
Tabungreaksi
1
(
ditambahkanformaldehid
)
=
larutanberubahmenjadiwarnakuningmuda
Tabungreaksi 2 ( ditambahkanaseton ) = larutantetapbening
Tabungreaksi 3 ( ditambahkanbenzaldehid ) = larutanmejadi 2 fase (
terdapatcincinputih )
VII. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat
didefinisikan aldehida adalah senyawa orgnaik yang karbon-karbonilnya (karbon
yang terikat pada oksigen) selalu berikatan dengan paling sedikit satu hidrogen,
rumus struktur aldehida ialah RCHO. Sedangkan keton adalah senyawa organik
yang senyawa karbon-karbonilya dihubungkan dengan dua karbon lain, rumus
struktur keton ialah RCOR.
Aldehida dan keton dalam air bercampur sempurna. Keduanya juga dapat
dikenali dengan memperhatikan namanya yaitu berakhiran –al untuk aldehida dan
berakhiran –on untuk keton. Aldehida dan keton juga mempunyai bau khas.
Aldehid berbau merangsang dan keton berbau harum.
Laporan Praktikum Kimia Organik I Kelompok 4
6. Sifat-sifat aldehid dan keton hampir mirip satu sama lain. Namun, karena
perbedaan gugus yang terikat pada gugus karbonil antara aldehid dan keton maka
menimbulkan adanya perbedaan sifat kimia yang paling menonjol antara
keduanya, yaitu aldehid cukup mudah teroksidasi sedangkan keton sulit dan
aldehid lebih reaktif dari pada keton terhadap adisi nukleofilik, yang mana reaksi
ini merupakan karakteristik terhadap gugus karbonil.
Pada percobaan ini, dilakukan untuk mengidentifaksi senyawaberdasarkan
perbedaan gugus fungsi dan mengidentifikasi secara kimia senyawa golongan
aldehid dan keton pada uji oksidasi dengan KMnO4, tes Tollens, tes benedict, tes
fehling dan tes iodoform. Untuk dapat membandingkan senyawa golongan aldehid
dan keton digunakan bahan yang sama yaitu, formaldehid, benzaldehid, glukosa,
dan aseton.
Pereaksi fehling merupakan pencampuran larutan fehling A dan fehling B.
Dimana fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan fehling B merupakan
campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereaksi benedict merupakan
larutan yang mengandung Cuprisulfat, natrium karbonat dan natrium sitrat. Jika
direaksikan dengan aldehid dan dipanaskan akan dihasilkan Cu2O.
Pada prinsipnya baik fehling dan benedict digunakan untuk mengetahui
apakah suatu gula merupakan gula pereduksi atau bukan ( mempunyai gugus
aldehid bebas )
Tes benedict, pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui reaksi pada aldehid
dan keton dengan direaksikan dengana benedict. Larutan yang akan di uji dengan
benedict adalah formaldehid, aseton, benzaldehid dan glukosa.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan 4 buah tabung reaksi
masing-masing diisi dengan 10 tetes formaldehid, aseton dan benzaldehid.
kemudian pada masing-masing tabung ditambahkan 2 ml pereaksi benedict.
Kemudian ditempatkan dalam penangas air yang bertujuan untuk mempercepat
terjadinya reaksi. Hasil yang diperoleh adalah positif pada pencampuran dengan
glukosa meskipun endapan yang dihasilkan tidak terlalu banyak namun terlihat
kontras terdapat 2 lapisan yaitu hijau dan merah. Menurut teori, larutan yang
membentuk endapan merah bata selain glukosa adalah campuran formaldehid
dengan pereaksi benedict namun pada percobaan kali ini tidak ada endapan yang
Laporan Praktikum Kimia Organik I Kelompok 4
7. terjadi, kemungkinan yang terjadi adalah karena faktor kesalahan praktikan.
seperti kurangnya pemanasan dan kurang teliti.
Pada uji fehling digunakan larutan fehling A dan fehling B. Dimana
fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan fehling B merupakan campuran
larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan
mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang
berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion
kompleks. Dari hasil pengamatan ini didapatkan antara pencampuran fehling
dengan formaldehidmenghasilkan biru pekat dan sesudah pemanasan berubah
menghasilkan sedikit endapan merah, hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan
bahwa didalam pencampuran larutan tersebut terdapat senyawa aldehid. Hal ini
disebabkan karena aldehid mampu mereduksi ion tembaga (II) menjadi tembaga
(I) oksida. Ketika pencampuran pencampuran dengan aseton terdapat dua lapisan
yaitu bening pada lapisan atas dan biru pada lapisan bawah. Sesudah pemanasan
warna berubah menjadi biru tua. Hal ini sesuai dengan teori karena, aseton
merupakan gugus keton. Pencampuran pereaksi fehling dengan glukosa warna
yang dihasilkan tetap biru dan sesudah pemanasan berubah menjadi 2 fasewarna
biru dan merah dengan terdapat endapan merah bata pada larutan. Hal ini sesuai
dengan teori karena pencampuran antara pereaksi fehling dengan glukosa
menghasilkan dua lapisan warna dikarenakan glukosa teroksidasi dengan pereaksi
fehling.
Tes iodoform, reaksi iodoform yaitu suatu reaksi yang spesifik terhadap
senyawa yang mengandung gugus metil keton. Gugus metil dari suatu metil keton diiodinasi
dalam suasana basa sampai terbentuk Iodoform padat berwarna kuning
Gugus metil keton yang dipakai dalam percobaan ini adalah formaldehid,
aseton, dan benzaldehid yang akan direaksikan dengan iodium suasana basa
menghasilkan Iodoform. Penambahan NaOHpada awal pecobaan berfungsi
sebagai pengubah suasana basa. Setelah diamati dari ketiga tabung
reaksi tersebut tidak ada yang menghasilkan endapan kuning, menurut
beberapa literatur seharusnya terjadi rekasi yang menunujukan hasil
Laporan Praktikum Kimia Organik I Kelompok 4
8. positif antara reaksi aseton dengan iodine dengan adanya endapan
kuning, ( karena aseton memiliki gugus CH 3 CO).
+3I 2 +3OH -
+3I - +3HO 2 +
kesalahan yang terjadi mungkin disebabkan karena iodine yang sudah teroksidasi,
jadi ketika penambahan dengan aseton tidak ada reaksi yang terjadi.
VIII. KESIMPULAN
1. Senyawa aldehid lebih mudah dioksidasi dibanding keton
2. Senyawa aldehid dapat dioksidasi dengan agen pengoksidasi yang kuat
dengan mudah
3. Senyawa keton tidak dapat dioksidasi dengan agen pengoksidasi yang kuat
4. Senyawa aldehid dapat direaksikan dengan reagen yang dapat
menghasilkan asam karboksilat
5. Tes benedict hanya untuk aldehida jenis karboksilat yang mempunyai
gugus OH berdekatan dengan gugus aldehida.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Ralp J dan Fessenden, Joan S., 1986, Kimia Organik Jilid I, Erlangga,
Jakarta.
Katja, D.G., 2004, “SintesisAlkohol Dari SenyawaAldehida, Ketondan Ester”,
Lilyanisemuelraga.Blogspot.Com/2012/03/Identifikasi-Senyawa-Aldehid-DanKeton.Htmldiaksespada 26 November 2013 pukul 12:42
Laporan Praktikum Kimia Organik I Kelompok 4