SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
PERAN
PERAWAT
DALAM
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Ns.Debby Silvia Dewi.S.Kep.M.Kep
Pendahuluan
Pemeriksaan Laboratoriumà salah satu pemeriksaan
diagnostik
Merupakan bagian dari data objektif : pengkajian
keperwatan
Penting untuk pasien penegakan dini diagnosa awal
Perawat peran advocacy
Perawat perlu mengusai tujuan,teknik,persiapan dll
Pengertian
Diagnostik keperawatan adalah masalah
kesehatan aktual dan potensial dimana
berdasarkan pendidikan dan
pengalamannya, perawat
mampu danmempunyai kewenangan
standar praktik keperawatan dan kode
etik keperawatan yang berlaku di Indonesia
( Gordon,1976dalam nursalam, 2004;59
Fungsi dan tujuan pemeriksaan
penunjang
Fungsi dalam
pemeriksaan penunjang:
Skrining atau uji
saring adanya penyakit
subklinis,dengan tujuan
menentukan resiko
terhadap suatu penyakit
dan mendeteksi dini
penyakit terutama bagi
individu beresiko tinggi
(walaupun tidak ada
gejala atau keluhan).
·Konfirmasi
pasti diagnosis, yaitu
untuk memastikan
penyakit yang diderita
seseorang, berkaitan
dengan penanganan yang
akan diberikan dokter
serta berkaitan erat
dengan komplikasi yang
mungkin sajadapat
terjadi.
·Menemukan kemungkinan
diagnostik yang dapat
menyamarkan gejala
klinis.
Lanjutan..
 Membantu pemantauan pengobatan.
 Menyediakan informasi prognosis atau
perjalanan penyakit, yaitu untuk
memprediksi perjalanan penyakitdan berkaitan
dengan terapi dan pengelolaan pasien
selanjutnya.
 Memantau perkembangan penyakit, yaitu
untuk memantau perkembangan penyakit dan
memantau efektivitas terapi yang dilakukan agar
dapat meminimalkan komplikasi yang dapat
terjadi.Pemantauan ini sebaiknya dilakukan
secara berkala.
 Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit
yang banyak dijumpai dan potensial
membahayakan.
 Memberi ketenangan baik pada pasien maupun
klinisi karena tidak didapati penyakit.
Persiapan
Pemeriksaan
Diasnostik
Hasil suatu pemeriksan laboratoriumsangat penting dalam
membantu diagnosa,memantau perjalanan penyakit
sertamenentukan pragnosa, karena itu perludiketahui factor
ysng mempengaruhi hasilpemeriksaan
laboratorium(Ambarwati,2010)
Pra Instrumen
Yang termasuk dalam tahapan pra instrumentasi meliputi:
1. Pemahaman instruksi dan pengisian formular
Pengisian formulir dilakukan secara lengkap, hal ini penting untuk tertukarnya hasil
ataupun dapat membantu intepretasi hasil terutama pada pasien yang mendapat
pengobatan khusus dan jangka panjang.
2. Persiapan Penderita
a) Puasa
Dua jam setelah makan sebanyak kira- kira 800 kalori akan mengakibatkan
peningkatan volume plasma.
b). Obat
Penggunaan obat dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan hematology misalnya :
asam folat, vit B12 dll
Lanjutan
c). Waktu Pengambilan
Bahan pemeriksaan laboratorium diambil pada pagi hari terutama pada
pasien rawat inap.
d). Posisi Pengambilan
Posisi berbaring kemudian berdiri dapat mengurangi volume plasma 10%.
B. Interpretasi
Data
 Menentukan aspek positif klien Jika klien memerlukan standar kriteria
kesehatan, perawat kemudian menyimpulkan bahwa klien memiliki aspek
positif tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan atau membantu
memecahkan masalah klien yang dihadapi.
 Menentukan masalah klien Jika klien tidak memenuhi standar kriteria maka
klien tersebut mengalami keterbatasan dalam aspek kesehatannya dan
memerlukan pertolongan.
c. Validasi Data
 Perawat memvalidasi data yang telah diperoleh agar akurat dan dilakukan
bersama klien, keluarga dan masyarakat. Validasi dilakukan dengan
mengerjakan pertanyaan dan pernyataan yang reflektif kepada klien/ keluarga
tentang kejelasan interpretasi data.
 ( Iyer, taptid dan Bernochi Losey dalam nursalam, 2004 ; 66 )
lanjutan
Menentukan masalah
 klien yang pernah dialami Perawat dapat menyimpulkan bahwa daya tahan
tubuh klien tidak mampu untuk melawan infeksi tersebut.
Menentukan keputusan
 Penentuan keputusan didasarkan pada jenis masalah yang ditemukan.
 Tidak ditemukan masalah kesehatan tetapi perlu peningkatan status dan
fungsi kesehatan
Persiapan
Pemeriksaan Laboratorium / spesi
men
1.DARAH
 Pemeriksaan darah merupakan pemeriksaan ya
ng
menggunakan bahan atau specimen darah. Anta
ra lain :
DarahRutin:
 Hemoglobin/HB
Untuk mendeteksi adanya penyakit anemia dan
ginjal
 Hematokrit/HT
Mengukur konsentrasi sel darah merah dalam darah
 Trombosit
Mendeteksi adanya trombositopenia dan
trombositosis
Albumin
 Pemeriksaan albumin dilakukan untuk mendeteksi kemampuan albumin yang
disintesis oleh hepar, yang bertujuan untuk menentukan adanya gangguan
hepar, seperti luka bakar , gangguan ginjal.
 Cara :
- ambil darah + 5-10ml dari vena
- masukan pada tabung
- berikan label dan tanggal
Asam Urat
 Pemeriksaan asam urat dilakukan untuk mendeteksi penyakit pada ginjal, luka
bakar dan kehamilan.
 Cara :
- ambil darah + 5-7ml dari vena
- masukan pada tabung
- berikan label dan tanggal
Bilirubin
 Pemeriksaan bilirubin dilakukan untuk mendeteksi kadar bilirubin.
 Bilirubin direct dilakukan untuk mendeteksi adanya ikterik obstruktif oleh
batu/ neoplasma, hepatitis.
 Bilirubin indirect dilakukan untuk mendeteksi adanaya anemia, malaria.
 Cara :
- ambil darah + 5-10ml dari vena
- masukan pada tabung
- hindari hemolisis
- berikan label dan tanggal
Darah Kimia
SGPT ( serum glumatik piruvik transaminase )
 Pemeriksaan SGPT digunakan untuk mendeteksi adanya kerusakan
hepatoseluler.
 Cara :
- ambil darah + 5- 10 ml dari vena
- masukan pada tabung
- hindari hemolisis
- berikan label dan tanggal
Gas Darah Arteri
 Pemeriksaan gas darah arteri dilakukanuntuk mendeteksi gangguan
keseimbanganasam basa yang disebabkan oleh gangguanrespiratorik/
gangguan metabolic.
 Cara :
- ambil darah + 1-5ml dari arteri, dengan spuit dan jarum berisikan hepain.
- berikan label dan tanggal
Gula Darah Puasa
 Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya diabetes.
 Cara :
- ambil darah + 5-10ml dari vena
- masukan ke dalam tabung
- puaskan makan dan minum 12 jamsebelum pemeriksaan
URINE
a. Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan
yang menggunakan bahan atau specimen urine. Antara lain :
Asam urat
 Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksiberbagai kelainan
pada penyakit ginjal, eklampsia,keracunan timah hitam dan leukemia.
 Cara : - tampung urine 24 jam dan masukan kedalam botol/ tabung
 - berikan label dan tanggal pengambilan
Bilirubin
 Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksipenyakit obstruktif saluran
empedu, penyakit hepar dan kanker hepar.
Cara :
- gunakan ictotet atau tablet bili-labstex untuk pemeriksaan bilirubiuria.
- tetskan urine + 5 tetes pada tempatpemeriksaan
 asbestos- cellulose.
- masukan tablet dan tambahan 2 tetes air
- hasil positif jika warna biru/ ungu
- hasil negative jika warna merah
FESES
 Pemeriksaan dengan bahan feses dilakukan untuk mendeteksi adanya kuman
seperti, salmonella, shigella,escherichiacoli, staphylococcus dll.
 Persiapan dan Pelaksanaan
1. Tampung bahan dengan menggunakan spatel steril
2. Tempatkan feses dalam wadah steril dan ditutup
3. Feses jangan dicampur dengan urine
4. Jangan berikan Barium atau minyak mineral yangdapat menghambat
pertumbuhan bakteri.
5. berikan label nama dan tanggal pengambilan bahanpemeriksaan
SPUTUM
 Pemeriksaan dengan bahan secret atau sputum dilakukanuntuk mendeteksi
adanya kuman.
 Persiapan dan Pelaksanaan :
1. Siapkan wadah dalam keadaan steril
2. Dapatkan sputum pada pagi hari sebelum makan
3. Anjurkan pasien untuk batuk agar mengeluarkan sputum
4. Pertahankan wadah dalam keadaan tertutup
5. Bila kultur untuk pemeriksaan BTA ( BakteriTahanAsam )ikut instruksi yang ada
pada botol penampung. Biasanyadiperlukan 5-10 cc sputum yang dilakukan
selama 3 hariberturut turut

More Related Content

Similar to PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx

249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-fesesEka Selvina
 
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor Pil
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor PilAsuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor Pil
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor Pilpjj_kemenkes
 
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).ppt
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).pptKonsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).ppt
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).pptandisetiyawan11
 
Modul 4 kdk ii kb 2
Modul 4 kdk ii kb 2Modul 4 kdk ii kb 2
Modul 4 kdk ii kb 2pjj_kemenkes
 
Instalasi laboratorium
Instalasi laboratoriumInstalasi laboratorium
Instalasi laboratoriumEndchat malay
 
IMAILATUL YULIA asuhan kebidanan prakonsepsi pada Ny L.pptx
IMAILATUL YULIA asuhan kebidanan prakonsepsi pada Ny L.pptxIMAILATUL YULIA asuhan kebidanan prakonsepsi pada Ny L.pptx
IMAILATUL YULIA asuhan kebidanan prakonsepsi pada Ny L.pptxImailatulYulia1
 
Materi kuliah pemeriksaan diagnostik
Materi kuliah  pemeriksaan diagnostikMateri kuliah  pemeriksaan diagnostik
Materi kuliah pemeriksaan diagnostikAmat Rajasa
 
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptx
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptxInteractive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptx
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptxAdheliaSya
 
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...pjj_kemenkes
 
PPT PKL studi kasus STIKES NASional 1.ppt
PPT PKL studi kasus STIKES NASional 1.pptPPT PKL studi kasus STIKES NASional 1.ppt
PPT PKL studi kasus STIKES NASional 1.pptlisaauzan
 
Penemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara ScreeningPenemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara Screeningpie-pien
 
Pemeriksaan fisik ibu
Pemeriksaan fisik ibuPemeriksaan fisik ibu
Pemeriksaan fisik iburisdiana21
 
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamilPemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamilrisdiana21
 

Similar to PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx (20)

249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
 
Lembar balik
Lembar balikLembar balik
Lembar balik
 
Beranda
BerandaBeranda
Beranda
 
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor Pil
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor PilAsuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor Pil
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor Pil
 
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).ppt
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).pptKonsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).ppt
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).ppt
 
KELOMPOK 12_GANGGUAN GINJAL.pptx
KELOMPOK 12_GANGGUAN GINJAL.pptxKELOMPOK 12_GANGGUAN GINJAL.pptx
KELOMPOK 12_GANGGUAN GINJAL.pptx
 
diagnosis_laboratorium
diagnosis_laboratoriumdiagnosis_laboratorium
diagnosis_laboratorium
 
Modul 4 kdk ii kb 2
Modul 4 kdk ii kb 2Modul 4 kdk ii kb 2
Modul 4 kdk ii kb 2
 
Instalasi laboratorium
Instalasi laboratoriumInstalasi laboratorium
Instalasi laboratorium
 
IMAILATUL YULIA asuhan kebidanan prakonsepsi pada Ny L.pptx
IMAILATUL YULIA asuhan kebidanan prakonsepsi pada Ny L.pptxIMAILATUL YULIA asuhan kebidanan prakonsepsi pada Ny L.pptx
IMAILATUL YULIA asuhan kebidanan prakonsepsi pada Ny L.pptx
 
Materi kuliah pemeriksaan diagnostik
Materi kuliah  pemeriksaan diagnostikMateri kuliah  pemeriksaan diagnostik
Materi kuliah pemeriksaan diagnostik
 
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptx
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptxInteractive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptx
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptx
 
Anasari ppt
Anasari pptAnasari ppt
Anasari ppt
 
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...
 
PPT PKL studi kasus STIKES NASional 1.ppt
PPT PKL studi kasus STIKES NASional 1.pptPPT PKL studi kasus STIKES NASional 1.ppt
PPT PKL studi kasus STIKES NASional 1.ppt
 
Jurnalimun
JurnalimunJurnalimun
Jurnalimun
 
Askep ca AKPER PEMDA MUNA
Askep ca AKPER PEMDA MUNA Askep ca AKPER PEMDA MUNA
Askep ca AKPER PEMDA MUNA
 
Penemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara ScreeningPenemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara Screening
 
Pemeriksaan fisik ibu
Pemeriksaan fisik ibuPemeriksaan fisik ibu
Pemeriksaan fisik ibu
 
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamilPemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
 

More from MethaKemala

Respon radang.pptx
Respon radang.pptxRespon radang.pptx
Respon radang.pptxMethaKemala
 
Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptx
Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptxKondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptx
Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptxMethaKemala
 
KEMATIAN-SEL.pptx
KEMATIAN-SEL.pptxKEMATIAN-SEL.pptx
KEMATIAN-SEL.pptxMethaKemala
 
infeksi oportunistik.pdf
infeksi oportunistik.pdfinfeksi oportunistik.pdf
infeksi oportunistik.pdfMethaKemala
 
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptxAdaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptxMethaKemala
 
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.pptMethaKemala
 
Anticipatory guidance.pptx
Anticipatory guidance.pptxAnticipatory guidance.pptx
Anticipatory guidance.pptxMethaKemala
 
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.pptMethaKemala
 
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 1.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 1.ppt10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 1.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 1.pptMethaKemala
 
KASUS _DIARE.ppt
KASUS _DIARE.pptKASUS _DIARE.ppt
KASUS _DIARE.pptMethaKemala
 
ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.ppt
ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.pptASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.ppt
ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.pptMethaKemala
 
HYPERBILIRUBINEMIA.ppt
HYPERBILIRUBINEMIA.pptHYPERBILIRUBINEMIA.ppt
HYPERBILIRUBINEMIA.pptMethaKemala
 
Dengue Haemorragic Fever.pptx
Dengue Haemorragic Fever.pptxDengue Haemorragic Fever.pptx
Dengue Haemorragic Fever.pptxMethaKemala
 
askep anak morbili.ppt
askep anak morbili.pptaskep anak morbili.ppt
askep anak morbili.pptMethaKemala
 
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptxMekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptxMethaKemala
 

More from MethaKemala (16)

Respon radang.pptx
Respon radang.pptxRespon radang.pptx
Respon radang.pptx
 
Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptx
Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptxKondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptx
Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptx
 
KEMATIAN-SEL.pptx
KEMATIAN-SEL.pptxKEMATIAN-SEL.pptx
KEMATIAN-SEL.pptx
 
infeksi oportunistik.pdf
infeksi oportunistik.pdfinfeksi oportunistik.pdf
infeksi oportunistik.pdf
 
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptxAdaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
 
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt
 
Anticipatory guidance.pptx
Anticipatory guidance.pptxAnticipatory guidance.pptx
Anticipatory guidance.pptx
 
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt
 
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 1.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 1.ppt10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 1.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 1.ppt
 
KASUS _DIARE.ppt
KASUS _DIARE.pptKASUS _DIARE.ppt
KASUS _DIARE.ppt
 
ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.ppt
ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.pptASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.ppt
ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.ppt
 
HYPERBILIRUBINEMIA.ppt
HYPERBILIRUBINEMIA.pptHYPERBILIRUBINEMIA.ppt
HYPERBILIRUBINEMIA.ppt
 
Dengue Haemorragic Fever.pptx
Dengue Haemorragic Fever.pptxDengue Haemorragic Fever.pptx
Dengue Haemorragic Fever.pptx
 
askep anak morbili.ppt
askep anak morbili.pptaskep anak morbili.ppt
askep anak morbili.ppt
 
Kemoterapi.pptx
Kemoterapi.pptxKemoterapi.pptx
Kemoterapi.pptx
 
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptxMekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
 

Recently uploaded

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 

Recently uploaded (20)

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx

  • 2. Pendahuluan Pemeriksaan Laboratoriumà salah satu pemeriksaan diagnostik Merupakan bagian dari data objektif : pengkajian keperwatan Penting untuk pasien penegakan dini diagnosa awal Perawat peran advocacy Perawat perlu mengusai tujuan,teknik,persiapan dll
  • 3. Pengertian Diagnostik keperawatan adalah masalah kesehatan aktual dan potensial dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat mampu danmempunyai kewenangan standar praktik keperawatan dan kode etik keperawatan yang berlaku di Indonesia ( Gordon,1976dalam nursalam, 2004;59
  • 4. Fungsi dan tujuan pemeriksaan penunjang Fungsi dalam pemeriksaan penunjang: Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis,dengan tujuan menentukan resiko terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit terutama bagi individu beresiko tinggi (walaupun tidak ada gejala atau keluhan). ·Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita seseorang, berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan dokter serta berkaitan erat dengan komplikasi yang mungkin sajadapat terjadi. ·Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis.
  • 5. Lanjutan..  Membantu pemantauan pengobatan.  Menyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit, yaitu untuk memprediksi perjalanan penyakitdan berkaitan dengan terapi dan pengelolaan pasien selanjutnya.  Memantau perkembangan penyakit, yaitu untuk memantau perkembangan penyakit dan memantau efektivitas terapi yang dilakukan agar dapat meminimalkan komplikasi yang dapat terjadi.Pemantauan ini sebaiknya dilakukan secara berkala.  Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai dan potensial membahayakan.  Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati penyakit.
  • 6. Persiapan Pemeriksaan Diasnostik Hasil suatu pemeriksan laboratoriumsangat penting dalam membantu diagnosa,memantau perjalanan penyakit sertamenentukan pragnosa, karena itu perludiketahui factor ysng mempengaruhi hasilpemeriksaan laboratorium(Ambarwati,2010)
  • 7. Pra Instrumen Yang termasuk dalam tahapan pra instrumentasi meliputi: 1. Pemahaman instruksi dan pengisian formular Pengisian formulir dilakukan secara lengkap, hal ini penting untuk tertukarnya hasil ataupun dapat membantu intepretasi hasil terutama pada pasien yang mendapat pengobatan khusus dan jangka panjang. 2. Persiapan Penderita a) Puasa Dua jam setelah makan sebanyak kira- kira 800 kalori akan mengakibatkan peningkatan volume plasma. b). Obat Penggunaan obat dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan hematology misalnya : asam folat, vit B12 dll
  • 8. Lanjutan c). Waktu Pengambilan Bahan pemeriksaan laboratorium diambil pada pagi hari terutama pada pasien rawat inap. d). Posisi Pengambilan Posisi berbaring kemudian berdiri dapat mengurangi volume plasma 10%.
  • 9. B. Interpretasi Data  Menentukan aspek positif klien Jika klien memerlukan standar kriteria kesehatan, perawat kemudian menyimpulkan bahwa klien memiliki aspek positif tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan atau membantu memecahkan masalah klien yang dihadapi.  Menentukan masalah klien Jika klien tidak memenuhi standar kriteria maka klien tersebut mengalami keterbatasan dalam aspek kesehatannya dan memerlukan pertolongan.
  • 10. c. Validasi Data  Perawat memvalidasi data yang telah diperoleh agar akurat dan dilakukan bersama klien, keluarga dan masyarakat. Validasi dilakukan dengan mengerjakan pertanyaan dan pernyataan yang reflektif kepada klien/ keluarga tentang kejelasan interpretasi data.  ( Iyer, taptid dan Bernochi Losey dalam nursalam, 2004 ; 66 )
  • 11. lanjutan Menentukan masalah  klien yang pernah dialami Perawat dapat menyimpulkan bahwa daya tahan tubuh klien tidak mampu untuk melawan infeksi tersebut. Menentukan keputusan  Penentuan keputusan didasarkan pada jenis masalah yang ditemukan.  Tidak ditemukan masalah kesehatan tetapi perlu peningkatan status dan fungsi kesehatan
  • 12. Persiapan Pemeriksaan Laboratorium / spesi men 1.DARAH  Pemeriksaan darah merupakan pemeriksaan ya ng menggunakan bahan atau specimen darah. Anta ra lain : DarahRutin:  Hemoglobin/HB Untuk mendeteksi adanya penyakit anemia dan ginjal  Hematokrit/HT Mengukur konsentrasi sel darah merah dalam darah  Trombosit Mendeteksi adanya trombositopenia dan trombositosis
  • 13. Albumin  Pemeriksaan albumin dilakukan untuk mendeteksi kemampuan albumin yang disintesis oleh hepar, yang bertujuan untuk menentukan adanya gangguan hepar, seperti luka bakar , gangguan ginjal.  Cara : - ambil darah + 5-10ml dari vena - masukan pada tabung - berikan label dan tanggal
  • 14. Asam Urat  Pemeriksaan asam urat dilakukan untuk mendeteksi penyakit pada ginjal, luka bakar dan kehamilan.  Cara : - ambil darah + 5-7ml dari vena - masukan pada tabung - berikan label dan tanggal
  • 15. Bilirubin  Pemeriksaan bilirubin dilakukan untuk mendeteksi kadar bilirubin.  Bilirubin direct dilakukan untuk mendeteksi adanya ikterik obstruktif oleh batu/ neoplasma, hepatitis.  Bilirubin indirect dilakukan untuk mendeteksi adanaya anemia, malaria.  Cara : - ambil darah + 5-10ml dari vena - masukan pada tabung - hindari hemolisis - berikan label dan tanggal
  • 16. Darah Kimia SGPT ( serum glumatik piruvik transaminase )  Pemeriksaan SGPT digunakan untuk mendeteksi adanya kerusakan hepatoseluler.  Cara : - ambil darah + 5- 10 ml dari vena - masukan pada tabung - hindari hemolisis - berikan label dan tanggal
  • 17. Gas Darah Arteri  Pemeriksaan gas darah arteri dilakukanuntuk mendeteksi gangguan keseimbanganasam basa yang disebabkan oleh gangguanrespiratorik/ gangguan metabolic.  Cara : - ambil darah + 1-5ml dari arteri, dengan spuit dan jarum berisikan hepain. - berikan label dan tanggal
  • 18. Gula Darah Puasa  Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya diabetes.  Cara : - ambil darah + 5-10ml dari vena - masukan ke dalam tabung - puaskan makan dan minum 12 jamsebelum pemeriksaan
  • 19. URINE a. Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang menggunakan bahan atau specimen urine. Antara lain : Asam urat  Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksiberbagai kelainan pada penyakit ginjal, eklampsia,keracunan timah hitam dan leukemia.  Cara : - tampung urine 24 jam dan masukan kedalam botol/ tabung  - berikan label dan tanggal pengambilan
  • 20. Bilirubin  Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksipenyakit obstruktif saluran empedu, penyakit hepar dan kanker hepar. Cara : - gunakan ictotet atau tablet bili-labstex untuk pemeriksaan bilirubiuria. - tetskan urine + 5 tetes pada tempatpemeriksaan  asbestos- cellulose. - masukan tablet dan tambahan 2 tetes air - hasil positif jika warna biru/ ungu - hasil negative jika warna merah
  • 21. FESES  Pemeriksaan dengan bahan feses dilakukan untuk mendeteksi adanya kuman seperti, salmonella, shigella,escherichiacoli, staphylococcus dll.  Persiapan dan Pelaksanaan 1. Tampung bahan dengan menggunakan spatel steril 2. Tempatkan feses dalam wadah steril dan ditutup 3. Feses jangan dicampur dengan urine 4. Jangan berikan Barium atau minyak mineral yangdapat menghambat pertumbuhan bakteri. 5. berikan label nama dan tanggal pengambilan bahanpemeriksaan
  • 22. SPUTUM  Pemeriksaan dengan bahan secret atau sputum dilakukanuntuk mendeteksi adanya kuman.  Persiapan dan Pelaksanaan : 1. Siapkan wadah dalam keadaan steril 2. Dapatkan sputum pada pagi hari sebelum makan 3. Anjurkan pasien untuk batuk agar mengeluarkan sputum 4. Pertahankan wadah dalam keadaan tertutup 5. Bila kultur untuk pemeriksaan BTA ( BakteriTahanAsam )ikut instruksi yang ada pada botol penampung. Biasanyadiperlukan 5-10 cc sputum yang dilakukan selama 3 hariberturut turut