SlideShare a Scribd company logo
BAB 2
REAKSI REDOKS
DAN
ELEKTROKIMIA
2.1 Penyetaraan Reaksi Redoks
2.2 Sel Volta
2.3 Elektrolisis
2.4 Korosi
PENYETARAAN REAKSI REDOKS
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Tuliskan kerangka dasar reaksi, yaitu reduktor dan
hasil oksidasinya serta oksidator dan hasil reduksinya.
2. Setarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan
oksidasi dengan memberi koefisien yang sesuai
(biasanya ialah unsur selain hidrogen dan oksigen).
Metode Bilangan Oksidasi
3. Tentukan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari
oksidator dan jumlah pertambahan bilangan
oksidasi dari reduktor. Dalam hal ini yang dimaksud
dengan ”jumlah penurunan bilangan oksidasi” atau
”jumlah pertambahan bilangan oksidasi” adalah
hasil kali antara jumlah atom yang terlibat dengan
perubahan bilangan oksidasinya.
4. Samakan jumlah perubahan bilangan oksidasi
tersebut dengan memberi koefisien yang sesuai.
5. Setarakan muatan dengan menambah ion H
(dalam suasana asam) atau ion OH (dalam
suasana basa).
6. Setarakan atom H dengan menambahkan H2O.
–
+
Metode Setengah Reaksi (Ion-Elektron)
Suasana Larutan Asam
Tulislah kerangka dasar dari setengah reaksi
reduksi dan setengah reaksi oksidasi secara
terpisah dalam bentuk reaksi ion.
Langkah 1
Masing-masing setengah reaksi disetarakan dengan
urutan sebagai berikut.
a. Setarakan atom unsur yang mengalami perubahan
bilangan oksidasi (biasanya ialah unsur selain
oksigen dan hidrogen).
b. Setarakan oksigen dengan menambahkan molekul
air (H2O).
c. Setarakan atom hidrogen dengan menambahkan ion
H .
d. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron.
Langkah 2
+
Samakan jumlah elektron yang diserap pada
setengah reaksi reduksi dengan jumlah elektron
yang dibebaskan pada setengah reaksi oksidasi
dengan cara memberi koefisien yang sesuai,
kemudian jumlahkanlah kedua setengah reaksi
tersebut.
Langkah 3
Penyetaraan reaksi redoks dalam suasana basa dapat
dilakukan dengan cara yang sama seperti dalam
suasana asam, tetapi ion H+ kemudian harus
dihilangkan.
Cara menghilangkan ion H+ tersebut dengan
menambahkan ion OH– pada kedua ruas, masing-
masing sejumlah ion H+ yang ada.
Suasana Larutan Basa
Reaksi Redoks Spontan
Contohnya adalah reaksi antara logam zink dengan
larutan tembaga(II) sulfat.
Reaksi redoks spontan adalah reaksi redoks yang
berlangsung serta-merta.
Sementara itu, reaksi kebalikannya tidak terjadi.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kebalikan dari
reaksi spontan adalah tidak spontan.
Susunan Sel Volta
Logam zink dicelupkan dalam larutan yang mengandung ion Zn
sementara sepotong logam tembaga dicelupkan dalam larutan ion Cu .
Logam zink akan larut sambil melepas dua elektron.
2+
2+
Elektron yang dibebaskan tidak
memasuki larutan tetapi tertinggal
pada logam zink itu.
Elektron tersebut selanjutnya akan
mengalir ke logam tembaga melalui
kawat penghantar.
2+Ion Cu akan mengambil elektron
dari logam tembaga kemudian
mengendap.
Sel Volta
Anode
→ terjadi oksidasi
→ bermuatan (–)
Katode
→ terjadi reduksi
→ bermuatan (+)
Notasi Sel Volta
Susunan suatu sel volta dinyatakan dengan suatu notasi
singkat yang disebut diagram sel.
a. Anode biasanya digambarkan di sebelah kiri, sedangkan
katode di sebelah kananpada anode terjadi oksidasi Zn
menjadi Zn .2+
2+b. Di katode terjadi reduksi ion Cu menjadi Cu.
c. Dua garis sejajar (||) yang memisahkan anode dan katode
menyatakan jembatan garam, sedangkan garis tunggal
menyatakan batas antarfase
Potensial Elektrode Standar (E⁰)
Potensial sel yang dihasilkan oleh suatu elektrode
(M) dengan elektrode hidrogen disebut potensial
elektrode itu dan dinyatakan dengan lambang E.
Apabila pengukuran dilakukan pada kondisi standar,
yaitu pada suhu 25°C dengan konsentrasi ion-ion 1
M dan tekanan gas 1 atm, disebut potensial
elektrode standar dan diberi lambang E°.
 Elektrode yang lebih mudah mengalami reduksi
dibandingkan terhadap elektrode hidrogen
mempunyai potensial elektrode bertanda positif
(diberi tanda positif), sedangkan elektrode yang lebih
sukar mengalami reduksi diberi tanda negatif.
 Potensial elektrode sama dengan potensial
reduksi.
 Adapun potensial oksidasi sama nilainya dengan
potensial reduksi, tetapi tandanya berlawanan.
Potensial Sel
Katode adalah elektrode yang mempunyai
harga E° lebih besar (lebih positif), sedangkan
anode adalah yang mempunyai E° lebih kecil
(lebih negatif).
Contoh
Tentukanlah E°sel yang disusun dari kedua elektrode
itu.
Jawab:
Potensial sel adalah selisih potensial katode dengan
anode.
Katode merupakan elektrode yang potensial reduksinya
lebih positif, dalam hal ini yaitu perak.
E°sel = E°(katode) – E°(anode)
E°sel = +0,80 V – (–2,37 V)
= +3,17 volt
Potensial Reaksi Redoks
Deret Keaktifan Logam (Deret Volta)
Semakin kiri kedudukan suatu logam dalam deret volta,
 logam semakin reaktif (semakin mudah melepas elektron),
 logam merupakan reduktor yang semakin kuat.
Susunan unsur-unsur logam berdasarkan potensial elektrode
standarnya disebut deret elektrokimia atau deret volta.
Sebaliknya, semakin kanan kedudukan logam dalam deret volta,
 logam semakin kurang reaktif (semakin sukar melepas elektron),
 kationnya merupakan oksidator yang semakin kuat.
Aki
Sel aki terdiri atas anode Pb
(timbel = timah hitam) dan
katode PbO2 (timbel(IV) oksida).
Keduanya merupakan zat padat,
yang dicelupkan dalam larutan
asam sulfat.
Baterai Kering (Sel Leclanche)
Baterai Alkalin
Susunan Sel Elektrolisis
Sel elektrolisis terdiri dari
sebuah wadah, elektrode,
elektrolit, dan sumber arus
searah dengan susunan
seperti gambar berikut.
Reaksi-reaksi Elektrolisis
Reaksi elektrolisis terdiri dari reaksi katode,
yaitu reduksi, dan reaksi anode, yaitu oksidasi.
a. Spesi yang mengalami reduksi di katode
adalah spesi yang potensial reduksinya
paling besar.
b. Spesi yang mengalami oksidasi di anode
adalah spesi yang potensial oksidasinya
paling besar.
Reaksi di katode bergantung pada jenis kation dalam
larutan. Jika kation berasal dari logam-logam aktif
(logam golongan IA, IIA, Al atau Mn), yaitu logam-
logam yang potensial standar reduksinya lebih kecil
(lebih negatif daripada air), maka air yang tereduksi.
Sebaliknya, kation selain yang disebutkan di atas akan
tereduksi.
Reaksi-reaksi di Katode
(Reduksi)
Reaksi-reaksi di Anode (Oksidasi)
Jika anode tidak terbuat dari Pt, Au atau grafit, maka anode
itu akan teroksidasi.
Elektrode Pt, Au, dan grafit (C) digolongkan sebagai elektrode inert
(sukar bereaksi).
Jika anode terbuat dari elektrode inert, maka reaksi anode
bergantung pada jenis anion dalam larutan.
Anion sisa asam oksi seperti SO4 , NO , PO4 , dan F , mempunyai
potensial oksidasi lebih negatif daripada air. Anion-anion seperti itu sukar
dioksidasi sehingga air yang teroksidasi.
2– 2– 2– –
Jika anion lebih mudah dioksidasi daripada air, seperti Br , dan I , maka
anion itu yang teroksidasi.
– –
Hukum-hukum Faraday
“Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis (G)
berbanding lurus dengan jumlah listrik yang digunakan (Q)”.
G ≈ Q
Jumlah muatan listrik (Q) sama dengan hasil kali dari kuat arus (i)
dengan waktu (t).
Q = i × t (coulomb)
Jadi, G ≈ i t
Hukum Faraday 1
"Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis (G)
berbanding lurus dengan massa ekivalen zat itu (ME)".
G ≈ ME
Penggabungan hukum Faraday I dan II menghasilkan persamaan
sebagai berikut.
G = k × i × t × ME .......... (2.5)
(k = tetapan/pembanding)
Hukum Faraday 2
Faraday menemukan harga k = 1
96.500
dengan, G = massa zat yang dibebaskan (dalam gram)
i = kuat arus (dalam ampere)
t = waktu (dalam detik)
ME = massa ekivalen
Massa ekivalen dari unsur-unsur logam sama dengan massa
atom relatif (Ar) dibagi dengan bilangan oksidasinya (biloks).
Jadi, G = k × i × t × ME dapat dinyatakan sebagai berikut.
Stoikiometri Reaksi Elektrolisis
Stoikiometri reaksi elektrolisis didasarkan pada anggapan
bahwa arus listrik adalah aliran elektron. Muatan listrik dari
1 mol elektron adalah 96.500 coulomb. Jumlah muatan dari
1 mol elektron ini sama dengan tetapan Faraday (1 F).
1 F ≡ 1 mol elektron ≡ 96.500 coulomb
Hubungan kuat arus dan waktu dengan jumlah mol
elektron:
Penggunaan Elektrolisis dalam Industri
Dapat disebutkan tiga bidang industri yang menggunakan
elektrolisis, yaitu produksi zat, pemurnian logam, dan
penyepuhan.
a. Produksi Zat
Banyak zat kimia dibuat melalui elektrolisis, misalnya logam-logam
alkali, magnesium, aluminium, fluorin, klorin, natrium hidroksida,
natrium hipoklorit, dan hidrogen peroksida.
b. Pemurnian Logam
Contoh terpenting dalam bidang ini adalah pemurnian tembaga.
c. Penyepuhan
Penyepuhan (electroplating) dimaksudkan untuk melindungi
logam terhadap korosi atau untuk memperbaiki penampilan.
Korosi
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai
zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang
tak dikehendaki.
a. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan
oksigen (udara) mengalami reduksi.
b. Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi,
bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana
besi mengalami oksidasi.
c. Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari
besi itu yang berlaku sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
atau
Cara-cara Mencegah Korosi Besi
1) Mengecat
Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat
menghindarkan kontak besi dengan udara dan air.
2) Melumuri dengan oli atau gemuk
Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin.
Oli dan gemuk mencegah kontak besi dengan air.
3) Dibalut dengan plastik
Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan
keranjang sepeda dibalut dengan plastik. Plastik
mencegah kontak besi dengan udara dan air.
4) Tin plating (pelapisan dengan timah)
Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi
dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis,
yang disebut electroplating.
5) Galvanisasi (pelapisan dengan zink)
Pipa besi, tiang telpon, badan mobil, dan berbagai
barang lain dilapisi dengan zink.
6) Cromium plating (pelapisan dengan
kromium)
7) Sacrificial protection (pengorbanan anode)

More Related Content

What's hot

Laporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriLaporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriDila Adila
 
Orde reaksi.pptx 2
Orde reaksi.pptx 2Orde reaksi.pptx 2
Orde reaksi.pptx 2MAsih Ajach
 
Elektrokimia dan Thermokimia
Elektrokimia dan ThermokimiaElektrokimia dan Thermokimia
ppt elektrolisis
ppt elektrolisisppt elektrolisis
ppt elektrolisis
Siti Khoirunika
 
Power point asam basa
Power point asam basaPower point asam basa
Power point asam basa
Mitha Ye Es
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsi
qlp
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
qlp
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan keton
DM12345
 
Perc 3 kuat medan ligan
Perc 3   kuat medan liganPerc 3   kuat medan ligan
Perc 3 kuat medan liganMartina Fajri
 
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolitModul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
dasi anto
 
2
22
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilik
elfisusanti
 
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogenLaporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
Firda Shabrina
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiKustian Permana
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoks
nurul limsun
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
qlp
 
Orde reaksi
Orde reaksiOrde reaksi
Orde reaksi
MAsih Ajach
 
Adisi alkena
Adisi alkenaAdisi alkena
Adisi alkena
Fairuz Aras
 
Substitusi Nukleofilik
Substitusi NukleofilikSubstitusi Nukleofilik
Substitusi Nukleofilik
elfisusanti
 

What's hot (20)

Laporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriLaporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum Konduktometri
 
Orde reaksi.pptx 2
Orde reaksi.pptx 2Orde reaksi.pptx 2
Orde reaksi.pptx 2
 
Elektrokimia dan Thermokimia
Elektrokimia dan ThermokimiaElektrokimia dan Thermokimia
Elektrokimia dan Thermokimia
 
ppt elektrolisis
ppt elektrolisisppt elektrolisis
ppt elektrolisis
 
Power point asam basa
Power point asam basaPower point asam basa
Power point asam basa
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsi
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan keton
 
Perc 3 kuat medan ligan
Perc 3   kuat medan liganPerc 3   kuat medan ligan
Perc 3 kuat medan ligan
 
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolitModul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
 
2
22
2
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilik
 
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogenLaporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
 
Ppt termokimia
Ppt termokimiaPpt termokimia
Ppt termokimia
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. ii
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoks
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
 
Orde reaksi
Orde reaksiOrde reaksi
Orde reaksi
 
Adisi alkena
Adisi alkenaAdisi alkena
Adisi alkena
 
Substitusi Nukleofilik
Substitusi NukleofilikSubstitusi Nukleofilik
Substitusi Nukleofilik
 

Similar to reaksi redoks dan elektrokimia

11841594.ppt
11841594.ppt11841594.ppt
11841594.ppt
priyantolaksono
 
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
sanoptri
 
Bab2 reak
Bab2 reakBab2 reak
Bab2 reak
Hidayati Rusnedy
 
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xiiBab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Sinta Sry
 
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XIIBab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bayu Ariantika Irsan
 
Bab 2 reaksi redoks dan elektrokimia
Bab 2 reaksi redoks dan elektrokimiaBab 2 reaksi redoks dan elektrokimia
Bab 2 reaksi redoks dan elektrokimia
wafiqasfari
 
Buku siswa elektrolisis
Buku siswa elektrolisisBuku siswa elektrolisis
Buku siswa elektrolisis
Daniele Tegar Abadi
 
Kimia2
Kimia2Kimia2
Kimia2amaen
 
Kimia1.Docx
Kimia1.DocxKimia1.Docx
Kimia1.Docxamaen
 
Kd meeting 6
Kd meeting 6Kd meeting 6
Kd meeting 6
Muhammad Luthfan
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
1habib
 
Kimia3.Docx
Kimia3.DocxKimia3.Docx
Kimia3.Docx
amaen
 
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
REDOKS DAN ELEKTROKIMIAREDOKS DAN ELEKTROKIMIA
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
elitriana88
 
Kimia bab 2
Kimia bab 2Kimia bab 2
Kimia bab 2
windyhr
 
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptx
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptxREDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptx
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptx
University Of Jakarta
 

Similar to reaksi redoks dan elektrokimia (20)

11841594.ppt
11841594.ppt11841594.ppt
11841594.ppt
 
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
 
Bab2 reak
Bab2 reakBab2 reak
Bab2 reak
 
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xiiBab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
 
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XIIBab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
 
Bab 2 reaksi redoks dan elektrokimia
Bab 2 reaksi redoks dan elektrokimiaBab 2 reaksi redoks dan elektrokimia
Bab 2 reaksi redoks dan elektrokimia
 
Buku siswa elektrolisis
Buku siswa elektrolisisBuku siswa elektrolisis
Buku siswa elektrolisis
 
Kimia2
Kimia2Kimia2
Kimia2
 
Kimia1.Docx
Kimia1.DocxKimia1.Docx
Kimia1.Docx
 
Kd meeting 6
Kd meeting 6Kd meeting 6
Kd meeting 6
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 
Makalah elektrolisis
Makalah elektrolisisMakalah elektrolisis
Makalah elektrolisis
 
Elektrokimia baru
Elektrokimia baruElektrokimia baru
Elektrokimia baru
 
Kimia3.Docx
Kimia3.DocxKimia3.Docx
Kimia3.Docx
 
Sel volta
Sel voltaSel volta
Sel volta
 
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
REDOKS DAN ELEKTROKIMIAREDOKS DAN ELEKTROKIMIA
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
 
Kimia bab 2
Kimia bab 2Kimia bab 2
Kimia bab 2
 
Elektrolisis
ElektrolisisElektrolisis
Elektrolisis
 
Elekttrokimia
Elekttrokimia Elekttrokimia
Elekttrokimia
 
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptx
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptxREDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptx
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptx
 

More from mfebri26

eksponen dan logaritma
eksponen dan logaritmaeksponen dan logaritma
eksponen dan logaritma
mfebri26
 
barisan dan deret
 barisan dan deret barisan dan deret
barisan dan deretmfebri26
 
transformasi
transformasitransformasi
transformasi
mfebri26
 
vektor
vektorvektor
vektor
mfebri26
 
matriks
matriksmatriks
matriks
mfebri26
 
program linier
program linierprogram linier
program linier
mfebri26
 
integral
 integral integral
integral
mfebri26
 
limit fungsi
limit fungsilimit fungsi
limit fungsimfebri26
 
komposisi dua fungsi dan fungsi invers
komposisi dua fungsi dan fungsi inverskomposisi dua fungsi dan fungsi invers
komposisi dua fungsi dan fungsi invers
mfebri26
 
sukubanyak
sukubanyaksukubanyak
sukubanyakmfebri26
 
persamaan lingkaran dan garis singgung
persamaan lingkaran dan garis singgungpersamaan lingkaran dan garis singgung
persamaan lingkaran dan garis singgungmfebri26
 
rumus rumus trigonometri
rumus rumus trigonometrirumus rumus trigonometri
rumus rumus trigonometri
mfebri26
 
statistika
statistikastatistika
statistika
mfebri26
 
Bab 1 statistika
Bab 1 statistikaBab 1 statistika
Bab 1 statistikamfebri26
 
trigonometri
 trigonometri trigonometri
trigonometrimfebri26
 
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematika
mfebri26
 
sistem persamaan linear
sistem persamaan linearsistem persamaan linear
sistem persamaan linearmfebri26
 

More from mfebri26 (20)

eksponen dan logaritma
eksponen dan logaritmaeksponen dan logaritma
eksponen dan logaritma
 
barisan dan deret
 barisan dan deret barisan dan deret
barisan dan deret
 
transformasi
transformasitransformasi
transformasi
 
vektor
vektorvektor
vektor
 
matriks
matriksmatriks
matriks
 
program linier
program linierprogram linier
program linier
 
integral
 integral integral
integral
 
turunan
turunanturunan
turunan
 
limit fungsi
limit fungsilimit fungsi
limit fungsi
 
komposisi dua fungsi dan fungsi invers
komposisi dua fungsi dan fungsi inverskomposisi dua fungsi dan fungsi invers
komposisi dua fungsi dan fungsi invers
 
sukubanyak
sukubanyaksukubanyak
sukubanyak
 
persamaan lingkaran dan garis singgung
persamaan lingkaran dan garis singgungpersamaan lingkaran dan garis singgung
persamaan lingkaran dan garis singgung
 
rumus rumus trigonometri
rumus rumus trigonometrirumus rumus trigonometri
rumus rumus trigonometri
 
peluang
peluangpeluang
peluang
 
statistika
statistikastatistika
statistika
 
Bab 1 statistika
Bab 1 statistikaBab 1 statistika
Bab 1 statistika
 
geometri
geometrigeometri
geometri
 
trigonometri
 trigonometri trigonometri
trigonometri
 
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematika
 
sistem persamaan linear
sistem persamaan linearsistem persamaan linear
sistem persamaan linear
 

reaksi redoks dan elektrokimia

  • 1. BAB 2 REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA 2.1 Penyetaraan Reaksi Redoks 2.2 Sel Volta 2.3 Elektrolisis 2.4 Korosi
  • 2. PENYETARAAN REAKSI REDOKS Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. 1. Tuliskan kerangka dasar reaksi, yaitu reduktor dan hasil oksidasinya serta oksidator dan hasil reduksinya. 2. Setarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi dengan memberi koefisien yang sesuai (biasanya ialah unsur selain hidrogen dan oksigen). Metode Bilangan Oksidasi
  • 3. 3. Tentukan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari oksidator dan jumlah pertambahan bilangan oksidasi dari reduktor. Dalam hal ini yang dimaksud dengan ”jumlah penurunan bilangan oksidasi” atau ”jumlah pertambahan bilangan oksidasi” adalah hasil kali antara jumlah atom yang terlibat dengan perubahan bilangan oksidasinya. 4. Samakan jumlah perubahan bilangan oksidasi tersebut dengan memberi koefisien yang sesuai. 5. Setarakan muatan dengan menambah ion H (dalam suasana asam) atau ion OH (dalam suasana basa). 6. Setarakan atom H dengan menambahkan H2O. – +
  • 4. Metode Setengah Reaksi (Ion-Elektron) Suasana Larutan Asam Tulislah kerangka dasar dari setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi secara terpisah dalam bentuk reaksi ion. Langkah 1
  • 5. Masing-masing setengah reaksi disetarakan dengan urutan sebagai berikut. a. Setarakan atom unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi (biasanya ialah unsur selain oksigen dan hidrogen). b. Setarakan oksigen dengan menambahkan molekul air (H2O). c. Setarakan atom hidrogen dengan menambahkan ion H . d. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron. Langkah 2 +
  • 6. Samakan jumlah elektron yang diserap pada setengah reaksi reduksi dengan jumlah elektron yang dibebaskan pada setengah reaksi oksidasi dengan cara memberi koefisien yang sesuai, kemudian jumlahkanlah kedua setengah reaksi tersebut. Langkah 3
  • 7. Penyetaraan reaksi redoks dalam suasana basa dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti dalam suasana asam, tetapi ion H+ kemudian harus dihilangkan. Cara menghilangkan ion H+ tersebut dengan menambahkan ion OH– pada kedua ruas, masing- masing sejumlah ion H+ yang ada. Suasana Larutan Basa
  • 8. Reaksi Redoks Spontan Contohnya adalah reaksi antara logam zink dengan larutan tembaga(II) sulfat. Reaksi redoks spontan adalah reaksi redoks yang berlangsung serta-merta. Sementara itu, reaksi kebalikannya tidak terjadi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kebalikan dari reaksi spontan adalah tidak spontan.
  • 9. Susunan Sel Volta Logam zink dicelupkan dalam larutan yang mengandung ion Zn sementara sepotong logam tembaga dicelupkan dalam larutan ion Cu . Logam zink akan larut sambil melepas dua elektron. 2+ 2+ Elektron yang dibebaskan tidak memasuki larutan tetapi tertinggal pada logam zink itu. Elektron tersebut selanjutnya akan mengalir ke logam tembaga melalui kawat penghantar. 2+Ion Cu akan mengambil elektron dari logam tembaga kemudian mengendap.
  • 10. Sel Volta Anode → terjadi oksidasi → bermuatan (–) Katode → terjadi reduksi → bermuatan (+)
  • 11. Notasi Sel Volta Susunan suatu sel volta dinyatakan dengan suatu notasi singkat yang disebut diagram sel. a. Anode biasanya digambarkan di sebelah kiri, sedangkan katode di sebelah kananpada anode terjadi oksidasi Zn menjadi Zn .2+ 2+b. Di katode terjadi reduksi ion Cu menjadi Cu. c. Dua garis sejajar (||) yang memisahkan anode dan katode menyatakan jembatan garam, sedangkan garis tunggal menyatakan batas antarfase
  • 12. Potensial Elektrode Standar (E⁰) Potensial sel yang dihasilkan oleh suatu elektrode (M) dengan elektrode hidrogen disebut potensial elektrode itu dan dinyatakan dengan lambang E. Apabila pengukuran dilakukan pada kondisi standar, yaitu pada suhu 25°C dengan konsentrasi ion-ion 1 M dan tekanan gas 1 atm, disebut potensial elektrode standar dan diberi lambang E°.
  • 13.  Elektrode yang lebih mudah mengalami reduksi dibandingkan terhadap elektrode hidrogen mempunyai potensial elektrode bertanda positif (diberi tanda positif), sedangkan elektrode yang lebih sukar mengalami reduksi diberi tanda negatif.  Potensial elektrode sama dengan potensial reduksi.  Adapun potensial oksidasi sama nilainya dengan potensial reduksi, tetapi tandanya berlawanan.
  • 14. Potensial Sel Katode adalah elektrode yang mempunyai harga E° lebih besar (lebih positif), sedangkan anode adalah yang mempunyai E° lebih kecil (lebih negatif).
  • 15. Contoh Tentukanlah E°sel yang disusun dari kedua elektrode itu. Jawab: Potensial sel adalah selisih potensial katode dengan anode. Katode merupakan elektrode yang potensial reduksinya lebih positif, dalam hal ini yaitu perak. E°sel = E°(katode) – E°(anode) E°sel = +0,80 V – (–2,37 V) = +3,17 volt
  • 17. Deret Keaktifan Logam (Deret Volta) Semakin kiri kedudukan suatu logam dalam deret volta,  logam semakin reaktif (semakin mudah melepas elektron),  logam merupakan reduktor yang semakin kuat. Susunan unsur-unsur logam berdasarkan potensial elektrode standarnya disebut deret elektrokimia atau deret volta. Sebaliknya, semakin kanan kedudukan logam dalam deret volta,  logam semakin kurang reaktif (semakin sukar melepas elektron),  kationnya merupakan oksidator yang semakin kuat.
  • 18. Aki Sel aki terdiri atas anode Pb (timbel = timah hitam) dan katode PbO2 (timbel(IV) oksida). Keduanya merupakan zat padat, yang dicelupkan dalam larutan asam sulfat.
  • 19.
  • 20. Baterai Kering (Sel Leclanche)
  • 22. Susunan Sel Elektrolisis Sel elektrolisis terdiri dari sebuah wadah, elektrode, elektrolit, dan sumber arus searah dengan susunan seperti gambar berikut.
  • 23. Reaksi-reaksi Elektrolisis Reaksi elektrolisis terdiri dari reaksi katode, yaitu reduksi, dan reaksi anode, yaitu oksidasi. a. Spesi yang mengalami reduksi di katode adalah spesi yang potensial reduksinya paling besar. b. Spesi yang mengalami oksidasi di anode adalah spesi yang potensial oksidasinya paling besar.
  • 24. Reaksi di katode bergantung pada jenis kation dalam larutan. Jika kation berasal dari logam-logam aktif (logam golongan IA, IIA, Al atau Mn), yaitu logam- logam yang potensial standar reduksinya lebih kecil (lebih negatif daripada air), maka air yang tereduksi. Sebaliknya, kation selain yang disebutkan di atas akan tereduksi. Reaksi-reaksi di Katode (Reduksi)
  • 25. Reaksi-reaksi di Anode (Oksidasi) Jika anode tidak terbuat dari Pt, Au atau grafit, maka anode itu akan teroksidasi. Elektrode Pt, Au, dan grafit (C) digolongkan sebagai elektrode inert (sukar bereaksi). Jika anode terbuat dari elektrode inert, maka reaksi anode bergantung pada jenis anion dalam larutan. Anion sisa asam oksi seperti SO4 , NO , PO4 , dan F , mempunyai potensial oksidasi lebih negatif daripada air. Anion-anion seperti itu sukar dioksidasi sehingga air yang teroksidasi. 2– 2– 2– – Jika anion lebih mudah dioksidasi daripada air, seperti Br , dan I , maka anion itu yang teroksidasi. – –
  • 26. Hukum-hukum Faraday “Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis (G) berbanding lurus dengan jumlah listrik yang digunakan (Q)”. G ≈ Q Jumlah muatan listrik (Q) sama dengan hasil kali dari kuat arus (i) dengan waktu (t). Q = i × t (coulomb) Jadi, G ≈ i t Hukum Faraday 1
  • 27. "Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis (G) berbanding lurus dengan massa ekivalen zat itu (ME)". G ≈ ME Penggabungan hukum Faraday I dan II menghasilkan persamaan sebagai berikut. G = k × i × t × ME .......... (2.5) (k = tetapan/pembanding) Hukum Faraday 2
  • 28. Faraday menemukan harga k = 1 96.500 dengan, G = massa zat yang dibebaskan (dalam gram) i = kuat arus (dalam ampere) t = waktu (dalam detik) ME = massa ekivalen Massa ekivalen dari unsur-unsur logam sama dengan massa atom relatif (Ar) dibagi dengan bilangan oksidasinya (biloks). Jadi, G = k × i × t × ME dapat dinyatakan sebagai berikut.
  • 29. Stoikiometri Reaksi Elektrolisis Stoikiometri reaksi elektrolisis didasarkan pada anggapan bahwa arus listrik adalah aliran elektron. Muatan listrik dari 1 mol elektron adalah 96.500 coulomb. Jumlah muatan dari 1 mol elektron ini sama dengan tetapan Faraday (1 F). 1 F ≡ 1 mol elektron ≡ 96.500 coulomb Hubungan kuat arus dan waktu dengan jumlah mol elektron:
  • 30. Penggunaan Elektrolisis dalam Industri Dapat disebutkan tiga bidang industri yang menggunakan elektrolisis, yaitu produksi zat, pemurnian logam, dan penyepuhan. a. Produksi Zat Banyak zat kimia dibuat melalui elektrolisis, misalnya logam-logam alkali, magnesium, aluminium, fluorin, klorin, natrium hidroksida, natrium hipoklorit, dan hidrogen peroksida. b. Pemurnian Logam Contoh terpenting dalam bidang ini adalah pemurnian tembaga. c. Penyepuhan Penyepuhan (electroplating) dimaksudkan untuk melindungi logam terhadap korosi atau untuk memperbaiki penampilan.
  • 31. Korosi Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. a. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. b. Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi. c. Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang berlaku sebagai katode, di mana oksigen tereduksi. atau
  • 32. Cara-cara Mencegah Korosi Besi 1) Mengecat Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak besi dengan udara dan air. 2) Melumuri dengan oli atau gemuk Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak besi dengan air. 3) Dibalut dengan plastik Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak besi dengan udara dan air.
  • 33. 4) Tin plating (pelapisan dengan timah) Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut electroplating. 5) Galvanisasi (pelapisan dengan zink) Pipa besi, tiang telpon, badan mobil, dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink. 6) Cromium plating (pelapisan dengan kromium) 7) Sacrificial protection (pengorbanan anode)