SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
MAKALAH
“STUNTING”
DISUSUN OLEH :
NAMA : DONA DESMAYA
KELAS : 1B TINGKAT 1
DOSEN PEMBIMBING :
IZTIN SYARIFAHMA'NI, M.PD
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KEMENKES BENGKULU
JURUSAN PROMOSI KESEHATAN
TAHUN 2022
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha
penyayang yang telah memberikan rahmat , hidayah serta inayahya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah.
Dalam makalah ini kami berusaha semaksimal mungkin menyajikan materi
mengenai Stunting. Sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
tidak lupa kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu , kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
banyak kekurangan baik dalam segi penyusunan bahasanya maupun dalam segi yang
lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka , kami membuka
selebar-lebarnya untuk para pembaca yang ingin memberikan saran maupun kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaki makalah kami.
Penyusun mengharapkan bahwa dari makalah pendidikan ini dapat diambil
hikmah serta manfaatnya. Serta dapat dijadikan sebagai insprasi dalam belajar terhadap
pembaca.
Bengkulu, 03 Agustus 2022
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Stunting ................................................................................ 3
B. Penyebab Stunting .................................................................................. 3
C. Dampak Buruk Stunting ......................................................................... 5
D. Pencegahan Stunting .............................................................................. 5
E. Interbensi Gizi Spesipik ......................................................................... 5
F. Intervensi Gizi Sensitif ........................................................................... 6
G. Intervensi Gizi Spesifik .......................................................................... 6
H. Intervensi dengan Sasaran Ibu Hamil ..................................................... 6
I. Intervensi dengan sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 0-6 Bulan ...... 6
J. Intervensi dengan Sasaran Ibu Menyusui dan Anak usia 7-23 Bulan .... 6
K. Intervensi Gizi Sensitif ........................................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengasuhan anak didefinisikan sebagai perilaku yang dipraktikan oleh
pengasuh (ibu, bapak, nenek, atau orang lain) dalam memberikan makanan,
pemeliharaan kesehatan, memberikan stimuli serta dukungan emosional yang
dibutuhkan anak untuk tumbuh kembang. Juga termasuk di dalamnya tentang kasih
sayang dan tanggung jawab orang tua.Pengasuhan yang baik sangat penting untuk
dapat menjamin tumbuh kembang anak yang optimal. Misalnya pada keluarga
miskin, yang ketersediaan pangan di rumah tangga belum tentu mencukupi, namun
ibu yang tahu bagaimana mengasuh anaknya, dapat memanfaatkan sumbersumber
yang terbatas untuk dapat menjamin tumbuh kembang anak yang optimal. Sebagai
contoh, menyusui anak adalah praktik memberikan makanan, kesehatan, dan
pengasuhan yang terjadi bersamaan. Perilaku ibu seperti cara memelihara
kebersihan rumah, higiene makanan, kebersihan perorangan, dan praktik
psikososial adalah faktor - faktor penting yang berpengaruh terhadap proses
tumbuh kembang anak.
Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh
dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih
pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
Kekurangan gizi dalam waktu yang lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan
sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran). Penyebabnya karena
rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral,
dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani. Faktor ibu dan pola
asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan
kepada anak juga menjadi penyebab anak stunting apabila ibu tidak memberikan
asupan gizi yang cukup dan baik. Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan
di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh
dan otak anak.
Stunting merupakan hal yang dianggap orangtua sebagai sesuatu yang biasa.
Orangtua menganggap bahwa anak mereka masih bisa mengalami pertumbuhan
2
sebab usianya masih balita padahal bila stunting tidak terdeteksi secara dini,
minimal sebelum berusia 2 tahun, maka perbaikan untuk gizinya akan mengalami
keterlambatan untuk tahun berikutnya.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan stunting ?
2. Bagaimana dengan Upaya Intervensi yang harus dilakukan?
C. TUJUAN
1. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan stunting
2. Mengetahui Upaya Intervensi yang harus dilakukan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Stunting
Stunting atau pendek merupakan kondisi gagal tumbuh pada bayi (0-11
bulan) dan anak balita (12-59 bulan) akibat dari kekurangan gizi kronis terutama
dalam 1.000 hari pertama kehidupan sehingga anak terlalu pendek untuk usianya
(Persagi, 2018).
Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal
setelah bayi lahir, tetapi kondisi stunting baru nampak setelah anak berusia 2 tahun.
Balita dikatakan pendek nilai Z-score-nya panjang badan menurut umur (PB/U) atau
tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 SD / standar deviasi (stunted)
dan kurang dari -3 SD (severely stunted). Balita stunted akan memiliki kecerdasan
tidak maksimal, menjadi lebih rentan terhadap penyakit, dan dimasa depan dapat
beresiko menurunnya tingkat produktivitas. Pada akhirnya, secara luas, stunting
akan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kemiskinan
(Persagi, 2018).
B. Penyebab Stunting
Stunting disebabkan oleh factor multidimensional, diantarannya praktik
pengasuhan gizi yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan mengenai
kesehatan gizi sebelum dan pada masa kehamilan serta setelah ibu melahirkan.
Intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi pervalensi stunting
perlu dilakukan pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) dari anak balita. Peluang
intervensi kunci yang terbukti efektif di antaranya adalah intervensi yang terkait
praktik-praktik pemberian makanan anak dan pemenuhan gizi ibu (Persagi, 2018).
Beberapa fakta dari informasi yang ada menunjukan bahwa hanya 22,8%
dari anak usia 0-6 bulan yang menyusu eksklusif dan hanya 36,6% anak usia 7-23
bulan yang menerima makanan pendamping ASI (MPASI) yang sesuai dengan
praktik-praktik yang direkomendasikan tentang pengaturan waktu, frekuensi dan
kualitas (Persagi, 2018).
4
MPASI diberikan atau mulai diperkenalkan ketika balita berusia diatas 6
bulan. Selain berfungsi untuk mengenalkan jenis makanan baru pada bayi, MPASI
juga dapat mencukupi kebutuhan gizi bayi yang tidak lagi dapat disokong oleh ASI
serta membantu daya tahan tubuh dan perkembangan system imunologis anak
terhadap makan dan minuman. Oleh karena itu, masyarakat dan petugas kesehatan
perlu memahami pentingnya ASI eksklusif dan praktik-praktik pemberian makanan
bayi dan anak yang tepat serta memberikan dukungan kepada para ibu (Persagi,
2018).
Faktor penyebab terjadinya stunting beragam yang mencakup kecukupan zat
gizi tidak adekuat dalam jangka waktu panjang dan diperparah dengan terjadinya
penyakit infeksi secara terus menerus. Terganggunya proses pertumbuhan linier
tersebut diakibatkan karena adanya adaptasi tubuh terhadap asupan yang rendah dan
mengakibatkan kecukupan zat gizi yang tidak adekuat, sehingga proses metabolisme
tubuh akan terganggu dan akhirnya proses terbentuknya sel atau jaringan akan
terhambat (Dewi dan Nindia, 2017).
Asupan makanan yang rendah akan mengakibatkan kelaparan tersembunyi
atau masalah gizi yang tidak kasat mata yang disebabkan karena kurangnya zat gizi
mikro, seperti zat besi dan seng. Seringkali, makanan yang dikonsumsi berupa
makanan yang tinggi akan karbohidrat, namun rendah akan bahan makanan seperti
lauk hewani, sayur, dan buah (Dewi dan Nindia, 2017).
Balita yang lahir dengan berat badan rendah berpeluang untuk menjadi
pendek dibandingkan dengan balita yang lahir dengan berat badan normal. Dampak
dari berat badan lahir rendah akan terus berlanjut dari generasi satu ke generasi
selanjutnya. Anak yang mengalami BBLR memiliki risiko untuk mengalami ukuran
antropometri yang kurang pada saat dewasa. Perempuan yang lahir dengan berat
lahir rendah memiliki risiko untuk tumbuh menjadi ibu yang stunted sehingga akan
cenderung melahirkan bayi yang BBLR dan selanjutnya akan tumbuh menjadi balita
yang stunting (Hidayat, 2017).
5
C. Dampak Buruk Stunting
Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh stunting:
1) Jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan
pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh
2) Jangka panjang akibat buruk yang dapat ditimbulkan adalah menurunnya
kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga
mudah sakit, dan resiko tinggi untuk munculnya penyakit diabetes, kegemukan,
penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas pada usia
tua
D. Pencegahan Stunting
Pencegahan stunting dilakukan melalui intervensi gizi spesifik yang
ditujukan dalam 1.000 hari pertama Kehidupan (HPK). Intervensi gizi spesifik untuk
mengatasi permasalahan gizi pada ibu hamil, ibu menyusui 0-6 bulan, ibu menyusui
7-23 bulan, anak usia 0-6 bulan, dan anak usia 7-23 bulan. Permasalahan gizi ini
bisa diatasi ketika mereka memahami masalahnya dan mengetahui cara
mengatasinya sesuai dengan kondisi masing-masing. Pemberian konseling gizi
kepada individu dan keluarga dapat membantu untuk mengenali masalah kesehatan
terkait gizi, memahami penyebab terjadinya masalah gizi dan membantu serta
individu serta keluarga memecahkan masalahnya sehingga terjadi perubahan
perilaku untuk dapat menerapkan perubahan perilaku makan yang telah disepakati
bersama (Persagi, 2018).
Menurut Kementerian Desa (2017) Penangan stunting dilakukan melalui
Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif pada sasaran 1.000 hari pertama
kehidupan seorang anak sampai berusia 6 tahun.
E. Intervensi Gizi Spesifik
1. Intervensi yang ditujukan kepada ibu hamil dan anak dalam 1.000 hari pertama
kehidupan
2. Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan
3. Intervensi spesifik bersifat jangka pendek, hasilnya dapat dicatat dalam
waktu relatif pendek
6
F. Intervensi Gizi Sensitif
1. Intervensi yang ditujukan melalui berbagai kegiatan pembangunan diluar sector
kesehatan
2. Sasarannya adalah seluruh masyarakat umum, tidak khusus untuk sasaran 1.000
hari pertama kehidupan.
G. Intervensi Gizi Spesifik
Ini merupakan intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1.000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK) dan berkontribusi pada 30% penurunan stunting. Kerangka
kegiatan intervensi gizi spesifik umumnya dilakukan pada sektor kesehatan.
H. Intervensi dengan sasaran Ibu Hamil:
a. Memberikan makanan tambahan pada ibu hamil untuk mengatasi kekurangan
energi dan protein kronis.
b. Mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat.
c. Mengatasi kekurangan iodium.
d. Menanggulangi kecacingan pada ibu hamil.
e. Melindungi ibu hamil dari Malaria.
I. Intervensi dengan sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 0-6 Bulan:
a. Mendorong inisiasi menyusui dini (pemberian ASI jolong/colostrum).
b. Mendorong pemberian ASI Eksklusif.
J. Intervensi dengan sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 7-23 bulan:
a. Mendorong penerusan pemberian ASI hingga usia 23 bulan didampingi oleh
pemberian MP-ASI.
b. Menyediakan obat cacing.
c. Menyediakan suplementasi zink.
d. Melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan.
e. Memberikan perlindungan terhadap malaria.
f. Memberikan imunisasi lengkap.
g. Melakukan pencegahan dan pengobatan diare.
7
K. Intervensi Gizi Sensitif
Idealnya dilakukan melalui berbagai kegiatan pembangunan diluar sektor
kesehatan dan berkontribusi pada 70% Intervensi Stunting. Sasaran dari intervensi
gizi spesifik adalah masyarakat secara umum dan tidak khusus ibu hamil dan balita
pada 1.000 Hari PertamaKehidupan (HPK).
a. Menyediakan dan Memastikan Akses pada Air Bersih.
b. Menyediakan dan Memastikan Akses pada Sanitasi.
c. Melakukan Fortifikasi Bahan Pangan.
d. Menyediakan Akses kepada Layanan Kesehatan dan Keluarga Berencana
(KB).
e. Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
f. Menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal).
g. Memberikan Pendidikan Pengasuhan pada Orang tua.
h. Memberikan Pendidikan Anak Usia Dini Universal.
i. Memberikan Pendidikan Gizi Masyarakat.
j. Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi, serta Gizi pada
Remaja.
k. Menyediakan Bantuan dan Jaminan Sosial bagi Keluarga Miskin.
l. Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Gizi.
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Pengertian Stunting atau pendek merupakan kondisi gagal tumbuh pada bayi (0-
11 bulan) dan anak balita (12-59 bulan) akibat dari kekurangan gizi kronis
terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan sehingga anak terlalu pendek
untuk usianya.
2. Penyebab: Stunting disebabkan oleh factor multidimensional, diantarannya
praktik pengasuhan gizi yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan
mengenai kesehatan gizi sebelum dan pada masa kehamilan serta setelah ibu
melahirkan, bayi lahir BBLR, dan lain-lain
3. Dampak Stunting: Jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak,
kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tub
uh, jangka panjang adalah obesitas yang akan menyebabkan munculnya berbagai
penyakit degeneratif.
4. Pencegahan stunting dapat melalui intervensi gizi spesifik dan sensitive.
9
DAFTAR PUSTAKA
Aridiyah et at. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak
Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The Factors Affecting Stunting on
Toddlers in Rural and Urban Areas. eJurnal Pustaka Kesehatan. 3(1). 163-170.
Fitri, Lidia. 2018. Hubungan BBLR dan asi eksklusif dengan kejadian stunting di
Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru. Jurnal Endurance 3(1). 131-137.
LPPM Stikes Hangtuah Pekanbaru. Permasalahan Anak Pendek (Stunting) dan
Intervensi untuk Mencegah Terjadinya Stunting (Suatu Kajian Kepustakaan)
Stunting Problems and Interventions to Prevent Stunting (A Literature Review).
Junal Kesehatan Komunitas. 2(6). 254-261.
Ni’mah, Khoirun dan Nadhirih, siti rahayu. 2015. Faktor yang berhubungan dengan
kejadian stunting pada balita. Media Gizi Indonesia. 10(1). 13-19).
Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. Syarfaini. 2014.
Gambaran pola pengasuhan gizi pada anak balita di Kecamatan Tapalang
Kab. Mamuju Prop. Suwalwesi Barat. Jurnal Kesehatan. VII(1). 267-276.
Tanuwijaya, S. 2003. Konsep Umum Tumbuh dan Kembang. Jakarta: EGC
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. 2017. 100 Kabupaten/ Kota
Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Sekretariat Wakil Presiden
Republik Indonesia: Jakarta Pusat.

More Related Content

What's hot

4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakitphiqe kbn
 
Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triagejohanadi2
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Muhammad Muqouwis. AT
 
Makalah masalah kb
Makalah masalah kbMakalah masalah kb
Makalah masalah kbIntanTan1
 
Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)Dokter Tekno
 
Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana Gilang Rupaka
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanMuh Saleh
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita Chiyapuri
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmasAdelina Hutauruk
 
Program kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmasProgram kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmasJoni Iswanto
 
Kesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimanKesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimandwidiah
 

What's hot (20)

4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triage
 
STUNTING.ppt
STUNTING.pptSTUNTING.ppt
STUNTING.ppt
 
9. gizi bencana
9. gizi bencana9. gizi bencana
9. gizi bencana
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
 
Makalah masalah kb
Makalah masalah kbMakalah masalah kb
Makalah masalah kb
 
Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)
 
Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
Gizi seimbang ibu_menyusui
Gizi seimbang ibu_menyusuiGizi seimbang ibu_menyusui
Gizi seimbang ibu_menyusui
 
Ppt stunting niken
Ppt stunting nikenPpt stunting niken
Ppt stunting niken
 
Buku Panduan Kader Posyandu
Buku Panduan Kader PosyanduBuku Panduan Kader Posyandu
Buku Panduan Kader Posyandu
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
 
Program kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmasProgram kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmas
 
Kesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimanKesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukiman
 

Similar to Stunting Dampak

scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfscribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfHerman673394
 
Sistematika proposal Inotek Gizi (Revisi).docx
Sistematika proposal Inotek Gizi (Revisi).docxSistematika proposal Inotek Gizi (Revisi).docx
Sistematika proposal Inotek Gizi (Revisi).docxEkaOrizaShafita
 
MINI PROJECT ANDIKA.pptx
MINI PROJECT ANDIKA.pptxMINI PROJECT ANDIKA.pptx
MINI PROJECT ANDIKA.pptxRais8
 
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptxOktoviaKaka
 
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxGIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxImamMunandar38
 
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136(1).pdf
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136(1).pdfWarta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136(1).pdf
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136(1).pdfyenihandayani9
 
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptxMateri stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptxAnisEkaSukmadadari1
 
makalah pos gizi 2022 nila.docx
makalah pos gizi 2022 nila.docxmakalah pos gizi 2022 nila.docx
makalah pos gizi 2022 nila.docxElsisRosari
 
Penuntun keterampilan klinik ii b edit pipit
Penuntun keterampilan klinik ii b edit pipitPenuntun keterampilan klinik ii b edit pipit
Penuntun keterampilan klinik ii b edit pipitAufaEpiloksa2
 
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdf
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdfWarta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdf
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdfrasya_wirayudha
 
PPT SKRIPSI-SAHARA NURLAKCMI.pptx
PPT SKRIPSI-SAHARA NURLAKCMI.pptxPPT SKRIPSI-SAHARA NURLAKCMI.pptx
PPT SKRIPSI-SAHARA NURLAKCMI.pptxsaharanurlakcmisara
 
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptx
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptxPENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptx
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptxRidaNengsih
 
materi stunting BKKBN.pdf
materi stunting BKKBN.pdfmateri stunting BKKBN.pdf
materi stunting BKKBN.pdfnora612723
 
progker stunting 080.pptx
progker stunting 080.pptxprogker stunting 080.pptx
progker stunting 080.pptxSitiKhusnul102
 
Kejadian stunting (1)
Kejadian stunting (1)Kejadian stunting (1)
Kejadian stunting (1)triebintangp
 
Bahan tayang PKB Non PNS_Percepatan Penurunan Stunting_edit-1.pptx
Bahan tayang PKB Non PNS_Percepatan Penurunan Stunting_edit-1.pptxBahan tayang PKB Non PNS_Percepatan Penurunan Stunting_edit-1.pptx
Bahan tayang PKB Non PNS_Percepatan Penurunan Stunting_edit-1.pptxuuusmanuu47
 

Similar to Stunting Dampak (20)

mpasi idai.pdf
mpasi idai.pdfmpasi idai.pdf
mpasi idai.pdf
 
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfscribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
 
Sistematika proposal Inotek Gizi (Revisi).docx
Sistematika proposal Inotek Gizi (Revisi).docxSistematika proposal Inotek Gizi (Revisi).docx
Sistematika proposal Inotek Gizi (Revisi).docx
 
MINI PROJECT ANDIKA.pptx
MINI PROJECT ANDIKA.pptxMINI PROJECT ANDIKA.pptx
MINI PROJECT ANDIKA.pptx
 
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
 
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxGIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
 
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136(1).pdf
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136(1).pdfWarta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136(1).pdf
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136(1).pdf
 
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptxMateri stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptx
 
makalah pos gizi 2022 nila.docx
makalah pos gizi 2022 nila.docxmakalah pos gizi 2022 nila.docx
makalah pos gizi 2022 nila.docx
 
Penuntun keterampilan klinik ii b edit pipit
Penuntun keterampilan klinik ii b edit pipitPenuntun keterampilan klinik ii b edit pipit
Penuntun keterampilan klinik ii b edit pipit
 
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdf
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdfWarta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdf
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdf
 
PPT SKRIPSI-SAHARA NURLAKCMI.pptx
PPT SKRIPSI-SAHARA NURLAKCMI.pptxPPT SKRIPSI-SAHARA NURLAKCMI.pptx
PPT SKRIPSI-SAHARA NURLAKCMI.pptx
 
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptx
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptxPENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptx
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptx
 
materi stunting BKKBN.pdf
materi stunting BKKBN.pdfmateri stunting BKKBN.pdf
materi stunting BKKBN.pdf
 
progker stunting 080.pptx
progker stunting 080.pptxprogker stunting 080.pptx
progker stunting 080.pptx
 
Kejadian stunting (1)
Kejadian stunting (1)Kejadian stunting (1)
Kejadian stunting (1)
 
Bahan tayang PKB Non PNS_Percepatan Penurunan Stunting_edit-1.pptx
Bahan tayang PKB Non PNS_Percepatan Penurunan Stunting_edit-1.pptxBahan tayang PKB Non PNS_Percepatan Penurunan Stunting_edit-1.pptx
Bahan tayang PKB Non PNS_Percepatan Penurunan Stunting_edit-1.pptx
 
Kejadian stunting
Kejadian stuntingKejadian stunting
Kejadian stunting
 
Kejadian stunting
Kejadian stuntingKejadian stunting
Kejadian stunting
 
Kejadian stunting
Kejadian stuntingKejadian stunting
Kejadian stunting
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Stunting Dampak

  • 1. MAKALAH “STUNTING” DISUSUN OLEH : NAMA : DONA DESMAYA KELAS : 1B TINGKAT 1 DOSEN PEMBIMBING : IZTIN SYARIFAHMA'NI, M.PD KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KEMENKES BENGKULU JURUSAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2022
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha penyayang yang telah memberikan rahmat , hidayah serta inayahya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah. Dalam makalah ini kami berusaha semaksimal mungkin menyajikan materi mengenai Stunting. Sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu tidak lupa kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu , kami menyadari sepenuhnya bahwa ada banyak kekurangan baik dalam segi penyusunan bahasanya maupun dalam segi yang lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka , kami membuka selebar-lebarnya untuk para pembaca yang ingin memberikan saran maupun kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaki makalah kami. Penyusun mengharapkan bahwa dari makalah pendidikan ini dapat diambil hikmah serta manfaatnya. Serta dapat dijadikan sebagai insprasi dalam belajar terhadap pembaca. Bengkulu, 03 Agustus 2022 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2 C. Tujuan ..................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Stunting ................................................................................ 3 B. Penyebab Stunting .................................................................................. 3 C. Dampak Buruk Stunting ......................................................................... 5 D. Pencegahan Stunting .............................................................................. 5 E. Interbensi Gizi Spesipik ......................................................................... 5 F. Intervensi Gizi Sensitif ........................................................................... 6 G. Intervensi Gizi Spesifik .......................................................................... 6 H. Intervensi dengan Sasaran Ibu Hamil ..................................................... 6 I. Intervensi dengan sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 0-6 Bulan ...... 6 J. Intervensi dengan Sasaran Ibu Menyusui dan Anak usia 7-23 Bulan .... 6 K. Intervensi Gizi Sensitif ........................................................................... 7 BAB III PENUTUP A. Simpulan ................................................................................................. 8 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengasuhan anak didefinisikan sebagai perilaku yang dipraktikan oleh pengasuh (ibu, bapak, nenek, atau orang lain) dalam memberikan makanan, pemeliharaan kesehatan, memberikan stimuli serta dukungan emosional yang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembang. Juga termasuk di dalamnya tentang kasih sayang dan tanggung jawab orang tua.Pengasuhan yang baik sangat penting untuk dapat menjamin tumbuh kembang anak yang optimal. Misalnya pada keluarga miskin, yang ketersediaan pangan di rumah tangga belum tentu mencukupi, namun ibu yang tahu bagaimana mengasuh anaknya, dapat memanfaatkan sumbersumber yang terbatas untuk dapat menjamin tumbuh kembang anak yang optimal. Sebagai contoh, menyusui anak adalah praktik memberikan makanan, kesehatan, dan pengasuhan yang terjadi bersamaan. Perilaku ibu seperti cara memelihara kebersihan rumah, higiene makanan, kebersihan perorangan, dan praktik psikososial adalah faktor - faktor penting yang berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang anak. Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Kekurangan gizi dalam waktu yang lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran). Penyebabnya karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani. Faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak juga menjadi penyebab anak stunting apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik. Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak. Stunting merupakan hal yang dianggap orangtua sebagai sesuatu yang biasa. Orangtua menganggap bahwa anak mereka masih bisa mengalami pertumbuhan
  • 5. 2 sebab usianya masih balita padahal bila stunting tidak terdeteksi secara dini, minimal sebelum berusia 2 tahun, maka perbaikan untuk gizinya akan mengalami keterlambatan untuk tahun berikutnya. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah adalah: 1. Apa yang dimaksud dengan stunting ? 2. Bagaimana dengan Upaya Intervensi yang harus dilakukan? C. TUJUAN 1. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan stunting 2. Mengetahui Upaya Intervensi yang harus dilakukan
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Stunting Stunting atau pendek merupakan kondisi gagal tumbuh pada bayi (0-11 bulan) dan anak balita (12-59 bulan) akibat dari kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan sehingga anak terlalu pendek untuk usianya (Persagi, 2018). Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir, tetapi kondisi stunting baru nampak setelah anak berusia 2 tahun. Balita dikatakan pendek nilai Z-score-nya panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 SD / standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3 SD (severely stunted). Balita stunted akan memiliki kecerdasan tidak maksimal, menjadi lebih rentan terhadap penyakit, dan dimasa depan dapat beresiko menurunnya tingkat produktivitas. Pada akhirnya, secara luas, stunting akan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kemiskinan (Persagi, 2018). B. Penyebab Stunting Stunting disebabkan oleh factor multidimensional, diantarannya praktik pengasuhan gizi yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan gizi sebelum dan pada masa kehamilan serta setelah ibu melahirkan. Intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi pervalensi stunting perlu dilakukan pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) dari anak balita. Peluang intervensi kunci yang terbukti efektif di antaranya adalah intervensi yang terkait praktik-praktik pemberian makanan anak dan pemenuhan gizi ibu (Persagi, 2018). Beberapa fakta dari informasi yang ada menunjukan bahwa hanya 22,8% dari anak usia 0-6 bulan yang menyusu eksklusif dan hanya 36,6% anak usia 7-23 bulan yang menerima makanan pendamping ASI (MPASI) yang sesuai dengan praktik-praktik yang direkomendasikan tentang pengaturan waktu, frekuensi dan kualitas (Persagi, 2018).
  • 7. 4 MPASI diberikan atau mulai diperkenalkan ketika balita berusia diatas 6 bulan. Selain berfungsi untuk mengenalkan jenis makanan baru pada bayi, MPASI juga dapat mencukupi kebutuhan gizi bayi yang tidak lagi dapat disokong oleh ASI serta membantu daya tahan tubuh dan perkembangan system imunologis anak terhadap makan dan minuman. Oleh karena itu, masyarakat dan petugas kesehatan perlu memahami pentingnya ASI eksklusif dan praktik-praktik pemberian makanan bayi dan anak yang tepat serta memberikan dukungan kepada para ibu (Persagi, 2018). Faktor penyebab terjadinya stunting beragam yang mencakup kecukupan zat gizi tidak adekuat dalam jangka waktu panjang dan diperparah dengan terjadinya penyakit infeksi secara terus menerus. Terganggunya proses pertumbuhan linier tersebut diakibatkan karena adanya adaptasi tubuh terhadap asupan yang rendah dan mengakibatkan kecukupan zat gizi yang tidak adekuat, sehingga proses metabolisme tubuh akan terganggu dan akhirnya proses terbentuknya sel atau jaringan akan terhambat (Dewi dan Nindia, 2017). Asupan makanan yang rendah akan mengakibatkan kelaparan tersembunyi atau masalah gizi yang tidak kasat mata yang disebabkan karena kurangnya zat gizi mikro, seperti zat besi dan seng. Seringkali, makanan yang dikonsumsi berupa makanan yang tinggi akan karbohidrat, namun rendah akan bahan makanan seperti lauk hewani, sayur, dan buah (Dewi dan Nindia, 2017). Balita yang lahir dengan berat badan rendah berpeluang untuk menjadi pendek dibandingkan dengan balita yang lahir dengan berat badan normal. Dampak dari berat badan lahir rendah akan terus berlanjut dari generasi satu ke generasi selanjutnya. Anak yang mengalami BBLR memiliki risiko untuk mengalami ukuran antropometri yang kurang pada saat dewasa. Perempuan yang lahir dengan berat lahir rendah memiliki risiko untuk tumbuh menjadi ibu yang stunted sehingga akan cenderung melahirkan bayi yang BBLR dan selanjutnya akan tumbuh menjadi balita yang stunting (Hidayat, 2017).
  • 8. 5 C. Dampak Buruk Stunting Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh stunting: 1) Jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh 2) Jangka panjang akibat buruk yang dapat ditimbulkan adalah menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, dan resiko tinggi untuk munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas pada usia tua D. Pencegahan Stunting Pencegahan stunting dilakukan melalui intervensi gizi spesifik yang ditujukan dalam 1.000 hari pertama Kehidupan (HPK). Intervensi gizi spesifik untuk mengatasi permasalahan gizi pada ibu hamil, ibu menyusui 0-6 bulan, ibu menyusui 7-23 bulan, anak usia 0-6 bulan, dan anak usia 7-23 bulan. Permasalahan gizi ini bisa diatasi ketika mereka memahami masalahnya dan mengetahui cara mengatasinya sesuai dengan kondisi masing-masing. Pemberian konseling gizi kepada individu dan keluarga dapat membantu untuk mengenali masalah kesehatan terkait gizi, memahami penyebab terjadinya masalah gizi dan membantu serta individu serta keluarga memecahkan masalahnya sehingga terjadi perubahan perilaku untuk dapat menerapkan perubahan perilaku makan yang telah disepakati bersama (Persagi, 2018). Menurut Kementerian Desa (2017) Penangan stunting dilakukan melalui Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif pada sasaran 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak sampai berusia 6 tahun. E. Intervensi Gizi Spesifik 1. Intervensi yang ditujukan kepada ibu hamil dan anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan 2. Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan 3. Intervensi spesifik bersifat jangka pendek, hasilnya dapat dicatat dalam waktu relatif pendek
  • 9. 6 F. Intervensi Gizi Sensitif 1. Intervensi yang ditujukan melalui berbagai kegiatan pembangunan diluar sector kesehatan 2. Sasarannya adalah seluruh masyarakat umum, tidak khusus untuk sasaran 1.000 hari pertama kehidupan. G. Intervensi Gizi Spesifik Ini merupakan intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan berkontribusi pada 30% penurunan stunting. Kerangka kegiatan intervensi gizi spesifik umumnya dilakukan pada sektor kesehatan. H. Intervensi dengan sasaran Ibu Hamil: a. Memberikan makanan tambahan pada ibu hamil untuk mengatasi kekurangan energi dan protein kronis. b. Mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat. c. Mengatasi kekurangan iodium. d. Menanggulangi kecacingan pada ibu hamil. e. Melindungi ibu hamil dari Malaria. I. Intervensi dengan sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 0-6 Bulan: a. Mendorong inisiasi menyusui dini (pemberian ASI jolong/colostrum). b. Mendorong pemberian ASI Eksklusif. J. Intervensi dengan sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 7-23 bulan: a. Mendorong penerusan pemberian ASI hingga usia 23 bulan didampingi oleh pemberian MP-ASI. b. Menyediakan obat cacing. c. Menyediakan suplementasi zink. d. Melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan. e. Memberikan perlindungan terhadap malaria. f. Memberikan imunisasi lengkap. g. Melakukan pencegahan dan pengobatan diare.
  • 10. 7 K. Intervensi Gizi Sensitif Idealnya dilakukan melalui berbagai kegiatan pembangunan diluar sektor kesehatan dan berkontribusi pada 70% Intervensi Stunting. Sasaran dari intervensi gizi spesifik adalah masyarakat secara umum dan tidak khusus ibu hamil dan balita pada 1.000 Hari PertamaKehidupan (HPK). a. Menyediakan dan Memastikan Akses pada Air Bersih. b. Menyediakan dan Memastikan Akses pada Sanitasi. c. Melakukan Fortifikasi Bahan Pangan. d. Menyediakan Akses kepada Layanan Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB). e. Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). f. Menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal). g. Memberikan Pendidikan Pengasuhan pada Orang tua. h. Memberikan Pendidikan Anak Usia Dini Universal. i. Memberikan Pendidikan Gizi Masyarakat. j. Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi, serta Gizi pada Remaja. k. Menyediakan Bantuan dan Jaminan Sosial bagi Keluarga Miskin. l. Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Gizi.
  • 11. 8 BAB III PENUTUP A. Simpulan 1. Pengertian Stunting atau pendek merupakan kondisi gagal tumbuh pada bayi (0- 11 bulan) dan anak balita (12-59 bulan) akibat dari kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. 2. Penyebab: Stunting disebabkan oleh factor multidimensional, diantarannya praktik pengasuhan gizi yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan gizi sebelum dan pada masa kehamilan serta setelah ibu melahirkan, bayi lahir BBLR, dan lain-lain 3. Dampak Stunting: Jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tub uh, jangka panjang adalah obesitas yang akan menyebabkan munculnya berbagai penyakit degeneratif. 4. Pencegahan stunting dapat melalui intervensi gizi spesifik dan sensitive.
  • 12. 9 DAFTAR PUSTAKA Aridiyah et at. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The Factors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas. eJurnal Pustaka Kesehatan. 3(1). 163-170. Fitri, Lidia. 2018. Hubungan BBLR dan asi eksklusif dengan kejadian stunting di Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru. Jurnal Endurance 3(1). 131-137. LPPM Stikes Hangtuah Pekanbaru. Permasalahan Anak Pendek (Stunting) dan Intervensi untuk Mencegah Terjadinya Stunting (Suatu Kajian Kepustakaan) Stunting Problems and Interventions to Prevent Stunting (A Literature Review). Junal Kesehatan Komunitas. 2(6). 254-261. Ni’mah, Khoirun dan Nadhirih, siti rahayu. 2015. Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Media Gizi Indonesia. 10(1). 13-19). Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. Syarfaini. 2014. Gambaran pola pengasuhan gizi pada anak balita di Kecamatan Tapalang Kab. Mamuju Prop. Suwalwesi Barat. Jurnal Kesehatan. VII(1). 267-276. Tanuwijaya, S. 2003. Konsep Umum Tumbuh dan Kembang. Jakarta: EGC Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. 2017. 100 Kabupaten/ Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia: Jakarta Pusat.