7. Keberadaan di Alam
● Natrium
Ditemukan dalam senyawa:
NaNO3 (Sodium Nitrat) dan NaCl (Natrium Klorida)
● Magnesium
Ditemukan dalam senyawa:
MgCO3 (Magnesit) ; MgSO4.7H2O (Garam Inggris) ;
KCl.MgCl2.6H2O (Karnalit) ; MgCO3.CaCO3 (Dolomit) ; MgCl2
(Dalam air laut)
8. • Aluminium
Ditemukan dalam senyawa:
Al2O3.2SiO2.2H2O (Kaolin) Al2O3.nH2O
(Bauksit) ; Na3AIF6 (Kriolit)
• Silikon
Ditemukan dalam senyawa:
SiO2 (Pasir) ; Al2O3.2SiO2.2H2O (Tanah liat)
9. Sulfur
Fosfor
berupa berbagai jenis senyawa logam
transisi atau senyawa tanah langka seperti
zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga
atau perak, dan zink silikat (Zn2SiO4)yang
dicampur dengan mangan.
ditemukan sebagai unsur murni atau
sebagai mineral- mineral sulfide dan
sulfate
Klor
unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam
jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk
kehidupan, termasuk manusia.
10. Argon
Argon merupakan gas terbanyak ketiga yang terdapat
dalam atmosfer bumi setelah nitrogen dan oksigen.
Argon terbentuk dari peluruhan zat radioaktif berupa
kalium yang terdapat di kerak bumi.
12. TABEL SIFAT FISIS UNSUR GOLONGAN 3
Na memiliki jari-jari atom terbesar.
Naiknya nomor atom menyebabkan
bertambahnya jumlah proton dan elektron
pada inti, hingga gaya tarik-menarik antar
atom dengan intinya semakin kuat. Dalam
satu periode, semakin ke kanan jari-jari atom
semakin kecil.
Titik leleh dan titik didih Si paling tinggi.
Hal ini disebabkan oleh struktur zat suatu
unsur dalam keadaan bebas. Unsur lainnya,
kenaikan titik leleh/didih dikarenakan ikatan
logam yang meningkat, dan penurunan titik
leleh/didih terkait dengan variasi kekuatan
gaya london S > P > Cl > Ar.
1
2
13. TABEL SIFAT FISIS UNSUR GOLONGAN 3
Kerapatan bertambah dari Na ke Al, lalu
berkurang dari Al ke Ar.
Kerapatan terjadi karena tarik menarik antara
inti atom dengan kulit terluarnya.
Kerapatan semi logam Si terkait dengan
kekeuatan ikatan kovalennya dalam struktur
kovalen raksasa. Variasi nilai kerapatan non
logam P sampai Ar terkait dengan kekuatan
gaya London.
Nilai energi ionisasi bertambah dari Na ke
P, persimpangan pada Mg ke Al, dan P ke S.
Penyimpangan berkaitan dengan bertambahnya
muatan inti, yang sehingga energi yang
dibutuhkan untuk melepas elektron terluar
semakin besar.
3
4
14. Nilai keektrogatifan semakin besar
karena dengan menurunnya jari-jari atom dan
naiknya nomor atom, keektrogatifan semakin
meningkat. Dalam satu periode, keektrogatifan
dari kiri ke kanan semakin besar.
Sifat logam semakin berkurang
Dalam satu periode(kiri ke kanan) sifat logam
berkurang, namun sifat nonlogam bertambah.
TABEL SIFAT FISIS UNSUR GOLONGAN 3
Nilai afinitas elektron Na ke Cl, dengan
penyimpangan nilai Al dan P.
Muatan inti yang semakin positif dan jari-jari
atom semakin kecil menyebabkan tarik menarik
antara inti dengan elektron yang semakin kuat
sehingga afinitas elektronnya bertambah.
5
6
7
15. Sifat Kimia
Unsur Periode 3
01
Sifat Pereduksi dan Pengoksidasi
02
Sifat Logam dan Nonlogam
03
Sifat Asam Basa Hidroksida
16. Dari tabel di samping dapat disimpulkan bahwa :
Natrium merupakan reduktor terkuat, sedangkan
klorin merupakan oksidator terkuat.
Silikon merupakan reduktor yang sangat lemah, jadi
hanya dapat bereaksi dengan oksidator kuat, misalnya
klorin dan oksigen.
Fosfor merupakan oksidator lemah yang dapat
mengoksidasi reduktor kuat, seperti logam aktif.
Hidroksida unsur-unsur periode ketiga tergantung
pada energi ionisasinya. Hal ini dapat dilihat dari jenis
ikatannya.
Al(OH)3 bersifat amfoter, artinya jika Al(OH)3 berada
pada lingkungan basa kuat, maka akan bersifat
sebagai asam, sebaliknya jika berada pada lingkungan
asam kuat, maka akan bersifat sebagai basa.
17. 1. Sifat Pereduksi dan Pengoksidasi
Daya pereduksi dan daya pengoksidasi berkaitan dengan kecenderungan
melepas atau menyerap elektron. Semakin mudah zat melepaskan
elektron, maka daya pereduksinya semakin kuat. Sebaliknya, semakin sulit
suatu zat untuk melepaskan elektron, maka daya oksidasinya makin kuat.
Harga potensial elektrode menyatakan kecenderungan untuk mereduksi dan
mengoksidasi reaksi-reaksi yang berlangsung dalam larutan. Jika harga
potensial elektrodenya semakin positif, maka makin mudah mengalami
reduksi. Sebaliknya, semakin negatif harga potensial elektrodenya, makin
mudah mengalami oksidasi.
18. Sifat oksidator dan reduktor pada unsur periode 3 didasarkan pada nilai
potensial reduksi standar sebagai berikut:
Berdasarkan data potensial reduksi standar tersebut dapat disimpulkan bahwa Na
merupakan unsur yang paling mudah mengalami oksidasi dan Cl termasuk unsur
yang paling mudah mengalami reduksi. Berdasar hal tersebut, maka sifat
reduktor dari Na ke Cl semakin berkurang, dan sebaliknya sifat oksidator dari Na
ke Cl semakin bertambah.
Na+ + e → Na E0 = -2,71 Volt
Mg2+ + 2e → Mg E0 = -2,38 Volt
Al3+ + 3e → Al E0 = -1,66 Volt
Si4+ + 4e → Si E0 = -0,13 Volt
P5+ + 5e → P E0 = -0,27 Volt
S + 2e → S2- E0 = -0,51 Volt
Cl2 + 2e → 2Cl– E0 = +1,36 Volt
19. 2. Sifat Logam dan
Nonlogam
Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan Al
merupakan unsur logam, sedangkan unsur-unsur P, S,
dan Cl merupakan unsur nonlogam. Adapun Si
merupakan unsur yang memiliki sifat peralihan antara
unsur logam dan nonlogam sehingga disebut unsur
metalloid (semi logam). Argon (Ar) termasuk golongan
gas mulia yang bersifat insert (sulit bereaksi) sehingga
tidak dibahas lebih lanjut dalam bab ini.
LOGAM SEMI
LOGAM
NON
LOGAM
GAS
MULIA
Na
Mg
Al
Si P
S
Cl
Ar
20. 3. Sifat Asam Basa Hidroksida
Semua unsur periode ketiga dapat bereaksi membentuk hidroksida
M(OH)x, kecuali argon yang merupakan gas mulia. M adalah unsur
periode ketiga selain Argon dan x adalah nomor golongan.
Sifat hidroksida unsur-unsur periode 3 tergantung pada energi
ionisasinya. Jika energi ionisasi rendah, maka ikatan M–OH
bersifat ionik dan hidroksida bersifat basa, dalam air akan
melepaskan ion OH–. Jika energi ionisasi tinggi, maka ikatan
M–OH bersifat kovalen, ikatan O–H bersifat polar sehingga
ikatan tersebut dapat mengalami hidrolisis dan melepaskan ion H+.
21. Tabel Sifat Asam-Basa Hidroksida Unsur Periode Ketiga
Rumus Kimia
Hidroksida
Jenis Ikatan Sifat Asam - Basa
NaOH Ionik Basa kuat
Mg(OH)2 Ionik Basa kuat
Al(OH)3 Ionik-kovalen Amfoter
Si(OH)4 / H2SiO3 Kovalen Asam lemah
P(OH)5 / H3PO4 Kovalen Asam lemah
S(OH)6 / H2SO4 Kovalen Asam kuat
CL(OH)7 / HClO4 Kovalen Asam kuat
23. Natrium
Unsur Natrium diperoleh dengan cara elektrolisis NaCl yang dicairkan dengan
katode besi dan anode karbon. Sel yang digunakan adalah sel Downs.
1. Natrium cair terbentuk pada katode
2. Selanjutnya dialirkan dan ditampung dalam wadah berisi minyak tanah.
3. Dalam proses ini bejana elektrolisis dipanaskan dari luar dan dijaga agar
natrium yang terbentuk tidak bersinggungan dengan udara, karena akan
terbakar.
24. Magnesium
Unsur Magnesium diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan magnesium
klorida.
Sekarang ini, Mg juga dapat diperoleh dari air. Selain itu Mg diperoleh juga
dari reduksi MgO dengan karbon.
25. Alumunium
Unsur Aluminium diperoleh dari elektrolisis bauksit yang dilarutkan
dalam kriolit cair. Proses ini dikenal dengan proses Hall.
Pada proses ini bauksit ditempatkan dalam tangki baja yang dilapisi
karbon dan berfungsi sebagai katode. Adapun anode berupa batang-
batang karbon yang dicelupkan dalam campuran.
26. Unsur silikon dapat dibuat dari reduksi SiO2 murni dengan serbuk
aluminium pada suhu tinggi.
Silikon
27. Unsur Fosfor diperoleh melalui reaksi batuan fosfat dengan batu bara dan
pasir dalam pembakaran listrik.
Fosfor didistilasi dan terkondensasi di bawah air sebagai P4
.
Fosfor
28. Belerang
Unsur Belerang, cara untuk mengekstrak belerang yang dikenal dengan
cara Frasch.
Pada proses ini :
1. Pipa logam berdiameter 15 cm yang memiliki dua pipa konsentrik yang
lebih kecil ditanam sampai menyentuh lapisan belerang.
2. Uap air yang sangat panas dipompa dan dimasukkan melalui pipa luar,
sehingga belerang meleleh
3. Selanjutnya dimasukkan udara bertekanan tinggi melalui pipa terkecil,
sehingga terbentuk busa belerang yang keluar mencapai 99,5%.
29. Klor
Unsur Klor diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat
oksidator atau lebih sering dengan proses elektrolisis
32. Natrium (Na)
• Natrium Silikat
Natrium Silicate, banyak digunakan sebagai bahan perekat, cat tahan api, pembersih logam, selain itu juga
digunakan sebagai bahan pencampur dalam pembuatan sabun dan detergen. Dengan pertimbangan
kebutuhan Natrium Silicate mempunyai nilai ekonomi di Indonesia, kebutuhan luar negeri, ketersediaan
bahan baku, dan tenaga kerja yang cukup banyak, maka dimungkinkan untuk mendirikan pabrik Natrium
Silicate di Indonesia.
33. Magnesium (Mg)
• Pada bentuk unsurnya magnesium mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, digunakan untuk struktur
mesin mobil, penajam pensil, dan banyak juga peralatan elektronik seperti laptop dan handphone.
Karena warna nyalanya yang begitu terang, magnesium sering digunakan untuk membuat kembang api.
Alloy dari magnesium sangat diperlukan sebagai bahan dasar pesawat, konstruksi misile dan kerangka
sepeda yang sangat ringan.
• Pada bidang pangan, magnesium juga mempunyai nilai ekonomi. Terdapat pada susu, tahu, dan yogurt
yang sering dikonsumsi oleh manusia.
34. Alumunium (Al)
• Logam aluminium digunakan di hampir semua aspek kehidupan. Logam-logam aluminium digunakan di
dunia fisik dan kimia. Di fisik, aluminium digunakan dalam struktur pesawat terbang, rangka-rangka
etalase, rangka pintu dan jendela, peralatan-peralatan dapur, sebagai pembungkus (aluminium foil), dan
sebagainya. Maka dari itu nilai ekonomi pada alumunium mempunyai nilai yang tinggi.
35. Silikon (Si)
• silikon merupakan salah satu unsur paling punya banyak manfaat dan mempunyai nilai ekonomi yang
sangat tinggi. Silikon digunakan secara luas di berbagai aspek teknologi. Silikon digunakan sebagai
elemen pada perangkat keras komputer dan industri mikroelektronika.
• Manfaat silikon juga terdapat pada pasir silika yang merupakan bahan utama pembuatan kaca. Kaca
sendiri punya banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Silikon karbida abrasif digunakan dalam sinar
laser.
36. Fosfor (P)
• Senyawa fosfor mempunyai nilai ekonomi biasanya digunakan dalam pembuatan aditif bensin, dalam
produksi beberapa jenis plastik, sebagai agen tahan api, dan dalam pembuatan transistor untuk perangkat
elektronik.
• Fosfor juga biasanya digunakan untuk membuat pupuk. petani modern menggunakan sejumlah besar
pupuk sintetis (buatan) pada tanaman mereka. pupuk sintetis ini mengandung nitrogen, fosfor, dan
kalium, tiga elemen penting untuk tanaman tumbuh.
37. Sulfur (s)
• Sulfur mempunyai nilai ekonomi karena sulfur adalah bahan untuk pembuatan disinfektan karena dalam
masa pademi ini disinfektan sangat diutuhkan, sebagai bahan campuran kosmetik, bahan campuran
untuk pembuatan aspal, beton, dan produksi baja.
• Dalam hal ini belerang juga memberikan pengaruh besar dalam menyediakan lapangan pekerjaan,
meningkatkan status ekonomi sebuah negara dan menyejahterakan seluruh manusia.
38. Klorin (Cl)
• Klorin juga mempunyai nilai ekonomi dalam hal industri. Klorin biasanya sebagai bahan produksi
kertas, plastik, pewarna tekstil, kain, dan cat, bahan aktif dalam produk pemutih, campuran obat-obatan,
dan cairan antiseptik.
39. Argon (Ar)
• Argon mempunyai nilai ekonomi dalam dunia komersil dan industri, antara lain ialah:
• Argon digunakan untuk melindungi pijaran bola lampu karena sifat alami dari gas Argon yang memang
tidak reaktif sehingga memungkinkan argon untuk dapat menahan panas dari cahaya lampu.
• Sebagai salah satu pembuatan bahan besi dan baja, Selain besi dan baja, gas argon juga ternyata banyak
ditemukan sebagai gas pengisi untuk ban-ban super car. Gas argon pada penggunaan seperti ini sangat
membantu performance dari si mobil.
41. Natrium (Na)
Dampak Penggunaan Natrium
Meskipun natrium merupakan mineral yang penting bagi tubuh.
Namun, terlalu banyak natrium dapat merusak ginjal dan
meningkatkan kemungkinan tekanan darah tinggi. Reaksi natrium
dengan air menyebabkan terbentuknya uap natrium hidroksida
yang sangat mengiritasi kulit, mata, hidung, dan tenggorokan.
Akibat paling parah dari natrium bisa menyebabkan sulit
bernapas, batuk, dan bronchitis kimia.
Cara Penanggulangan
Apabila ingin kontak langsung dengan natrium sebaiknya
gunakan sarung tangan chemical-resistant untuk mencegah luka
bakar pada kulit.
42. Magnesium (Mg)
Dampak Penggunaan Magnesium
Mengonsumsi suplemen magnesium secara berlebihan dapat
memicu kelamahan otot, lesu, dan kebingungan. Paparan uap
magnesium oksida hasil pembakaran, pengelasan, atau pencairan
logam dapat mengakibatkan berbagai keluhan, seperti demam,
menggigil, mual, muntah, dan nyeri otot. Magnesium sangat
mudah terbakar. Pada waktu terbakar, ia melepaskan kalor yang
sangat besar mencapai ribuan derajat. Cahaya yang dipancarkan
sangat menyilaukan dan dapat membutakan mata.
Cara Penanggulangannya
Jangan sembarang menggunakan magnesium. Gunakan
perlengkapan lab ketika ingin kontak langsung dengan
magnesium, seperti, jas lab, kacamata lab, sarung tangan.
43. Aluminium (Al)
Dampak Penggunaan Aluminium
Paparan jangka Panjang dan konsentrasi tinggi aluminium dapat
mengganggu Kesehatan, seperti kerusakan sistem saraf pusat,
kelesuan, dan dimensia. Bagi pekerja pabrik yang berhubungan
dengan aluminium dapat mengalami masalah paru-paru ketika
menghirup debu aluminium. Aluminium juga mengakibatkan
masalah bagi penderita gagal ginjal ketika aluminium memasuki
tubuh selama proses pencucian darah.
Cara Penanggulangan
Mengenakan perlengkapan lab ketika ingin berkontak langsung
dengan aluminium seperti, jas lab, kacamta lab, dan sarung
tangan.
44. Silikon (Si)
Dampak Penggunaan Silikon
Silikon dapat mengakibatkan efek pernapasan kronis, terutama
dalam bentuk kristal silica (silikon dioksida). Kristal silika
yang terhirup pernapasan dapat menyebabkan iritasi pada
paru-paru dan selaput lendir. Kristal silika juga mampu
mengiritasi kulit dan mata. Silikon juga digunakan untuk
kecantikan wajah yang dapat menyebabkan kerusakan bentuk
wajah dan melumpuhkan beberapa otot wajah,
Cara Penanggulangan
Sebaiknya hindarin penggunaan silikon pada alat make up.
45. Fosfor (P)
Dampak Penggunaan Fosfor
Fosfor yang bersifat racun adalah fosfor putih. Fosfor putih
bersifat mematikan dengan dosis fatal 50 mg. Uap fosfor putih
dapat mengakibatkan kerusakan hati, jantung, atau ginjal. Fosfor
juga bisa menjadi sangat berbahaya ketika dibakar kemudian
bereaksi dengan oksigen yang uapnya bersifat korosif bila
mengenai tubuh.
Cara Penanggulangan
Jangan membakar fosfor sembarang. Apabila ingin
menyentuh/menggunakan fosfor, gunakan perlengkapan
keselamatan lab, seperti jas lab, sarung tangan, dll.
46. Sulfur (S)
Dampak Penggunaan Belerang/Sulfur
Adanya uap belerang di udara menyebabkan pencemaran. Jika
larut dalam air akan meningkatkan kadar senyawa asam dalam
air sehingga banyak organisme akan mati dan keseimbangan
ekosistem terganggu. Selain itu, belerang dioksida yang
bercampur air hujan akan mengakibatkan hujan asam.
Seseorang yang menghirup belerang dalam jumlah banyak dapat
mengalami kesulitan bernapas.
Cara Penanggulangan
Jangan menghirup langsung aroma sulfur/belerang. Gunakan
masker ketika menghirup belerang terutama di dekat kawah
gunung.
47. Klorin (Cl)
Dampak Penggunaan Klorin
Kandungan klorin memang bisa berbahaya bagi tubuh. Bahan
kimia tersebut bisa meracuni tubuh dengan sentuhan, menelan,
atau menghirupnya. Dampaknya juga bisa dirasakan sistem
pencernaan, serta beberapa organ seperti ginjal.
Cara Penanggulangan
Jika zat yang satu ini masuk ke mata, segera bilas dengan air
mengalir hingga tak lagi terasa perih. Lepaskan lensa kontak
terlebih dahulu jika Anda sedang menggunakannya.
Saat klorin tertelan, jangan minum cairan apa pun atau berusaha
memaksa klorin keluar dengan muntah. Segera konsultasikan ke
dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
48. Argon (Ar)
Dampak Penggunaan Argon
Argon bisa terhirup dan masuk ke dalam tubuh. Jika terhirup
pada ruangan tertutup, korban bisa lemas karena kekurangan
oksigen akibat didesak oleh argon. Efek lain yang mungkin
timbul saat menghirup argon adalah pusing, sakit kepala, sesak
nafas, mual, muntah, kehilangan kesadaran, dan pada kasus
parah mengakibatkan kematian. Kelebihan argon pada tanaman
dapat mengakibatkan keracunan akar. Keracunan akar oleh
argon banyak ditemukan di tanah persawahan.
Cara Penanggulangan
Gunakan masker atau penutup hidung lainnya ketika akan
melakukan hal yang berkaitan dengan argon. Usahakan tidak
menghirup langsung argon.