SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
NURLAILIS SAADAH
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 4
Konsep Dasar Neonatus, Bayi,
Balita, dan anak Pra Sekolah
Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi,
Balita dan Anak Pra Sekolah
MODUL
KEGIATAN BELAJAR 3
PERAN BIDAN DALAM ASUHAN
PRIMER NEONATUS DAN BAYI USIA 2
- 6 MINGGU PERTAMA
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Kata
Pengantar
	 Mata kuliah ini memberi
kemampuan pada peserta didik
untuk memberikan Asuhan pada
neonatus,bayi,balita dan anak
prasekolah yang didasari oleh
pengetahuan, sikap dan keterampilan.
	 Mata Kuliah ini Menjelaskan
tentang konsep dasar pencegahan
infeksi pada neonatus,bayi dan balita,
konsep dasar rawat gabung, peran
bidan dalam asuhan primer neonatus
dan bayi.
	 Setelah mempelajari modul ini
mahasiswa saudara akan dapat : 1)
Menjelaskan Konsep dasar pencegahan
infeksi pada neonatus dan bayi,2)
Konsep dasar rawat gabung,3).
Melaksanakan peran bidan dalam
asuhan primer neonatus dan bayi 2 – 6
minggu.
	 Pemahaman tentang pengertian
neonatus ,fisiologi neonatus, dan
kebutuhan neonatus akan dapat
mendukung mahasiswa dalam
mempelajari konsep dasar pencegahan,
konsep dasar rawat gabung, dan
memberikan asuhan primer.
Gambar : Pengecekan cabang bayi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
1
Mata kuliah ini memberi kemampuan pada peserta didik untuk memberikan Asuhan
pada neonatus,bayi,balita dan anak prasekolah yang didasari oleh pengetahuan,sikap
dan keterampilan.
Mata Kuliah ini Menjelaskan tentang konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus,-
bayi dan balita, konsep dasar rawat gabung, peran bidan dalam asuhan primer neona-
tus dan bayi.
Modul ini di kemas dalam 3 kegiatan belajar dan masing-masing kegiatan belajar waktu
yang di tempuh berbeda –beda sesuai dengan banyak dan sedikitnya yang di bahas.
Adapun Pembagian kegiatan belajar sebagai berikut :
Kegiatan belajar 1	: Konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi.
Kegiatan belajar 2	: Konsep dasar rawat gabung
Kegiatan belajar 3 : Peran Bidan dalam asuhan primer neonatus dan bayi 2 – 6 minggu
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa saudara akan dapat :
1) Menjelaskan Konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi,
2) Konsep dasar rawat gabung,
3) Melaksanakan peran bidan dalam asuhan primer neonatus dan bayi 2 – 6 minggu.
Pemahaman tentang pengertian neonatus ,fisiologi neonatus, dan kebutuhan neonatus
akan dapat mendukung mahasiswa dalam mempelajari konsep dasar pencegahan, kon-
sep dasar rawat gabung, dan memberikan asuhan primer.
Proses pembelajaran tentang konsep dasar asuhan neonatus yang sedang anda miliki
sekarang Dapat berjalan dengan baik dan lancar bila anda mengikuti langkah2 belajar
sebagai berikut :
1. Baca dan pahami batasan neonatus, bayi dan balita.
2. Pahami tentang infeksi secara umum
3. Memahami Tentang penyakit infeksi pada neonatus
4. Memahami tentang pencegahan Penyakit
Pendahuluan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Diharapkan agar petunjuk-petunjuk diatas dilaksanakan dengan penuh kedisiplinan se-
hingga saudara dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan harapan.
Baiklah saudara peserta pendidikan jarak jauh, selamat belajar , semoga anda sukses
dalam memahami uraian dalam modul ini sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan
dengan hasil yang optimal.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
3
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini saudara diharapkan mampu menjelaskan
peran bidan dalam asuhan primer neonatus dan bayi usia 2-6 minggu pertama kelahiran.
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini saudara akan dapat
1. Menjelaskan asuhan primer pada bayi usia 2-6 minggu
2. Menjelaskan bounding attachment,respon ayah, dan sibling rivalry
Dalam kegiatan belajar ini saudara akan mempelajari tentang :
1. Menjelaskan asuhan primer pada bayi usia 2-6 minggu,
2. Menjelaskan bounding attachment,respon ayah, dan sibling rivalry
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
Kegiatan
Belajar 3
PERAN BIDAN DALAM ASUHAN
PRIMER NEONATUS DAN BAYI USIA 2 - 6
MINGGU PERTAMA
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
Menurut saudara apa peran bidan dalam melaksanakan asuhan primer bayi 2-6 minggu?
	 Asuhan primer pada Bayi Usia 2-6 Minggu
	
	 Asuhan pada bayi 2-6 minggu setelah lahir harus dilakukan secara menyeluruh. Asu-
han pada bayi 2-6 minggu juga harus diinformasikan dan diajarkan kepada orang tua
bayi, sehingga saat kembali ke rumah orang tua sudah siap dan dapat melaksanakan-
nya sendiri.
	
	 Menurut UNICEF, ASI eksklusif dapat menekan angka kematian bayi di Indonesia.
UNICEF menyatakan bahwa 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian
anak balita di dunia setiap tahun bisa dicegah melalui pemberian ASI eksklusif selama
enam bulan sejak lahir tanpa memberikan makanan dan minuman tambahan kepada
bayi
	
	 Pemberian ASI saja cukup. Pada periode usia 0-6 bulan, kebutuhan gizi bayi baik kual-
itas maupun kuantitas terpenuhinya dari ASI saja, tanpa harus diberikan makanan
ataupun minuman lainnya. Pemberian makanan lain akan mengganggu produksi ASI
dan mengurangi kemampuan bayi untuk menghisap. Bayi mulai memiliki pola elimi-
nasi pada minggu kedua kehidupannya. Orang tua harus mengetahui pola eliminasi
bayinya agar mengetahui keadaan bayi.
Kebutuhan Bayi Usia 2-6 Hari
1. Minum (Pemberian ASI)
	 ASI memiliki konsentrasi zat besi, kalsium dan zink yang sangat rendah. Namun, semua
unsur ini memiliki bioavibilitas sangat tinggi sehingga, diaborpsi secara efisien. Bayi-
bayi yang mendapatkan ASI tidak memerlukan suplemen zat besi sampai usia 4-6 bu-
lan, ketika simpanan prenatal telah habis digunakan untuk pertumbuhan yang pesat.
	 Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi yang nilainya tidak bisa diganti-
kan oleh apapun juga. Pemberian ASI ikut memegang peranan dalam menghasilkan
manusia yang berkualitas. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan alamiah un-
tuk bayi. Menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak ber-
hasil menyusui atau menghentikan menyusui lebih dini sebelum usia enam bulan.
	 Kebutuhan cairan pada tiap bayi berbeda. Pada umumnya cairan yang diberikan pada
hari pertama 60 ml/kg BB dan setiap hari ditambah sehingga pada hari ke-14 dicapai
200 ml/Kg BB sehari . ASI adalah cairan terbaik dalam memenuhi nutrisi dan cairan
bayi baru lahir , bayi disusui segera setelah lahir , menyusui bayi dapat dilakukan se-
Uraian
Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
5
tiap 4 jam atau sesuai dengan keinginan bayi ( lebih dianjurkan) pada payudara kiri
dan kanan secara bergantian. Bila memerlukan susu tambahan maka perlu memper-
timbangkan : jumlah yg tepat, hygiene dan steril, serta susu harus hangat.
2.	Eliminasi
	 A.	 Buang Air Besar (BAB)
	 Bayi biasanya dalam 3 hari pertama BAB, tinja masih mekonium dan normalnya
bayi BAB paling sedikit 1x sehari. Untuk membersihkannya gunakan air bersih
hangat dan sabun. Frekuensi BAB normal bervariasi pada satu bayi dengan bayi
lain. Pada bayi yang hanya diberi ASI, rata-rata 3-6 kali BAB. BAB bayi yang diberi
ASI umumnya berwarna kuning emas. Frekuensi BAB tidak normal yaitu setelah 2
hari tidak BAB atau BAB tiga hari 1 kali dan lebih dari 7 kali sehari.
	 Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu . Feses transisi
(kecil-kecil berwarna coklat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan
sejak ketiga sampai keenam. Bayi baru lahir yang diberikan makan lebih awal akan
lebih cepat mengeluarkan tinja daripada bayi yang diberi makan kemudian. Tinja
dari bayi yang disusui lebih lunak berwarna kuning emas dan tidak menyebabkan
iritasi pada kulit bayi. Bagi bayi apabila defekasi setelah diberi makan defekasi 1
x 3 atau 4 hari walaupun demikian konsistensi tinja tetap lunak dan tidak berben-
tuk. Tinja dari bayi yang minum susu botol berbentuk namun tetap lunak, ber-
warna kuning pucat dan memiliki bau yang khas. Tinja ini cenderung mengiritasi
kulit bayi. Jumlah tinja akan berkurang pada minggu kedua dari 5 atau 6x defekasi
setiap hari (1x defekasi setiap kali diberi makan) menjadi 1 atau 2x sehari. Bayi
mulai memiliki pola defekasi pada minggu kedua kehidupannya. Dengan tambah-
an makanan padat tinja bayi akan menyerupai tinja orang dewasa.
	 Bila bayi yang sudah minum susu formula mengeluarkan feses berbentuk cair,
hal itu perlu dicurigai. Bisa jadi bayi alergi terhadap susu formula yang dikonsum-
sinya atau susu tercampur bakteri yang mengganggu usus. Kesulitan mendeteksi
normal tidaknya feses akan terjadi bila ibu memberikan ASI yang diselang seling
susu formula. Misalnya akan sulit menentukan apakah feses yang cair/mencret
itu berasal dari susu atau susu formula. Kalau mencretnya karena minum ASI,
ini normal-normal saja karena sistem pencernaanya memang belum sempurna.
Tetap susui bayi agar ia tidak mengalami dehidrasi. Tapi bila mencretnya disertai
keluhan demam, muntah atau keluhan lain dan jumlahnya sangat banyak atau
mancur, berarti memang ada masalah pada bayi.
	 Bayi yang pencernaannya normal akan BAB pada 24 jam pertama setelah lahir.
BAB pertama ini disebut mekonium. Biasanya berwarna hitam kehijauan dan
lengket seperti aspal yang merupakan produk dari sel – sel yang diproduksi da-
lam saluran cerna selama bayi berada dalam kandungan. BAB pertama dalam 24
jam penting artinya, karena menjadi indikasi apakah pencernaannya normal atau
tidak. Frekuensi BAB yang sering bukan berarti pencernaannya terganggu.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
B. Buang Air Kecil (BAK)
	 Fungsi ginjal yang mirip dengan fungsi yang dimiliki pada orang dewasa belum ter-
bentuk pada tahun kedua yang dimiliki oleh bayi. Biasanya sejumlah kecil urine ter-
dapat pada kandung kemih bayi saat lahir tapi bayi baru lahir mungkin tidak menge-
luarkan urine selama 12 jam. Berkemih sering terjadi setelah periode ini. Berkemih
6-10x dengan warna urine kuning jernih menunjukkan masukan cairan yang cukup.
Umumnya bayi cukup bulan mengeluarkan urine 15-16 ml/kg/hari. Untuk menjaga
bayi tetap bersih, hangat dan kering, maka setelah BAK harus diganti.
	 Petugas kesehatan dan orang tua harus mengetahui pola BAK yang normal agar
mengetahui asupan cairan yang masuk sesuai atau tidak.
Peran bidan yang dapat dilakukan yaitu :
1) Mengobservasi frekuensi dan warna dari BAK bayi.
2) Memberitahu ibu agar segera mengganti popok apabila bayi BAK
3) Memberitahu ibu pola BAK bayi yang benar
4) Memberitahu ibu cara mengobservasi frekuensi dari BAK bayi.
3. Tidur
	 Dalam 2 minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur. Sediakan selim-
ut dan ruangan yang hangat dan pastikan bayi tidak terlalu panas atau dingin. Bayi
baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata tidur selama 16 jam sehari. Pola tidur bayi
masih belum teratur karena jam biologis yang belum matang. Tetapi perlahan – la-
han akan bergeser sehingga lebih banyak waktu tidur di malam hari dibandingkan
dengan siang hari. Keluhan gangguan tidur biasanya datang dari orang tuanya yang
sulit menerima jam tidur bayi. Dikatakan bahwa orang tua kekurangan tidur 2 jam
setiap harinya hingga bayi berusia 5 bulan sampai 2 tahun, orang tua kehilangan 1
jam waktu tidur setiap malamnya.
	 Sehingga orang tua pun perlu menyiasati waktu tidurnya sesuai dengan pola tidur
bayi. Mulai usia 2 bulan bayi mulai lebih banyak tidur malam dibanding siang. Usia
3-6 bulan jumlah tidur pun semakin berkurang, kira-kira 3 kali dan terus berkurang
hingga 2 kali pada usia 6 – 12 bulan, menjelang 1 tahun biasanya bayi hanya perlu
tidur siang satu kali saja dengan total jumlah waktu tidur berkisar antara 12 – 14 jam.
Pastikan bayi tidur dengan aman :
1)	 Letakkan bayi pada permukaan rata yang tidak terlalu empuk. Pasang seprei atau
alas dengan cermat agar tidak mudah lepas
2)	 Jangan merokok disekitar bayi
3)	 Jangan biarkan bayi terlalu hangat, jangan berlebihan dalam membuntal bayi ke-
tika tidur.
4. Kebersihan Kulit
	 Muka, pantat dan tali pusat bayi perlu dibersihkan secara teratur. Mandi seluruh
tubuh setiap hari tidak harus selalu dilakukan. Selalu mencuci tangan sebelum dan
sesudah memegang bayi.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
7
	 Setiap kali popok basah / kotor daerah pantat dan lipat paha di basuh dan diker-
ingkan Dapat di berikan vaselin , minyak telon atau lation. Bayi dimandikan 1- 2kali
sehari , sebaiknya dimandikan sebelum disusui.
	 Tujuan memandikan bayi adalah membersihkan kulit tubuh bayi, merangsang pere-
daran darah bayi, mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat dan dapat memberi-
kan rasa nyaman dan segar.
	 Hal –hal yg harus diperhatikan pada saat memandikan bayi antara lain :
1)	 Kedaaan umum bayi baik
2)	 Usahakan bayi tidak kedinginan
3)	 Semua peralatan yang diperlukan harus dapat berada dekat bidan sehingga mu-
dah dicapai
4)	 Waktu penggunaan sampho atau sabun jangan sampai kena mata
5)	 Suhu air sesuai dengan suhu tubuh
6)	 Waktu memandikan bayi baru lahir adalah 6 jam setelah bayi lahir
7)	 Handuk dipakai untuk bayi tidak digunakan untuk anggota keluarga lain.
5. Kuku dan jari tangan
	 Kuku panjang dapat menyebabkan luka garukan pada kulit bayi yang sangat sensitif
terutama di wajah : infeksi Kuku sebaiknya dipotong atau diberi sarung tangan
6. Pakaian
	 Pakai dapat menjadi pembawa kuman, pakaian dan selimut harus dicuci dahulu lalu
distrika, pakai baru harus dapat dicuci dahulu.
7. Keamanan
	 Hal-hal yang harus di perhatikan dalam menjaga keamanan bayi adalah dengan den-
gan tetap menjaganya, jangan meninggalkan bayi tanpa adanya menunggu. Selain
itu, perlu dihindari untuk memberikan apapun ke mulut bayi selain ASI, karena bayi
bisa tersedak dan jangan menggunakan alat penghangat di tempat tidur bayi.
1)	 Jangan sekali-kali meninggalkan bayi tanpa ada yg menunggu
2)	 Jangan sekali-kali meninggalkan bayi dalam air, atau di tempat tidur, kursi atau
meja
3)	 Hindari pemberian apapun pada mulut bayi selain ASI, dapat tersedak
4)	 Baringkan bayi pada alas yg keras pada punggung dan sisi badannya
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
8. Tanda-Tanda Bahaya
	 Beberapa Tanda bahaya pada bayi baru lahir harus diwaspadai,deteksi lebih dini un-
tuk segera dilakukan penangananagar tidak mengancam nyawa bayi.beberapa tan-
da bahaya pada bayi baru lahir tersebut,antara lain:
1)	 Pernapasan sulit / lebih dari 60x/menit.
2)	 Terlalu hangat (>380C ) atau terlalu dingin (<360C )
3)	 Bayi kulit kering ( terutama 24 jam pertama ) berwarna biru , pucat atau memar.
4)	 Isapan saat menyusu lemah,rewel,sering muntah,dan mengatuk berlebihan.
5)	 Tali pusat merah,bengkak,keluar cairan,berbau busuk,dan berdarah
6)	 Mekoneum tidak keluar setelah 3 hari pertama setelah kelahiran
7)	 Terdapat tanda-tanda infeksi seperti suhu tubuh meningkat, merah, bengkak,bau
busuk, keluar cairan, dan pernafasan sulit.
8)	 Tidak BAB dalam 3 hari,tidak BAK dalam 24 jam,feses lembek atau ecair,sering
berwana hijau tua,dan terdapat lendir atau darah.
9)	Menggigil,rewel,lemas,mengantunk,kejang,tidak bisa tenang,menagis terus me-
nerus.kejang halus terus menerus
	 Jika muncul tanda-tanda bahaya,ajarkan ibu untuk:
1)	Memberikan penolongan pertama sesuai kebutuhan sampai bayi memperoleh
perawatan medis lanjutan.
2)	 Membawa bayi ke RS atau klinik terdekat untuk perawatan tindakan segera.
9.	 Penyuluhan Bayi Sebelum Pulang
	 Secara umum,bayi dapat dipulangkan apabila bayi dapat bernafas tanpa kesulitan
dan tidak ditemukan masalah lagi,atau perawatan bayi dapat dilanjutkan dengan
rawat jalan.
	 Perawatan tali pusatTelah banyak di lakukan uji klinis untuk membandingkan cara
perawatan tali pusat agar tidak terjadi peningkatan infeksi,yaitu dengan membiarkan
luka tali pusat terbuka dan membersihkan luka hanya dengan air bersih.
	 Bidan juga harus memberikan konseling pada ibu sebelum bayi di bawa pulang. Kon-
seling yang diberikan bidan yakni:
1)	 Pemberian ASI
2)	 Jaga kehangatan bayi
	 Berikan bayi kepada ibu secepat mungkin,karena kotak antara ibu dengan ku-
lit bayi sangat penting dalam rangka menghangatkan serta mempertahankan
panas tubuh bayi.apabila suhu bayi <36,5oC segera hangatlah bayi dengan teknik
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
9
metode kangguru.
3)	 Posisi Tidur yang tepat
4)	Imunisasi
	 Adalah suatu cara memproduksi imunitas aktif buatan untuk melindungi diri mel-
awan penyakit tertentu dengan cra memasukkan suatu zat dalam tubuh melalui
penyuntikan atau secara oral.
5)	 Perawatan harian atau rutin.
6)	 Pencegahan infeksi dan kecelakaan
	 Saat memulangkan Bayi, Bidan harus memastikan bayi yang sakit berat,sangat kecil
atau di beri minum Dengan alternatif lain,akan melakukan kunjungan tindak lanjut
Kondisi lingkungan mempengaruhi kapan dan berapa kali kunjungan tindak lanjut
dilakukan.bayi dengan masalah khusus harus ditindak lanjut,harus dipastikan telah
teratasi.hal lain yang harus dilakukan bidan pada saatkunjungan ulang antara lain
menilai keadaan umum bayi,menimbang berat badab bayi dan menilai pertumbu-
han bayi,memberikan KIE tentang masalah/kekhawatiran ibu,memberikan KIE ulang
mengenaicara menyusui,perawatan bayi baru lahir tanda bahaya ,pemanfaatan
puskesmas dan pemberian nutrisi.
10.	Bounding Attachment, Respon Ayah, Dan Sibling Rivalry
	 Apa yang saudara ketahui tentang Bounding attachment ?
	 Bounding Attachment
	 Istilah “ikatan batin” (bounding) di pakai untuk menggambarkan jalinan hubungan
antara orangtua dengan bayinya pada awal masa kelahiran bayi. Implikasi dari keingi-
nan untuk menunjukan kasih sayang kepada anaknya dapat menimbulkan rasa ber-
salah pada sebagian orang tua yang tidak menunjukan ikatan emosional yang kuat
dengan bayi mereka pada saat kelahirannya.
	 Istilah “ikatan batin” (bounding) di pakai untuk menggambarkan jalinan hubungan
antara orangtua dengan bayinya pada awal masa kelahiran bayi. Implikasi dari keingi-
nan untuk menunjukan kasih sayang kepada anaknya dapat menimbulkan rasa ber-
salah pada sebagian orang tua yang tidak menunjukan ikatan emosional yang kuat
dengan bayi mereka pada saat kelahirannya.
	 Kelahiran yang aman dan selamat, serta seorang bayi yang sehat akan membangkit-
kan emosi yang sangat bergejolak pada sebagian besar orang tua, bahkan penolong
persalinan. Upaya yang telah di lakukan selama beberapa jam sebelumnya sesaat
terlupakan pada saat ibu memandangi bayinya untuk pertama kalinya. Secara karak-
teristik, pertanyaan pertama yang timbul dalam benak ibu adalah mengenal jenis
kelaminbayi, kemudian cepat beralih ke keadaan / kesehatan bayi. Setelah mendapat
kepastian mengenal kedua hal tersebut, ibu akan segera beralih padapemeriksaan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
bayinya. Ibu akan memulai pemeriksaan bayinya dengan meneliti seluruh tubuh bay-
inya. Setelah itu, ibu akan mengelus tubuh bayi dengan seluruh tangannya Sebelum
merangkul seluruh tubuh bayi dengan tangannya, yang sering terjadi pada posisi
berhadapan muka sehingga kontak mata dapat terwujud. Ayah juga akan terlibat
dalam penyelidikan awal mengenai bayi baru mereka.
	 Jam pertama setelah kelahiran merupakan saat-saat yang sangat peka bagi ibu. Jam
pertama yang di maksud adalah suatu masa yang unik yang di sebut “masa sensitif
ibu” ketika keterikatan antara ibu dan bayi mulai terjalin. Ibu akan berbicara kepada
bayinya sambil mengomentari rupa dan tingkah laku bayinya kepada pasanganya,
keluarga, dan para penolong persalinan. Kontak yang erat dengan bayinya selama
waktu tersebut akan mempermudah proses penjalinan hubungan batin.
	 Respon Ayah
	
	 Banyak ayah yang merasa terperanjat sendiri melihat respon emosional mereka yang
mendalam terhdapkelahiran bayinya. Kadang kadang reaksi seorang laki-laki lebih
dari reaksi istrinya atau pasanganya yang mungkin sedikit keletihan pada awalnya.
	 Ayah merasakan kepuasan dan kebanggan yang mendalam , perasaan gembira, dan
keinginan menyentuh serta menggendong bayi dan istrinya. Kemesraan diantara
ayah dan ibu pada saat saat seperti ini dapat meluas dan mencakup bayi baru mere-
ka di dalam kelompok keluarga yang eksklusif.
	 Keterlibatan ayah dalam proses kelahiran bayi, misalnya ikut mengklem tali 	
pusat atau memandikan bayi, telah di perkenalkan sejak awal di beberapa pusat per-
salinan untuk membantu meningkatkan dan memperkokoh hubungan antara bayi
dan ayah. Bidan dapat membantu mewujudkan awal hubungan kasih sayang ini den-
gan mendorong kedua orang tua untuk menangani dan memeriksa bayi mereka,
memberi komentar positif tentang bayi tersebut, dan memeriksa bayi bersama den-
gan kedua orang tuanya.
	 Privasi untuk berbicara, menyentuh, dan berkumpul bersama bayinyamerupakan hak
istimewa bagi sebagian besar orang tua sehingga mereka dapat menikmati kebersa-
maan mereka tanpa merasa apakah bayi mereka lahir dirumah atau rumah sakit.
Bidan hendaknya pekaterhadap kebutuhan yang tidak diutarakan ini dan membiar-
kan keluarga tersebut berkumpul sejenak, sebelum melakukan asuhan selanjutnya
bagi bayi tersebut.
	 Sibling Rivalry
	
	 Sibling rivalry adalah bentuk prilaku anak yang memiliki adik baru. Anak cenderung
bersikap lebih nakal karena merasa cemburu dan tersaingi atas kehadiran adiknya,
terlebih lagi ketika ia melihat ibunya sedang bersama adiknya. Perilaku ini biasanya
di tunjukan untuk menarik perhatian ibu dan biasanya muncul pada anak anak usia
12 - 18 bulan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
11
Bayi baru lahir karena masih adaptasi dengan lingkunganya, sehingga segala keperluan-
ya mulai dari pemberian nutrisi, eliminasi, higiene, keamanan, harus mendapat perha-
tian yang serius dari orang tua/keluarga juga bidan yang merawatnya.Bounding attach-
ment adalah sesuatu yang sangat penting dan sangat mempengaruhi untuk tumbuh
dan berkembang.
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
Pilihlah :
A. Jika jawaban 1,2 dan 3 benar
B. Jika jawaban 1 dan 3 benar
C. Jika jawaban 2 dan 4 benar
D. Jika hanya 4 saja yang benar
E. Jika semua benar
1.	 Pemberian makan / nutrisi yang terbaik untuk bayi usia 6 minggu pertama ada-
lah.....
A.	 Susu formula
B.	 Air susu ibu (ASI)
C.	 Empeng jika ASI belum keluar
D.	 Air tajin
E.	 Pisang yang di lumatkan
2.	 Hal –hal yang tidak boleh dilakukan pada bayi usia 6 minggu pertama...
A.	 Memberi empeng pada bayi
B.	 Memberikan susu formula padahal ASI sudah keluar
C.	 Memberi ASI jika bayi menangis
D.	 Memijat pada bagian punggung
E.	 Memijat pada bagian exstrimitas
3.	 Bayi biasanya mulai berkemih dalam .........jam pertama kehidupanya.
A.	 40 jam
B.	 45 jam
C.	 48 jam
D.	 36 jam
E.	 42 jam
4.	 Kebersihan yang tidak di jaga pada bayi akan menyebabkan...
A.	 Resiko lecet. Ruam popok
B.	 Infeksi saluran kencing
C.	 Bayi rewel terus
D.	 Bayi gatal-gatal
E.	 Bayi sakit
5.	 Prinsip yang perlu diperhatikan pada kebersihan bayi...
1.	 Jaga bayi agar tetap hangat
2.	 Jaga bayi agar tetap aman dan selamat
3.	 Susu cair boleh terlalu panas / dingin
4.	 Harus ada simpanan air yang banyak
Evaluasi
Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
13
6.	 Peran bidan didalam menjaga keamanan bayi adalah...
1.	 Dijaga dari trauma dan infeksi
2.	 Dijaga dari ketidaksterilan dan infeksi nosokomial
3.	 Bayi di letakan di tempat aman dan nyaman
4.	 Tidakmeletakan barang-barang
7.	 Hal-hal yang bisa dilaksanakan untuk menjaga keamanan bayi dari penyakit / infek-
si...
1.	 Memakai desinfeksi
2.	 Mencuci tangan
3.	 Pakaian bayi selalu disetrika
4.	 Menggunakan sarung tangan
8.	 Yang bukan termasuk tanda bahaya pada BBL (Bayi Baru Lahir)...
1.	 Pernafasan lebih dari 60 x / menit
2.	 Sub febris
3.	 Warna kulit kuning , biru, pucat
4.	 Tidak mau minum ASI
9.	 Ikatan kasih sayang antara ibu dan anak yang penting dan menarik sepanjang ke-
hidupan manusia disebut dengan...
A.	 Sibling rivalry
B.	 Belaian kasih
C.	 Bounding to baby
D.	 Bounding Attachment
E.	 Baby is love
10.	Beberapa tingkah laku bayi yang memperlancar kasih sayang orang tua / proses
attachment.antara lain..
1.	Tersenyum
2.	 Bersuara, menangis waktu lapar
3.	 Pandangan tajam, ada kontak mata
4.	 Menolak di gendong orang lain
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
	 UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT KEGIATAN BELAJAR 4
	
	 Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada ba-
gian akhir Kegiatan Belajar 4, kemudian hitunglah jumlah jawaban yang benar! Jika
jawaban yang benar adalah:
	
	 90% - 100%		 : baik sekali
	 80% - 89%		 : baik
	 70% -79%		 : cukup
	 kurang dari 70%	 : kurang
	 Kalau Anda memiliki tingkat pencapaian 80% ke atas, maka hasil Anda Bagus! Anda
telah menyelesaikan Kegiatan Belajar 3 ini dan anda dapat melanjutkan mempela-
jari Modul 4. Tetapi jika pencapaian Anda kurang dari 80%, maka sebaiknya ulangi-
lah Kegiatan Belajar 3, terutama bagian-bagian yang belum Anda kuasai!
	
	 Jelaskan bagaimana peran saudara dalam melaksanakan bounding attachmen dan
asuhan primer bayi 2-6 minggu pertama,buatlah rangkumannya dan laporkan pada
pembimbing saudara!
Tugas Mandiri
Tuliskan apa yang anda ketahui
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasowik15
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasFebrian Dini
 
Askeb bbl dg asfiksia
Askeb bbl dg asfiksiaAskeb bbl dg asfiksia
Askeb bbl dg asfiksiaChiyapuri
 
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Robekan jalan lahir
Robekan jalan lahirRobekan jalan lahir
Robekan jalan lahirdhewychabi
 
MAKALAH JEJAS PERSALINAN.pdf
MAKALAH JEJAS PERSALINAN.pdfMAKALAH JEJAS PERSALINAN.pdf
MAKALAH JEJAS PERSALINAN.pdfyusup firmawan
 
Bounding attachment
Bounding attachment Bounding attachment
Bounding attachment Erlina Wati
 
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasAsuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasLilis c'Ben
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1AjEn9
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalAffiZakiyya
 
3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx
3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx
3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptxParamithaAmelia
 
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatalmartaagustinasirait
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Muda
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan MudaPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Muda
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Mudapjj_kemenkes
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananAl-Ikhlas14
 
Soal bimbingan kompetetnsi kehamilan patologis
Soal bimbingan kompetetnsi kehamilan patologisSoal bimbingan kompetetnsi kehamilan patologis
Soal bimbingan kompetetnsi kehamilan patologisjuniandrianirangkuti
 

What's hot (20)

askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
Askeb bbl dg asfiksia
Askeb bbl dg asfiksiaAskeb bbl dg asfiksia
Askeb bbl dg asfiksia
 
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Robekan jalan lahir
Robekan jalan lahirRobekan jalan lahir
Robekan jalan lahir
 
MAKALAH JEJAS PERSALINAN.pdf
MAKALAH JEJAS PERSALINAN.pdfMAKALAH JEJAS PERSALINAN.pdf
MAKALAH JEJAS PERSALINAN.pdf
 
Bounding attachment
Bounding attachment Bounding attachment
Bounding attachment
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasAsuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
 
3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx
3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx
3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx
 
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Komplikasi persalinan
Komplikasi persalinanKomplikasi persalinan
Komplikasi persalinan
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Muda
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan MudaPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Muda
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Muda
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
 
Soal bimbingan kompetetnsi kehamilan patologis
Soal bimbingan kompetetnsi kehamilan patologisSoal bimbingan kompetetnsi kehamilan patologis
Soal bimbingan kompetetnsi kehamilan patologis
 

Viewers also liked

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBLASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBLIra Aryanti
 
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
ASUHAN NEONATUS BAYI BARU LAHIR NRB/IV
ASUHAN NEONATUS BAYI BARU LAHIR NRB/IVASUHAN NEONATUS BAYI BARU LAHIR NRB/IV
ASUHAN NEONATUS BAYI BARU LAHIR NRB/IVmolee29
 
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
 
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan program
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan programAsuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan program
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan programekaarum
 
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasAsuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasintan kurniawati
 
Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
Modul 1 kb 4 asuhan  bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitasModul 1 kb 4 asuhan  bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitaspjj_kemenkes
 
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
5. asuhan kebidanan bayi baru lahirpjj_kemenkes
 

Viewers also liked (10)

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBLASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
 
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
ASUHAN NEONATUS BAYI BARU LAHIR NRB/IV
ASUHAN NEONATUS BAYI BARU LAHIR NRB/IVASUHAN NEONATUS BAYI BARU LAHIR NRB/IV
ASUHAN NEONATUS BAYI BARU LAHIR NRB/IV
 
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
 
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan program
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan programAsuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan program
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan program
 
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasAsuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
 
Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
Modul 1 kb 4 asuhan  bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitasModul 1 kb 4 asuhan  bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
 
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
 

Similar to Asuhan Primer Bayi

Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Asuhan bayi usia 2 6
Asuhan bayi usia 2 6Asuhan bayi usia 2 6
Asuhan bayi usia 2 6Febrian Dini
 
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Materi 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdf
Materi 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdfMateri 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdf
Materi 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdfPUSKESMASDAGANGAN
 
Makalah perkembangan bayi
Makalah perkembangan bayiMakalah perkembangan bayi
Makalah perkembangan bayiNurulYusniyati
 
Kb 3 konseling bagi ibu
Kb 3 konseling bagi ibuKb 3 konseling bagi ibu
Kb 3 konseling bagi ibupjj_kemenkes
 
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirKb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirpjj_kemenkes
 
Proposal Penelitian
Proposal PenelitianProposal Penelitian
Proposal PenelitianYayu Ferdian
 
ANATOMI DAN FUNGSI CHILDBEARING DAN MENGAPLIKASIKAN PADA PRAKTIK NORMAL KEBID...
ANATOMI DAN FUNGSI CHILDBEARING DAN MENGAPLIKASIKAN PADA PRAKTIK NORMAL KEBID...ANATOMI DAN FUNGSI CHILDBEARING DAN MENGAPLIKASIKAN PADA PRAKTIK NORMAL KEBID...
ANATOMI DAN FUNGSI CHILDBEARING DAN MENGAPLIKASIKAN PADA PRAKTIK NORMAL KEBID...putrirw1
 
motivasi edukasi to Ibu Hamil.pptxfrom bangka belitung
motivasi edukasi to Ibu Hamil.pptxfrom bangka belitungmotivasi edukasi to Ibu Hamil.pptxfrom bangka belitung
motivasi edukasi to Ibu Hamil.pptxfrom bangka belitungariliendy
 
asuhan neonatus ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatus
asuhan neonatus  ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatusasuhan neonatus  ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatus
asuhan neonatus ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatusKamilatulKhuriyah
 
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITASASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITASNindi Yulianti
 
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirKb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirpjj_kemenkes
 
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxGIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxImamMunandar38
 
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirKb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirpjj_kemenkes
 

Similar to Asuhan Primer Bayi (20)

Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Asuhan bayi usia 2 6
Asuhan bayi usia 2 6Asuhan bayi usia 2 6
Asuhan bayi usia 2 6
 
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatusPemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
 
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatusPemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
 
Materi 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdf
Materi 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdfMateri 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdf
Materi 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdf
 
Makalah perkembangan bayi
Makalah perkembangan bayiMakalah perkembangan bayi
Makalah perkembangan bayi
 
Kb 3 konseling bagi ibu
Kb 3 konseling bagi ibuKb 3 konseling bagi ibu
Kb 3 konseling bagi ibu
 
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirKb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
 
Proposal Penelitian
Proposal PenelitianProposal Penelitian
Proposal Penelitian
 
Pmt
PmtPmt
Pmt
 
ANATOMI DAN FUNGSI CHILDBEARING DAN MENGAPLIKASIKAN PADA PRAKTIK NORMAL KEBID...
ANATOMI DAN FUNGSI CHILDBEARING DAN MENGAPLIKASIKAN PADA PRAKTIK NORMAL KEBID...ANATOMI DAN FUNGSI CHILDBEARING DAN MENGAPLIKASIKAN PADA PRAKTIK NORMAL KEBID...
ANATOMI DAN FUNGSI CHILDBEARING DAN MENGAPLIKASIKAN PADA PRAKTIK NORMAL KEBID...
 
motivasi edukasi to Ibu Hamil.pptxfrom bangka belitung
motivasi edukasi to Ibu Hamil.pptxfrom bangka belitungmotivasi edukasi to Ibu Hamil.pptxfrom bangka belitung
motivasi edukasi to Ibu Hamil.pptxfrom bangka belitung
 
asuhan neonatus ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatus
asuhan neonatus  ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatusasuhan neonatus  ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatus
asuhan neonatus ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatus
 
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITASASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITAS
 
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirKb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
 
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxGIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
 
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirKb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 

Recently uploaded (19)

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 

Asuhan Primer Bayi

  • 1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 NURLAILIS SAADAH Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 4 Konsep Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan anak Pra Sekolah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah MODUL KEGIATAN BELAJAR 3 PERAN BIDAN DALAM ASUHAN PRIMER NEONATUS DAN BAYI USIA 2 - 6 MINGGU PERTAMA
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan i Kata Pengantar Mata kuliah ini memberi kemampuan pada peserta didik untuk memberikan Asuhan pada neonatus,bayi,balita dan anak prasekolah yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan keterampilan. Mata Kuliah ini Menjelaskan tentang konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus,bayi dan balita, konsep dasar rawat gabung, peran bidan dalam asuhan primer neonatus dan bayi. Setelah mempelajari modul ini mahasiswa saudara akan dapat : 1) Menjelaskan Konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi,2) Konsep dasar rawat gabung,3). Melaksanakan peran bidan dalam asuhan primer neonatus dan bayi 2 – 6 minggu. Pemahaman tentang pengertian neonatus ,fisiologi neonatus, dan kebutuhan neonatus akan dapat mendukung mahasiswa dalam mempelajari konsep dasar pencegahan, konsep dasar rawat gabung, dan memberikan asuhan primer. Gambar : Pengecekan cabang bayi
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 1 Mata kuliah ini memberi kemampuan pada peserta didik untuk memberikan Asuhan pada neonatus,bayi,balita dan anak prasekolah yang didasari oleh pengetahuan,sikap dan keterampilan. Mata Kuliah ini Menjelaskan tentang konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus,- bayi dan balita, konsep dasar rawat gabung, peran bidan dalam asuhan primer neona- tus dan bayi. Modul ini di kemas dalam 3 kegiatan belajar dan masing-masing kegiatan belajar waktu yang di tempuh berbeda –beda sesuai dengan banyak dan sedikitnya yang di bahas. Adapun Pembagian kegiatan belajar sebagai berikut : Kegiatan belajar 1 : Konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi. Kegiatan belajar 2 : Konsep dasar rawat gabung Kegiatan belajar 3 : Peran Bidan dalam asuhan primer neonatus dan bayi 2 – 6 minggu Setelah mempelajari modul ini mahasiswa saudara akan dapat : 1) Menjelaskan Konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi, 2) Konsep dasar rawat gabung, 3) Melaksanakan peran bidan dalam asuhan primer neonatus dan bayi 2 – 6 minggu. Pemahaman tentang pengertian neonatus ,fisiologi neonatus, dan kebutuhan neonatus akan dapat mendukung mahasiswa dalam mempelajari konsep dasar pencegahan, kon- sep dasar rawat gabung, dan memberikan asuhan primer. Proses pembelajaran tentang konsep dasar asuhan neonatus yang sedang anda miliki sekarang Dapat berjalan dengan baik dan lancar bila anda mengikuti langkah2 belajar sebagai berikut : 1. Baca dan pahami batasan neonatus, bayi dan balita. 2. Pahami tentang infeksi secara umum 3. Memahami Tentang penyakit infeksi pada neonatus 4. Memahami tentang pencegahan Penyakit Pendahuluan
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 2 Diharapkan agar petunjuk-petunjuk diatas dilaksanakan dengan penuh kedisiplinan se- hingga saudara dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan harapan. Baiklah saudara peserta pendidikan jarak jauh, selamat belajar , semoga anda sukses dalam memahami uraian dalam modul ini sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan dengan hasil yang optimal.
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 3 Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini saudara diharapkan mampu menjelaskan peran bidan dalam asuhan primer neonatus dan bayi usia 2-6 minggu pertama kelahiran. Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini saudara akan dapat 1. Menjelaskan asuhan primer pada bayi usia 2-6 minggu 2. Menjelaskan bounding attachment,respon ayah, dan sibling rivalry Dalam kegiatan belajar ini saudara akan mempelajari tentang : 1. Menjelaskan asuhan primer pada bayi usia 2-6 minggu, 2. Menjelaskan bounding attachment,respon ayah, dan sibling rivalry Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok - Pokok Materi Kegiatan Belajar 3 PERAN BIDAN DALAM ASUHAN PRIMER NEONATUS DAN BAYI USIA 2 - 6 MINGGU PERTAMA
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 Menurut saudara apa peran bidan dalam melaksanakan asuhan primer bayi 2-6 minggu? Asuhan primer pada Bayi Usia 2-6 Minggu Asuhan pada bayi 2-6 minggu setelah lahir harus dilakukan secara menyeluruh. Asu- han pada bayi 2-6 minggu juga harus diinformasikan dan diajarkan kepada orang tua bayi, sehingga saat kembali ke rumah orang tua sudah siap dan dapat melaksanakan- nya sendiri. Menurut UNICEF, ASI eksklusif dapat menekan angka kematian bayi di Indonesia. UNICEF menyatakan bahwa 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian anak balita di dunia setiap tahun bisa dicegah melalui pemberian ASI eksklusif selama enam bulan sejak lahir tanpa memberikan makanan dan minuman tambahan kepada bayi Pemberian ASI saja cukup. Pada periode usia 0-6 bulan, kebutuhan gizi bayi baik kual- itas maupun kuantitas terpenuhinya dari ASI saja, tanpa harus diberikan makanan ataupun minuman lainnya. Pemberian makanan lain akan mengganggu produksi ASI dan mengurangi kemampuan bayi untuk menghisap. Bayi mulai memiliki pola elimi- nasi pada minggu kedua kehidupannya. Orang tua harus mengetahui pola eliminasi bayinya agar mengetahui keadaan bayi. Kebutuhan Bayi Usia 2-6 Hari 1. Minum (Pemberian ASI) ASI memiliki konsentrasi zat besi, kalsium dan zink yang sangat rendah. Namun, semua unsur ini memiliki bioavibilitas sangat tinggi sehingga, diaborpsi secara efisien. Bayi- bayi yang mendapatkan ASI tidak memerlukan suplemen zat besi sampai usia 4-6 bu- lan, ketika simpanan prenatal telah habis digunakan untuk pertumbuhan yang pesat. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi yang nilainya tidak bisa diganti- kan oleh apapun juga. Pemberian ASI ikut memegang peranan dalam menghasilkan manusia yang berkualitas. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan alamiah un- tuk bayi. Menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak ber- hasil menyusui atau menghentikan menyusui lebih dini sebelum usia enam bulan. Kebutuhan cairan pada tiap bayi berbeda. Pada umumnya cairan yang diberikan pada hari pertama 60 ml/kg BB dan setiap hari ditambah sehingga pada hari ke-14 dicapai 200 ml/Kg BB sehari . ASI adalah cairan terbaik dalam memenuhi nutrisi dan cairan bayi baru lahir , bayi disusui segera setelah lahir , menyusui bayi dapat dilakukan se- Uraian Materi
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 5 tiap 4 jam atau sesuai dengan keinginan bayi ( lebih dianjurkan) pada payudara kiri dan kanan secara bergantian. Bila memerlukan susu tambahan maka perlu memper- timbangkan : jumlah yg tepat, hygiene dan steril, serta susu harus hangat. 2. Eliminasi A. Buang Air Besar (BAB) Bayi biasanya dalam 3 hari pertama BAB, tinja masih mekonium dan normalnya bayi BAB paling sedikit 1x sehari. Untuk membersihkannya gunakan air bersih hangat dan sabun. Frekuensi BAB normal bervariasi pada satu bayi dengan bayi lain. Pada bayi yang hanya diberi ASI, rata-rata 3-6 kali BAB. BAB bayi yang diberi ASI umumnya berwarna kuning emas. Frekuensi BAB tidak normal yaitu setelah 2 hari tidak BAB atau BAB tiga hari 1 kali dan lebih dari 7 kali sehari. Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu . Feses transisi (kecil-kecil berwarna coklat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan sejak ketiga sampai keenam. Bayi baru lahir yang diberikan makan lebih awal akan lebih cepat mengeluarkan tinja daripada bayi yang diberi makan kemudian. Tinja dari bayi yang disusui lebih lunak berwarna kuning emas dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi. Bagi bayi apabila defekasi setelah diberi makan defekasi 1 x 3 atau 4 hari walaupun demikian konsistensi tinja tetap lunak dan tidak berben- tuk. Tinja dari bayi yang minum susu botol berbentuk namun tetap lunak, ber- warna kuning pucat dan memiliki bau yang khas. Tinja ini cenderung mengiritasi kulit bayi. Jumlah tinja akan berkurang pada minggu kedua dari 5 atau 6x defekasi setiap hari (1x defekasi setiap kali diberi makan) menjadi 1 atau 2x sehari. Bayi mulai memiliki pola defekasi pada minggu kedua kehidupannya. Dengan tambah- an makanan padat tinja bayi akan menyerupai tinja orang dewasa. Bila bayi yang sudah minum susu formula mengeluarkan feses berbentuk cair, hal itu perlu dicurigai. Bisa jadi bayi alergi terhadap susu formula yang dikonsum- sinya atau susu tercampur bakteri yang mengganggu usus. Kesulitan mendeteksi normal tidaknya feses akan terjadi bila ibu memberikan ASI yang diselang seling susu formula. Misalnya akan sulit menentukan apakah feses yang cair/mencret itu berasal dari susu atau susu formula. Kalau mencretnya karena minum ASI, ini normal-normal saja karena sistem pencernaanya memang belum sempurna. Tetap susui bayi agar ia tidak mengalami dehidrasi. Tapi bila mencretnya disertai keluhan demam, muntah atau keluhan lain dan jumlahnya sangat banyak atau mancur, berarti memang ada masalah pada bayi. Bayi yang pencernaannya normal akan BAB pada 24 jam pertama setelah lahir. BAB pertama ini disebut mekonium. Biasanya berwarna hitam kehijauan dan lengket seperti aspal yang merupakan produk dari sel – sel yang diproduksi da- lam saluran cerna selama bayi berada dalam kandungan. BAB pertama dalam 24 jam penting artinya, karena menjadi indikasi apakah pencernaannya normal atau tidak. Frekuensi BAB yang sering bukan berarti pencernaannya terganggu.
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 6 B. Buang Air Kecil (BAK) Fungsi ginjal yang mirip dengan fungsi yang dimiliki pada orang dewasa belum ter- bentuk pada tahun kedua yang dimiliki oleh bayi. Biasanya sejumlah kecil urine ter- dapat pada kandung kemih bayi saat lahir tapi bayi baru lahir mungkin tidak menge- luarkan urine selama 12 jam. Berkemih sering terjadi setelah periode ini. Berkemih 6-10x dengan warna urine kuning jernih menunjukkan masukan cairan yang cukup. Umumnya bayi cukup bulan mengeluarkan urine 15-16 ml/kg/hari. Untuk menjaga bayi tetap bersih, hangat dan kering, maka setelah BAK harus diganti. Petugas kesehatan dan orang tua harus mengetahui pola BAK yang normal agar mengetahui asupan cairan yang masuk sesuai atau tidak. Peran bidan yang dapat dilakukan yaitu : 1) Mengobservasi frekuensi dan warna dari BAK bayi. 2) Memberitahu ibu agar segera mengganti popok apabila bayi BAK 3) Memberitahu ibu pola BAK bayi yang benar 4) Memberitahu ibu cara mengobservasi frekuensi dari BAK bayi. 3. Tidur Dalam 2 minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur. Sediakan selim- ut dan ruangan yang hangat dan pastikan bayi tidak terlalu panas atau dingin. Bayi baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata tidur selama 16 jam sehari. Pola tidur bayi masih belum teratur karena jam biologis yang belum matang. Tetapi perlahan – la- han akan bergeser sehingga lebih banyak waktu tidur di malam hari dibandingkan dengan siang hari. Keluhan gangguan tidur biasanya datang dari orang tuanya yang sulit menerima jam tidur bayi. Dikatakan bahwa orang tua kekurangan tidur 2 jam setiap harinya hingga bayi berusia 5 bulan sampai 2 tahun, orang tua kehilangan 1 jam waktu tidur setiap malamnya. Sehingga orang tua pun perlu menyiasati waktu tidurnya sesuai dengan pola tidur bayi. Mulai usia 2 bulan bayi mulai lebih banyak tidur malam dibanding siang. Usia 3-6 bulan jumlah tidur pun semakin berkurang, kira-kira 3 kali dan terus berkurang hingga 2 kali pada usia 6 – 12 bulan, menjelang 1 tahun biasanya bayi hanya perlu tidur siang satu kali saja dengan total jumlah waktu tidur berkisar antara 12 – 14 jam. Pastikan bayi tidur dengan aman : 1) Letakkan bayi pada permukaan rata yang tidak terlalu empuk. Pasang seprei atau alas dengan cermat agar tidak mudah lepas 2) Jangan merokok disekitar bayi 3) Jangan biarkan bayi terlalu hangat, jangan berlebihan dalam membuntal bayi ke- tika tidur. 4. Kebersihan Kulit Muka, pantat dan tali pusat bayi perlu dibersihkan secara teratur. Mandi seluruh tubuh setiap hari tidak harus selalu dilakukan. Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 7 Setiap kali popok basah / kotor daerah pantat dan lipat paha di basuh dan diker- ingkan Dapat di berikan vaselin , minyak telon atau lation. Bayi dimandikan 1- 2kali sehari , sebaiknya dimandikan sebelum disusui. Tujuan memandikan bayi adalah membersihkan kulit tubuh bayi, merangsang pere- daran darah bayi, mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat dan dapat memberi- kan rasa nyaman dan segar. Hal –hal yg harus diperhatikan pada saat memandikan bayi antara lain : 1) Kedaaan umum bayi baik 2) Usahakan bayi tidak kedinginan 3) Semua peralatan yang diperlukan harus dapat berada dekat bidan sehingga mu- dah dicapai 4) Waktu penggunaan sampho atau sabun jangan sampai kena mata 5) Suhu air sesuai dengan suhu tubuh 6) Waktu memandikan bayi baru lahir adalah 6 jam setelah bayi lahir 7) Handuk dipakai untuk bayi tidak digunakan untuk anggota keluarga lain. 5. Kuku dan jari tangan Kuku panjang dapat menyebabkan luka garukan pada kulit bayi yang sangat sensitif terutama di wajah : infeksi Kuku sebaiknya dipotong atau diberi sarung tangan 6. Pakaian Pakai dapat menjadi pembawa kuman, pakaian dan selimut harus dicuci dahulu lalu distrika, pakai baru harus dapat dicuci dahulu. 7. Keamanan Hal-hal yang harus di perhatikan dalam menjaga keamanan bayi adalah dengan den- gan tetap menjaganya, jangan meninggalkan bayi tanpa adanya menunggu. Selain itu, perlu dihindari untuk memberikan apapun ke mulut bayi selain ASI, karena bayi bisa tersedak dan jangan menggunakan alat penghangat di tempat tidur bayi. 1) Jangan sekali-kali meninggalkan bayi tanpa ada yg menunggu 2) Jangan sekali-kali meninggalkan bayi dalam air, atau di tempat tidur, kursi atau meja 3) Hindari pemberian apapun pada mulut bayi selain ASI, dapat tersedak 4) Baringkan bayi pada alas yg keras pada punggung dan sisi badannya
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 8 8. Tanda-Tanda Bahaya Beberapa Tanda bahaya pada bayi baru lahir harus diwaspadai,deteksi lebih dini un- tuk segera dilakukan penangananagar tidak mengancam nyawa bayi.beberapa tan- da bahaya pada bayi baru lahir tersebut,antara lain: 1) Pernapasan sulit / lebih dari 60x/menit. 2) Terlalu hangat (>380C ) atau terlalu dingin (<360C ) 3) Bayi kulit kering ( terutama 24 jam pertama ) berwarna biru , pucat atau memar. 4) Isapan saat menyusu lemah,rewel,sering muntah,dan mengatuk berlebihan. 5) Tali pusat merah,bengkak,keluar cairan,berbau busuk,dan berdarah 6) Mekoneum tidak keluar setelah 3 hari pertama setelah kelahiran 7) Terdapat tanda-tanda infeksi seperti suhu tubuh meningkat, merah, bengkak,bau busuk, keluar cairan, dan pernafasan sulit. 8) Tidak BAB dalam 3 hari,tidak BAK dalam 24 jam,feses lembek atau ecair,sering berwana hijau tua,dan terdapat lendir atau darah. 9) Menggigil,rewel,lemas,mengantunk,kejang,tidak bisa tenang,menagis terus me- nerus.kejang halus terus menerus Jika muncul tanda-tanda bahaya,ajarkan ibu untuk: 1) Memberikan penolongan pertama sesuai kebutuhan sampai bayi memperoleh perawatan medis lanjutan. 2) Membawa bayi ke RS atau klinik terdekat untuk perawatan tindakan segera. 9. Penyuluhan Bayi Sebelum Pulang Secara umum,bayi dapat dipulangkan apabila bayi dapat bernafas tanpa kesulitan dan tidak ditemukan masalah lagi,atau perawatan bayi dapat dilanjutkan dengan rawat jalan. Perawatan tali pusatTelah banyak di lakukan uji klinis untuk membandingkan cara perawatan tali pusat agar tidak terjadi peningkatan infeksi,yaitu dengan membiarkan luka tali pusat terbuka dan membersihkan luka hanya dengan air bersih. Bidan juga harus memberikan konseling pada ibu sebelum bayi di bawa pulang. Kon- seling yang diberikan bidan yakni: 1) Pemberian ASI 2) Jaga kehangatan bayi Berikan bayi kepada ibu secepat mungkin,karena kotak antara ibu dengan ku- lit bayi sangat penting dalam rangka menghangatkan serta mempertahankan panas tubuh bayi.apabila suhu bayi <36,5oC segera hangatlah bayi dengan teknik
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 9 metode kangguru. 3) Posisi Tidur yang tepat 4) Imunisasi Adalah suatu cara memproduksi imunitas aktif buatan untuk melindungi diri mel- awan penyakit tertentu dengan cra memasukkan suatu zat dalam tubuh melalui penyuntikan atau secara oral. 5) Perawatan harian atau rutin. 6) Pencegahan infeksi dan kecelakaan Saat memulangkan Bayi, Bidan harus memastikan bayi yang sakit berat,sangat kecil atau di beri minum Dengan alternatif lain,akan melakukan kunjungan tindak lanjut Kondisi lingkungan mempengaruhi kapan dan berapa kali kunjungan tindak lanjut dilakukan.bayi dengan masalah khusus harus ditindak lanjut,harus dipastikan telah teratasi.hal lain yang harus dilakukan bidan pada saatkunjungan ulang antara lain menilai keadaan umum bayi,menimbang berat badab bayi dan menilai pertumbu- han bayi,memberikan KIE tentang masalah/kekhawatiran ibu,memberikan KIE ulang mengenaicara menyusui,perawatan bayi baru lahir tanda bahaya ,pemanfaatan puskesmas dan pemberian nutrisi. 10. Bounding Attachment, Respon Ayah, Dan Sibling Rivalry Apa yang saudara ketahui tentang Bounding attachment ? Bounding Attachment Istilah “ikatan batin” (bounding) di pakai untuk menggambarkan jalinan hubungan antara orangtua dengan bayinya pada awal masa kelahiran bayi. Implikasi dari keingi- nan untuk menunjukan kasih sayang kepada anaknya dapat menimbulkan rasa ber- salah pada sebagian orang tua yang tidak menunjukan ikatan emosional yang kuat dengan bayi mereka pada saat kelahirannya. Istilah “ikatan batin” (bounding) di pakai untuk menggambarkan jalinan hubungan antara orangtua dengan bayinya pada awal masa kelahiran bayi. Implikasi dari keingi- nan untuk menunjukan kasih sayang kepada anaknya dapat menimbulkan rasa ber- salah pada sebagian orang tua yang tidak menunjukan ikatan emosional yang kuat dengan bayi mereka pada saat kelahirannya. Kelahiran yang aman dan selamat, serta seorang bayi yang sehat akan membangkit- kan emosi yang sangat bergejolak pada sebagian besar orang tua, bahkan penolong persalinan. Upaya yang telah di lakukan selama beberapa jam sebelumnya sesaat terlupakan pada saat ibu memandangi bayinya untuk pertama kalinya. Secara karak- teristik, pertanyaan pertama yang timbul dalam benak ibu adalah mengenal jenis kelaminbayi, kemudian cepat beralih ke keadaan / kesehatan bayi. Setelah mendapat kepastian mengenal kedua hal tersebut, ibu akan segera beralih padapemeriksaan
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 bayinya. Ibu akan memulai pemeriksaan bayinya dengan meneliti seluruh tubuh bay- inya. Setelah itu, ibu akan mengelus tubuh bayi dengan seluruh tangannya Sebelum merangkul seluruh tubuh bayi dengan tangannya, yang sering terjadi pada posisi berhadapan muka sehingga kontak mata dapat terwujud. Ayah juga akan terlibat dalam penyelidikan awal mengenai bayi baru mereka. Jam pertama setelah kelahiran merupakan saat-saat yang sangat peka bagi ibu. Jam pertama yang di maksud adalah suatu masa yang unik yang di sebut “masa sensitif ibu” ketika keterikatan antara ibu dan bayi mulai terjalin. Ibu akan berbicara kepada bayinya sambil mengomentari rupa dan tingkah laku bayinya kepada pasanganya, keluarga, dan para penolong persalinan. Kontak yang erat dengan bayinya selama waktu tersebut akan mempermudah proses penjalinan hubungan batin. Respon Ayah Banyak ayah yang merasa terperanjat sendiri melihat respon emosional mereka yang mendalam terhdapkelahiran bayinya. Kadang kadang reaksi seorang laki-laki lebih dari reaksi istrinya atau pasanganya yang mungkin sedikit keletihan pada awalnya. Ayah merasakan kepuasan dan kebanggan yang mendalam , perasaan gembira, dan keinginan menyentuh serta menggendong bayi dan istrinya. Kemesraan diantara ayah dan ibu pada saat saat seperti ini dapat meluas dan mencakup bayi baru mere- ka di dalam kelompok keluarga yang eksklusif. Keterlibatan ayah dalam proses kelahiran bayi, misalnya ikut mengklem tali pusat atau memandikan bayi, telah di perkenalkan sejak awal di beberapa pusat per- salinan untuk membantu meningkatkan dan memperkokoh hubungan antara bayi dan ayah. Bidan dapat membantu mewujudkan awal hubungan kasih sayang ini den- gan mendorong kedua orang tua untuk menangani dan memeriksa bayi mereka, memberi komentar positif tentang bayi tersebut, dan memeriksa bayi bersama den- gan kedua orang tuanya. Privasi untuk berbicara, menyentuh, dan berkumpul bersama bayinyamerupakan hak istimewa bagi sebagian besar orang tua sehingga mereka dapat menikmati kebersa- maan mereka tanpa merasa apakah bayi mereka lahir dirumah atau rumah sakit. Bidan hendaknya pekaterhadap kebutuhan yang tidak diutarakan ini dan membiar- kan keluarga tersebut berkumpul sejenak, sebelum melakukan asuhan selanjutnya bagi bayi tersebut. Sibling Rivalry Sibling rivalry adalah bentuk prilaku anak yang memiliki adik baru. Anak cenderung bersikap lebih nakal karena merasa cemburu dan tersaingi atas kehadiran adiknya, terlebih lagi ketika ia melihat ibunya sedang bersama adiknya. Perilaku ini biasanya di tunjukan untuk menarik perhatian ibu dan biasanya muncul pada anak anak usia 12 - 18 bulan.
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 11 Bayi baru lahir karena masih adaptasi dengan lingkunganya, sehingga segala keperluan- ya mulai dari pemberian nutrisi, eliminasi, higiene, keamanan, harus mendapat perha- tian yang serius dari orang tua/keluarga juga bidan yang merawatnya.Bounding attach- ment adalah sesuatu yang sangat penting dan sangat mempengaruhi untuk tumbuh dan berkembang. Rangkuman
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 12 Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! Pilihlah : A. Jika jawaban 1,2 dan 3 benar B. Jika jawaban 1 dan 3 benar C. Jika jawaban 2 dan 4 benar D. Jika hanya 4 saja yang benar E. Jika semua benar 1. Pemberian makan / nutrisi yang terbaik untuk bayi usia 6 minggu pertama ada- lah..... A. Susu formula B. Air susu ibu (ASI) C. Empeng jika ASI belum keluar D. Air tajin E. Pisang yang di lumatkan 2. Hal –hal yang tidak boleh dilakukan pada bayi usia 6 minggu pertama... A. Memberi empeng pada bayi B. Memberikan susu formula padahal ASI sudah keluar C. Memberi ASI jika bayi menangis D. Memijat pada bagian punggung E. Memijat pada bagian exstrimitas 3. Bayi biasanya mulai berkemih dalam .........jam pertama kehidupanya. A. 40 jam B. 45 jam C. 48 jam D. 36 jam E. 42 jam 4. Kebersihan yang tidak di jaga pada bayi akan menyebabkan... A. Resiko lecet. Ruam popok B. Infeksi saluran kencing C. Bayi rewel terus D. Bayi gatal-gatal E. Bayi sakit 5. Prinsip yang perlu diperhatikan pada kebersihan bayi... 1. Jaga bayi agar tetap hangat 2. Jaga bayi agar tetap aman dan selamat 3. Susu cair boleh terlalu panas / dingin 4. Harus ada simpanan air yang banyak Evaluasi Formatif
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 13 6. Peran bidan didalam menjaga keamanan bayi adalah... 1. Dijaga dari trauma dan infeksi 2. Dijaga dari ketidaksterilan dan infeksi nosokomial 3. Bayi di letakan di tempat aman dan nyaman 4. Tidakmeletakan barang-barang 7. Hal-hal yang bisa dilaksanakan untuk menjaga keamanan bayi dari penyakit / infek- si... 1. Memakai desinfeksi 2. Mencuci tangan 3. Pakaian bayi selalu disetrika 4. Menggunakan sarung tangan 8. Yang bukan termasuk tanda bahaya pada BBL (Bayi Baru Lahir)... 1. Pernafasan lebih dari 60 x / menit 2. Sub febris 3. Warna kulit kuning , biru, pucat 4. Tidak mau minum ASI 9. Ikatan kasih sayang antara ibu dan anak yang penting dan menarik sepanjang ke- hidupan manusia disebut dengan... A. Sibling rivalry B. Belaian kasih C. Bounding to baby D. Bounding Attachment E. Baby is love 10. Beberapa tingkah laku bayi yang memperlancar kasih sayang orang tua / proses attachment.antara lain.. 1. Tersenyum 2. Bersuara, menangis waktu lapar 3. Pandangan tajam, ada kontak mata 4. Menolak di gendong orang lain
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 14 UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT KEGIATAN BELAJAR 4 Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada ba- gian akhir Kegiatan Belajar 4, kemudian hitunglah jumlah jawaban yang benar! Jika jawaban yang benar adalah: 90% - 100% : baik sekali 80% - 89% : baik 70% -79% : cukup kurang dari 70% : kurang Kalau Anda memiliki tingkat pencapaian 80% ke atas, maka hasil Anda Bagus! Anda telah menyelesaikan Kegiatan Belajar 3 ini dan anda dapat melanjutkan mempela- jari Modul 4. Tetapi jika pencapaian Anda kurang dari 80%, maka sebaiknya ulangi- lah Kegiatan Belajar 3, terutama bagian-bagian yang belum Anda kuasai! Jelaskan bagaimana peran saudara dalam melaksanakan bounding attachmen dan asuhan primer bayi 2-6 minggu pertama,buatlah rangkumannya dan laporkan pada pembimbing saudara! Tugas Mandiri Tuliskan apa yang anda ketahui
  • 17. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS) 2015