1. Ikatan kovalen terbentuk dari pemakaian bersama elektron oleh atom-atom nonlogam, membentuk molekul unsur atau senyawa. 2. Ikatan kovalen dapat berupa tunggal, rangkap dua, atau rangkap tiga. 3. Sifat senyawa kovalen dipengaruhi oleh ukuran molekulnya, dengan senyawa kovalen raksasa memiliki titik didih dan leleh yang tinggi.
2. Alfian Mahatir M (01)
Andre Agasi D (02)
Anisah Izdihar N (03)
Gayuh Wahyu N (09)
Isidorus Kelvin H (10)
X MIPA 12
Tahun Pelajaran 2013/2014
3. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk
akibat adanya pemakaian bersama pasangan elektron.
Ikatan kovalen disebut juga ikatan atom atau
ikatan homopolar. Ikatan kovalen umumnya dibentuk
oleh atom-atom nonlogam.
Molekul yang terbentuk dari ikatan kovalen
atom-atom sejenis dinamakan molekul
unsur, sedangkan molekul yang terbentuk dari ikatan
kovalen atom-atom yang tidak sejenis disebut
molekul senyawa.
4. Ikatan kovalen tunggal merupakan ikatan kovalen yang
melibatkan pemakaian bersama satu pasang elektron oleh dua
atom yang berikatan.
Contoh : Ikatan yang terjadi antara 2 atom Cl
Misal : dalam mencapai kestabilannya, atom Cl
memerlukan 1 elektron tambahan. Cl2 tidak mungkin
membentuk ikatan ion, karena kemampuan kedua atom Cl
untuk menarik dan melepas elektron sama kuat. Maka dari
itu, setiap atom Cl menyumbangkan 1 elektron agar digunakan
bersama untuk memenuhi hukum oktet.
pasangan elektron yang digunakan bersama disebut
pasangan elektron, sedangkan pasangan elektron yang tidak
digunakan bersama disebut pasangan elektron bebas.
5. Ikatan kovalen rangkap adalah ikatan kovalen yang
melibatkan pemakaian bersama lebih dari satu pasang elektron oleh
dua atom yang berikatan.
ada 2 macam ikatan kovalen rangkap, yaitu :
Ikatan Kovalen Rangkap Dua = melibatkan pemakaian bersama
dua pasang elektron oleh dua atom yang berikatan
Ikatan Kovalen Rangkap Tiga = melibatkan pemakaian bersama
tiga pasang elektron oleh dua atom yang berikatan
Contoh : ikatan antara 2 atom O
Konfigurasi elektron atom O yaitu 2, 6. Untuk mencapai
kestabilannya, atom O memerlukan tambahan 2 elektron. Maka
setiap atom menyumbangkan 2 elektron untuk digunakan bersamasama sehingga bisa memenuhi kaidah Hukum Oktet.
6. Ikatan Kovalen terbentuk dari reaksi antaratom nonlogam.
Adakah ikatan kovalen yang terbentuk dari logam dan nonlogam.
Maka dari itu, ada ikatan kovalen yang memenuhi hukum oktet dan
yang tidak memenuhi hukum oktet.
Molekul dengan atom yang dikelilingi kurang dari 8 elektron
sangat jarang dijumpai, akan tetapi terdapat pengecualian terhadap
beberapa molekul. Oleh karena itu ada metode yang digunakan untuk
menggambarkan struktur Lewis tidak dapat digunakan oleh molekul
itu sendiri.
7. Prinsip dasar ikatan kovalen adalah pemakaian elektron bersama
oleh atom-atom yang berikatan. Jika elektron yang digunakan
cenderung lebih tertarik ke salah satu atom, maka akan terjadi
pengkutuban (polarisasi). Jadi maksudnya setiap atom akan
mempunyai muatan yang berlawanan, yaitu muatan positif dan
muatan negatif.
Muatan parsial atom dilambangkan dengan 8+ (parsial positif) dan
8- (parsial negatif). Arah tanda panah menyatakan atom yang
memiliki kecenderungan lebih besar untuk menarik elektron.
Ikatan seperti itulah yang disebut dengan ikatan kovalen polar.
Namun jika elektron tersebar merata, daya tarik antaratom sama
kuat, maka tidak akan terjadi polarisasi. Ikatan kovalen seperti ini
disebut ikatan kovalen nonpolar. Biasanya ikatan ini dibentuk oleh
atom-atom yang sejenis.
8. 1. Selisih Keelektronegatifan
Molekul yang tersusun dari atom sejenis memiliki selisih
keelektronegatifan. Semakin besar selisih keelektronegatifan
atom penyusun molekul, maka semakin polar elektron tersebut.
2. Bentuk Geometri Molekul
Bentuk Simetris
Molekul dengan bentuk ini bersifat
nonpolar karena ikatan kovalen polar yang
terbentuk saling meniadakan.
Bentuk Asimetris
Molekul dengan bentuk ini bersifat polar.
Contoh : Molekul CO2
9. Kita dapat menguji kepolaran suatu
zat dengan cara mengalirkan zat tersebut
atau larutannya, kemudian
mendekatkannya dengan sepotong
magnet.
Jika ada aliran zat yang membelok
, maka zat itu disebut polar. Dan jika
dihasilkan aliran zat yang
membelok, artinya zat yang tetap
vertikal, maka zat tersebut bersifat
nonpolar.
10.
Senyawa kovalen memiliki beberapa sifat, yaitu:
Berwujud gas, cair, dan padat ada suhu kamar
Mempunyai titik didih dan titik leleh yang rendah
Biasanya bersifat lunak
Kebanyakan tidak dapat menghantarkan listrik
Sifat tersebut berlaku untuk senyawa kovalen
yang memiliki struktur molekul yang sederhana
12. Senyawa kovalen raksasa adalah senyawa kovalen
yang memiliki struktur molekul cukup besar. Sifat
senyawa kovalen raksasa sangat dipengaruhi oleh
struktur molekulnya.
Senyawa ini memiliki titik didih dan titik leleh yang
sangat tinggi, sedangkan daya hantar dan kekerasannya
bervariasi.
Contoh : grafit, intan, dan silikon.
Ikatan kovalen raksasa memiliki titik didih dan titik
leleh yang besar karena saat dipanaskan memerlukan
energi yang sangat besar untuk memutuskan ikatan
kovalen raksasa yang sangat kuat.
13. Molekul
Titik Didih
Titik Leleh
Titik
Sublimasi
Daya Hantar Listrik
Kekerasan
/Rapuh
Intan
4.830 C
3.550 C
-
Tida dapat
menghantarkan listrik
Sangat
keras
Lunak dan
mudah
rapuh
Sanagt
keras
Grafit
4.200 C
-
3.000 C
Dapat menghantarkan
listrik
Silikon
2.230 C
1.500 C
-
Tidak dapat
menghantarkan listrik
14. Senyawa kovalen raksasa adalah
senyawa kovalen yang memiliki struktur
molekul cukup besar. Sifat senyawa
kovalen raksasa sangat dipengaruhi oleh
struktur molekulnya.
Senyawa ini memiliki titik didih dan
titik leleh yang sangat tinggi, sedangkan
daya hantar dan kekerasannya bervariasi.
Contoh : grafit, intan, dan silikon.
Ikatan kovalen raksasa memiliki titik
didih dan titik leleh yang besar karena saat
dipanaskan memerlukan energi yang
sangat besar untuk memutuskan ikatan
kovalen raksasa yang sangat kuat.