SlideShare a Scribd company logo
UNSUR-UNSUR
TRANSISI PERIODE KEEMPAT
XII MIPA 7 / TAHUN PELAJARAN 2020/2021
NAMA ANGGOTA
S A B I R A N A S H WA / 2 8
S E K A R L A N G I T J I N G G A / 2 9
S H A L M A L U T H F I A B A L Q I S / 3 0
U G R O S E N O S E J AT I / 3 1
V Y N N A A LV I O L I N A / 3 2
PENDAHULUAN
Saat ini terdapat 118 unsur dalam tabel periodik.
Unsur-unsur tersebut disusun berdasarkan nomor atom
(jumlah proton dalam inti atom), konfigurasi elektron, dan
keberulangan sifat kimia. Pada SMA, dipelajari 5 golongan
sistem Tabel Periodik, yaitu IA (Alkali), IIA (Alkali Tanah),
VIIA (Halogen),VIIA (Gas Mulia), dan B (Unsur transisi).
Unsur pada golongan B disebut juga logam
transisi. Bentuk konfigurasi elektron pada atom logam
transisi dapat ditulis sebagai [ns2(n-1)dm] di mana
subkulit d mempunyai energi yang lebih besar daripada
subkulit valensi s kecuali pada ion dengan dua dan tiga
elektron valensi, yang terjadi adalah sebaliknya. Golongan
ini terdapat pada beberapa periode. PPT ini akan
menjelaskan khusus pada golongan Transisi periode 4 yaitu
Sc,Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan Zn.
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
PADA TABEL PERIODIK
UNSUR-UNSUR
SCANDIUM
Skandium adalah salah satu unsur kimia dengan lambang (Sc) dengan nomor
atom 21. Sebagai logam transisi yang berwarna putih-keperakan, ia
berdasarkan sejarahnya dikelompokkan sebagai logam tanah jarang, bersama-
sama dengan itrium dan unsur-unsur lantanida.
TITANIUM
Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol
(Ti) dan nomor atom 22. Unsur ini merupakan logam transisi yang ringan, kuat,
berkilau, tahan korosi dengan warna putih-metalik-keperakan.
VANADIUM
Vanadium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang (V) dan nomor atom
23. Salah satu senyawa yang mengandung vanadium
antara lain vanadium pentaoksida, yang digunakan
sebagai katalis dalam pembuatan asam sulfat dan
anhidrida maleat, serta dalam pembuatan keramik.
KROMIUM
Kromium adalah suatu unsur kimia dalam
tabel periodik yang memiliki lambang Cr
dan nomor atom 24. Ia adalah unsur
pertama dalam golongan 6. Ia adalah logam
berwarna abu-abu seperti baja, berkilau,
keras dan rapuh yang memerlukan
pemolesan tinggi, tahan pengusaman, dan
memiliki titik lebur tinggi.
MANGAN
Mangan adalah unsur kimia
dalam tabel periodik yang
memiliki lambang (Mn) dan
nomor atom 25. Mangan
berupa logam transisi yang
berwarna perak metalik.
BESI
Besi adalah unsur kimia dengan simbol (Fe) dan nomor atom 26.
Merupakan logam dalam deret transisi pertama. Ini adalah unsur
paling umum di bumi berdasarkan massa, membentuk sebagian besar
bagian inti luar dan dalam bumi. Besi adalah unsur keempat terbesar
pada kerak bumi.
KOBALT
Kobalt adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang (Co) dan nomor atom 27. Elemen ini biasanya hanya
ditemukan dalam bentuk campuran di alam. Elemen bebasnya,
diproduksi dari peleburan reduktif, adalah logam berwarna abu-abu
perak yang keras dan berkilau.
NIKEL
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki
simbol (Ni) dan nomor atom 28. Nikel adalah logam berwarna putih
keperak–perakan sedikit semburat keemasan. Nikel termasuk logam
transisi, dan memiliki sifat keras serta ulet.
TEMBAGA
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang (Cu) dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa
Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang
baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali.
SENG
Seng, zink, atau timah sari adalah unsur kimia dengan lambang kimia
(Zn), bernomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan
unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik. Beberapa sifat kimia
seng mirip dengan magnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini
berukuran hampir sama.
KEBERADAAN
DI ALAM
Skandium (Sc), Skandium (Sc) terdapat dalam mineral torvetit (Sc2SiO7).
Titanium (Ti), Unsur ini terdapat dalam mineralrutil (TiO2) yang
terdapat dalam bijih besi sebagai ilmenit (FeTi)2O3 dan ferrotitanate
(FeTiO3) juga terdapat dalam karang, silikat, bauksit batubara, dan tanah
liat.
Vanadium (V), Vanadium terdapat dalam senyawa karnotit (K-uranil-
vanadat) [(K2(UO2)2 (VO4)2.3H2)], dan vanadinit (Pb5(VO4)3Cl).
Kromium (Cr), Bijih utama dari kromium di alam adalah kromit
(FeO.Cr2O2) dan sejumlah kecil dalam kromoker.
Mangan (Mn), Bijih utamanya berupa pirulosit (batu kawi) (MnO2), dan
rodokrosit (MnCO3) dan diperkirakan cadanganMn terbesar terdapat di
dasar lautan.
Besi (Fe), Besi (Fe) adalah unsur yang cukup melimpah di kerak bumi
(sekitar 6,2% massa kerak bumi). Besi jarang ditemukan dalam keadaan
bebas di alam. Besi umumnya ditemukan dalam bentuk mineral (bijih besi),
seperti hematite (Fe2O3), siderite (FeCO3), dan magnetite (Fe3O4).
Kobalt (Co), Kobalt terdapat di alam sebagai arsenida dari Fe, Co, Ni, dan
dikenal sebagai smaltit, kobaltit (CoFeAsS) dan eritrit Co3(AsO4)2.8H2O.
Nikel (Ni), Nikel ditemukan dalam beberapa senyawa berikut ini. 1.
Sebagai senyawa sulfida : penladit (FeNiS), milerit (NiS) 2. Sebagai senyawa
arsen : smaltit (NiCOFeAs2)3. Sebagai senyawa silikat : garnierit
(Ni.MgSiO3)
Tembaga (Cu), Tembaga umumnya ditemukan dalam bentuk senyawanya,
yaitu bijih mineral, seperti Pirit tembaga (kalkopirit) CuFeS2, bornit
(Cu3FeS3), kuprit (Cu2O), melakonit (CuO), malasit (CuCO3.Cu(OH)2).
Seng (Zn), Seng (Zn) terdapat di alam sebagai senyawa sulfida seperti
seng blende (ZnS), sebagai senyawa karbonat kelamin (ZnCO3), dan
senyawa silikat seperti hemimorfit (ZnO.ZnSiO3.H2O).
SIFAT
FISIKA
1. SIFAT LOGAM
Semua unsur transisi adalah logam, yang bersifat lunak, mengkilap, dan penghantar listrik dan panas
yang baik. Perak merupakan unsur transisi yang mempunyai konduktivitas listrik paling tinggi pada suhu
kamar dan tembaga di tempat kedua. Dibandingkan dengan golongan IA dan IIA, unsur logam transisi lebih
keras, punya titik leleh, titik didih, dan kerapatan lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena unsur transisi berbagi
elektron pada kulit d dan s, sehingga ikatannya semakin kuat.
Kecuali seng logam-logam transisi memiliki elektron-elektron yang berpasangan. Hal ini lebih
memungkinkan terjadinya ikatan-ikatan logam dan ikatan kovalen antaratom logam transisi. Ikatan kovalen
tersebut dapat terbentuk antara elektron-elektron yang terdapat pada orbital d. Dengan demikian, kisi kristal
logam-logam transisi lebih sukar dirusak dibanding kisi kristal logam golongan utama. Itulah sebabnya logam-
logam transisi memiliki sifat keras, kerapatan tinggi, dan daya hantar listrik yang lebih baik dibanding logam
golongan utama.
KARAKTERISTIK LOGAM UNSUR
TRANSISI PERIODE KEEMPAT
2. BILANGAN OKSIDASI
• Tidak seperti golongan IA dan IIA yang hanya mempunyai bilangan oksidasi +1 dan +2, unsur-unsur logam
transisi mempunyai beberapa bilangan oksidasi. Seperti vanadium yang punya bilangan oksidasi +2, +3, dan
+4 (Keenan, dkk, 1992: 167).
3. SIFAT KEMAGNETAN
Setiap atom dan molekul mempunyai sifat magnetik, yaitu paramagnetik, di mana atom,
molekul, atau ion sedikit dapat ditarik oleh medan magnet karena ada elektron yang tidak
berpasangan pada orbitalnya dan diamagnetik, di mana atom, molekul, atau ion dapat ditolak oleh
medan magnet karena seluruh elektron pada orbitnya berpasangan. Sedangkan pada umumnya
unsur-unsur transisi bersifat paramagnetik karena mempunyai elektron yang tidak berpasangan
pada orbital-orbital d-nya. Sifat paramagnetik ini akan semakin kuat jika jumlah elektron yang tidak
berpasangan pada orbitalnya semakin banyak. Logam Sc, Ti, V, Cr, dan Mn bersifat paramagnetik,
sedangkan Cu dan Zn bersifat diamagnetik. Untuk Fe, Co, dan Ni bersifat feromagnetik, yaitu
kondisi yang sama dengan paramagnetik hanya saja dalam keadaan padat (Brady, 1990: 698).
4. TITIK LELEH
DAN TITIK DIDIH
Unsur-unsur transisi umumnya
memiliki titik leleh dan titik didih yang
tinggi karena ikatan antaratom logam
pada unsur transisi lebih kuat. Titik leleh
dan titik didih seng jauh lebih rendah
dibanding unsur transisi periode
keempat lainnya karena pada seng
orbital d-nya telah terisi penuh sehingga
antaratom seng tidak dapat membentuk
ikatan kovalen.
Tingkat energi elektron pada unsur-unsur
transisi yang hampir sama menyebabkan timbulnya
warna pada ion-ion logam transisi. Pada golongan
transisi, subkulit 3d yang belum terisi penuh
menyebabkan elektron pada subkulit itu menyerap
energi cahaya, sehingga elektronnya tereksitasi dan
memancarkan energi cahaya dengan warna yang
sesuai dengan warna cahaya yang dapat dipantulkan
pada saat kembali ke keadaan dasar.
5. ION
BERWARNA
WARNA SENYAWA TRANSISI DENGAN
BERBAGAI BILANGAN OKSIDASI
SIFAT
KIMIA
1. KEREAKTIFAN
Dari data potensial elektroda, unsur-unsur transisi periode keempat memiliki harga potensial
elektroda negatif kecuali Cu (E° = + 0,34 volt). Ini menunjukkan logam-logam tersebut dapat
larut dalam asam kecuali tembaga.
Kebanyakan logam transisi dapat bereaksi dengan unsur-unsur nonlogam, misalnya oksigen,
dan halogen.
2Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)
Skandium dapat bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen.
2Se(s) + 6H2O(l) → 3H2(g) + 2Sc(OH)3(aq)
2. PEMBENTUKAN ION KOMPLEKS
Semua unsur transisi dapat membentuk ion kompleks, yaitu suatu struktur dimana
kation logam dikelilingi oleh dua atau lebih anion atau molekul netral yang disebut ligan.
Antara ion pusat dengan ligan terjadi ikatan kovalen koordinasi, dimana ligan berfungsi
sebagai basa Lewis (penyedia pasangan elektron).
Contoh:
[Cu(H2O)4]2+
[Fe(CN)6]4–
[Cr(NH3)4.Cl2]+
Senyawa unsur transisi umumnya berwarna. Hal ini disebabkan perpindahan elektron
yang terjadi pada pengisian subkulit d dengan pengabsorbsi sinar tampak. Senyawa Sc
dan Zn tidak berwarna.
PEMBUATAN
SCANDIUM
Kebanyakan skandium sekarang ini diambil dari
throtvitite atau diekstrasi sebagai hasil produksi
pemurnian uranium. Skandium metal pertama kali
diproses pada tahun 1937 oleh Fischer, Brunger dan
Grienelaus yang mengelektrolisis cairan eutectic
kalium, litium dan skandium klorida pata suhu
700 dan 800 derajat Celcius.
TITANIUM
Produksi titanium yang makin banyak disebabkan karena kebutuhan dalam bidang militer dan
industry pesawat terbang makin meningkat. Hal ini disebabkan karena titanium lebih disukai
daripada aluminium dan baja.Aluminium akan kehilangan kekuatannya pada temperatur tinggi dan
baja terlalu rapat (mempunyai kerapatan yang tinggi).
Langkah awal produksi titanium dilakukan dengan mengubah bijih rutil yang mengandungTiO2
menjadiTiCl4, kemudianTiCl4 dureduksi dengan Mg pada temperature tinggi yang bebas oksigen.
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut :
TiO2 (s) + C(s) + 2Cl2(g)  TiCl4(g) + CO2(g)
TiCl4(g) + 2Mg(s)  Ti(s) + 2MgCl2(g)
Reaksi dilakukan pada tabung baja. MgCl2 dipindahkan dan dielektrolisis menjadi Mg dan Cl2.
Keduanya kemudian didaurulangkan.Ti didapatkan sebagai padatan yang disebut sepon. Sepon
diolah lagi dan dicampur dengan logam lain sebelum digunakan.
VANADIUM
Produksi vanadium sekitar 80% digunakan untuk pembuatan baja. Dalam
penggunaannya vanadium dibentuk sebagai logam campuran besi. Fero vanadium
mengandung 35% - 95% vanadium. Ferrovanadium dihasilkan dengan mereduksi
V2O5 dengan pereduksi campuran silicon dan besi. SiO2 yang dihasilkan direaksikan
dengan CaO membentuk kerak CaSiO3(l). reaksinya sebagai berikut.
2V2O5(s) + 5Si(s)  { 4V(s) + Fe(s) } + 5 SiO2(s)
SiO2(s) + CaO(s)  CaSiO3
Kemudian ferrovanadium dipisahkan dengan CaSiO3.
CROMIUM
Krom merupakan salah satu logam yang
terpenting dalam industri logam dari bijih krom
utama yaitu kromit, Fe(CrO2)2 yang direduksi
dapat dihasilkan campuran Fe dan Cr disebut
Ferokrom.
Reaksinya sebagai berikut :
Fe(CrO2)2(s) +4C(s)  Fe(s)+2Cr(s) + 4CO(g)
Ferokrom ditambahkan pada besi membentuk
baja.
Mereduksi oksida mangan dengan natrium,
magnesium, aluminum, atau melalui proses
elektrolisis.
Proses aluminothermy dari senyawa MnO2,
Persamaan reaksinya:
Tahap 1 : 3MnO2 (s)  Mn3O4 (s) + O2(g)
Tahap 2 : 3Mn3O4(s) + 8Al(s)  9Mn(s) + 4Al2O3(s)
MANGAN
BESI
Ada 2 tahap untuk pembuatan jenis- jenis besi, yaitu peleburan yang bertujuan untuk mereduksi biji
besi menjadi besi dan peleburan ulang dalam pembuatan baja. Peleburan besi dilakukan dalam suatu tanur
tiup (blast furnance). Tanur tiup adalah suatu bangunan yang tingginya sekitar 30 meter dan punya diameter
sekitar 8 meter yang terbuat dari baja tahan karat yang dilapisi dengan bata tahan panas. Zat reduksi yang
digunakan adalah karbon dengan reaksi: 2FeO3 + 3C  2Fe + 3CO2.
1. Reaksi pembakaran.
Udara yang panas dihembuskan , membakar karbon terjadi gas CO2 dan panas. Gas CO2 yang naik C
menjadi gas CO.
C + O2  CO2
CO2 + C  2CO
2. Proses reduksi
Gas CO mereduksi bijih. Besi yang terjadi bersatu dengan C, kemudian meleleh karena suhu tinggi (1.500°C)
Fe2O3 + 3CO  2 Fe + 3CO2
Fe3O4 + 4CO  3 Fe + 4 CO2
COBALT
Kobalt di alam diperoleh sebagai biji smaltit (CoAs2) dan kobaltit (CoAsS) yang biasanya
berasosiasi dengan Ni dan Cu. Untuk pengolahan biji kobalt dilakukan sebagai berikut :
CoAs (s)  Co2O3(s) + As2O3(s)
Co2O3(s) + 6HCl  2 CoCl3(aq) + 3 H2O(l)
Zat-zat lain seperti Bi2O3 dan PbO diendapkan dengan gas H2S
Bi2O3(s) + 3 H2S(g)  Bi2S3 (aq) + 3 H2O(l)
PbO(s) + H2S(g)  PbS(s) + H2O(l)
Pada penambahan CoCO3 (s) dengan pemanasan akan diendapkan As dan Fe sebagai karbonat.
Dengan penyaringan akan diperoleh CoCl3.Tambahan zat pencuci mengubah CoCl3 menjadi
Co2O3. Selanjutnya CoCO3 direduksi dengan gas hydrogen, menurut reaksi :
Co2O3 (s) + H2(g)  2 CO(s) + 3 H2O (g)
Penggunaan kobalt antara lain sebagai aloi, seperti alnico, yaitu campuran Al, Ni, dan Co.
NIKEL
Proses pengolahan biji nikel dilakukan untuk menghasilkan nikel matte yaitu produk dengan kadar
nikel di atas 75 persen.Tahap-tahap utama dalam proses pengolahan adalah sebagai berikut:
Pengeringan di Tanur Pengering bertujuan untuk menurunkan kadar air bijih laterit yang dipasok
dari bagianTambang dan memisahkan bijih yang berukuran 25 mm.
Kalsinasi dan Reduksi di Tanur untuk menghilangkan kandungan air di dalam bijih, mereduksi
sebagian nikel oksida menjadi nikel logam, dan sulfidasi.
Peleburan di Tanur Listrik untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi sehingga terbentuk fasa
lelehan matte dan terak
Pengkayaan di Tanur Pemurni untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari sekitar 27 persen
menjadi di atas 75 persen.
Granulasi dan Pengemasan untuk mengubah bentuk matte dari logam cair menjadi butiran-butiran
yang siap diekspor setelah dikeringkan dan dikemas.
TEMBAGA
Pada umumnya bijih tembaga mengandung 0,5 % Cu, karena itu diperlukan pemekatan biji tembaga. Reaksi
proses pengolahannya adalah :
2 CuFeS2(s) + 4 O2 800 C  Cu2S(l) + 2 FeO (s) + 3 SO2 (g)
FeO(s) + SiO2 (s) 14000C  FeSiO3 (l)
Cu2S dan kerak FeSiO3 (l) dioksidasi dengan udara panas, dengan reaksi sebagai berikut:
2 Cu2S(l) + 3 O2 (g)  2 Cu2O(l) + 2 SO2(g)
2 Cu2O(l) + Cu2S(s)  6 Cu(l) + SO2 (g)
3 Cu2S(l) + 3 O2  6 Cu(l) + 3 SO2(g)
Pada reaksi oksidasi tersebut diperoleh 98% - 99% tembaga tidak murni.Tembaga tidak murni ini disebut
tembaga blister atau lepuh.Tembaga blister adalah tembaga yang mengandung gelembung gas SO2 bebas.
Untuk memperoleh kemurnian Cu yang lebih tinggi, tembaga blister dielektrolisis dengan elektrolit CuSO4
(aq). Pada elektrolisis, sebagai electrode negatif (katode) adalah tembaga murni dan sebagai electrode positif
(anode) adalah tembaga blister.
ZINC
Logam seng telah diproduksi dalam abat ke-13 di Indina dengan
mereduksi calamine dengan bahan-bahan organik seperti kapas.
Logam ini ditemukan kembali di Eropa oleh Marggraf di tahun 1746, yang
menunjukkan bahwa unsur ini dapat dibuat dengan cara mereduksi calamine
dengan arang. Bijih-bijih seng yang utama adalah sphalerita (sulfida),
smithsonite (karbonat), calamine (silikat) dan franklinite (zine, manganese,
besi oksida). Satu metoda dalam mengambil unsur ini dari bijihnya adalah
dengan cara memanggang bijih seng untuk membentuk oksida dan mereduksi
oksidanya dengan arang atau karbon yang dilanjutkan dengan proses distilasi.
NILAI
EKONOMIS
SCANDIUM
 Dalam bentuk Sc2O3 Scandium digunakan sebagai komponen
lampu berintesitas tinggi
 Scandium dimanfaatkan sebagai bagan pembentukan gelatin
Hidroksida (Sc(OH)3) yang bersifat amfoter
 Paduan Alumuium-Scandium digunakan dalam industri
penerbangan dan peralatan lainnya seperti sepeda, senjata api, dsb.
TITANIUM
 Titanium banyak digunakan dalam industri pesawat terbang, mesin
turbin, dan perlatan maritim karena pada temperatur tinggi tidak
mengalami perubahan kekuatan
 Titanium dimanfaatkan untuk membuat pemutih, pengilap kertas,
pigmen putih cat, keramik, kaca, kosmetik, dll.
 sebagai katalis dalam industri polimer polietilen
 Sebagai bahan pembuatan pipa, pompa, dan tabung reaksi
VANADIUM
 Campuran vanadium dengan besi menghasilkan ferovanaium yang bersifat kuat dan tahan
korosi. Ferovanadium digunakan dalam pembuatan peralatan teknik yang tahan getaran misalnya
pegas, per mobil, pesawat terbang dan kereta api.
2v2O5 + 5Si + Fe  4V (+Fe) + 5SiO2
Vanadium digunakan sebagai katalis pembuatan asam sulfat
 Umumnya dipadukan dengan logam lain membentuk baja
CROMIUM
 Kromium banyak digunakan untuk melapisi logam agar tahan karat, tidak kusam, dan
mengkilap melalui proses elektroplating
 Kromium digunakan sebagai dasar industri baja sehingga baja kuat, tahan karat, dan mengkilap
 Campuran Crom(IV)oksida dan asam sulfat pekat menghasilkan larutan pembersih alat
laboratium
 Memberikan warna hijau emerald pada kaca
MANGAN
 Mangan digunakan sebagai baterai kering dalam bentuk MnO2
 Campuran mangan dan besi (feromangan) dapat mengikat oksigen agar tidak terbentuk
gelembung udara yang menyebabkan baja keropos dan digunakan sebagai pembuat mesin dan
alat berat karena sangat keras dan tahan gesekan
 Baja feromangan berfungsi untuk Digunakan sebagai depolariser unuk menghilangkan warna
hijau pada gelas yang disebabkan besi
 Mangan dioksida digunakan dalam pembuatan oksigen dan klorin
 Senyawa permanganat adalah oksidator kuat yang digunakan dalam
analisis kuantitaif dalam pengobatan
BESI
 Digunakan sebagi perangkat elektronik, memori komputer, dan pita rekaman
 Dapat dipadukan dengan berbagai logam misalnya pembuatan baja dan stainless steel
 Fe(OH)3 digunakan sebagai bahan cat
 FeO3 digunakan untuk mengkilapkan kaca
 FeSO4 digunakan sebagai bahan tinta
 Digunakan sebagai bahan dasar alat keperluan sehari-hari
seperti pisau, mesin, dll.
COBALT
 Paduan Cobalt, alumunium, nikel, dan embaga (Alnico) bersifat magnet kuat
 Isotop cobalt berguna dalam pengobatan kanker
 Paduan cobalt, cromium, dan wolfram digunakan dalam pembuatan mesin jet, mesin turbin,
dan peralatan tahan panas
Ion Co2+ digunakan sebagai bahan tinta tak berwarna
 Kertas yang mengandung Co2+ figunakan
untuk mendeteksi perubahan cuaca
NIKEL
 Nikel digunakan untuk melapisi logam agar tahan karat
 Nikel digunakan sebagai komponen listrikk (nikrom)
Perak jerman (paduan Ni, Cu, dan Zn) dan logam rasein (paduan Ni,Al, Sn,Ag)
digunakan untuk perhiasan
 Serbuk nikel digunakan sebagai katalis pada reaksi reduksi senyawa hidrokarbon
 Paduan perunggu nikel digunakan sebagai bahan uang logam
TEMBAGA
Dicampur dengan Zn menjadi kuningan, dengan Ni menjadi monel (bahan mata uang dan
kerajinan), dengan Sn menjadi perunggu.
 Tembaga digunakan untu membuat rayon/sutra dengan cara mearutkan selulosa ke dalam
[Cu(NH3)4]2+
Campuran tembaga dan emas digunakan untuk membuat perhiasan
 Campuran Cu(OH)2 + CaSo4 dapat mematikan serangga
 Tembaga digunaakan sebagai kabel listrik
ZINC
 Zinc digunakan untuk melapisi besi dan baja
untuk mencegah karat
 Paduan Zinc dan Cu menghasilkan kuningan
 Zinc berfungsi sebagai zat antioksidan
 ZnS digunakan sebagai bahan pembuat cat putih
dan bahan melapisi tabung gambar televisi dan
monitor komputer
 Lembaran seng dimanfaatkan sebagai atap
bangunan
DAMPAK NEGATIF DAN
PENANGGUL ANGANNYA
DAMPAK NEGATIF
• Scandium
Skandium bersifat karsinogenik pada manusia dan menyebabkan kerusakan pada liver. Pada
hewan air, Sc dapat menyebabkan kerusakan pada membran sel, sehingga memberikan
pengaruh negatif pada reproduksi dan sistem saraf. Sc dapat mencemari lingkungan, terutama
dari industri petroleum dan dari pembuangan perabot rumah tangga,
• Titanium
Dalam bentuk bubuk logam, titanium dapat menimbulkan bahaya kebakaran karena bila
terpapar panas di udara, titanium dapat meledak.
• Vanadium
Vanadium menyebabkan penghambatan enzim tertentu pada hewan sehingga berdampak
secara neurologis. Di samping efek neurologis, vanadium dapat pula memicu gangguan
pernapasan, kelumpuhan, dan efek negatif pada hati dan ginjal.
DAMPAK NEGATIF
• Kromium
Klinis menunjukkan heksavalen kromium berpengaruh terhadap keracunan Cr yang bisa
menyebabkan kanker paru, iritasi hidung, ulkus hidung, hipersensitivitas reaksi dermatitis dan
asma.
• Mangan
Kandungan Mangan dalam air melebihi batas dapat menyebabkan efek negatif seperti
menimbulkan rasa dan bau logam yang amis pada air minuman, meninggalkan warna kecoklat-
coklatan pada pakaian yang berwarna putih dan cucian, dan menyebabkan gangguan fungsi hati
• Besi
Jika limbah pengolahan besi dibuang ke sungai, dapat terjadi pertumbuhan fitoplankton yang
tidak terkendali. Hal ini menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam air sehingga akan
mengganggu pertumbuhan hewan air. Logam besi mudah terkorosi, dalam bentuk senyawa
kompleks [K4Fe(CN)6.3H2O], unsur ini bersifat racun bagi tumbuhan.
DAMPAK NEGATIF
• Kobalt
Radiasi isotop radioaktif kobalt dapat memicu memicu kemandulan, rambut rontok, muntah,
perdarahan, diare, koma, dan bahkan kematian.
• Nikel
Asap yang mengandung nikel merupakan iritan pernapasan dan dapat menyebabkan
pneumonitis.
• Tembaga
Tembaga mudah terbakar dalam bentuk serbuk. Dalam bentuk senyawa CuCl2 melalui
pernapasan dapat menyebabkan keracunan.
• Zinc
Belum ada penelitian mengenai dampak negatif Zinc. Akan tetapi jika dalam tubuh
asupannya kurang, dapat terjadi peningkatan risiko peradangan sistemik, terhambatnya proses
menyusui, dan kerusakan organ.
CARA PENANGGULANGAN
Sebagian besar dampak negatif unsur logam transisi periode ke-4
terdapat pada limbahnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan limbah
yang benar-benar aman untuk lingkungan dan kesehatan manusia. Bebeerapa
unsur juga memiliki daya ledak dalam bentuk serbuk. Hal ini berarti serbuk
unsur tersebut harus diletakkan di tempat aman dan suhu terntentu agar tidak
meledak. Khusus unsur Zinc, dampak negatifnya terjadi apabila kandungan
dalam tubuh kurang. Berarti kita harus menjaga kandungan Zinc dalam tubuh
agar tidak rendah dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung Zinc
seperti kerang-keranga, daging, biji-bijian, telur, kentang, dan coklat.
DAFTAR
PUSTAKA
DAFTAR
PUSTAKA
DAFTAR
PUSTAKA
DAFTAR
PUSTAKA
Yauharotul, Elizabeth dkk. 2009. Aktif Belajar Kimia Kelas 12. Jakarta :
Mediatama.
• https://www.google.co.id/search?q=Warna+Senyawa+Logam+Transisi+
dengan+berbagai+bilangan+oksidasi&safe=strict&client=safari
• https://www.google.co.id/search?q=tabel+karakteristik+logam+transisi+
periode+keempat&safe=strict&client=safari
• https://www.nafiun.com/2013/07/sifat-fisika-dan-kimia-unsur-transisi-
periode-ke-4-keempat.html
• https://saifulrunardi.wordpress.com/2013/11/20/manfaat-unsur-unsur-
transisi-periode-keempat/
• http://unggulrbk.blogspot.com/p/manfaat-dampak-dan-proses-
pembuatan.html
• http://rifdakimia.blogspot.com/2014/12/unsur-periode-keempat-unsur-
transisi.html?m=1
• https://www.amazine.co/28267/nikel-ni-fakta-sifat-kegunaan-efek-
kesehatannyahttps://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_tabel_periodik
• https://lifestyle.kompas.com/read/2016/06/15/140500123/ini.dampaknya
.jika.tubuh.kekurangan.zinc#:~:text=Kurangnya%20asupan%20zinc%20ju
ga%20dapat,yang%20buruk%2C%20hingga%20rambut%20rontok.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empat
Wina Fajriatin
 
Titanium ppt
Titanium pptTitanium ppt
Titanium ppt
Aditya Dwiaji
 
Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3
FiKi_16
 
Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)
Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)
Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)
node3
 
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
zidanezahrontiktok
 
Unsur kimia transisi periode IV
Unsur kimia transisi periode IVUnsur kimia transisi periode IV
Unsur kimia transisi periode IVBaiq Isti Hijriani
 
Golongan vii a halogen
Golongan vii a halogenGolongan vii a halogen
Golongan vii a halogen
ila ila
 
Bab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xiiBab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xiiSinta Sry
 
Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4
Ghozali Rois
 
Unsur periode ketiga KIMIA
Unsur periode ketiga KIMIAUnsur periode ketiga KIMIA
Unsur periode ketiga KIMIA
Mira Sandrana
 
Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4
Wira Permana
 
Kimia Kelas XII Kimia UnsurGolongan oksigen
Kimia Kelas XII Kimia UnsurGolongan oksigenKimia Kelas XII Kimia UnsurGolongan oksigen
Kimia Kelas XII Kimia UnsurGolongan oksigenRio Satria Nugroho
 
kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4
kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4
kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4muharomah
 
Unsur transis periode ke 4
Unsur transis periode ke 4 Unsur transis periode ke 4
Unsur transis periode ke 4
Anne Riyanti
 
HALOGEN
HALOGENHALOGEN
HALOGEN
Andi Risal
 
Unsur-unsur periode ketiga ppt
Unsur-unsur periode ketiga pptUnsur-unsur periode ketiga ppt
Unsur-unsur periode ketiga ppt
nandaaditya505960
 
Unsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode ke empatUnsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode ke empatIrma Bakkara
 
Kimia Unsur Transisi Periode 4
Kimia Unsur Transisi Periode 4Kimia Unsur Transisi Periode 4
Kimia Unsur Transisi Periode 4
MalikaMahfud
 

What's hot (20)

Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empat
 
Titanium ppt
Titanium pptTitanium ppt
Titanium ppt
 
Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3
 
Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)
Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)
Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)
 
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
 
Unsur kimia transisi periode IV
Unsur kimia transisi periode IVUnsur kimia transisi periode IV
Unsur kimia transisi periode IV
 
Golongan vii a halogen
Golongan vii a halogenGolongan vii a halogen
Golongan vii a halogen
 
Bab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xiiBab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xii
 
Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4
 
Unsur periode ketiga KIMIA
Unsur periode ketiga KIMIAUnsur periode ketiga KIMIA
Unsur periode ketiga KIMIA
 
Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4
 
Kimia Kelas XII Kimia UnsurGolongan oksigen
Kimia Kelas XII Kimia UnsurGolongan oksigenKimia Kelas XII Kimia UnsurGolongan oksigen
Kimia Kelas XII Kimia UnsurGolongan oksigen
 
kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4
kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4
kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4
 
unsur unsur halogen
unsur unsur halogenunsur unsur halogen
unsur unsur halogen
 
Unsur transis periode ke 4
Unsur transis periode ke 4 Unsur transis periode ke 4
Unsur transis periode ke 4
 
HALOGEN
HALOGENHALOGEN
HALOGEN
 
Unsur-unsur periode ketiga ppt
Unsur-unsur periode ketiga pptUnsur-unsur periode ketiga ppt
Unsur-unsur periode ketiga ppt
 
Unsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode ke empatUnsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode ke empat
 
Kimia Unsur Transisi Periode 4
Kimia Unsur Transisi Periode 4Kimia Unsur Transisi Periode 4
Kimia Unsur Transisi Periode 4
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 

Similar to UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT

Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4
noussevarenna
 
unsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XIIunsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XII
Ira Sigit
 
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptxbab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
Halomoan123
 
Unsur Transisi Periode Keempat.pptx
Unsur Transisi Periode Keempat.pptxUnsur Transisi Periode Keempat.pptx
Unsur Transisi Periode Keempat.pptx
BahrumEfendiSiregar
 
Logam trasisi
Logam trasisiLogam trasisi
Logam trasisi
Dwiikalestari
 
UNSUR TRANSISI PERIODE 4
UNSUR TRANSISI PERIODE 4UNSUR TRANSISI PERIODE 4
UNSUR TRANSISI PERIODE 4
dionadya p
 
kimia Unsur "Unsur transisi"
kimia Unsur "Unsur transisi"kimia Unsur "Unsur transisi"
kimia Unsur "Unsur transisi"
SMAN 2 Dumai
 
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4
noussevarenna
 
Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4
Khoirul Anas
 
Transisi [repaired]
Transisi [repaired]Transisi [repaired]
Transisi [repaired]
Ardabellaviescha
 
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
DevitaAirin
 
Kimia kelompok 5 xii a1
Kimia kelompok 5 xii a1Kimia kelompok 5 xii a1
Kimia kelompok 5 xii a1
cahjatilengger
 
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Dwi Andriani
 
Unsur transisi
Unsur transisiUnsur transisi
Unsur transisielly2011
 
Unsur transisi kimia
Unsur transisi kimiaUnsur transisi kimia
Unsur transisi kimiaZakiya Ryuky
 
Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2
Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2
Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2
Amphie Yuurisman
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
1habib
 
Makalah Sistem Periodik ke-3
Makalah Sistem Periodik ke-3Makalah Sistem Periodik ke-3
Makalah Sistem Periodik ke-3istiiqnq
 

Similar to UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT (20)

Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4
 
Unsur – unsur transisi
Unsur – unsur transisiUnsur – unsur transisi
Unsur – unsur transisi
 
unsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XIIunsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XII
 
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptxbab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
 
Unsur Transisi Periode Keempat.pptx
Unsur Transisi Periode Keempat.pptxUnsur Transisi Periode Keempat.pptx
Unsur Transisi Periode Keempat.pptx
 
Logam trasisi
Logam trasisiLogam trasisi
Logam trasisi
 
UNSUR TRANSISI PERIODE 4
UNSUR TRANSISI PERIODE 4UNSUR TRANSISI PERIODE 4
UNSUR TRANSISI PERIODE 4
 
kimia Unsur "Unsur transisi"
kimia Unsur "Unsur transisi"kimia Unsur "Unsur transisi"
kimia Unsur "Unsur transisi"
 
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4
 
Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4
 
Transisi [repaired]
Transisi [repaired]Transisi [repaired]
Transisi [repaired]
 
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
 
Kimia kelompok 5 xii a1
Kimia kelompok 5 xii a1Kimia kelompok 5 xii a1
Kimia kelompok 5 xii a1
 
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
 
Unsur transisi
Unsur transisiUnsur transisi
Unsur transisi
 
Unsur transisi kimia
Unsur transisi kimiaUnsur transisi kimia
Unsur transisi kimia
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
 
Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2
Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2
Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Makalah Sistem Periodik ke-3
Makalah Sistem Periodik ke-3Makalah Sistem Periodik ke-3
Makalah Sistem Periodik ke-3
 

Recently uploaded

untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 

UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT

  • 1. UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT XII MIPA 7 / TAHUN PELAJARAN 2020/2021
  • 2. NAMA ANGGOTA S A B I R A N A S H WA / 2 8 S E K A R L A N G I T J I N G G A / 2 9 S H A L M A L U T H F I A B A L Q I S / 3 0 U G R O S E N O S E J AT I / 3 1 V Y N N A A LV I O L I N A / 3 2
  • 3. PENDAHULUAN Saat ini terdapat 118 unsur dalam tabel periodik. Unsur-unsur tersebut disusun berdasarkan nomor atom (jumlah proton dalam inti atom), konfigurasi elektron, dan keberulangan sifat kimia. Pada SMA, dipelajari 5 golongan sistem Tabel Periodik, yaitu IA (Alkali), IIA (Alkali Tanah), VIIA (Halogen),VIIA (Gas Mulia), dan B (Unsur transisi). Unsur pada golongan B disebut juga logam transisi. Bentuk konfigurasi elektron pada atom logam transisi dapat ditulis sebagai [ns2(n-1)dm] di mana subkulit d mempunyai energi yang lebih besar daripada subkulit valensi s kecuali pada ion dengan dua dan tiga elektron valensi, yang terjadi adalah sebaliknya. Golongan ini terdapat pada beberapa periode. PPT ini akan menjelaskan khusus pada golongan Transisi periode 4 yaitu Sc,Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan Zn. PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN
  • 6. SCANDIUM Skandium adalah salah satu unsur kimia dengan lambang (Sc) dengan nomor atom 21. Sebagai logam transisi yang berwarna putih-keperakan, ia berdasarkan sejarahnya dikelompokkan sebagai logam tanah jarang, bersama- sama dengan itrium dan unsur-unsur lantanida.
  • 7. TITANIUM Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol (Ti) dan nomor atom 22. Unsur ini merupakan logam transisi yang ringan, kuat, berkilau, tahan korosi dengan warna putih-metalik-keperakan.
  • 8. VANADIUM Vanadium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang (V) dan nomor atom 23. Salah satu senyawa yang mengandung vanadium antara lain vanadium pentaoksida, yang digunakan sebagai katalis dalam pembuatan asam sulfat dan anhidrida maleat, serta dalam pembuatan keramik.
  • 9. KROMIUM Kromium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cr dan nomor atom 24. Ia adalah unsur pertama dalam golongan 6. Ia adalah logam berwarna abu-abu seperti baja, berkilau, keras dan rapuh yang memerlukan pemolesan tinggi, tahan pengusaman, dan memiliki titik lebur tinggi.
  • 10. MANGAN Mangan adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang (Mn) dan nomor atom 25. Mangan berupa logam transisi yang berwarna perak metalik.
  • 11. BESI Besi adalah unsur kimia dengan simbol (Fe) dan nomor atom 26. Merupakan logam dalam deret transisi pertama. Ini adalah unsur paling umum di bumi berdasarkan massa, membentuk sebagian besar bagian inti luar dan dalam bumi. Besi adalah unsur keempat terbesar pada kerak bumi.
  • 12. KOBALT Kobalt adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang (Co) dan nomor atom 27. Elemen ini biasanya hanya ditemukan dalam bentuk campuran di alam. Elemen bebasnya, diproduksi dari peleburan reduktif, adalah logam berwarna abu-abu perak yang keras dan berkilau.
  • 13. NIKEL Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol (Ni) dan nomor atom 28. Nikel adalah logam berwarna putih keperak–perakan sedikit semburat keemasan. Nikel termasuk logam transisi, dan memiliki sifat keras serta ulet.
  • 14. TEMBAGA Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang (Cu) dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali.
  • 15. SENG Seng, zink, atau timah sari adalah unsur kimia dengan lambang kimia (Zn), bernomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik. Beberapa sifat kimia seng mirip dengan magnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama.
  • 17. Skandium (Sc), Skandium (Sc) terdapat dalam mineral torvetit (Sc2SiO7). Titanium (Ti), Unsur ini terdapat dalam mineralrutil (TiO2) yang terdapat dalam bijih besi sebagai ilmenit (FeTi)2O3 dan ferrotitanate (FeTiO3) juga terdapat dalam karang, silikat, bauksit batubara, dan tanah liat. Vanadium (V), Vanadium terdapat dalam senyawa karnotit (K-uranil- vanadat) [(K2(UO2)2 (VO4)2.3H2)], dan vanadinit (Pb5(VO4)3Cl). Kromium (Cr), Bijih utama dari kromium di alam adalah kromit (FeO.Cr2O2) dan sejumlah kecil dalam kromoker. Mangan (Mn), Bijih utamanya berupa pirulosit (batu kawi) (MnO2), dan rodokrosit (MnCO3) dan diperkirakan cadanganMn terbesar terdapat di dasar lautan.
  • 18. Besi (Fe), Besi (Fe) adalah unsur yang cukup melimpah di kerak bumi (sekitar 6,2% massa kerak bumi). Besi jarang ditemukan dalam keadaan bebas di alam. Besi umumnya ditemukan dalam bentuk mineral (bijih besi), seperti hematite (Fe2O3), siderite (FeCO3), dan magnetite (Fe3O4). Kobalt (Co), Kobalt terdapat di alam sebagai arsenida dari Fe, Co, Ni, dan dikenal sebagai smaltit, kobaltit (CoFeAsS) dan eritrit Co3(AsO4)2.8H2O. Nikel (Ni), Nikel ditemukan dalam beberapa senyawa berikut ini. 1. Sebagai senyawa sulfida : penladit (FeNiS), milerit (NiS) 2. Sebagai senyawa arsen : smaltit (NiCOFeAs2)3. Sebagai senyawa silikat : garnierit (Ni.MgSiO3) Tembaga (Cu), Tembaga umumnya ditemukan dalam bentuk senyawanya, yaitu bijih mineral, seperti Pirit tembaga (kalkopirit) CuFeS2, bornit (Cu3FeS3), kuprit (Cu2O), melakonit (CuO), malasit (CuCO3.Cu(OH)2). Seng (Zn), Seng (Zn) terdapat di alam sebagai senyawa sulfida seperti seng blende (ZnS), sebagai senyawa karbonat kelamin (ZnCO3), dan senyawa silikat seperti hemimorfit (ZnO.ZnSiO3.H2O).
  • 20. 1. SIFAT LOGAM Semua unsur transisi adalah logam, yang bersifat lunak, mengkilap, dan penghantar listrik dan panas yang baik. Perak merupakan unsur transisi yang mempunyai konduktivitas listrik paling tinggi pada suhu kamar dan tembaga di tempat kedua. Dibandingkan dengan golongan IA dan IIA, unsur logam transisi lebih keras, punya titik leleh, titik didih, dan kerapatan lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena unsur transisi berbagi elektron pada kulit d dan s, sehingga ikatannya semakin kuat. Kecuali seng logam-logam transisi memiliki elektron-elektron yang berpasangan. Hal ini lebih memungkinkan terjadinya ikatan-ikatan logam dan ikatan kovalen antaratom logam transisi. Ikatan kovalen tersebut dapat terbentuk antara elektron-elektron yang terdapat pada orbital d. Dengan demikian, kisi kristal logam-logam transisi lebih sukar dirusak dibanding kisi kristal logam golongan utama. Itulah sebabnya logam- logam transisi memiliki sifat keras, kerapatan tinggi, dan daya hantar listrik yang lebih baik dibanding logam golongan utama.
  • 22. 2. BILANGAN OKSIDASI • Tidak seperti golongan IA dan IIA yang hanya mempunyai bilangan oksidasi +1 dan +2, unsur-unsur logam transisi mempunyai beberapa bilangan oksidasi. Seperti vanadium yang punya bilangan oksidasi +2, +3, dan +4 (Keenan, dkk, 1992: 167).
  • 23. 3. SIFAT KEMAGNETAN Setiap atom dan molekul mempunyai sifat magnetik, yaitu paramagnetik, di mana atom, molekul, atau ion sedikit dapat ditarik oleh medan magnet karena ada elektron yang tidak berpasangan pada orbitalnya dan diamagnetik, di mana atom, molekul, atau ion dapat ditolak oleh medan magnet karena seluruh elektron pada orbitnya berpasangan. Sedangkan pada umumnya unsur-unsur transisi bersifat paramagnetik karena mempunyai elektron yang tidak berpasangan pada orbital-orbital d-nya. Sifat paramagnetik ini akan semakin kuat jika jumlah elektron yang tidak berpasangan pada orbitalnya semakin banyak. Logam Sc, Ti, V, Cr, dan Mn bersifat paramagnetik, sedangkan Cu dan Zn bersifat diamagnetik. Untuk Fe, Co, dan Ni bersifat feromagnetik, yaitu kondisi yang sama dengan paramagnetik hanya saja dalam keadaan padat (Brady, 1990: 698).
  • 24. 4. TITIK LELEH DAN TITIK DIDIH Unsur-unsur transisi umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena ikatan antaratom logam pada unsur transisi lebih kuat. Titik leleh dan titik didih seng jauh lebih rendah dibanding unsur transisi periode keempat lainnya karena pada seng orbital d-nya telah terisi penuh sehingga antaratom seng tidak dapat membentuk ikatan kovalen. Tingkat energi elektron pada unsur-unsur transisi yang hampir sama menyebabkan timbulnya warna pada ion-ion logam transisi. Pada golongan transisi, subkulit 3d yang belum terisi penuh menyebabkan elektron pada subkulit itu menyerap energi cahaya, sehingga elektronnya tereksitasi dan memancarkan energi cahaya dengan warna yang sesuai dengan warna cahaya yang dapat dipantulkan pada saat kembali ke keadaan dasar. 5. ION BERWARNA
  • 25. WARNA SENYAWA TRANSISI DENGAN BERBAGAI BILANGAN OKSIDASI
  • 27. 1. KEREAKTIFAN Dari data potensial elektroda, unsur-unsur transisi periode keempat memiliki harga potensial elektroda negatif kecuali Cu (E° = + 0,34 volt). Ini menunjukkan logam-logam tersebut dapat larut dalam asam kecuali tembaga. Kebanyakan logam transisi dapat bereaksi dengan unsur-unsur nonlogam, misalnya oksigen, dan halogen. 2Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s) Skandium dapat bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen. 2Se(s) + 6H2O(l) → 3H2(g) + 2Sc(OH)3(aq)
  • 28. 2. PEMBENTUKAN ION KOMPLEKS Semua unsur transisi dapat membentuk ion kompleks, yaitu suatu struktur dimana kation logam dikelilingi oleh dua atau lebih anion atau molekul netral yang disebut ligan. Antara ion pusat dengan ligan terjadi ikatan kovalen koordinasi, dimana ligan berfungsi sebagai basa Lewis (penyedia pasangan elektron). Contoh: [Cu(H2O)4]2+ [Fe(CN)6]4– [Cr(NH3)4.Cl2]+ Senyawa unsur transisi umumnya berwarna. Hal ini disebabkan perpindahan elektron yang terjadi pada pengisian subkulit d dengan pengabsorbsi sinar tampak. Senyawa Sc dan Zn tidak berwarna.
  • 30. SCANDIUM Kebanyakan skandium sekarang ini diambil dari throtvitite atau diekstrasi sebagai hasil produksi pemurnian uranium. Skandium metal pertama kali diproses pada tahun 1937 oleh Fischer, Brunger dan Grienelaus yang mengelektrolisis cairan eutectic kalium, litium dan skandium klorida pata suhu 700 dan 800 derajat Celcius.
  • 31. TITANIUM Produksi titanium yang makin banyak disebabkan karena kebutuhan dalam bidang militer dan industry pesawat terbang makin meningkat. Hal ini disebabkan karena titanium lebih disukai daripada aluminium dan baja.Aluminium akan kehilangan kekuatannya pada temperatur tinggi dan baja terlalu rapat (mempunyai kerapatan yang tinggi). Langkah awal produksi titanium dilakukan dengan mengubah bijih rutil yang mengandungTiO2 menjadiTiCl4, kemudianTiCl4 dureduksi dengan Mg pada temperature tinggi yang bebas oksigen. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut : TiO2 (s) + C(s) + 2Cl2(g)  TiCl4(g) + CO2(g) TiCl4(g) + 2Mg(s)  Ti(s) + 2MgCl2(g) Reaksi dilakukan pada tabung baja. MgCl2 dipindahkan dan dielektrolisis menjadi Mg dan Cl2. Keduanya kemudian didaurulangkan.Ti didapatkan sebagai padatan yang disebut sepon. Sepon diolah lagi dan dicampur dengan logam lain sebelum digunakan.
  • 32. VANADIUM Produksi vanadium sekitar 80% digunakan untuk pembuatan baja. Dalam penggunaannya vanadium dibentuk sebagai logam campuran besi. Fero vanadium mengandung 35% - 95% vanadium. Ferrovanadium dihasilkan dengan mereduksi V2O5 dengan pereduksi campuran silicon dan besi. SiO2 yang dihasilkan direaksikan dengan CaO membentuk kerak CaSiO3(l). reaksinya sebagai berikut. 2V2O5(s) + 5Si(s)  { 4V(s) + Fe(s) } + 5 SiO2(s) SiO2(s) + CaO(s)  CaSiO3 Kemudian ferrovanadium dipisahkan dengan CaSiO3.
  • 33. CROMIUM Krom merupakan salah satu logam yang terpenting dalam industri logam dari bijih krom utama yaitu kromit, Fe(CrO2)2 yang direduksi dapat dihasilkan campuran Fe dan Cr disebut Ferokrom. Reaksinya sebagai berikut : Fe(CrO2)2(s) +4C(s)  Fe(s)+2Cr(s) + 4CO(g) Ferokrom ditambahkan pada besi membentuk baja. Mereduksi oksida mangan dengan natrium, magnesium, aluminum, atau melalui proses elektrolisis. Proses aluminothermy dari senyawa MnO2, Persamaan reaksinya: Tahap 1 : 3MnO2 (s)  Mn3O4 (s) + O2(g) Tahap 2 : 3Mn3O4(s) + 8Al(s)  9Mn(s) + 4Al2O3(s) MANGAN
  • 34. BESI Ada 2 tahap untuk pembuatan jenis- jenis besi, yaitu peleburan yang bertujuan untuk mereduksi biji besi menjadi besi dan peleburan ulang dalam pembuatan baja. Peleburan besi dilakukan dalam suatu tanur tiup (blast furnance). Tanur tiup adalah suatu bangunan yang tingginya sekitar 30 meter dan punya diameter sekitar 8 meter yang terbuat dari baja tahan karat yang dilapisi dengan bata tahan panas. Zat reduksi yang digunakan adalah karbon dengan reaksi: 2FeO3 + 3C  2Fe + 3CO2. 1. Reaksi pembakaran. Udara yang panas dihembuskan , membakar karbon terjadi gas CO2 dan panas. Gas CO2 yang naik C menjadi gas CO. C + O2  CO2 CO2 + C  2CO 2. Proses reduksi Gas CO mereduksi bijih. Besi yang terjadi bersatu dengan C, kemudian meleleh karena suhu tinggi (1.500°C) Fe2O3 + 3CO  2 Fe + 3CO2 Fe3O4 + 4CO  3 Fe + 4 CO2
  • 35. COBALT Kobalt di alam diperoleh sebagai biji smaltit (CoAs2) dan kobaltit (CoAsS) yang biasanya berasosiasi dengan Ni dan Cu. Untuk pengolahan biji kobalt dilakukan sebagai berikut : CoAs (s)  Co2O3(s) + As2O3(s) Co2O3(s) + 6HCl  2 CoCl3(aq) + 3 H2O(l) Zat-zat lain seperti Bi2O3 dan PbO diendapkan dengan gas H2S Bi2O3(s) + 3 H2S(g)  Bi2S3 (aq) + 3 H2O(l) PbO(s) + H2S(g)  PbS(s) + H2O(l) Pada penambahan CoCO3 (s) dengan pemanasan akan diendapkan As dan Fe sebagai karbonat. Dengan penyaringan akan diperoleh CoCl3.Tambahan zat pencuci mengubah CoCl3 menjadi Co2O3. Selanjutnya CoCO3 direduksi dengan gas hydrogen, menurut reaksi : Co2O3 (s) + H2(g)  2 CO(s) + 3 H2O (g) Penggunaan kobalt antara lain sebagai aloi, seperti alnico, yaitu campuran Al, Ni, dan Co.
  • 36. NIKEL Proses pengolahan biji nikel dilakukan untuk menghasilkan nikel matte yaitu produk dengan kadar nikel di atas 75 persen.Tahap-tahap utama dalam proses pengolahan adalah sebagai berikut: Pengeringan di Tanur Pengering bertujuan untuk menurunkan kadar air bijih laterit yang dipasok dari bagianTambang dan memisahkan bijih yang berukuran 25 mm. Kalsinasi dan Reduksi di Tanur untuk menghilangkan kandungan air di dalam bijih, mereduksi sebagian nikel oksida menjadi nikel logam, dan sulfidasi. Peleburan di Tanur Listrik untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi sehingga terbentuk fasa lelehan matte dan terak Pengkayaan di Tanur Pemurni untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari sekitar 27 persen menjadi di atas 75 persen. Granulasi dan Pengemasan untuk mengubah bentuk matte dari logam cair menjadi butiran-butiran yang siap diekspor setelah dikeringkan dan dikemas.
  • 37. TEMBAGA Pada umumnya bijih tembaga mengandung 0,5 % Cu, karena itu diperlukan pemekatan biji tembaga. Reaksi proses pengolahannya adalah : 2 CuFeS2(s) + 4 O2 800 C  Cu2S(l) + 2 FeO (s) + 3 SO2 (g) FeO(s) + SiO2 (s) 14000C  FeSiO3 (l) Cu2S dan kerak FeSiO3 (l) dioksidasi dengan udara panas, dengan reaksi sebagai berikut: 2 Cu2S(l) + 3 O2 (g)  2 Cu2O(l) + 2 SO2(g) 2 Cu2O(l) + Cu2S(s)  6 Cu(l) + SO2 (g) 3 Cu2S(l) + 3 O2  6 Cu(l) + 3 SO2(g) Pada reaksi oksidasi tersebut diperoleh 98% - 99% tembaga tidak murni.Tembaga tidak murni ini disebut tembaga blister atau lepuh.Tembaga blister adalah tembaga yang mengandung gelembung gas SO2 bebas. Untuk memperoleh kemurnian Cu yang lebih tinggi, tembaga blister dielektrolisis dengan elektrolit CuSO4 (aq). Pada elektrolisis, sebagai electrode negatif (katode) adalah tembaga murni dan sebagai electrode positif (anode) adalah tembaga blister.
  • 38. ZINC Logam seng telah diproduksi dalam abat ke-13 di Indina dengan mereduksi calamine dengan bahan-bahan organik seperti kapas. Logam ini ditemukan kembali di Eropa oleh Marggraf di tahun 1746, yang menunjukkan bahwa unsur ini dapat dibuat dengan cara mereduksi calamine dengan arang. Bijih-bijih seng yang utama adalah sphalerita (sulfida), smithsonite (karbonat), calamine (silikat) dan franklinite (zine, manganese, besi oksida). Satu metoda dalam mengambil unsur ini dari bijihnya adalah dengan cara memanggang bijih seng untuk membentuk oksida dan mereduksi oksidanya dengan arang atau karbon yang dilanjutkan dengan proses distilasi.
  • 40. SCANDIUM  Dalam bentuk Sc2O3 Scandium digunakan sebagai komponen lampu berintesitas tinggi  Scandium dimanfaatkan sebagai bagan pembentukan gelatin Hidroksida (Sc(OH)3) yang bersifat amfoter  Paduan Alumuium-Scandium digunakan dalam industri penerbangan dan peralatan lainnya seperti sepeda, senjata api, dsb.
  • 41. TITANIUM  Titanium banyak digunakan dalam industri pesawat terbang, mesin turbin, dan perlatan maritim karena pada temperatur tinggi tidak mengalami perubahan kekuatan  Titanium dimanfaatkan untuk membuat pemutih, pengilap kertas, pigmen putih cat, keramik, kaca, kosmetik, dll.  sebagai katalis dalam industri polimer polietilen  Sebagai bahan pembuatan pipa, pompa, dan tabung reaksi
  • 42. VANADIUM  Campuran vanadium dengan besi menghasilkan ferovanaium yang bersifat kuat dan tahan korosi. Ferovanadium digunakan dalam pembuatan peralatan teknik yang tahan getaran misalnya pegas, per mobil, pesawat terbang dan kereta api. 2v2O5 + 5Si + Fe  4V (+Fe) + 5SiO2 Vanadium digunakan sebagai katalis pembuatan asam sulfat  Umumnya dipadukan dengan logam lain membentuk baja
  • 43. CROMIUM  Kromium banyak digunakan untuk melapisi logam agar tahan karat, tidak kusam, dan mengkilap melalui proses elektroplating  Kromium digunakan sebagai dasar industri baja sehingga baja kuat, tahan karat, dan mengkilap  Campuran Crom(IV)oksida dan asam sulfat pekat menghasilkan larutan pembersih alat laboratium  Memberikan warna hijau emerald pada kaca
  • 44. MANGAN  Mangan digunakan sebagai baterai kering dalam bentuk MnO2  Campuran mangan dan besi (feromangan) dapat mengikat oksigen agar tidak terbentuk gelembung udara yang menyebabkan baja keropos dan digunakan sebagai pembuat mesin dan alat berat karena sangat keras dan tahan gesekan  Baja feromangan berfungsi untuk Digunakan sebagai depolariser unuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan besi  Mangan dioksida digunakan dalam pembuatan oksigen dan klorin  Senyawa permanganat adalah oksidator kuat yang digunakan dalam analisis kuantitaif dalam pengobatan
  • 45. BESI  Digunakan sebagi perangkat elektronik, memori komputer, dan pita rekaman  Dapat dipadukan dengan berbagai logam misalnya pembuatan baja dan stainless steel  Fe(OH)3 digunakan sebagai bahan cat  FeO3 digunakan untuk mengkilapkan kaca  FeSO4 digunakan sebagai bahan tinta  Digunakan sebagai bahan dasar alat keperluan sehari-hari seperti pisau, mesin, dll.
  • 46. COBALT  Paduan Cobalt, alumunium, nikel, dan embaga (Alnico) bersifat magnet kuat  Isotop cobalt berguna dalam pengobatan kanker  Paduan cobalt, cromium, dan wolfram digunakan dalam pembuatan mesin jet, mesin turbin, dan peralatan tahan panas Ion Co2+ digunakan sebagai bahan tinta tak berwarna  Kertas yang mengandung Co2+ figunakan untuk mendeteksi perubahan cuaca
  • 47. NIKEL  Nikel digunakan untuk melapisi logam agar tahan karat  Nikel digunakan sebagai komponen listrikk (nikrom) Perak jerman (paduan Ni, Cu, dan Zn) dan logam rasein (paduan Ni,Al, Sn,Ag) digunakan untuk perhiasan  Serbuk nikel digunakan sebagai katalis pada reaksi reduksi senyawa hidrokarbon  Paduan perunggu nikel digunakan sebagai bahan uang logam
  • 48. TEMBAGA Dicampur dengan Zn menjadi kuningan, dengan Ni menjadi monel (bahan mata uang dan kerajinan), dengan Sn menjadi perunggu.  Tembaga digunakan untu membuat rayon/sutra dengan cara mearutkan selulosa ke dalam [Cu(NH3)4]2+ Campuran tembaga dan emas digunakan untuk membuat perhiasan  Campuran Cu(OH)2 + CaSo4 dapat mematikan serangga  Tembaga digunaakan sebagai kabel listrik
  • 49. ZINC  Zinc digunakan untuk melapisi besi dan baja untuk mencegah karat  Paduan Zinc dan Cu menghasilkan kuningan  Zinc berfungsi sebagai zat antioksidan  ZnS digunakan sebagai bahan pembuat cat putih dan bahan melapisi tabung gambar televisi dan monitor komputer  Lembaran seng dimanfaatkan sebagai atap bangunan
  • 51. DAMPAK NEGATIF • Scandium Skandium bersifat karsinogenik pada manusia dan menyebabkan kerusakan pada liver. Pada hewan air, Sc dapat menyebabkan kerusakan pada membran sel, sehingga memberikan pengaruh negatif pada reproduksi dan sistem saraf. Sc dapat mencemari lingkungan, terutama dari industri petroleum dan dari pembuangan perabot rumah tangga, • Titanium Dalam bentuk bubuk logam, titanium dapat menimbulkan bahaya kebakaran karena bila terpapar panas di udara, titanium dapat meledak. • Vanadium Vanadium menyebabkan penghambatan enzim tertentu pada hewan sehingga berdampak secara neurologis. Di samping efek neurologis, vanadium dapat pula memicu gangguan pernapasan, kelumpuhan, dan efek negatif pada hati dan ginjal.
  • 52. DAMPAK NEGATIF • Kromium Klinis menunjukkan heksavalen kromium berpengaruh terhadap keracunan Cr yang bisa menyebabkan kanker paru, iritasi hidung, ulkus hidung, hipersensitivitas reaksi dermatitis dan asma. • Mangan Kandungan Mangan dalam air melebihi batas dapat menyebabkan efek negatif seperti menimbulkan rasa dan bau logam yang amis pada air minuman, meninggalkan warna kecoklat- coklatan pada pakaian yang berwarna putih dan cucian, dan menyebabkan gangguan fungsi hati • Besi Jika limbah pengolahan besi dibuang ke sungai, dapat terjadi pertumbuhan fitoplankton yang tidak terkendali. Hal ini menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam air sehingga akan mengganggu pertumbuhan hewan air. Logam besi mudah terkorosi, dalam bentuk senyawa kompleks [K4Fe(CN)6.3H2O], unsur ini bersifat racun bagi tumbuhan.
  • 53. DAMPAK NEGATIF • Kobalt Radiasi isotop radioaktif kobalt dapat memicu memicu kemandulan, rambut rontok, muntah, perdarahan, diare, koma, dan bahkan kematian. • Nikel Asap yang mengandung nikel merupakan iritan pernapasan dan dapat menyebabkan pneumonitis. • Tembaga Tembaga mudah terbakar dalam bentuk serbuk. Dalam bentuk senyawa CuCl2 melalui pernapasan dapat menyebabkan keracunan. • Zinc Belum ada penelitian mengenai dampak negatif Zinc. Akan tetapi jika dalam tubuh asupannya kurang, dapat terjadi peningkatan risiko peradangan sistemik, terhambatnya proses menyusui, dan kerusakan organ.
  • 54. CARA PENANGGULANGAN Sebagian besar dampak negatif unsur logam transisi periode ke-4 terdapat pada limbahnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan limbah yang benar-benar aman untuk lingkungan dan kesehatan manusia. Bebeerapa unsur juga memiliki daya ledak dalam bentuk serbuk. Hal ini berarti serbuk unsur tersebut harus diletakkan di tempat aman dan suhu terntentu agar tidak meledak. Khusus unsur Zinc, dampak negatifnya terjadi apabila kandungan dalam tubuh kurang. Berarti kita harus menjaga kandungan Zinc dalam tubuh agar tidak rendah dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung Zinc seperti kerang-keranga, daging, biji-bijian, telur, kentang, dan coklat.
  • 55. DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Yauharotul, Elizabeth dkk. 2009. Aktif Belajar Kimia Kelas 12. Jakarta : Mediatama. • https://www.google.co.id/search?q=Warna+Senyawa+Logam+Transisi+ dengan+berbagai+bilangan+oksidasi&safe=strict&client=safari • https://www.google.co.id/search?q=tabel+karakteristik+logam+transisi+ periode+keempat&safe=strict&client=safari • https://www.nafiun.com/2013/07/sifat-fisika-dan-kimia-unsur-transisi- periode-ke-4-keempat.html • https://saifulrunardi.wordpress.com/2013/11/20/manfaat-unsur-unsur- transisi-periode-keempat/ • http://unggulrbk.blogspot.com/p/manfaat-dampak-dan-proses- pembuatan.html • http://rifdakimia.blogspot.com/2014/12/unsur-periode-keempat-unsur- transisi.html?m=1 • https://www.amazine.co/28267/nikel-ni-fakta-sifat-kegunaan-efek- kesehatannyahttps://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_tabel_periodik • https://lifestyle.kompas.com/read/2016/06/15/140500123/ini.dampaknya .jika.tubuh.kekurangan.zinc#:~:text=Kurangnya%20asupan%20zinc%20ju ga%20dapat,yang%20buruk%2C%20hingga%20rambut%20rontok.