SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Imunitas Seluler dan Humoral
Na’imatul R. F
IMUNITAS HUMORAL
Dimediasi oleh antibodi yang dibentuk oleh sel
limfosit B
Respon imunitas humoral merupakan respon
kekebalan tubuh yang terjadi setelah antigen
masuk ke dalam tubuh
Respon berupa :Antibodi mengikat sebagian
atau seluruh bagian dari antigen yang berada di
luar sel
Sel B
Fungsi utama sel B adalah untuk membuat
antibodi melawan antigen
• Sel B plasma : untuk membetuk antibodi
• Sel B pengingat : untuk mengigat antigen yang
pernah masuk ke tubuh serta menstimulasi
pembentukan sel B plasma jika terjadi infeksi
kedua.
• Sel B pembelah : untuk membentuk sel B
plasma dan sel B pengingat.
Antibodi/ Imunoglobulin
1) Immunoglobulin G ( Ig G )
• Merupakan satu-satunya immunoglobulin yang mampu melewati plasenta
• Merupakan kekebalan pasif dari ibu kepada anaknya
• Merupakan pertahanan utama untuk bayi pada minggu-minggu pertama dalam
kehidupannya ( dari kolustrum)
2) Immunoglobulin M ( Ig M )
• Disintesis pertama kali sebagai stimulus terhadap antigen
• Tidak dapat melalui plasenta
3) Immunoglobulin A ( Ig A )
• Ditemukan dalam sekresi eksternal. Contoh pada mukosa saluran nafas, intestinal, urin,
genital, saliva, air mata dll
• Dapat menetralisir virus dan menghalangi penempelan bakteri pada sel epitelium
4) Immunoglobulin D ( Ig D )
• Melekat pada permukaan luar sel limfosit B
• Berfungsi sebagai reseptor antigen sel limfosit B dan penting bagi aktivitas sel limfosit B
tersebut.
5) Immunoglobulin E ( Ig E )
• Disekresikan oleh sel plasma di kulit, mukosa dan tonsil
• Mengakibatkan sel melepaskan histamin dan berperan dalam reaksi alergi
 Saat antigen masuk ke tubuh untuk pertama kallinya, sel B
pembelah akan membentuk sel B plasma dan sel B
pengingat.Sel B plasma akan menghasilkan antibodi yang
berfungsi mengikat antigen, sehingga makrofag lebih
mudah menangkap dan menghancurkan patogen. Setelah
infeksi berakhir, sel B plasma mati dan sel B pengingat tetap
hidup dalam waktu lama. Proses ini disebut dengan respon
kekebalan primer.
 Bila antigen yang sama masuk lagi ke tubuh, sel B pengingat
akan mengenalinya dan menstimulasi pembetukan sel B
plasma yang berfugsi memproduksi antibodi. Respon ini
disebut respon kekebalan sekunder.
 Respon kekebalan sekunder terjadi lebih cepat dan
konsentrasi antibodi yag dihasilkan lebih besar dibading
respon kekebalan primer. Hal ini karena ada memori
imunologi yaitu kemampuan imun untuk megenali antigen
yang pernah masuk ke tubuh.
 Netralisasi yaitu pemblokiran tempat-tempat yang digunakan oleh antigen
untuk berikatan. Pemblokiran ini menyebabkan tempat tersebut menjadi
tidak aktif dan dilakukan dengan cara menempati tempat tersebut. Selain
itu, netralisasi juga dilakukan dengan cara menyelimuti bagian racun dari
patogen sehingga menjadi aman pada saat dimakan oleh sel fagosit.
 Penggumpalan (Aglutinasi) patogen dapat dilakukan dengan mudah oleh
antibodi karena pada antibodi terdapat minimal dua daerah ikatan
(binding site). Bila ini dilakukan, maka pemusnahan patogen dapat
dilakukan lebih efektif karena sudah terkumpul sehingga tinggal
menunggu dimakan oleh sel fagosit.
 Pengendapan hampir mirip dengan penggumpalan, hanya saja hal ini
terjadi bila patogen terlarut bersama antibodi. Disini antibodi akan
membuat patogen tidak bisa bergerak sehingga memudahkan kerja sel
fagosit untuk memakannya.
 Pengaktifan sistem komplemen merupakan perpaduan antara antibodi
dengan protein komplemen untuk menghancurkan patogen. Caranya yakni
dengan membuat lobang pada dinding sel patogen sehingga lisozim dapat
masuk ke dalam patogen dan melakukan penghancuran dari dalam.
IMUNITAS SELULER
Merupakan respon imun yang dimediasi oleh sel
limfosit T
Tugas utama imunitas seluler adalah untuk
menghancurkan sel tubuh yang telah terinfeksi
patogen, misalnya oleh bakteri atau virus. Bakteri
atau virus yang telah menyerang sel tubuh akan
memperbanyak diri dalam sel tubuh tersebut. Hal
ini tidak dapat dilakukan oleh antibodi tubuh.
Respon imunitas seluler
Lisis sel target (sel terinfeksi)secara langsung
Produksi sitokin yang nantinya berfungsi
mengaktivasi sel terinfeksi untuk membunuh
patogen sasaran
Sel T
• Sel T pembunuh (cytotoxic) : untuk menyerang patogen yang masuk tubuh, sel
tubuh yang terinfeksi dan sel kanker secara langsung.
• Sel T pembantu (helper) : untuk menstimulasi pembentukan jenis sel T lain dan
sel B plasma serta mengaktivasi makrofag untuk melakukan fagositosis.
• Sel T supresor : untuk menurunkan dan menghentikan respon imun dengan
menurunkan produksi antibodi dan aktivitas sel T pembunuh jika infeksi sudah
bisa tertangani.
• Sel T memori : mengandung informasi mengenai antigen tertentu dan tetap
berada di dalam plasma bahkan setelah sebuah infeksi telah lama dipadamkan.
Sel T memori dapat berkembangbiak saat terpapar kembali dengan antigen yang
sama sehingga memberikan umpan balik berupa sistem kekebalan yang terjadi
pada saat infeksi sebelumnya.
Tugas penghancuran dilakukan oleh sel T sitotoksik yakni dengan cara menangkap
sel yang terinfeksi kemudian melubanginya dengan protein perforin. Setelah
terbentuk lubang, kemudian masuklah enzim sel T untuk menghancurkan sel yang
terinfeksi beserta sel patogennya.
Bila infeksi sudah berhasil ditangani, sel T supresor akan bekerja.
Interaksi Antara Respons Imun Seluler
dengan Humoral
Interaksi ini disebut dengan antibody dependent
cell mediated cytotoxicity (ADCC), karena sitolisis
baru terjadi bila dibantu oleh antibodi. Dalam hal
ini antibodi berfungsi melapisi antigen sasaran,
sehingga sel natural killer (NK), yang mempunyai
reseptor terhadap fragmen antibodi, dapat melekat
erat pada sel atau antigen sasaran. Perlekatan sel
NK pada kompleks antigen antibody tersebut
mengakibatkan sel NK dapat menghancurkan sel
sasaran.

More Related Content

What's hot

BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)
BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)
BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)Ariiq Azmi RS
 
Imunologi; hipersensitifitas
Imunologi; hipersensitifitasImunologi; hipersensitifitas
Imunologi; hipersensitifitasLisa Andina
 
Toleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan AutoimnitasToleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan AutoimnitasAbdul Hakim
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitSurya Seftiawan Pratama
 
Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifikSistem imun spesifik
Sistem imun spesifikPramitha Ayu
 
Radioimmunoassay (ria)
Radioimmunoassay (ria)Radioimmunoassay (ria)
Radioimmunoassay (ria)Ahmad Fadli
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing pjj_kemenkes
 
Imunologi; imunologi infeksi
Imunologi; imunologi infeksiImunologi; imunologi infeksi
Imunologi; imunologi infeksiLisa Andina
 
Imunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveImunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveSiti Avirda
 
Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9tristyanto
 
Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Dedi Kun
 
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikPenatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikRachmat Gunadi Wachjudi
 
Autoimunitas power point
Autoimunitas power pointAutoimunitas power point
Autoimunitas power pointtristyanto
 
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleat
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleatAntibiotik penghambat sintesis asam nukleat
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleatcynthiaanggipradita
 
Efek samping obat
Efek samping obat Efek samping obat
Efek samping obat Dedi Kun
 

What's hot (20)

BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)
BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)
BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)
 
Imunologi; hipersensitifitas
Imunologi; hipersensitifitasImunologi; hipersensitifitas
Imunologi; hipersensitifitas
 
Ppt resistensi mikroorganisme
Ppt resistensi mikroorganismePpt resistensi mikroorganisme
Ppt resistensi mikroorganisme
 
Materi imun MHC
Materi imun MHCMateri imun MHC
Materi imun MHC
 
Toleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan AutoimnitasToleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan Autoimnitas
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
 
Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifikSistem imun spesifik
Sistem imun spesifik
 
Radioimmunoassay (ria)
Radioimmunoassay (ria)Radioimmunoassay (ria)
Radioimmunoassay (ria)
 
Immunoglobulin dan antibodi
Immunoglobulin dan antibodiImmunoglobulin dan antibodi
Immunoglobulin dan antibodi
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 
Imunologi; imunologi infeksi
Imunologi; imunologi infeksiImunologi; imunologi infeksi
Imunologi; imunologi infeksi
 
Imunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveImunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptive
 
Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9
 
Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
 
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikPenatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
 
Autoimunitas power point
Autoimunitas power pointAutoimunitas power point
Autoimunitas power point
 
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleat
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleatAntibiotik penghambat sintesis asam nukleat
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleat
 
Efek samping obat
Efek samping obat Efek samping obat
Efek samping obat
 

Similar to IMUNITAS

Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for AudioDiagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for AudioSalsabila Azzahra
 
Sistem imun akper
Sistem imun akperSistem imun akper
Sistem imun akpermateri-x2
 
Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhila
Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhilaSoal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhila
Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhilaSyifa Dhila
 
Kekebalan adaptif
Kekebalan adaptifKekebalan adaptif
Kekebalan adaptifRafiamartya
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiWarnet Raha
 
Anfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitasAnfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitasMarlina Arby
 
Sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuhSistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuhDiva Syachrani
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiWarnet Raha
 
Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptx
Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptxKondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptx
Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptxMethaKemala
 
Anatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunAnatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunYesi Tika
 
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-selpengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-selJeanM24
 

Similar to IMUNITAS (20)

Pertahanan tubuh
Pertahanan tubuhPertahanan tubuh
Pertahanan tubuh
 
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for AudioDiagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
 
Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh ManusiaSistem Kekebalan Tubuh Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
 
Marlovud
MarlovudMarlovud
Marlovud
 
Sistem imun akper
Sistem imun akperSistem imun akper
Sistem imun akper
 
Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhila
Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhilaSoal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhila
Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhila
 
Imunologi das12
Imunologi das12Imunologi das12
Imunologi das12
 
Kekebalan adaptif
Kekebalan adaptifKekebalan adaptif
Kekebalan adaptif
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadi
 
Anfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitasAnfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitas
 
Sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuhSistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologi
 
Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptx
Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptxKondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptx
Kondisi-Yang-Melemahkan-Pertahanan-Pejamu-Melawan-Mikroorganisme.pptx
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Anatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunAnatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imun
 
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-selpengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 

Recently uploaded

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 

Recently uploaded (20)

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 

IMUNITAS

  • 1. Imunitas Seluler dan Humoral Na’imatul R. F
  • 2.
  • 3. IMUNITAS HUMORAL Dimediasi oleh antibodi yang dibentuk oleh sel limfosit B Respon imunitas humoral merupakan respon kekebalan tubuh yang terjadi setelah antigen masuk ke dalam tubuh Respon berupa :Antibodi mengikat sebagian atau seluruh bagian dari antigen yang berada di luar sel
  • 4. Sel B Fungsi utama sel B adalah untuk membuat antibodi melawan antigen • Sel B plasma : untuk membetuk antibodi • Sel B pengingat : untuk mengigat antigen yang pernah masuk ke tubuh serta menstimulasi pembentukan sel B plasma jika terjadi infeksi kedua. • Sel B pembelah : untuk membentuk sel B plasma dan sel B pengingat.
  • 5. Antibodi/ Imunoglobulin 1) Immunoglobulin G ( Ig G ) • Merupakan satu-satunya immunoglobulin yang mampu melewati plasenta • Merupakan kekebalan pasif dari ibu kepada anaknya • Merupakan pertahanan utama untuk bayi pada minggu-minggu pertama dalam kehidupannya ( dari kolustrum) 2) Immunoglobulin M ( Ig M ) • Disintesis pertama kali sebagai stimulus terhadap antigen • Tidak dapat melalui plasenta 3) Immunoglobulin A ( Ig A ) • Ditemukan dalam sekresi eksternal. Contoh pada mukosa saluran nafas, intestinal, urin, genital, saliva, air mata dll • Dapat menetralisir virus dan menghalangi penempelan bakteri pada sel epitelium 4) Immunoglobulin D ( Ig D ) • Melekat pada permukaan luar sel limfosit B • Berfungsi sebagai reseptor antigen sel limfosit B dan penting bagi aktivitas sel limfosit B tersebut. 5) Immunoglobulin E ( Ig E ) • Disekresikan oleh sel plasma di kulit, mukosa dan tonsil • Mengakibatkan sel melepaskan histamin dan berperan dalam reaksi alergi
  • 6.  Saat antigen masuk ke tubuh untuk pertama kallinya, sel B pembelah akan membentuk sel B plasma dan sel B pengingat.Sel B plasma akan menghasilkan antibodi yang berfungsi mengikat antigen, sehingga makrofag lebih mudah menangkap dan menghancurkan patogen. Setelah infeksi berakhir, sel B plasma mati dan sel B pengingat tetap hidup dalam waktu lama. Proses ini disebut dengan respon kekebalan primer.  Bila antigen yang sama masuk lagi ke tubuh, sel B pengingat akan mengenalinya dan menstimulasi pembetukan sel B plasma yang berfugsi memproduksi antibodi. Respon ini disebut respon kekebalan sekunder.  Respon kekebalan sekunder terjadi lebih cepat dan konsentrasi antibodi yag dihasilkan lebih besar dibading respon kekebalan primer. Hal ini karena ada memori imunologi yaitu kemampuan imun untuk megenali antigen yang pernah masuk ke tubuh.
  • 7.
  • 8.  Netralisasi yaitu pemblokiran tempat-tempat yang digunakan oleh antigen untuk berikatan. Pemblokiran ini menyebabkan tempat tersebut menjadi tidak aktif dan dilakukan dengan cara menempati tempat tersebut. Selain itu, netralisasi juga dilakukan dengan cara menyelimuti bagian racun dari patogen sehingga menjadi aman pada saat dimakan oleh sel fagosit.  Penggumpalan (Aglutinasi) patogen dapat dilakukan dengan mudah oleh antibodi karena pada antibodi terdapat minimal dua daerah ikatan (binding site). Bila ini dilakukan, maka pemusnahan patogen dapat dilakukan lebih efektif karena sudah terkumpul sehingga tinggal menunggu dimakan oleh sel fagosit.  Pengendapan hampir mirip dengan penggumpalan, hanya saja hal ini terjadi bila patogen terlarut bersama antibodi. Disini antibodi akan membuat patogen tidak bisa bergerak sehingga memudahkan kerja sel fagosit untuk memakannya.  Pengaktifan sistem komplemen merupakan perpaduan antara antibodi dengan protein komplemen untuk menghancurkan patogen. Caranya yakni dengan membuat lobang pada dinding sel patogen sehingga lisozim dapat masuk ke dalam patogen dan melakukan penghancuran dari dalam.
  • 9. IMUNITAS SELULER Merupakan respon imun yang dimediasi oleh sel limfosit T Tugas utama imunitas seluler adalah untuk menghancurkan sel tubuh yang telah terinfeksi patogen, misalnya oleh bakteri atau virus. Bakteri atau virus yang telah menyerang sel tubuh akan memperbanyak diri dalam sel tubuh tersebut. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh antibodi tubuh.
  • 10. Respon imunitas seluler Lisis sel target (sel terinfeksi)secara langsung Produksi sitokin yang nantinya berfungsi mengaktivasi sel terinfeksi untuk membunuh patogen sasaran
  • 11. Sel T • Sel T pembunuh (cytotoxic) : untuk menyerang patogen yang masuk tubuh, sel tubuh yang terinfeksi dan sel kanker secara langsung. • Sel T pembantu (helper) : untuk menstimulasi pembentukan jenis sel T lain dan sel B plasma serta mengaktivasi makrofag untuk melakukan fagositosis. • Sel T supresor : untuk menurunkan dan menghentikan respon imun dengan menurunkan produksi antibodi dan aktivitas sel T pembunuh jika infeksi sudah bisa tertangani. • Sel T memori : mengandung informasi mengenai antigen tertentu dan tetap berada di dalam plasma bahkan setelah sebuah infeksi telah lama dipadamkan. Sel T memori dapat berkembangbiak saat terpapar kembali dengan antigen yang sama sehingga memberikan umpan balik berupa sistem kekebalan yang terjadi pada saat infeksi sebelumnya. Tugas penghancuran dilakukan oleh sel T sitotoksik yakni dengan cara menangkap sel yang terinfeksi kemudian melubanginya dengan protein perforin. Setelah terbentuk lubang, kemudian masuklah enzim sel T untuk menghancurkan sel yang terinfeksi beserta sel patogennya. Bila infeksi sudah berhasil ditangani, sel T supresor akan bekerja.
  • 12.
  • 13. Interaksi Antara Respons Imun Seluler dengan Humoral Interaksi ini disebut dengan antibody dependent cell mediated cytotoxicity (ADCC), karena sitolisis baru terjadi bila dibantu oleh antibodi. Dalam hal ini antibodi berfungsi melapisi antigen sasaran, sehingga sel natural killer (NK), yang mempunyai reseptor terhadap fragmen antibodi, dapat melekat erat pada sel atau antigen sasaran. Perlekatan sel NK pada kompleks antigen antibody tersebut mengakibatkan sel NK dapat menghancurkan sel sasaran.