1. PERSATUAN AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK INDONESIA
(P A T E L K I)
SYARIFAH IDA FITRIANA S.ST
ETIKA PROFESI
&
PROFESIONALISME ATLM
2. SYARIFAH IDA FITRIANA, S.ST
Pendidikan:
- D – IV ANALIS POLTEKKES KALIMANTAN BARAT
Pekerjaan
- Kepala Unit Laboratorium RSUD. SULTAN
MUHAMMAD ALKADRIE
- Master of trainer (MOT) Sertifikasi kemenkes
Organisasi
- KETUA umum DPW PATELKI KALIMANTAN BARAT
3. Setelah mengikuti materi ini, peserta diharapkan
mampu memahami etika profesi pada
pelayanan kesehatan di laboratorium medik
HASIL BELAJAR (TPU)
4. INDIKATOR HASIL BELAJAR
(TPK)
Memahami konsep etika profesi
Memahami Profesi & ciri-ciri profesi
Menerapkan Kode Etik Profesi
dalam pelayanan
Memahami Kode Etik Profesi & Kode Etik ATLM
Menjelaskan entingnya etika rofesi
Memahami prinsip- prinsip etika profesi
5. Kata etika berasal bahasa Yunani
• Ethos yang berarti karakter,
watak kesusilaan atau adat.
• Ethos yang artinya
perasaan batin atau
kencenderungan batin yang
mendorong manusia dalam
perilakunya.
•Etika dapat mengantarkan
manusia pada sifat kritis dan
rasional. Etika juga memberikan
bekal kepada manusia untuk
mengambil sikap yang rasional
terhadap semua norma.
6. ETIKA
• Menurut Profesor Robert Salomon, etika dapat
dikelompokkan menjadi dua definisi yaitu :
1. Etika merupakan karakter individu, bahwa orang yang
beretika adalah orang yang baik individu yang
beretika.
2. Etika merupakan hukum sosial Etika merupakan
hukum yang mengatur, mengendalikan serta membatasi
perilaku manusia.
7. • Etika adalah refleksi dari apa yang
disebut dengan “self control”, untuk
kepentingan kelompok sosial
(profesi) itu sendiri
• Etika identik dengan perkataan
moral, karena moral menyangkut
akhlak manusia.
ETIKA
9. Macam-macam Etika
ETIKA DESKRIPTIF, etika yang
berusaha meneropong secara kritis
dan rasional sikap dan prilaku
manusia dan apa yang dikejar oleh
manusia dalam hidup ini sebagai
sesuatu yang bernilai.
ETIKA NORMATIF, etika yang
mengajarkan sikap dan pola prilaku
ideal yang seharusnya dimiliki oleh
manusia dalam kehidupan sehari-
hari.
7
10. STRUKTUR ETIKA
ETIKA
ETIKA UMUM ETIKA KHUSUS
ETIKA INDIVIDUAL ETIKA SOSIAL
SIKAP TERHADAP SESAMA
ETIKA KELUARGA
ETIKA PROFESI
ETIKA POLITIK
LINGKUNGAN HIDUP
BIOMEDIS
HUKUM
BISNIS
TEK. INFORMASI
LAIN-LAIN
11. Prinsip – prinsip Etika Profesi
Tanggung Jawab
a. Pekerjaan dan hasilnya
b. Dampak dari profesi itu untuk
kehidupan orang lain atau
masyarakat pada umumnya
c. Keadilan kepada siapa saja apa
yang menjadi haknya.
d. Otonomi kebebasan dalam
menjalankan profesinya.
17. Ciri – ciri Profesi
• Pengetahuan khusus
• Kaidah dan standar moral
yang sangat tinggi Kode
Etik
• Mengabdi pada kepentingan
masyarakat
• Ada izin khusus -SIP
• Kaum profesional biasanya
menjadi anggota dari suatu
organisasi profesi -
KTA/NAP
18. Menurut Brandeis yang dikutip A. Pattern Jr.
untuk dapat disebut sebagai profesi, maka pekerjaan
itu sendiri harus mencerminkan :
1. Ciri-ciri pengetahuan (intellectual character);
2. Diabdikan untuk kepentingan orang lain;
3. Keberhasilan tersebut bukan didasarkan pada
keuntungan finansial;
4. Didukung oleh adanya organisasi (association)
profesi
5. Ditentukan adanya standard kualifikasi profesi
20. SEORANG PROFESIONAL DITUNTUT MEMILIKI :
1. Pengetahuan;
2. Penerapan keahlian;
3. Tanggung jawab sosial;
4. Pengendalian diri;
5. Etika bermasyarakat sesuai
profesinya.
ATLM
21. Pentingnya Etika Profesi
• Etika dapat dijadikan indeks
kinerja sistem kontrol
• Etika Kode Etik, prinsip
moral sebagai alat untuk
menghakimi segala macam
tindakan yang secara logika-
rasional umum (common
sense) dinilai menyimpang
dari kode etik
• Perlu kesadaran kuat untuk
mengindahkan etika profesi
22. Kode Etik Profesi
• Pedoman sikap, tingkah laku
dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan
dalam kehidupan sehari-hari.
• Kode etik profesi untuk
mengatur moral suatu
kelompok khusus/ organisasi
melalui ketentuan-ketentuan
tertulis yang diharapkan
akan dipegang teguh oleh
seluruh anggotanya.
23. Fungsi Kode Etik Profesi
• Pedoman bagi setiap
anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang
digariskan.
• Sarana kontrol sosial bagi
masyarakat atas profesi yang
bersangkutan.
• Mencegah campur tangan
pihak di luar organisasi
profesi
24. Prinsip umum etika pelayanan
kesehatan adalah bahwa
keselamatan pasien merupakan yang
utama. Dapat diartikan bahwa
laboratorium medik hendaknya
menjamin bahwa keselamatan dan
kepentingan pasien selalu menjadi
pertimbangan utama dan diletakkan
lebih tinggi dalam memperlakukan
semua pasien secara adil dan tanpa
diskriminasi.
KODE ETIK ATLM
25. KODE ETIK ATLM
Nomor : 08/MUNAS VIII/5/2017 tentang :
Kode etik ahli teknologi laboratorium medik
BAB I
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus menjunjung
tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah profesi
Pasal 2
Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik dalam
menyelenggarakan praktik profesinya harus berpedoman pada
standar profesi.
Pasal 3
Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus menghormati
hak-hak pasien, hak-hak teman sejawat dan hak-hak tenaga
kesehatan lainnya.
26. KODE ETIK ATLM
BAB II
KEWAJIBAN ATLM TERHADAP PROFESI
Pasal 4
Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus menjunjung tinggi serta
memelihara martabat, kehormatan profesi, menjaga integritas, kejujuran serta
dapat dipercaya, Produktif, Efektif, Efisien, Peduli terhadap tugas dan
Lingkungan.
Pasal 5
• Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik berkewajiban menjunjung tinggi
norma-norma dan nilai-nilai luhur dalam kehidupan dalam penyelenggaraan
praktik profesinya
Pasal 6
• Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik senantiasa harus melakukan
pekerjaan profesinya sesuai dengan standar prosedur operasional, standar
keselamatan kerja yang berlaku dan kode etik profesi.
Pasal 7
• Setiap ATLM yang akan menjalankan pekerjaannya wajib memiliki Surat Tanda
Registrasi (STR) dan Surat Ijin Praktik (SIP)
27. KODE ETIK ATLM
BAB III
KEWAJIBAN ATLM TERHADAP TEMAN SEJAWAT DAN PROFESI LAIN
Pasal 8
Setiap ATLM memperlakukan setiap teman sejawat dalam batas-batas
norma yang berlaku sebagaimana dia sendiri ingin diperlakukan.
Pasal 9
Setiap ATLM harus menjunjung tinggi kesetiakawanan dan sikap saling
menghargai dengan teman sejawat dalam penyelenggaraan profesinya.
Pasal 10
Setiap ATLM harus membina hubungan kerjasama yang baik dan saling
menghormati dengan teman sejawat dan tenaga profesional lainnya
dengan tujuan utama untuk menjamin pelayanan senantiasa berkualitas
tinggi. B
28. BAB IV
KEWAJIBAN ATLM TERHADAP PASIEN / PEMAKAI
JASA
• Pasal 10
Setiap ATLM dalam memberikan pelayanan
harus bersikap adil dan mengutamakan
kepentingan pasien dan atau pemakai jasa tanpa
membeda-bedakan kedudukan, golongan, suku,
agama, jenis kelamin dan kedudukan sosial.
KODE ETIK ATLM
29. Pasal 13
• Setiap ATLM berkewajiban merahasiakan segala
sesuatu baik informasi dan hasil pemeriksaan yang
diketahui berhubungan dengan tugas yang
dipercayakannya kecuali jika diperlukan oleh pihak
yang berhak dan jika diminta oleh pengadilan.
KODE ETIK ATLM
30. • Pasal 12
Setiap ATLM harus bertanggung jawab dan menjaga kemampuannya
dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan atau pemakai jasa
secara profesional.
Pasal 13
Setiap ATLM berkewajiban merahasiakan segala sesuatu baik informasi
dan hasil pemeriksaan yang diketahui berhubungan dengan tugas yang
dipercayakannya kecuali jika diperlukan oleh pihak yang berhak dan
jika diminta oleh pengadilan.
Pasal 14
Setiap ATLM dapat berkonsultasi/merujuk kepada teman sejawat atau
pihak yang lebih ahli untuk mendapatkan hasil yang akurat.
KODE ETIK ATLM
31. KEWAJIBAN ATLM TERHADAP MASYARAKAT
Pasal 15
Setiap ATLM dalam menjalankan praktik profesinya harus mengutamakan
kepentingan masyarakat dan memperhatikan aspek pelayanan kesehatan
serta nilai budaya, adat istiadat yang berkembang di masyarakat
Pasal 16
Setiap ATLM harus memiliki tanggung jawab untuk menyumbangkan
kemampuan profesionalnya baik secara teori maupun praktek kepada
masyarakat luas serta selalu mengutamakan kepentingan masyarakat.
Pasal 17
Setiap ATLM dalam melaksanakan pelayanan sesuai dengan profesinya harus
mengikuti peraturan perundang - undangan yang berlaku serta norma-norma
yang berkembang pada masyarakat.
KODE ETIK ATLM
32. • KEWAJIBAN ATLM TERHADAP DIRI SENDIRI
Pasal 19
Setiap ATLM senantiasa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Pasal 20
Setiap ATLM berkewajiban untuk meningkatkan keahlian dan pengetahuannya sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 21
Setiap ATLM berkewajiban untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan
ketrampilan di bidang teknologi Laboratorium Medik maupun bidang lain yang dapat
menunjang pelayanan profesinya.
Pasal 22
Dalam melakukan pekerjaannya, setiap ATLM harus bersikap dan berpenampilan
sopan dan wajar serta selalu menjaga nilai-nilai kesopanan
KODE ETIK ATLM
33. • SANKSI
• Pasal 23
Sanksi profesi adalah hukuman yang memaksa ATLM
untuk mentaati ketentuan yang telah disepakati profesi.
JENIS SANKSI
Pasal 24 Sanksi Etik adalah sanksi Moral berupa ;
1. Sanksi ringan berupa peringatan tertulis
2. Sanksi berat berupa tugas menjalankan
pelatihan/pendidikan tertentu sampai pencabutan
hak sebagai profesi atau direhabilitasi
KODE ETIK ATLM
Editor's Notes
Misalnya, perbuatan seseorang dikatakan melanggar nilai-nilai moral dapat diartikan pula bahwa perbuatan tersebut melanggar nilai-nilai dan norma-norma etis yang berlaku di masyarakat.
Etika Deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang akan diambil.
Etika Normatif juga memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan dilakukan.