SlideShare a Scribd company logo
 Andre Agasi (2)
 DadarAji Prakoso (5)
 Muh. Fadlyllah U.(12)
 Realita Dini M.(14)
Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis
yang digunakan oleh para ilmuwan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini
menggunakan langkah-langkah yang sistematis,
teratur dan terkontrol.
Cara
Sistematis
Ilmuan
Memecahkan
Masalah
Oleh Untuk
Intinya :
Karakteristik penelitian ilmiah ada 3, yaitu :
a. Sistematik
b. Logis
c. Empirik
d. Replikatif
1. Sistematik.
Berarti suatu penelitian harus disusun dan
dilaksanakan secara berurutan sesuai pola
dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan
sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis.
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima
akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian
kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau
kaidah bekerjanya akal, yaitulogika. Prosedur
penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu
cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari
berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur
deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan
yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat
umum.
3. Empirik.
Artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada
pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori,yaitu fakta dari
kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba
yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.
Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :
a. Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan
perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu
sama lain).
b. Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan
waktu.
c. Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan
ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat).
4. Replikatif.
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan
harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus
memberikan hasil yang sama bila dilakukan
dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama.
Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi
operasional variabel menjadi langkah penting
bagi seorang peneliti.
Unsur utama metode ilmiah adalah
pengulangan empat langkah berikut:
 Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
 Hipotesis (penjelasan teoretis yang
merupakan dugaan atas hasil pengamatan
dan pengukuran)
 Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
 Eksperimen (pengujian atas semua hal di
atas)
Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas
subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan
mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki
oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat
melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan;
pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan
pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat.
Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat
yang terkontrol, seperti laboratorium. Proses pengukuran
sering memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti
termometer, spektroskop, atau voltmeter, dan kemajuan
suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan
penemuan peralatan semacam itu. Hasil pengukuran secara
ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan
dalam bentuk grafik, atau dipetakan, dan diproses dengan
perhitungan statistika seperti korelasi dan regresi.
Hipotesis yang berguna akan memungkinkan prediksi berdasarkan
deduksi. Prediksi tersebut mungkin meramalkan hasil suatu
eksperimen dalam laboratorium atau pengamatan suatu
fenomena di alam. Prediksi tersebut dapat pula bersifat statistik
dan hanya berupa probabilitas. Hasil yang diramalkan oleh
prediksi tersebut haruslah belum diketahui kebenarannya
Jika hasil yang diramalkan sudah diketahui, hal itu disebut
konsekuensi dan seharusnya sudah diperhitungkan saat membuat
hipotesis. Jika prediksi tersebut tidak dapat diamati, hipotesis
yang mendasari prediksi tersebut belumlah berguna bagi metode
bersangkutan dan harus menunggu metode yang mungkin akan
datang. Sebagai contoh, teknologi atau teori baru boleh jadi
memungkinkan eksperimen untuk dapat dilakukan.
Setelah prediksi dibuat, hasilnya dapat diuji dengan
eksperimen. Jika hasil eksperimen bertentangan
dengan prediksi, maka hipotesis yang sedak diuji
tidaklah benar atau tidak lengkap dan membutuhkan
perbaikan atau bahkan perlu ditinggalkan. Jika hasil
eksperimen sesuai dengan prediksi, maka hipotesis
tersebut boleh jadi benar namun masih mungkin salah
dan perlu diuji lebih lanjut.
Eksperimen tersebut dapat berupa eksperimen
klasik di dalam laboratorium atau ekskavasi
arkeologis.Pencatatan juga akan membantu dalam
reproduksi eksperimen.
Berikut langkah-langkahnya :
a. Perumusan masalah
b. Penyusunan Hipotesis (Kesimpulan
sementara)
c. Pengujian hipotesis (eksperiment)
d. Penyusunan kesimpulan
e. Melakukan Pengujian ulang
Yang di maksud dengan
masalah yaitu pernyataan apa, mengapa,
ataupun bagaimana tentang obyek yang
teliti. Masalah itu harus jelas batas-batasnya
serta dikenal faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
yang dimaksud hipotesis yaitu suatu
pernyataan yang menunjukkan kemungkinan
jawaban untukmemecahkan masalah yang
telah ditetapkan. Dengan kata lain, hipotesis
merupakan dugaan yang tentu saja didukung
oleh pengetahuan yang ada. Hipotesis juga
dapat dipandang sebagai jawaban sementara
dari permasalahan yang harus diuji
kebenarannya dalam suatu obserevasi atau
eksperimentasi.
yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta
yang relevan dengan hipotesis yang telah
diajukan untuk dapatmemperlihatkan apakah
terdapat fakta-fakta yang mendukung
hipotesis tersebut atau tidak. Fakta-fakta ini
dapat diperoleh melalui pengamatan
langsung dengan mata atau teleskop atau
dapat juga melalui uji coba atau
eksperimentasi, kemudian fakta-fakta itu
dikumpulkan melalui penginderaan.
penarikan kesimpulan ini didasarkan atas penilaian melalui
analisis dari fakta (data) untuk melihat apakah
hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak. Hipotesis
itu dapat diterima bila fakta yang terkumpul
itumendukung pernyataan hipotesis. Bila fakta tidak
mendukung maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang
diterima merupakan suatu pengetahuan yang
kebenarannya telah diuji secara ilmiah, dan merupakan
bagian dari ilmu pengetahuan. Keseluruhan langkah
tersebut di atas harus ditempuh melaluiurutan yang
teratur, langkah yang satu merupakan landasan bagi
langkah berikutnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa ilmu pengetahuan
merupakan pengetahuan yang disusun secara sistimatis,
berlaku umum dan kebenarannya telah teruji secara
empiris.
SEKIAN DARI KAMI,
KURANG DAN LEBIH NYA
KAMI UCAPKAN TERIMA
KASIH…

More Related Content

What's hot

Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
YuliaKartika6
 
Ppt tinjauan pustaka dan daftar pustaka
Ppt tinjauan pustaka dan daftar pustakaPpt tinjauan pustaka dan daftar pustaka
Ppt tinjauan pustaka dan daftar pustaka
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Metode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian KualitatifMetode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Kualitatif
Siti Sahati
 
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifMetode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian Kuantitatif
Siti Sahati
 
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
Zayyin Nihayah
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
Arly Hidayat
 
Getaran dan Gelombang
Getaran dan Gelombang Getaran dan Gelombang
Getaran dan Gelombang
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Ppt review jurnal
Ppt review jurnalPpt review jurnal
Ppt review jurnal
Asrilazis
 
Buku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMABuku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Fendy Prasetyo
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
Nona Zesifa
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatif
Community Design
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
kikiismayanti
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianIndra IR
 
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaAlasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Nadia Eva
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knnatal kristiono
 
bioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganbioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkungan
Jessy Damayanti
 
Presentasi Bioteknologi
Presentasi BioteknologiPresentasi Bioteknologi
Presentasi Bioteknologi
Oktafiani Berliansari
 
Laporan Denyut Nadi & Tekanan Darah
Laporan Denyut Nadi & Tekanan DarahLaporan Denyut Nadi & Tekanan Darah
Laporan Denyut Nadi & Tekanan Darah
Muhammad Syamsussabri
 
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNAPembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
Tri Suwandi
 
Buku Biologi SMA Kelas XI Suwarno
Buku Biologi SMA Kelas XI SuwarnoBuku Biologi SMA Kelas XI Suwarno
Buku Biologi SMA Kelas XI SuwarnoRian Maulana
 

What's hot (20)

Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Ppt tinjauan pustaka dan daftar pustaka
Ppt tinjauan pustaka dan daftar pustakaPpt tinjauan pustaka dan daftar pustaka
Ppt tinjauan pustaka dan daftar pustaka
 
Metode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian KualitatifMetode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Kualitatif
 
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifMetode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian Kuantitatif
 
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Getaran dan Gelombang
Getaran dan Gelombang Getaran dan Gelombang
Getaran dan Gelombang
 
Ppt review jurnal
Ppt review jurnalPpt review jurnal
Ppt review jurnal
 
Buku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMABuku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatif
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil Penelitian
 
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaAlasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
bioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganbioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkungan
 
Presentasi Bioteknologi
Presentasi BioteknologiPresentasi Bioteknologi
Presentasi Bioteknologi
 
Laporan Denyut Nadi & Tekanan Darah
Laporan Denyut Nadi & Tekanan DarahLaporan Denyut Nadi & Tekanan Darah
Laporan Denyut Nadi & Tekanan Darah
 
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNAPembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
 
Buku Biologi SMA Kelas XI Suwarno
Buku Biologi SMA Kelas XI SuwarnoBuku Biologi SMA Kelas XI Suwarno
Buku Biologi SMA Kelas XI Suwarno
 

Similar to Metode ilmiah

Materi IPA KELAS X SMK
Materi IPA KELAS X SMKMateri IPA KELAS X SMK
Materi IPA KELAS X SMK
Dhodik Kurniawan
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
Tian Sarwoyo
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
Bank Miko
 
8991 01 metodologi
8991 01 metodologi8991 01 metodologi
8991 01 metodologifdsriwahyuni
 
Ilmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiah
Ilmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiahIlmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiah
Ilmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiah
DedeKurnia15
 
Penelitian dan metode ilmiah
Penelitian dan metode ilmiahPenelitian dan metode ilmiah
Penelitian dan metode ilmiah
S Narutama
 
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
FILSAFAT ILMU: Berdasarkan kronologi perkembangannya, maka ilmu dapat dibagi ...
FILSAFAT ILMU: Berdasarkan kronologi perkembangannya, maka ilmu dapat dibagi ...FILSAFAT ILMU: Berdasarkan kronologi perkembangannya, maka ilmu dapat dibagi ...
FILSAFAT ILMU: Berdasarkan kronologi perkembangannya, maka ilmu dapat dibagi ...
sugiyarti342
 
Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013
Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013
Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013
Mühammad Hamim Afiat
 
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi UnlamTahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
Gusti Gina
 
sebuah materi tentang metodologi penelitian
sebuah materi tentang metodologi penelitiansebuah materi tentang metodologi penelitian
sebuah materi tentang metodologi penelitian
VeniaMursalim
 
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
PungkasPutra
 
makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiah
Muhammad Idris
 
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.ppt
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.pptPERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.ppt
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.ppt
DeanAan
 
Hakikat Metode Ilmiah.pptx
Hakikat Metode Ilmiah.pptxHakikat Metode Ilmiah.pptx
Hakikat Metode Ilmiah.pptx
anisa321586
 

Similar to Metode ilmiah (20)

Materi IPA KELAS X SMK
Materi IPA KELAS X SMKMateri IPA KELAS X SMK
Materi IPA KELAS X SMK
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
8991 01 metodologi
8991 01 metodologi8991 01 metodologi
8991 01 metodologi
 
Ilmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiah
Ilmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiahIlmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiah
Ilmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiah
 
Kul metpen1
Kul metpen1Kul metpen1
Kul metpen1
 
Scientific approach
Scientific approachScientific approach
Scientific approach
 
Penelitian dan metode ilmiah
Penelitian dan metode ilmiahPenelitian dan metode ilmiah
Penelitian dan metode ilmiah
 
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
 
FILSAFAT ILMU: Berdasarkan kronologi perkembangannya, maka ilmu dapat dibagi ...
FILSAFAT ILMU: Berdasarkan kronologi perkembangannya, maka ilmu dapat dibagi ...FILSAFAT ILMU: Berdasarkan kronologi perkembangannya, maka ilmu dapat dibagi ...
FILSAFAT ILMU: Berdasarkan kronologi perkembangannya, maka ilmu dapat dibagi ...
 
Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013
Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013
Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013
 
Metode ilmiah
Metode ilmiahMetode ilmiah
Metode ilmiah
 
Riset keperawatan
Riset keperawatanRiset keperawatan
Riset keperawatan
 
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi UnlamTahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
 
sebuah materi tentang metodologi penelitian
sebuah materi tentang metodologi penelitiansebuah materi tentang metodologi penelitian
sebuah materi tentang metodologi penelitian
 
Metode Ilmiah
Metode IlmiahMetode Ilmiah
Metode Ilmiah
 
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
 
makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiah
 
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.ppt
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.pptPERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.ppt
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.ppt
 
Hakikat Metode Ilmiah.pptx
Hakikat Metode Ilmiah.pptxHakikat Metode Ilmiah.pptx
Hakikat Metode Ilmiah.pptx
 

More from Suprapta Winarka

Kinematika Gerak Lurus
Kinematika Gerak LurusKinematika Gerak Lurus
Kinematika Gerak Lurus
Suprapta Winarka
 
Dunia Tumbuhan (plantae)
Dunia Tumbuhan (plantae)Dunia Tumbuhan (plantae)
Dunia Tumbuhan (plantae)
Suprapta Winarka
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
Suprapta Winarka
 
keperiodikan sifat unsur dalam sistem periodik unsur
keperiodikan sifat unsur dalam sistem periodik unsurkeperiodikan sifat unsur dalam sistem periodik unsur
keperiodikan sifat unsur dalam sistem periodik unsur
Suprapta Winarka
 
ikatan logam
ikatan logamikatan logam
ikatan logam
Suprapta Winarka
 
ikatan kovalen koordinasi
ikatan kovalen koordinasiikatan kovalen koordinasi
ikatan kovalen koordinasi
Suprapta Winarka
 
ikatan ion
ikatan ionikatan ion
ikatan ion
Suprapta Winarka
 
The kinds of force ( macam macam gaya )
The kinds of force ( macam macam gaya )The kinds of force ( macam macam gaya )
The kinds of force ( macam macam gaya )Suprapta Winarka
 
Perkembangan sistem periodik unsur
Perkembangan  sistem periodik unsurPerkembangan  sistem periodik unsur
Perkembangan sistem periodik unsurSuprapta Winarka
 
Bank
BankBank
Hakikat Kimia
Hakikat KimiaHakikat Kimia
Hakikat Kimia
Suprapta Winarka
 
Keselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di LaboratoriumKeselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di Laboratorium
Suprapta Winarka
 
Manfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hari
Manfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hariManfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hari
Manfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hariSuprapta Winarka
 

More from Suprapta Winarka (15)

Kinematika Gerak Lurus
Kinematika Gerak LurusKinematika Gerak Lurus
Kinematika Gerak Lurus
 
Dunia Tumbuhan (plantae)
Dunia Tumbuhan (plantae)Dunia Tumbuhan (plantae)
Dunia Tumbuhan (plantae)
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
keperiodikan sifat unsur dalam sistem periodik unsur
keperiodikan sifat unsur dalam sistem periodik unsurkeperiodikan sifat unsur dalam sistem periodik unsur
keperiodikan sifat unsur dalam sistem periodik unsur
 
ikatan logam
ikatan logamikatan logam
ikatan logam
 
ikatan kovalen koordinasi
ikatan kovalen koordinasiikatan kovalen koordinasi
ikatan kovalen koordinasi
 
Ikatan kovalen
Ikatan kovalenIkatan kovalen
Ikatan kovalen
 
ikatan ion
ikatan ionikatan ion
ikatan ion
 
The kinds of force ( macam macam gaya )
The kinds of force ( macam macam gaya )The kinds of force ( macam macam gaya )
The kinds of force ( macam macam gaya )
 
Perkembangan sistem periodik unsur
Perkembangan  sistem periodik unsurPerkembangan  sistem periodik unsur
Perkembangan sistem periodik unsur
 
Bank
BankBank
Bank
 
Hakikat Kimia
Hakikat KimiaHakikat Kimia
Hakikat Kimia
 
Keselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di LaboratoriumKeselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di Laboratorium
 
masalah pokok ekonomi
masalah pokok ekonomimasalah pokok ekonomi
masalah pokok ekonomi
 
Manfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hari
Manfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hariManfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hari
Manfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hari
 

Metode ilmiah

  • 1.  Andre Agasi (2)  DadarAji Prakoso (5)  Muh. Fadlyllah U.(12)  Realita Dini M.(14)
  • 2.
  • 3. Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Cara Sistematis Ilmuan Memecahkan Masalah Oleh Untuk Intinya :
  • 4. Karakteristik penelitian ilmiah ada 3, yaitu : a. Sistematik b. Logis c. Empirik d. Replikatif
  • 5. 1. Sistematik. Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
  • 6. 2. Logis. Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitulogika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
  • 7. 3. Empirik. Artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori,yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu : a. Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain). b. Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu. c. Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat).
  • 8. 4. Replikatif. Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
  • 9. Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:  Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)  Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)  Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)  Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)
  • 10. Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan; pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol, seperti laboratorium. Proses pengukuran sering memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti termometer, spektroskop, atau voltmeter, dan kemajuan suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan penemuan peralatan semacam itu. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam bentuk grafik, atau dipetakan, dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan regresi.
  • 11. Hipotesis yang berguna akan memungkinkan prediksi berdasarkan deduksi. Prediksi tersebut mungkin meramalkan hasil suatu eksperimen dalam laboratorium atau pengamatan suatu fenomena di alam. Prediksi tersebut dapat pula bersifat statistik dan hanya berupa probabilitas. Hasil yang diramalkan oleh prediksi tersebut haruslah belum diketahui kebenarannya Jika hasil yang diramalkan sudah diketahui, hal itu disebut konsekuensi dan seharusnya sudah diperhitungkan saat membuat hipotesis. Jika prediksi tersebut tidak dapat diamati, hipotesis yang mendasari prediksi tersebut belumlah berguna bagi metode bersangkutan dan harus menunggu metode yang mungkin akan datang. Sebagai contoh, teknologi atau teori baru boleh jadi memungkinkan eksperimen untuk dapat dilakukan.
  • 12. Setelah prediksi dibuat, hasilnya dapat diuji dengan eksperimen. Jika hasil eksperimen bertentangan dengan prediksi, maka hipotesis yang sedak diuji tidaklah benar atau tidak lengkap dan membutuhkan perbaikan atau bahkan perlu ditinggalkan. Jika hasil eksperimen sesuai dengan prediksi, maka hipotesis tersebut boleh jadi benar namun masih mungkin salah dan perlu diuji lebih lanjut. Eksperimen tersebut dapat berupa eksperimen klasik di dalam laboratorium atau ekskavasi arkeologis.Pencatatan juga akan membantu dalam reproduksi eksperimen.
  • 13. Berikut langkah-langkahnya : a. Perumusan masalah b. Penyusunan Hipotesis (Kesimpulan sementara) c. Pengujian hipotesis (eksperiment) d. Penyusunan kesimpulan e. Melakukan Pengujian ulang
  • 14. Yang di maksud dengan masalah yaitu pernyataan apa, mengapa, ataupun bagaimana tentang obyek yang teliti. Masalah itu harus jelas batas-batasnya serta dikenal faktor-faktor yang mempengaruhinya.
  • 15. yang dimaksud hipotesis yaitu suatu pernyataan yang menunjukkan kemungkinan jawaban untukmemecahkan masalah yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang ada. Hipotesis juga dapat dipandang sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang harus diuji kebenarannya dalam suatu obserevasi atau eksperimentasi.
  • 16. yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk dapatmemperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak. Fakta-fakta ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung dengan mata atau teleskop atau dapat juga melalui uji coba atau eksperimentasi, kemudian fakta-fakta itu dikumpulkan melalui penginderaan.
  • 17. penarikan kesimpulan ini didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta (data) untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak. Hipotesis itu dapat diterima bila fakta yang terkumpul itumendukung pernyataan hipotesis. Bila fakta tidak mendukung maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara ilmiah, dan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Keseluruhan langkah tersebut di atas harus ditempuh melaluiurutan yang teratur, langkah yang satu merupakan landasan bagi langkah berikutnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang disusun secara sistimatis, berlaku umum dan kebenarannya telah teruji secara empiris.
  • 18. SEKIAN DARI KAMI, KURANG DAN LEBIH NYA KAMI UCAPKAN TERIMA KASIH…