SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
VISKOMETRI 
TUJUAN 
 Menentukan angka kental relative suatu zat cair terhadap zat standar dengan metode pipa kapiler dan matode bola jatuh 
 Menentukan energy aktivasi suatu zat cair dengan cara viskometri 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
 HASIL PERCOBAAN 
 Piknometer 
o Berat piknometer kosong : 11,09 g 
o Berat piknometer + air : 20,79 g 
o Berat piknometer + aseton : 19,21 g 
o Berat piknometer + enatol : 19,31 g 
 Metode Ostwald (Pipa Kapiler) 
Sampel 
Waktu alir (s) 
t₁ 
t₂ 
Rerata 
Akuades 
Aseton 
Etanol 
55,15 s 
38,91 s 
85 s 
55,38 s 
38,75 s 
80 s 
55,27 s 
38,83 s 
82,5 s 
 Metode Hoppler (Bola Jatuh) 
Berat bola : 4,8 gram 
Volume bola : 2 ml 
Larutan 
Waktu (s) 
t₁ 
t₂ 
Rerata 
Akuades 
Aseton 
Etanol 
13,07 s 
6,18 s 
13,59 s 
14,9 s 
6,30 s 
13,52 s 
13,99 s 
6,24 s 
13,56 s 
 PEMBAHASAN 
Pada percobaan ini akan ditentukan nilai viskositas suatu larutan. Terdapat dua metode yang akan digunakan untuk menentukan viskositas ini, yakni metode Ostwald
(metode pipa kapiler) dan metode Hoppler (metode bola jatuh). Larutan yang akan ditentukan nilai viskositasnya yakni aseton dan etanol. Sementara itu, sebagai larutan pembanding digunakan akuades pada suhu ruang yakni 28⁰C. 
Untuk menentukan besarnya nilai viskositas suatu larutan maka harus terlebih dahulu diketahui densitas larutan tersebut. Oleh karena itu, sebelumnya perlu ditentukan terlebih dahulu densitas dari masing-masing larutan sampel yang akan diuji, yakni aseton dan etanol dengan menggunakan piknometer pada suhu ruang (28⁰C). Saat menuangkan larutan sampel ke dalam piknometer, larutan dituangkan hingga penuh, bahkan jika perlu hingga larutan meluber (tumpah) ke luar. Hal ini bertujuan agar saat piknometer nantinya ditimbang, maka dipastikan piknometer telah terisi penuh oleh larutan sampel (tidak ada ruang yang tersisa). Selain itu, juga diusahakan agar saat pengisian larutan atau penutupan piknometer tidak terdapat gelembung udara di dalam piknometer karena juga mempengaruhi penghitungan berat piknometer. Sebelum ditimbang tabung (bagian) luar piknometer perlu dibersihkan menggunakan tisu atau serbet agar kering dan tidak mempengaruhi hasil penimbangan. Pada hasil percobaan diperoleh densitas aseton pada suhu ruang yakni 0,834 g/ cm³, sedangkan densitas etanol pada suhu ruang yakni 0,844 g/ cm³. Berdasarkan literature diketahui bahwa densitas aseton pada suhu ruang 28⁰C yakni 0,7824 g/cm³, sedangkan densitas etanol yakni 0,7809 g/ cm³. Dengan demikian maka hasil densitas pada hasil percobaan masih belum akurat. Hal ini ditunjukkan dengan perbedaan hasil yang cukup jauh. Selain itu, jika pada literature menunjukkan bahwa densitas aseton lebih tinggi dibandingkan etanol, namun pada hasil percobaan justru densitas aseton yang lebih rendah daripada etanol. Hal ini mungkin dapat dikarenakan piknometer yang digunakan terkontaminasi oleh larutan lain sehingga mempengaruhi hasilnya, sehingga akan lebih baik jika digunakan piknometer yang berbeda pada setiap larutan. 
Pada penentuan viskositas dengan metode Ostwald (pipa kapiler), di mana sesuai dengan namanya (pipa kepiler) bahwa metode ini menggunakan menggunakan viskometer berbentuk pipa kapiler. Prinsip dari metode Ostwald ini yakni larutan sampel dialirkan melalui pipa kapiler dan dihitung waktu yang dibutuhkan oleh larutan sampel tersebut untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat larutan itu sendiri (karena gravitasi), di mana nilai viskositasnya dapat dihitung dengan membandingkannya dengan akuades (air) yang telah diketahui. Sebelum digunakan, viskometer harus dalam keadaan bersih dari pengotor- pengotor lain karena dapat mempengaruhi pengukuran yang akan dilakukan. Setelah larutan dimasukkan ke pipa kapiler sebelah kiri, maka pada pipa kapiler sebelah kanan dipasang pipet pump dan disedot larutanya. Tujuan penyedotan ini yakni untuk memberikan tekanan pada pipa kapiler sebelah kanan sehingga menyebabkan larutan akan mengalir naik menuju pipa kapiler yang kanan. Setelah pipet pump dilepas, maka
larutan akan mengalir turun yang mana aliran ini disebabkan oleh berat larutan tersebut (efek gravitasi), sehingga larutan yang memiliki berat larutan lebih tinggi akan membutuhkan waktu lama untuk menuruni pipa kapiler. Sementara itu, pada percobaan dengan menggunakan metode kedua yakni metode Hoppler (metode bola jatuh) maka digunakan media berupa bola untuk menentukan nilai viskositasnya, di mana menggunakan prinsip hokum stokes. Prinsip kerja dari metode Hoppler ini yaitu bola digelindingkan pada tempat seperti tabung yang terbuat dari kaca yang telah diisi larutan sampel. Adanya gaya gravitasi akan menyebabkan bola tersebut jatuh melalui medium larutan tersebut dengan kecepatan yang besar sampai pada kecepatan yang maksimum. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga respirok sampel. Pengukuran yang dilakukan yaitu waktu yang diperlukan oleh sebuah bola untuk melewati larutan pada jarak atau tinggi tertentu. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh hasil bahwa pada metode Ostwald waktu alir untuk larutan aseton yakni 38,91 s dan 38,75 s, sedangkan waktu alir untuk larutan etanol yakni 85 s dan 80 s. Dengan data tersebut dapat ditentukan nilai viskositas dari kedua jenis larutan tersebut di mana dengan menggunakan pembanding air yang waktu alirnya 55,15 s dan 55,38 s. Sehingga, dengan metode Ostwald diperoleh nilai viskositas dari larutan aseton yakni 0,492 cP, sedangkan nilai viskositas larutan etanol yakni 1,057 cP. Sementara itu, dengan menggunakan metode Hoppler, waktu alir untuk aseton yakni 6,18 s dan 6,30 s, sedangkan waktu alir untuk larutan etanol yakni 13,59 s dan 13,52 s. Sama dengan sebelumnya, di mana dengan data tersebut dapat ditentukan nilai viskositas dari kedua jenis larutan tersebut di mana dengan menggunakan pembanding air yang waktu alirnya 13,07 s dan 14,9 s. Sehingga, dengan metode Ostwald diperoleh nilai viskositas dari larutan aseton yakni 0,416 cP, sedangkan nilai viskositas larutan etanol yakni 0,898 cP. Berdasarkan data dari dua metode penentuan viskositas, maka dapat diperhatikan bahwa pada penentuan viskositas aseton menunjukkan hasil 0,492 cP dengan metode Ostwald dan 0,416 cP dengan metode Hoppler. Apabila hasil tersebut dibandingkan dengan data literature, di mana viskositas aseton pada suhu 28⁰C yakni 0,300479 cP, maka hasil percobaan tersebut masih belum akurat karena perbedaan hasil yang cukup jauh. Kalaupun dikaitkan dengan pengaruh suhu, itupun juga masih tidak sesuai karena kenaikan suhu justru menyebabkan penurunan nilai viskositasnya. Sementara itu, berdasarkan data dari dua metode penentuan viskositas, maka dapat diperhatikan bahwa pada penentuan viskositas etanol menunjukkan hasil 1,057 cP dengan metode Ostwald dan 0,898 cP dengan metode Hoppler. Apabila hasil tersebut dibandingkan dengan data literature, di mana viskositas etanol pada suhu 28⁰C
yakni 0,999584 cP, maka hasil percobaan tersebut masih belum akurat karena perbedaan hasil yang cukup jauh. Jika dari kedua data viskositas larutan digabungkan, maka diperoleh hasil bahwa viskositas etanol lebih besar dibandingkan viskositas aseton. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kekentalan aseton lebih kecil daripada tingkat kekentalan etanol. Nilai viskositas tersebut dapat dilihat dari waktu yang diperlukan cairan untuk mengalir, di mana pada metode Ostwald terlihat bahwa aseton memiliki waktu alir menuruni pipa kapiler lebih cepat dibandingkan etanol, sedangkan pada metode Hoppler pun bola pada larutan aseton mengalir lebih cepat dibandingkan etanol. Selain itu, etanol memiliki nilai viskositas lebih besar dibandingkan aseton karena etanol memiliki ikatan OH pada strukturnya dan adanya gaya dipol-dipol yang dapat mempertahankan ikatan antar molekul tetap kuat. Adanya ikatan OH juga menandakan adanya ikatan hydrogen yang mana ikatan ini akan lebih memperkuat setiap ikatannya. 
Sementara itu, untuk penentuan energy aktivasi larutan aseton dan etanol diperoleh nilai energy aktivasi aseton yakni (2,198 + 2,503 a) kJ/mol, sedangkan energy aktivasi etanol yakni (0,27 + 2,503 a) kJ/mol. Konstanta a menunjukkan intersept antara grafik ln ɳ vs 1/T. Hal ini berarti bahwa pada aseton, energi minimum yang dibutuhkan oleh suatu reaksi kimia agar dapat berlangsung yakni (2,198 + 2,503 a) kJ/mol, sedangkan pada etanol yakni (0,27 + 2,503 a) kJ/mol.

More Related Content

What's hot

Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)qlp
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanqlp
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidaqlp
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonErnalia Rosita
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiqlp
 
Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionikPenentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionikqlp
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikIrma Rahmawati
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
 
Senyawa Heterosiklik
Senyawa HeterosiklikSenyawa Heterosiklik
Senyawa HeterosiklikIndra Lasmana
 
spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)voni cherli
 
Analisis kation dan anion
Analisis kation dan anionAnalisis kation dan anion
Analisis kation dan anionEKO SUPRIYADI
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 
laporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis iminalaporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis iminaqlp
 
Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Dede Suhendra
 
Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionqlp
 
Laporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlichLaporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlichFirda Shabrina
 

What's hot (20)

Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsi
 
Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionikPenentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
Etil asetat
Etil asetatEtil asetat
Etil asetat
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Senyawa Heterosiklik
Senyawa HeterosiklikSenyawa Heterosiklik
Senyawa Heterosiklik
 
spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)
 
Analisis kation dan anion
Analisis kation dan anionAnalisis kation dan anion
Analisis kation dan anion
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
laporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis iminalaporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis imina
 
Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan
 
permanganometri
permanganometripermanganometri
permanganometri
 
Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ion
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
Laporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlichLaporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlich
 

Similar to VISKOMETRI

laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerlaporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerqlp
 
Apriliyanti ppt prospen
Apriliyanti ppt prospenApriliyanti ppt prospen
Apriliyanti ppt prospenAprili yanti
 
Laporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriLaporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriUHO University
 
Analisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomAnalisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomqlp
 
Laporan Keadaan Gas dan Cair
Laporan Keadaan Gas dan CairLaporan Keadaan Gas dan Cair
Laporan Keadaan Gas dan CairTri Octivan
 
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Health Polytechnic of Bandung
 
Bab 7. Wujud zat part 1 dari 3 ; Definisi.pptx
Bab 7. Wujud zat part 1 dari 3 ; Definisi.pptxBab 7. Wujud zat part 1 dari 3 ; Definisi.pptx
Bab 7. Wujud zat part 1 dari 3 ; Definisi.pptxMiftahul Khair
 
ITP UNS SEMESTER 2 Gases & vapors
ITP UNS SEMESTER 2 Gases & vaporsITP UNS SEMESTER 2 Gases & vapors
ITP UNS SEMESTER 2 Gases & vaporsFransiska Puteri
 
Penetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobinPenetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobinfikri asyura
 
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetriIndriati Dewi
 
Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterLaporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterDiajeng Ramadhan
 
Pemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cairPemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cairrikayulliyani
 
Laporan mingguan Sifat Fisik Zat devi
Laporan mingguan Sifat Fisik Zat deviLaporan mingguan Sifat Fisik Zat devi
Laporan mingguan Sifat Fisik Zat devidevirmdhni
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanErnalia Rosita
 

Similar to VISKOMETRI (20)

laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerlaporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
 
Apriliyanti ppt prospen
Apriliyanti ppt prospenApriliyanti ppt prospen
Apriliyanti ppt prospen
 
Laporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriLaporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetri
 
25 29
25 2925 29
25 29
 
Analisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomAnalisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atom
 
Konduktometri
KonduktometriKonduktometri
Konduktometri
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Laporan Keadaan Gas dan Cair
Laporan Keadaan Gas dan CairLaporan Keadaan Gas dan Cair
Laporan Keadaan Gas dan Cair
 
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
 
Analisa Fluida Reservoir
Analisa Fluida Reservoir Analisa Fluida Reservoir
Analisa Fluida Reservoir
 
Bab 7. Wujud zat part 1 dari 3 ; Definisi.pptx
Bab 7. Wujud zat part 1 dari 3 ; Definisi.pptxBab 7. Wujud zat part 1 dari 3 ; Definisi.pptx
Bab 7. Wujud zat part 1 dari 3 ; Definisi.pptx
 
ITP UNS SEMESTER 2 Gases & vapors
ITP UNS SEMESTER 2 Gases & vaporsITP UNS SEMESTER 2 Gases & vapors
ITP UNS SEMESTER 2 Gases & vapors
 
Penetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobinPenetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobin
 
Bab iii disd
Bab iii disdBab iii disd
Bab iii disd
 
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
 
Visko adit
Visko aditVisko adit
Visko adit
 
Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterLaporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
 
Pemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cairPemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cair
 
Laporan mingguan Sifat Fisik Zat devi
Laporan mingguan Sifat Fisik Zat deviLaporan mingguan Sifat Fisik Zat devi
Laporan mingguan Sifat Fisik Zat devi
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
 

More from qlp

Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseKinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseqlp
 
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcAnalisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcqlp
 
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhanIsolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhanqlp
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...qlp
 
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinonlaporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinonqlp
 
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftollaporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftolqlp
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airqlp
 
Analisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromAnalisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromqlp
 
Penentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriPenentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriqlp
 
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformEkstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformqlp
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cqlp
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriqlp
 
Laporan analitik 3
Laporan analitik 3Laporan analitik 3
Laporan analitik 3qlp
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriqlp
 
Laporan polimer makromolekul
Laporan polimer makromolekulLaporan polimer makromolekul
Laporan polimer makromolekulqlp
 
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tabletLaporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tabletqlp
 

More from qlp (16)

Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseKinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
 
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcAnalisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
 
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhanIsolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
 
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinonlaporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
 
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftollaporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam air
 
Analisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromAnalisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan krom
 
Penentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriPenentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetri
 
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformEkstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
 
Laporan analitik 3
Laporan analitik 3Laporan analitik 3
Laporan analitik 3
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
Laporan polimer makromolekul
Laporan polimer makromolekulLaporan polimer makromolekul
Laporan polimer makromolekul
 
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tabletLaporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
 

Recently uploaded

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 

Recently uploaded (20)

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 

VISKOMETRI

  • 1. VISKOMETRI TUJUAN  Menentukan angka kental relative suatu zat cair terhadap zat standar dengan metode pipa kapiler dan matode bola jatuh  Menentukan energy aktivasi suatu zat cair dengan cara viskometri HASIL DAN PEMBAHASAN  HASIL PERCOBAAN  Piknometer o Berat piknometer kosong : 11,09 g o Berat piknometer + air : 20,79 g o Berat piknometer + aseton : 19,21 g o Berat piknometer + enatol : 19,31 g  Metode Ostwald (Pipa Kapiler) Sampel Waktu alir (s) t₁ t₂ Rerata Akuades Aseton Etanol 55,15 s 38,91 s 85 s 55,38 s 38,75 s 80 s 55,27 s 38,83 s 82,5 s  Metode Hoppler (Bola Jatuh) Berat bola : 4,8 gram Volume bola : 2 ml Larutan Waktu (s) t₁ t₂ Rerata Akuades Aseton Etanol 13,07 s 6,18 s 13,59 s 14,9 s 6,30 s 13,52 s 13,99 s 6,24 s 13,56 s  PEMBAHASAN Pada percobaan ini akan ditentukan nilai viskositas suatu larutan. Terdapat dua metode yang akan digunakan untuk menentukan viskositas ini, yakni metode Ostwald
  • 2. (metode pipa kapiler) dan metode Hoppler (metode bola jatuh). Larutan yang akan ditentukan nilai viskositasnya yakni aseton dan etanol. Sementara itu, sebagai larutan pembanding digunakan akuades pada suhu ruang yakni 28⁰C. Untuk menentukan besarnya nilai viskositas suatu larutan maka harus terlebih dahulu diketahui densitas larutan tersebut. Oleh karena itu, sebelumnya perlu ditentukan terlebih dahulu densitas dari masing-masing larutan sampel yang akan diuji, yakni aseton dan etanol dengan menggunakan piknometer pada suhu ruang (28⁰C). Saat menuangkan larutan sampel ke dalam piknometer, larutan dituangkan hingga penuh, bahkan jika perlu hingga larutan meluber (tumpah) ke luar. Hal ini bertujuan agar saat piknometer nantinya ditimbang, maka dipastikan piknometer telah terisi penuh oleh larutan sampel (tidak ada ruang yang tersisa). Selain itu, juga diusahakan agar saat pengisian larutan atau penutupan piknometer tidak terdapat gelembung udara di dalam piknometer karena juga mempengaruhi penghitungan berat piknometer. Sebelum ditimbang tabung (bagian) luar piknometer perlu dibersihkan menggunakan tisu atau serbet agar kering dan tidak mempengaruhi hasil penimbangan. Pada hasil percobaan diperoleh densitas aseton pada suhu ruang yakni 0,834 g/ cm³, sedangkan densitas etanol pada suhu ruang yakni 0,844 g/ cm³. Berdasarkan literature diketahui bahwa densitas aseton pada suhu ruang 28⁰C yakni 0,7824 g/cm³, sedangkan densitas etanol yakni 0,7809 g/ cm³. Dengan demikian maka hasil densitas pada hasil percobaan masih belum akurat. Hal ini ditunjukkan dengan perbedaan hasil yang cukup jauh. Selain itu, jika pada literature menunjukkan bahwa densitas aseton lebih tinggi dibandingkan etanol, namun pada hasil percobaan justru densitas aseton yang lebih rendah daripada etanol. Hal ini mungkin dapat dikarenakan piknometer yang digunakan terkontaminasi oleh larutan lain sehingga mempengaruhi hasilnya, sehingga akan lebih baik jika digunakan piknometer yang berbeda pada setiap larutan. Pada penentuan viskositas dengan metode Ostwald (pipa kapiler), di mana sesuai dengan namanya (pipa kepiler) bahwa metode ini menggunakan menggunakan viskometer berbentuk pipa kapiler. Prinsip dari metode Ostwald ini yakni larutan sampel dialirkan melalui pipa kapiler dan dihitung waktu yang dibutuhkan oleh larutan sampel tersebut untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat larutan itu sendiri (karena gravitasi), di mana nilai viskositasnya dapat dihitung dengan membandingkannya dengan akuades (air) yang telah diketahui. Sebelum digunakan, viskometer harus dalam keadaan bersih dari pengotor- pengotor lain karena dapat mempengaruhi pengukuran yang akan dilakukan. Setelah larutan dimasukkan ke pipa kapiler sebelah kiri, maka pada pipa kapiler sebelah kanan dipasang pipet pump dan disedot larutanya. Tujuan penyedotan ini yakni untuk memberikan tekanan pada pipa kapiler sebelah kanan sehingga menyebabkan larutan akan mengalir naik menuju pipa kapiler yang kanan. Setelah pipet pump dilepas, maka
  • 3. larutan akan mengalir turun yang mana aliran ini disebabkan oleh berat larutan tersebut (efek gravitasi), sehingga larutan yang memiliki berat larutan lebih tinggi akan membutuhkan waktu lama untuk menuruni pipa kapiler. Sementara itu, pada percobaan dengan menggunakan metode kedua yakni metode Hoppler (metode bola jatuh) maka digunakan media berupa bola untuk menentukan nilai viskositasnya, di mana menggunakan prinsip hokum stokes. Prinsip kerja dari metode Hoppler ini yaitu bola digelindingkan pada tempat seperti tabung yang terbuat dari kaca yang telah diisi larutan sampel. Adanya gaya gravitasi akan menyebabkan bola tersebut jatuh melalui medium larutan tersebut dengan kecepatan yang besar sampai pada kecepatan yang maksimum. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga respirok sampel. Pengukuran yang dilakukan yaitu waktu yang diperlukan oleh sebuah bola untuk melewati larutan pada jarak atau tinggi tertentu. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh hasil bahwa pada metode Ostwald waktu alir untuk larutan aseton yakni 38,91 s dan 38,75 s, sedangkan waktu alir untuk larutan etanol yakni 85 s dan 80 s. Dengan data tersebut dapat ditentukan nilai viskositas dari kedua jenis larutan tersebut di mana dengan menggunakan pembanding air yang waktu alirnya 55,15 s dan 55,38 s. Sehingga, dengan metode Ostwald diperoleh nilai viskositas dari larutan aseton yakni 0,492 cP, sedangkan nilai viskositas larutan etanol yakni 1,057 cP. Sementara itu, dengan menggunakan metode Hoppler, waktu alir untuk aseton yakni 6,18 s dan 6,30 s, sedangkan waktu alir untuk larutan etanol yakni 13,59 s dan 13,52 s. Sama dengan sebelumnya, di mana dengan data tersebut dapat ditentukan nilai viskositas dari kedua jenis larutan tersebut di mana dengan menggunakan pembanding air yang waktu alirnya 13,07 s dan 14,9 s. Sehingga, dengan metode Ostwald diperoleh nilai viskositas dari larutan aseton yakni 0,416 cP, sedangkan nilai viskositas larutan etanol yakni 0,898 cP. Berdasarkan data dari dua metode penentuan viskositas, maka dapat diperhatikan bahwa pada penentuan viskositas aseton menunjukkan hasil 0,492 cP dengan metode Ostwald dan 0,416 cP dengan metode Hoppler. Apabila hasil tersebut dibandingkan dengan data literature, di mana viskositas aseton pada suhu 28⁰C yakni 0,300479 cP, maka hasil percobaan tersebut masih belum akurat karena perbedaan hasil yang cukup jauh. Kalaupun dikaitkan dengan pengaruh suhu, itupun juga masih tidak sesuai karena kenaikan suhu justru menyebabkan penurunan nilai viskositasnya. Sementara itu, berdasarkan data dari dua metode penentuan viskositas, maka dapat diperhatikan bahwa pada penentuan viskositas etanol menunjukkan hasil 1,057 cP dengan metode Ostwald dan 0,898 cP dengan metode Hoppler. Apabila hasil tersebut dibandingkan dengan data literature, di mana viskositas etanol pada suhu 28⁰C
  • 4. yakni 0,999584 cP, maka hasil percobaan tersebut masih belum akurat karena perbedaan hasil yang cukup jauh. Jika dari kedua data viskositas larutan digabungkan, maka diperoleh hasil bahwa viskositas etanol lebih besar dibandingkan viskositas aseton. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kekentalan aseton lebih kecil daripada tingkat kekentalan etanol. Nilai viskositas tersebut dapat dilihat dari waktu yang diperlukan cairan untuk mengalir, di mana pada metode Ostwald terlihat bahwa aseton memiliki waktu alir menuruni pipa kapiler lebih cepat dibandingkan etanol, sedangkan pada metode Hoppler pun bola pada larutan aseton mengalir lebih cepat dibandingkan etanol. Selain itu, etanol memiliki nilai viskositas lebih besar dibandingkan aseton karena etanol memiliki ikatan OH pada strukturnya dan adanya gaya dipol-dipol yang dapat mempertahankan ikatan antar molekul tetap kuat. Adanya ikatan OH juga menandakan adanya ikatan hydrogen yang mana ikatan ini akan lebih memperkuat setiap ikatannya. Sementara itu, untuk penentuan energy aktivasi larutan aseton dan etanol diperoleh nilai energy aktivasi aseton yakni (2,198 + 2,503 a) kJ/mol, sedangkan energy aktivasi etanol yakni (0,27 + 2,503 a) kJ/mol. Konstanta a menunjukkan intersept antara grafik ln ɳ vs 1/T. Hal ini berarti bahwa pada aseton, energi minimum yang dibutuhkan oleh suatu reaksi kimia agar dapat berlangsung yakni (2,198 + 2,503 a) kJ/mol, sedangkan pada etanol yakni (0,27 + 2,503 a) kJ/mol.