SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
ASKEP ANEMIA
By Nyimas Heny Purwati,
M.Kep.Sp.Kep.An.Ns
PENGERTIAN
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari,
seperti kehilangan komponen darah, elemen tak
adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah merah, yang mengakibatkan
penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah
(Doenges,1999).
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya
hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan
hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935).
Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai
normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan
volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100
ml darah.
(Price, 2006 : 256).
PENGERTIAN
Anemia merupakan kelainan hematologik yang paling sering
dijumpai pada massa bayi dan kanak-kanak (Hockenberry,
2010)
Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel
darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah
normal. Anemia bukan merupakan penyakit, melainkan
merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau akibat
gangguan fungsi tubuh. Secara fisiologis anemia terjadi apabila
terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut
oksigen ke jaringan.
PENGERTIAN
ETIOLOGI
1. Hemolisis (eritrosit mudah pecah)
2. Perdarahan
3. Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)
4. Defisiensi nutrient (nutrisional anemia), meliputi
defisiensi besi, folic acid, piridoksin, vitamin C dll
PATOFISIOLOGI
Kegagalan sumsum tulang/kehilangan
sel darah merah sec. berlebihan
destruksi sel darah merah.
Anemia
viskositas darah menurun
PATOFISIOLOGI (lanjutan)
resistensi aliran darah perifer
penurunan transport O2 ke jaringan
hipoksia, pucat, lemah
beban jantung meningkat kerja jantung meningkat
payah jantung
MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinis yang muncul merefleksikan gangguan
Fungsi dari berbagai sistem dalam tubuh antara lain :
penurunan kinerja fisik
gangguan neurologik (syaraf) yang dimanifestasikan
dalam perubahan perilaku
anorexia (badan kurus kerempeng
serta perkembangan kognitif yang abnormal pada
anak.
Sering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan
MANIFESTASI KLINIS (lanjutan)
Cara mudah mengenal anemia, yakni : lemah, letih,
lesu, lelah.
Kalau muncul 4 gejala ini, bisa dipastikan seseorang
terkena anemia.
Gejala lain adalah munculnya pucat pada bagian
kelopak mata bawah.
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan,
kurang tenaga dan kepala terasa melayang
KOMPLIKASI
Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang.
Akibatnya, penderita anemia akan mudah :
terkena infeksi
batuk-pilek
mudah flu atau mudah terkena infeksi saluran napas
jantung juga menjadi mudah lelah, karena harus
memompa darah lebih kuat.
KOMPLIKASI (Lanjutan)
 Pada kasus ibu hamil dengan anemia, jika lambat
ditangani dan berkelanjutan dapat menyebabkan
kematian, dan berisiko bagi janin.
 Selain bayi lahir dengan berat badan rendah,
anemia bisa juga mengganggu perkembangan organ-
organ tubuh, termasuk otak (Sjaifoellah, 1998
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Kadar Hb, hematokrit, indek sel darah merah, penelitian
sel darah putih, kadar Fe, pengukuran kapasitas ikatan
besi, kadar folat, vitamin B12, hitung trombosit, waktu
perdarahan, waktu protrombin, dan waktu tromboplastin
parsial.
 Aspirasi dan biopsy sumsum tulang. Unsaturated iron-
binding capacity serum
 Pemeriksaan diagnostic untuk menentukan adanya
penyakit akut dan kronis serta sumber kehilangan darah
kronis.
KLASIFIKASI ANEMIA
1. Anemia pasca perdarahan
2. Anemia defisiensi (ex: def.Fe, as.folat)
3. Anemia hemolitik (ex: talasemia, G6PD)
4. Anemia aplastik
PENATALAKSANAAN MEDIS
 Tindakan umum :
Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari
penyebab dan mengganti darah yang hilang.
1. Transpalasi sel darah merah.
2. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi.
3. Suplemen asam folat dapat merangsang
pembentukan sel darah merah.
4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas
yang membutuhkan oksigen
5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
6. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran
hijau.
PENATALAKSANAAN MEDIS
 Pengobatan (untuk pengobatan tergantung
dari penyebabnya) :
1. Anemia defisiensi besi
Penatalaksanaan :
* Mengatur makanan yang mengandung zat besi,
usahakan makanan yang diberikan seperti ikan,
daging, telur dan sayur.
* Pemberian preparat fe
Perrosulfat 3x 200mg/hari/per oral sehabis makan
Peroglukonat 3x 200 mg/hari /oral sehabis makan.
PENATALAKSANAAN MEDIS
2. Anemia pernisiosa : pemberian vitamin B12
3. Anemia asam folat : asam folat 5 mg/hari/oral
4. Anemia karena perdarahan : mengatasi perdarahan
dan syok dengan pemberian cairan dan transfusi darah.
MANAJEMENT KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Usia anak : Fe ↓ biasanya pada usia 6-24 bulan
b. Pucat
 pasca perdarahan
 pada difisiensi zat besi
 anemia hemolistik
 anemia aplastik
c. Mudah lelah
Kurangnya kadar oksigen dalam tubuh
d. Pusing kepala
Pasokan atau aliran darah keotak berkurang
MANAJEMENT KEPERAWATAN
e. Napas pendek
Rendahnya kadar Hb
f. Nadi cepat
Kompensasi dari refleks cardiovascular
g. Eliminasi urnie dan kadang-kadang terjadi penurunan
produksi urine
 Penurunan aliran darah keginjal sehingga hormon renin
angiotensin aktif untuk menahan garam dan air sebagai
kompensasi untuk memperbaiki perpusi dengan
manefestasi penurunan produksi urine
h. Gangguan pada sisten saraf
Anemia difisiensi B 12
Pengkajian
i. Gangguan cerna
Pada anemia berat sering nyeri timbul nyeri perut,
mual, muntah dan penurunan nafsu makan
j. Pika
Suatu keadaan yang berkurang karena anak makan zat
yang tidak bergizi, Anak yang memakan sesuatu apa
saja yang merupakan bukan makanan seharusnya
(PIKA)
k.Iritabel (cengeng, rewel atau mudah tersinggung)
l. Suhu tubuh meningkat
Karena dikeluarkanya leokosit dari jaringan iskemik
Pengkajian
m. Pola makan
n. Pemeriksaan penunjang
 Hb
 Eritrosit
 Hematokrit
o. Program terafi, perinsipnya :
 Tergantung berat ringannya anemia
 Tidak selalu berupa transfusi darah
 Menghilangkan penyebab dan mengurangi gejala
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan
tidak adekuatnya pertahanan sekunder (penurunan
hemoglobin leucopenia, atau penurunan granulosit
(respons inflamasi tertekan)).
2. Kurang nutrisi dari kebutuhan b/d ketidak adekuatan
masukan sekunder akibat: kurang stimulasi
emosional/sensoris atau kurang pengetahuan
tentang pemberian asuhan
3. Intoleransi aktivitas b/d gangguan sistem transpor
oksigen sekunder akibat anemia
Diagnosa Keperawatan
4. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan
penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk
pengiriman oksigen/nutrient ke sel.
5. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan perubahan sirkulasi dan
neurologist.
6. Takut/cemas pada anak berhubungan dengan dampak
hospitalisasi
ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.ppt

More Related Content

Similar to ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.ppt (20)

Anemia.pptx
Anemia.pptxAnemia.pptx
Anemia.pptx
 
ANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptx
ANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptxANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptx
ANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptx
 
askep anemia.pptx
askep anemia.pptxaskep anemia.pptx
askep anemia.pptx
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
 
4. anemia
4. anemia4. anemia
4. anemia
 
313325827 penyuluhan-anemia
313325827 penyuluhan-anemia313325827 penyuluhan-anemia
313325827 penyuluhan-anemia
 
Darah
DarahDarah
Darah
 
Anemia gizi besi
Anemia gizi besiAnemia gizi besi
Anemia gizi besi
 
Askep anemia gravidarum
Askep anemia gravidarumAskep anemia gravidarum
Askep anemia gravidarum
 
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemiaAsuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
 
Ilmu kesehatan anemia
Ilmu kesehatan anemiaIlmu kesehatan anemia
Ilmu kesehatan anemia
 
Anemia pada ibu hamil
Anemia pada ibu hamilAnemia pada ibu hamil
Anemia pada ibu hamil
 
Lp anemia
Lp anemiaLp anemia
Lp anemia
 
Anemia defesiensi besi
Anemia defesiensi besiAnemia defesiensi besi
Anemia defesiensi besi
 

More from MethaKemala

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxMethaKemala
 
Respon radang.pptx
Respon radang.pptxRespon radang.pptx
Respon radang.pptxMethaKemala
 
Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptx
Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptxKondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptx
Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptxMethaKemala
 
KEMATIAN-SEL.pptx
KEMATIAN-SEL.pptxKEMATIAN-SEL.pptx
KEMATIAN-SEL.pptxMethaKemala
 
infeksi oportunistik.pdf
infeksi oportunistik.pdfinfeksi oportunistik.pdf
infeksi oportunistik.pdfMethaKemala
 
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptxAdaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptxMethaKemala
 
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.pptMethaKemala
 
Anticipatory guidance.pptx
Anticipatory guidance.pptxAnticipatory guidance.pptx
Anticipatory guidance.pptxMethaKemala
 
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.pptMethaKemala
 
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 1.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 1.ppt10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 1.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 1.pptMethaKemala
 
KASUS _DIARE.ppt
KASUS _DIARE.pptKASUS _DIARE.ppt
KASUS _DIARE.pptMethaKemala
 
HYPERBILIRUBINEMIA.ppt
HYPERBILIRUBINEMIA.pptHYPERBILIRUBINEMIA.ppt
HYPERBILIRUBINEMIA.pptMethaKemala
 
Dengue Haemorragic Fever.pptx
Dengue Haemorragic Fever.pptxDengue Haemorragic Fever.pptx
Dengue Haemorragic Fever.pptxMethaKemala
 
askep anak morbili.ppt
askep anak morbili.pptaskep anak morbili.ppt
askep anak morbili.pptMethaKemala
 
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptxMekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptxMethaKemala
 

More from MethaKemala (16)

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Respon radang.pptx
Respon radang.pptxRespon radang.pptx
Respon radang.pptx
 
Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptx
Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptxKondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptx
Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptx
 
KEMATIAN-SEL.pptx
KEMATIAN-SEL.pptxKEMATIAN-SEL.pptx
KEMATIAN-SEL.pptx
 
infeksi oportunistik.pdf
infeksi oportunistik.pdfinfeksi oportunistik.pdf
infeksi oportunistik.pdf
 
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptxAdaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
 
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt
16KELAINAN_KONGENITAL_pptx.ppt
 
Anticipatory guidance.pptx
Anticipatory guidance.pptxAnticipatory guidance.pptx
Anticipatory guidance.pptx
 
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt
 
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 1.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 1.ppt10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 1.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 1.ppt
 
KASUS _DIARE.ppt
KASUS _DIARE.pptKASUS _DIARE.ppt
KASUS _DIARE.ppt
 
HYPERBILIRUBINEMIA.ppt
HYPERBILIRUBINEMIA.pptHYPERBILIRUBINEMIA.ppt
HYPERBILIRUBINEMIA.ppt
 
Dengue Haemorragic Fever.pptx
Dengue Haemorragic Fever.pptxDengue Haemorragic Fever.pptx
Dengue Haemorragic Fever.pptx
 
askep anak morbili.ppt
askep anak morbili.pptaskep anak morbili.ppt
askep anak morbili.ppt
 
Kemoterapi.pptx
Kemoterapi.pptxKemoterapi.pptx
Kemoterapi.pptx
 
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptxMekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
 

Recently uploaded

materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 

Recently uploaded (20)

materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 

ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.ppt

  • 1. ASKEP ANEMIA By Nyimas Heny Purwati, M.Kep.Sp.Kep.An.Ns
  • 2. PENGERTIAN Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges,1999).
  • 3. Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935). Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah. (Price, 2006 : 256). PENGERTIAN
  • 4. Anemia merupakan kelainan hematologik yang paling sering dijumpai pada massa bayi dan kanak-kanak (Hockenberry, 2010) Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal. Anemia bukan merupakan penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau akibat gangguan fungsi tubuh. Secara fisiologis anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan. PENGERTIAN
  • 5. ETIOLOGI 1. Hemolisis (eritrosit mudah pecah) 2. Perdarahan 3. Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker) 4. Defisiensi nutrient (nutrisional anemia), meliputi defisiensi besi, folic acid, piridoksin, vitamin C dll
  • 6. PATOFISIOLOGI Kegagalan sumsum tulang/kehilangan sel darah merah sec. berlebihan destruksi sel darah merah. Anemia viskositas darah menurun
  • 7. PATOFISIOLOGI (lanjutan) resistensi aliran darah perifer penurunan transport O2 ke jaringan hipoksia, pucat, lemah beban jantung meningkat kerja jantung meningkat payah jantung
  • 8. MANIFESTASI KLINIS Gejala klinis yang muncul merefleksikan gangguan Fungsi dari berbagai sistem dalam tubuh antara lain : penurunan kinerja fisik gangguan neurologik (syaraf) yang dimanifestasikan dalam perubahan perilaku anorexia (badan kurus kerempeng serta perkembangan kognitif yang abnormal pada anak. Sering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan
  • 9. MANIFESTASI KLINIS (lanjutan) Cara mudah mengenal anemia, yakni : lemah, letih, lesu, lelah. Kalau muncul 4 gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah munculnya pucat pada bagian kelopak mata bawah. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang
  • 10. KOMPLIKASI Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Akibatnya, penderita anemia akan mudah : terkena infeksi batuk-pilek mudah flu atau mudah terkena infeksi saluran napas jantung juga menjadi mudah lelah, karena harus memompa darah lebih kuat.
  • 11. KOMPLIKASI (Lanjutan)  Pada kasus ibu hamil dengan anemia, jika lambat ditangani dan berkelanjutan dapat menyebabkan kematian, dan berisiko bagi janin.  Selain bayi lahir dengan berat badan rendah, anemia bisa juga mengganggu perkembangan organ- organ tubuh, termasuk otak (Sjaifoellah, 1998
  • 12. PEMERIKSAAN PENUNJANG  Kadar Hb, hematokrit, indek sel darah merah, penelitian sel darah putih, kadar Fe, pengukuran kapasitas ikatan besi, kadar folat, vitamin B12, hitung trombosit, waktu perdarahan, waktu protrombin, dan waktu tromboplastin parsial.  Aspirasi dan biopsy sumsum tulang. Unsaturated iron- binding capacity serum  Pemeriksaan diagnostic untuk menentukan adanya penyakit akut dan kronis serta sumber kehilangan darah kronis.
  • 13. KLASIFIKASI ANEMIA 1. Anemia pasca perdarahan 2. Anemia defisiensi (ex: def.Fe, as.folat) 3. Anemia hemolitik (ex: talasemia, G6PD) 4. Anemia aplastik
  • 14. PENATALAKSANAAN MEDIS  Tindakan umum : Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan mengganti darah yang hilang. 1. Transpalasi sel darah merah. 2. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi. 3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah. 4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen 5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada. 6. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.
  • 15. PENATALAKSANAAN MEDIS  Pengobatan (untuk pengobatan tergantung dari penyebabnya) : 1. Anemia defisiensi besi Penatalaksanaan : * Mengatur makanan yang mengandung zat besi, usahakan makanan yang diberikan seperti ikan, daging, telur dan sayur. * Pemberian preparat fe Perrosulfat 3x 200mg/hari/per oral sehabis makan Peroglukonat 3x 200 mg/hari /oral sehabis makan.
  • 16. PENATALAKSANAAN MEDIS 2. Anemia pernisiosa : pemberian vitamin B12 3. Anemia asam folat : asam folat 5 mg/hari/oral 4. Anemia karena perdarahan : mengatasi perdarahan dan syok dengan pemberian cairan dan transfusi darah.
  • 17. MANAJEMENT KEPERAWATAN 1. Pengkajian a. Usia anak : Fe ↓ biasanya pada usia 6-24 bulan b. Pucat  pasca perdarahan  pada difisiensi zat besi  anemia hemolistik  anemia aplastik c. Mudah lelah Kurangnya kadar oksigen dalam tubuh d. Pusing kepala Pasokan atau aliran darah keotak berkurang
  • 18. MANAJEMENT KEPERAWATAN e. Napas pendek Rendahnya kadar Hb f. Nadi cepat Kompensasi dari refleks cardiovascular g. Eliminasi urnie dan kadang-kadang terjadi penurunan produksi urine  Penurunan aliran darah keginjal sehingga hormon renin angiotensin aktif untuk menahan garam dan air sebagai kompensasi untuk memperbaiki perpusi dengan manefestasi penurunan produksi urine h. Gangguan pada sisten saraf Anemia difisiensi B 12
  • 19. Pengkajian i. Gangguan cerna Pada anemia berat sering nyeri timbul nyeri perut, mual, muntah dan penurunan nafsu makan j. Pika Suatu keadaan yang berkurang karena anak makan zat yang tidak bergizi, Anak yang memakan sesuatu apa saja yang merupakan bukan makanan seharusnya (PIKA) k.Iritabel (cengeng, rewel atau mudah tersinggung) l. Suhu tubuh meningkat Karena dikeluarkanya leokosit dari jaringan iskemik
  • 20. Pengkajian m. Pola makan n. Pemeriksaan penunjang  Hb  Eritrosit  Hematokrit o. Program terafi, perinsipnya :  Tergantung berat ringannya anemia  Tidak selalu berupa transfusi darah  Menghilangkan penyebab dan mengurangi gejala
  • 21. Diagnosa Keperawatan 1. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan sekunder (penurunan hemoglobin leucopenia, atau penurunan granulosit (respons inflamasi tertekan)). 2. Kurang nutrisi dari kebutuhan b/d ketidak adekuatan masukan sekunder akibat: kurang stimulasi emosional/sensoris atau kurang pengetahuan tentang pemberian asuhan 3. Intoleransi aktivitas b/d gangguan sistem transpor oksigen sekunder akibat anemia
  • 22. Diagnosa Keperawatan 4. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrient ke sel. 5. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi dan neurologist. 6. Takut/cemas pada anak berhubungan dengan dampak hospitalisasi