SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
BAB I 
PENDAHULUAN 
I.1 Latar Belakang 
Immunoglobulin adalah senyawa protein yang digunakan untuk melawan 
kuman penyakit (virus, bakteri, racun bakteri dll.), ada di dalam darah, orang 
sering menyebutnya antibodi. Setiap immunoglobulin (disingkat Ig) akan 
mengenali satu antigen (kuman penyakit) secara spesifik, artinya satu antigen 
dikenali satu antibodi spesifik. Ig diproduksi oleh sel darah putih yang disebut sel 
B atau lebih spesifik lagi sel plasma. 
Imunitas adalah merupakan jawaban reaksi tubuh terhadap bahan asing 
secara molekuler maupun seluler. Secara histories imunitas merupakan 
perlindungan terhadap penyakit, yang lebih spesifik dikenal dengan infectious 
disease. Imunitas berasal dari kata latin yaitu Immunitas. Secara umum, imunitas 
merupakan respon molekul atau seluler yang mekanismenya terbagi menjadi dua 
yaitu innate immunity dan adaptive immunity. Sebagai bahan pemicu respon imun 
tersebut dikenal dengan antigen dan sebagai jawaban reaksi imun dikenal dengan 
antibodi. 
Antigen adalah substansi yang dapat dikenali dan diikat dengan baik oleh 
sistem imun. Antigen dapat berasal dari organisme (bakteri, virus, jamur, dan 
parasit) atau molekul asing bagi tubuh. Hapten adalah molekul organik kecil yang 
dapat mengikat bagian reseptor antigen. Antibodi adalah protein imunoglobulin 
yang disekresi oleh sel B yang teraktifitasi oleh antigen. Berat molekul antibodi 
berkisar 150.000 Da sampai dengan 950.000 Da yang tergantung pada kelasnya. 
Antibodi merupakan biomolekul yang tersusun atas protein dan dibentuk sebagai 
respons terhadap keberadaan benda-benda asing yang tidak dikehendaki di dalam 
tubuh kita. Benda-benda asing itu disebut antigen. Tiap kali ada benda-benda 
asing yang masuk ke dalam tubuh diperlukan 10-14 hari untuk membentuk 
antibodi. Antibodi dihasilkan oleh limfosit B atau sel-sel B. Antibodi digunakan 
untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh.
I.2 Rumusan Masalah 
Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas yaitu : 
1. Apa saja Fungsi Sistem Imun ? 
2. Menjelaskan Macam-macam Sistem Kekebalan Tubuh ? 
3. Unsur apa saja yang Berperan dalam Reaksi Imunoglobulin ? 
I.3 Tujuan 
Adapun tujuan yang akan dicapai adalah : 
1. Untuk mengetahui Fungsi dari Sistem Imun 
2. Untuk mengetahui Macam-macam Sistem Kekebalan Tubuh 
3. Untuk mengetahui Unsur apa saja yang Berperan dalam Reaksi 
Imunoglobulin.
BAB II 
PEMBAHASAN 
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh 
luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. 
Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar,sistem ini akan melindungi tubuh 
terhadap infeksi bakteri dsan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing 
lain dalam tubuh jika sistem kekebalan melemah,kemampuannya melindungi 
tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan pathogen, termasuk virus yang 
menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan 
juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor,dan terhambatnya sistem ini 
juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker. 
2.1 Fungsi Sistem Imun 
Sistem Imun adalah sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit. Sebuah 
sistem dalam tubuh kita yang memiliki peran vital bagi kelangsungan hidup kita. 
Ada 3 (tiga) fungsi penting yang harus dimiliki sistem imun yang sehat : 
1. Kemampuannya untuk mengenali benda-benda asing seperti bakteri, virus, 
parasit, jamur, sel kanker, dll. Fungsi ini sangat penting, karena harus bisa 
membedakan mana kawan ( bakteri yang menguntungkan dan sel tubuh 
yang baik ) mana lawan ( virus, bakteri jahat, jamur, parasit, radikal bebas 
dan sel-sel yang bermutasi yang bisa menjadi tumor/kanker ) dan mana 
yang orang biasa ( alergen, pemicu alergi ) yang harus dibiarkan lewat. 
2. Bisa bertindak secara khusus untuk menghadapi serangan benda asing itu 
3. Sistem Imun mengingat penyerang-penyerang asing itu ( rupa & rumus 
kimiawi antibodi yang digunakan untuk mengalahkan mereka yang 
disimpan didalam Transfer Factor tubuh ) sehingga bisa dengan cepat 
menolak serangan ulang di masa depan. 
4. Sistem imun yang sehat adalah sistem imun yang seimbang yang bisa 
meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.
2.2 Macam – macam Sistem Kekebalan Tubuh 
Sistem imun menyediakan kekebalan terhadap suatu penyakit yang disebut 
imunitas. Respon imun adalah suatu cara yang dilakukan tubuh untuk memberi 
respon terhadap masuknya patogen atau antigen tertentu ke dalam tubuh. 
Sistem perthanan tubuh terbagi atas 2 bagian yaitu : 
1. Sistem Imun Non Spesifik (Innate Immunity System) 
Innate Immunity adalah pertahanan tubuh yang mempunyai sifat tidak 
spesifik dan merupakan bagian sistem imun yang berfungsi sebagai barier 
terdepan pada awal terjadinya infeksi penyakit, oleh karena itu sering disebut 
natural atau native immunity. 
Yang termasuk innate immunity adalah : Makrofage, sel darah merah dan 
sel assesories, selain itu juga bahan biokimia dan fisik barier seperti kulit yang 
mensekresi lisosim dan dapat merusak bakteri seperti S.aureus. oleh karena itu 
sistem ini spesifik untuk alam. Sehingga jika ada organisme melakukan penetrasi 
melalui permukaan epithel akan dianulir oleh sitem Retikulum Endothelium (RE) 
yang merupakan turunan dari sel sumsung tulang yang berfungsi menangkap, 
internelisasi dan merusak agen infeksius. Dalam hal ini yang bertindak 
memfagositosit adalah sel kuffer. Selain itu juga sel darah merah termasuk 
eosinophil, PMN dan monosit dapat migrasi ke dalam jaringan yang dapat 
merangsang secara invasive. 
Sel lainnya adalah natural killer, leukosit, sel ini cocok untuk mengenali 
perubahan permukaan pada sel yang terinfeksi, seperti mengikat dan membunuh 
sel yang dipengaruhi oleh interferon. Interferon adalah termasuk antibodi spesifik 
yang diproduksi oleh sel target atau sel terinfeksi. 
Faktor lain yang termasuk innate immunity adalah protein serum yang 
merupakan protein fase akut. Protein ini mempunyai efek sebagai perlindungan 
melalui interaksi komplek dengan komplemen, yang selanjutnya diikuti lisisnya 
agen penyakit. 
Sebagai tanda awal dari respon imun adalah inflamasi yang merupakan 
reaksi dari tubuh terhadap injuri seperti invasi agen infeksius. Terjadinya proses
ini dapat ditandai dengan 3 hal yaitu pertama terjadi peningkatan daerah ke daerah 
infeksi, kedua peningkatan permeabilitas kapiler yang menyebabkan reaksi sel 
endithel, sehingga terjadi reaksi silang antara molekul besar dan sel endotelial dan 
ketiga adalah terjadinya migrasi leukosit (PMN) dan makrofage dan kapiler ke 
jaringan sekitar. 
Pertahanan non spesifik terbagi atas 3 bagian yaitu : 
1. Pertahanan Fisik : Kulit, Membran Mukosa 
2. Pertahanan Kimiawi : Saliva, Air mata, Lisozim (enzim penghancur) 
3. Pertahanan Biologis : Sel darah putih yang bersifat fagosit (neutrofil, monosit, 
acidofil), protein antimikroba dan respon pembengkakan (inflammatory). 
2. Sistem Imun Spesifik (Adaptive Immunity System) 
Adaptive Immunity adalah merupakan sistem pertahanan tibuh lapis 
kedua, jika innate immunity tidak mampu mengeliminasi agen penyakit. Hal ini 
terjadi jika fagosit tidak mengenali agen infeksius sebab hanya sedikit reseptor 
yang cocok untuk agen infeksius atau agen tidak bertindak sebagai faktor antigen 
terlarut (solube antigen) yang aktif. Jika hal ini terus menerus, maka akan 
diperlukan molekul spesifik yang akan berikatan langsung dengan antigen 
infeksius yang dikenal dengan antibodi dan selanjutnya akan terjadi proses 
fagotosis. 
Antibodi diproduksi oleh sel B yang merupakan molekul fleksibel dan 
bertindak sebagai adaptor antara agen infeksius dan fagosit. Antibodi mempunyai 
2 fungsi selain mempunyai variabel antibodi yang berbeda dan mengikat agen 
infeksius juga mengikat reseptor sel dan selanjutnya mengaktifkan komplemen 
yang diakhiri dengan terjadinya lisis. 
Sistem Imun ini disebut Spesifik karena : dilakukan hanya oleh sel darah 
putih Limfosit, membentuk kekebalan tubuh, dipicu oleh antigen (senyawa asing) 
sehingga terjadi pembentukan antibodi dan setiap antibodi spesifik untuk antigen 
tertentu. Limfosit berperan dalam imunitas yang diperantarai sel dan antibodi.
2.3 Unsur – unsur yang Berperan dalam Reaksi Imunoglobulin 
Sebelumnya telah kita sebutkan bahwa antibodi adalah sejenis protein. 
Protein-protein yang berfungsi untuk melindungi tubuh lewat proses kekebalan ini 
dinamakan “Imuno globulin”, disingkat “Ig”. 
Protein paling khas pada sistem pertahanan, molekul imuno globulin 
mengikatkan diri pada antigen untuk menginformasikan kepada sel-sel kekebalan 
lainnya tentang keberadaan antigen tersebut atau untuk memulai reaksi berantai 
perang penghancuran. 
1. Sel B 
Sel B adalah limfosit yang memainkan peran penting pada respon imun 
humoral yang berbalik pada imunitas selular yang diperintah oleh sel T. Fungsi 
utama sel B adalah untuk membuat antibodi melawan antigen. Sel B adalah 
komponen sistem kekebalan tiruan. 
Pencerap antigen pada sel B, biasa disebut pencerap sel B, merupakan 
imunoglobulin. Pada saat sel B teraktivasi oleh antigen, sel B terdiferensiasi 
menjadi sel plasma yang memproduksi molekul antibodi dari antigen yang terikat 
pada pencerapnya. 
Sel B terbagi menjadi dua jenis: 
a. Sel B-1 atau sel B CD5, merupakan sel B yang ditemukan pada ruang 
peritoneal dan pleural dan memiliki kemampuan untuk berkembangbiak. 
b. Sel B-2 atau sel B konvensional, merupakan sel B hasil sintesis sumsum tulang 
yang memenuhi plasma darah dan jaringan sistem limfatik dan tidak memiliki 
kemampuan untuk berkembangbiak. 
Sel B berasal dari sel punca yang berada pada jaringan hemopoietik di dalam 
sumsum tulang. 
2. Sel T 
Sel T adalah sel di dalam salah satu grup sel darah putih yang diketahui 
sebagai limfosit dan memainkan peran utama pada kekebalan selular. Sel T 
mampu membedakan jenis patogen dengan kemampuan berevolusi sepanjang 
waktu demi peningkatan kekebalan setiap kali tubuh terpapar patogen. Hal ini
dimungkinkan karena sejumlah sel T teraktivasi menjadi sel T memori dengan 
kemampuan untuk berkembangbiak dengan cepat untuk melawan infeksi yang 
mungkin terulang kembali. Kemampuan sel T untuk mengingat infeksi tertentu 
dan sistematika perlawanannya, dieksploitasi sepanjang proses vaksinasi, yang 
dipelajari pada sistem kekebalan tiruan. 
Respon yang dilakukan oleh sel T adalah interaksi yang terjadi antara 
reseptor sel T (bahasa Inggris: T cell receptor, TCR) dan peptida MHC pada 
permukaan sel sehingga menimbulkan antarmuka antara sel T dan sel target yang 
diikat lebih lanjut oleh molekul co-receptor dan co-binding. Ikatan polivalen yang 
terjadi memungkinkan pengiriman sinyal antar kedua sel. Sebuah fragmen peptida 
kecil yang melambangkan seluruh isi selular, dikirimkan oleh sel target ke 
antarmuka sebagai MHC untuk dipindai oleh TCR yang mencari sinyal asing 
dengan lintasan pengenalan antigen. Aktivasi sel T memberikan respon kekebalan 
yang berlainan seperti produksi antibodi, aktivasi sel fagosit atau penghancuran 
sel target dalam seketika. Dengan demikian respon kekebalan tiruan terhadap 
berbagai macam penyakit diterapkan. 
Sel T memiliki prekursor berupa sel punca hematopoietik yang bermigrasi 
dari sumsum tulang menuju kelenjar timus, tempat sel punca tersebut mengalami 
rekombinasi VDJ pada rantai-beta pencerapnya, guna membentuk protein TCR 
yang disebut pre-TCR, pencerap spesial pada permukaan sel yang disebut 
pencerap sel T (bahasa Inggris: T cell receptor, TCR). "T" pada kata sel T adalah 
singkatan dari kata timus yang merupakan organ penting tempat sel T tumbuh dan 
menjadi matang. Beberapa jenis sel T telah ditemukan dan diketahui mempunyai 
fungsi yang berbeda-beda. 
Sel T terbagi menjadi tiga jenis, masing-masing dari ketiga jenis tersebut 
mempunyai tugas / fungsi yang berbeda-beda : 
a. Sel T sitotoksik (killer), berfungsi membunuh sel-sel yang terinfekasi, sel ini 
dapat membunuh berbagai bibit penyakit, dan sel kanker. 
b. Sel T supressor (penekan), mempunyai efek menstabilkan jumlah sel killer 
agar sel killer tidak membunuh sel-sel tubuh yang sehat.
c. Sel T penolong (helper), berfungsi membantu zat antibodi dan sel B penghasil 
antibodi. Sel ini mengatur respons, kekebalan tubuh dengan cara mengenali 
dan mengaktifkan limfosit yang lain. 
3. Imuno globulin G (IgG) 
Imunoglobulin G adalah divalen antigen. Antibodi ini adalah 
imunoglobulin yang paling sering/banyak ditemukan dalam sumsum tulang 
belakang, darah, lymfe dan cairan peritoneal. Ia mempunyai waktu paroh biologik 
selama 23 hari dan merupakan imunitas yang baik (sebagai serum transfer). Ia 
dapat mengaglutinasi antigen yang tidak larut. IgG adalah satu-satunya 
imunoglobulin yang dapat melewati plasenta. 
4. Imuno globulin A (IgA) 
Imunoglobulin A adalah antibodi sekretori, ditemukan dalam saliva, 
keringat, air mata, cairan mukosa, susu, cairan lambung dan sebgainya. Yang 
aktiv adalah bentuk dimer (yy), sedangkan yang monomer (y) tidak aktif. Jaringan 
yang mensekresi bentuk bentuk dimer ini ialah sel epithel yang bertindak sebagai 
reseptor IgA, yang kemudian sel tersebut bersama IgA masuk kedalam lumen. 
Fungsi dari IgA ini ialah: 
1. Mencegah kuman patogen menyerang permukaan sel mukosa 
2. Tidak efektif dlam mengikat komplemen 
3. Bersifat bakterisida dengan kondisinya sebagai lysozim yang ada dalam cairan 
sekretori yang mengandung IgA 
4. Bersifat antiviral dan glutinin yang efektif 
5. Imuno globulin M (IgM) 
Imunoglobulin M ditemukan pada permukaan sel B yang matang. IgM 
mempunyai waktu paroh biologi 5 hari, mempunyai bentuk pentamer dengan lima 
valensi. Imunoglobulin ini hanya dibentuk oleh faetus. Peningkatan jumlah IgM 
mencerminkan adanya infeksi baru atai adanya antigen (imunisasi/vaksinasi). IgM 
adalah merupakan aglutinin yang efisien dan merupakan isohem- aglutinin 
alamiah. IgM sngat efisien dalam mengaktifkan komplemen. IgM dibentuk
setelah terbentuk T-independen antigen, dan setelah imunisasi dengan T-dependent 
antigen. 
6. Imuno globulin D (IgD) 
Imunoglobulin D ini berjumlah sedikit dalam serum. IgD adalah penenda 
permukaan pada sel B yang matang. IgD dibentuk bersama dengan IgM oleh sel B 
normal. Sel B membentuk IgD dan IgM karena untuk membedakan unit dar i 
RNA. 
7. Imuno globulin E (IgE) 
Imunoglobulin E ditemukan sedikit dalam serum, terutama kalau berikatan 
dengan mast sel dan basophil secara efektif, tetapi kurang efektif dengan 
eosinpphil. IgE berikatan pada reseptor Fc pada sel-sel tersebut. Dengan adanya 
antigen yang spesifik untuk IgE, imunoglobulin ini menjadi bereaksi silang untuk 
memacu degranulasi dan membebaskan histamin dan komponen lainnya sehingga 
menyebabkan reaksi anaphylaksis. IgE sangat berguna untuk melawan parasit.
BAB III 
PENUTUP 
3.1 Kesimpulan 
Fungsi sistem imun : 
1. Penangkal benda asing yang masuk kedalam tubuh 
2. Untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen 
tubuh yang lebih tua. 
Macam – macam sistem kekebalan tubuh : 
1. Sistem Imun Non Spesifik (Innate Immunity System) 
2. Sistem Imun Spesifik (Adaptive Immunity System) 
Unsur – unsur yang berperan dalam reaksi imunoglobulin : 
1. Sel B 
2. Sel T 
3. Imuno globulin G (IgG) 
4. Imuno globulin A (IgA) 
5. Imuno globulin M (IgM) 
6. Imuno globulin D (IgD) 
7. Imuno globulin E (IgE) 
3.2 Kritik dan Saran 
Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
DAFTAR PUSTAKA 
1. Clevers H and Ferrier P. Transcriptional control during T –cell 
development. Current Opinion in Immunol. 1998; 10: 166 – 71. 
2. Goodman JW. Immunoglobulins; structure and function. Dalam: Stites DP 
and Terr AI. (eds) Basic and clinical in immunology 7th ed. Norwalk 
Connecticut, Appleton & Lange 1991; 109 – 121. 
3. Hay F and Westwood O. The generation of diversity. Dalam: Roitt I, 
Brostoff J, Male D (eds). Immunology, 4th ed. London, Mosby Co, 1996; 6. 
2 – 6. 14.
KATA PENGANTAR 
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena 
atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah 
karya tulis dengan tepat waktu. 
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul 
“ IMUNOGLOBULIN” 
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon 
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang 
saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. 
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima 
kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat 
memberikan manfaat. 
Raha, November 2013 
Penulis
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i 
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii 
BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1 
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2 
1.2 Tujuan................................................................................................................ 2 
BAB II PEMBAHASAN 
2.1 fungsi sistim imun ............................................................................................ 3 
2.2 macam-macam sistim kekebalan tubuh ............................................................. 4 
2.3 unsur yang berpengaruh dalam imunoglobulin .................................................. 6 
BAB III PENUTUP 
3.1Kesimpulan.......................................................................................................10 
3.2 Saran.................................................................................................................10 
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11 
LAMPIRAN..........................................................................................................12
MAKALAH 
IMUNOGLOBULIN 
DI SUSUN OLEH: 
NAMA : FITRI ANDRIANI 
NIM : 2013.IB.0012 
TINGKAT : I A. 
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA 
RAHA 
KABUPATEN MUNA
2013 / 2014 
IMUNOGLOBULIN RANTAI PANJANG
TABEL SIFAT FISIKA UTAMA IMMUNOGLOBULIN 
Nama (WHO) IgG IgA IgM IgD IgE 
Angka sedimentasi 
7S 
7S,9S, 
11S* 
19S 7S 8S 
Berat molekul 
150.000 
160.000 
dan 
dimmer 
900.000 185.000 200.000 
Jumlah unit 4- 
peptida dasar 
1 1, 2* 5 1 1 
Rantai berat (H) γ α μ Δ ε 
Rantai ringan κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ 
Susunan molekul 
γ2κ2 
γ2κ2 
(α2κ2)1-2 
(α2λ2) 1-2 
(α2κ2) 2S* 
(α2λ2) 2S* 
(μ2κ2)5 
(μ2λ2)5 
δ2κ2 
δ2λ 2 (?) 
ε 2κ2 
ε2λ 2 
Valensi untuk 
mengikat antigen 
2 2, 4 10 2 2 
Konsentrasi serum 
normal (mg/ml) 
8-16 1,4-4 0,5-2 0-0,4 
17-450 
** 
% imunoglobulin 
total 
80 13 6 0-1 0,002 
% karbohidrat 3 8 12 13 12 
* = bentuk dimmer dalam sekresi mempunyai komponen S 
** = 1ng = 10-9 g
TABEL SIFAT BIOLOGI IMMUNOGLOBULIN MANUSIA 
IgG IgA IgM IgD IgE 
Sifat utama 
Ig 
terbanyak 
dalam 
cairan 
tubuh 
Ig utama 
dalam 
sekresi 
Aglutinin 
efektif 
produksi 
dini reaksi 
imun 
Terdapat 
pada 
permukaan 
limfosit 
bayi 
Timbul 
pada 
infeksi 
parasit, 
penyebab 
atopic 
allergy 
Ikatan 
komplemen 
+ - + - - 
Tembus 
plasenta 
+ - - - - 
Melekat 
pada mast 
cell dan sel 
basofil 
- - - - + 
Daya 
pelekatan 
pada 
makrofag 
+ +/- - - -
IMUNOLOGI

More Related Content

What's hot (12)

Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh ManusiaSistem Kekebalan Tubuh Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologi
 
Aplikasi imunologi
Aplikasi imunologiAplikasi imunologi
Aplikasi imunologi
 
Sistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhSistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuh
 
Anfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitasAnfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitas
 
IMUNOLOGI ASAS
IMUNOLOGI ASASIMUNOLOGI ASAS
IMUNOLOGI ASAS
 
Biologi bab 11,
Biologi bab 11,Biologi bab 11,
Biologi bab 11,
 
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhBab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah sistem kekebalan
Makalah sistem kekebalanMakalah sistem kekebalan
Makalah sistem kekebalan
 
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitasAsuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
 
Anatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunAnatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imun
 

Viewers also liked

Berkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pure
Berkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pureBerkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pure
Berkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pureSeptian Muna Barakati
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisirMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisirSeptian Muna Barakati
 
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoMakalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoSeptian Muna Barakati
 
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiMakalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiSeptian Muna Barakati
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findraSeptian Muna Barakati
 
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenMakalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenSeptian Muna Barakati
 

Viewers also liked (19)

Berkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pure
Berkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pureBerkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pure
Berkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pure
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisirMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
 
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoMakalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
 
Makalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anusMakalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anus
 
Makalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumiMakalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumi
 
Makalah imunoglobin ice
Makalah imunoglobin iceMakalah imunoglobin ice
Makalah imunoglobin ice
 
Sman 2 wakorsel 15
Sman 2 wakorsel 15Sman 2 wakorsel 15
Sman 2 wakorsel 15
 
Makalah terapi biologis
Makalah terapi biologisMakalah terapi biologis
Makalah terapi biologis
 
Makalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minartiMakalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minarti
 
Pengertian narkoba
Pengertian narkobaPengertian narkoba
Pengertian narkoba
 
Etika & norma
Etika & normaEtika & norma
Etika & norma
 
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiMakalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
 
Makalah belum jadi
Makalah belum jadiMakalah belum jadi
Makalah belum jadi
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
Makalah pelayanan publik
Makalah pelayanan publikMakalah pelayanan publik
Makalah pelayanan publik
 
Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4
 
Makalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran hamMakalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran ham
 
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenMakalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
 

Similar to IMUNOLOGI

Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiWarnet Raha
 

Similar to IMUNOLOGI (20)

Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunologi (2)
Makalah imunologi (2)Makalah imunologi (2)
Makalah imunologi (2)
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin lengkap
Makalah imunoglobin lengkapMakalah imunoglobin lengkap
Makalah imunoglobin lengkap
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
 
Pertahanan tubuh
Pertahanan tubuhPertahanan tubuh
Pertahanan tubuh
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadi
 
Materi biologi x ppt bab 11 fix
Materi biologi x ppt bab 11 fixMateri biologi x ppt bab 11 fix
Materi biologi x ppt bab 11 fix
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

IMUNOLOGI

  • 1. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Immunoglobulin adalah senyawa protein yang digunakan untuk melawan kuman penyakit (virus, bakteri, racun bakteri dll.), ada di dalam darah, orang sering menyebutnya antibodi. Setiap immunoglobulin (disingkat Ig) akan mengenali satu antigen (kuman penyakit) secara spesifik, artinya satu antigen dikenali satu antibodi spesifik. Ig diproduksi oleh sel darah putih yang disebut sel B atau lebih spesifik lagi sel plasma. Imunitas adalah merupakan jawaban reaksi tubuh terhadap bahan asing secara molekuler maupun seluler. Secara histories imunitas merupakan perlindungan terhadap penyakit, yang lebih spesifik dikenal dengan infectious disease. Imunitas berasal dari kata latin yaitu Immunitas. Secara umum, imunitas merupakan respon molekul atau seluler yang mekanismenya terbagi menjadi dua yaitu innate immunity dan adaptive immunity. Sebagai bahan pemicu respon imun tersebut dikenal dengan antigen dan sebagai jawaban reaksi imun dikenal dengan antibodi. Antigen adalah substansi yang dapat dikenali dan diikat dengan baik oleh sistem imun. Antigen dapat berasal dari organisme (bakteri, virus, jamur, dan parasit) atau molekul asing bagi tubuh. Hapten adalah molekul organik kecil yang dapat mengikat bagian reseptor antigen. Antibodi adalah protein imunoglobulin yang disekresi oleh sel B yang teraktifitasi oleh antigen. Berat molekul antibodi berkisar 150.000 Da sampai dengan 950.000 Da yang tergantung pada kelasnya. Antibodi merupakan biomolekul yang tersusun atas protein dan dibentuk sebagai respons terhadap keberadaan benda-benda asing yang tidak dikehendaki di dalam tubuh kita. Benda-benda asing itu disebut antigen. Tiap kali ada benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh diperlukan 10-14 hari untuk membentuk antibodi. Antibodi dihasilkan oleh limfosit B atau sel-sel B. Antibodi digunakan untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh.
  • 2. I.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas yaitu : 1. Apa saja Fungsi Sistem Imun ? 2. Menjelaskan Macam-macam Sistem Kekebalan Tubuh ? 3. Unsur apa saja yang Berperan dalam Reaksi Imunoglobulin ? I.3 Tujuan Adapun tujuan yang akan dicapai adalah : 1. Untuk mengetahui Fungsi dari Sistem Imun 2. Untuk mengetahui Macam-macam Sistem Kekebalan Tubuh 3. Untuk mengetahui Unsur apa saja yang Berperan dalam Reaksi Imunoglobulin.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar,sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dsan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh jika sistem kekebalan melemah,kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan pathogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor,dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker. 2.1 Fungsi Sistem Imun Sistem Imun adalah sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit. Sebuah sistem dalam tubuh kita yang memiliki peran vital bagi kelangsungan hidup kita. Ada 3 (tiga) fungsi penting yang harus dimiliki sistem imun yang sehat : 1. Kemampuannya untuk mengenali benda-benda asing seperti bakteri, virus, parasit, jamur, sel kanker, dll. Fungsi ini sangat penting, karena harus bisa membedakan mana kawan ( bakteri yang menguntungkan dan sel tubuh yang baik ) mana lawan ( virus, bakteri jahat, jamur, parasit, radikal bebas dan sel-sel yang bermutasi yang bisa menjadi tumor/kanker ) dan mana yang orang biasa ( alergen, pemicu alergi ) yang harus dibiarkan lewat. 2. Bisa bertindak secara khusus untuk menghadapi serangan benda asing itu 3. Sistem Imun mengingat penyerang-penyerang asing itu ( rupa & rumus kimiawi antibodi yang digunakan untuk mengalahkan mereka yang disimpan didalam Transfer Factor tubuh ) sehingga bisa dengan cepat menolak serangan ulang di masa depan. 4. Sistem imun yang sehat adalah sistem imun yang seimbang yang bisa meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.
  • 4. 2.2 Macam – macam Sistem Kekebalan Tubuh Sistem imun menyediakan kekebalan terhadap suatu penyakit yang disebut imunitas. Respon imun adalah suatu cara yang dilakukan tubuh untuk memberi respon terhadap masuknya patogen atau antigen tertentu ke dalam tubuh. Sistem perthanan tubuh terbagi atas 2 bagian yaitu : 1. Sistem Imun Non Spesifik (Innate Immunity System) Innate Immunity adalah pertahanan tubuh yang mempunyai sifat tidak spesifik dan merupakan bagian sistem imun yang berfungsi sebagai barier terdepan pada awal terjadinya infeksi penyakit, oleh karena itu sering disebut natural atau native immunity. Yang termasuk innate immunity adalah : Makrofage, sel darah merah dan sel assesories, selain itu juga bahan biokimia dan fisik barier seperti kulit yang mensekresi lisosim dan dapat merusak bakteri seperti S.aureus. oleh karena itu sistem ini spesifik untuk alam. Sehingga jika ada organisme melakukan penetrasi melalui permukaan epithel akan dianulir oleh sitem Retikulum Endothelium (RE) yang merupakan turunan dari sel sumsung tulang yang berfungsi menangkap, internelisasi dan merusak agen infeksius. Dalam hal ini yang bertindak memfagositosit adalah sel kuffer. Selain itu juga sel darah merah termasuk eosinophil, PMN dan monosit dapat migrasi ke dalam jaringan yang dapat merangsang secara invasive. Sel lainnya adalah natural killer, leukosit, sel ini cocok untuk mengenali perubahan permukaan pada sel yang terinfeksi, seperti mengikat dan membunuh sel yang dipengaruhi oleh interferon. Interferon adalah termasuk antibodi spesifik yang diproduksi oleh sel target atau sel terinfeksi. Faktor lain yang termasuk innate immunity adalah protein serum yang merupakan protein fase akut. Protein ini mempunyai efek sebagai perlindungan melalui interaksi komplek dengan komplemen, yang selanjutnya diikuti lisisnya agen penyakit. Sebagai tanda awal dari respon imun adalah inflamasi yang merupakan reaksi dari tubuh terhadap injuri seperti invasi agen infeksius. Terjadinya proses
  • 5. ini dapat ditandai dengan 3 hal yaitu pertama terjadi peningkatan daerah ke daerah infeksi, kedua peningkatan permeabilitas kapiler yang menyebabkan reaksi sel endithel, sehingga terjadi reaksi silang antara molekul besar dan sel endotelial dan ketiga adalah terjadinya migrasi leukosit (PMN) dan makrofage dan kapiler ke jaringan sekitar. Pertahanan non spesifik terbagi atas 3 bagian yaitu : 1. Pertahanan Fisik : Kulit, Membran Mukosa 2. Pertahanan Kimiawi : Saliva, Air mata, Lisozim (enzim penghancur) 3. Pertahanan Biologis : Sel darah putih yang bersifat fagosit (neutrofil, monosit, acidofil), protein antimikroba dan respon pembengkakan (inflammatory). 2. Sistem Imun Spesifik (Adaptive Immunity System) Adaptive Immunity adalah merupakan sistem pertahanan tibuh lapis kedua, jika innate immunity tidak mampu mengeliminasi agen penyakit. Hal ini terjadi jika fagosit tidak mengenali agen infeksius sebab hanya sedikit reseptor yang cocok untuk agen infeksius atau agen tidak bertindak sebagai faktor antigen terlarut (solube antigen) yang aktif. Jika hal ini terus menerus, maka akan diperlukan molekul spesifik yang akan berikatan langsung dengan antigen infeksius yang dikenal dengan antibodi dan selanjutnya akan terjadi proses fagotosis. Antibodi diproduksi oleh sel B yang merupakan molekul fleksibel dan bertindak sebagai adaptor antara agen infeksius dan fagosit. Antibodi mempunyai 2 fungsi selain mempunyai variabel antibodi yang berbeda dan mengikat agen infeksius juga mengikat reseptor sel dan selanjutnya mengaktifkan komplemen yang diakhiri dengan terjadinya lisis. Sistem Imun ini disebut Spesifik karena : dilakukan hanya oleh sel darah putih Limfosit, membentuk kekebalan tubuh, dipicu oleh antigen (senyawa asing) sehingga terjadi pembentukan antibodi dan setiap antibodi spesifik untuk antigen tertentu. Limfosit berperan dalam imunitas yang diperantarai sel dan antibodi.
  • 6. 2.3 Unsur – unsur yang Berperan dalam Reaksi Imunoglobulin Sebelumnya telah kita sebutkan bahwa antibodi adalah sejenis protein. Protein-protein yang berfungsi untuk melindungi tubuh lewat proses kekebalan ini dinamakan “Imuno globulin”, disingkat “Ig”. Protein paling khas pada sistem pertahanan, molekul imuno globulin mengikatkan diri pada antigen untuk menginformasikan kepada sel-sel kekebalan lainnya tentang keberadaan antigen tersebut atau untuk memulai reaksi berantai perang penghancuran. 1. Sel B Sel B adalah limfosit yang memainkan peran penting pada respon imun humoral yang berbalik pada imunitas selular yang diperintah oleh sel T. Fungsi utama sel B adalah untuk membuat antibodi melawan antigen. Sel B adalah komponen sistem kekebalan tiruan. Pencerap antigen pada sel B, biasa disebut pencerap sel B, merupakan imunoglobulin. Pada saat sel B teraktivasi oleh antigen, sel B terdiferensiasi menjadi sel plasma yang memproduksi molekul antibodi dari antigen yang terikat pada pencerapnya. Sel B terbagi menjadi dua jenis: a. Sel B-1 atau sel B CD5, merupakan sel B yang ditemukan pada ruang peritoneal dan pleural dan memiliki kemampuan untuk berkembangbiak. b. Sel B-2 atau sel B konvensional, merupakan sel B hasil sintesis sumsum tulang yang memenuhi plasma darah dan jaringan sistem limfatik dan tidak memiliki kemampuan untuk berkembangbiak. Sel B berasal dari sel punca yang berada pada jaringan hemopoietik di dalam sumsum tulang. 2. Sel T Sel T adalah sel di dalam salah satu grup sel darah putih yang diketahui sebagai limfosit dan memainkan peran utama pada kekebalan selular. Sel T mampu membedakan jenis patogen dengan kemampuan berevolusi sepanjang waktu demi peningkatan kekebalan setiap kali tubuh terpapar patogen. Hal ini
  • 7. dimungkinkan karena sejumlah sel T teraktivasi menjadi sel T memori dengan kemampuan untuk berkembangbiak dengan cepat untuk melawan infeksi yang mungkin terulang kembali. Kemampuan sel T untuk mengingat infeksi tertentu dan sistematika perlawanannya, dieksploitasi sepanjang proses vaksinasi, yang dipelajari pada sistem kekebalan tiruan. Respon yang dilakukan oleh sel T adalah interaksi yang terjadi antara reseptor sel T (bahasa Inggris: T cell receptor, TCR) dan peptida MHC pada permukaan sel sehingga menimbulkan antarmuka antara sel T dan sel target yang diikat lebih lanjut oleh molekul co-receptor dan co-binding. Ikatan polivalen yang terjadi memungkinkan pengiriman sinyal antar kedua sel. Sebuah fragmen peptida kecil yang melambangkan seluruh isi selular, dikirimkan oleh sel target ke antarmuka sebagai MHC untuk dipindai oleh TCR yang mencari sinyal asing dengan lintasan pengenalan antigen. Aktivasi sel T memberikan respon kekebalan yang berlainan seperti produksi antibodi, aktivasi sel fagosit atau penghancuran sel target dalam seketika. Dengan demikian respon kekebalan tiruan terhadap berbagai macam penyakit diterapkan. Sel T memiliki prekursor berupa sel punca hematopoietik yang bermigrasi dari sumsum tulang menuju kelenjar timus, tempat sel punca tersebut mengalami rekombinasi VDJ pada rantai-beta pencerapnya, guna membentuk protein TCR yang disebut pre-TCR, pencerap spesial pada permukaan sel yang disebut pencerap sel T (bahasa Inggris: T cell receptor, TCR). "T" pada kata sel T adalah singkatan dari kata timus yang merupakan organ penting tempat sel T tumbuh dan menjadi matang. Beberapa jenis sel T telah ditemukan dan diketahui mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Sel T terbagi menjadi tiga jenis, masing-masing dari ketiga jenis tersebut mempunyai tugas / fungsi yang berbeda-beda : a. Sel T sitotoksik (killer), berfungsi membunuh sel-sel yang terinfekasi, sel ini dapat membunuh berbagai bibit penyakit, dan sel kanker. b. Sel T supressor (penekan), mempunyai efek menstabilkan jumlah sel killer agar sel killer tidak membunuh sel-sel tubuh yang sehat.
  • 8. c. Sel T penolong (helper), berfungsi membantu zat antibodi dan sel B penghasil antibodi. Sel ini mengatur respons, kekebalan tubuh dengan cara mengenali dan mengaktifkan limfosit yang lain. 3. Imuno globulin G (IgG) Imunoglobulin G adalah divalen antigen. Antibodi ini adalah imunoglobulin yang paling sering/banyak ditemukan dalam sumsum tulang belakang, darah, lymfe dan cairan peritoneal. Ia mempunyai waktu paroh biologik selama 23 hari dan merupakan imunitas yang baik (sebagai serum transfer). Ia dapat mengaglutinasi antigen yang tidak larut. IgG adalah satu-satunya imunoglobulin yang dapat melewati plasenta. 4. Imuno globulin A (IgA) Imunoglobulin A adalah antibodi sekretori, ditemukan dalam saliva, keringat, air mata, cairan mukosa, susu, cairan lambung dan sebgainya. Yang aktiv adalah bentuk dimer (yy), sedangkan yang monomer (y) tidak aktif. Jaringan yang mensekresi bentuk bentuk dimer ini ialah sel epithel yang bertindak sebagai reseptor IgA, yang kemudian sel tersebut bersama IgA masuk kedalam lumen. Fungsi dari IgA ini ialah: 1. Mencegah kuman patogen menyerang permukaan sel mukosa 2. Tidak efektif dlam mengikat komplemen 3. Bersifat bakterisida dengan kondisinya sebagai lysozim yang ada dalam cairan sekretori yang mengandung IgA 4. Bersifat antiviral dan glutinin yang efektif 5. Imuno globulin M (IgM) Imunoglobulin M ditemukan pada permukaan sel B yang matang. IgM mempunyai waktu paroh biologi 5 hari, mempunyai bentuk pentamer dengan lima valensi. Imunoglobulin ini hanya dibentuk oleh faetus. Peningkatan jumlah IgM mencerminkan adanya infeksi baru atai adanya antigen (imunisasi/vaksinasi). IgM adalah merupakan aglutinin yang efisien dan merupakan isohem- aglutinin alamiah. IgM sngat efisien dalam mengaktifkan komplemen. IgM dibentuk
  • 9. setelah terbentuk T-independen antigen, dan setelah imunisasi dengan T-dependent antigen. 6. Imuno globulin D (IgD) Imunoglobulin D ini berjumlah sedikit dalam serum. IgD adalah penenda permukaan pada sel B yang matang. IgD dibentuk bersama dengan IgM oleh sel B normal. Sel B membentuk IgD dan IgM karena untuk membedakan unit dar i RNA. 7. Imuno globulin E (IgE) Imunoglobulin E ditemukan sedikit dalam serum, terutama kalau berikatan dengan mast sel dan basophil secara efektif, tetapi kurang efektif dengan eosinpphil. IgE berikatan pada reseptor Fc pada sel-sel tersebut. Dengan adanya antigen yang spesifik untuk IgE, imunoglobulin ini menjadi bereaksi silang untuk memacu degranulasi dan membebaskan histamin dan komponen lainnya sehingga menyebabkan reaksi anaphylaksis. IgE sangat berguna untuk melawan parasit.
  • 10. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Fungsi sistem imun : 1. Penangkal benda asing yang masuk kedalam tubuh 2. Untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen tubuh yang lebih tua. Macam – macam sistem kekebalan tubuh : 1. Sistem Imun Non Spesifik (Innate Immunity System) 2. Sistem Imun Spesifik (Adaptive Immunity System) Unsur – unsur yang berperan dalam reaksi imunoglobulin : 1. Sel B 2. Sel T 3. Imuno globulin G (IgG) 4. Imuno globulin A (IgA) 5. Imuno globulin M (IgM) 6. Imuno globulin D (IgD) 7. Imuno globulin E (IgE) 3.2 Kritik dan Saran Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
  • 11. DAFTAR PUSTAKA 1. Clevers H and Ferrier P. Transcriptional control during T –cell development. Current Opinion in Immunol. 1998; 10: 166 – 71. 2. Goodman JW. Immunoglobulins; structure and function. Dalam: Stites DP and Terr AI. (eds) Basic and clinical in immunology 7th ed. Norwalk Connecticut, Appleton & Lange 1991; 109 – 121. 3. Hay F and Westwood O. The generation of diversity. Dalam: Roitt I, Brostoff J, Male D (eds). Immunology, 4th ed. London, Mosby Co, 1996; 6. 2 – 6. 14.
  • 12. KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “ IMUNOGLOBULIN” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Raha, November 2013 Penulis
  • 13. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2 1.2 Tujuan................................................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 fungsi sistim imun ............................................................................................ 3 2.2 macam-macam sistim kekebalan tubuh ............................................................. 4 2.3 unsur yang berpengaruh dalam imunoglobulin .................................................. 6 BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan.......................................................................................................10 3.2 Saran.................................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11 LAMPIRAN..........................................................................................................12
  • 14. MAKALAH IMUNOGLOBULIN DI SUSUN OLEH: NAMA : FITRI ANDRIANI NIM : 2013.IB.0012 TINGKAT : I A. AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA
  • 15. 2013 / 2014 IMUNOGLOBULIN RANTAI PANJANG
  • 16. TABEL SIFAT FISIKA UTAMA IMMUNOGLOBULIN Nama (WHO) IgG IgA IgM IgD IgE Angka sedimentasi 7S 7S,9S, 11S* 19S 7S 8S Berat molekul 150.000 160.000 dan dimmer 900.000 185.000 200.000 Jumlah unit 4- peptida dasar 1 1, 2* 5 1 1 Rantai berat (H) γ α μ Δ ε Rantai ringan κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ Susunan molekul γ2κ2 γ2κ2 (α2κ2)1-2 (α2λ2) 1-2 (α2κ2) 2S* (α2λ2) 2S* (μ2κ2)5 (μ2λ2)5 δ2κ2 δ2λ 2 (?) ε 2κ2 ε2λ 2 Valensi untuk mengikat antigen 2 2, 4 10 2 2 Konsentrasi serum normal (mg/ml) 8-16 1,4-4 0,5-2 0-0,4 17-450 ** % imunoglobulin total 80 13 6 0-1 0,002 % karbohidrat 3 8 12 13 12 * = bentuk dimmer dalam sekresi mempunyai komponen S ** = 1ng = 10-9 g
  • 17. TABEL SIFAT BIOLOGI IMMUNOGLOBULIN MANUSIA IgG IgA IgM IgD IgE Sifat utama Ig terbanyak dalam cairan tubuh Ig utama dalam sekresi Aglutinin efektif produksi dini reaksi imun Terdapat pada permukaan limfosit bayi Timbul pada infeksi parasit, penyebab atopic allergy Ikatan komplemen + - + - - Tembus plasenta + - - - - Melekat pada mast cell dan sel basofil - - - - + Daya pelekatan pada makrofag + +/- - - -