3. Struktur dan fungsi sel
Sel adalah unit pembentuk semua makhluk hidup
Setiap sel adalah suatu sistem lengkap yang
melaksanakan berbagai fungsi tubuh
Fungsinya antara lain membentuk dan menggunakan
energi, melakukan respirasi, reproduksi, dan ekskresi
Sel bergabung membentuk jaringan
Jaringan bersatu membentuk organ
Organ membentuk sistem tubuh
4. Konsep fisiologis
A. Struktur sel
Sel terdiri dari ruang internal yang dipisahkan oleh
membran semipermeabel. Ruang internal dapat dibagi
menjadi 2 bagian utama yaitu sitoplasma dan inti
(nukleus)
sitoplasma: semua yang terletak di dalam sel tetapi di
luar inti sel
Mitokondria: sumber energi sel
Retikulum endoplasma dan ribosom: organel yang
membentuk protein
5. Lisosom intrasel: vesikel yang mengandung enzim
pencernaan
Sitoskeleton: kerangka internal sel yang menyokong sel
dari bagian dalam dan memungkinkan pergerakan
berbagai bahan di dalam sel.
Inti sel: suatu organel terbungkus membran yang
mengandung berbagai asam deoksiribonukleat
(DNA). Bagian inti sel yang disebut nukleolus terjadi
replikasi DNA, pembelahan sel dan transkripsi DNA
Membran sel: lapisan sawar semipermeabel dan terdiri
dari lapisan ganda fosfolipid yang mengandung
molekul protein yang dapat bergerak bebas
6.
7. Pergerakan melintasi membran
Osmosis: proses air masuk ke dalam sel
Difusi sederhana melalui pori-pori: perpindahan ion-
ion sperti hidrogen, natrium, kalium, dan kalsium
Transport aktif: mengangkut glukosa dan asam amino
Endositosis: zat yang sangat besar sehingga tidak
dapat masuk ke dalam sel, kecuali dengan endositosis
(pencaplokan) oleh membran sel. Contoh: fagositosis
oleh sel (memakan bakteri atau sel mati)
8.
9.
10.
11.
12.
13. Konsep patofisiologis
Adaptasi sel: sel mengalami tekanan dan berubah
bentuk untuk bertahan hidup
Mekanisme adaptasi sel:
1. Atrofi
Adalah berkurangnya ukuran suatu sel/ jaringan
Merupakan suatu respon adaptif yang timbul
dikarenakan penurunan beban kerja sel/jaringan
Menurunnya beban kerja, maka kebutuhan akan
oksigen dan zat gizi berkurang
Menyebabkan sebagian besar struktur sel menyusut
Contoh: otot yang lama tidak digerakkan tanpa berat
(gravitasi nol), payudara wanita pasca menopause,
pengecilan otot dan lemak akibat defisiensi gizi
14.
15.
16. 2. Hipertrofi
Adalah bertambahnya ukuran suatu sel atau jaringan
Merupakan respon adaptif yang timbul dikarenakan
peningkatan beban kerja
Kebutuhan suatu sel akan oksigen dan zat gizi
meningkat
Menyebabkan semua struktur sel bertumbuh dan
sintesis protein meningkat
17. Contoh:
Hipertrofi fisiologis: perubahan normal akibat beban
kerja suatu sel (olahraga)
Hipertrofi patologis: respon terhadap suatu keadaan
sakit, misalnya hipertrofi ventrikel kiri sebagai respon
terhadap hipertensi kronik
Hipertrofi kompensasi: terjadi sewaktu sel-sel
tumbuh untuk mengambil alih peran sel lain yang
telah mati. Contoh: hilangnya 1 ginjal membuat ginjal
lain membesar sebagai akibat peningkatan beban
kerja
18.
19. 3. Hiperplasia
Adalah peningkatan jumlah sel yang terjadi pada
suatu organ akibat peningkatan mitosis
Hiperplasia terjadi pada sel-sel yang dirangsang oleh
peningkatan beban kerja, sinyal hormon, atau sinyal
lokal sebagai respon terhadap penurunan kepadatan
jaringan
Terjadi pada sel otot polos, hati, ginjal, dan jaringan
ikat
20. Contoh:
Hiperplasia fisiologis: terjadi setiap bulan pada sel-sel
uterus selama stadium folikuler siklus menstruasi
Hiperplasia patologis: terjadi pada perangsangan
hormon yang berlebihan, seperti akromegali (penyakit
jaringan ikat yang ditandai kelebihan hormon
pertumbuhan)
Hiperplasia kompensasi: dijumpai di sel-sel hati,
terjadi setelah pengangkatan sebagian jaringan hati
melalui pembedahan
21.
22. 4. Metaplasia
Adalah perubahan jenis sel dari satu subtipe ke subtipe
lainnya
Terjadi akibat respon terhadap cedera/iritasi kontinyu
yang timbul pada peradangan jaringan yang kronik
Sel-sel yang lebih mampu bertahan terhadap iritasi dan
peradangan kronik akan mengganti jaringan semula.
23. Contoh: perubahan sel-sel saluran pernapasan dari sel
epiter bersilia menjadi sel epitel skuamosa bertingkat
sebagai respon terhadap merokok jangka panjang
Sel-sel bersilia mudah cedera akibat zat iritan
Sel epitel bertingkat lebih mampu bertahan terhadap
kerusakan namun tidak memiliki peran pelindung
24.
25. 5. Displasia
Adalah kerusakan pertumbuhan sel yang
menyebabkan lahirnya sel-sel yang berbeda ukuran,
bentuk, dan penampakannya dibanding sel asalnya
Displasia tampak terjadi pada sel-sel yang terpajan
iritasi dan peradangan kronik.
Merupakan indikasi adanya suatu situasi berbahaya
dan kemungkinan terjadinya kanker
Contoh: saluran pernapasan di epitel skuamosa,
displasia servik akibat infeksi human papilloma virus
(HPV)