SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
BAB I 
PENDAHULUAN 
ii 
I.1 Latar Belakang 
Untuk melawan benda asing, tubuh memiliki sistem pertahanan yang 
saling mendukung.Epidermis yang berfungsi sebagai pertahanan fisik, dibantu 
oleh air mata, sebum, ludah, dan getah lambung yang mengandung unsur 
pertahanan kimiawi. 
Sistem pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan jaringan 
yang berperan dalam rseistensi terhadap bahan atau zat yang masuk kedalam 
tubuh. Jika bakteri pathogen berhasil menembus garis pertahanan pertama, tubuh 
melawan serangan dengan reaksi radang(inflamasi) atau reaksi imun yang 
spesifik. Reaksi yang dikoordinasikan sel-sel dan molekul-molekul terhadap 
banda asing yang masuk kedalam tubuh disebut respon imun. Sistem imun ini 
sangat diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya 
yang dapat ditimbulakn oleh berbagai bahan atau zat dari lingkungan hidup. 
Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang imunitas atau kekebalan 
akibat adanya rangsangan molekul asing dari luar maupun dari dalam tubuh 
hewan atau manusia, baik yang bersifat infeksius maupun non infeksius. 
Pernyataan ini berkembang dengan pesat semenjak adanya pembuktian dari 
Edward Jenner. 
Imunoglobulin adalah senyawa protein yang digunakan untuk melawan 
kuman penyakit (virus, bakteri, racun bakteri dll.), ada di dalam darah, orang 
sering menyebutnya antibodi. Setiap immunoglobulin (disingkat Ig) akan 
mengenali satu antigen (kuman penyakit) secara spesifik, artinya satu antigen 
dikenali satu antibodi spesifik. Ig diproduksi oleh sel darah putih yang disebut sel 
B atau lebih spesifik lagi sel plasma. 
Imunitas adalah merupakan jawaban reaksi tubuh terhadap bahan asing 
secara molekuler maupun seluler. Secara histories imunitas merupakan 
perlindungan terhadap penyakit, yang lebih spesifik dikenal dengan infectious 
disease. Imunitas berasal dari kata latin yaitu Immunitas.Secara umum, imunitas
merupakan respon molekul atau seluler yang mekanismenya terbagi menjadi dua 
yaitu innate immunity dan adaptive immunity. Sebagai bahan pemicu respon imun 
tersebut dikenal dengan antigen dan sebagai jawaban reaksi imun dikenal dengan 
antibodi. 
Antigen adalah substansi yang dapat dikenali dan diikat dengan baik oleh 
sistem imun. Antigen dapat berasal dari organisme (bakteri, virus, jamur, dan 
parasit) atau molekul asing bagi tubuh. Hapten adalah molekul organik kecil yang 
dapat mengikat bagian reseptor antigen.Antibodi adalah 
protein imunoglobulin yang disekresi oleh sel B yang teraktifitasi oleh antigen. 
Berat molekul antibodi berkisar 150.000 Da sampai dengan 950.000 Da yang 
tergantung pada kelasnya. 
ii 
I.2 Rumusan Masalah 
Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas yaitu : 
1. Apa saja Fungsi Sistem Imunoglobulin ? 
2. Menjelaskan Macam-macam Sistem Kekebalan Tubuh ? 
3. Unsur apa saja yang Berperan dalam Reaksi Imunoglobulin ? 
I.3 Tujuan 
Adapun tujuan yang akan dicapai adalah : 
1. Untuk mengetahui Fungsi dari Sistem Imun 
2. Untuk mengetahui Macam-macam Sistem Kekebalan Tubuh 
3. Untuk mengetahui Unsur apa saja yang Berperan 
dalam Reaksi Imunoglobulin.
BAB II 
PEMBAHASAN 
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh 
luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. 
Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar,sistem ini akan melindungi tubuh 
terhadap infeksi bakteri dsan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing 
lain dalam tubuh jika sistem kekebalan melemah,kemampuannya melindungi 
tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan pathogen, termasuk virus yang 
menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan 
juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor,dan terhambatnya sistem ini 
juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker. 
ii 
2.1 Fungsi Sistem Imun 
Sistem Imun adalah sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit. Sebuah 
sistem dalam tubuh kita yang memiliki peran vital bagi kelangsungan hidup kita. 
Ada 3 (tiga) fungsi penting yang harus dimiliki sistem imun yang sehat : 
1. Kemampuannya untuk mengenali benda-benda asing seperti bakteri, virus, 
parasit, jamur, sel kanker, dll. Fungsi ini sangat penting, karena harus bisa 
membedakan mana kawan ( bakteri yang menguntungkan dan sel tubuh yang 
baik ) mana lawan ( virus, bakteri jahat, jamur, parasit, radikal bebas dan sel-sel 
yang bermutasi yang bisa menjadi tumor/kanker ) dan mana yang orang 
biasa ( alergen, pemicu alergi ) yang harus dibiarkan lewat. 
2. Bisa bertindak secara khusus untuk menghadapi serangan benda asing itu 
3. Sistem Imun mengingat penyerang-penyerang asing itu ( rupa & rumus 
kimiawi antibodi yang digunakan untuk mengalahkan mereka yang disimpan 
didalam Transfer Factor tubuh ) sehingga bisa dengan cepat menolak serangan 
ulang di masa depan. 
Sistem imun yang sehat adalah sistem imun yang seimbang yang bisa 
meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.
2.2 Macam – macam Sistem Kekebalan Tubuh 
Sistem imun menyediakan kekebalan terhadap suatu penyakit yang disebut 
imunitas. Respon imun adalah suatu cara yang dilakukan tubuh untuk memberi 
respon terhadap masuknya patogen atau antigen tertentu ke dalam tubuh. 
Sistem perthanan tubuh terbagi atas 2 bagian yaitu : 
1. Sistem Imun Non Spesifik (Innate Immunity System) 
Innate Immunity adalah pertahanan tubuh yang mempunyai sifat tidak 
spesifik dan merupakan bagian sistem imun yang berfungsi sebagai barier 
terdepan pada awal terjadinya infeksi penyakit, oleh karena itu sering 
disebut natural ataunative immunity. 
Yang termasuk innate immunity adalah : Makrofage, sel darah merah dan 
sel assesories, selain itu juga bahan biokimia dan fisik barier seperti kulit yang 
mensekresi lisosim dan dapat merusak bakteri seperti S.aureus. oleh karena itu 
sistem ini spesifik untuk alam. Sehingga jika ada organisme melakukan penetrasi 
melalui permukaan epithel akan dianulir oleh sitem Retikulum Endothelium (RE) 
yang merupakan turunan dari sel sumsung tulang yang berfungsi menangkap, 
internelisasi dan merusak agen infeksius. Dalam hal ini yang bertindak 
memfagositosit adalah sel kuffer. Selain itu juga sel darah merah termasuk 
eosinophil, PMN dan monosit dapat migrasi ke dalam jaringan yang dapat 
merangsang secara invasive. 
Sel lainnya adalah natural killer, leukosit, sel ini cocok untuk mengenali 
perubahan permukaan pada sel yang terinfeksi, seperti mengikat dan membunuh 
sel yang dipengaruhi oleh interferon. Interferon adalah termasuk antibodi 
spesifik yang diproduksi oleh sel target atau sel terinfeksi. 
Faktor lain yang termasuk innate immunity adalah protein serum yang 
merupakan protein fase akut. Protein ini mempunyai efek sebagai perlindungan 
melalui interaksi komplek dengan komplemen, yang selanjutnya diikuti lisisnya 
agen penyakit. 
Sebagai tanda awal dari respon imun adalah inflamasi yang merupakan 
reaksi dari tubuh terhadap injuri seperti invasi agen infeksius. Terjadinya proses 
ii
ini dapat ditandai dengan 3 hal yaitu pertama terjadi peningkatan daerah ke daerah 
infeksi, kedua peningkatan permeabilitas kapiler yang menyebabkan reaksi sel 
endithel, sehingga terjadi reaksi silang antara molekul besar dan sel endotelial dan 
ketiga adalah terjadinya migrasi leukosit (PMN) dan makrofage dan kapiler ke 
jaringan sekitar. 
Pertahanan non spesifik terbagi atas 3 bagian yaitu : 
a. Pertahanan Fisik : Kulit, Membran Mukosa 
b. Pertahanan Kimiawi : Saliva, Air mata, Lisozim (enzim penghancur) 
c. Pertahanan Biologis : Sel darah putih yang bersifat fagosit (neutrofil, monosit, 
acidofil), protein antimikroba dan respon pembengkakan (inflammatory). 
2. Sistem Imun Spesifik (Adaptive Immunity System) 
Adaptive Immunity adalah merupakan sistem pertahanan tibuh lapis kedua, 
jika innate immunity tidak mampu mengeliminasi agen penyakit. Hal ini terjadi 
jika fagosit tidak mengenali agen infeksius sebab hanya sedikit reseptor yang 
cocok untuk agen infeksius atau agen tidak bertindak sebagai faktor antigen 
terlarut (solube antigen) yang aktif. Jika hal ini terus menerus, maka akan 
diperlukan molekul spesifik yang akan berikatan langsung dengan antigen 
infeksius yang dikenal dengan antibodi dan selanjutnya akan terjadi proses 
fagotosis. 
Antibodi diproduksi oleh sel B yang merupakan molekul fleksibel dan 
bertindak sebagai adaptor antara agen infeksius dan fagosit. Antibodi mempunyai 
2 fungsi selain mempunyai variabel antibodi yang berbeda dan mengikat agen 
infeksius juga mengikat reseptor sel dan selanjutnya mengaktifkan komplemen 
yang diakhiri dengan terjadinya lisis. 
Sistem Imun ini disebut Spesifik karena : dilakukan hanya oleh sel darah 
putih Limfosit, membentuk kekebalan tubuh, dipicu oleh antigen (senyawa asing) 
sehingga terjadi pembentukan antibodi dan setiap antibodi spesifik untuk antigen 
tertentu. Limfosit berperan dalam imunitas yang diperantarai sel dan antibodi. 
ii
2.3 Unsur – unsur yang Berperan dalam Reaksi Imunoglobulin 
Sebelumnya telah kita sebutkan bahwa antibodi adalah sejenis protein. 
Protein-protein yang berfungsi untuk melindungi tubuh lewat p roses kekebalan ini 
dinamakan “Imuno globulin”, disingkat “Ig”. 
Protein paling khas pada sistem pertahanan, molekul imuno 
globulin mengikatkan diri pada antigen untuk menginformasikan kepada sel-sel 
kekebalan lainnya tentang keberadaan antigen tersebut atau untuk memulai reaksi 
berantai perang penghancuran. 
ii 
1) Sel B 
Sel B adalah limfosit yang memainkan peran penting pada respon imun 
humoral yang berbalik pada imunitas selular yang diperintah oleh sel T. Fungsi 
utama sel B adalah untuk membuat antibodi melawan antigen. Sel B adalah 
komponen sistem kekebalan tiruan. 
Pencerap antigen pada sel B, biasa disebut pencerap sel B, 
merupakanimunoglobulin. Pada saat sel B teraktivasi oleh antigen, sel B 
terdiferensiasi menjadi sel plasma yang memproduksi molekul antibodi dari 
antigen yang terikat pada pencerapnya. 
Sel B terbagi menjadi dua jenis: 
a. Sel B-1 atau sel B CD5, merupakan sel B yang ditemukan pada 
ruangperitoneal dan pleural dan memiliki kemampuan untuk berkembangbiak. 
b. Sel B-2 atau sel B konvensional, merupakan sel B hasil sintesis sumsum 
tulang yang memenuhi plasma darah dan jaringan sistem limfatik dan tidak 
memiliki kemampuan untuk berkembangbiak. 
Sel B berasal dari sel punca yang berada pada jaringan hemopoietik di 
dalam sumsum tulang. 
2) Sel T 
Sel T adalah sel di dalam salah satu grup sel darah putih yang diketahui 
sebagai limfosit dan memainkan peran utama pada kekebalan selular. Sel T 
mampu membedakan jenis patogen dengan kemampuan berevolusi sepanjang 
waktu demi peningkatan kekebalan setiap kali tubuh terpapar patogen. Hal ini
dimungkinkan karena sejumlah sel T teraktivasi menjadi sel T memori dengan 
kemampuan untuk berkembangbiak dengan cepat untuk melawan infeksi yang 
mungkin terulang kembali. Kemampuan sel T untuk mengingat infeksi tertentu 
dan sistematika perlawanannya, dieksploitasi sepanjang proses vaksinasi, yang 
dipelajari padasistem kekebalan tiruan. 
Respon yang dilakukan oleh sel T adalah interaksi yang terjadi antara 
reseptor sel T (bahasa Inggris: T cell receptor, TCR) dan peptida MHC pada 
permukaan sel sehingga menimbulkan antarmuka antara sel T dan sel target yang 
diikat lebih lanjut oleh molekul co-receptor dan co-binding. Ikatan polivalen yang 
terjadi memungkinkan pengiriman sinyal antar kedua sel. Sebuah 
fragmen peptidakecil yang melambangkan seluruh isi selular, dikirimkan oleh sel 
target ke antarmuka sebagai MHC untuk dipindai oleh TCR yang mencari sinyal 
asing denganlintasan pengenalan antigen. Aktivasi sel T memberikan respon 
kekebalan yang berlainan seperti produksi antibodi, aktivasi sel fagosit atau 
penghancuran sel target dalam seketika. Dengan demikian respon kekebalan 
tiruan terhadap berbagai macam penyakit diterapkan. 
Sel T memiliki prekursor berupa sel punca hematopoietik yang bermigrasi 
dari sumsum tulang menuju kelenjar timus, tempat sel punca tersebut mengalami 
rekombinasi VDJ pada rantai-beta pencerapnya, guna membentuk protein TCR 
yang disebut pre-TCR, pencerap spesial pada permukaan sel yang 
disebut pencerap sel T(bahasa Inggris: T cell receptor, TCR). "T" pada kata sel T 
adalah singkatan dari kata timus yang merupakan organ penting tempat sel T 
tumbuh dan menjadi matang. Beberapa jenis sel T telah ditemukan dan diketahui 
mempunyai fungsi yang berbeda-beda. 
Sel T terbagi menjadi tiga jenis, masing-masing dari ketiga jenis tersebut 
mempunyai tugas / fungsi yang berbeda-beda : 
a. Sel T sitotoksik (killer), berfungsi membunuh sel-sel yang terinfekasi, sel ini 
dapat membunuh berbagai bibit penyakit, dan sel kanker. 
b. Sel T supressor (penekan), mempunyai efek menstabilkan jumlah sel killer 
agar sel killer tidak membunuh sel-sel tubuh yang sehat. 
ii
c. Sel T penolong (helper), berfungsi membantu zat antibodi dan sel B penghasil 
antibodi. Sel ini mengatur respons, kekebalan tubuh dengan cara mengenali 
dan mengaktifkan limfosit yang lain. 
ii 
3) Imuno globulin G (IgG) 
Imunoglobulin G adalah divalen antigen. Antibodi ini adalah 
imunoglobulin yang paling sering/banyak ditemukan dalam sumsum tulang 
belakang, darah, lymfe dan cairan peritoneal. Ia mempunyai waktu paroh biologik 
selama 23 hari dan merupakan imunitas yang baik (sebagai serum transfer). Ia 
dapat mengaglutinasi antigen yang tidak larut. IgG adalah satu-satunya 
imunoglobulin yang dapat melewati plasenta. 
4) Imuno globulin A (IgA) 
Imunoglobulin A adalah antibodi sekretori, ditemukan dalam saliva, 
keringat, air mata, cairan mukosa, susu, cairan lambung dan sebgainya. Yang 
aktiv adalah bentuk dimer (yy), sedangkan yang monomer (y) tidak aktif. Jaringan 
yang mensekresi bentuk bentuk dimer ini ialah sel epithel yang bertindak sebagai 
reseptor IgA, yang kemudian sel tersebut bersama IgA masuk kedalam lumen. 
Fungsi dari IgA ini ialah: 
a. Mencegah kuman patogen menyerang permukaan sel mukosa 
b. Tidak efektif dlam mengikat komplemen 
c. Bersifat bakterisida dengan kondisinya sebagai lysozim yang ada dalam cairan 
sekretori yang mengandung IgA 
d. Bersifat antiviral dan glutinin yang efektif 
5) Imuno globulin M (IgM) 
Imunoglobulin M ditemukan pada permukaan sel B yang matang. IgM 
mempunyai waktu paroh biologi 5 hari, mempunyai bentuk pentamer dengan lima 
valensi. Imunoglobulin ini hanya dibentuk oleh faetus. Peningkatan jumlah IgM 
mencerminkan adanya infeksi baru atai adanya antigen (imunisasi/vaksinasi). IgM 
adalah merupakan aglutinin yang efisien dan merupakan isohem- aglutinin 
alamiah. IgM sngat efisien dalam mengaktifkan komplemen. IgM dibentuk
setelah terbentuk T-independen antigen, dan setelah imunisasi dengan T-dependent 
ii 
antigen. 
6) Imuno globulin D (IgD) 
Imunoglobulin D ini berjumlah sedikit dalam serum. IgD adalah penenda 
permukaan pada sel B yang matang. IgD dibentuk bersama dengan IgM oleh sel B 
normal. Sel B membentuk IgD dan IgM karena untuk membedakan unit dari 
RNA. 
7) Imuno globulin E (IgE) 
Imunoglobulin E ditemukan sedikit dalam serum, terutama kalau berikatan 
dengan mast sel dan basophil secara efektif, tetapi kurang efektif dengan 
eosinpphil. IgE berikatan pada reseptor Fc pada sel-sel tersebut. Dengan adanya 
antigen yang spesifik untuk IgE, imunoglobulin ini menjadi bereaksi silang untuk 
memacu degranulasi dan membebaskan histamin dan komponen lainnya sehingga 
menyebabkan reaksi anaphylaksis. IgE sangat berguna untuk melawan parasit.
BAB III 
PENUTUP 
ii 
3.1 Kesimpulan 
Fungsi sistem imun : 
a. Penangkal benda asing yang masuk kedalam tubuh 
b. Untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen 
tubuh yang lebih tua. 
Macam – macam sistem kekebalan tubuh : 
a. Sistem Imun Non Spesifik (Innate Immunity System) 
b. Sistem Imun Spesifik (Adaptive Immunity System) 
Unsur – unsur yang berperan dalam reaksi imunoglobulin : 
1. Sel B 
2. Sel T 
3. Imuno globulin G (IgG) 
4. Imuno globulin A (IgA) 
5. Imuno globulin M (IgM) 
6. Imuno globulin D (IgD) 
7. Imuno globulin E (IgE) 
3.2 Kritik dan Saran 
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah duraikan, kami selaku 
pemakalah mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun baik bagi 
pemakalah maupun masyarakat pada umumnya demi kesempurnaan pemyusunan 
makalah selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA 
1. A.Rantam, Fedik. 2003. Metode Imunologi. Airlangga University Press. 
ii 
Surabaya. 
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_B 
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_T 
4. http://www.sodiycxacun.web.id/2010/01/klasifikasi-antibodi.html 
5. http://www.4lifetransferfactormakassar.com/index.php/sistem-imun/ 
fungsi-sistem-imun
KATA PENGANTAR 
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan 
rahmat dan karunia nya serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan 
makalah Imonoglobulin. 
Makalah ini merupakan tugas Individu. Penulis mengucapkan terima kasih 
kepada Dosen serta semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah 
ini, sehingga akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari tidak 
ada gading yang tak retak’’ penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam 
pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah 
ilmu pengetahuan kita semua. 
Penulis juga mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan 
ii 
makalah ini. 
Raha, November 2013 
Penulis
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i 
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii 
BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1 
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2 
1.3 Tujuan................................................................................................................ 2 
ii 
BAB II PEMBAHASAN 
2.1 Fungsi sistim imun .................................................................................. 3 
2.2 macam-macam sistim kekebalan tubuh .................................................. 4 
2.3 unsur-unsur yang berperan dalam reaksi imunoglobulin ........................ 6 
BAB III PENUTUP 
3.1Kesimpulan............................................................................................10 
3.2 Saran.....................................................................................................10 
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
ii 
TUGAS : INDIVIDU 
MAKALAH 
IMONOGLOBULIN 
DI SUSUN OLEH: 
NAMA : SITTI MAYANSARI 
NIM : 2013.IB.0040 
TINGKAT : I A. 
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA 
KABUPATEN MUNA 
2013/2014

More Related Content

What's hot

Makalah tekayasa genetika dan sistem imun
Makalah tekayasa genetika dan sistem imunMakalah tekayasa genetika dan sistem imun
Makalah tekayasa genetika dan sistem imunMJM Networks
 
Sistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhSistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhLilik Sholeha
 
Artificial Immune sSystem
Artificial Immune sSystem Artificial Immune sSystem
Artificial Immune sSystem zaenal mustofa
 
Makalah sistem imun
Makalah  sistem imunMakalah  sistem imun
Makalah sistem imunWarnet Raha
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
 
Sistem Imunitas
Sistem ImunitasSistem Imunitas
Sistem ImunitasIda Djafar
 
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhBab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhSMAN 2 Indramayu
 

What's hot (12)

Makalah tekayasa genetika dan sistem imun
Makalah tekayasa genetika dan sistem imunMakalah tekayasa genetika dan sistem imun
Makalah tekayasa genetika dan sistem imun
 
Sistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhSistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuh
 
Resume imunologi
Resume imunologiResume imunologi
Resume imunologi
 
Artificial Immune sSystem
Artificial Immune sSystem Artificial Immune sSystem
Artificial Immune sSystem
 
Makalah sistem imun
Makalah  sistem imunMakalah  sistem imun
Makalah sistem imun
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Makalah sistem kekebalan
Makalah sistem kekebalanMakalah sistem kekebalan
Makalah sistem kekebalan
 
Sistem Imunitas
Sistem ImunitasSistem Imunitas
Sistem Imunitas
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitasAsuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
 
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhBab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
 

Viewers also liked

Makalah hubungan asfiksia dengan tbc
Makalah hubungan asfiksia dengan  tbcMakalah hubungan asfiksia dengan  tbc
Makalah hubungan asfiksia dengan tbcSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraSeptian Muna Barakati
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Septian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan  post maturMakalah hubungan asfiksia dengan  post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan post maturSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuMakalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuSeptian Muna Barakati
 

Viewers also liked (20)

Makalah hubungan asfiksia dengan tbc
Makalah hubungan asfiksia dengan  tbcMakalah hubungan asfiksia dengan  tbc
Makalah hubungan asfiksia dengan tbc
 
Makalah global warning
Makalah global warningMakalah global warning
Makalah global warning
 
Makalah profesi keguruan 6
Makalah profesi keguruan 6Makalah profesi keguruan 6
Makalah profesi keguruan 6
 
Makalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologiMakalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologi
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
Makalah hipersensitivitas
Makalah hipersensitivitasMakalah hipersensitivitas
Makalah hipersensitivitas
 
Makalah huruf kapital
Makalah huruf kapitalMakalah huruf kapital
Makalah huruf kapital
 
Makalah hubungan asfiksia dengan post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan  post maturMakalah hubungan asfiksia dengan  post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan post matur
 
Makalah hpp akpe raha
Makalah hpp akpe rahaMakalah hpp akpe raha
Makalah hpp akpe raha
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islam
 
Makalah immunoglobulin
Makalah immunoglobulinMakalah immunoglobulin
Makalah immunoglobulin
 
Makalah ilmu logika
Makalah ilmu logikaMakalah ilmu logika
Makalah ilmu logika
 
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuMakalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Makalah profesi keguruan 4
Makalah profesi keguruan 4Makalah profesi keguruan 4
Makalah profesi keguruan 4
 
Rediger sur internet
Rediger sur internetRediger sur internet
Rediger sur internet
 

Similar to Makalah imunoglobin 2 (20)

Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin lengkap
Makalah imunoglobin lengkapMakalah imunoglobin lengkap
Makalah imunoglobin lengkap
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuhSistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
 
Makalah imunologi2
Makalah imunologi2Makalah imunologi2
Makalah imunologi2
 
imunologi1.ppt
imunologi1.pptimunologi1.ppt
imunologi1.ppt
 
Sistem imun.ppt
Sistem imun.pptSistem imun.ppt
Sistem imun.ppt
 
kuliahs1s2prinsipdasarsistemimun.ppt
kuliahs1s2prinsipdasarsistemimun.pptkuliahs1s2prinsipdasarsistemimun.ppt
kuliahs1s2prinsipdasarsistemimun.ppt
 
Sistem Imun 2.ppt
Sistem Imun 2.pptSistem Imun 2.ppt
Sistem Imun 2.ppt
 
Anfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitasAnfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitas
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 

Recently uploaded (9)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 

Makalah imunoglobin 2

  • 1. BAB I PENDAHULUAN ii I.1 Latar Belakang Untuk melawan benda asing, tubuh memiliki sistem pertahanan yang saling mendukung.Epidermis yang berfungsi sebagai pertahanan fisik, dibantu oleh air mata, sebum, ludah, dan getah lambung yang mengandung unsur pertahanan kimiawi. Sistem pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan jaringan yang berperan dalam rseistensi terhadap bahan atau zat yang masuk kedalam tubuh. Jika bakteri pathogen berhasil menembus garis pertahanan pertama, tubuh melawan serangan dengan reaksi radang(inflamasi) atau reaksi imun yang spesifik. Reaksi yang dikoordinasikan sel-sel dan molekul-molekul terhadap banda asing yang masuk kedalam tubuh disebut respon imun. Sistem imun ini sangat diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulakn oleh berbagai bahan atau zat dari lingkungan hidup. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang imunitas atau kekebalan akibat adanya rangsangan molekul asing dari luar maupun dari dalam tubuh hewan atau manusia, baik yang bersifat infeksius maupun non infeksius. Pernyataan ini berkembang dengan pesat semenjak adanya pembuktian dari Edward Jenner. Imunoglobulin adalah senyawa protein yang digunakan untuk melawan kuman penyakit (virus, bakteri, racun bakteri dll.), ada di dalam darah, orang sering menyebutnya antibodi. Setiap immunoglobulin (disingkat Ig) akan mengenali satu antigen (kuman penyakit) secara spesifik, artinya satu antigen dikenali satu antibodi spesifik. Ig diproduksi oleh sel darah putih yang disebut sel B atau lebih spesifik lagi sel plasma. Imunitas adalah merupakan jawaban reaksi tubuh terhadap bahan asing secara molekuler maupun seluler. Secara histories imunitas merupakan perlindungan terhadap penyakit, yang lebih spesifik dikenal dengan infectious disease. Imunitas berasal dari kata latin yaitu Immunitas.Secara umum, imunitas
  • 2. merupakan respon molekul atau seluler yang mekanismenya terbagi menjadi dua yaitu innate immunity dan adaptive immunity. Sebagai bahan pemicu respon imun tersebut dikenal dengan antigen dan sebagai jawaban reaksi imun dikenal dengan antibodi. Antigen adalah substansi yang dapat dikenali dan diikat dengan baik oleh sistem imun. Antigen dapat berasal dari organisme (bakteri, virus, jamur, dan parasit) atau molekul asing bagi tubuh. Hapten adalah molekul organik kecil yang dapat mengikat bagian reseptor antigen.Antibodi adalah protein imunoglobulin yang disekresi oleh sel B yang teraktifitasi oleh antigen. Berat molekul antibodi berkisar 150.000 Da sampai dengan 950.000 Da yang tergantung pada kelasnya. ii I.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas yaitu : 1. Apa saja Fungsi Sistem Imunoglobulin ? 2. Menjelaskan Macam-macam Sistem Kekebalan Tubuh ? 3. Unsur apa saja yang Berperan dalam Reaksi Imunoglobulin ? I.3 Tujuan Adapun tujuan yang akan dicapai adalah : 1. Untuk mengetahui Fungsi dari Sistem Imun 2. Untuk mengetahui Macam-macam Sistem Kekebalan Tubuh 3. Untuk mengetahui Unsur apa saja yang Berperan dalam Reaksi Imunoglobulin.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar,sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dsan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh jika sistem kekebalan melemah,kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan pathogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor,dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker. ii 2.1 Fungsi Sistem Imun Sistem Imun adalah sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit. Sebuah sistem dalam tubuh kita yang memiliki peran vital bagi kelangsungan hidup kita. Ada 3 (tiga) fungsi penting yang harus dimiliki sistem imun yang sehat : 1. Kemampuannya untuk mengenali benda-benda asing seperti bakteri, virus, parasit, jamur, sel kanker, dll. Fungsi ini sangat penting, karena harus bisa membedakan mana kawan ( bakteri yang menguntungkan dan sel tubuh yang baik ) mana lawan ( virus, bakteri jahat, jamur, parasit, radikal bebas dan sel-sel yang bermutasi yang bisa menjadi tumor/kanker ) dan mana yang orang biasa ( alergen, pemicu alergi ) yang harus dibiarkan lewat. 2. Bisa bertindak secara khusus untuk menghadapi serangan benda asing itu 3. Sistem Imun mengingat penyerang-penyerang asing itu ( rupa & rumus kimiawi antibodi yang digunakan untuk mengalahkan mereka yang disimpan didalam Transfer Factor tubuh ) sehingga bisa dengan cepat menolak serangan ulang di masa depan. Sistem imun yang sehat adalah sistem imun yang seimbang yang bisa meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.
  • 4. 2.2 Macam – macam Sistem Kekebalan Tubuh Sistem imun menyediakan kekebalan terhadap suatu penyakit yang disebut imunitas. Respon imun adalah suatu cara yang dilakukan tubuh untuk memberi respon terhadap masuknya patogen atau antigen tertentu ke dalam tubuh. Sistem perthanan tubuh terbagi atas 2 bagian yaitu : 1. Sistem Imun Non Spesifik (Innate Immunity System) Innate Immunity adalah pertahanan tubuh yang mempunyai sifat tidak spesifik dan merupakan bagian sistem imun yang berfungsi sebagai barier terdepan pada awal terjadinya infeksi penyakit, oleh karena itu sering disebut natural ataunative immunity. Yang termasuk innate immunity adalah : Makrofage, sel darah merah dan sel assesories, selain itu juga bahan biokimia dan fisik barier seperti kulit yang mensekresi lisosim dan dapat merusak bakteri seperti S.aureus. oleh karena itu sistem ini spesifik untuk alam. Sehingga jika ada organisme melakukan penetrasi melalui permukaan epithel akan dianulir oleh sitem Retikulum Endothelium (RE) yang merupakan turunan dari sel sumsung tulang yang berfungsi menangkap, internelisasi dan merusak agen infeksius. Dalam hal ini yang bertindak memfagositosit adalah sel kuffer. Selain itu juga sel darah merah termasuk eosinophil, PMN dan monosit dapat migrasi ke dalam jaringan yang dapat merangsang secara invasive. Sel lainnya adalah natural killer, leukosit, sel ini cocok untuk mengenali perubahan permukaan pada sel yang terinfeksi, seperti mengikat dan membunuh sel yang dipengaruhi oleh interferon. Interferon adalah termasuk antibodi spesifik yang diproduksi oleh sel target atau sel terinfeksi. Faktor lain yang termasuk innate immunity adalah protein serum yang merupakan protein fase akut. Protein ini mempunyai efek sebagai perlindungan melalui interaksi komplek dengan komplemen, yang selanjutnya diikuti lisisnya agen penyakit. Sebagai tanda awal dari respon imun adalah inflamasi yang merupakan reaksi dari tubuh terhadap injuri seperti invasi agen infeksius. Terjadinya proses ii
  • 5. ini dapat ditandai dengan 3 hal yaitu pertama terjadi peningkatan daerah ke daerah infeksi, kedua peningkatan permeabilitas kapiler yang menyebabkan reaksi sel endithel, sehingga terjadi reaksi silang antara molekul besar dan sel endotelial dan ketiga adalah terjadinya migrasi leukosit (PMN) dan makrofage dan kapiler ke jaringan sekitar. Pertahanan non spesifik terbagi atas 3 bagian yaitu : a. Pertahanan Fisik : Kulit, Membran Mukosa b. Pertahanan Kimiawi : Saliva, Air mata, Lisozim (enzim penghancur) c. Pertahanan Biologis : Sel darah putih yang bersifat fagosit (neutrofil, monosit, acidofil), protein antimikroba dan respon pembengkakan (inflammatory). 2. Sistem Imun Spesifik (Adaptive Immunity System) Adaptive Immunity adalah merupakan sistem pertahanan tibuh lapis kedua, jika innate immunity tidak mampu mengeliminasi agen penyakit. Hal ini terjadi jika fagosit tidak mengenali agen infeksius sebab hanya sedikit reseptor yang cocok untuk agen infeksius atau agen tidak bertindak sebagai faktor antigen terlarut (solube antigen) yang aktif. Jika hal ini terus menerus, maka akan diperlukan molekul spesifik yang akan berikatan langsung dengan antigen infeksius yang dikenal dengan antibodi dan selanjutnya akan terjadi proses fagotosis. Antibodi diproduksi oleh sel B yang merupakan molekul fleksibel dan bertindak sebagai adaptor antara agen infeksius dan fagosit. Antibodi mempunyai 2 fungsi selain mempunyai variabel antibodi yang berbeda dan mengikat agen infeksius juga mengikat reseptor sel dan selanjutnya mengaktifkan komplemen yang diakhiri dengan terjadinya lisis. Sistem Imun ini disebut Spesifik karena : dilakukan hanya oleh sel darah putih Limfosit, membentuk kekebalan tubuh, dipicu oleh antigen (senyawa asing) sehingga terjadi pembentukan antibodi dan setiap antibodi spesifik untuk antigen tertentu. Limfosit berperan dalam imunitas yang diperantarai sel dan antibodi. ii
  • 6. 2.3 Unsur – unsur yang Berperan dalam Reaksi Imunoglobulin Sebelumnya telah kita sebutkan bahwa antibodi adalah sejenis protein. Protein-protein yang berfungsi untuk melindungi tubuh lewat p roses kekebalan ini dinamakan “Imuno globulin”, disingkat “Ig”. Protein paling khas pada sistem pertahanan, molekul imuno globulin mengikatkan diri pada antigen untuk menginformasikan kepada sel-sel kekebalan lainnya tentang keberadaan antigen tersebut atau untuk memulai reaksi berantai perang penghancuran. ii 1) Sel B Sel B adalah limfosit yang memainkan peran penting pada respon imun humoral yang berbalik pada imunitas selular yang diperintah oleh sel T. Fungsi utama sel B adalah untuk membuat antibodi melawan antigen. Sel B adalah komponen sistem kekebalan tiruan. Pencerap antigen pada sel B, biasa disebut pencerap sel B, merupakanimunoglobulin. Pada saat sel B teraktivasi oleh antigen, sel B terdiferensiasi menjadi sel plasma yang memproduksi molekul antibodi dari antigen yang terikat pada pencerapnya. Sel B terbagi menjadi dua jenis: a. Sel B-1 atau sel B CD5, merupakan sel B yang ditemukan pada ruangperitoneal dan pleural dan memiliki kemampuan untuk berkembangbiak. b. Sel B-2 atau sel B konvensional, merupakan sel B hasil sintesis sumsum tulang yang memenuhi plasma darah dan jaringan sistem limfatik dan tidak memiliki kemampuan untuk berkembangbiak. Sel B berasal dari sel punca yang berada pada jaringan hemopoietik di dalam sumsum tulang. 2) Sel T Sel T adalah sel di dalam salah satu grup sel darah putih yang diketahui sebagai limfosit dan memainkan peran utama pada kekebalan selular. Sel T mampu membedakan jenis patogen dengan kemampuan berevolusi sepanjang waktu demi peningkatan kekebalan setiap kali tubuh terpapar patogen. Hal ini
  • 7. dimungkinkan karena sejumlah sel T teraktivasi menjadi sel T memori dengan kemampuan untuk berkembangbiak dengan cepat untuk melawan infeksi yang mungkin terulang kembali. Kemampuan sel T untuk mengingat infeksi tertentu dan sistematika perlawanannya, dieksploitasi sepanjang proses vaksinasi, yang dipelajari padasistem kekebalan tiruan. Respon yang dilakukan oleh sel T adalah interaksi yang terjadi antara reseptor sel T (bahasa Inggris: T cell receptor, TCR) dan peptida MHC pada permukaan sel sehingga menimbulkan antarmuka antara sel T dan sel target yang diikat lebih lanjut oleh molekul co-receptor dan co-binding. Ikatan polivalen yang terjadi memungkinkan pengiriman sinyal antar kedua sel. Sebuah fragmen peptidakecil yang melambangkan seluruh isi selular, dikirimkan oleh sel target ke antarmuka sebagai MHC untuk dipindai oleh TCR yang mencari sinyal asing denganlintasan pengenalan antigen. Aktivasi sel T memberikan respon kekebalan yang berlainan seperti produksi antibodi, aktivasi sel fagosit atau penghancuran sel target dalam seketika. Dengan demikian respon kekebalan tiruan terhadap berbagai macam penyakit diterapkan. Sel T memiliki prekursor berupa sel punca hematopoietik yang bermigrasi dari sumsum tulang menuju kelenjar timus, tempat sel punca tersebut mengalami rekombinasi VDJ pada rantai-beta pencerapnya, guna membentuk protein TCR yang disebut pre-TCR, pencerap spesial pada permukaan sel yang disebut pencerap sel T(bahasa Inggris: T cell receptor, TCR). "T" pada kata sel T adalah singkatan dari kata timus yang merupakan organ penting tempat sel T tumbuh dan menjadi matang. Beberapa jenis sel T telah ditemukan dan diketahui mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Sel T terbagi menjadi tiga jenis, masing-masing dari ketiga jenis tersebut mempunyai tugas / fungsi yang berbeda-beda : a. Sel T sitotoksik (killer), berfungsi membunuh sel-sel yang terinfekasi, sel ini dapat membunuh berbagai bibit penyakit, dan sel kanker. b. Sel T supressor (penekan), mempunyai efek menstabilkan jumlah sel killer agar sel killer tidak membunuh sel-sel tubuh yang sehat. ii
  • 8. c. Sel T penolong (helper), berfungsi membantu zat antibodi dan sel B penghasil antibodi. Sel ini mengatur respons, kekebalan tubuh dengan cara mengenali dan mengaktifkan limfosit yang lain. ii 3) Imuno globulin G (IgG) Imunoglobulin G adalah divalen antigen. Antibodi ini adalah imunoglobulin yang paling sering/banyak ditemukan dalam sumsum tulang belakang, darah, lymfe dan cairan peritoneal. Ia mempunyai waktu paroh biologik selama 23 hari dan merupakan imunitas yang baik (sebagai serum transfer). Ia dapat mengaglutinasi antigen yang tidak larut. IgG adalah satu-satunya imunoglobulin yang dapat melewati plasenta. 4) Imuno globulin A (IgA) Imunoglobulin A adalah antibodi sekretori, ditemukan dalam saliva, keringat, air mata, cairan mukosa, susu, cairan lambung dan sebgainya. Yang aktiv adalah bentuk dimer (yy), sedangkan yang monomer (y) tidak aktif. Jaringan yang mensekresi bentuk bentuk dimer ini ialah sel epithel yang bertindak sebagai reseptor IgA, yang kemudian sel tersebut bersama IgA masuk kedalam lumen. Fungsi dari IgA ini ialah: a. Mencegah kuman patogen menyerang permukaan sel mukosa b. Tidak efektif dlam mengikat komplemen c. Bersifat bakterisida dengan kondisinya sebagai lysozim yang ada dalam cairan sekretori yang mengandung IgA d. Bersifat antiviral dan glutinin yang efektif 5) Imuno globulin M (IgM) Imunoglobulin M ditemukan pada permukaan sel B yang matang. IgM mempunyai waktu paroh biologi 5 hari, mempunyai bentuk pentamer dengan lima valensi. Imunoglobulin ini hanya dibentuk oleh faetus. Peningkatan jumlah IgM mencerminkan adanya infeksi baru atai adanya antigen (imunisasi/vaksinasi). IgM adalah merupakan aglutinin yang efisien dan merupakan isohem- aglutinin alamiah. IgM sngat efisien dalam mengaktifkan komplemen. IgM dibentuk
  • 9. setelah terbentuk T-independen antigen, dan setelah imunisasi dengan T-dependent ii antigen. 6) Imuno globulin D (IgD) Imunoglobulin D ini berjumlah sedikit dalam serum. IgD adalah penenda permukaan pada sel B yang matang. IgD dibentuk bersama dengan IgM oleh sel B normal. Sel B membentuk IgD dan IgM karena untuk membedakan unit dari RNA. 7) Imuno globulin E (IgE) Imunoglobulin E ditemukan sedikit dalam serum, terutama kalau berikatan dengan mast sel dan basophil secara efektif, tetapi kurang efektif dengan eosinpphil. IgE berikatan pada reseptor Fc pada sel-sel tersebut. Dengan adanya antigen yang spesifik untuk IgE, imunoglobulin ini menjadi bereaksi silang untuk memacu degranulasi dan membebaskan histamin dan komponen lainnya sehingga menyebabkan reaksi anaphylaksis. IgE sangat berguna untuk melawan parasit.
  • 10. BAB III PENUTUP ii 3.1 Kesimpulan Fungsi sistem imun : a. Penangkal benda asing yang masuk kedalam tubuh b. Untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen tubuh yang lebih tua. Macam – macam sistem kekebalan tubuh : a. Sistem Imun Non Spesifik (Innate Immunity System) b. Sistem Imun Spesifik (Adaptive Immunity System) Unsur – unsur yang berperan dalam reaksi imunoglobulin : 1. Sel B 2. Sel T 3. Imuno globulin G (IgG) 4. Imuno globulin A (IgA) 5. Imuno globulin M (IgM) 6. Imuno globulin D (IgD) 7. Imuno globulin E (IgE) 3.2 Kritik dan Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah duraikan, kami selaku pemakalah mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun baik bagi pemakalah maupun masyarakat pada umumnya demi kesempurnaan pemyusunan makalah selanjutnya
  • 11. DAFTAR PUSTAKA 1. A.Rantam, Fedik. 2003. Metode Imunologi. Airlangga University Press. ii Surabaya. 2. http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_B 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_T 4. http://www.sodiycxacun.web.id/2010/01/klasifikasi-antibodi.html 5. http://www.4lifetransferfactormakassar.com/index.php/sistem-imun/ fungsi-sistem-imun
  • 12. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia nya serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Imonoglobulin. Makalah ini merupakan tugas Individu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen serta semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari tidak ada gading yang tak retak’’ penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita semua. Penulis juga mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan ii makalah ini. Raha, November 2013 Penulis
  • 13. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2 1.3 Tujuan................................................................................................................ 2 ii BAB II PEMBAHASAN 2.1 Fungsi sistim imun .................................................................................. 3 2.2 macam-macam sistim kekebalan tubuh .................................................. 4 2.3 unsur-unsur yang berperan dalam reaksi imunoglobulin ........................ 6 BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan............................................................................................10 3.2 Saran.....................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
  • 14. ii TUGAS : INDIVIDU MAKALAH IMONOGLOBULIN DI SUSUN OLEH: NAMA : SITTI MAYANSARI NIM : 2013.IB.0040 TINGKAT : I A. AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2013/2014