SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Kondisi Yang Melemahkan Pertahanan Pejamu
Melawan Mikroorganisme
NS.METHA KEMALA RAHAYU, M.KEP., SP.KEP.AN
Pertahanan Tubuh
Mikroorganisme yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan masuk
ke dalam tubuh dengan berbagai cara. Secara umum mikroorganisme yang dapat
menimbulkan penyakit disebut patogen. Patogen yang telah masuk akan
menimbulkan penyakit dengan pelbagai mekanisme. Segala macam
mikroorganisme yang menginvasi vertebrata akan berhadapan dengan imunitas
innate sebagai pertahanan pertama yang terjadi beberapa menit setelah infeksi.
Lanjutan
Respon terhadap infeksi terdiri dari tiga fase. Fase tersebut adalah fase imunitas
innate spontan, fase imunitas innatetidak spontan, dan fase imunitas adaptif. Dua fase
pertama tidak memerlukan spesifikasi antigen, artinya semua antigen akan dikenali
oleh sistem imun yang bekerja pada dua fase pertama ini.
Lanjutan
Fase ketiga adalah fase imunitas adaptif. Fase ini memerlukan reseptor yang
spesifik yang terbentuk dari gene rearrangement. Imunitas adaptif bekerja pada fase
akhir, sebab sangat sedikit sel B dan sel T yang mengenali antigen yang masuk.
Sebelum sel B dan sel T berdiferensiasi menjadi sel efektor yang dapat mengeliminasi
patogen, sel limfosit tersebut melakukan proliferasi.
Pengenalan Antigen Oleh Sel B dan T.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa tubuh dipertahankan dengan imunitas innate,
tetapi sistem tersebut hanya mengontrol patogen yang mempunyai susunan molekul
tertentu atau patogen tersebut menginduksi tersintesisnya interferon atau molekul
efektor lain. Imunitasi innate tidak membentuk memori dan imunitas innateini bekerja
dengan reseptor yang dikode di dalam genom.Imunitas innatesangat penting untuk
menjaga agar patogen tidak bekembang bebas di dalam tubuh, namun imunitas
innatetidak memiliki sifat yang dimiliki inunitas adaptif.
Lanjutan
Imunitas adaptif memiliki memori yang bertahan dalam waktu sangat lama terhadap
antigen spesifik. Untuk mengenali dan melawan patogen yang memiliki diversitas
tinggi, limfosit sebagai komponen imunitas adaptif telah berkembang dan dapat
mengenali diversitas yang tinggi dari antigen bakteri, virus, dan organisme penyebab
penyakit lainnya. Molekul pengenalan sel B adalah imunoglobulin, Ig. Imunoglobulin
diproduksi oleh sel B dalam keadaan yang sangat beragam sesuai dengan keragaman
antigen. Setiap sel B memproduksi imunoglobulin tunggal.
Lanjutan
Imunoglobulin yang berada pada permukaan sel berfungsi sebagai reseptor sel
untuk suatu antigen yang disebut B-cell receptor (BCR). Imunoglobulin disekresi dalam
bentuk antibodi yang dihasilkan oleh sel plasma yaitu sel B yang teraktivasi. Sekresi
antibodi yang mengikat patogen atau substansi beracun yang diproduksi patogen pada
ekstraselluler, merupakan peranan utama sel B pada imunitas adaptif.
Lanjutan
Antibodi merupakan molekul pertama yang diketahui terlibat pada pengenalan antigen
secara spesifik. Molekul antibodi mempunyai dua peranan yang terpisah: pertama
mengikat molekul patogen untuk meningkatkan respon imun, kedua untuk merekrut
sel-sel imunokompeten dan molekul efektor lainnya ketika antibodi tersebut telah
berikatan dengan targetnya. Sebagai contoh, ikatan antibodi pada virus akan
memberikan reaksi netralisasi di samping memberi penanda pada virus tersebut agar
mudah dikenali oleh sel fagosit dan komplemen. Dua fungsi tersebut terpisah pada
molekul.

More Related Content

What's hot

14365045 perspektif-keperawatan-anak
14365045 perspektif-keperawatan-anak14365045 perspektif-keperawatan-anak
14365045 perspektif-keperawatan-anak
Sidik Purnama
 
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
Pramudito Hutomo
 
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
yemima wau
 
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan newPowerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
materipptgc
 
Menghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan giziMenghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan gizi
Toserba Ku
 
Konsep imunisasi (anak)
Konsep imunisasi (anak)Konsep imunisasi (anak)
Konsep imunisasi (anak)
whenny
 
Makalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anakMakalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anak
asep nababan
 

What's hot (20)

PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
 
14365045 perspektif-keperawatan-anak
14365045 perspektif-keperawatan-anak14365045 perspektif-keperawatan-anak
14365045 perspektif-keperawatan-anak
 
Makalah imunologi autoimun
Makalah imunologi autoimun Makalah imunologi autoimun
Makalah imunologi autoimun
 
Infeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialInfeksi Nosokomial
Infeksi Nosokomial
 
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
 
MAKALAH STANTING.docx
MAKALAH STANTING.docxMAKALAH STANTING.docx
MAKALAH STANTING.docx
 
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
 
Konsep Kampus Sehat.pptx
Konsep Kampus Sehat.pptxKonsep Kampus Sehat.pptx
Konsep Kampus Sehat.pptx
 
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan newPowerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
 
Menghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan giziMenghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan gizi
 
INFEKSI
INFEKSIINFEKSI
INFEKSI
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safety
 
KONSEP DASAR PATOLOGI DAN PATOFISOLOGI.pptx
KONSEP DASAR PATOLOGI DAN PATOFISOLOGI.pptxKONSEP DASAR PATOLOGI DAN PATOFISOLOGI.pptx
KONSEP DASAR PATOLOGI DAN PATOFISOLOGI.pptx
 
Perspektif keperawatan maternitas & anak
Perspektif keperawatan maternitas & anakPerspektif keperawatan maternitas & anak
Perspektif keperawatan maternitas & anak
 
Konsep imunisasi (anak)
Konsep imunisasi (anak)Konsep imunisasi (anak)
Konsep imunisasi (anak)
 
Kasus moral & etika kesehatan
Kasus moral & etika kesehatanKasus moral & etika kesehatan
Kasus moral & etika kesehatan
 
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatanKb1 konsep biomekanika pada kesehatan
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
 
Pengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologiPengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologi
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Makalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anakMakalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anak
 

Similar to Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptx

Anatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunAnatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imun
Yesi Tika
 

Similar to Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptx (20)

Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Imunitas Seluler dan Humoral.pptx
Imunitas Seluler dan Humoral.pptxImunitas Seluler dan Humoral.pptx
Imunitas Seluler dan Humoral.pptx
 
Sistem imun akper
Sistem imun akperSistem imun akper
Sistem imun akper
 
Anfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitasAnfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitas
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Kekebalan adaptif
Kekebalan adaptifKekebalan adaptif
Kekebalan adaptif
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadi
 
Makalah imunoglobin lengkap
Makalah imunoglobin lengkapMakalah imunoglobin lengkap
Makalah imunoglobin lengkap
 
ISTEM IMUN.pptx
ISTEM IMUN.pptxISTEM IMUN.pptx
ISTEM IMUN.pptx
 
Anatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunAnatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imun
 

More from MethaKemala

More from MethaKemala (16)

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Respon radang.pptx
Respon radang.pptxRespon radang.pptx
Respon radang.pptx
 
KEMATIAN-SEL.pptx
KEMATIAN-SEL.pptxKEMATIAN-SEL.pptx
KEMATIAN-SEL.pptx
 
infeksi oportunistik.pdf
infeksi oportunistik.pdfinfeksi oportunistik.pdf
infeksi oportunistik.pdf
 
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptxAdaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
 
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt
 
Anticipatory guidance.pptx
Anticipatory guidance.pptxAnticipatory guidance.pptx
Anticipatory guidance.pptx
 
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt
 
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 1.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 1.ppt10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 1.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 1.ppt
 
KASUS _DIARE.ppt
KASUS _DIARE.pptKASUS _DIARE.ppt
KASUS _DIARE.ppt
 
ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.ppt
ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.pptASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.ppt
ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.ppt
 
HYPERBILIRUBINEMIA.ppt
HYPERBILIRUBINEMIA.pptHYPERBILIRUBINEMIA.ppt
HYPERBILIRUBINEMIA.ppt
 
Dengue Haemorragic Fever.pptx
Dengue Haemorragic Fever.pptxDengue Haemorragic Fever.pptx
Dengue Haemorragic Fever.pptx
 
askep anak morbili.ppt
askep anak morbili.pptaskep anak morbili.ppt
askep anak morbili.ppt
 
Kemoterapi.pptx
Kemoterapi.pptxKemoterapi.pptx
Kemoterapi.pptx
 
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptxMekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
 

Recently uploaded

distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
YosuaNatanael1
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 

Recently uploaded (20)

distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 

Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptx

  • 1. Kondisi Yang Melemahkan Pertahanan Pejamu Melawan Mikroorganisme NS.METHA KEMALA RAHAYU, M.KEP., SP.KEP.AN
  • 2. Pertahanan Tubuh Mikroorganisme yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara. Secara umum mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit disebut patogen. Patogen yang telah masuk akan menimbulkan penyakit dengan pelbagai mekanisme. Segala macam mikroorganisme yang menginvasi vertebrata akan berhadapan dengan imunitas innate sebagai pertahanan pertama yang terjadi beberapa menit setelah infeksi.
  • 3. Lanjutan Respon terhadap infeksi terdiri dari tiga fase. Fase tersebut adalah fase imunitas innate spontan, fase imunitas innatetidak spontan, dan fase imunitas adaptif. Dua fase pertama tidak memerlukan spesifikasi antigen, artinya semua antigen akan dikenali oleh sistem imun yang bekerja pada dua fase pertama ini.
  • 4. Lanjutan Fase ketiga adalah fase imunitas adaptif. Fase ini memerlukan reseptor yang spesifik yang terbentuk dari gene rearrangement. Imunitas adaptif bekerja pada fase akhir, sebab sangat sedikit sel B dan sel T yang mengenali antigen yang masuk. Sebelum sel B dan sel T berdiferensiasi menjadi sel efektor yang dapat mengeliminasi patogen, sel limfosit tersebut melakukan proliferasi.
  • 5. Pengenalan Antigen Oleh Sel B dan T. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa tubuh dipertahankan dengan imunitas innate, tetapi sistem tersebut hanya mengontrol patogen yang mempunyai susunan molekul tertentu atau patogen tersebut menginduksi tersintesisnya interferon atau molekul efektor lain. Imunitasi innate tidak membentuk memori dan imunitas innateini bekerja dengan reseptor yang dikode di dalam genom.Imunitas innatesangat penting untuk menjaga agar patogen tidak bekembang bebas di dalam tubuh, namun imunitas innatetidak memiliki sifat yang dimiliki inunitas adaptif.
  • 6. Lanjutan Imunitas adaptif memiliki memori yang bertahan dalam waktu sangat lama terhadap antigen spesifik. Untuk mengenali dan melawan patogen yang memiliki diversitas tinggi, limfosit sebagai komponen imunitas adaptif telah berkembang dan dapat mengenali diversitas yang tinggi dari antigen bakteri, virus, dan organisme penyebab penyakit lainnya. Molekul pengenalan sel B adalah imunoglobulin, Ig. Imunoglobulin diproduksi oleh sel B dalam keadaan yang sangat beragam sesuai dengan keragaman antigen. Setiap sel B memproduksi imunoglobulin tunggal.
  • 7. Lanjutan Imunoglobulin yang berada pada permukaan sel berfungsi sebagai reseptor sel untuk suatu antigen yang disebut B-cell receptor (BCR). Imunoglobulin disekresi dalam bentuk antibodi yang dihasilkan oleh sel plasma yaitu sel B yang teraktivasi. Sekresi antibodi yang mengikat patogen atau substansi beracun yang diproduksi patogen pada ekstraselluler, merupakan peranan utama sel B pada imunitas adaptif.
  • 8. Lanjutan Antibodi merupakan molekul pertama yang diketahui terlibat pada pengenalan antigen secara spesifik. Molekul antibodi mempunyai dua peranan yang terpisah: pertama mengikat molekul patogen untuk meningkatkan respon imun, kedua untuk merekrut sel-sel imunokompeten dan molekul efektor lainnya ketika antibodi tersebut telah berikatan dengan targetnya. Sebagai contoh, ikatan antibodi pada virus akan memberikan reaksi netralisasi di samping memberi penanda pada virus tersebut agar mudah dikenali oleh sel fagosit dan komplemen. Dua fungsi tersebut terpisah pada molekul.