SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KELOMPOK 4 :
DIVA MAHARANI
HUNAFA
NOUSSEVA RENNA
NOVIDA AYU LESTARI
SHOFIANI
STEPHANIE TAMARA
XII IPA 5
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah Kimia ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dengan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu di makalah tentang unsure transisi periode keempat
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki dari makalah Kimia ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah kimia tentang unsur transisi
periode keempat ini untuk masyarakat dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Jakarta, Agustus 2015
Penulis
A. Pengertian Unsur Transisi
Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit terluar dan
kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain. Unsur transisi periode
keempat umumnya amemiliki elektron valensi pada subkulit 3d yang belum terisi penuh
(kecuali unsur Seng (Zn) pada Golongan IIB). Hal ini menyebabkan unsur transisi periode
keempat memiliki beberapa sifat khas yang tidak dimiliki oleh unsur-unsur golongan utama,
seperti sifat magnetik, warna ion, aktivitas katalitik, serta kemampuan membentuk senyawa
kompleks.
B. Unsur – unsur periode keempat
C. Keberadaan Unsur Di Alam
Unsur Keberadaan di Alam
Skandium Sc terutama terdapat pada mineraltortveitil (~34% Sc), wikit, bijih
Sn, dan tungsten. Bentuk dasar adalah Sc2
O3
. LogamSc diperoleh
sebagaiproduk samping pemurnian uranium.
Besi (Fe)
Kobalt (Co)
Nikel (Ni)
Seng (Zn)
Tembaga (Cu)
Skandium(Sc)
Titanium(Ti)
Vanadium(V)
Kromium (Cr)
Mangan(Mn)
Titanium Ti merupakan unsur peringkatke-10 terbanyakdikerak bumi. Ti
biasanya terdapatdalam bentuk mineral
rutile (TiO2
) atau ilmenite (FeTiO3
).
Vanadium V terdapatdi kerak bumi dengan kadar ~0,02%. V terdapatpada
mineral patronit(VS4
), Vanadinit [Pb5
(VO4
)3
Cl], dan kamotit
[K2
(UO2
)2
(VO4
)2
·3H2
O ]
Kromium Cr terdapatpada mineral kromit[Fe,Mg(CrO4
].
Mangan Mn terutama terdapatpada pirolusit(MnO₂),
psilomelan[(Ba,H₂0)2Mn₅O₁₀], dan rodokrosit(MnCO₃). LogamMn
diekstraksidaripirolusit.
Besi Fe merupakan unsur kedua terbanyak dialam. Besi ditemukan
dalam mineral hematit (Fe₂O₃), magnetit (Fe₃O₄ ) ,
siderit (FeCO₃), limonit (2Fe₂O₃∙3H₂O), dan pirit(FeS₂)
Kobalt Co berada sebagaisenyawa kobaltin (CoAsS) dan lineit (CO₃S₄). Co
murni dihasilkan dariproduk samping pemurnian Ni,Cu, dan Fe.
Nikel Ni ditemukan dalam mineral pentlandit [(NiFe)₉S₈] . LogamNi
diperoleh dengan memanaskan bijih besi dalam tungku
pembakaran.
Tembaga Cu ditemukan dalam bentuk unsur maupun senyawa sulfida dalam
mineral kalkopirit(CuFeS₂) ,kovelin (CuS), kalkosit(Cu₂S) atau seperti
kuprit(Cu₂O)
Seng Zn ditemukan di dalam mineralzinkblende/spalerit(ZnS), kalamin,
franklinit, smitsonit, (ZnCO3
), wilemit, dan zincite (Zn0).
D. Sifat – sifat Unsur Periode Keempat
 Sifat Atomik
Sifat Atomik Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
Jari-jarilogam (pm) 144 132 122 118 117 117 116 115 117 125
Energi IonisasiI 631 658 650 653 717 759 758 737 746 906
(kJ/mol)
Keelektronegatifan 1,3 1,5 1,6 1,6 1,5 1,8 1,8 1,8 1,9 1,6
Biloks (maksimum) +3 +4 +5 +6 +7 +6 +5 +4 +3 +2
 Sifat Fisis
Sifat fisis Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
Kerapatan
(kg/m
3
)
2.990 4.500 5.960 7.200 7.200 7.860 8.900 8.900 8.920 7.140
Kekerasan
(Mohs)
- 6,0 7,0 8,5 6,0 4,0 5,0 4,0 3,0 2,5
Titik Leleh (
0
C) 1.541 1.668 1.890 1.857 1.244 1.535 1.495 1.453 1.083 419
Titik Didih (
0
C) 2.830 3.287 3.407 2.672 2.061 2.861 2.927 2.913 2.567 907
∆Hfus
(KJ/mol) 14.1 15,5 20,9 16,9 12,1 13,8 16,2 17,5 13,1 7,32
∆Hv
(KJ/mol) 314 421 452 344 226 350 377 370 300 115
Daya Hantar
Listrik (MΩ
-1
cm
-1
)
0.018 0,023 0,049 0,077 0,007 0,099 0,172 0,143 0,596 0,166
Daya Hantar
Panas
(W/cmK)
0.158 0,219 0,307 0,937 0,078 0,802 1,00 0,907 4,01 1,16
 Sifat Kimia
Untuk dapat mempelajari kereaktifan unsur-unsur transisi periode
keempat, dapat digunakan data Sifat Atomik dan Konfigurasi
Elektron.
 KONFIGURASI ELEKTRON
Dalam upaya mencapai konfigurasi gas mulia, logam transisi
akan melepas elektron-elektron di subkulit s dan d –nya.
Karena jumlah elektron di subkulit d yang tergolong banyak,
maka dibutuhkan energi yang lebih besar untuk melepas elektron-
elektron tersebut.
Hal ini ditunjukkan dari kecenderungan nilai energi ionisasi nya
yang secara umum bertambah dariSc ke Zn, meski ada fluktuasi. Dengan
demikian, diharapkan kereaktifan unsur-unsur transisi akan berkurang
dari Sc ke Zn.
Namun demikian, di dalam prakteknya, ada faktor lain yang
mempengaruhi kereaktifan logam transisi, yakni : karakteristik lapisan
oksida yang terbentuk pada permukaan unsur sewaktu unsur
teroksidasi/ bereaksi.
 Kereaktifan unsur-unsur transisi periode keempat juga ditunjukkan
dari nilai Potensial reduksi standar (E⁰) pada tabel berikut :
E⁰ (Volt)
Periode 4 Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
M
+2
+ 2e⁻
↔ M - -1,63 -1,13 -0,90 -1,18 -0,44 -0,28 -0,25 +0,34 -0,76
E. Sifat- sifat Kharakteristik Unsur Transisi Periode Empat
1. Sifat Logam
Semua unsur transisi periode keempat bersifat logam, baik dalam
sifat kimia maupun dalam sifat fisis. Harga energy ionisasi yang relative
rendah (kecuali seng yang agak tinggi), sehingga, mudah membentuk ion
positif.
Demikian pula, harga titik didih dan titik lelehnya relative tinggi
(kecuali Zn yang membentuk TD dan TL relative rendah). Hal ini disebabkan
orbital subkulit d pada unsure transisi banyak orbital yang kosong atau
tersisi tidak penuh.
Adanya orbital yang kosong memungkinkan atom-atom membentuk
ikatan kovalen (tidak permanen) disamping ikatan logam. Orbital subkulit
3d pada seng terisi penuh sehingga titik lelehnya rendah. Bandingkan
dengan unsure utama yang titik didih dan titik lelehnya juga relative
rendah.
2. Tingkat Oksidasi
Bilangan Oksidasi Unsur Transisi
Senyawa- senyawa unsur transisi alam ternyata mempunyai bilangan
oksidasi lebih dari satu. Adnya bilok lebih dari satu ini karena mudahnya
melepaskan elektron valensinya. dengan demikian energi ionisasi pertama,
kedua dan seterusnya relative lebih kecil daripada golongan utama.
NOMOR
ATOM
LAMBANG
UNSUR
KONFIGURASI ELEKTRON NO. GOLONGAN
TABEL PERIODIK
21 Sc 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
6
3d
1
4s
2
III B
22 Ti 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
6
3d
2
4s
2
IV B
23 V 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
6
3d
3
4s
2
V B
24 Cr 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
6
3d
5
4s
1
VI B
25 Mn 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
6
3d
5
4s
2
VII B
26 Fe 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
6
3d
6
4s
2
VIII B
27 Co 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
6
3d
7
4s
2
VIII B
28 Ni 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
6
3d
8
4s
2
VIII B
29 Cu 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
6
3d
10
4s
1
I B
30 Zn 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
6
3d
10
4s
2
II B
3. Sifat Magnetik
Adanya electron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit d
menyebabkan unsur-unsur transisi bersifat paramagnetic (sedikit ditarik ke
dalam medan magnet). Makin banyak electron yang tidak berpasangan,
maka makin kuat pula sifat paramagnetknya. Pada seng dimana orbital
pada sub kulit d terisi penuh, maka bersifat diamagnetic (sedikit ditolak
keluar medan magnet).
Elektron yang Tidak Berpasangan
Berdasarkansifatnyadalam medan magnet luar, sifat magnetik zat dapat
dibedakan menjadi :
1. Diamagnetik
Sifat diamagnetik dimiliki zat yang semua elektronnya sudah
berpasangan (↑↓) dimana momen magnetiknya saling meniadakan.
Sewaktu diletakkan dalam medan magnet, zat ini akan ditolak sedikit
oleh medan magnet.
2. Paramagnetik
Sifat paramagnetik dimiliki zat yang mempunyai setidaknya 1 elektron
tidak berpasangan (↑). Dalam medan magnet luar, momen-momen
magnetik atom yang terdistribusi acak akan tersusun berjajar. Zat akan
tertarik ke medan magnet luar tersebut.
4. Warna senyawa
Senyawa unsur transisi (kecuali scandium dan seng), memberikan
bermacam warna baik padatan maupun larutannya. Warna senyawa dari
unsur transisi juga berkaitan dengan adanya orbital sub kulit d yang terisi
tidak penuh. Peralihan electron yang terjadi pada pengisian subkulit d
(sehingga terjadi perubahan bilangan oksidasi) menyebabkan terjadinya
warna pada senyaa logam transisi.
Senyawa dari Sc3+
dan Ti4+
tidak berwarna karena subkulit 3d-nya
kosong, serta senyawa dari Zn2+
tidak berwarna karena subkulit 3d-nya
terisi penuh, sehingga tidak terjadi peralihan electron.
5. Mempunyai Beberapa Tingkat Oksidasi
Kecuali Sc dan Zn, unsure-unsur transisi periode keempat
mempunyai beberapa tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi yang mungkin
bergantung pada bilangan oksidasi yang dapat dicapai kestabilannya.
Kestabilan senyawa logamtransisidiantaranya bergantung pada jenis
atom yang mengikat logam transisi, senyawa berbentuk Kristal atau
larutan, PH dalam air. Kestabilan bilangan oksidasi yang tinggi dapat dicapai
melalui pembentukan senyawa dengan oksoaniaon, fluoride, dan
oksofluorida.
6. Banyak Diantaranya Dapat Membentuk Ion Kompleks
Ion kompleks adalah ion yang terdiri atas atom pusat dan ligan.
Biasanya atom pusat merupakan logam transisi yang bersifat elektropositif
dan dapat menyediakan orbital kosong sebagai tempat masuknya ligan.
Contohnya ion besi (III) membentuk ion kompleks [Fe(CN)6].
1) Penamaan kation mendahului anion; sama seperti penamaan senyawa
ionik pada umumnya.
2) Dalam ion kompleks, nama ligan disusun menurut urutan abjad,
kemudian dilanjutkan dengan nama kation logam transisi.
3) Nama ligan yang sering terlibat dalam pembentukan ion
kompleks dapat dilihat pada Tabel Nama Ligan.
4) Ketika beberapa ligan sejenis terdapat dalam ion kompleks, digunakan
awalan di-, tri-, tetra-, penta-, heksa-, dan sebagainya.
5) Bilangan oksidasi kation logam transisi dinyatakan dalam bilangan
Romawi.
6) Ketika ion kompleks bermuatan negatif, nama kation logam
transisi diberi akhiran –at. Nama kation logam transisi pada ion
kompleks bermuatan negatif dapat dilihat pada Tabel Nama Kation
pada Anion Kompleks.
Contoh:
[NiCl4]2−
→ ion tetrakloronikelat(II)
[CuNH3Cl5]3−
→ ion aminapentaklorokuprat(II)
[Cd(en)2(CN)2] → disianobis(etilendiamin)kadmium(II)
[Co(NH3)5Cl]SO4 → pentaaminaklorokobalt(III) sulfat
Ligan Nama Ligan
Bromida, Br
- Bromo
Klorida, Cl
- Kloro
Sianida, CN
- Siano
Hidroksida, OH
- Hidrokso
Oksida, O
2- Okso
Karbonat, CO
3
2- Karbonato
Nitrit, NO
2
- Nitro
Oksalat, C
2
O
4
2- Oksalato
Amonia, NH
3
Amina
Karbon Monoksida, CO Karbonil
Air, H
2
O Akuo
Etilendiamin Etilendiamin (en)
Kation Nama Kation pada Anion
Kompleks
Aluminium, Al Aluminat
Kromium, Cr Kromat
Kobalt, Co Kobaltat
Cuprum, Cu Cuprat
Aurum, Au Aurat
Ferrum, Fe Ferrat
Plumbum, Pb Plumbat
Mangan, Mn Manganat
Molibdenum, Mo Molibdat
7. Beberapa Diantaranya DapatDigunakan Sebagai Katalisator
Salah satu sifat penting unsur transisi dan senyawanya, yaitu
kemampuannya untuk menjadi katalis-katalis reaksi-reaksi dalam
tubuh. Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi. Di dalam tubuh,
terdapat enzim sitokrom oksidase yang berperan dalam mengoksidasi
makanan. Enzim ini dapat bekerja bila terdapat ion Cu2+
. Beberapa logam
transisi atau senyawanya telah digunakan secara komersial sebagai katalis
pada proses industry seperti TiCl3 (Polimerasasi alkena pada pembuatan
plastic), V2O5(proses kontak pada pembuatan margarine), dan Cu atau CuO
(oksidasi alcohol pada pembuatan formalin).
Unsur Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
Jari-jari atom
(nm)
0,16 0,15 0,14 0,13 0,14 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13
Titik leleh (
0
C) 1540 1680 1900 1890 1240 1540 1500 1450 1080 420
Titik didih (
0
C) 2370 3260 3400 2480 2100 3000 2900 2730 2600 910
Kerapatan
(g/cm
3
)
3,0 4,5 6,1 7,2 7,4 7,9 8,9 8,9 8,9 7,1
E ionisasi I
(kJ/mol)
6,30 660 650 6500 720 760 760 740 750 910
Nikel, Ni Nikelat
Argentum, Ag Argentat
Stannum, Sn Stannat
Tungsten, W Tungstat
Zink, Zn Zinkat
E ionisasi II
(kJ/mol)
1240 1310 1410 1590 1510 1560 1640 1750 1960 1700
E ionisasi III
(kJ/mol)
2390 2650 2870 2990 3260 2960 3230 3390 3560 3800
E
0
red M
2+
(aq) - - -1,2 -0,91 -1,19 -0,44 -0,28 -0,25 +0,34 0,76
E
0
red M
3+
(aq) -2,1 -1,2 -0,-86 -0,74 -0,28 -0,04 +0,44 - - -
Kekerasan
(skala mohs)
- - - 9,0 5,0 4,5 - - 3,0 2,5
F. Kegunaan Unsur – Unsur Periode Keempat
1. Kegunaan Titanium
 Sebagai bahan kontruksi, karena mempunyai sifat fisik :
1. Rapatannya rendah (logam ringan)
2. Kekuatas struktrurnya tinggi
3. Tahan panas
4. Tahan terhadap korosi
 Sebagai badan pesawat terbang dan pesawat supersonic
 Sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas, kaca, keramik, dan
kosmetik
2. Kegunaan Vanadium
 Banyak digunakan dalam industri-industri:
1. Untuk membuat peralatan yang membutuhkan kekuatan dan
kelenturan yang tinggi seperti per mobil dan alat mesin
berkecepatan tinggi.
2. Untuk membuat logam campuran.
3. Kegunaan Kromium
 Logam kromium banyak digunakan dalam bidang industry :
1. Logam kromium dapat dicampur dengan besi kasar membentuk baja
yang bersifat keras dan permukaannya tetap mengkilap.
2. Kromium digunakan untuk penyepuhan, karena indah, mengkilap,
dan tidak kusam
 Larutan kromium (III) oksida, dalam asam sulfat pekat, adalah oksidator
kuat yangbiasanya digunakan untuk mencuci alat-alat laboratorium.
4. Kegunaan Mangan
 Untuk produksi baja
 Menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor
besi
 Banyak tersebar dalam tubuh yang merupakan unsur yang penting
untuk penggunaan vitamin B1
5. Kegunaan Besi
 Membuat baja
 Banyak digunakan di dalam pembuatan alat-alat keperluan sehari-hari
seperti, cangkul, pisau, sabit, paku, mesin, dan sebagainya.
6. Kegunaan kobalt
 Sebagai aloi
 Larutan Co2+
digunakan sebagai tinta rahasia untuk mengirim pesan dan
juga dalam system peramalan cuaca
7. Kegunaan Nikel
 Pembuatan aloi, electrode baterai, dan keramik
 Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar mudah ditempa dan tahan
karat
 Pelapis besi (pernekel)
 Sebagai katalis
8. Kegunaan Tembaga
 Bahan kabel listrik
 Bahan uang logam
 Untuk bahan mesin tenaga uap
 Dan untuk aloi
9. Kegunaan Zink
 Bahan cat putih
 Pelapis lampu TL
 Layar TV dan monitor computer
 Campuran logam dengan metal lain
G. Proses Ekstrasi Besi dan Tembaga
Tahapan ekstraksiFedari bijih besi :
- Bijih besi, batu kapur (CaCO₃), dan kokas (C) dimasukkan daribagian atas
tanur.
- Kemudian, udara panas ditiupkan kebagian bawah tungku agar C bereaksi
dengan O₂ membentuk CO₂.
- Gas CO₂ yang terbentuk selanjutnya akan bergerak ke atas dan bereaksi
lebih lanjut dengan C untuk membentuk CO.
- Produk reaksiyaknigas CO kemudian bergerak naik dan mulai mereduksi
senyawa-senyawa besipada bijih besi.
Reaksi keseluruhannya dapatditulis debagai berikut :
Fe yang terbentuk akan mengalir dan berkumpuldi bawah. Karena suhu di
bawah lebih tinggi sekitar 2000⁰C, Feakan berada dalam bentuk
lelehannya.
- Sementara itu, CaCO₃ dalam tanur akan terurai menjadi CaO
- CaO yang terbentuk akan bereaksi dengan pengotor yang bersifat asam
yang ada dalam bijih besi, seperti pasir silika. Reaksi ini menghasilkan
senyawa dengan titik didih rendah yang disebut terak (slag).
- Lelehan terak kemudian akan mengalir ke bagian bawah tanur. Karena
kerapatan lelehan terak yang lebih rendah dibandingkan lelehan besi, maka
lelehan terak berada di atas lelehan besi sehingga keduanya dapat
dikeluarkan secara terpisah. (Secara tidak langsung, lelehan terak ini
melindungi lelehan besi dari teroksidasi kembali).
- Besi yang terbentuk di dalam tanur tiup masih mengandung pengotor dan
bersifat cukup rapuh. Besi ini disebut juga besi gubal. Besi gubal dapat
dicetak langsung menjadi besi tuang atau diproses lebih lanjut menjadi
baja, tergantung dari aplikasinya.
Diagram proses ekstraksi tembaga :
• Bijih tembaga diolah dulu agar kandungannya menjadi sekitar 25-35% Cu.
• Tungku Peleburan
• Tungku Pemisahan Perak
• Tungku Konversi
• Pemurnian dengan Pembakaran
• Pembuatan anode Cu
• Tembaga anode dengan kandungan 99,4% Cu masuk ke proses elektrolisis
untuk menghasilkan ~99,999% CU
H. Soal – Soal
1. Sifat paramagnetik dari unsur transisi ditentukan oleh banyaknya...
a. Elektron tunggal pada orbital f
b. Elektron tunggal pada orbital p
c. Elektron tunggal pada orbital d
d. Pasangan elektron pada orbital p
e. Pasangan elektron pada orbital d
Jawaban :
C (unsur transisi bersifat elektromagnetik jika pada orbital d-nya minimal
mempunyai satu elektron tak berpasangan tunggal)
2. Muatan ion kompleks yang terdiri dari atom pusat Fe3+
dengan 4 ligan NH3
dan 2 ligan CN-
adalah ..
a. +3
b. +1
c. -1
d. -2
e. -3
Jawaban : B
muatan ion kompleks = muatan Fe3+
+ 4(NH3) + 2 (CN-
)
= (3+) + 4(0) + 2(-1)
= (+1 )
3. Dari sifat-sifat unsur berikut :
1. Mudah teroksidasi
2. Dapat membetuk oksida dengan rumus L2O3
3. Mempunyai beberapa tingkat oksidasi
4. Titik didihnya rendah
5. Senyawanya mempunyai warna
Yang merupakan sifat unsur transisi adalah . . . .
a. 1 dan 3
b. 3 dan 5
c. 2 dan 4
d. 2 dan 5
e. 3 dan 4
Jawaban : B
Pembahasan Sifat unsur transisi :
- Mempunyai beberapa tingkat oksidasi
- Senyawanya mempunyai warna
4. Senyawa seng dari unsur transisitidak berwarna, hal ini disebabkan oleh . . .
.
a. Orbital d telahpenuhterisi electron
b. Tidakadanya electron pada orbital
c. Orbital d telahterisi electron setengahpenuh
d. Tidakadanya electron pada orbital s
e. Orbital s telahterisi electron setengahpenuh
Jawaban : A
Senyawa seng tidak berwarna karena orbital d telah terisi electron
5. Manfaat langkah elektrolisis pada pembuatan tembaga adalah . . . .
a. Menaikan kadar tembaga dalam bijinya
b. Untuk memisahkan biji dari kotorannya
c. Untuk menghilangkan kandungan peraknya
d. Agar tembaga yang dihasilkan lebih murni
e. Agar tembaga hasil elektrolisis tidak berkarat
Jawaban : D
Logam tembaga dimurnikan dengan cara elektrolisis

More Related Content

What's hot

Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3FiKi_16
 
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenKelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenMuhammad Nanda
 
ALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.KimiaALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.Kimiamomolovesfamily
 
Kimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AKimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AJoko Nugroho
 
Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4Wira Permana
 
Bab 2 kimia unsur periode ke 4
Bab 2 kimia unsur periode ke 4Bab 2 kimia unsur periode ke 4
Bab 2 kimia unsur periode ke 4syifardina
 
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShareUnsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShareIsmail Lathiif
 
Presentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia AlkaliPresentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia Alkalidefanny
 
Powerpoint unsur-unsur periode ketiga
Powerpoint unsur-unsur periode ketigaPowerpoint unsur-unsur periode ketiga
Powerpoint unsur-unsur periode ketigalutfi aldiansyah
 
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia VanadiumSifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia VanadiumAhmad Dzikrullah
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisWaQhyoe Arryee
 
makalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannyamakalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannyaNur'aini Dalimunthe
 
Unsur kimia transisi periode IV
Unsur kimia transisi periode IVUnsur kimia transisi periode IV
Unsur kimia transisi periode IVBaiq Isti Hijriani
 
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)mfarsih
 
Membahas tentang unsur periode keempat
Membahas tentang unsur periode keempatMembahas tentang unsur periode keempat
Membahas tentang unsur periode keempatkevin_w
 

What's hot (20)

Unsur Transisi Periode ke-4
Unsur Transisi Periode ke-4 Unsur Transisi Periode ke-4
Unsur Transisi Periode ke-4
 
Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3
 
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenKelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
 
Unsur Periode 3
Unsur Periode 3Unsur Periode 3
Unsur Periode 3
 
ALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.KimiaALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.Kimia
 
Kimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AKimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2A
 
Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4
 
Bab 2 kimia unsur periode ke 4
Bab 2 kimia unsur periode ke 4Bab 2 kimia unsur periode ke 4
Bab 2 kimia unsur periode ke 4
 
kimia unsur Periode 3
kimia unsur Periode 3kimia unsur Periode 3
kimia unsur Periode 3
 
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShareUnsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
 
Presentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia AlkaliPresentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia Alkali
 
Powerpoint unsur-unsur periode ketiga
Powerpoint unsur-unsur periode ketigaPowerpoint unsur-unsur periode ketiga
Powerpoint unsur-unsur periode ketiga
 
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia VanadiumSifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisis
 
Gasmulia
GasmuliaGasmulia
Gasmulia
 
makalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannyamakalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannya
 
Unsur kimia transisi periode IV
Unsur kimia transisi periode IVUnsur kimia transisi periode IV
Unsur kimia transisi periode IV
 
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
 
Makalah korosi
Makalah korosiMakalah korosi
Makalah korosi
 
Membahas tentang unsur periode keempat
Membahas tentang unsur periode keempatMembahas tentang unsur periode keempat
Membahas tentang unsur periode keempat
 

Viewers also liked

Sejarah xii ipa ( modul unit 1) pjg
Sejarah xii  ipa ( modul unit 1) pjgSejarah xii  ipa ( modul unit 1) pjg
Sejarah xii ipa ( modul unit 1) pjgAtika Fauziyyah
 
Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 47800000000000
 
ppt sifat unsur transisi periode keempat
ppt sifat unsur transisi periode keempatppt sifat unsur transisi periode keempat
ppt sifat unsur transisi periode keempatShofi Carbondioxide
 
Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4noussevarenna
 
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)Christina McQueeny
 

Viewers also liked (6)

Sejarah xii ipa ( modul unit 1) pjg
Sejarah xii  ipa ( modul unit 1) pjgSejarah xii  ipa ( modul unit 1) pjg
Sejarah xii ipa ( modul unit 1) pjg
 
Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4
 
ppt sifat unsur transisi periode keempat
ppt sifat unsur transisi periode keempatppt sifat unsur transisi periode keempat
ppt sifat unsur transisi periode keempat
 
Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4
 
Kimia Unsur
Kimia UnsurKimia Unsur
Kimia Unsur
 
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
 

Similar to UNSUR-TRANSISI

unsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XIIunsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XIIIra Sigit
 
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6zidanezahrontiktok
 
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptxbab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptxHalomoan123
 
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPATUNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPATSabiraNashwaRamadhan
 
kimia Unsur "Unsur transisi"
kimia Unsur "Unsur transisi"kimia Unsur "Unsur transisi"
kimia Unsur "Unsur transisi"SMAN 2 Dumai
 
Unsur-unsur Transisi Periode ke-4
Unsur-unsur Transisi Periode ke-4Unsur-unsur Transisi Periode ke-4
Unsur-unsur Transisi Periode ke-4TalithaSalsabila7
 
Unsur transisi kimia
Unsur transisi kimiaUnsur transisi kimia
Unsur transisi kimiaZakiya Ryuky
 
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK BogorUnsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5RanggaWahyu2
 
Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2
Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2
Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2Amphie Yuurisman
 
Makalah Sistem Periodik ke-3
Makalah Sistem Periodik ke-3Makalah Sistem Periodik ke-3
Makalah Sistem Periodik ke-3istiiqnq
 
Unsur Transisi Periode Keempat.pptx
Unsur Transisi Periode Keempat.pptxUnsur Transisi Periode Keempat.pptx
Unsur Transisi Periode Keempat.pptxBahrumEfendiSiregar
 
UNSUR TRANSISI PERIODE 4
UNSUR TRANSISI PERIODE 4UNSUR TRANSISI PERIODE 4
UNSUR TRANSISI PERIODE 4dionadya p
 
Unsur Unsur Transisi Periode ke-4 (Co)
Unsur Unsur Transisi Periode ke-4 (Co)Unsur Unsur Transisi Periode ke-4 (Co)
Unsur Unsur Transisi Periode ke-4 (Co)rifkymaulana7
 
Kimia Unsur Transisi Periode 4
Kimia Unsur Transisi Periode 4Kimia Unsur Transisi Periode 4
Kimia Unsur Transisi Periode 4MalikaMahfud
 
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4ShafiraAryani
 

Similar to UNSUR-TRANSISI (20)

unsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XIIunsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XII
 
Periode iv
Periode ivPeriode iv
Periode iv
 
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
 
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptxbab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
 
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPATUNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
 
kimia Unsur "Unsur transisi"
kimia Unsur "Unsur transisi"kimia Unsur "Unsur transisi"
kimia Unsur "Unsur transisi"
 
Unsur-unsur Transisi Periode ke-4
Unsur-unsur Transisi Periode ke-4Unsur-unsur Transisi Periode ke-4
Unsur-unsur Transisi Periode ke-4
 
Unsur transisi kimia
Unsur transisi kimiaUnsur transisi kimia
Unsur transisi kimia
 
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK BogorUnsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
 
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5
 
Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2
Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2
Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2
 
Unsur – unsur transisi
Unsur – unsur transisiUnsur – unsur transisi
Unsur – unsur transisi
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Makalah Sistem Periodik ke-3
Makalah Sistem Periodik ke-3Makalah Sistem Periodik ke-3
Makalah Sistem Periodik ke-3
 
Unsur Transisi Periode Keempat.pptx
Unsur Transisi Periode Keempat.pptxUnsur Transisi Periode Keempat.pptx
Unsur Transisi Periode Keempat.pptx
 
Logam trasisi
Logam trasisiLogam trasisi
Logam trasisi
 
UNSUR TRANSISI PERIODE 4
UNSUR TRANSISI PERIODE 4UNSUR TRANSISI PERIODE 4
UNSUR TRANSISI PERIODE 4
 
Unsur Unsur Transisi Periode ke-4 (Co)
Unsur Unsur Transisi Periode ke-4 (Co)Unsur Unsur Transisi Periode ke-4 (Co)
Unsur Unsur Transisi Periode ke-4 (Co)
 
Kimia Unsur Transisi Periode 4
Kimia Unsur Transisi Periode 4Kimia Unsur Transisi Periode 4
Kimia Unsur Transisi Periode 4
 
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
 

More from noussevarenna

Konstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - RangkumanKonstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - Rangkumannoussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...noussevarenna
 
Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4noussevarenna
 
Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3noussevarenna
 
Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2noussevarenna
 
Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1noussevarenna
 
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi DalamKompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalamnoussevarenna
 
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamKompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamnoussevarenna
 
Struktur kayu ii hardwood and softwood
Struktur kayu ii   hardwood and softwoodStruktur kayu ii   hardwood and softwood
Struktur kayu ii hardwood and softwoodnoussevarenna
 
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain JembatanStruktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatannoussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTTeknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTnoussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji sptTeknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji sptnoussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirTeknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirnoussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringTeknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringnoussevarenna
 
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak GempaRekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempanoussevarenna
 

More from noussevarenna (20)

Konstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - RangkumanKonstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - Rangkuman
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
 
Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4
 
Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3
 
Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2
 
Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1
 
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi DalamKompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
 
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamKompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
 
Struktur Kayu II
Struktur Kayu IIStruktur Kayu II
Struktur Kayu II
 
Struktur kayu ii hardwood and softwood
Struktur kayu ii   hardwood and softwoodStruktur kayu ii   hardwood and softwood
Struktur kayu ii hardwood and softwood
 
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain JembatanStruktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
 
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTTeknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
 
Teknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji sptTeknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji spt
 
Teknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirTeknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondir
 
Teknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringTeknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boring
 
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak GempaRekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 

UNSUR-TRANSISI

  • 1. UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT KELOMPOK 4 : DIVA MAHARANI HUNAFA NOUSSEVA RENNA NOVIDA AYU LESTARI SHOFIANI STEPHANIE TAMARA XII IPA 5
  • 2. Kata Pengantar Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Kimia ini. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dengan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu di makalah tentang unsure transisi periode keempat ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki dari makalah Kimia ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah kimia tentang unsur transisi periode keempat ini untuk masyarakat dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca. Jakarta, Agustus 2015 Penulis
  • 3. A. Pengertian Unsur Transisi Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain. Unsur transisi periode keempat umumnya amemiliki elektron valensi pada subkulit 3d yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada Golongan IIB). Hal ini menyebabkan unsur transisi periode keempat memiliki beberapa sifat khas yang tidak dimiliki oleh unsur-unsur golongan utama, seperti sifat magnetik, warna ion, aktivitas katalitik, serta kemampuan membentuk senyawa kompleks. B. Unsur – unsur periode keempat C. Keberadaan Unsur Di Alam Unsur Keberadaan di Alam Skandium Sc terutama terdapat pada mineraltortveitil (~34% Sc), wikit, bijih Sn, dan tungsten. Bentuk dasar adalah Sc2 O3 . LogamSc diperoleh sebagaiproduk samping pemurnian uranium. Besi (Fe) Kobalt (Co) Nikel (Ni) Seng (Zn) Tembaga (Cu) Skandium(Sc) Titanium(Ti) Vanadium(V) Kromium (Cr) Mangan(Mn)
  • 4. Titanium Ti merupakan unsur peringkatke-10 terbanyakdikerak bumi. Ti biasanya terdapatdalam bentuk mineral rutile (TiO2 ) atau ilmenite (FeTiO3 ). Vanadium V terdapatdi kerak bumi dengan kadar ~0,02%. V terdapatpada mineral patronit(VS4 ), Vanadinit [Pb5 (VO4 )3 Cl], dan kamotit [K2 (UO2 )2 (VO4 )2 ·3H2 O ] Kromium Cr terdapatpada mineral kromit[Fe,Mg(CrO4 ]. Mangan Mn terutama terdapatpada pirolusit(MnO₂), psilomelan[(Ba,H₂0)2Mn₅O₁₀], dan rodokrosit(MnCO₃). LogamMn diekstraksidaripirolusit. Besi Fe merupakan unsur kedua terbanyak dialam. Besi ditemukan dalam mineral hematit (Fe₂O₃), magnetit (Fe₃O₄ ) , siderit (FeCO₃), limonit (2Fe₂O₃∙3H₂O), dan pirit(FeS₂) Kobalt Co berada sebagaisenyawa kobaltin (CoAsS) dan lineit (CO₃S₄). Co murni dihasilkan dariproduk samping pemurnian Ni,Cu, dan Fe. Nikel Ni ditemukan dalam mineral pentlandit [(NiFe)₉S₈] . LogamNi diperoleh dengan memanaskan bijih besi dalam tungku pembakaran. Tembaga Cu ditemukan dalam bentuk unsur maupun senyawa sulfida dalam mineral kalkopirit(CuFeS₂) ,kovelin (CuS), kalkosit(Cu₂S) atau seperti kuprit(Cu₂O) Seng Zn ditemukan di dalam mineralzinkblende/spalerit(ZnS), kalamin, franklinit, smitsonit, (ZnCO3 ), wilemit, dan zincite (Zn0). D. Sifat – sifat Unsur Periode Keempat  Sifat Atomik Sifat Atomik Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Jari-jarilogam (pm) 144 132 122 118 117 117 116 115 117 125 Energi IonisasiI 631 658 650 653 717 759 758 737 746 906
  • 5. (kJ/mol) Keelektronegatifan 1,3 1,5 1,6 1,6 1,5 1,8 1,8 1,8 1,9 1,6 Biloks (maksimum) +3 +4 +5 +6 +7 +6 +5 +4 +3 +2  Sifat Fisis Sifat fisis Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Kerapatan (kg/m 3 ) 2.990 4.500 5.960 7.200 7.200 7.860 8.900 8.900 8.920 7.140 Kekerasan (Mohs) - 6,0 7,0 8,5 6,0 4,0 5,0 4,0 3,0 2,5 Titik Leleh ( 0 C) 1.541 1.668 1.890 1.857 1.244 1.535 1.495 1.453 1.083 419 Titik Didih ( 0 C) 2.830 3.287 3.407 2.672 2.061 2.861 2.927 2.913 2.567 907 ∆Hfus (KJ/mol) 14.1 15,5 20,9 16,9 12,1 13,8 16,2 17,5 13,1 7,32 ∆Hv (KJ/mol) 314 421 452 344 226 350 377 370 300 115 Daya Hantar Listrik (MΩ -1 cm -1 ) 0.018 0,023 0,049 0,077 0,007 0,099 0,172 0,143 0,596 0,166 Daya Hantar Panas (W/cmK) 0.158 0,219 0,307 0,937 0,078 0,802 1,00 0,907 4,01 1,16
  • 6.  Sifat Kimia Untuk dapat mempelajari kereaktifan unsur-unsur transisi periode keempat, dapat digunakan data Sifat Atomik dan Konfigurasi Elektron.  KONFIGURASI ELEKTRON Dalam upaya mencapai konfigurasi gas mulia, logam transisi akan melepas elektron-elektron di subkulit s dan d –nya. Karena jumlah elektron di subkulit d yang tergolong banyak, maka dibutuhkan energi yang lebih besar untuk melepas elektron- elektron tersebut. Hal ini ditunjukkan dari kecenderungan nilai energi ionisasi nya yang secara umum bertambah dariSc ke Zn, meski ada fluktuasi. Dengan
  • 7. demikian, diharapkan kereaktifan unsur-unsur transisi akan berkurang dari Sc ke Zn. Namun demikian, di dalam prakteknya, ada faktor lain yang mempengaruhi kereaktifan logam transisi, yakni : karakteristik lapisan oksida yang terbentuk pada permukaan unsur sewaktu unsur teroksidasi/ bereaksi.  Kereaktifan unsur-unsur transisi periode keempat juga ditunjukkan dari nilai Potensial reduksi standar (E⁰) pada tabel berikut : E⁰ (Volt) Periode 4 Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn M +2 + 2e⁻ ↔ M - -1,63 -1,13 -0,90 -1,18 -0,44 -0,28 -0,25 +0,34 -0,76 E. Sifat- sifat Kharakteristik Unsur Transisi Periode Empat 1. Sifat Logam Semua unsur transisi periode keempat bersifat logam, baik dalam sifat kimia maupun dalam sifat fisis. Harga energy ionisasi yang relative rendah (kecuali seng yang agak tinggi), sehingga, mudah membentuk ion positif. Demikian pula, harga titik didih dan titik lelehnya relative tinggi (kecuali Zn yang membentuk TD dan TL relative rendah). Hal ini disebabkan orbital subkulit d pada unsure transisi banyak orbital yang kosong atau tersisi tidak penuh. Adanya orbital yang kosong memungkinkan atom-atom membentuk ikatan kovalen (tidak permanen) disamping ikatan logam. Orbital subkulit 3d pada seng terisi penuh sehingga titik lelehnya rendah. Bandingkan dengan unsure utama yang titik didih dan titik lelehnya juga relative rendah. 2. Tingkat Oksidasi
  • 8. Bilangan Oksidasi Unsur Transisi Senyawa- senyawa unsur transisi alam ternyata mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu. Adnya bilok lebih dari satu ini karena mudahnya melepaskan elektron valensinya. dengan demikian energi ionisasi pertama, kedua dan seterusnya relative lebih kecil daripada golongan utama. NOMOR ATOM LAMBANG UNSUR KONFIGURASI ELEKTRON NO. GOLONGAN TABEL PERIODIK 21 Sc 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 1 4s 2 III B 22 Ti 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 2 4s 2 IV B 23 V 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 3 4s 2 V B 24 Cr 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 5 4s 1 VI B 25 Mn 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 5 4s 2 VII B 26 Fe 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 6 4s 2 VIII B 27 Co 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 7 4s 2 VIII B 28 Ni 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 8 4s 2 VIII B 29 Cu 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 10 4s 1 I B 30 Zn 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 10 4s 2 II B 3. Sifat Magnetik Adanya electron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit d menyebabkan unsur-unsur transisi bersifat paramagnetic (sedikit ditarik ke dalam medan magnet). Makin banyak electron yang tidak berpasangan, maka makin kuat pula sifat paramagnetknya. Pada seng dimana orbital pada sub kulit d terisi penuh, maka bersifat diamagnetic (sedikit ditolak keluar medan magnet). Elektron yang Tidak Berpasangan
  • 9. Berdasarkansifatnyadalam medan magnet luar, sifat magnetik zat dapat dibedakan menjadi : 1. Diamagnetik Sifat diamagnetik dimiliki zat yang semua elektronnya sudah berpasangan (↑↓) dimana momen magnetiknya saling meniadakan. Sewaktu diletakkan dalam medan magnet, zat ini akan ditolak sedikit oleh medan magnet. 2. Paramagnetik Sifat paramagnetik dimiliki zat yang mempunyai setidaknya 1 elektron tidak berpasangan (↑). Dalam medan magnet luar, momen-momen magnetik atom yang terdistribusi acak akan tersusun berjajar. Zat akan tertarik ke medan magnet luar tersebut. 4. Warna senyawa
  • 10. Senyawa unsur transisi (kecuali scandium dan seng), memberikan bermacam warna baik padatan maupun larutannya. Warna senyawa dari unsur transisi juga berkaitan dengan adanya orbital sub kulit d yang terisi tidak penuh. Peralihan electron yang terjadi pada pengisian subkulit d (sehingga terjadi perubahan bilangan oksidasi) menyebabkan terjadinya warna pada senyaa logam transisi. Senyawa dari Sc3+ dan Ti4+ tidak berwarna karena subkulit 3d-nya kosong, serta senyawa dari Zn2+ tidak berwarna karena subkulit 3d-nya terisi penuh, sehingga tidak terjadi peralihan electron.
  • 11. 5. Mempunyai Beberapa Tingkat Oksidasi Kecuali Sc dan Zn, unsure-unsur transisi periode keempat mempunyai beberapa tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi yang mungkin bergantung pada bilangan oksidasi yang dapat dicapai kestabilannya. Kestabilan senyawa logamtransisidiantaranya bergantung pada jenis atom yang mengikat logam transisi, senyawa berbentuk Kristal atau larutan, PH dalam air. Kestabilan bilangan oksidasi yang tinggi dapat dicapai melalui pembentukan senyawa dengan oksoaniaon, fluoride, dan oksofluorida. 6. Banyak Diantaranya Dapat Membentuk Ion Kompleks Ion kompleks adalah ion yang terdiri atas atom pusat dan ligan. Biasanya atom pusat merupakan logam transisi yang bersifat elektropositif dan dapat menyediakan orbital kosong sebagai tempat masuknya ligan. Contohnya ion besi (III) membentuk ion kompleks [Fe(CN)6].
  • 12. 1) Penamaan kation mendahului anion; sama seperti penamaan senyawa ionik pada umumnya. 2) Dalam ion kompleks, nama ligan disusun menurut urutan abjad, kemudian dilanjutkan dengan nama kation logam transisi. 3) Nama ligan yang sering terlibat dalam pembentukan ion kompleks dapat dilihat pada Tabel Nama Ligan. 4) Ketika beberapa ligan sejenis terdapat dalam ion kompleks, digunakan awalan di-, tri-, tetra-, penta-, heksa-, dan sebagainya. 5) Bilangan oksidasi kation logam transisi dinyatakan dalam bilangan Romawi. 6) Ketika ion kompleks bermuatan negatif, nama kation logam transisi diberi akhiran –at. Nama kation logam transisi pada ion kompleks bermuatan negatif dapat dilihat pada Tabel Nama Kation pada Anion Kompleks. Contoh: [NiCl4]2− → ion tetrakloronikelat(II) [CuNH3Cl5]3− → ion aminapentaklorokuprat(II) [Cd(en)2(CN)2] → disianobis(etilendiamin)kadmium(II) [Co(NH3)5Cl]SO4 → pentaaminaklorokobalt(III) sulfat Ligan Nama Ligan Bromida, Br - Bromo Klorida, Cl - Kloro Sianida, CN - Siano Hidroksida, OH - Hidrokso
  • 13. Oksida, O 2- Okso Karbonat, CO 3 2- Karbonato Nitrit, NO 2 - Nitro Oksalat, C 2 O 4 2- Oksalato Amonia, NH 3 Amina Karbon Monoksida, CO Karbonil Air, H 2 O Akuo Etilendiamin Etilendiamin (en) Kation Nama Kation pada Anion Kompleks Aluminium, Al Aluminat Kromium, Cr Kromat Kobalt, Co Kobaltat Cuprum, Cu Cuprat Aurum, Au Aurat Ferrum, Fe Ferrat Plumbum, Pb Plumbat Mangan, Mn Manganat Molibdenum, Mo Molibdat
  • 14. 7. Beberapa Diantaranya DapatDigunakan Sebagai Katalisator Salah satu sifat penting unsur transisi dan senyawanya, yaitu kemampuannya untuk menjadi katalis-katalis reaksi-reaksi dalam tubuh. Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi. Di dalam tubuh, terdapat enzim sitokrom oksidase yang berperan dalam mengoksidasi makanan. Enzim ini dapat bekerja bila terdapat ion Cu2+ . Beberapa logam transisi atau senyawanya telah digunakan secara komersial sebagai katalis pada proses industry seperti TiCl3 (Polimerasasi alkena pada pembuatan plastic), V2O5(proses kontak pada pembuatan margarine), dan Cu atau CuO (oksidasi alcohol pada pembuatan formalin). Unsur Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Jari-jari atom (nm) 0,16 0,15 0,14 0,13 0,14 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 Titik leleh ( 0 C) 1540 1680 1900 1890 1240 1540 1500 1450 1080 420 Titik didih ( 0 C) 2370 3260 3400 2480 2100 3000 2900 2730 2600 910 Kerapatan (g/cm 3 ) 3,0 4,5 6,1 7,2 7,4 7,9 8,9 8,9 8,9 7,1 E ionisasi I (kJ/mol) 6,30 660 650 6500 720 760 760 740 750 910 Nikel, Ni Nikelat Argentum, Ag Argentat Stannum, Sn Stannat Tungsten, W Tungstat Zink, Zn Zinkat
  • 15. E ionisasi II (kJ/mol) 1240 1310 1410 1590 1510 1560 1640 1750 1960 1700 E ionisasi III (kJ/mol) 2390 2650 2870 2990 3260 2960 3230 3390 3560 3800 E 0 red M 2+ (aq) - - -1,2 -0,91 -1,19 -0,44 -0,28 -0,25 +0,34 0,76 E 0 red M 3+ (aq) -2,1 -1,2 -0,-86 -0,74 -0,28 -0,04 +0,44 - - - Kekerasan (skala mohs) - - - 9,0 5,0 4,5 - - 3,0 2,5 F. Kegunaan Unsur – Unsur Periode Keempat 1. Kegunaan Titanium  Sebagai bahan kontruksi, karena mempunyai sifat fisik : 1. Rapatannya rendah (logam ringan) 2. Kekuatas struktrurnya tinggi 3. Tahan panas 4. Tahan terhadap korosi  Sebagai badan pesawat terbang dan pesawat supersonic  Sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas, kaca, keramik, dan kosmetik 2. Kegunaan Vanadium  Banyak digunakan dalam industri-industri:
  • 16. 1. Untuk membuat peralatan yang membutuhkan kekuatan dan kelenturan yang tinggi seperti per mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi. 2. Untuk membuat logam campuran. 3. Kegunaan Kromium  Logam kromium banyak digunakan dalam bidang industry : 1. Logam kromium dapat dicampur dengan besi kasar membentuk baja yang bersifat keras dan permukaannya tetap mengkilap. 2. Kromium digunakan untuk penyepuhan, karena indah, mengkilap, dan tidak kusam  Larutan kromium (III) oksida, dalam asam sulfat pekat, adalah oksidator kuat yangbiasanya digunakan untuk mencuci alat-alat laboratorium. 4. Kegunaan Mangan  Untuk produksi baja  Menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi
  • 17.  Banyak tersebar dalam tubuh yang merupakan unsur yang penting untuk penggunaan vitamin B1 5. Kegunaan Besi  Membuat baja  Banyak digunakan di dalam pembuatan alat-alat keperluan sehari-hari seperti, cangkul, pisau, sabit, paku, mesin, dan sebagainya. 6. Kegunaan kobalt  Sebagai aloi  Larutan Co2+ digunakan sebagai tinta rahasia untuk mengirim pesan dan juga dalam system peramalan cuaca 7. Kegunaan Nikel  Pembuatan aloi, electrode baterai, dan keramik  Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar mudah ditempa dan tahan karat  Pelapis besi (pernekel)  Sebagai katalis 8. Kegunaan Tembaga  Bahan kabel listrik
  • 18.  Bahan uang logam  Untuk bahan mesin tenaga uap  Dan untuk aloi 9. Kegunaan Zink  Bahan cat putih  Pelapis lampu TL  Layar TV dan monitor computer  Campuran logam dengan metal lain G. Proses Ekstrasi Besi dan Tembaga Tahapan ekstraksiFedari bijih besi : - Bijih besi, batu kapur (CaCO₃), dan kokas (C) dimasukkan daribagian atas tanur. - Kemudian, udara panas ditiupkan kebagian bawah tungku agar C bereaksi dengan O₂ membentuk CO₂. - Gas CO₂ yang terbentuk selanjutnya akan bergerak ke atas dan bereaksi lebih lanjut dengan C untuk membentuk CO. - Produk reaksiyaknigas CO kemudian bergerak naik dan mulai mereduksi senyawa-senyawa besipada bijih besi.
  • 19. Reaksi keseluruhannya dapatditulis debagai berikut : Fe yang terbentuk akan mengalir dan berkumpuldi bawah. Karena suhu di bawah lebih tinggi sekitar 2000⁰C, Feakan berada dalam bentuk lelehannya. - Sementara itu, CaCO₃ dalam tanur akan terurai menjadi CaO - CaO yang terbentuk akan bereaksi dengan pengotor yang bersifat asam yang ada dalam bijih besi, seperti pasir silika. Reaksi ini menghasilkan senyawa dengan titik didih rendah yang disebut terak (slag). - Lelehan terak kemudian akan mengalir ke bagian bawah tanur. Karena kerapatan lelehan terak yang lebih rendah dibandingkan lelehan besi, maka lelehan terak berada di atas lelehan besi sehingga keduanya dapat dikeluarkan secara terpisah. (Secara tidak langsung, lelehan terak ini melindungi lelehan besi dari teroksidasi kembali). - Besi yang terbentuk di dalam tanur tiup masih mengandung pengotor dan bersifat cukup rapuh. Besi ini disebut juga besi gubal. Besi gubal dapat dicetak langsung menjadi besi tuang atau diproses lebih lanjut menjadi baja, tergantung dari aplikasinya. Diagram proses ekstraksi tembaga : • Bijih tembaga diolah dulu agar kandungannya menjadi sekitar 25-35% Cu. • Tungku Peleburan • Tungku Pemisahan Perak • Tungku Konversi
  • 20. • Pemurnian dengan Pembakaran • Pembuatan anode Cu • Tembaga anode dengan kandungan 99,4% Cu masuk ke proses elektrolisis untuk menghasilkan ~99,999% CU H. Soal – Soal 1. Sifat paramagnetik dari unsur transisi ditentukan oleh banyaknya... a. Elektron tunggal pada orbital f b. Elektron tunggal pada orbital p c. Elektron tunggal pada orbital d d. Pasangan elektron pada orbital p e. Pasangan elektron pada orbital d Jawaban : C (unsur transisi bersifat elektromagnetik jika pada orbital d-nya minimal mempunyai satu elektron tak berpasangan tunggal) 2. Muatan ion kompleks yang terdiri dari atom pusat Fe3+ dengan 4 ligan NH3 dan 2 ligan CN- adalah .. a. +3 b. +1 c. -1 d. -2 e. -3 Jawaban : B muatan ion kompleks = muatan Fe3+ + 4(NH3) + 2 (CN- ) = (3+) + 4(0) + 2(-1) = (+1 ) 3. Dari sifat-sifat unsur berikut : 1. Mudah teroksidasi 2. Dapat membetuk oksida dengan rumus L2O3 3. Mempunyai beberapa tingkat oksidasi 4. Titik didihnya rendah
  • 21. 5. Senyawanya mempunyai warna Yang merupakan sifat unsur transisi adalah . . . . a. 1 dan 3 b. 3 dan 5 c. 2 dan 4 d. 2 dan 5 e. 3 dan 4 Jawaban : B Pembahasan Sifat unsur transisi : - Mempunyai beberapa tingkat oksidasi - Senyawanya mempunyai warna 4. Senyawa seng dari unsur transisitidak berwarna, hal ini disebabkan oleh . . . . a. Orbital d telahpenuhterisi electron b. Tidakadanya electron pada orbital c. Orbital d telahterisi electron setengahpenuh d. Tidakadanya electron pada orbital s e. Orbital s telahterisi electron setengahpenuh Jawaban : A Senyawa seng tidak berwarna karena orbital d telah terisi electron 5. Manfaat langkah elektrolisis pada pembuatan tembaga adalah . . . . a. Menaikan kadar tembaga dalam bijinya b. Untuk memisahkan biji dari kotorannya c. Untuk menghilangkan kandungan peraknya d. Agar tembaga yang dihasilkan lebih murni e. Agar tembaga hasil elektrolisis tidak berkarat Jawaban : D Logam tembaga dimurnikan dengan cara elektrolisis