Skandium (Sc)
Oleh :
Kurnia Abdurrahman Hariri
Sejarah dan pembuatan sc
Skandium → Lars Fredrick Nilson (1876) → Skandinavia. terdapat dalam mineral euksenit dan gadolinit yang belum ditemukan di manapun kecuali di Skandinavia. Dia dan rekan-rekan kerjanya sebenarnya mencari logam tanah jarang. Dengan mengolah 10 kg euksenit dan residu lainnya, Nilson mampu menyiapkan sekitar 2 gr skandium oksida (Sc2O3) dengan kemurnian tinggi.
Logam ini dapat diperoleh melalui proses elektrolisis dengan reaksi sebagai berikut :
2ScCl3 (s) → 2Sc (s) + 3Cl3 (g)
elektrolisa ini berasal dari leburan potassium, lithium, scandium klorida pada suhu 700-800ºC. Penelitian ini dilakukan oleh Fischer, Brunger, Grieneisen.
skandium sekarang ini diambil dari thortveitite atau diekstrasi sebagai hasil produksi pemurnian uranium.
Unsur ini juga ditemukan dalam hasil sampingan setelah ekstrasi tungsten dari Zinwald wolframite dan di dalam wiikite dan bazzite.
Keberadaan di alam
Skandium adalah unsur kimia dengan simbol Sc dan nomor atom 21. Skandium mempunyai bilangan oksidasi yaitu +3.
Skandium banyak di temukan di alam dalam bentuk senyawa, beberapa ada dalam mineral (sekitar 800an spesies mineral). Hal ini ditemukan pada tahun 1879 dengan analisis spektral dari mineral euxenite dan gadolinite dari Skandinavia.
Skandium ternyata lebih banyak ditemukan di matahari dan beberapa bintang lainnya (terbanyak ke-23) dibandingkan di bumi (terbanyak ke-50).
Ia juga terkandung sebagai komponen utama mineral thortveitite yang terdapat di Skandinavia dan Malagasi
Sifat fisika
Merupakan logam lunak
Berwarna keperakan dan berubah sedikit kekuningan atau merah muda ketika teroksidasi oleh udara
kuat
Ringan
Massa Atom : 44.9559 g/mol
Titik Didih : 3109 K
Titik Lebur : 1814 K
Struktur Kristal : Heksagonal
Massa Jenis : 2.99 g/cm3
Energi ionisasi ke-1 : 640,5 kJ/mol
Energi ionisasi ke-2 : 1233 kJ/mol
Energi ionisasi ke-3 : 2389 kJ/mol
Elektronegativitas : 1.36 Skala pauling
Bilangan Oksidasi : +3, +2, +1
Kalor Peleburan : 14.1 Kj/mol
Kalor penguapan : 332.7 Kj/mol
Kapasitas Kalor : 25.52 Kj/mol
Sifat kimia
Reaksi dengan air
Ketika dipanaskan skandium larut dalam air membentuk ion Sc (III) dan gas Hidrogen
2Sc + 6H2O → 2Sc+3 + 6OH- +3H2
Reaksi dengan oksigen
Ketika pembakaran cepat akan menghasilkan skandium (III) oksida
4Sc + 3O2 → 2Sc2O3
Reaksi dengan halogen
Sangat reaktif ketika bereaksi dengan halogen dan menghasilkan trihalida
2Sc + 3F2 → 2ScF3
2Sc + 3Cl2 → 2ScCl3
2Sc + 3Br2 → 2ScBr3
2Sc + 3I2 → 2ScI3
Reaksi dengan asam
Mudah larut dalam larutan asam klorida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Sc (III) dan gas hydrogen
2Sc + 6HCl → 2Sc+3 + 6Cl- +3H2
Kegunaan
(Sc2O3)
Digunakan sebagai katalis dalam pembuatan Aseton
Skandium Clorida (ScCl3)
Ini dapat ditemukan dalam lampu halide, serat optic, keramik elektrolit dan laser.
Skandium Iodida (ScI3)
Dig
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShareIsmail Lathiif
Penjelasan tentang unsur kimia periode ke-3
Animated presentation
Chemistry education with Indonesian language
SMA kelas XII
sifat-sifat keperiodikan unsur
natrium
magnesium
aluminium
silicon
phosphorus
sulphur
chlorine
argon
Skandium (Sc)
Oleh :
Kurnia Abdurrahman Hariri
Sejarah dan pembuatan sc
Skandium → Lars Fredrick Nilson (1876) → Skandinavia. terdapat dalam mineral euksenit dan gadolinit yang belum ditemukan di manapun kecuali di Skandinavia. Dia dan rekan-rekan kerjanya sebenarnya mencari logam tanah jarang. Dengan mengolah 10 kg euksenit dan residu lainnya, Nilson mampu menyiapkan sekitar 2 gr skandium oksida (Sc2O3) dengan kemurnian tinggi.
Logam ini dapat diperoleh melalui proses elektrolisis dengan reaksi sebagai berikut :
2ScCl3 (s) → 2Sc (s) + 3Cl3 (g)
elektrolisa ini berasal dari leburan potassium, lithium, scandium klorida pada suhu 700-800ºC. Penelitian ini dilakukan oleh Fischer, Brunger, Grieneisen.
skandium sekarang ini diambil dari thortveitite atau diekstrasi sebagai hasil produksi pemurnian uranium.
Unsur ini juga ditemukan dalam hasil sampingan setelah ekstrasi tungsten dari Zinwald wolframite dan di dalam wiikite dan bazzite.
Keberadaan di alam
Skandium adalah unsur kimia dengan simbol Sc dan nomor atom 21. Skandium mempunyai bilangan oksidasi yaitu +3.
Skandium banyak di temukan di alam dalam bentuk senyawa, beberapa ada dalam mineral (sekitar 800an spesies mineral). Hal ini ditemukan pada tahun 1879 dengan analisis spektral dari mineral euxenite dan gadolinite dari Skandinavia.
Skandium ternyata lebih banyak ditemukan di matahari dan beberapa bintang lainnya (terbanyak ke-23) dibandingkan di bumi (terbanyak ke-50).
Ia juga terkandung sebagai komponen utama mineral thortveitite yang terdapat di Skandinavia dan Malagasi
Sifat fisika
Merupakan logam lunak
Berwarna keperakan dan berubah sedikit kekuningan atau merah muda ketika teroksidasi oleh udara
kuat
Ringan
Massa Atom : 44.9559 g/mol
Titik Didih : 3109 K
Titik Lebur : 1814 K
Struktur Kristal : Heksagonal
Massa Jenis : 2.99 g/cm3
Energi ionisasi ke-1 : 640,5 kJ/mol
Energi ionisasi ke-2 : 1233 kJ/mol
Energi ionisasi ke-3 : 2389 kJ/mol
Elektronegativitas : 1.36 Skala pauling
Bilangan Oksidasi : +3, +2, +1
Kalor Peleburan : 14.1 Kj/mol
Kalor penguapan : 332.7 Kj/mol
Kapasitas Kalor : 25.52 Kj/mol
Sifat kimia
Reaksi dengan air
Ketika dipanaskan skandium larut dalam air membentuk ion Sc (III) dan gas Hidrogen
2Sc + 6H2O → 2Sc+3 + 6OH- +3H2
Reaksi dengan oksigen
Ketika pembakaran cepat akan menghasilkan skandium (III) oksida
4Sc + 3O2 → 2Sc2O3
Reaksi dengan halogen
Sangat reaktif ketika bereaksi dengan halogen dan menghasilkan trihalida
2Sc + 3F2 → 2ScF3
2Sc + 3Cl2 → 2ScCl3
2Sc + 3Br2 → 2ScBr3
2Sc + 3I2 → 2ScI3
Reaksi dengan asam
Mudah larut dalam larutan asam klorida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Sc (III) dan gas hydrogen
2Sc + 6HCl → 2Sc+3 + 6Cl- +3H2
Kegunaan
(Sc2O3)
Digunakan sebagai katalis dalam pembuatan Aseton
Skandium Clorida (ScCl3)
Ini dapat ditemukan dalam lampu halide, serat optic, keramik elektrolit dan laser.
Skandium Iodida (ScI3)
Dig
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShareIsmail Lathiif
Penjelasan tentang unsur kimia periode ke-3
Animated presentation
Chemistry education with Indonesian language
SMA kelas XII
sifat-sifat keperiodikan unsur
natrium
magnesium
aluminium
silicon
phosphorus
sulphur
chlorine
argon
Terdiri dari Keberadaan logam alkali tanah di Alam, Sifat-sifat logam alkali tanah, Senyawa-senyawanya logam alkali tanah, Pemisahan dan Kegunaan logam alkali tanah, Air sadah & senyawa alkali tanah
1. Anggota Kelompok
M.nasir
Saiful Anwar
Mirnawati
Fazirahusna
Maulinawati
Nurhafni
XII IPA 2 - KIMIA
2. UNSUR – UNSUR LOGAM
ALKALI
dan
ALKALI TANAH
Unsur logam alkali dan alkali tanah merupakan unsur-unsur logam
yang sangat reaktif, artinya bahwa unsur-unsur tersebut dapat
bereaksi dengan banyak unsur. Tapi, kereaktifitas logam alkali lebih
besar dibandingkan dengan logam alkali tanah
6. Sifat Logam Alkali
Logam alkali yaitu unsur-unsur golongan IA dalam sistem
periodik, merupakan logam yang paling reaktif (pembentuk basa
kuat), mudah melepaskan elektron valensinya (ns ¹) membentuk
senyawa dengan tingkat oksidasi +1.
Senyawa-senyawa logam alkali umumnya tergolong senyawa
ion dan mudah larut dalam air. Maka tidak heran jika banyak
ditemukan di air laut, selain itu bersifat lunak seperti karet
penghapus, sehingga dapat diiris dengan pisau.
Pada suhu ruang logam alkali mempunyai wujud padat
(Li, Na, K, Rb) dan cair (Cs, Fr)
8. Sifat Logam Alkali Tanah
Logam alkali tanah yaitu unsur-unsur golongan IIA,
kereaktifannya dibawah alkali, namun dengan 2 elektron valensi
(ns²) yang dimilikinya, logam alkali tanah pun mudah melepaskan
elektronnya membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +2.
Semua logam alkali tanah pada suhu kamar berwujud
padat, berwarna putih perak, kecuali Berilium yang berwarna abu-
abu. Logam alkali tanah di alam terdapat dalam bentuk senyawa
yang tidak larut di dalam tanah.
11. Jari-jari Logam dan Ionik (pm)
Alkali Alkali Tanah
unsur Jar. logam Jar. ionik Unsur Jar. Logam Jar. ionik
Litium 160 74 Berillium 110 27
Natrium 190 102 Magnesium 160 72
Kalium 240 138 Kalsium 200 100
Rubidium 250 149 Strontium 220 113
Sesium 270 170 Barium 220 136
Fransium - 1194 Radium - 162
Jari-jari logam serta ionik alkali lebih besar dari logam alkali
tanah.
12. Energi Ionisasi (Kj/mol)
Alkali Alkali Tanah
unsur Ionisasi I unsur Ionisasi I Ionisasi II
Litium 520 Berillium 900 1757
Natrium 496 Magnesium 738 1451
Kalium 419 Kalsium 590 1145
Rubidium 403 Strontium 550 1064
Sesium 376 Barium 503 965
Fransium 380 Radium 509 978
Energi ionosasinya lebih besar logam Alkali tanah.
Energi yang diperlukan untuk melepas elektron
Kecenderungan atom untuk membentuk ion positif
13. Keelektronegatifan
Alkali Alkali Tanah
Li 1,0 Be 1,57
Na 0,9 Mg 1,31
K 0,8 Ca 1,00
Rb O,8 Sr 0,95
Cs 0,7 Ba 0,89
Fr 0,7 Ra 0,90
Keelektronegatifannya lebih besar logam Alkali tanah.
kecenderungan atom untuk menarik suatu elektron untuk membentuk suatu ikatan.
14. Harga Potensial Reduksi Standart (Volt)
Alkali Alkali Tanah
Li – 3,05 Be – 1,85
Na – 2,71 Mg – 2,37
K – 2,92 Ca – 2,87
Rb – 2,49 Sr – 2,89
Cs – 3,02 Ba – 2,91
Fr - Ra -
Harga potensial reduksi standar kecuali
Harga potensial reduksi standar dari atas
litium dari atas ke bawah
ke bawah semakin negatif. Hal ini
semakin negatif. Hal ini menunjukkan
menunjukkan semakin mudahnya
semakin mudahnya melepas
melepas elektron (sifat reduktor semakin
elektron (sifat reduktor semakin kuat
kuat dari Be sampai Ba).
dari Na sampai Cs).
15. Titik leleh dan didih (oC)
Alkali Alkali Tanah
Unsur Titik leleh Titik didih Unsur Titik leleh Titik didh
Litium 181 1342 Berillium 1287 2469
Natrium 98 883 Magnesium 650 1090
Kalium 63 760 Kalsium 842 1484
Rubidium 39 686 Strontium 777 1382
Sesium 29 669 Barium 727 1870
Fransium 27 677 Radium 700 1737
Titik titik didih lebih besar logam Alkali Tanah. Sedangkan titik
lelehnya lebih rendah Alkali
16. Kerapatan (Kg/m3)
Alkali Alkali Tanah
Li 530 Be 1850
Na 970 Mg 1740
K 860 Ca 1540
Rb 1530 Sr 2620
Cs 1880 Ba 3510
Fr - Ra 5000
Dibanding logam alkali keraptan alkali tanah lebih besar.
Dipengaruhi oleh masa atom, jari-jari atom, keraptan atom per unit sel
18. 1. Bereaksi dengan Oksigen
Logam Alkali Logam Alkali Tanah
1. Membentuk senyawa oksida 1. Membentuk senyawa oksida
4M(S) + O2(g) 2M2O(s) 2M(s) + O2(g) 2MO (s)
2. Pada suhu tinggi membentuk
senyawa peroksida ----
2M(s) + O2(g) M2O2(s)
3. Pada suhu yang lebih tinggi lagi 3. Pada suhu yang lebih tinggi lagi
membentuk senyawa superoksida membentuk senyawa superoksida
M(s) + 02(g) MO2(s) M (s)+ O2(g) MO2(s)
19. 2. Bereaksi dengan Halogen
membentuk Senyawa Halida
Logam Alkali Logam Alkali Tanah
2M(s) + X2(g) 2MX(s) M(s) + X2(g) MX2(s)
Na + Cl2 NaCl Ca + Cl2 CaCl2
20. 3. Bereaksi dengan Belerang
membentuk senyawa sulfida
Logam Alkali Logam Alkali Tanah
M(s) + S(s) MS(s) M(s) + S(s) MS(s)
Na + S Na2S Ca + S CaS
21. 4. Bereaksi dengan air membentuk senyawa
hidroksida (basa) dan gas Hidrogen
Logam Alkali Logam Alkali Tanah
M(s)+ H20(l) MOH(aq) + H2(g) M(s)+ H20(l) M(OH)2(aq) + H2(g)
Na + H2O NaOH + H2 Ca + H20 Ca(OH)2 + H2
Kecuali Be titak dapat bereaksi.
22. 5. Bereaksi dengan asam membentuk
garam dan gas Hidrogen
Logam Alkali Logam Alkali Tanah
2M(s) + 2HCl(aq) MCl2(aq) + H2(g) 2M(s) + 2HCl(aq) 2MCl2(aq) + H2(g)
2Na + 2HCl 2NaCl+ H2 Ca + 2HCl CaCl2 + H2
23. 6. Bereaksi dengan gas hidrogen
menjadi logam hidrida
Logam Alkali Logam Alkali Tanah
2M(s) + H2(g) 2MH(s) M(s) + H2(g) MH2(s)
Li + H2 LiH Mg + H2 MgH2
24. 7. Bereaksi dengan nitrogen menjadi
senyawa nitrida
Logam Alkali Logam Alkali Tanah
M(s) + N2(g) M3N(s) M(s) + N2(g) M3N2(s)
Li + N2 Li3N Mg + N2 Mg3N2
34. Kesadahan Air
Air Sadah ialah air yang sukar berbuih dengan sabun dan banyak
mengandung ion Ca2+ dan Mg2+. Air sadar bukan merupakan air yang
berbahaya, karena memang ion-ion tersebut dapat larut dalam air. Akan
tetapi dengan kadar Ca2+ yang tinggi akan menyebabkan air menjadi
keruh.
1. Kesadahan Sementara
Mengandung Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2
Dapat dihilangkan dengan pemanasan
Contoh : Ca(HCO3)2 (aq) ® CaCO3 + H2O (l) + CO2 (g)
2. Kesadahan Tetap
Mengandung CaSO4 dan MgSO4
Dapat dihilangkan dengan menambahkan soda ash (Na2CO3)
Contoh : MgSO4 (aq) + Na2CO3 (aq) ® MgCO3 + Na2SO4 (aq)