berisi:
1. jari-jari atom
2. energi ionisasi
3. afinitas elektron
4. kelektronegatifan
5. logam dan non logam
6. sifat fisis non logam
7. sifat kimia logam
8. sifat fisis non logam
9. sifat kimia non logam
Skandium (Sc)
Oleh :
Kurnia Abdurrahman Hariri
Sejarah dan pembuatan sc
Skandium → Lars Fredrick Nilson (1876) → Skandinavia. terdapat dalam mineral euksenit dan gadolinit yang belum ditemukan di manapun kecuali di Skandinavia. Dia dan rekan-rekan kerjanya sebenarnya mencari logam tanah jarang. Dengan mengolah 10 kg euksenit dan residu lainnya, Nilson mampu menyiapkan sekitar 2 gr skandium oksida (Sc2O3) dengan kemurnian tinggi.
Logam ini dapat diperoleh melalui proses elektrolisis dengan reaksi sebagai berikut :
2ScCl3 (s) → 2Sc (s) + 3Cl3 (g)
elektrolisa ini berasal dari leburan potassium, lithium, scandium klorida pada suhu 700-800ºC. Penelitian ini dilakukan oleh Fischer, Brunger, Grieneisen.
skandium sekarang ini diambil dari thortveitite atau diekstrasi sebagai hasil produksi pemurnian uranium.
Unsur ini juga ditemukan dalam hasil sampingan setelah ekstrasi tungsten dari Zinwald wolframite dan di dalam wiikite dan bazzite.
Keberadaan di alam
Skandium adalah unsur kimia dengan simbol Sc dan nomor atom 21. Skandium mempunyai bilangan oksidasi yaitu +3.
Skandium banyak di temukan di alam dalam bentuk senyawa, beberapa ada dalam mineral (sekitar 800an spesies mineral). Hal ini ditemukan pada tahun 1879 dengan analisis spektral dari mineral euxenite dan gadolinite dari Skandinavia.
Skandium ternyata lebih banyak ditemukan di matahari dan beberapa bintang lainnya (terbanyak ke-23) dibandingkan di bumi (terbanyak ke-50).
Ia juga terkandung sebagai komponen utama mineral thortveitite yang terdapat di Skandinavia dan Malagasi
Sifat fisika
Merupakan logam lunak
Berwarna keperakan dan berubah sedikit kekuningan atau merah muda ketika teroksidasi oleh udara
kuat
Ringan
Massa Atom : 44.9559 g/mol
Titik Didih : 3109 K
Titik Lebur : 1814 K
Struktur Kristal : Heksagonal
Massa Jenis : 2.99 g/cm3
Energi ionisasi ke-1 : 640,5 kJ/mol
Energi ionisasi ke-2 : 1233 kJ/mol
Energi ionisasi ke-3 : 2389 kJ/mol
Elektronegativitas : 1.36 Skala pauling
Bilangan Oksidasi : +3, +2, +1
Kalor Peleburan : 14.1 Kj/mol
Kalor penguapan : 332.7 Kj/mol
Kapasitas Kalor : 25.52 Kj/mol
Sifat kimia
Reaksi dengan air
Ketika dipanaskan skandium larut dalam air membentuk ion Sc (III) dan gas Hidrogen
2Sc + 6H2O → 2Sc+3 + 6OH- +3H2
Reaksi dengan oksigen
Ketika pembakaran cepat akan menghasilkan skandium (III) oksida
4Sc + 3O2 → 2Sc2O3
Reaksi dengan halogen
Sangat reaktif ketika bereaksi dengan halogen dan menghasilkan trihalida
2Sc + 3F2 → 2ScF3
2Sc + 3Cl2 → 2ScCl3
2Sc + 3Br2 → 2ScBr3
2Sc + 3I2 → 2ScI3
Reaksi dengan asam
Mudah larut dalam larutan asam klorida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Sc (III) dan gas hydrogen
2Sc + 6HCl → 2Sc+3 + 6Cl- +3H2
Kegunaan
(Sc2O3)
Digunakan sebagai katalis dalam pembuatan Aseton
Skandium Clorida (ScCl3)
Ini dapat ditemukan dalam lampu halide, serat optic, keramik elektrolit dan laser.
Skandium Iodida (ScI3)
Dig
berisi:
1. apa itu ikatan logam?
2. Susunan Atom-Atom dalam Logam
3. Pembentukan Ikatan Logam
4. Sifat-Sifat Logam
5. Contoh Ikatan Logam Beberapa Unsur beserta penjelasan
Skandium (Sc)
Oleh :
Kurnia Abdurrahman Hariri
Sejarah dan pembuatan sc
Skandium → Lars Fredrick Nilson (1876) → Skandinavia. terdapat dalam mineral euksenit dan gadolinit yang belum ditemukan di manapun kecuali di Skandinavia. Dia dan rekan-rekan kerjanya sebenarnya mencari logam tanah jarang. Dengan mengolah 10 kg euksenit dan residu lainnya, Nilson mampu menyiapkan sekitar 2 gr skandium oksida (Sc2O3) dengan kemurnian tinggi.
Logam ini dapat diperoleh melalui proses elektrolisis dengan reaksi sebagai berikut :
2ScCl3 (s) → 2Sc (s) + 3Cl3 (g)
elektrolisa ini berasal dari leburan potassium, lithium, scandium klorida pada suhu 700-800ºC. Penelitian ini dilakukan oleh Fischer, Brunger, Grieneisen.
skandium sekarang ini diambil dari thortveitite atau diekstrasi sebagai hasil produksi pemurnian uranium.
Unsur ini juga ditemukan dalam hasil sampingan setelah ekstrasi tungsten dari Zinwald wolframite dan di dalam wiikite dan bazzite.
Keberadaan di alam
Skandium adalah unsur kimia dengan simbol Sc dan nomor atom 21. Skandium mempunyai bilangan oksidasi yaitu +3.
Skandium banyak di temukan di alam dalam bentuk senyawa, beberapa ada dalam mineral (sekitar 800an spesies mineral). Hal ini ditemukan pada tahun 1879 dengan analisis spektral dari mineral euxenite dan gadolinite dari Skandinavia.
Skandium ternyata lebih banyak ditemukan di matahari dan beberapa bintang lainnya (terbanyak ke-23) dibandingkan di bumi (terbanyak ke-50).
Ia juga terkandung sebagai komponen utama mineral thortveitite yang terdapat di Skandinavia dan Malagasi
Sifat fisika
Merupakan logam lunak
Berwarna keperakan dan berubah sedikit kekuningan atau merah muda ketika teroksidasi oleh udara
kuat
Ringan
Massa Atom : 44.9559 g/mol
Titik Didih : 3109 K
Titik Lebur : 1814 K
Struktur Kristal : Heksagonal
Massa Jenis : 2.99 g/cm3
Energi ionisasi ke-1 : 640,5 kJ/mol
Energi ionisasi ke-2 : 1233 kJ/mol
Energi ionisasi ke-3 : 2389 kJ/mol
Elektronegativitas : 1.36 Skala pauling
Bilangan Oksidasi : +3, +2, +1
Kalor Peleburan : 14.1 Kj/mol
Kalor penguapan : 332.7 Kj/mol
Kapasitas Kalor : 25.52 Kj/mol
Sifat kimia
Reaksi dengan air
Ketika dipanaskan skandium larut dalam air membentuk ion Sc (III) dan gas Hidrogen
2Sc + 6H2O → 2Sc+3 + 6OH- +3H2
Reaksi dengan oksigen
Ketika pembakaran cepat akan menghasilkan skandium (III) oksida
4Sc + 3O2 → 2Sc2O3
Reaksi dengan halogen
Sangat reaktif ketika bereaksi dengan halogen dan menghasilkan trihalida
2Sc + 3F2 → 2ScF3
2Sc + 3Cl2 → 2ScCl3
2Sc + 3Br2 → 2ScBr3
2Sc + 3I2 → 2ScI3
Reaksi dengan asam
Mudah larut dalam larutan asam klorida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Sc (III) dan gas hydrogen
2Sc + 6HCl → 2Sc+3 + 6Cl- +3H2
Kegunaan
(Sc2O3)
Digunakan sebagai katalis dalam pembuatan Aseton
Skandium Clorida (ScCl3)
Ini dapat ditemukan dalam lampu halide, serat optic, keramik elektrolit dan laser.
Skandium Iodida (ScI3)
Dig
berisi:
1. apa itu ikatan logam?
2. Susunan Atom-Atom dalam Logam
3. Pembentukan Ikatan Logam
4. Sifat-Sifat Logam
5. Contoh Ikatan Logam Beberapa Unsur beserta penjelasan
Gas Mulia Adalah Unsur-unsur Golongan VIII A (Delapan A)
Dalam Tabel Periodik. Disebut mulia karena unsur-unsur
tersebut sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Unsur-unsur
tersebut diantaranya Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar),
Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon (Rn). Menurut Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi elektronnya yang terisi penuh,yaitu
konfigurasi oktet (duplet untuk Helium). Kestabilan gas mulia
dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas
elektronnya yang sangat rendah (bertanda positif).Semua unsur gas
mulia merupakan unsur yang tidak reaktif atau inert.
Vanadium adalah salah satu unsure kimia dalam table periodic yang memiliki lambing V, dan termasuk dalam unsur transisi periode keempat, memiliki nomor atom 23.
Gas Mulia Adalah Unsur-unsur Golongan VIII A (Delapan A)
Dalam Tabel Periodik. Disebut mulia karena unsur-unsur
tersebut sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Unsur-unsur
tersebut diantaranya Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar),
Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon (Rn). Menurut Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi elektronnya yang terisi penuh,yaitu
konfigurasi oktet (duplet untuk Helium). Kestabilan gas mulia
dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas
elektronnya yang sangat rendah (bertanda positif).Semua unsur gas
mulia merupakan unsur yang tidak reaktif atau inert.
Vanadium adalah salah satu unsure kimia dalam table periodic yang memiliki lambing V, dan termasuk dalam unsur transisi periode keempat, memiliki nomor atom 23.
Kimia Kelas X Semester 1 Perkembangan Sistem Periodik dan Sifat KeperiodikanPatricia Joanne
81 Senior High School Jakarta Presents
By:
Andinni Aurellia Justiani
Muhammad Reza Aditya Herlambang
Patricia Joanne
Rara Maasnika Adham
Tetra Mutiara Afifah
To Mr. Hernowo, this is our chemistry presentation that you've asked to us. Please enjoy reading. Hope this is useful for all who read :))
Berisi Materi SMA kelas X tentang alat optik, meliputi:
1. Mata
2. Optika Mata
3. Jangkauan Penglihatan
4. Cacat Mata
5. Miopi
6. Hipermetropi
7. Presbiopi
8. pembentuka bayangan pada kamera
9. persamaan mata dengan kamera
10. slide proyektor
11. Lup
12. perbesaran lup
13. mikroskop
14. pembentukan bayangan pada mikroskop
15. teropong, dan jenisnya.
Berisi:
1. Pengertian Metode Ilmiah
2. Karakteristik penelitian ilmiah
3. unsur utama metode ilmiah dan penjelasannya
4. angkah langkah operasional metode ilmiah dan penjelasannya
Berisi :
1. Pengertian lembaga keuangan
2. Macam macam lembaga keuangan
3. Pengertian Bank
4. Macam macam bank dan pengertiannya
5. produk perbankan
6. jasa jasa perbankan
7. manfaat menabung di bank
Berisi :
1. pengertian ilmu kimia
2. hakekat ilmu kimia
3. materi dan klasifikasinya : sanyawa, unsur, partikel - partikel materi
4. atom, molekul, ion
5. Jari-jari Atom
Jari-jari elektron merupakan
jarak elektron terluar ke inti
atom. Semakin besar jumlah
kulit suatu unsur, semakin
besar jari-jari atom.
6. Ukuran atom sangat kecil, diameternya kira-kira 10-10 m.
Satuan yang digunakan selama ini untuk menentukan
ukuran atom, ion, atau molekul adalah angstrom (Å).
-8
-10
1Å = 10-8 cm = 10-10 m
Satuan tersebut bukan satuan SI. Dalam literaturliteratur ilmiah saat ini, satuan SI yang sering digunakan
untuk ukuran atom adalah nanometer (1 nm = 10-9 m)
atau pikometer (1 pm = 10-12 m). Konversi tersebut perlu
diingat untuk digunakan dalam perhitungan.
1Å = 0,1 nm = 100 pm
7. Panjang pendeknya jari-jari atom ditentukan oleh 2
faktor, yaitu:
a. Jumlah kulit yang dimiliki atom
Makin banyak jumlah kulit yang dimiliki suatu atom,
maka jari-jari atomnya semakin panjang.
b. Muatan inti atom
Bila jumlah kulit dari dua atom sama banyak, maka yang
berpengaruh terhadap panjangnya jari-jari atom
adalah muatan inti atom. Semakin besar muatan
intinya, gaya tarik inti atom terhadap elektronnya lebih
kuat, sehingga elektron lebih mendekat ke inti atom.
8. Unsur-unsur satu golongan dari atas ke bawah,
jari-jari atomnya semakin besar. Hal itu disebabkan
dari atas ke bawah, jumlah kulit atom bertambah
sehingga jarak kulit terluar ke inti semakin jauh.
Unsur-unsur seperiode dari kiri ke kanan, jarijari atomnya semakin kecil. Hal itu disebabkan karena
unsur-unsur seperiode dari kiri ke kanan muatan
intinya bertambah, sehingga elektron semakin
tertarik ke inti dan jaraknya semakin dekat.
9.
10. Energi Ionisasi!
◦ Energi ionisasi didefinisikan sebagai energi minimum
yang dibutuhkan suatu atom netral yang berwujud
gas untuk melepaskan elektron terluar (yang terikat
paling lemah) sehingga membentuk ion positif.
Proses tersebut dapat dituliskan
persamaan reaksi berikut:
dalam
bentuk
Na(g) → Na+ + eSemakin besar energi ionisasinya, semakin sukar
elektron terlepas dari atom.
Semakin kecil energi ionisasinya, semakin mudah
elektron terlepas dari atom.
11. Besarnya energi ionisasi suatu atom
dipengaruhi oleh ukuran jari-jari atomnya.
Semakin panjang jari-jari atom, semakin
jauh jarak elektron terhadap inti, sehingga
gaya tarik inti terhadap elektron lemah.
Sehingga dibutuhkan energi yang rendah
untuk melepaskan elektronnya.
• Jadi disimpulkan bahwa, semakin panjang
jari-jari atom, semakin kecil energi
ionisasinya.
12.
13. • Energi ionisasi unsur-unsur gas mulia
(golongan VIII A) berada pada puncak
grafik. Sebaliknya energi ionisasi unsur-unsur
golongan IA berada paling bawah.
• Hal itu menunjukan bahwa energi ionisasi
dalam satu periode dari kiri ke kanan
semakin besar. Adapun dalam satu
golongan, dari atas ke bawah, energi
ionisasi cenderung semakin kecil.
15. Afinitas elektron adalah
energi yang dibebaskan
oleh atom yang berwujud
gas jika menerima sebuah
elektron.
Contohnya
ketika gas klor menerima
satu
elektron
untuk
membentuk ion negatif.
16. Afinitas elektron digunakan untuk
mengisolasi atom dan proses
tersebut biasanya menghasilkan
panas.
Bagaimanakah
sifat
periodik afinitas elektron unsurunsur yang terletak dalam satu
golongan maupun satu periode?
Perhatikan gambar setelah slide
ini
17.
18. Nilai afinitas elektron untuk
beberapa unsur dalam satu
golongan dan satu periode tidak
teratur. Sebagai contoh unsurunsur dalam golongan IIIA,IVA,
dan VA. Meskipun demikian,
secara
umum
keperiodikan
afinitas elektron dapat kita
simpulkan, yaitu dalam satu
periode,
dari
kiri
ke
kanan,
20. Kecenderungan setiap unsur dalam menarik
elektron berbeda-beda. Besarnya kecenderungan
suatu atom untuk menarik elektron disebut
keelektronegatifan.
Nilai
keelektronegatifan
berkaitan dengan afinitas dan energi ionisasi.
Nilai keelektronegatifan dinyatakan pertama kali
oleh
Linus
Pauling,
sehingga
nilai
keelektronegatifan dikenal dengan istilah skala
Pauling. Dalam suatu periode, keelektronegatifan
unsur-unsur dari kiri ke kanan semakin besar.
Adapun dalam satu golongan, dari atas ke bawah
semakin kecil.
25. Logam sendiri terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Alkali
: Lithium (Li), Natrium (Na), Potassium
(K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), Francium (Fr).
2.
Logam Alkali Tanah : Beryllium (Be), Magnesium
(Mg), Calcium (Ca), Strontium (Sr), Barium (Ba), Radium
(Ra).
4.
Logam Lainnya : Aluminium (Al), Gallium (Ga), Indium
(In), Thallium (Tl), Ununtrium (Uut), Tin (Sn), Lead
(Pb), Ununquadium (Uuq), Bismuth (Bi), Ununpentium
(Uup), Ununhexium (Uuh).
Beberapa logam terkenal adalah
aluminium, tembaga, emas, timah, perak, titanium, uranium
, dan zink.
26.
27. SIFAT FISIS LOGAM
Pada umumnya unsur logam mempunyai sifat fisis, antara
lain:
1.
Logam akan memantulkan sinar yang datang
dengan panjang gelombang dan frekuensi yang sama
sehingga
logam
terlihat
lebih
mengkilat.
Contohnya, emas (Au), perak (Ag), besi (Fe), dan seng
(Zn).
2.
Logam dapat menghantarkan panas ketika
dikenai sinar matahari, sehingga logam akan sangat
panas (terbakar). Energi panas diteruskan oleh elektron
sebagai akibat dari penambahan energi kinetik. Hal ini
menyebabkan elektron bergerak lebih cepat. Energi
28. 3.
Logam juga dapat menghantarkan listrik karena elektronnya
terdelokalisasi bebas bergerak di seluruh bagian struktur atom.
Tembaga
(Cu)
sering
dipakai
dalam
pembuatan
kawat
penghantar lisrik.
4.
Meabilitas, yaitu kemampuan logam untuk ditempa atau
diubah menjadi bentuk lembaran. Sifat ini digunakan oleh pandai
besi untuk membuat sepatu kuda dari batangan logam.
Gulungan baja (besi) penggiling menggunakan sifat ini saat
mereka mengulung batangan baja menjadi lembaran tipis untuk
pembuatan alat-alat rumah tangga. Hal ini karena kemampuan
atom-atom logam untuk menggelimpang antara atom yang satu
dengan atom yang lain menjadi posisi yang baru tanpa
memutuskan ikatan logam.
29. 5. Duktilitas yaitu kemampuan logam dirubah menjadi kawat
dengan sifatnya yang mudah meregang jika ditarik.
Tembaga (Cu) dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan kawat.
6. Semua logam merupakan padatan pada suhu kamar
dengan pengecualian raksa atau merkuri (Hg) yang berupa
cairan pada suhu kamar.
7. Semua logam bersifat keras, kecuali natrium (Na) dan
kalium (Ca), yang lunak dan dapat dipotong dengan pisau.
8. Umumnya logam memiliki kepadatan yang tinggi sehingga
terasa berat jika dibawa.
9. Logam juga dapat menimbulkan suara yang nyaring jika
dipukul, sehingga dapat digunakan dalam pembuatan bel
atau lonceng.
10. Logam dapat ditarik magnet, sehingga logam disebut
diamagnetik, misalnya besi (Fe).
30. SIFAT KIMIA LOGAM
a. Sifat-sifat kimia logam antara lain:
1..
Logam memiliki energi ionisasi yang rendah, oleh karena itu
logam cenderung melepaskan elektronnya dengan mudah. Logam
cenderung melepaskan elektron daripada menangkap elektron untuk
membentuk kation. Logam berikatan dengan lainnya untuk mencapai
stabil. Contohnya, Na+
Mg2+
Al3+ .
2.
Umumnya logam cenderung memiliki titik leleh titik didih yang
tinggi karena kekuatan ikatan logam. Kekuatan ikatan berbeda antara
logam yang satu dengan logam yang lain tergantung pada jumlah
elektron yang terdelokalisasi pada lautan elektron, dan pada susunan
atom-atomnya.Sifat titik leleh menunjukkan kekerasan logam, titik
leleh yang tinggi artinya logamnya keras, sedangkan titik leleh
rendah artinya logamnya lemah. Semua logam memiliki titik leleh
yang tinggi, kecuali merkuri (Hg), cerium (Ce), galium (Ga), timah
(Sn) dan timbal (Pb).
31. 3. Logam memiliki 1 sampai 3 elektron dalam kulit terluar dari
atom-atomnya.
4. Kebanyakan logam oksida yang larut dalam air bereaksi
untuk membentuk logam hidroksida. Contonya:
logam oksida +
air
logam
hidroksida
Na2O (s)
+
H2O (l)
2NaOH (aq)
CaO (s)
+
H2O (l)
Ca(OH)2 (aq)
5.
Logam
oksida
bereaksi
dengan asam membentuk garam dan air. Contohnya:
logam oksida +
asam
garam
+
air
MgO (s)
+ 2HCl (aq)
MgCl 2 (aq) + H2O (l)
NiO (s)
+ H2SO4 (aq) NiSO4 (aq) + H2O (l)
35. Pada umumnya unsur nonlogam mempunyai sifat
fisis, antara lain:
1.Nonlogam tidak dapat memantulkan sinar yang
datang sehingga nonlogam tidak terlihat mengkilat.
2.Nonlogam tidak dapat menghantarkan panas
dan listrik sehingga disebut sebagai isolator.
3.Nonlogam sangat rapuh sehingga tidak dapat
ditarik menjadi kabel atau ditempa menjadi
lembaran.
4.Densitas atau kepadatannya pun relatif rendah
sehingga terasa ringan jika dibawa dan tidak
bersifat diamagnetik (dapat ditarik magnet).
5.Nonlogam berupa padatan, cairan dan gas pada
suhu kamar. Contohnya padatan Carbon (C), cairan
Bromin (Br) dan gas Hidrogen (H).
36. Sifat-sifat kimia yang dimiliki unsur nonlogam antara
lain:
1.
Jika dilihat dari konfigurasi
elektronnya,
unsur-unsur
nonlogam
cenderung
menangkap elektron karena memiliki energi ionisasi
yang
besar
untuk
membentuk
anion. Contohnya,
ClO2N32.
Umumnya unsur nonlogam memiliki titik leleh
dan titik didih yang relatif rendah jika dibandingkan
dengan unsur logam.
3.
Nonlogam memiliki 4 sampai 8 elektron dalam
kulit terluar dari atom-atomnya.
37. 4. Nonlogam yang bereaksi dengan logam akan
membentuk garam.
nonlogam +
logam
garam
3Br 2 (l)
+
2Al (s)
2AlBr
3 (s)
5. Kebanyakan nonlogam oksida yang larut dalam air
akan bereaksi membentuk asam. Contohnya:
nonlogam
oksida
+
air
asam
CO2 (g)
+
H2O (l)
H2CO3 (aq)
6. Nonlogam dapat bereaksi dengan basa membentuk
garam dan air.
nonlogam
oksida +
basa
garam
+
ai