1. Kondisi Yang Melemahkan Pertahanan Pejamu
Melawan Mikroorganisme
NS.METHA KEMALA RAHAYU, M.KEP., SP.KEP.AN
2. Pertahanan Tubuh
Mikroorganisme yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan masuk
ke dalam tubuh dengan berbagai cara. Secara umum mikroorganisme yang dapat
menimbulkan penyakit disebut patogen. Patogen yang telah masuk akan
menimbulkan penyakit dengan pelbagai mekanisme. Segala macam
mikroorganisme yang menginvasi vertebrata akan berhadapan dengan imunitas
innate sebagai pertahanan pertama yang terjadi beberapa menit setelah infeksi.
3. Lanjutan
Respon terhadap infeksi terdiri dari tiga fase. Fase tersebut adalah fase imunitas
innate spontan, fase imunitas innatetidak spontan, dan fase imunitas adaptif. Dua fase
pertama tidak memerlukan spesifikasi antigen, artinya semua antigen akan dikenali
oleh sistem imun yang bekerja pada dua fase pertama ini.
4. Lanjutan
Fase ketiga adalah fase imunitas adaptif. Fase ini memerlukan reseptor yang
spesifik yang terbentuk dari gene rearrangement. Imunitas adaptif bekerja pada fase
akhir, sebab sangat sedikit sel B dan sel T yang mengenali antigen yang masuk.
Sebelum sel B dan sel T berdiferensiasi menjadi sel efektor yang dapat mengeliminasi
patogen, sel limfosit tersebut melakukan proliferasi.
5. Pengenalan Antigen Oleh Sel B dan T.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa tubuh dipertahankan dengan imunitas innate,
tetapi sistem tersebut hanya mengontrol patogen yang mempunyai susunan molekul
tertentu atau patogen tersebut menginduksi tersintesisnya interferon atau molekul
efektor lain. Imunitasi innate tidak membentuk memori dan imunitas innateini bekerja
dengan reseptor yang dikode di dalam genom.Imunitas innatesangat penting untuk
menjaga agar patogen tidak bekembang bebas di dalam tubuh, namun imunitas
innatetidak memiliki sifat yang dimiliki inunitas adaptif.
6. Lanjutan
Imunitas adaptif memiliki memori yang bertahan dalam waktu sangat lama terhadap
antigen spesifik. Untuk mengenali dan melawan patogen yang memiliki diversitas
tinggi, limfosit sebagai komponen imunitas adaptif telah berkembang dan dapat
mengenali diversitas yang tinggi dari antigen bakteri, virus, dan organisme penyebab
penyakit lainnya. Molekul pengenalan sel B adalah imunoglobulin, Ig. Imunoglobulin
diproduksi oleh sel B dalam keadaan yang sangat beragam sesuai dengan keragaman
antigen. Setiap sel B memproduksi imunoglobulin tunggal.
7. Lanjutan
Imunoglobulin yang berada pada permukaan sel berfungsi sebagai reseptor sel
untuk suatu antigen yang disebut B-cell receptor (BCR). Imunoglobulin disekresi dalam
bentuk antibodi yang dihasilkan oleh sel plasma yaitu sel B yang teraktivasi. Sekresi
antibodi yang mengikat patogen atau substansi beracun yang diproduksi patogen pada
ekstraselluler, merupakan peranan utama sel B pada imunitas adaptif.
8. Lanjutan
Antibodi merupakan molekul pertama yang diketahui terlibat pada pengenalan antigen
secara spesifik. Molekul antibodi mempunyai dua peranan yang terpisah: pertama
mengikat molekul patogen untuk meningkatkan respon imun, kedua untuk merekrut
sel-sel imunokompeten dan molekul efektor lainnya ketika antibodi tersebut telah
berikatan dengan targetnya. Sebagai contoh, ikatan antibodi pada virus akan
memberikan reaksi netralisasi di samping memberi penanda pada virus tersebut agar
mudah dikenali oleh sel fagosit dan komplemen. Dua fungsi tersebut terpisah pada
molekul.