2. KASUS PEMICU
An. Y usia 12 tahun, mengeluh demam tinggi sejak
3 hari yang lalu. Pasien juga mengatakan nyeri ulu
hati dan tidak nafsu makan. Hasil TTV: Sh: 38 C, N:
90 x/mnt, RR: 22 x/mnt, TD: 100/80 mmhg. Hasil
cek laboratorium, Hb: 12 g/dl, Ht: 37%, Leukosit
3500/ul, Trombosit: 100.000/ul. Hasil tes rumple
leed ditemukan petekie di tangan kiri
3. An. M usia 6 tahun, mengeluh demam tinggi sejak
4 hari yang lalu. Pasien terlihat lemas. Hasil TTV:
Sh: 36 C, N: 110x/mnt, RR: 26 x/mnt, TD: 100/70
mmhg. Hasil cek laboratorium, Hb: 16 g/dl, Ht:
48%, Leukosit 3500/ul, Trombosit: 80.000/ul. Akral
teraba dingin. An. M mengeluh keluar mimisan dan
gusi berdarah pagi tadi.
4. PENDAHULUAN
DHF adalah Penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus dengue.
Etiologi: virus dengue
Penularan infeksi virus dengue terjadi melalui
vektor nyamuk aedes aegypti
5. DEMAM DENGUE
Demam akut selama 2-7 hari
Nyeri kepala
Nyeri retro-orbital
Mialgia
Ruam kulit
Petekie/uji bendung positif
leukopenia
6. MANIFESTASI KLINIS DBD (MENURUT
WHO 1997)
Demam antara 2-7 hari
Terdapat minimal 1 dari manifestasi perdarahan
berikut: uji bendung positif, petekie, ekimosis,
purpura, epistaksis, perdarahan gusi, atau tempat
lain, hematemesis melena
Trombositopenia : trombosit < 100.000
Peningkatan hematokrit > 20 %
10. MASALAH KEPERAWATAN
Kekurangan volume cairan
Risiko Perdarahan
Risiko syok hipovolemik
Peningkatan suhu tubuh
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Ansietas
Takut
11. DERAJAT PENYAKIT DHF
Derajat I: demam disertai 2 atau lebih tanda: sakit
kepala, nyeri retro-orbital, mialgia, artralgia
Derajat II: gejala di atas ditambah uji bendung positif
Derajat III: gejala di atas ditambah kegagalan sirkulasi
(kulit dingin dan lembab serta gelisah)
Derajat IV: syok berat disertai dengan tekanan darah dan
nadi tidak terukur
12. PENATALAKSANAAN MEDIS
Prinsip utama adalah terapi suportif yang adekuat,
angka kematian dapat diturunkan hingga kurang 1
%
Pemeliharaan volume cairan sirkulasi merupakan
tindakan yang paling penting
Asupan cairan melalui oral ataupun intravena
14. TATALAKSANA DEMAM BERDARAH DENGUE
TANPA SYOK
Berikan anak banyak minum larutan oralit
atau jus buah, air tajin, air sirup, susu, untuk
mengganti cairan yang hilang akibat
kebocoran plasma, demam, muntah/diare.
Berikan parasetamol bila demam.
Jangan berikan asetosal atau ibuprofen
karena obat-obatan ini dapat merangsang
terjadinya perdarahan.
15. Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang:
Berikan hanya larutan isotonik seperti Ringer
laktat/asetat
Kebutuhan cairan parenteral
Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam
Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam
16. Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta
periksa laboratorium (hematokrit, trombosit,
leukosit dan hemoglobin) tiap 6 jam
17. Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis
membaik, turunkan jumlah cairan secara
bertahap sampai keadaan stabil. Cairan
intravena biasanya hanya memerlukan waktu
24–48 jam sejak kebocoran pembuluh kapiler
spontan setelah pemberian cairan
18. TATALAKSANA DEMAM BERDARAH DENGUE
DENGAN SYOK
Perlakukan hal ini sebagai gawat darurat.
Berikan oksigen 2-4 L/menit secara nasal.
Berikan 20 ml/kgBB larutan kristaloid seperti Ringer
laktat/asetat secepatnya.
Jika tidak menunjukkan perbaikan klinis, ulangi
pemberian kristaloid 20 ml/kgBB secepatnya
(maksimal 30 menit) atau pertimbangkan
pemberian koloid 10-20ml/kgBB/jam maksimal 30
ml/kgBB/24 jam.
19. Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan
hemoglobin menurun pertimbangkan terjadinya
perdarahan tersembunyi; berikan transfusi
darah/komponen.
20. Jika terdapat perbaikan klinis (pengisian kapiler
dan perfusi perifer mulai membaik, tekanan nadi
melebar), jumlah cairan dikurangi hingga 10
ml/kgBB/jam dalam 2-4 jam dan secara bertahap
diturunkan tiap 4-6 jam sesuai kondisi klinis dan
laboratorium.
Dalam banyak kasus, cairan intravena dapat
dihentikan setelah 36-48 jam. (waspada bahaya
overload cairan)