SlideShare a Scribd company logo
PENGERTIAN UNSUR TRANSISI
UNSUR UNSUR PERIODE KEEMPAT
KEBERADAAN UNSUR DI ALAM
SIFAT SIFAT UNSUR PERIODE KEEMPAT
SIFAT KARAKTERISTIK UNSUR PERIODE
KEEMPAT
KEGUNAAN UNSUR PERIODE KEEMPAT
Unsur transisi adalah unsur yang dapat
menggunakan elektron pada kulit terluar dan
kulit pertama terluar untuk berikatan dengan
unsur-unsur yang lain.
Unsur transisi periode keempat umumnya
memiliki elektron valensi pada subkulit 3d
yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng
(Zn) pada Golongan IIB). Hal ini menyebabkan
unsur transisi periode keempat memiliki
beberapa sifat khas yang tidak dimiliki oleh
unsur-unsur golongan utama, seperti sifat
magnetik, warna ion, aktivitas katalitik, serta
kemampuan membentuk senyawa kompleks.
Pengertian Unsur
Transisi
Besi (Fe)
Kobalt (Co)
Nikel (Ni)
Seng (Zn)
Tembaga (Cu)
Skandium (Sc)
Titanium (Ti)
Vanadium (V)
Kromium (Cr)
Mangan (Mn)
KEBERADAAN UNSUR
DI ALAM
KEBERADAAN UNSUR DI ALAM
Unsur Keberadaan di Alam
Skandium Sc terutama terdapat pada mineral tortveitil (~34% Sc), wikit,
bijih Sn, dan tungsten. Bentuk dasar adalah Sc2O3. Logam Sc
diperoleh sebagai produk samping pemurnian uranium.
Titanium Ti merupakan unsur peringkat ke-10 terbanyak di kerak bumi.
Ti biasanya terdapat dalam bentuk mineral
rutile (TiO2) atau ilmenite (FeTiO3 ).
Vanadium V terdapat di kerak bumi dengan kadar ~0,02%. V terdapat
pada mineral patronit (VS4), Vanadinit [Pb5(VO4)3Cl], dan
kamotit [K2(UO2)2(VO4) 2·3H2O ]
Kromium Cr terdapat pada mineral kromit [Fe,Mg(CrO4].
Unsur Keberadaan di Alam
Mangan Mn terutama terdapat pada pirolusit (MnO₂),
psilomelan[(Ba,H₂0)2Mn₅O₁₀], dan rodokrosit (MnCO₃). Logam Mn
diekstraksi dari pirolusit.
Besi Fe merupakan unsur kedua terbanyak di alam. Besi ditemukan
dalam mineral hematit (Fe₂O₃), magnetit (Fe₃O₄ ) ,
siderit (FeCO₃), limonit (2Fe₂O₃∙3H₂O), dan pirit (FeS₂)
Kobalt Co berada sebagai senyawa kobaltin (CoAsS) dan lineit (CO₃S₄). Co
murni dihasilkan dari produk samping pemurnian Ni,Cu, dan Fe.
Nikel Ni ditemukan dalam mineral pentlandit [(NiFe)₉S₈] . Logam Ni
diperoleh dengan memanaskan bijih besi dalam tungku
pembakaran.
Tembaga Cu ditemukan dalam bentuk unsur maupun senyawa sulfida dalam
mineral kalkopirit (CuFeS₂) ,kovelin (CuS), kalkosit (Cu₂S) atau
seperti kuprit (Cu₂O)
Seng Zn ditemukan di dalam mineral zinkblende/spalerit (ZnS), kalamin,
franklinit, smitsonit, (ZnCO3), wilemit, dan zincite (Zn0).
SIFAT - SIFAT
UNSUR
PERIODE
KEEMPAT
SIFAT ATOMIK
Sifat Atomik Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
Jari-jari logam (pm) 144 132 122 118 117 117 116 115 117 125
Energi Ionisasi I
(kJ/mol)
631 658 650 653 717 759 758 737 746 906
Keelektronegatifan 1,3 1,5 1,6 1,6 1,5 1,8 1,8 1,8 1,9 1,6
Biloks (maksimum) +3 +4 +5 +6 +7 +6 +5 +4 +3 +2
SIFAT FISIS
Sifat fisis Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
Kerapatan (kg/m3) 2.990 4.500 5.960 7.200 7.200 7.860 8.900 8.900 8.920 7.140
Kekerasan (Mohs) - 6,0 7,0 8,5 6,0 4,0 5,0 4,0 3,0 2,5
Titik Leleh (0C) 1.541 1.668 1.890 1.857 1.244 1.535 1.495 1.453 1.083 419
Titik Didih (0C) 2.830 3.287 3.407 2.672 2.061 2.861 2.927 2.913 2.567 907
∆Hfus (KJ/mol) 14.1 15,5 20,9 16,9 12,1 13,8 16,2 17,5 13,1 7,32
∆Hv (KJ/mol) 314 421 452 344 226 350 377 370 300 115
Daya Hantar Listrik
(MΩ-1 cm-1 )
0.018 0,023 0,049 0,077 0,007 0,099 0,172 0,143 0,596 0,166
Daya Hantar Panas
(W/cmK)
0.158 0,219 0,307 0,937 0,078 0,802 1,00 0,907 4,01 1,16
SIFAT KIMIA
Untuk dapat mempelajari kereaktifan unsur-
unsur transisi periode keempat, dapat
digunakan data Sifat Atomik dan Konfigurasi
Elektron.
KONFIGURASI
ELEKTRON
Dalam upaya mencapai konfigurasi gas mulia, logam transisi
akan melepas elektron-elektron di subkulit s dan d –nya.
Karena jumlah elektron di subkulit d yang tergolong banyak,
maka dibutuhkan energi yang lebih besar untuk melepas elektron-
elektron tersebut.
Hal ini ditunjukkan dari kecenderungan nilai energi ionisasi
nya yang secara umum bertambah dari Sc ke Zn, meski ada fluktuasi.
Dengan demikian, diharapkan kereaktifan unsur-unsur transisi akan
berkurang dari Sc ke Zn.
Namun demikian, di dalam prakteknya, ada faktor lain yang
mempengaruhi kereaktifan logam transisi, yakni : karakteristik
lapisan oksida yang terbentuk pada permukaan unsur sewaktu
unsur teroksidasi/ bereaksi.
Kereaktifan unsur-unsur transisi
periode keempat juga ditunjukkan dari
nilai Potensial reduksi standar (E⁰) pada
tabel berikut :
E⁰ (Volt)
Periode 4 Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
M+2 + 2e⁻ ↔ M - -1,63 -1,13-0,90 -1,18 -0,44 -0,28 -0,25 +0,34 -0,76
SIFAT SIFAT
KARAKTERISTIK
UNSUR TRANSISI
PERIODE
KEEMPAT
Semua unsur transisi periode keempat bersifat logam, baik
dalam sifat kimia maupun dalam sifat fisis. Harga energy
ionisasi yang relative rendah (kecuali seng yang agak tinggi),
sehingga, mudah membentuk ion positif.
Demikian pula, harga titik didih dan titik lelehnya relative
tinggi (kecuali Zn yang membentuk TD dan TL relative rendah).
Hal ini disebabkan orbital subkulit d pada unsure transisi
banyak orbital yang kosong atau tersisi tidak penuh.
Adanya orbital yang kosong memungkinkan atom-atom
membentuk ikatan kovalen (tidak permanen) disamping ikatan
logam. Orbital subkulit 3d pada seng terisi penuh sehingga
titik lelehnya rendah. Bandingkan dengan unsure utama yang
titik didih dan titik lelehnya juga relative rendah.
1. Sifat Logam
2. TINGKAT
OKSIDASI
Senyawa- senyawa unsur transisi alam
ternyata mempunyai bilangan oksidasi
lebih dari satu. Adnya bilok lebih dari
satu ini karena mudahnya melepaskan
elektron valensinya. dengan demikian
energi ionisasi pertama, kedua dan
seterusnya relative lebih kecil daripada
golongan utama.
BILANGAN OKSIDASI UNSUR TRANSISI
NOMOR
ATOM
LAMBANG
UNSUR
KONFIGURASI ELEKTRON NOMOR
GOLONGAN PADA
TABEL PERIODIK
21 Sc 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2 III B
22 Ti 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2 IV B
23 V 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2 V B
24 Cr 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1 VI B
25 Mn 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s2 VII B
26 Fe 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6 4s2 VIII B
27 Co 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 4s2 VIII B
28 Ni 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d8 4s2 VIII B
29 Cu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s1 I B
30 Zn 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 II B
3.SIFAT
MAGNETIK
Adanya electron-elektron yang tidak berpasangan
pada sub kulit d menyebabkan unsur-unsur
transisi bersifat paramagnetic (sedikit ditarik ke
dalam medan magnet). Makin banyak electron
yang tidak berpasangan, maka makin kuat pula
sifat paramagnetknya. Pada seng dimana orbital
pada sub kulit d terisi penuh, maka bersifat
diamagnetic (sedikit ditolak keluar medan
magnet).
3. Sifat Magnet
Berdasarkan sifatnya dalam medan magnet luar, sifat
magnetik zat dapat dibedakan menjadi :
Sifat diamagnetik dimiliki zat yang semua elektronnya sudah
berpasangan (↑↓) dimana momen magnetiknya saling meniadakan.
Sewaktu diletakkan dalam medan magnet, zat ini akan ditolak sedikit
oleh medan magnet.
Sifat paramagnetik dimiliki zat yang mempunyai setidaknya 1 elektron
tidak berpasangan (↑). Dalam medan magnet luar, momen-momen
magnetik atom yang terdistribusi acak akan tersusun berjajar. Zat
akan tertarik ke medan magnet luar tersebut.
4. WARNA
SENYAWA
Senyawa unsur transisi (kecuali scandium dan seng),
memberikan bermacam warna baik padatan maupun
larutannya. Warna senyawa dari unsur transisi juga
berkaitan dengan adanya orbital sub kulit d yang
terisi tidak penuh. Peralihan electron yang terjadi
pada pengisian subkulit d (sehingga terjadi
perubahan bilangan oksidasi) menyebabkan
terjadinya warna pada senyaa logam transisi.
Senyawa dari Sc3+ dan Ti4+ tidak berwarna karena
subkulit 3d-nya kosong, serta senyawa dari Zn2+ tidak
berwarna karena subkulit 3d-nya terisi penuh,
sehingga tidak terjadi peralihan electron.
4. Membentuk Senyawa-Senyawa
Berwarna
Kecuali Sc dan Zn, unsure-unsur transisi periode
keempat mempunyai beberapa tingkat oksidasi.
Bilangan oksidasi yang mungkin bergantung pada
bilangan oksidasi yang dapat dicapai kestabilannya.
Kestabilan senyawa logam transisi diantaranya
bergantung pada jenis atom yang mengikat logam
transisi, senyawa berbentuk Kristal atau larutan, PH
dalam air. Kestabilan bilangan oksidasi yang tinggi dapat
dicapai melalui pembentukan senyawa dengan
oksoaniaon, fluoride, dan oksofluorida.
5. Mempunyai Beberapa
Tingkat Oksidasi
6. Banyak Di Antaranya dapat
Membentuk Ion Kompleks
• Ion kompleks adalah ion yang
terdiri atas atom pusat dan ligan.
Biasanya atom pusat merupakan
logam transisi yang bersifat
elektropositif dan dapat
menyediakan orbital kosong
sebagai tempat masuknya ligan.
Contohnya ion besi (III)
membentuk ion kompleks
[Fe(CN)6].
1. Penamaan kation mendahului anion; sama seperti penamaan senyawa ionik pada
umumnya.
2. Dalam ion kompleks, nama ligan disusun menurut urutan abjad, kemudian dilanjutkan
dengan nama kation logam transisi.
3. Nama ligan yang sering terlibat dalam pembentukan ion kompleks dapat dilihat
pada Tabel Nama Ligan.
4. Ketika beberapa ligan sejenis terdapat dalam ion kompleks, digunakan awalan di-, tri-,
tetra-, penta-, heksa-, dan sebagainya.
5. Bilangan oksidasi kation logam transisi dinyatakan dalam bilangan Romawi.
6. Ketika ion kompleks bermuatan negatif, nama kation logam transisi diberi akhiran –at.
Nama kation logam transisi pada ion kompleks bermuatan negatif dapat dilihat pada Tabel
Nama Kation pada Anion Kompleks.
Ligan Nama Ligan
Bromida, Br- Bromo
Klorida, Cl- Kloro
Sianida, CN- Siano
Hidroksida, OH- Hidrokso
Oksida, O2- Okso
Karbonat, CO3
2- Karbonato
Nitrit, NO2
- Nitro
Oksalat, C2O4
2- Oksalato
Amonia, NH3 Amina
Karbon Monoksida, CO Karbonil
Air, H2O Akuo
Etilendiamin Etilendiamin (en)
Kation Nama Kation pada Anion
Kompleks
Aluminium, Al Aluminat
Kromium, Cr Kromat
Kobalt, Co Kobaltat
Cuprum, Cu Cuprat
Aurum, Au Aurat
Ferrum, Fe Ferrat
Plumbum, Pb Plumbat
Mangan, Mn Manganat
Molibdenum, Mo Molibdat
Nikel, Ni Nikelat
Argentum, Ag Argentat
Stannum, Sn Stannat
Tungsten, W Tungstat
Zink, Zn Zinkat
Salah satu sifat penting unsur transisi dan senyawanya,
yaitu kemampuannya untuk menjadi katalis-katalis
reaksi-reaksi dalam tubuh. Katalis adalah zat yang dapat
mempercepat reaksi. Di dalam tubuh, terdapat enzim
sitokrom oksidase yang berperan dalam mengoksidasi
makanan. Enzim ini dapat bekerja bila terdapat ion Cu2+.
Beberapa logam transisi atau senyawanya telah
digunakan secara komersial sebagai katalis pada proses
industry seperti TiCl3 (Polimerasasi alkena pada
pembuatan plastic), V2O5(proses kontak pada
pembuatan margarine), dan Cu atau CuO (oksidasi
alcohol pada pembuatan formalin).
7. Beberapa Diantaranya Dapat
Digunakan Sebagai Katalisator
Unsur Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
Jari-jari atom
(nm) 0,16 0,15 0,14 0,13 0,14 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13
Titik leleh
(0C) 1540 1680 1900 1890 1240 1540 1500 1450 1080 420
Titik didih
(0 C) 2370 3260 3400 2480 2100 3000 2900 2730 2600 910
Kerapatan
(g/cm3) 3,0 4,5 6,1 7,2 7,4 7,9 8,9 8,9 8,9 7,1
E ionisasi I
(kJ/mol) 6,30 660 650 6500 720 760 760 740 750 910
E ionisasi II
(kJ/mol) 1240 1310 1410 1590 1510 1560 1640 1750 1960 1700
E ionisasi III
(kJ/mol) 2390 2650 2870 2990 3260 2960 3230 3390 3560 3800
E0 red
M2+ (aq) - - -1,2 -0,91 -1,19 -0,44 -0,28 -0,25 +0,34 0,76
E0 red
M3+ (aq) -2,1 -1,2 -0,-86 -0,74 -0,28 -0,04 +0,44 - - -
Kekerasan (
skala mohs) - - - 9,0 5,0 4,5 - - 3,0 2,5
Kegunaan
Unsur-Unsur
Periode
Keempat
Ø Sebagai bahan kontruksi, karena
mempunyai sifat fisik :
1. Rapatannya rendah (logam ringan)
2. Kekuatasn struktrurnya tinggi
3. Tahan panas
4. Tahan terhadap korosi
Ø Sebagai badan pesawat terbang dan
pesawat supersonic
Ø Sebagai pigmen putih, bahan pemutih
kertas, kaca, keramik, dan kosmetik
1. Kegunaan Titanium
Ø Banyak digunakan dalam industri-industri:
- Untuk membuat peralatan yang
membutuhkan kekuatan dan kelenturan yang
tinggi seperti per mobil dan alat mesin
berkecepatan tinggi
- Untuk membuat logam campuran
2. Kegunaan Vanadium
Ø Logam kromium banyak digunakan dalam
bidang industry :
- Logam kromium dapat dicampur dengan besi
kasar membentuk baja yang bersifatkeras dan
permukaannya tetap mengkilap.
- Kromium digunakan untuk penyepuhan, karena
indah, mengkilap, dan tidak kusam
Ø Larutan kromium (III) oksida, dalam asam
sulfat pekat, adalah oksidator kuat yangbiasanya
digunakan untuk mencuci alat-alat laboratorium.
3. Kegunaan Kromium
Ø Untuk produksi baja
Ø Menghilangkan warna hijau pada gelas yang
disebabkan oleh pengotor besi
Ø Banyak tersebar dalam tubuh yang merupakan
unsure yang penting untuk penggunaan vitamin B1
4. Kegunaan Mangan
Ø Membuat baja
Ø Banyak digunakan di dalam pembuatan alat-alat
keperluan sehari-hari seperti, cangkul, pisau, sabit,
paku, mesin, dan sebagainya.
5. Kegunaan Besi
Ø Sebagai aloi
Ø Larutan Co2+ digunakan sebagai tinta rahasia
untuk mengirim pesan dan juga dalam system
peramalan cuaca
6. Kegunaan kobalt
Ø Pembuatan aloi, electrode baterai, dan keramik
Ø Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar mudah
ditempa dan tahan karat
Ø Pelapis besi (pernekel)
Ø Sebagai katalis
7. Kegunaan Nikel
Ø Bahan kabel listrik
Ø Bahan uang logam
Ø Untuk bahan mesin tenaga uap
Ø Dan untuk aloi
8. Kegunaan Tembaga
Ø Bahan cat putih
Ø Pelapis lampu TL
Ø Layar TV dan monitor computer
Ø Campuran logam dengan metal lain
9. Kegunaan Zink
PROSES EKSTRASI BESI DAN
TEMBAGA
Proses Ekstraksi Besi
Tahapan ekstraksi Fe dari bijih besi :
-Bijih besi, batu kapur (CaCO₃), dan kokas (C) dimasukkan dari
bagian atas tanur.
-Kemudian, udara panas ditiupkan kebagian bawah tungku agar C
bereaksi dengan O₂ membentuk CO₂.
-Gas CO₂ yang terbentuk selanjutnya akan bergerak ke atas dan
bereaksi lebih lanjut dengan C untuk membentuk CO.
C (s)+ O₂(g) → CO₂(g)
CO₂(g) + C(s) → 2CO (g)
-Produk reaksi yakni gas CO kemudian bergerak naik dan mulai
mereduksi senyawa-senyawa besi pada bijih besi.
Reaksi keseluruhannya dapat ditulis debagai berikut :
Fe yang terbentuk akan mengalir dan berkumpul di bawah.
Karena suhu di bawah lebih tinggi sekitar 2000⁰C, Fe akan berada
dalam bentuk lelehannya.
3Fe₂O₃(s) + CO(g) → 2Fe₃O₄ (s) + CO₂(g)
Fe₃O ₄(s) + CO(g) → 3FeO(s) + CO₂(g)
FeO(s) + CO(g) → Fe(s) + CO₂(g)
Fe₂O₃(s) + 3CO → 2Fe(l) + 3CO₂(g)
-Sementara itu, CaCO₃ dalam tanur akan terurai menjadi CaO
-CaO yang terbentuk akan bereaksi dengan pengotor yang bersifat
asam yang ada dalam bijih besi, seperti pasir silika. Reaksi ini
menghasilkan senyawa dengan titik didih rendah yang disebut
terak (slag).
CaO(s) + SiO₂(s) → CaSiO₃(l)
-Lelehan terak kemudian akan mengalir ke bagian bawah tanur.
Karena kerapatan lelehan terak yang lebih rendah dibandingkan
lelehan besi, maka lelehan terak berada di atas lelehan besi
sehingga keduanya dapat dikeluarkan secara terpisah. (Secara
tidak langsung, lelehan terak ini melindungi lelehan besi dari
teroksidasi kembali).
Besi yang terbentuk di dalam tanur tiup masih
mengandung pengotor dan bersifat cukup rapuh. Besi ini disebut
juga besi gubal. Besi gubal dapat dicetak langsung menjadi besi
tuang atau diproses lebih lanjut menjadi baja, tergantung dari
aplikasinya.
Proses Ekstraksi Tembaga
Bijih tembaga
diolah dulu agar
kandungannya
menjadi sekitar
25-35% Cu.
Tungku
Peleburan
Tungku
Pemisahan
Perak
Tungku
Konversi
Pemurnian
dengan
Pembakaran
Pembuatan
anode Cu
Tembaga anode
dengan kandungan
99,4% Cu masuk ke
proses elektrolisis
untuk menghasilkan
~99,999% CU
Diagram proses ekstraksi tembaga :
SOAL-SOAL
Sifat paramagnetik dari unsur transisi
ditentukan oleh banyaknya...
a. Elektron tunggal pada orbital f
b. Elektron tunggal pada orbital p
c. Elektron tunggal pada orbital d
d. Pasangan elektron pada orbital p
e. Pasangan elektron pada orbital d
Jawaban :
C (unsur transisi bersifat elektromagnetik
jika pada orbital d-nya minimal
mempunyai satu elektron tak berpasangan
tunggal)
Dari sifat-sifat unsur berikut :
1. Mudah teroksidasi
2. Dapat membetuk oksida dengan rumus L2O3
3. Mempunyai beberapa tingkat oksidasi
4. Titik didihnya rendah
5. Senyawanya mempunyai warna
Yang merupakan sifat unsur transisi adalah . . . .
a. 1 dan 3
b. 3 dan 5
c. 2 dan 4
d. 2 dan 5
e. 3 dan 4
Jawaban : B
Pembahasan Sifat unsur transisi :
- Mempunyai beberapa tingkat oksidasi
- Senyawanya mempunyai warna
Senyawa seng dari unsur transisi tidak berwarna,
hal ini disebabkan oleh . . . .
a. Orbital d telahpenuhterisi electron
b. Tidakadanya electron pada orbital
c. Orbital d telahterisi electron setengahpenuh
d. Tidakadanya electron pada orbital s
e. Orbital s telahterisi electron setengahpenuh
Jawaban : A
Senyawa seng tidak berwarna karena
orbital d telah terisi electron
Manfaat langkah elektrolisis pada pembuatan
tembaga adalah . . . .
a. Menaikan kadar tembaga dalam bijinya
b. Untuk memisahkan biji dari kotorannya
c. Untuk menghilangkan kandungan peraknya
d. Agar tembaga yang dihasilkan lebih murni
e. Agar tembaga hasil elektrolisis tidak berkarat
Jawaban : D
Logam tembaga dimurnikan dengan
cara elektrolisis
Kimia unsur transisi periode 4

More Related Content

What's hot

Unsur Periode ke-4
Unsur Periode ke-4Unsur Periode ke-4
Unsur Periode ke-4
steppypants
 
Unsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatUnsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempat
Hayatun Nufus
 
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogenKelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
nailaamaliaa
 
Periode iv
Periode ivPeriode iv
Periode iv
Nita Mardiana
 
Unsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode ke empatUnsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode ke empatIrma Bakkara
 
kimia unsur Periode 3
kimia unsur Periode 3kimia unsur Periode 3
kimia unsur Periode 3
Rifqi Pramudianto
 
Bab 2 kimia unsur periode ke 4
Bab 2 kimia unsur periode ke 4Bab 2 kimia unsur periode ke 4
Bab 2 kimia unsur periode ke 4
syifardina
 
Unsur transis periode ke 4
Unsur transis periode ke 4 Unsur transis periode ke 4
Unsur transis periode ke 4
Anne Riyanti
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empat
Wina Fajriatin
 
Powerpoint unsur-unsur periode ketiga
Powerpoint unsur-unsur periode ketigaPowerpoint unsur-unsur periode ketiga
Powerpoint unsur-unsur periode ketiga
lutfi aldiansyah
 
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShareUnsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
Ismail Lathiif
 
Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3
FiKi_16
 
Unsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IAUnsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IA
Farah Pranidasari
 
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-haripengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
RifkaNurbayti
 
Skandium
SkandiumSkandium
Skandium
Aditya Dwiaji
 
Periode 4 dan ion kompleks
Periode 4 dan ion kompleksPeriode 4 dan ion kompleks
Periode 4 dan ion kompleksRakka Ranati
 
Kimia Unsur "ALKALI" (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
Kimia Unsur "ALKALI"  (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)Kimia Unsur "ALKALI"  (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
Kimia Unsur "ALKALI" (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
evarahma70
 
Logam Alkali
Logam AlkaliLogam Alkali
Logam Alkali
Galuh Pratiwi
 

What's hot (20)

Unsur Periode ke-4
Unsur Periode ke-4Unsur Periode ke-4
Unsur Periode ke-4
 
Unsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatUnsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempat
 
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogenKelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
 
Periode iv
Periode ivPeriode iv
Periode iv
 
Unsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode ke empatUnsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode ke empat
 
kimia unsur Periode 3
kimia unsur Periode 3kimia unsur Periode 3
kimia unsur Periode 3
 
Unsur Transisi Periode ke-4
Unsur Transisi Periode ke-4 Unsur Transisi Periode ke-4
Unsur Transisi Periode ke-4
 
Bab 2 kimia unsur periode ke 4
Bab 2 kimia unsur periode ke 4Bab 2 kimia unsur periode ke 4
Bab 2 kimia unsur periode ke 4
 
Unsur transis periode ke 4
Unsur transis periode ke 4 Unsur transis periode ke 4
Unsur transis periode ke 4
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empat
 
Powerpoint unsur-unsur periode ketiga
Powerpoint unsur-unsur periode ketigaPowerpoint unsur-unsur periode ketiga
Powerpoint unsur-unsur periode ketiga
 
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShareUnsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
 
Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3
 
Unsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IAUnsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IA
 
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-haripengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
 
Skandium
SkandiumSkandium
Skandium
 
Periode 4 dan ion kompleks
Periode 4 dan ion kompleksPeriode 4 dan ion kompleks
Periode 4 dan ion kompleks
 
Kimia Unsur "ALKALI" (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
Kimia Unsur "ALKALI"  (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)Kimia Unsur "ALKALI"  (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
Kimia Unsur "ALKALI" (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
 
Logam Alkali
Logam AlkaliLogam Alkali
Logam Alkali
 
Ion kompleks
Ion kompleksIon kompleks
Ion kompleks
 

Similar to Kimia unsur transisi periode 4

Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4
noussevarenna
 
Unsur transisi kimia
Unsur transisi kimiaUnsur transisi kimia
Unsur transisi kimiaZakiya Ryuky
 
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPATUNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
SabiraNashwaRamadhan
 
Unsur-unsur Transisi Periode ke-4
Unsur-unsur Transisi Periode ke-4Unsur-unsur Transisi Periode ke-4
Unsur-unsur Transisi Periode ke-4
TalithaSalsabila7
 
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptxbab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
Halomoan123
 
unsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XIIunsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XII
Ira Sigit
 
Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2
Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2
Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2
Amphie Yuurisman
 
Unsur Transisi Periode Keempat.pptx
Unsur Transisi Periode Keempat.pptxUnsur Transisi Periode Keempat.pptx
Unsur Transisi Periode Keempat.pptx
BahrumEfendiSiregar
 
Kimia Unsur Transisi Periode 4
Kimia Unsur Transisi Periode 4Kimia Unsur Transisi Periode 4
Kimia Unsur Transisi Periode 4
MalikaMahfud
 
kimia Unsur "Unsur transisi"
kimia Unsur "Unsur transisi"kimia Unsur "Unsur transisi"
kimia Unsur "Unsur transisi"
SMAN 2 Dumai
 
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
ShafiraAryani
 
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
zidanezahrontiktok
 
KIMIA Unsur Transisi Periode 4
KIMIA Unsur Transisi Periode 4KIMIA Unsur Transisi Periode 4
KIMIA Unsur Transisi Periode 4
Fath Damarjati Sinatrio
 
Kimia_unsur_transisi_periode_4.pdfffffff
Kimia_unsur_transisi_periode_4.pdfffffffKimia_unsur_transisi_periode_4.pdfffffff
Kimia_unsur_transisi_periode_4.pdfffffff
tyjg4cxkm5
 
Unsur transisi
Unsur transisiUnsur transisi
Unsur transisielly2011
 
Kimia kelompok 5 xii a1
Kimia kelompok 5 xii a1Kimia kelompok 5 xii a1
Kimia kelompok 5 xii a1
cahjatilengger
 
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5
RanggaWahyu2
 
Unsur Unsur Transisi Periode ke-4 (Co)
Unsur Unsur Transisi Periode ke-4 (Co)Unsur Unsur Transisi Periode ke-4 (Co)
Unsur Unsur Transisi Periode ke-4 (Co)
rifkymaulana7
 

Similar to Kimia unsur transisi periode 4 (20)

Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4
 
Unsur transisi kimia
Unsur transisi kimiaUnsur transisi kimia
Unsur transisi kimia
 
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPATUNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
 
Unsur-unsur Transisi Periode ke-4
Unsur-unsur Transisi Periode ke-4Unsur-unsur Transisi Periode ke-4
Unsur-unsur Transisi Periode ke-4
 
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptxbab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
 
unsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XIIunsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XII
 
Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2
Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2
Kimia kimia-unsur-periode-k3-dan-k4 2
 
Unsur Transisi Periode Keempat.pptx
Unsur Transisi Periode Keempat.pptxUnsur Transisi Periode Keempat.pptx
Unsur Transisi Periode Keempat.pptx
 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
 
Kimia Unsur Transisi Periode 4
Kimia Unsur Transisi Periode 4Kimia Unsur Transisi Periode 4
Kimia Unsur Transisi Periode 4
 
kimia Unsur "Unsur transisi"
kimia Unsur "Unsur transisi"kimia Unsur "Unsur transisi"
kimia Unsur "Unsur transisi"
 
Unsur – unsur transisi
Unsur – unsur transisiUnsur – unsur transisi
Unsur – unsur transisi
 
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
 
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
 
KIMIA Unsur Transisi Periode 4
KIMIA Unsur Transisi Periode 4KIMIA Unsur Transisi Periode 4
KIMIA Unsur Transisi Periode 4
 
Kimia_unsur_transisi_periode_4.pdfffffff
Kimia_unsur_transisi_periode_4.pdfffffffKimia_unsur_transisi_periode_4.pdfffffff
Kimia_unsur_transisi_periode_4.pdfffffff
 
Unsur transisi
Unsur transisiUnsur transisi
Unsur transisi
 
Kimia kelompok 5 xii a1
Kimia kelompok 5 xii a1Kimia kelompok 5 xii a1
Kimia kelompok 5 xii a1
 
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5
 
Unsur Unsur Transisi Periode ke-4 (Co)
Unsur Unsur Transisi Periode ke-4 (Co)Unsur Unsur Transisi Periode ke-4 (Co)
Unsur Unsur Transisi Periode ke-4 (Co)
 

More from noussevarenna

Konstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - RangkumanKonstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - Rangkuman
noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
noussevarenna
 
Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4
noussevarenna
 
Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3
noussevarenna
 
Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2
noussevarenna
 
Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1
noussevarenna
 
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi DalamKompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
noussevarenna
 
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamKompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
noussevarenna
 
Struktur Kayu II
Struktur Kayu IIStruktur Kayu II
Struktur Kayu II
noussevarenna
 
Struktur kayu ii hardwood and softwood
Struktur kayu ii   hardwood and softwoodStruktur kayu ii   hardwood and softwood
Struktur kayu ii hardwood and softwood
noussevarenna
 
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain JembatanStruktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
noussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTTeknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
noussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji sptTeknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji spt
noussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirTeknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondir
noussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringTeknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boring
noussevarenna
 
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak GempaRekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
noussevarenna
 

More from noussevarenna (20)

Konstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - RangkumanKonstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - Rangkuman
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
 
Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4
 
Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3
 
Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2
 
Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1
 
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi DalamKompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
 
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamKompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
 
Struktur Kayu II
Struktur Kayu IIStruktur Kayu II
Struktur Kayu II
 
Struktur kayu ii hardwood and softwood
Struktur kayu ii   hardwood and softwoodStruktur kayu ii   hardwood and softwood
Struktur kayu ii hardwood and softwood
 
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain JembatanStruktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
 
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTTeknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
 
Teknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji sptTeknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji spt
 
Teknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirTeknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondir
 
Teknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringTeknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boring
 
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak GempaRekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
 

Recently uploaded

Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docxCP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
HUSINKADERI
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
solihin kadar
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
AryaMahardhika3
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 

Recently uploaded (20)

Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docxCP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 

Kimia unsur transisi periode 4

  • 1.
  • 2. PENGERTIAN UNSUR TRANSISI UNSUR UNSUR PERIODE KEEMPAT KEBERADAAN UNSUR DI ALAM SIFAT SIFAT UNSUR PERIODE KEEMPAT SIFAT KARAKTERISTIK UNSUR PERIODE KEEMPAT KEGUNAAN UNSUR PERIODE KEEMPAT
  • 3. Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain. Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki elektron valensi pada subkulit 3d yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada Golongan IIB). Hal ini menyebabkan unsur transisi periode keempat memiliki beberapa sifat khas yang tidak dimiliki oleh unsur-unsur golongan utama, seperti sifat magnetik, warna ion, aktivitas katalitik, serta kemampuan membentuk senyawa kompleks. Pengertian Unsur Transisi
  • 4.
  • 5. Besi (Fe) Kobalt (Co) Nikel (Ni) Seng (Zn) Tembaga (Cu) Skandium (Sc) Titanium (Ti) Vanadium (V) Kromium (Cr) Mangan (Mn)
  • 7. KEBERADAAN UNSUR DI ALAM Unsur Keberadaan di Alam Skandium Sc terutama terdapat pada mineral tortveitil (~34% Sc), wikit, bijih Sn, dan tungsten. Bentuk dasar adalah Sc2O3. Logam Sc diperoleh sebagai produk samping pemurnian uranium. Titanium Ti merupakan unsur peringkat ke-10 terbanyak di kerak bumi. Ti biasanya terdapat dalam bentuk mineral rutile (TiO2) atau ilmenite (FeTiO3 ). Vanadium V terdapat di kerak bumi dengan kadar ~0,02%. V terdapat pada mineral patronit (VS4), Vanadinit [Pb5(VO4)3Cl], dan kamotit [K2(UO2)2(VO4) 2·3H2O ] Kromium Cr terdapat pada mineral kromit [Fe,Mg(CrO4].
  • 8. Unsur Keberadaan di Alam Mangan Mn terutama terdapat pada pirolusit (MnO₂), psilomelan[(Ba,H₂0)2Mn₅O₁₀], dan rodokrosit (MnCO₃). Logam Mn diekstraksi dari pirolusit. Besi Fe merupakan unsur kedua terbanyak di alam. Besi ditemukan dalam mineral hematit (Fe₂O₃), magnetit (Fe₃O₄ ) , siderit (FeCO₃), limonit (2Fe₂O₃∙3H₂O), dan pirit (FeS₂) Kobalt Co berada sebagai senyawa kobaltin (CoAsS) dan lineit (CO₃S₄). Co murni dihasilkan dari produk samping pemurnian Ni,Cu, dan Fe.
  • 9. Nikel Ni ditemukan dalam mineral pentlandit [(NiFe)₉S₈] . Logam Ni diperoleh dengan memanaskan bijih besi dalam tungku pembakaran. Tembaga Cu ditemukan dalam bentuk unsur maupun senyawa sulfida dalam mineral kalkopirit (CuFeS₂) ,kovelin (CuS), kalkosit (Cu₂S) atau seperti kuprit (Cu₂O) Seng Zn ditemukan di dalam mineral zinkblende/spalerit (ZnS), kalamin, franklinit, smitsonit, (ZnCO3), wilemit, dan zincite (Zn0).
  • 11. SIFAT ATOMIK Sifat Atomik Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Jari-jari logam (pm) 144 132 122 118 117 117 116 115 117 125 Energi Ionisasi I (kJ/mol) 631 658 650 653 717 759 758 737 746 906 Keelektronegatifan 1,3 1,5 1,6 1,6 1,5 1,8 1,8 1,8 1,9 1,6 Biloks (maksimum) +3 +4 +5 +6 +7 +6 +5 +4 +3 +2
  • 12. SIFAT FISIS Sifat fisis Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Kerapatan (kg/m3) 2.990 4.500 5.960 7.200 7.200 7.860 8.900 8.900 8.920 7.140 Kekerasan (Mohs) - 6,0 7,0 8,5 6,0 4,0 5,0 4,0 3,0 2,5 Titik Leleh (0C) 1.541 1.668 1.890 1.857 1.244 1.535 1.495 1.453 1.083 419 Titik Didih (0C) 2.830 3.287 3.407 2.672 2.061 2.861 2.927 2.913 2.567 907 ∆Hfus (KJ/mol) 14.1 15,5 20,9 16,9 12,1 13,8 16,2 17,5 13,1 7,32 ∆Hv (KJ/mol) 314 421 452 344 226 350 377 370 300 115 Daya Hantar Listrik (MΩ-1 cm-1 ) 0.018 0,023 0,049 0,077 0,007 0,099 0,172 0,143 0,596 0,166 Daya Hantar Panas (W/cmK) 0.158 0,219 0,307 0,937 0,078 0,802 1,00 0,907 4,01 1,16
  • 13. SIFAT KIMIA Untuk dapat mempelajari kereaktifan unsur- unsur transisi periode keempat, dapat digunakan data Sifat Atomik dan Konfigurasi Elektron.
  • 15. Dalam upaya mencapai konfigurasi gas mulia, logam transisi akan melepas elektron-elektron di subkulit s dan d –nya. Karena jumlah elektron di subkulit d yang tergolong banyak, maka dibutuhkan energi yang lebih besar untuk melepas elektron- elektron tersebut. Hal ini ditunjukkan dari kecenderungan nilai energi ionisasi nya yang secara umum bertambah dari Sc ke Zn, meski ada fluktuasi. Dengan demikian, diharapkan kereaktifan unsur-unsur transisi akan berkurang dari Sc ke Zn. Namun demikian, di dalam prakteknya, ada faktor lain yang mempengaruhi kereaktifan logam transisi, yakni : karakteristik lapisan oksida yang terbentuk pada permukaan unsur sewaktu unsur teroksidasi/ bereaksi.
  • 16. Kereaktifan unsur-unsur transisi periode keempat juga ditunjukkan dari nilai Potensial reduksi standar (E⁰) pada tabel berikut : E⁰ (Volt) Periode 4 Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn M+2 + 2e⁻ ↔ M - -1,63 -1,13-0,90 -1,18 -0,44 -0,28 -0,25 +0,34 -0,76
  • 18. Semua unsur transisi periode keempat bersifat logam, baik dalam sifat kimia maupun dalam sifat fisis. Harga energy ionisasi yang relative rendah (kecuali seng yang agak tinggi), sehingga, mudah membentuk ion positif. Demikian pula, harga titik didih dan titik lelehnya relative tinggi (kecuali Zn yang membentuk TD dan TL relative rendah). Hal ini disebabkan orbital subkulit d pada unsure transisi banyak orbital yang kosong atau tersisi tidak penuh. Adanya orbital yang kosong memungkinkan atom-atom membentuk ikatan kovalen (tidak permanen) disamping ikatan logam. Orbital subkulit 3d pada seng terisi penuh sehingga titik lelehnya rendah. Bandingkan dengan unsure utama yang titik didih dan titik lelehnya juga relative rendah. 1. Sifat Logam
  • 20. Senyawa- senyawa unsur transisi alam ternyata mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu. Adnya bilok lebih dari satu ini karena mudahnya melepaskan elektron valensinya. dengan demikian energi ionisasi pertama, kedua dan seterusnya relative lebih kecil daripada golongan utama. BILANGAN OKSIDASI UNSUR TRANSISI
  • 21. NOMOR ATOM LAMBANG UNSUR KONFIGURASI ELEKTRON NOMOR GOLONGAN PADA TABEL PERIODIK 21 Sc 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2 III B 22 Ti 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2 IV B 23 V 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2 V B 24 Cr 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1 VI B 25 Mn 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s2 VII B 26 Fe 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6 4s2 VIII B 27 Co 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 4s2 VIII B 28 Ni 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d8 4s2 VIII B 29 Cu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s1 I B 30 Zn 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 II B
  • 23. Adanya electron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit d menyebabkan unsur-unsur transisi bersifat paramagnetic (sedikit ditarik ke dalam medan magnet). Makin banyak electron yang tidak berpasangan, maka makin kuat pula sifat paramagnetknya. Pada seng dimana orbital pada sub kulit d terisi penuh, maka bersifat diamagnetic (sedikit ditolak keluar medan magnet). 3. Sifat Magnet
  • 24.
  • 25. Berdasarkan sifatnya dalam medan magnet luar, sifat magnetik zat dapat dibedakan menjadi : Sifat diamagnetik dimiliki zat yang semua elektronnya sudah berpasangan (↑↓) dimana momen magnetiknya saling meniadakan. Sewaktu diletakkan dalam medan magnet, zat ini akan ditolak sedikit oleh medan magnet. Sifat paramagnetik dimiliki zat yang mempunyai setidaknya 1 elektron tidak berpasangan (↑). Dalam medan magnet luar, momen-momen magnetik atom yang terdistribusi acak akan tersusun berjajar. Zat akan tertarik ke medan magnet luar tersebut.
  • 27. Senyawa unsur transisi (kecuali scandium dan seng), memberikan bermacam warna baik padatan maupun larutannya. Warna senyawa dari unsur transisi juga berkaitan dengan adanya orbital sub kulit d yang terisi tidak penuh. Peralihan electron yang terjadi pada pengisian subkulit d (sehingga terjadi perubahan bilangan oksidasi) menyebabkan terjadinya warna pada senyaa logam transisi. Senyawa dari Sc3+ dan Ti4+ tidak berwarna karena subkulit 3d-nya kosong, serta senyawa dari Zn2+ tidak berwarna karena subkulit 3d-nya terisi penuh, sehingga tidak terjadi peralihan electron. 4. Membentuk Senyawa-Senyawa Berwarna
  • 28.
  • 29.
  • 30. Kecuali Sc dan Zn, unsure-unsur transisi periode keempat mempunyai beberapa tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi yang mungkin bergantung pada bilangan oksidasi yang dapat dicapai kestabilannya. Kestabilan senyawa logam transisi diantaranya bergantung pada jenis atom yang mengikat logam transisi, senyawa berbentuk Kristal atau larutan, PH dalam air. Kestabilan bilangan oksidasi yang tinggi dapat dicapai melalui pembentukan senyawa dengan oksoaniaon, fluoride, dan oksofluorida. 5. Mempunyai Beberapa Tingkat Oksidasi
  • 31.
  • 32. 6. Banyak Di Antaranya dapat Membentuk Ion Kompleks • Ion kompleks adalah ion yang terdiri atas atom pusat dan ligan. Biasanya atom pusat merupakan logam transisi yang bersifat elektropositif dan dapat menyediakan orbital kosong sebagai tempat masuknya ligan. Contohnya ion besi (III) membentuk ion kompleks [Fe(CN)6].
  • 33. 1. Penamaan kation mendahului anion; sama seperti penamaan senyawa ionik pada umumnya. 2. Dalam ion kompleks, nama ligan disusun menurut urutan abjad, kemudian dilanjutkan dengan nama kation logam transisi. 3. Nama ligan yang sering terlibat dalam pembentukan ion kompleks dapat dilihat pada Tabel Nama Ligan. 4. Ketika beberapa ligan sejenis terdapat dalam ion kompleks, digunakan awalan di-, tri-, tetra-, penta-, heksa-, dan sebagainya. 5. Bilangan oksidasi kation logam transisi dinyatakan dalam bilangan Romawi. 6. Ketika ion kompleks bermuatan negatif, nama kation logam transisi diberi akhiran –at. Nama kation logam transisi pada ion kompleks bermuatan negatif dapat dilihat pada Tabel Nama Kation pada Anion Kompleks.
  • 34.
  • 35. Ligan Nama Ligan Bromida, Br- Bromo Klorida, Cl- Kloro Sianida, CN- Siano Hidroksida, OH- Hidrokso Oksida, O2- Okso Karbonat, CO3 2- Karbonato Nitrit, NO2 - Nitro Oksalat, C2O4 2- Oksalato Amonia, NH3 Amina Karbon Monoksida, CO Karbonil Air, H2O Akuo Etilendiamin Etilendiamin (en)
  • 36. Kation Nama Kation pada Anion Kompleks Aluminium, Al Aluminat Kromium, Cr Kromat Kobalt, Co Kobaltat Cuprum, Cu Cuprat Aurum, Au Aurat Ferrum, Fe Ferrat Plumbum, Pb Plumbat Mangan, Mn Manganat Molibdenum, Mo Molibdat Nikel, Ni Nikelat Argentum, Ag Argentat Stannum, Sn Stannat Tungsten, W Tungstat Zink, Zn Zinkat
  • 37. Salah satu sifat penting unsur transisi dan senyawanya, yaitu kemampuannya untuk menjadi katalis-katalis reaksi-reaksi dalam tubuh. Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi. Di dalam tubuh, terdapat enzim sitokrom oksidase yang berperan dalam mengoksidasi makanan. Enzim ini dapat bekerja bila terdapat ion Cu2+. Beberapa logam transisi atau senyawanya telah digunakan secara komersial sebagai katalis pada proses industry seperti TiCl3 (Polimerasasi alkena pada pembuatan plastic), V2O5(proses kontak pada pembuatan margarine), dan Cu atau CuO (oksidasi alcohol pada pembuatan formalin). 7. Beberapa Diantaranya Dapat Digunakan Sebagai Katalisator
  • 38. Unsur Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Jari-jari atom (nm) 0,16 0,15 0,14 0,13 0,14 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 Titik leleh (0C) 1540 1680 1900 1890 1240 1540 1500 1450 1080 420 Titik didih (0 C) 2370 3260 3400 2480 2100 3000 2900 2730 2600 910 Kerapatan (g/cm3) 3,0 4,5 6,1 7,2 7,4 7,9 8,9 8,9 8,9 7,1 E ionisasi I (kJ/mol) 6,30 660 650 6500 720 760 760 740 750 910 E ionisasi II (kJ/mol) 1240 1310 1410 1590 1510 1560 1640 1750 1960 1700 E ionisasi III (kJ/mol) 2390 2650 2870 2990 3260 2960 3230 3390 3560 3800 E0 red M2+ (aq) - - -1,2 -0,91 -1,19 -0,44 -0,28 -0,25 +0,34 0,76 E0 red M3+ (aq) -2,1 -1,2 -0,-86 -0,74 -0,28 -0,04 +0,44 - - - Kekerasan ( skala mohs) - - - 9,0 5,0 4,5 - - 3,0 2,5
  • 40. Ø Sebagai bahan kontruksi, karena mempunyai sifat fisik : 1. Rapatannya rendah (logam ringan) 2. Kekuatasn struktrurnya tinggi 3. Tahan panas 4. Tahan terhadap korosi Ø Sebagai badan pesawat terbang dan pesawat supersonic Ø Sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas, kaca, keramik, dan kosmetik 1. Kegunaan Titanium
  • 41.
  • 42. Ø Banyak digunakan dalam industri-industri: - Untuk membuat peralatan yang membutuhkan kekuatan dan kelenturan yang tinggi seperti per mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi - Untuk membuat logam campuran 2. Kegunaan Vanadium
  • 43.
  • 44. Ø Logam kromium banyak digunakan dalam bidang industry : - Logam kromium dapat dicampur dengan besi kasar membentuk baja yang bersifatkeras dan permukaannya tetap mengkilap. - Kromium digunakan untuk penyepuhan, karena indah, mengkilap, dan tidak kusam Ø Larutan kromium (III) oksida, dalam asam sulfat pekat, adalah oksidator kuat yangbiasanya digunakan untuk mencuci alat-alat laboratorium. 3. Kegunaan Kromium
  • 45.
  • 46. Ø Untuk produksi baja Ø Menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi Ø Banyak tersebar dalam tubuh yang merupakan unsure yang penting untuk penggunaan vitamin B1 4. Kegunaan Mangan
  • 47. Ø Membuat baja Ø Banyak digunakan di dalam pembuatan alat-alat keperluan sehari-hari seperti, cangkul, pisau, sabit, paku, mesin, dan sebagainya. 5. Kegunaan Besi
  • 48. Ø Sebagai aloi Ø Larutan Co2+ digunakan sebagai tinta rahasia untuk mengirim pesan dan juga dalam system peramalan cuaca 6. Kegunaan kobalt
  • 49. Ø Pembuatan aloi, electrode baterai, dan keramik Ø Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar mudah ditempa dan tahan karat Ø Pelapis besi (pernekel) Ø Sebagai katalis 7. Kegunaan Nikel
  • 50. Ø Bahan kabel listrik Ø Bahan uang logam Ø Untuk bahan mesin tenaga uap Ø Dan untuk aloi 8. Kegunaan Tembaga
  • 51. Ø Bahan cat putih Ø Pelapis lampu TL Ø Layar TV dan monitor computer Ø Campuran logam dengan metal lain 9. Kegunaan Zink
  • 52. PROSES EKSTRASI BESI DAN TEMBAGA
  • 53. Proses Ekstraksi Besi Tahapan ekstraksi Fe dari bijih besi : -Bijih besi, batu kapur (CaCO₃), dan kokas (C) dimasukkan dari bagian atas tanur. -Kemudian, udara panas ditiupkan kebagian bawah tungku agar C bereaksi dengan O₂ membentuk CO₂. -Gas CO₂ yang terbentuk selanjutnya akan bergerak ke atas dan bereaksi lebih lanjut dengan C untuk membentuk CO. C (s)+ O₂(g) → CO₂(g) CO₂(g) + C(s) → 2CO (g)
  • 54. -Produk reaksi yakni gas CO kemudian bergerak naik dan mulai mereduksi senyawa-senyawa besi pada bijih besi. Reaksi keseluruhannya dapat ditulis debagai berikut : Fe yang terbentuk akan mengalir dan berkumpul di bawah. Karena suhu di bawah lebih tinggi sekitar 2000⁰C, Fe akan berada dalam bentuk lelehannya. 3Fe₂O₃(s) + CO(g) → 2Fe₃O₄ (s) + CO₂(g) Fe₃O ₄(s) + CO(g) → 3FeO(s) + CO₂(g) FeO(s) + CO(g) → Fe(s) + CO₂(g) Fe₂O₃(s) + 3CO → 2Fe(l) + 3CO₂(g)
  • 55. -Sementara itu, CaCO₃ dalam tanur akan terurai menjadi CaO -CaO yang terbentuk akan bereaksi dengan pengotor yang bersifat asam yang ada dalam bijih besi, seperti pasir silika. Reaksi ini menghasilkan senyawa dengan titik didih rendah yang disebut terak (slag). CaO(s) + SiO₂(s) → CaSiO₃(l)
  • 56. -Lelehan terak kemudian akan mengalir ke bagian bawah tanur. Karena kerapatan lelehan terak yang lebih rendah dibandingkan lelehan besi, maka lelehan terak berada di atas lelehan besi sehingga keduanya dapat dikeluarkan secara terpisah. (Secara tidak langsung, lelehan terak ini melindungi lelehan besi dari teroksidasi kembali). Besi yang terbentuk di dalam tanur tiup masih mengandung pengotor dan bersifat cukup rapuh. Besi ini disebut juga besi gubal. Besi gubal dapat dicetak langsung menjadi besi tuang atau diproses lebih lanjut menjadi baja, tergantung dari aplikasinya.
  • 57. Proses Ekstraksi Tembaga Bijih tembaga diolah dulu agar kandungannya menjadi sekitar 25-35% Cu. Tungku Peleburan Tungku Pemisahan Perak Tungku Konversi Pemurnian dengan Pembakaran Pembuatan anode Cu Tembaga anode dengan kandungan 99,4% Cu masuk ke proses elektrolisis untuk menghasilkan ~99,999% CU Diagram proses ekstraksi tembaga :
  • 59. Sifat paramagnetik dari unsur transisi ditentukan oleh banyaknya... a. Elektron tunggal pada orbital f b. Elektron tunggal pada orbital p c. Elektron tunggal pada orbital d d. Pasangan elektron pada orbital p e. Pasangan elektron pada orbital d Jawaban : C (unsur transisi bersifat elektromagnetik jika pada orbital d-nya minimal mempunyai satu elektron tak berpasangan tunggal)
  • 60.
  • 61. Dari sifat-sifat unsur berikut : 1. Mudah teroksidasi 2. Dapat membetuk oksida dengan rumus L2O3 3. Mempunyai beberapa tingkat oksidasi 4. Titik didihnya rendah 5. Senyawanya mempunyai warna Yang merupakan sifat unsur transisi adalah . . . . a. 1 dan 3 b. 3 dan 5 c. 2 dan 4 d. 2 dan 5 e. 3 dan 4 Jawaban : B Pembahasan Sifat unsur transisi : - Mempunyai beberapa tingkat oksidasi - Senyawanya mempunyai warna
  • 62. Senyawa seng dari unsur transisi tidak berwarna, hal ini disebabkan oleh . . . . a. Orbital d telahpenuhterisi electron b. Tidakadanya electron pada orbital c. Orbital d telahterisi electron setengahpenuh d. Tidakadanya electron pada orbital s e. Orbital s telahterisi electron setengahpenuh Jawaban : A Senyawa seng tidak berwarna karena orbital d telah terisi electron
  • 63. Manfaat langkah elektrolisis pada pembuatan tembaga adalah . . . . a. Menaikan kadar tembaga dalam bijinya b. Untuk memisahkan biji dari kotorannya c. Untuk menghilangkan kandungan peraknya d. Agar tembaga yang dihasilkan lebih murni e. Agar tembaga hasil elektrolisis tidak berkarat Jawaban : D Logam tembaga dimurnikan dengan cara elektrolisis

Editor's Notes

  1. Skandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).