SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
MAKALAH
“ PERKEMBANGAN MASA BAYI “
NAMA : NURUL BASIROH YUSNIYATI
NIM : 2086208046
KELAS : PAI SIANG
MATA KULIAH : PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
DOSEN : PRAWIDYA LESTARI, M.Pd.I
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
PURWOREJO TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG MASALAH
Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan
seseorang. Dikatakan masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap
lingkungan dan dikatakan masa keemasan karena masa bayi berlangsung sangat
singkat dan tidak dapat diulang kembali (Departemen Kesehatan, 2009). Bayi
sangat membutuhkan peran seorang ibu yang memberi perhatian dan kasih sayang.
Seorang ibu tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik saja tetapi juga memenuhi
kebutuhan psikologis dasarnya. Dengan demikian, seorang ibu dituntut untuk
mengetahui dan memenuhi kebutuhan fisik maupun psikis bayi.
Bersyukurlah kepada Tuhan atas kelahiran bayi anda. Kelahiran bayi
adalah sebuah anugerah yang akan memberikan kebahagiaan. Dengan kelahiran
bayi tentu kehidupan rumah tangga akan terasa sempurna.
Usia perkembangan bayi terbagi 2 yaitu, neonatus sejak lahir sampai
usia 28 hari dan bayi dari usia 29 hari sampai 12 bulan ( WHO, 2013). Sedangkan
menurut Rusli ( 2013 ) bayi adalah anak usia 0 sampai 12 bulan. Setiap bayi
mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan dalam masa hidupnya.
pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang berkesinambungan,
bersifat kontinyu dan pertumbuhan merupakan bagian dari proses perkembangan
(Wong, 2009).
Anak dilahirkan di dunia dalam kondisi serba kurang lengkap, sebab
semua naluri, fungsi jasmaniah, serta rohaniahnya belum berkembang dengan
sempurna. Oleh karena itu anak manusia mempunyai kemungkinan panjang untuk
bebas berkembang. Kebebasan berkembang di sini yaitu untuk bisa
mempertahankan hidupnya dan untuk bisa menyesuaikan diri dalam
lingkungannnya.
2. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah maka dapat dirumuskan:
a) Tahap perkembangan neonatal
b) Perkembangan bayi aspek fisik, motorik, kognitif, psikososial
c) Arti tangis bayi
d) Refleksi bayi
e) Pengasuhan dan pendidikan masa bayi
f) Tugas- tugas perkembangan masa bayi
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan masa bayi terdiri dari :
1. Tahap perkembangan neonatal
1
Bayi memiliki beberapa tahap tumbuh kembang dari usia 0-12 bulan.
Sebagai orang tua sangatlah penting untuk mengenali tumbuh kembang anak.
Mengetahui tahap perkembangan bayi dapat memberikan rangsangan yang
tepat untuk membantu proses tumbuh kembangnya. Selain itu, hal ini bertujuan
untuk memantau dan menangani masalah atau gangguan yang mungkin timbul
pada proses tersebut.
a. Bayi Baru Lahir 1 Bulan
Pada tahap ini, bayi akan kehilangan sekitar 10% berat badan pada
hari kedua setelah lahir. Namun hal ini merupakan hal yang normal. Dia
akan mendapatkan berat lahirnya kembali ketika memasuki minggu kedua.
Setelah itu, berat bayi akan bertambah 30 gram setiap harinya. Dalam 1
bulan panjang badan bayi juga akan bertambah sekitar 3-4 cm dari panjang
lahirnya. Selain itu, lingkar kepala juga akan bertambah hingga 2,5 cm.
Mata bayi pada tahap ini normal terlihat seperti belum fokus dan kadang
terlihat seperti juling.
b. Bayi 1-3 Bulan
Pada tahap ini, berat bayi akan bertambah sekitar 680-910 gram
setiap bulannya. Panjang badan akan bertambah sekitar 2,5 cm setiap
bulannya. Lingkar kepala juga akan bertambah sekitar 1,25 cm setiap
bulan. Pada usia ini, biasanya perkembangan bayi sudah bisa:
- Mengangkat kepala dan dadanya ketika berada dalam posisi tengkurap.
- Mata sudah mulai merespons dengan mengikuti gerakan benda dan
cahaya di sekitarnya.
- Memainkan jari-jarinya dengan cara membuka dan menutup jari,
menggenggam benda di tangan, serta memasukkan jari ke dalam mulut.
- Sudah dapat memainkan kakinya.
- Mampu membedakan suara yang dikenal dengan suara lainnya.
- Mencoba mengambil benda-benda yang menggantung, meski dia belum
mampu menggapainya.
c. Bayi 4-6 Bulan
Pertumbuhan bayi pada usia ini, sudah memiliki berat badan sekitar
2 kali berat lahir. Panjang badannya bertambah sekitar 1,25-2,5 cm per
bulannya. Lingkar kepala juga bertambah sekitar 1,25 cm per bulannya.
Tumbuh kembang bayi pada usia ini sudah bisa:
- Tersenyum kepada orang asing yang mengajak bermain atau berbicara
kepadanya.
- Sudah mulai bisa kontak mata dengan orang sekitar.
- Sudah mampu berguling dari posisi telungkup ke telentang, begitu pula
sebaliknya.
- Mulai mengoceh satu atau dua patah kata walau masih belum jelas.
- Kakinya sudah mampu menjejak lantai jika diberdirikan.
- Sudah mampu duduk meski harus disangga.
d. Bayi 7-9 Bulan
Pada tahap ini pertumbuhan bayi umumnya bertambah berat
sekitar 450 gram setiap bulannya. Biasanya bayi laki-laki akan lebih berat
dibandingkan perempuan. Setiap bulannya bayi akan bertambah sekitar
1,25 cm dan lingkar kepala 0,6 cm. Selama periode ini, bayi sudah dapat:
- Merangkak dan mendorong sedikit demi sedikit badannya menggunakan
lengan atau kaki, serta merangkak menggunakan tangan dan lutut.
- Sudah mampu duduk sendiri dari posisi merangkak tanpa harus
dipegangi atau disangga.
- Sudah mampu belajar berdiri dengan cara berpegangan.
- Sudah dapat berkata mama dengan jelas.
- Dapat mengangkat sesuatu dengan ibu jari dan telunjuk.
e. Bayi 10-12 Bulan
Bayi akan meraih 3 kali berat badan lahirnya pada saat usia 1
tahun. Panjang badan dan lingkar kepala akan bertambah sekitar 0,6 cm
per bulannya.
Pada tahap ini, anak biasanya sudah bisa:
- Memegang benda kecil seperti sereal yang berbentuk dengan
menggunakan ibu jari dan telunjuk mereka.
- Berdiri sendiri bahkan berjalan tanpa bantuan orang lain.
- Menunjuk benda yang mereka inginkan untuk mendapatkan perhatian.
- Sudah dapat memberikan respons terhadap pertanyaan yang diberikan,
seperti menolak hal-hal yang tidak disukainya atau mengatakan iya untuk
yang disukainya.
- Sudah mampu mengemut makanan dalam mulut.
1
Fitria Pratiwi, “ 5 Tahapan Tumbuh kembang Bayi Usia 0 – 12 Bulan, kenali satu-satu
“https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4595126/5-tahap-tumbuh-kembang-bayi-
usia-0-12-bulan-kenali-satu-satu. diakses pada hari jumat, 19 Maret 2021.
2. Perkembangan bayi aspek fisik, motorik, kognitif, psikososial
A. Perkembangan bayi aspek fisik
a. Bayi baru lahir 1 bulan
2
Pada tiga hari pertama setelah kelahirannya, berat badan bayi akan
turun sekitar 5 – 7 persen dari berat lahir. Itu hal yang normal, sehingga Ibu
tak perlu khawatir jika saat pulang dari rumah sakit berat badan buah hati
lebih rendah daripada saat ia lahir. Di hari ke-4, berat badannya akan mulai
naik hingga kembali ke berat lahir dalam waktu 1 – 2 minggu. Setelah itu,
bayi mungkin akan mengalami growth spurt, di mana terjadi percepatan
pertumbuhan sehingga ia menjadi rewel seolah meminta menyusu lebih
sering. Tidak apa-apa, susui saja buah hati sampai ia puas. Hal ini juga untuk
memastikan buah hati mendapatkan asupan nutrisi yang mencukupi
kebutuhan tumbuh kembangnya.
Buah hati belum bisa melakukan gerakan fisik yang berarti,
sehingga ia sepenuhnya bergantung pada Ibu. Meski begitu, perkembangan
bayi baru lahir yang bisa Ibu amati adalah beberapa gerak refleks yang
dimilikinya, seperti refleks rooting dengan menoleh dan mencari-cari
sumber penyentuh saat disentuh pipi atau bibirnya, refleks mengisap saat
ada benda yang masuk ke dalam mulutnya, serta refeks menggenggam saat
Ibu menaruh jari ke dalam genggaman tangannya.
Tangan dan kaki bayi baru lahir bergerak aktif secara seimbang,
dengan posisi tangan yang selalu menggenggam erat. Sesekali, terutama jika
lapar, ia bisa mengangkat tangan ke mulutnya dan mengisap genggaman
tangannya. Tak perlu melarangnya. Cukup singkirkan dengan lembut
genggaman tangannya dari mulut, dan segera susui ia untuk memuaskan
rasa hausnya.
b. Bayi 1- 3 bulan
Si kecil akan melakukan beberapa gerakan refleks seperti
menggenggam jari bunda, bila bunda meletakkan jemari di telapak
tangannya. Juga meregangkan kaki dan tangan secara tiba-tiba bila ia
terkejut. Bila Bunda mengusap pipinya, ia akan memalingkan wajah kearah
Bunda sambil membuka mulut kecilnya. Ini bisa jadi tanda untuk bunda
mengetahui kapan si kecil ingin menyusu.
Gerakan-gerakan refleks ini akan menghilang seiring berjalannya
waktu, jadi nikmati momen istimewa ini ya, Bun. Untuk panca indera,
penciuman si kecil mungkin sudah sangat baik, akan tetapi pendengaran dan
penglihatannya masih belum begitu jelas. Si kecil bisa melihat dengan baik
bila jaraknya cukup dekat, seperti wajah bunda yang begitu digemari si
kecil. Si kecil yang baru lahir memiliki jam tidur yang cukup lama hingga
16 jam per hari dan tidak terjadi sepanjang malam. Kenapa? Sederhana saja,
Bunda. Si kecil belum terbiasa dengan jam tidur kita dan membutuhkan
waktu untuk mengenali perbedaan antara malam dan siang hari, namun
Bunda bisa membantunya dengan menjaga suasana hening dan nyaman di
malam hari.
c. Bayi 4-6 Bulan
Si Kecil sudah mampu memainkan tangan dan kakinya, lalu mulai
mengamatinya. Saat tengkurap, kini Si Kecil sudah bisa mengangkat kepala
dan dadanya. Dalam tahap perkembangan ini tangan Si Kecil mampu
menggenggam sebuah benda di tangannya. Koordinasi jaringan otot dan
saraf Si Kecil di usia ini mampu mendukung tubuhnya untuk berguling.
Setelah berusia 6 bulan, mulut Si Kecil juga sudah mulai belajar untuk
mengunyah.
d. Bayi 7-9 Bulan
Secara fisik,bayi 7 bulan memiliki berat badan sekitar 6,7-10,5 kg
dan panjang badan sekitar 65-73,2 cm. Karakternya akan semakin terlihat
dan ia cenderung mudah cemas ketika jauh dari orang tua. Untuk
mengurangi rasa ketergantungan bayi terhadap Ibu, siasatilah dengan
memperkenalkan dan mengakrabkannya kepada anggota keluarga lainnya.
Giginya juga sudah mulai tumbuh sehingga ini adalah waktu yang pas untuk
memperkenalkannya dengan makanan padat.
Memasuki usia 8 bulan, bayi akan memiliki berat badan rata-rata 7-
10,5 kg dan panjang badan 66,5-74,5 cm. Rasa penasaran dan
keingintahuannya sangat tinggi serta semakin menyadari jika ada yang
berubah di sekelilingnya. Rasa cemas saat harus berpisah dengan Ibu sudah
semakin berkurang, karena ia mulai memahami bahwa Ibu akan kembali
lagi ke sisinya. Usia 9 bulan bayi bisa merangkak, meraih benda- benda
sebesar kacang, mencari benda atau mainan yang dijatuhkan dan makan kue
sendiri.
e. Bayi 10-12 Bulan
Di usia 10 berat badannya adalah sekitar 7,5-11,2 kg dan panjang
badan sekitar 69-77,6 cm. Bayi mulai menunjukkan kemandirian, pandai
bermain, dan aktif berkomunikasi. Dari sini karakter bayi akan mulai
terlihat, apakah ia termasuk bayi yang ceriwis atau pendiam. Giginya sudah
tumbuh lebih banyak, sehingga ia mulai bisa menikmati makanan. Berikan
ia MPASI bertekstur kasar yang bervariasi untuk memperkenalkannya
terhadap berbagai jenis makanan.
Berat badan usia 11 bulan sudah mencapai 7,4-11,5 kg, sedangkan
panjang badannya 70,2-78,9 cm. Ia juga semakin aktif, sehingga Ibu
mungkin akan kewalahan mengikutinya. Indra pengecapnya turut
berkembang, jadi ia bisa sangat memilih apa yang ia ingin makan (picky
eater). Jangan menyerah untuk tetap memperkenalkannya dengan aneka
rasa dan tekstur makanan ya, Bu, agar ia tidak semakin pilih-pilih.
Usia 12 bulan di ulang tahun pertamanya ini, berat badannya
mencapai 3 kali lipat dari berat badannya saat lahir atau sekitar 7,8-11,8 kg.
Sementara untuk panjang badannya bertambah 50% atau sekitar 71,3-80,2
cm dan ukuran otaknya sebesar 60% dari ukuran otak orang dewasa. Ini
artinya perkembangan bayi pun semakin meningkat.
2.http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/196605162000122-
HERLINA/DD-TM4_KARAKTERISTIK_TAHAPAN_PERKEMBANGAN.pdf
https://www.cussonsbaby.co.id/artikel/pantau-perkembangan-bayi-baru-lahir-
apa-saja-yang-harus-ibu-ketahui/
https://www.awalsehat.nestle.co.id/tahap-perkembangan-fisik-si-kecil-usia-0-6-
bulan#
https://www.ibudanbalita.com/artikel/tahap-pertumbuhan-perkembangan-bayi-
usia-7-12-bulan
B. 3
Perkembangan bayi aspek motorik
a. Bayi baru lahir hingga 1 bulan
 Kemampuan motorik si Kecil akan terus mengalami perkembangan
seiring bertambahnya usia. Sejak baru lahir hingga usia 1 bulan, Anda
akan merasakan tangannya mencengkram tangan Anda dengan kuat.
Kemampuan lainnya juga akan berkembang dari minggu ke minggu
seperti:Pada usia 2 minggu, bayi dapat fokus memperhatikan obyek
yang berada pada jarak 20-35 cm. Menggerakkan wajah Anda ke kiri
dan ke kanan akan melatih otot matanya untuk fokus dan mengikuti
pergerakan obyek.
 Bayi usia 3 minggu ke atas mulai bisa ditengkurapkan untuk
memperkuat otot leher mereka. Posisi ini juga dibutuhkan bayi untuk
belajar merangkak, berguling, dan persiapan duduk. Pada waktunya,
sistem saraf dan kontrol otot akan makin matang sehingga gerakannya
semakin luwes. Namun, jangan biarkan bayi tidur tengkurap. Bayi
sebaiknya tetap tidur dalam posisi telentang.
 Bayi secara alami terbiasa untuk mengisap. Sehingga dia akan sering
terlihat ingin mengisap jari-jari tangannya sendiri. Menempatkan dot
dapat membantu jika dia sedang ingin mengisap tapi tidak sedang
haus.
 Pada usia 4 minggu, bayi belum dapat merasakan bahwa kaki dan
tangan merupakan anggota gerak tubuhnya. Namun Anda bisa melatih
si Kecil dengan cara mengangkat tangannya dan menggerakkan
tangannya ke depan wajahnya sambil berbicara pada si Kecil.
 Pada usia bayi 1 bulan, bayi sudah mulai bisa menggeleng-gelengkan
kepala dalam posisi telungkup.
3. https://www.alodokter.com/bayi-1-bulan-mulai-mengenali-suara-orang-
tua#:~:text=Kemampuan%20Motorik&text=Sejak%20baru%20lahir%20hingga%20
usia,pada%20jarak%2020-35%20cm.
b. Bayi 1- 3 bulan
4
Selama tiga bulan pertama kehidupannya, bayi akan mulai
mengembangkan kemampuan dan kekuatan yang mereka butuhkan untuk
bergerak nantinya. Pada masa pertumbuhan ini, anak hanya bisa
mengangkat kepalanya sebentar saat tengkurap. Ibu juga dapat membantu
melatih kemampuan Si Kecil yang satu ini agar otot lehernya semakin kuat.
Ibu dapat meletakkan bayi di posisi tengkurap untuk mengembangkan otot
kepala dan leher, meski harus tetap dalam pengawasan. Selain itu, bayi di
usia ini juga mulai suka menendang-nendangkan kakinya. Hal ini
bermanfaat untuk memperkuat otot-otot kakinya. Refleks bayi juga mulai
terjadi dengan cara mengulurkan tangan dan merentangkan jari saat
merespons suara. Nah, ibu bisa melatih motorik halusnya dengan
memberikan benda yang dapat digenggam atau menyilangkan tangannya
dengan lembut untuk menguatkan otot lengannya.
4.https://www.halodoc.com/artikel/4-tahap-perkembangan-motorik-anak-usia-0-12-bulan
c. Bayi 4-6 Bulan
5
Saat memasuki usia ini, keseimbangan dan gerakan bayi meningkat
drastis dengan penggunaan dan koordinasi dari otot-otot besar. Selain itu,
tahap perkembangan anak saat ini sudah mulai sengaja berguling dari depan
ke belakang atau sebaliknya dan kanan-kiri. Si Kecil juga sudah mampu
mengangkat kepala dan dadanya ketika dibaringkan dalam posisi telungkup.
Kemampuan mendorong kepala dan dadanya pun sudah lebih jauh ke atas.
Dengan kekuatan leher dan tubuhnya yang sudah semakin berkembang, ia
pun sudah bisa belajar duduk dengan bantuan ibu. Latihlah Si Kecil duduk
dengan bersandar pada tubuh ibu atau bantal. Selain itu, motorik halus Si
Kecil juga semakin berkembang. Ia sudah bisa mulai mengeksplorasi
mainan dengan menggenggam dan menggapainya. Pastikan mainan yang
digenggamnya tidak membahayakan, karena kemungkinan akan
dimasukkan ke mulut.
5.https://www.halodoc.com/artikel/4-tahap-perkembangan-motorik-anak-
usia-0-12-bulan
d. Bayi 7-9 Bulan
6
Tahap perkembangan motorik anak di usia ini adalah koneksi
sistem saraf yang terus terbentuk sehingga kendali atas ototnya semakin
kuat. Selain itu, kaki Si Kecil sudah semakin kuat, dan ibu bisa membantu
meningkatkan kekuatan otot kakinya dengan melatihnya berdiri sambil
menopang tubuhnya. Namun, jangan paksa Si Kecil untuk berdiri bila ia
tampak belum siap dan kuat. Cara melatih bayi berdiri, pertama-tama
bantulah Si Kecil berdiri dari posisi duduk dan topang badannya dalam 3
hitungan.
Biarkan ia memantul-mantulkan tubuhnya beberapa kali sampai ibu
mengembalikannya lagi ke posisi duduk. Kebanyakan bayi berusia 7 bulan
sangat suka berdiri dan memantul-mantulkan tubuhnya naik turun
(bouncing). Kemampuan motorik halus bayi juga mengalami
perkembangan di usia ini. Anak sudah bisa menggunakan tangannya
sebagai penyangga keseimbangan saat duduk. Si Kecil pun mulai bisa
mengambil benda yang ada di jangkauannya tanpa terjatuh. Ia bahkan bisa
mengambil benda yang lebih kecil dengan ibu jari dan telunjuknya.
6.https://www.halodoc.com/artikel/4-tahap-perkembangan- motorik-
anak-usia-0-12-bulan
e. Bayi 10-12 Bulan
7
Tidak terasa Si Kecil sudah hampir berusia satu tahun tahap
perkembangan motorik anak saat ini adalah ia sudah bisa mengubah posisi
sendiri, misalnya dari tengkurap ke posisi merangkak. Jadi ketika tengkurap,
Si Kecil bisa mendorong tangan dan lututnya ke posisi dasar merangkak dan
bergerak maju mundur tanpa melangkah. Gerakan ini sangat bermanfaat
melatih otot tangan dan kakinya hingga ia siap untuk merangkak.
Latihlah kemampuan merangkak Si Kecil dengan cara
meletakkan mainan di depannya untuk diraih. Seiring mendekati usia satu
tahun, kaki Si Kecil sudah bertambah kuat, sehingga ia bisa mulai
melangkah sambil berpegangan pada benda apa saja yang ada di sekitarnya
untuk membantu menjaga keseimbangannya. Si Kecil juga sudah bisa
mengambil benda-benda kecil, melempar bola, dan bertepuk tangan sebagai
perkembangan motorik halusnya. Lama-kelamaan, anak sudah bisa untuk
berjalan beberapa langkah dengan risiko terjatuh. Itulah beberapa tahapan
perkembangan motorik anak yang perlu ibu ketahui. Memang hal ini dapat
menjadi patokan umum untuk semua anak, tetapi tahapan pertumbuhan anak
dapat berbeda-beda satu sama lain.
7.https://www.halodoc.com/artikel/4-tahap-perkembangan-motorik-anak-usia-
0-12-bulan
C. Perkembangan bayi aspek kognitif
a. 8
Bayi baru lahir hingga 3 bulan
 Memperhatikan benda bergerak, termasuk wajah ibu dan
pengasuhnya.
 Bisa membedakan rasa manis, asin, pahit, dan asam.
 Mampu mendeteksi perbedaan volume dan nada.
 Menanggapi lingkungannya dengan ekspresi wajah.
 Menunjukkan perilaku antisipatif, seperti mencari dan mengisap
puting payudara atau botol susu.
8.https://www.orami.co.id/magazine/begini-tahap-perkembangan-kognitif-
bayi-0-12-bulan- sesuai-usianya/
b. 9
Bayi 3-6 bulan
 Mampu memahami sebab dan akibat (mengguncang mainan
untuk menghasilkan suara, dan sebagainya).
 Memasukkan benda ke dalam mulutnya untuk mengeksplorasi
lebih lanjut.
 Mulai meraih benda-benda yang ada di dekatnya.
 Mudah bosan jika dibiarkan sendirian dalam waktu yang cukup
lama.
 Mengulangi tindakan menarik yang dilakukannya tanpa sengaja.
 Menikmati permainan seperti cilukba, tepuk tangan, mengambil
benda, atau menyobek kertas.
 Mengeksplorasi objek dengan memperhatikannya.
 Meraih objek yang menarik perhatiannya.
 Membuka mulut ketika melihat makanan atau sendok yang Moms
pegang.
9.https://www.orami.co.id/magazine/begini-tahap-perkembangan-
kognitif-bayi-0-12-bulan-sesuai-usianya/
c. 10
Bayi 6 -9 bulan
Mulai dari usia 6 bulan hingga 9 bulan, para peneliti telah
menemukan bahwa tahap perkembangan kognitif bayi meliputi:
 Mampu memahami perbedaan antara benda hidup dan benda
mati.
 Memberitahu perbedaan antara gambar yang menunjukkan
jumlah objek yang berbeda.
 Memanfaatkan ukuran relatif suatu objek untuk menentukan
seberapa jauh jaraknya.
 Menatap lebih lama pada benda-benda yang menggantung di
udara atau objek yang membuatnya merasa penasaran.
10.https://www.orami.co.id/magazine/begini-tahap-perkembangan-
kognitif-bayi-0-12-bulan-sesuai-usianya/
d. 11
Bayi 9-12 bulan
Mulai memahami bahwa moms atau perawatnya tidak akan
“menghilang” ketika meninggalkan ruangan atau suatu tempat.
menyikat gigi.
kan botol
susunya ketika Moms memintanya.
permainan sederhana seperti cilukba dan petak umpet.
“Mama” atau “mamam”.
11.https://www.orami.co.id/magazine/begini-tahap-perkembangan-kognitif-
bayi-0-12-bulan-sesuai-usianya/
D. Perekembangan bayi aspek psikososial
12
Bukan hanya secara fisik, kepribadian dan karakter manusia pun
mengalami perkembangan seiring dengan usianya. Hal ini diyakini oleh
seorang ahli bernama Erik Erikson. Erikson menggambarkan dampak
pengalaman sosial di seluruh tahapan usia. Ia tertarik pada bagaimana
interaksi sosial dan hubungan memainkan peranan dalam pengembangan
dan pertumbuhan manusia. Di tiap tahapan perkembangan, dilandasi atas
tahapan sebelumnya sebagai pintu gerbang untuk periode perkembangan
selanjutnya.
Erikson meyakini, tiap orang mengalami konflik yang berfungsi
sebagai titik balik pembangunan karakter. Ada potensi berkembang, ada
pula potensi kegagalan. Tahapan ini disebut sebagai tahapan psikososial.
Tahap pertama teori perkembangan psikososial Erikson terjadi antara
kelahiran hingga usia satu tahun, dan ini merupakan tahap paling mendasar
dalam kehidupan. Seorang bayi masih sangat tergantung terhadap orang
dewasa di sekitarnya. Pada tahapan ini, ia menggantungkan semua yang
dibutuhkannya untuk bertahan hidup pada orangtua dan pengasuhnya.
12.https://www.popmama.com/baby/7-12-months/winda-carmelita/tahapan-
psikososial-anak-dari-bayi-hingga-remaja/3
3. Arti tangis bayi
Menangis adalah cara bayi berkomunikasi untuk menyampaikan
kebutuhannya. Jika ia lapar, mengantuk, sakit, semua akan diutarakan dalam
bentuk tangisan. Bayi baru lahir umumnya menangis selama 2-3 jam per hari.
Untuk itu, orang tua perlu mengetahui arti tangisan bayi agar dapat mengenali
maksudnya dan bisa segera menenangkan Si Kecil dengan tepat.
Ketika bayi menangis, insting pertama orang tua tentu ingin
menenangkannya sesegera mungkin. Namun tidak selalu mudah untuk
menerjemahkan apa yang diinginkan oleh buah hati. Jadi bagaimana cara
membedakan tangisan bayi yang lapar, ingin dimanja, atau sakit?Di bawah ini
adalah sederet arti tangisan bayi menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia dan cara
yang bisa Anda lakukan untuk menghadapinya:
1. Tangisan karena lapar
Lapar adalah salah satu alasan umum bayi menangis, terutama pada bayi
baru lahir. Tangisan si Kecil saat merasa lapar biasanya terdengar pendek-
pendek, bernada rendah, dan naik-turun.Anda bisa memberikan ASI pada bayi
untuk melihat apakah ia benar-benar lapar atau tidak. Jikapun bayi tidak lapar,
mungkin ia hanya ingin mengisap sesuatu untuk membuatnya merasa nyaman.
2. Tangisan karena masalah dengan perut
Tumpukan gas dalam perut maupun kolik dapat membuat bayi menangis
tanpa henti. Bayi yang mengalami kolik bisa menangis setidaknya tiga jam per
hari selama tiga minggu berturut-turut.Biasanya, bayi yang memiliki masalah
kesehatan tersebut akan tetap menangis meski sudah menyusu. Anda dapat
mencoba mengusap punggungnya dan menggerakkan kedua kakinya seperti
sedang mengayuh sepeda secara perlahan-lahan.Anda pun dapat memberikan
obat untuk membantu mengeluarkan gas dari dalam perutnya. Tapi langkah ini
tentu saja harus dikonsultasikan ke dokter anak terlebih dulu. Pasalnya, tidak
semua obat cocok untuk Si Kecil dan efektif untuk menangani gangguan
perutnya.
3. 13
Tangisan karena kelelahan
Arti tangisan yang satu ini mungkin akan sedikit membingungkan. Karena
tak seperti orang dewasa, bayi yang kelelahan justru tidak mudah tertidur. Justru
sebaliknya, mereka akan rewel dan menangis di malam hari.Cobalah untuk
menidurkan bayi dengan membedongnya menggunakan selimut, sehingga bayi
akan merasa nyaman seperti di dalam rahim. Mengajak buah hati berjalan-jalan
ke luar rumah dengan kereta bayi juga akan membantu.
4. Tangisan karena butuh bersendawa
Saat menyusu lewat payudara sang ibu maupun botol, tak hanya susu yang
ditelan bayi, tetapi juga udara. Udara yang tak dikeluarkan dengan cara
sendawa bisa membuat bayi tak nyaman. Jadi apabila bayi Anda menangis
setelah disusui, mungkin ia perlu disendawakan. Meski begitu, bersendawa
sebenarnya tidak harus dilakukan setiap saat. Pasalnya, ada sebagian bayi perlu
rutin disendawakan, sementara sebagian bayi lainnya tidak.
5. Tangisan karena alergi
Bayi bisa mengalami alergi terhadap komponen dalam ASI yang berasal
dari makanan sang ibu maupun susu formula. Jika bayi Anda sering menangis
setelah menyusu, mungkin ini dikarenakan ia sedang mengalami
alergi.Sementara beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan alergi pada
bayi meliputi susu sapi, kacang-kacangan, kerang, telur, ikan, dan banyak
lagi.Periksakan bayi Anda ke dokter untuk mengetahui apakah ia alergi atau
tidak. Dokter kemungkinan menyarankan Anda untuk menghindari konsumsi
susu atau makanan tertentu selama seminggu.Apabila bayi sudah jarang
menangis setelah penerapan langkah tersebut, berarti ia memang mengalami
alergi. Ini berarti, Anda sebaiknya menghindari susu maupun makanan itu.
6. Tangisan karena ingin dimanja
Terkadang, bayi menangis bukan karena lapar, lelah, atau masalah lain
dalam tubuhnya. Tapi Si Kecil merengek karena ingin dipeluk dan dimanja. Jadi
Anda harus pintar-pintar mengenal arti tangisan bayi yang satu ini.Gendonglah
buah hati dan ajak ia mengobrol untuk membuatnya tenang. Ia juga akan senang
saat melihat, mendengar, dan merasakan kehadiran orang tuanya.
7. Tangisan karena tumbuh gigi
Umumnya, gigi pertama bayi muncul saat usianya menginjak 4-7
bulan. Proses tumbuh gigi ini bisa membuat gusi bayi terasa sakit. Jika bayi Anda
sering menangis di usia-usia tersebut, Anda bisa menyelipkan satu jari ke
permukaan gusinya. Dengan ini, Anda bisa meraba ada tidaknya tonjolan yang
menandakan Si Kecil tumbuh gigi.
8. Tangisan karena kesakitan
Salah satu alasan bayi menangis adalah karena ia sedang kesakitan. Kulit
bayi lebih sensitif, sehingga ia bisa menangis karena hal-hal yang mungkin
sepele bagi orang dewasa. Misalnya, ada seutas rambut yang tersangkut di
jarinya atau merasa tidak nyaman dengan label pakaian yang mengenai kulitnya.
9. Tangisan karena sedang sakit
Tangisan bayi yang sedang sakit berbeda dengan tangisan lapar atau
lainnya. Orang tua pun biasanya langsung tahu kalau tangisan bayi mereka terasa
tidak ‘wajar’.Karena itu, apabila berbagai cara menenangkan bayi sudah
dilakukan dan ia masih rewel, bisa jadi ia sedang sakit atau tidak enak
badan.Anda perlu memeriksakan kondisi buah hati ke dokter untuk mengetahui
penyebab di balik tangisannya secara pasti.
10. Tangisan karena terlalu banyak stimulus
Untuk melatih perkembangan fisik, emosi, sosial, dan bahasa, beberapa
orang tua yang melakukan stimulasi terhadap bayi. Stimuasi memang penting,
tetapi ternyata ada banyak orang tua yang tidak memahami cara melakukannya
dengan tepat.Stimulasi yang diberikan terus-menerus bisa membuat bayi
kelelahan. Misalnya, ibu yang mengajak bayinya terlalu lama ke mal dan
dikelillingi banyak orang, bisa membuat bayi rewel dan menangis.
13.https://www.sehatq.com/artikel/arti-tangisan-bayi-tak-melulu-karena-lapar-
mungkin-ini- penyebabnya
4. 14
Refleksi bayi
Gerak refleks adalah respon dari sistem saraf terhadap stimulus, dan tidak
dilakukan dengan perencanaan. Bayi yang baru dilahirkan memiliki refleks
pertama yang disebut refleks primitif. Gerakan-gerakan bayi mulanya tampak
tidak terkoordinasi, hal ini merupakan respon dari luar terhadap stimulus
ataupun sebagai bentuk ekspresi refleks bayi. Bayi memiliki impuls bergerak
yang sangat kuat. Sebagian besar dari gerakan-gerakan tersebut pada awalnya
tidak berarah dan tampak tidak bertujuan. Dalam proses pertumbuhannya, gerak
refleks si kecil akan semakin berkurang dan digantikan dengan bentuk gerakan
yang lebih disadari dan bertujuan.
Melalui stimulasi berbasiskan neurosains, dengan teknik pijatan atau saat
ini lebih dikenal dengan baby spa, bayi dapat dilatih agar refleks primitifnya
secara bertahap diambil alih oleh otak kognitif. Kemudian, refleks primitf ini
dapat berubah menjadi gerak integrasi, yaitu gerak yang sudah terkoordinasi.
Perkembangan refleks ini merupakan dasar bagi tiga fungsi kontrol, yaitu
kontrol gerakan sadar postur, kontrol keseimbangan, dan kontrol koordinasi. Di
dalam lingkungan, ketiga fungsi kontrol ini saling berhubungan.
Beberapa gerak refleks bayi yang perlu distimulasi terletak pada telinga
bagian dalam. Ini merupakan refleks yang terhubung dengan mekanisme
keseimbangan hingga pusat-pusat di otak yang terlibat dalam pengendalian
tubuh, gerakan mata dan regulasi output gerak. Berikut adalah beberapa refleks
primitif pada bayi yang perlu distimulasi agar berganti menjadi refleks integrasi
yang berhubungan dengan mekanisme keseimbangan:
1. Refleks Mengisap
Refleks primitif ini dapat mengganggu perkembangan bicara si
kecil. Ia berbicara tidak jelas karena kontrol otot-otot di mulut dan posisi
lidah tidak bekerja dengan baik.
2. Refleks Menggenggam
Refleks primitif ini dapat memengaruhi kemampuan anak saat
mengenggam sesuatu, contohnya cara memegang pensil saat menulis.
3. Refleks Tonik Leher
Refleks ini memengaruhi koordinasi antara bagian atas dan bagian
bawah tubuh yang berhubungan dengan sebagian otot tubuh. Reflek
primitif ini dapat dilihat pada anak yang memiliki postur duduk yang
kurang baik. Jika tidak distimulasi, anak akan mendapatkan kesulitan
saat duduk. Anak yang tak mampu melakukan koordinasi otak ke otot
tengkuk hingga punggung akan sulit menopang tubuhnya untuk tegak.
14.https://www.zwitsal.co.id/archive/stimulasi-refleks-primitif-bayi.29 juli
2017
5. 15
Pengasuhan dan pendidikan masa bayi
1. Umur 0-3 bulan
o Sering memeluk dan menimang bayi dengan penuh kasih sayang
o Gantung benda berwarna cerah yang bergerak dan bisa dilihat bayi
o Ajak bayi tersenyum dan berbicara
o Perdengarkan musik pada bayi
2. Umur 3-6 bulan
o Sering tengkurapkan bayi
o Gerakkan benda ke kiri dan ke kanan, di depan matanya
o Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian
o Beri mainan benda yang besar dan berwarna
3. Umur 6-12 bulan
o Ajari bayi duduk ajak main ci-luk-ba
o Ajari memegang dan makan biskuit
o Ajari memegang benda kecil dengan 2 jari
o Ajari berdiri dan berjalan dengan berpegangan
o Ajak bicara sesering mungkin
o Latih mengucapkan ma..ma..pa..pa..
o Beri mainan yang aman dipukul-pukul
15.Dinas kesehatan kabupaten Purworejo ( Jakarta : Departemen Kesehatan dan
JICA, 1997 ), hlm. 40 – 42.
6. 16
Tugas-tugas perkembangan masa bayi
1. Umur 1 bulan, bayi bisa :
 Menatap ke ibu
 Mengeluarkan suara o...o..o..
 Tersenyum
 Menggerakkan tangan dan kaki
2. Umur 3 bulan, bayi bisa :
 Mengangkat kepala tegak ketika tengkurep
 Tertawa
 Menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan
 Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum
 Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
3. Umur 6 bulan, bayi bisa :
 Berbalik dari telungkup ke telentang
 Mempertahankan posisi kepala tetap tegak
 Meraih benda yang ada di dekatnya
 Menirukan bunyi
 Menggenggam mainan
 Tersenyum ketika melihat mainan
4. Umur 9 bulan, bayi bia :
 Merambat
 Mengucapkan ma..ma...,da..da..
 Meraih benda sebesar kacang
 Mencari benda/ mainan yang dijatuhkan
 Bermain tepuk tangan atau ci-luk-ba
 Makan kue/ biskuit sendiri
5. Umur 12 bulan, bayi bisa :
 Berdiri dan berjalan berpegangan
 Memegang benda kecil
 Meniru kata sederhana seperti ma..ma..pa.pa..
 Mengenal anggota keluarga
 Takut pada orang yang belum dikenal
 Menunjukkan apa yang diinginkan tanpa menangis / merengek.
16.Dinas kesehatan kabupaten Purworejo ( Jakarta : Departemen Kesehatan dan
JICA, 1997 ), hlm. 40 – 42.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
a) Tahap perkembangan neonatal
 Bayi Baru Lahir 1 bulan
 Bayi 1-3 bulan
 Bayi 4- 6 bulan
 Bayi 7-9 bulan
 10-12 bulan
b) Perkembangan bayi aspek fisik, motorik, kognitif, dan psikososial
 Aspek fisik
Bayi baru lahir 1 bulan
3 hari pertama setelah kelahirannya, berat badan bayi turun sekitar 5-7
persen dari berat lahir. Di hari ke-4 berat badannya mulai naik hingga
kembali ke berat lahir dalam waktu 1-2 minggu.
 Bayi 1-3 bulan
Si kecil akan melakukan gerakan refleks seperti menggenggam jari
bunda, meregangkan kaki dan tangan secara tiba-tiba bila ia terkejut.
Panca indra, penciuman si kecil mungkin sudah sangat baik, akan tetapi
pendengaran dan penglihatannya masih belum jelas.
 Bayi 4-6 bulan
Si kecil sudah mampu memainkan tangan dan kakinya lalu mulai
mengamatinya. Saat tengkurap sudah sudah bisa mengangkat kepala
dan dadanya.
 Bayi 7-9 bulan
Memiliki berat badan 6,7 – 10,5 kg dan panjang badan sekitar 65 -73,2
cm. Karakaternya akan terlihat dan ia cenderung mudah cemas ketika
jauh dari orang tua.
 Bayi 10-12 bulan
Berat badannya sekitar 7,5 – 11,2 kg dan panjang sekitar 69 – 77,6 cm.
Mulai menunjukkan kemandirian, pandai bermain, dan aktif
berkomunikasi.
 Aspek motorik
Bayi baru lahir hingga 1 bulan
Menggerakkan wajah ke kiri dan ke kanan akan melatih otot matanya
untuk fokus dan mengikuti pergerakan obyek. Bayi secara alami
terbiasa menghisap jari- jari tangannya sendiri.
Bayi 1 – 3 bulan
Bayi mulai mengembangkan kemampuan dan kekuatan yang mereka
butuhkan untuk bergerak. Bayi bisa mengangkat kepala sebentar saat
tengkurap.
Bayi 4- 6 bulan
Keseimbangan dan gerakan bayi meningkat drastis dengan penggunaan
dan koordinasi dari otot – otot besar.
Bayi 7 – 9 bulan
Koneksi sistem syaraf yang terus terbentuk sehingga kendali atas
ototnya semakin kuat. Kemampuan motorik halus juga mengalami
perkembangan yaitu bisa menggunakan tangannya sebagai
keseimbangan saat duduk.
Bayi 10 – 12 bulan
Sudah bisa mengubah posisi sendiri, misalnya dari tengkurap ke posisi
merangkak.
 Aspek kognitif
Bayi baru lahir hingga 3 bulan
Berpusat pada mengeksplorasi indera dasar dan belajar lebih banyak
tentang tubuh serta lingkungan
Bayi 3-6 bulan
Mampu memahami sebab dan akibat ( mengguncang mainan yang
menghasilkan suara), mudah bosan jika dibiarkan sendirian dalam
waktu yang cukup lama.
Bayi 6-9 bulan
Mampu memahami perbedaan benda hidup dan benda mati
Bayi 9-12 bulan
Mampu menemukan/ mencari obyek yang tersembunyi
 Aspek psikososial
Terkait bagaimana interaksi sosial dan hubungan memainkan peranan
dalam pengembangan dan pertumbuhan manusia.
c) Arti tangis bayi
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia :
 Tangisan karena lapar
 Tangisan karena masalah dengan perut
 Tangisan karena kelelahan
 Tangisan karena bersendawa
 Tangisan karena alergi
d) Refleksi bayi
bayi yang baru lahir memiliki gerak refleks primitif, mulanya tampak tidak
terkoordinasi yang merupakan respon dari luar terhadap stimulus ataupun
sebagai bentuk ekspresi rileks bayi.
e) Pengasuhan dan pendidikan masa bayi
1. Umur 0-3 bulan
o Sering memeluk dan menimang bayi dengan penuh kasih sayang
o Gantung benda berwarna cerah yang bergerak dan bisa dilihat bayi
2. Umur 3-6 bulan
o Sering tengkurapkan bayi
o Gerakkan benda ke kiri dan ke kanan, di depan matanya
3. Umur 6-12 bulan
o Ajari bayi duduk ajak main ci-luk-ba
o Ajari memegang dan makan biskuit
o Ajari memegang benda kecil dengan 2 jari
o Ajari berdiri dan berjalan dengan berpegangan
f) Tugas- tugas perkembangan masa bayi
1. Umur 1 bulan, bayi bisa :
 Menatap ke ibu
 Mengeluarkan suara o...o..o..
2. Umur 3 bulan, bayi bisa :
 Mengangkat kepala tegak ketika tengkurep
 Tertawa
 Menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan
3. Umur 6 bulan, bayi bisa :
 Berbalik dari telungkup ke telentang
 Mempertahankan posisi kepala tetap tegak
 Meraih benda yang ada di dekatnya
4. Umur 9 bulan, bayi bia :
 Merambat
 Mengucapkan ma..ma...,da..da..
 Meraih benda sebesar kacang
5. Umur 12 bulan, bayi bisa :
 Berdiri dan berjalan berpegangan
 Memegang benda kecil
 Meniru kata sederhana seperti ma..ma..pa.pa..
 Mengenal anggota keluarga
2. Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya.Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.
DAFTAR PUSTAKA
Fitria Pratiwi, “ 5 Tahapan Tumbuh kembang Bayi Usia 0 – 12 Bulan, kenali satu-
satu “https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4595126/5-tahap-tumbuh-
kembang-bayi-usia-0-12-bulan-kenali-satu-satu.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/196605162000122-
HERLINA/DD-TM4_KARAKTERISTIK_TAHAPAN_PERKEMBANGAN.pdf
https://www.cussonsbaby.co.id/artikel/pantau-perkembangan-bayi-baru-lahir-apa-
saja-yang-harus-ibu-ketahui/
https://www.awalsehat.nestle.co.id/tahap-perkembangan-fisik-si-kecil-usia-0-6-
bulan#
https://www.ibudanbalita.com/artikel/tahap-pertumbuhan-perkembangan-bayi-
usia-7-12-bulan
https://www.alodokter.com/bayi-1-bulan-mulai-mengenali-suara-orang-
tua#:~:text=Kemampuan%20Motorik&text=Sejak%20baru%20lahir%20hingga%
20usia,pada%20jarak%2020-35%20cm.
https://www.halodoc.com/artikel/4-tahap-perkembangan-motorik-anak-.
https://www.orami.co.id/magazine/begini-tahap-perkembangan-kognitif-bayi-0-
12-bulan- sesuai-usianya/.
https://www.popmama.com/baby/7-12-months/winda-carmelita/tahapan-
psikososial-anak-dari-bayi-hingga-remaja/3.
https://www.sehatq.com/artikel/arti-tangisan-bayi-tak-melulu-karena-lapar-
mungkin-ini- penyebabnya.
Dinas kesehatan kabupaten Purworejo ( Jakarta : Departemen Kesehatan dan JICA,
1997 ), hlm. 40 – 42.

More Related Content

What's hot

Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdurpjj_kemenkes
 
Percakapan konseling antara bidan dengan
Percakapan konseling antara bidan denganPercakapan konseling antara bidan dengan
Percakapan konseling antara bidan denganSeptian Muna Barakati
 
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienPemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienSulistia Rini
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Warnet Raha
 
PDF 10 - Materi Buku Ajar Dampak Gangguan Penglihatan terhadap Bahasa dan Kom...
PDF 10 - Materi Buku Ajar Dampak Gangguan Penglihatan terhadap Bahasa dan Kom...PDF 10 - Materi Buku Ajar Dampak Gangguan Penglihatan terhadap Bahasa dan Kom...
PDF 10 - Materi Buku Ajar Dampak Gangguan Penglihatan terhadap Bahasa dan Kom...Fernando Anrest
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Rahayu Pratiwi
 
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalPerubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalRahayu Pratiwi
 
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIAPENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIASiti Farida
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanCahya
 
Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh pjj_kemenkes
 
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahir
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahirAdaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahir
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahiratikaindri
 
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)pjj_kemenkes
 
Macam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkanMacam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkanAsih Astuti
 
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsiAsih Astuti
 
Pemenuhan kebutuhan aktivitas pada pasien
Pemenuhan kebutuhan aktivitas pada pasienPemenuhan kebutuhan aktivitas pada pasien
Pemenuhan kebutuhan aktivitas pada pasienValny Majid
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasirudi mirino
 
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayiFraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayinor rahmah
 
Sistem reproduksi-wanita
Sistem reproduksi-wanitaSistem reproduksi-wanita
Sistem reproduksi-wanitashafhandustur
 

What's hot (20)

Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 
Percakapan konseling antara bidan dengan
Percakapan konseling antara bidan denganPercakapan konseling antara bidan dengan
Percakapan konseling antara bidan dengan
 
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienPemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasien
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2
 
PDF 10 - Materi Buku Ajar Dampak Gangguan Penglihatan terhadap Bahasa dan Kom...
PDF 10 - Materi Buku Ajar Dampak Gangguan Penglihatan terhadap Bahasa dan Kom...PDF 10 - Materi Buku Ajar Dampak Gangguan Penglihatan terhadap Bahasa dan Kom...
PDF 10 - Materi Buku Ajar Dampak Gangguan Penglihatan terhadap Bahasa dan Kom...
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
 
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalPerubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
 
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIAPENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatan
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh
 
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahir
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahirAdaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahir
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahir
 
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
 
Macam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkanMacam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkan
 
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
 
Pemenuhan kebutuhan aktivitas pada pasien
Pemenuhan kebutuhan aktivitas pada pasienPemenuhan kebutuhan aktivitas pada pasien
Pemenuhan kebutuhan aktivitas pada pasien
 
Gizi dan Fertilitas
Gizi dan FertilitasGizi dan Fertilitas
Gizi dan Fertilitas
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasi
 
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayiFraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
 
Sistem reproduksi-wanita
Sistem reproduksi-wanitaSistem reproduksi-wanita
Sistem reproduksi-wanita
 

Similar to PERKEMBANGAN BAYI

Presentation Alruin di PPA.pptx
Presentation Alruin di PPA.pptxPresentation Alruin di PPA.pptx
Presentation Alruin di PPA.pptxRhoyLase
 
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Zainudin bin Abu Bakar (DB100311) Kemahiran Tumpuan Dalam Sains
Zainudin bin Abu Bakar (DB100311) Kemahiran Tumpuan Dalam SainsZainudin bin Abu Bakar (DB100311) Kemahiran Tumpuan Dalam Sains
Zainudin bin Abu Bakar (DB100311) Kemahiran Tumpuan Dalam SainsZainudin Abu Bakar
 
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaPertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaDita Yuniarti
 
Makalah psikologi perkembangan 2
Makalah psikologi perkembangan 2Makalah psikologi perkembangan 2
Makalah psikologi perkembangan 2SriMaryati34
 
Dr. Rose Mini_Presentasi 1000HPK - 10 Juni 2022 - REVISED.pptx
Dr. Rose Mini_Presentasi 1000HPK - 10 Juni 2022 - REVISED.pptxDr. Rose Mini_Presentasi 1000HPK - 10 Juni 2022 - REVISED.pptx
Dr. Rose Mini_Presentasi 1000HPK - 10 Juni 2022 - REVISED.pptxMalaAhdina1
 
asuhan neonatus ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatus
asuhan neonatus  ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatusasuhan neonatus  ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatus
asuhan neonatus ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatusKamilatulKhuriyah
 
enc=encoded=EpGVF6pzI9nTIZ5DFwq2OVTYrUgaujku9CCePZfpX1yktPo8YzEsvRhV1Q==.pptx
enc=encoded=EpGVF6pzI9nTIZ5DFwq2OVTYrUgaujku9CCePZfpX1yktPo8YzEsvRhV1Q==.pptxenc=encoded=EpGVF6pzI9nTIZ5DFwq2OVTYrUgaujku9CCePZfpX1yktPo8YzEsvRhV1Q==.pptx
enc=encoded=EpGVF6pzI9nTIZ5DFwq2OVTYrUgaujku9CCePZfpX1yktPo8YzEsvRhV1Q==.pptxDzulIstiqomah1
 
Happy - Understanding & Caring for Newborn
Happy - Understanding & Caring for NewbornHappy - Understanding & Caring for Newborn
Happy - Understanding & Caring for NewbornMuhammad Yusuf
 
Asuhan bayi usia 2 6
Asuhan bayi usia 2 6Asuhan bayi usia 2 6
Asuhan bayi usia 2 6Febrian Dini
 
Psikologi perkembangan bayi usia 0 2 thn
Psikologi perkembangan bayi usia 0 2 thnPsikologi perkembangan bayi usia 0 2 thn
Psikologi perkembangan bayi usia 0 2 thnKNia1995
 
PPT ASPEK PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK USIA 12-24 BULAN
PPT ASPEK PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK USIA 12-24 BULANPPT ASPEK PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK USIA 12-24 BULAN
PPT ASPEK PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK USIA 12-24 BULANKAMILAYASMINPUTRIARI
 
Pengkajian Obyektif
Pengkajian Obyektif Pengkajian Obyektif
Pengkajian Obyektif pjj_kemenkes
 

Similar to PERKEMBANGAN BAYI (20)

Presentation Alruin di PPA.pptx
Presentation Alruin di PPA.pptxPresentation Alruin di PPA.pptx
Presentation Alruin di PPA.pptx
 
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Zainudin bin Abu Bakar (DB100311) Kemahiran Tumpuan Dalam Sains
Zainudin bin Abu Bakar (DB100311) Kemahiran Tumpuan Dalam SainsZainudin bin Abu Bakar (DB100311) Kemahiran Tumpuan Dalam Sains
Zainudin bin Abu Bakar (DB100311) Kemahiran Tumpuan Dalam Sains
 
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaPertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
 
Psi anak
Psi anakPsi anak
Psi anak
 
Makalah psikologi perkembangan 2
Makalah psikologi perkembangan 2Makalah psikologi perkembangan 2
Makalah psikologi perkembangan 2
 
Dr. Rose Mini_Presentasi 1000HPK - 10 Juni 2022 - REVISED.pptx
Dr. Rose Mini_Presentasi 1000HPK - 10 Juni 2022 - REVISED.pptxDr. Rose Mini_Presentasi 1000HPK - 10 Juni 2022 - REVISED.pptx
Dr. Rose Mini_Presentasi 1000HPK - 10 Juni 2022 - REVISED.pptx
 
asuhan neonatus ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatus
asuhan neonatus  ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatusasuhan neonatus  ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatus
asuhan neonatus ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatus
 
enc=encoded=EpGVF6pzI9nTIZ5DFwq2OVTYrUgaujku9CCePZfpX1yktPo8YzEsvRhV1Q==.pptx
enc=encoded=EpGVF6pzI9nTIZ5DFwq2OVTYrUgaujku9CCePZfpX1yktPo8YzEsvRhV1Q==.pptxenc=encoded=EpGVF6pzI9nTIZ5DFwq2OVTYrUgaujku9CCePZfpX1yktPo8YzEsvRhV1Q==.pptx
enc=encoded=EpGVF6pzI9nTIZ5DFwq2OVTYrUgaujku9CCePZfpX1yktPo8YzEsvRhV1Q==.pptx
 
Perkembangan otak pada anak
Perkembangan otak pada anakPerkembangan otak pada anak
Perkembangan otak pada anak
 
Ppt bu diana copy-1
Ppt bu diana   copy-1Ppt bu diana   copy-1
Ppt bu diana copy-1
 
Bayi
BayiBayi
Bayi
 
Happy - Understanding & Caring for Newborn
Happy - Understanding & Caring for NewbornHappy - Understanding & Caring for Newborn
Happy - Understanding & Caring for Newborn
 
Pak2.
Pak2.Pak2.
Pak2.
 
Asuhan bayi usia 2 6
Asuhan bayi usia 2 6Asuhan bayi usia 2 6
Asuhan bayi usia 2 6
 
Psikologi perkembangan bayi usia 0 2 thn
Psikologi perkembangan bayi usia 0 2 thnPsikologi perkembangan bayi usia 0 2 thn
Psikologi perkembangan bayi usia 0 2 thn
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
PPT ASPEK PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK USIA 12-24 BULAN
PPT ASPEK PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK USIA 12-24 BULANPPT ASPEK PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK USIA 12-24 BULAN
PPT ASPEK PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK USIA 12-24 BULAN
 
Pengkajian Obyektif
Pengkajian Obyektif Pengkajian Obyektif
Pengkajian Obyektif
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

PERKEMBANGAN BAYI

  • 1. MAKALAH “ PERKEMBANGAN MASA BAYI “ NAMA : NURUL BASIROH YUSNIYATI NIM : 2086208046 KELAS : PAI SIANG MATA KULIAH : PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DOSEN : PRAWIDYA LESTARI, M.Pd.I JURUSAN TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA PURWOREJO TAHUN 2021
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan seseorang. Dikatakan masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap lingkungan dan dikatakan masa keemasan karena masa bayi berlangsung sangat singkat dan tidak dapat diulang kembali (Departemen Kesehatan, 2009). Bayi sangat membutuhkan peran seorang ibu yang memberi perhatian dan kasih sayang. Seorang ibu tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik saja tetapi juga memenuhi kebutuhan psikologis dasarnya. Dengan demikian, seorang ibu dituntut untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan fisik maupun psikis bayi. Bersyukurlah kepada Tuhan atas kelahiran bayi anda. Kelahiran bayi adalah sebuah anugerah yang akan memberikan kebahagiaan. Dengan kelahiran bayi tentu kehidupan rumah tangga akan terasa sempurna. Usia perkembangan bayi terbagi 2 yaitu, neonatus sejak lahir sampai usia 28 hari dan bayi dari usia 29 hari sampai 12 bulan ( WHO, 2013). Sedangkan menurut Rusli ( 2013 ) bayi adalah anak usia 0 sampai 12 bulan. Setiap bayi mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan dalam masa hidupnya. pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang berkesinambungan, bersifat kontinyu dan pertumbuhan merupakan bagian dari proses perkembangan (Wong, 2009). Anak dilahirkan di dunia dalam kondisi serba kurang lengkap, sebab semua naluri, fungsi jasmaniah, serta rohaniahnya belum berkembang dengan sempurna. Oleh karena itu anak manusia mempunyai kemungkinan panjang untuk bebas berkembang. Kebebasan berkembang di sini yaitu untuk bisa mempertahankan hidupnya dan untuk bisa menyesuaikan diri dalam lingkungannnya.
  • 3. 2. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang masalah maka dapat dirumuskan: a) Tahap perkembangan neonatal b) Perkembangan bayi aspek fisik, motorik, kognitif, psikososial c) Arti tangis bayi d) Refleksi bayi e) Pengasuhan dan pendidikan masa bayi f) Tugas- tugas perkembangan masa bayi
  • 4. BAB II PEMBAHASAN Perkembangan masa bayi terdiri dari : 1. Tahap perkembangan neonatal 1 Bayi memiliki beberapa tahap tumbuh kembang dari usia 0-12 bulan. Sebagai orang tua sangatlah penting untuk mengenali tumbuh kembang anak. Mengetahui tahap perkembangan bayi dapat memberikan rangsangan yang tepat untuk membantu proses tumbuh kembangnya. Selain itu, hal ini bertujuan untuk memantau dan menangani masalah atau gangguan yang mungkin timbul pada proses tersebut. a. Bayi Baru Lahir 1 Bulan Pada tahap ini, bayi akan kehilangan sekitar 10% berat badan pada hari kedua setelah lahir. Namun hal ini merupakan hal yang normal. Dia akan mendapatkan berat lahirnya kembali ketika memasuki minggu kedua. Setelah itu, berat bayi akan bertambah 30 gram setiap harinya. Dalam 1 bulan panjang badan bayi juga akan bertambah sekitar 3-4 cm dari panjang lahirnya. Selain itu, lingkar kepala juga akan bertambah hingga 2,5 cm. Mata bayi pada tahap ini normal terlihat seperti belum fokus dan kadang terlihat seperti juling. b. Bayi 1-3 Bulan Pada tahap ini, berat bayi akan bertambah sekitar 680-910 gram setiap bulannya. Panjang badan akan bertambah sekitar 2,5 cm setiap bulannya. Lingkar kepala juga akan bertambah sekitar 1,25 cm setiap bulan. Pada usia ini, biasanya perkembangan bayi sudah bisa: - Mengangkat kepala dan dadanya ketika berada dalam posisi tengkurap. - Mata sudah mulai merespons dengan mengikuti gerakan benda dan cahaya di sekitarnya. - Memainkan jari-jarinya dengan cara membuka dan menutup jari,
  • 5. menggenggam benda di tangan, serta memasukkan jari ke dalam mulut. - Sudah dapat memainkan kakinya. - Mampu membedakan suara yang dikenal dengan suara lainnya. - Mencoba mengambil benda-benda yang menggantung, meski dia belum mampu menggapainya. c. Bayi 4-6 Bulan Pertumbuhan bayi pada usia ini, sudah memiliki berat badan sekitar 2 kali berat lahir. Panjang badannya bertambah sekitar 1,25-2,5 cm per bulannya. Lingkar kepala juga bertambah sekitar 1,25 cm per bulannya. Tumbuh kembang bayi pada usia ini sudah bisa: - Tersenyum kepada orang asing yang mengajak bermain atau berbicara kepadanya. - Sudah mulai bisa kontak mata dengan orang sekitar. - Sudah mampu berguling dari posisi telungkup ke telentang, begitu pula sebaliknya. - Mulai mengoceh satu atau dua patah kata walau masih belum jelas. - Kakinya sudah mampu menjejak lantai jika diberdirikan. - Sudah mampu duduk meski harus disangga. d. Bayi 7-9 Bulan Pada tahap ini pertumbuhan bayi umumnya bertambah berat sekitar 450 gram setiap bulannya. Biasanya bayi laki-laki akan lebih berat dibandingkan perempuan. Setiap bulannya bayi akan bertambah sekitar 1,25 cm dan lingkar kepala 0,6 cm. Selama periode ini, bayi sudah dapat: - Merangkak dan mendorong sedikit demi sedikit badannya menggunakan lengan atau kaki, serta merangkak menggunakan tangan dan lutut. - Sudah mampu duduk sendiri dari posisi merangkak tanpa harus dipegangi atau disangga. - Sudah mampu belajar berdiri dengan cara berpegangan. - Sudah dapat berkata mama dengan jelas. - Dapat mengangkat sesuatu dengan ibu jari dan telunjuk.
  • 6. e. Bayi 10-12 Bulan Bayi akan meraih 3 kali berat badan lahirnya pada saat usia 1 tahun. Panjang badan dan lingkar kepala akan bertambah sekitar 0,6 cm per bulannya. Pada tahap ini, anak biasanya sudah bisa: - Memegang benda kecil seperti sereal yang berbentuk dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk mereka. - Berdiri sendiri bahkan berjalan tanpa bantuan orang lain. - Menunjuk benda yang mereka inginkan untuk mendapatkan perhatian. - Sudah dapat memberikan respons terhadap pertanyaan yang diberikan, seperti menolak hal-hal yang tidak disukainya atau mengatakan iya untuk yang disukainya. - Sudah mampu mengemut makanan dalam mulut. 1 Fitria Pratiwi, “ 5 Tahapan Tumbuh kembang Bayi Usia 0 – 12 Bulan, kenali satu-satu “https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4595126/5-tahap-tumbuh-kembang-bayi- usia-0-12-bulan-kenali-satu-satu. diakses pada hari jumat, 19 Maret 2021. 2. Perkembangan bayi aspek fisik, motorik, kognitif, psikososial A. Perkembangan bayi aspek fisik a. Bayi baru lahir 1 bulan 2 Pada tiga hari pertama setelah kelahirannya, berat badan bayi akan turun sekitar 5 – 7 persen dari berat lahir. Itu hal yang normal, sehingga Ibu tak perlu khawatir jika saat pulang dari rumah sakit berat badan buah hati lebih rendah daripada saat ia lahir. Di hari ke-4, berat badannya akan mulai naik hingga kembali ke berat lahir dalam waktu 1 – 2 minggu. Setelah itu, bayi mungkin akan mengalami growth spurt, di mana terjadi percepatan pertumbuhan sehingga ia menjadi rewel seolah meminta menyusu lebih sering. Tidak apa-apa, susui saja buah hati sampai ia puas. Hal ini juga untuk memastikan buah hati mendapatkan asupan nutrisi yang mencukupi kebutuhan tumbuh kembangnya.
  • 7. Buah hati belum bisa melakukan gerakan fisik yang berarti, sehingga ia sepenuhnya bergantung pada Ibu. Meski begitu, perkembangan bayi baru lahir yang bisa Ibu amati adalah beberapa gerak refleks yang dimilikinya, seperti refleks rooting dengan menoleh dan mencari-cari sumber penyentuh saat disentuh pipi atau bibirnya, refleks mengisap saat ada benda yang masuk ke dalam mulutnya, serta refeks menggenggam saat Ibu menaruh jari ke dalam genggaman tangannya. Tangan dan kaki bayi baru lahir bergerak aktif secara seimbang, dengan posisi tangan yang selalu menggenggam erat. Sesekali, terutama jika lapar, ia bisa mengangkat tangan ke mulutnya dan mengisap genggaman tangannya. Tak perlu melarangnya. Cukup singkirkan dengan lembut genggaman tangannya dari mulut, dan segera susui ia untuk memuaskan rasa hausnya. b. Bayi 1- 3 bulan Si kecil akan melakukan beberapa gerakan refleks seperti menggenggam jari bunda, bila bunda meletakkan jemari di telapak tangannya. Juga meregangkan kaki dan tangan secara tiba-tiba bila ia terkejut. Bila Bunda mengusap pipinya, ia akan memalingkan wajah kearah Bunda sambil membuka mulut kecilnya. Ini bisa jadi tanda untuk bunda mengetahui kapan si kecil ingin menyusu. Gerakan-gerakan refleks ini akan menghilang seiring berjalannya waktu, jadi nikmati momen istimewa ini ya, Bun. Untuk panca indera, penciuman si kecil mungkin sudah sangat baik, akan tetapi pendengaran dan penglihatannya masih belum begitu jelas. Si kecil bisa melihat dengan baik bila jaraknya cukup dekat, seperti wajah bunda yang begitu digemari si kecil. Si kecil yang baru lahir memiliki jam tidur yang cukup lama hingga 16 jam per hari dan tidak terjadi sepanjang malam. Kenapa? Sederhana saja, Bunda. Si kecil belum terbiasa dengan jam tidur kita dan membutuhkan waktu untuk mengenali perbedaan antara malam dan siang hari, namun Bunda bisa membantunya dengan menjaga suasana hening dan nyaman di malam hari.
  • 8. c. Bayi 4-6 Bulan Si Kecil sudah mampu memainkan tangan dan kakinya, lalu mulai mengamatinya. Saat tengkurap, kini Si Kecil sudah bisa mengangkat kepala dan dadanya. Dalam tahap perkembangan ini tangan Si Kecil mampu menggenggam sebuah benda di tangannya. Koordinasi jaringan otot dan saraf Si Kecil di usia ini mampu mendukung tubuhnya untuk berguling. Setelah berusia 6 bulan, mulut Si Kecil juga sudah mulai belajar untuk mengunyah. d. Bayi 7-9 Bulan Secara fisik,bayi 7 bulan memiliki berat badan sekitar 6,7-10,5 kg dan panjang badan sekitar 65-73,2 cm. Karakternya akan semakin terlihat dan ia cenderung mudah cemas ketika jauh dari orang tua. Untuk mengurangi rasa ketergantungan bayi terhadap Ibu, siasatilah dengan memperkenalkan dan mengakrabkannya kepada anggota keluarga lainnya. Giginya juga sudah mulai tumbuh sehingga ini adalah waktu yang pas untuk memperkenalkannya dengan makanan padat. Memasuki usia 8 bulan, bayi akan memiliki berat badan rata-rata 7- 10,5 kg dan panjang badan 66,5-74,5 cm. Rasa penasaran dan keingintahuannya sangat tinggi serta semakin menyadari jika ada yang berubah di sekelilingnya. Rasa cemas saat harus berpisah dengan Ibu sudah semakin berkurang, karena ia mulai memahami bahwa Ibu akan kembali lagi ke sisinya. Usia 9 bulan bayi bisa merangkak, meraih benda- benda sebesar kacang, mencari benda atau mainan yang dijatuhkan dan makan kue sendiri. e. Bayi 10-12 Bulan Di usia 10 berat badannya adalah sekitar 7,5-11,2 kg dan panjang badan sekitar 69-77,6 cm. Bayi mulai menunjukkan kemandirian, pandai bermain, dan aktif berkomunikasi. Dari sini karakter bayi akan mulai terlihat, apakah ia termasuk bayi yang ceriwis atau pendiam. Giginya sudah tumbuh lebih banyak, sehingga ia mulai bisa menikmati makanan. Berikan
  • 9. ia MPASI bertekstur kasar yang bervariasi untuk memperkenalkannya terhadap berbagai jenis makanan. Berat badan usia 11 bulan sudah mencapai 7,4-11,5 kg, sedangkan panjang badannya 70,2-78,9 cm. Ia juga semakin aktif, sehingga Ibu mungkin akan kewalahan mengikutinya. Indra pengecapnya turut berkembang, jadi ia bisa sangat memilih apa yang ia ingin makan (picky eater). Jangan menyerah untuk tetap memperkenalkannya dengan aneka rasa dan tekstur makanan ya, Bu, agar ia tidak semakin pilih-pilih. Usia 12 bulan di ulang tahun pertamanya ini, berat badannya mencapai 3 kali lipat dari berat badannya saat lahir atau sekitar 7,8-11,8 kg. Sementara untuk panjang badannya bertambah 50% atau sekitar 71,3-80,2 cm dan ukuran otaknya sebesar 60% dari ukuran otak orang dewasa. Ini artinya perkembangan bayi pun semakin meningkat. 2.http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/196605162000122- HERLINA/DD-TM4_KARAKTERISTIK_TAHAPAN_PERKEMBANGAN.pdf https://www.cussonsbaby.co.id/artikel/pantau-perkembangan-bayi-baru-lahir- apa-saja-yang-harus-ibu-ketahui/ https://www.awalsehat.nestle.co.id/tahap-perkembangan-fisik-si-kecil-usia-0-6- bulan# https://www.ibudanbalita.com/artikel/tahap-pertumbuhan-perkembangan-bayi- usia-7-12-bulan B. 3 Perkembangan bayi aspek motorik a. Bayi baru lahir hingga 1 bulan  Kemampuan motorik si Kecil akan terus mengalami perkembangan seiring bertambahnya usia. Sejak baru lahir hingga usia 1 bulan, Anda akan merasakan tangannya mencengkram tangan Anda dengan kuat. Kemampuan lainnya juga akan berkembang dari minggu ke minggu seperti:Pada usia 2 minggu, bayi dapat fokus memperhatikan obyek
  • 10. yang berada pada jarak 20-35 cm. Menggerakkan wajah Anda ke kiri dan ke kanan akan melatih otot matanya untuk fokus dan mengikuti pergerakan obyek.  Bayi usia 3 minggu ke atas mulai bisa ditengkurapkan untuk memperkuat otot leher mereka. Posisi ini juga dibutuhkan bayi untuk belajar merangkak, berguling, dan persiapan duduk. Pada waktunya, sistem saraf dan kontrol otot akan makin matang sehingga gerakannya semakin luwes. Namun, jangan biarkan bayi tidur tengkurap. Bayi sebaiknya tetap tidur dalam posisi telentang.  Bayi secara alami terbiasa untuk mengisap. Sehingga dia akan sering terlihat ingin mengisap jari-jari tangannya sendiri. Menempatkan dot dapat membantu jika dia sedang ingin mengisap tapi tidak sedang haus.  Pada usia 4 minggu, bayi belum dapat merasakan bahwa kaki dan tangan merupakan anggota gerak tubuhnya. Namun Anda bisa melatih si Kecil dengan cara mengangkat tangannya dan menggerakkan tangannya ke depan wajahnya sambil berbicara pada si Kecil.  Pada usia bayi 1 bulan, bayi sudah mulai bisa menggeleng-gelengkan kepala dalam posisi telungkup. 3. https://www.alodokter.com/bayi-1-bulan-mulai-mengenali-suara-orang- tua#:~:text=Kemampuan%20Motorik&text=Sejak%20baru%20lahir%20hingga%20 usia,pada%20jarak%2020-35%20cm. b. Bayi 1- 3 bulan 4 Selama tiga bulan pertama kehidupannya, bayi akan mulai mengembangkan kemampuan dan kekuatan yang mereka butuhkan untuk bergerak nantinya. Pada masa pertumbuhan ini, anak hanya bisa mengangkat kepalanya sebentar saat tengkurap. Ibu juga dapat membantu melatih kemampuan Si Kecil yang satu ini agar otot lehernya semakin kuat. Ibu dapat meletakkan bayi di posisi tengkurap untuk mengembangkan otot kepala dan leher, meski harus tetap dalam pengawasan. Selain itu, bayi di usia ini juga mulai suka menendang-nendangkan kakinya. Hal ini
  • 11. bermanfaat untuk memperkuat otot-otot kakinya. Refleks bayi juga mulai terjadi dengan cara mengulurkan tangan dan merentangkan jari saat merespons suara. Nah, ibu bisa melatih motorik halusnya dengan memberikan benda yang dapat digenggam atau menyilangkan tangannya dengan lembut untuk menguatkan otot lengannya. 4.https://www.halodoc.com/artikel/4-tahap-perkembangan-motorik-anak-usia-0-12-bulan c. Bayi 4-6 Bulan 5 Saat memasuki usia ini, keseimbangan dan gerakan bayi meningkat drastis dengan penggunaan dan koordinasi dari otot-otot besar. Selain itu, tahap perkembangan anak saat ini sudah mulai sengaja berguling dari depan ke belakang atau sebaliknya dan kanan-kiri. Si Kecil juga sudah mampu mengangkat kepala dan dadanya ketika dibaringkan dalam posisi telungkup. Kemampuan mendorong kepala dan dadanya pun sudah lebih jauh ke atas. Dengan kekuatan leher dan tubuhnya yang sudah semakin berkembang, ia pun sudah bisa belajar duduk dengan bantuan ibu. Latihlah Si Kecil duduk dengan bersandar pada tubuh ibu atau bantal. Selain itu, motorik halus Si Kecil juga semakin berkembang. Ia sudah bisa mulai mengeksplorasi mainan dengan menggenggam dan menggapainya. Pastikan mainan yang digenggamnya tidak membahayakan, karena kemungkinan akan dimasukkan ke mulut. 5.https://www.halodoc.com/artikel/4-tahap-perkembangan-motorik-anak- usia-0-12-bulan d. Bayi 7-9 Bulan 6 Tahap perkembangan motorik anak di usia ini adalah koneksi sistem saraf yang terus terbentuk sehingga kendali atas ototnya semakin kuat. Selain itu, kaki Si Kecil sudah semakin kuat, dan ibu bisa membantu meningkatkan kekuatan otot kakinya dengan melatihnya berdiri sambil menopang tubuhnya. Namun, jangan paksa Si Kecil untuk berdiri bila ia tampak belum siap dan kuat. Cara melatih bayi berdiri, pertama-tama
  • 12. bantulah Si Kecil berdiri dari posisi duduk dan topang badannya dalam 3 hitungan. Biarkan ia memantul-mantulkan tubuhnya beberapa kali sampai ibu mengembalikannya lagi ke posisi duduk. Kebanyakan bayi berusia 7 bulan sangat suka berdiri dan memantul-mantulkan tubuhnya naik turun (bouncing). Kemampuan motorik halus bayi juga mengalami perkembangan di usia ini. Anak sudah bisa menggunakan tangannya sebagai penyangga keseimbangan saat duduk. Si Kecil pun mulai bisa mengambil benda yang ada di jangkauannya tanpa terjatuh. Ia bahkan bisa mengambil benda yang lebih kecil dengan ibu jari dan telunjuknya. 6.https://www.halodoc.com/artikel/4-tahap-perkembangan- motorik- anak-usia-0-12-bulan e. Bayi 10-12 Bulan 7 Tidak terasa Si Kecil sudah hampir berusia satu tahun tahap perkembangan motorik anak saat ini adalah ia sudah bisa mengubah posisi sendiri, misalnya dari tengkurap ke posisi merangkak. Jadi ketika tengkurap, Si Kecil bisa mendorong tangan dan lututnya ke posisi dasar merangkak dan bergerak maju mundur tanpa melangkah. Gerakan ini sangat bermanfaat melatih otot tangan dan kakinya hingga ia siap untuk merangkak. Latihlah kemampuan merangkak Si Kecil dengan cara meletakkan mainan di depannya untuk diraih. Seiring mendekati usia satu tahun, kaki Si Kecil sudah bertambah kuat, sehingga ia bisa mulai melangkah sambil berpegangan pada benda apa saja yang ada di sekitarnya untuk membantu menjaga keseimbangannya. Si Kecil juga sudah bisa mengambil benda-benda kecil, melempar bola, dan bertepuk tangan sebagai perkembangan motorik halusnya. Lama-kelamaan, anak sudah bisa untuk berjalan beberapa langkah dengan risiko terjatuh. Itulah beberapa tahapan perkembangan motorik anak yang perlu ibu ketahui. Memang hal ini dapat
  • 13. menjadi patokan umum untuk semua anak, tetapi tahapan pertumbuhan anak dapat berbeda-beda satu sama lain. 7.https://www.halodoc.com/artikel/4-tahap-perkembangan-motorik-anak-usia- 0-12-bulan C. Perkembangan bayi aspek kognitif a. 8 Bayi baru lahir hingga 3 bulan  Memperhatikan benda bergerak, termasuk wajah ibu dan pengasuhnya.  Bisa membedakan rasa manis, asin, pahit, dan asam.  Mampu mendeteksi perbedaan volume dan nada.  Menanggapi lingkungannya dengan ekspresi wajah.  Menunjukkan perilaku antisipatif, seperti mencari dan mengisap puting payudara atau botol susu. 8.https://www.orami.co.id/magazine/begini-tahap-perkembangan-kognitif- bayi-0-12-bulan- sesuai-usianya/ b. 9 Bayi 3-6 bulan  Mampu memahami sebab dan akibat (mengguncang mainan untuk menghasilkan suara, dan sebagainya).  Memasukkan benda ke dalam mulutnya untuk mengeksplorasi lebih lanjut.  Mulai meraih benda-benda yang ada di dekatnya.  Mudah bosan jika dibiarkan sendirian dalam waktu yang cukup lama.  Mengulangi tindakan menarik yang dilakukannya tanpa sengaja.  Menikmati permainan seperti cilukba, tepuk tangan, mengambil benda, atau menyobek kertas.  Mengeksplorasi objek dengan memperhatikannya.
  • 14.  Meraih objek yang menarik perhatiannya.  Membuka mulut ketika melihat makanan atau sendok yang Moms pegang. 9.https://www.orami.co.id/magazine/begini-tahap-perkembangan- kognitif-bayi-0-12-bulan-sesuai-usianya/ c. 10 Bayi 6 -9 bulan Mulai dari usia 6 bulan hingga 9 bulan, para peneliti telah menemukan bahwa tahap perkembangan kognitif bayi meliputi:  Mampu memahami perbedaan antara benda hidup dan benda mati.  Memberitahu perbedaan antara gambar yang menunjukkan jumlah objek yang berbeda.  Memanfaatkan ukuran relatif suatu objek untuk menentukan seberapa jauh jaraknya.  Menatap lebih lama pada benda-benda yang menggantung di udara atau objek yang membuatnya merasa penasaran. 10.https://www.orami.co.id/magazine/begini-tahap-perkembangan- kognitif-bayi-0-12-bulan-sesuai-usianya/ d. 11 Bayi 9-12 bulan Mulai memahami bahwa moms atau perawatnya tidak akan “menghilang” ketika meninggalkan ruangan atau suatu tempat. menyikat gigi. kan botol susunya ketika Moms memintanya.
  • 15. permainan sederhana seperti cilukba dan petak umpet. “Mama” atau “mamam”. 11.https://www.orami.co.id/magazine/begini-tahap-perkembangan-kognitif- bayi-0-12-bulan-sesuai-usianya/ D. Perekembangan bayi aspek psikososial 12 Bukan hanya secara fisik, kepribadian dan karakter manusia pun mengalami perkembangan seiring dengan usianya. Hal ini diyakini oleh seorang ahli bernama Erik Erikson. Erikson menggambarkan dampak pengalaman sosial di seluruh tahapan usia. Ia tertarik pada bagaimana interaksi sosial dan hubungan memainkan peranan dalam pengembangan dan pertumbuhan manusia. Di tiap tahapan perkembangan, dilandasi atas tahapan sebelumnya sebagai pintu gerbang untuk periode perkembangan selanjutnya. Erikson meyakini, tiap orang mengalami konflik yang berfungsi sebagai titik balik pembangunan karakter. Ada potensi berkembang, ada pula potensi kegagalan. Tahapan ini disebut sebagai tahapan psikososial. Tahap pertama teori perkembangan psikososial Erikson terjadi antara kelahiran hingga usia satu tahun, dan ini merupakan tahap paling mendasar dalam kehidupan. Seorang bayi masih sangat tergantung terhadap orang dewasa di sekitarnya. Pada tahapan ini, ia menggantungkan semua yang dibutuhkannya untuk bertahan hidup pada orangtua dan pengasuhnya.
  • 16. 12.https://www.popmama.com/baby/7-12-months/winda-carmelita/tahapan- psikososial-anak-dari-bayi-hingga-remaja/3 3. Arti tangis bayi Menangis adalah cara bayi berkomunikasi untuk menyampaikan kebutuhannya. Jika ia lapar, mengantuk, sakit, semua akan diutarakan dalam bentuk tangisan. Bayi baru lahir umumnya menangis selama 2-3 jam per hari. Untuk itu, orang tua perlu mengetahui arti tangisan bayi agar dapat mengenali maksudnya dan bisa segera menenangkan Si Kecil dengan tepat. Ketika bayi menangis, insting pertama orang tua tentu ingin menenangkannya sesegera mungkin. Namun tidak selalu mudah untuk menerjemahkan apa yang diinginkan oleh buah hati. Jadi bagaimana cara membedakan tangisan bayi yang lapar, ingin dimanja, atau sakit?Di bawah ini adalah sederet arti tangisan bayi menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia dan cara yang bisa Anda lakukan untuk menghadapinya: 1. Tangisan karena lapar Lapar adalah salah satu alasan umum bayi menangis, terutama pada bayi baru lahir. Tangisan si Kecil saat merasa lapar biasanya terdengar pendek- pendek, bernada rendah, dan naik-turun.Anda bisa memberikan ASI pada bayi untuk melihat apakah ia benar-benar lapar atau tidak. Jikapun bayi tidak lapar, mungkin ia hanya ingin mengisap sesuatu untuk membuatnya merasa nyaman. 2. Tangisan karena masalah dengan perut Tumpukan gas dalam perut maupun kolik dapat membuat bayi menangis tanpa henti. Bayi yang mengalami kolik bisa menangis setidaknya tiga jam per hari selama tiga minggu berturut-turut.Biasanya, bayi yang memiliki masalah kesehatan tersebut akan tetap menangis meski sudah menyusu. Anda dapat mencoba mengusap punggungnya dan menggerakkan kedua kakinya seperti sedang mengayuh sepeda secara perlahan-lahan.Anda pun dapat memberikan obat untuk membantu mengeluarkan gas dari dalam perutnya. Tapi langkah ini tentu saja harus dikonsultasikan ke dokter anak terlebih dulu. Pasalnya, tidak semua obat cocok untuk Si Kecil dan efektif untuk menangani gangguan perutnya.
  • 17. 3. 13 Tangisan karena kelelahan Arti tangisan yang satu ini mungkin akan sedikit membingungkan. Karena tak seperti orang dewasa, bayi yang kelelahan justru tidak mudah tertidur. Justru sebaliknya, mereka akan rewel dan menangis di malam hari.Cobalah untuk menidurkan bayi dengan membedongnya menggunakan selimut, sehingga bayi akan merasa nyaman seperti di dalam rahim. Mengajak buah hati berjalan-jalan ke luar rumah dengan kereta bayi juga akan membantu. 4. Tangisan karena butuh bersendawa Saat menyusu lewat payudara sang ibu maupun botol, tak hanya susu yang ditelan bayi, tetapi juga udara. Udara yang tak dikeluarkan dengan cara sendawa bisa membuat bayi tak nyaman. Jadi apabila bayi Anda menangis setelah disusui, mungkin ia perlu disendawakan. Meski begitu, bersendawa sebenarnya tidak harus dilakukan setiap saat. Pasalnya, ada sebagian bayi perlu rutin disendawakan, sementara sebagian bayi lainnya tidak. 5. Tangisan karena alergi Bayi bisa mengalami alergi terhadap komponen dalam ASI yang berasal dari makanan sang ibu maupun susu formula. Jika bayi Anda sering menangis setelah menyusu, mungkin ini dikarenakan ia sedang mengalami alergi.Sementara beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan alergi pada bayi meliputi susu sapi, kacang-kacangan, kerang, telur, ikan, dan banyak lagi.Periksakan bayi Anda ke dokter untuk mengetahui apakah ia alergi atau tidak. Dokter kemungkinan menyarankan Anda untuk menghindari konsumsi susu atau makanan tertentu selama seminggu.Apabila bayi sudah jarang menangis setelah penerapan langkah tersebut, berarti ia memang mengalami alergi. Ini berarti, Anda sebaiknya menghindari susu maupun makanan itu. 6. Tangisan karena ingin dimanja Terkadang, bayi menangis bukan karena lapar, lelah, atau masalah lain dalam tubuhnya. Tapi Si Kecil merengek karena ingin dipeluk dan dimanja. Jadi Anda harus pintar-pintar mengenal arti tangisan bayi yang satu ini.Gendonglah
  • 18. buah hati dan ajak ia mengobrol untuk membuatnya tenang. Ia juga akan senang saat melihat, mendengar, dan merasakan kehadiran orang tuanya. 7. Tangisan karena tumbuh gigi Umumnya, gigi pertama bayi muncul saat usianya menginjak 4-7 bulan. Proses tumbuh gigi ini bisa membuat gusi bayi terasa sakit. Jika bayi Anda sering menangis di usia-usia tersebut, Anda bisa menyelipkan satu jari ke permukaan gusinya. Dengan ini, Anda bisa meraba ada tidaknya tonjolan yang menandakan Si Kecil tumbuh gigi. 8. Tangisan karena kesakitan Salah satu alasan bayi menangis adalah karena ia sedang kesakitan. Kulit bayi lebih sensitif, sehingga ia bisa menangis karena hal-hal yang mungkin sepele bagi orang dewasa. Misalnya, ada seutas rambut yang tersangkut di jarinya atau merasa tidak nyaman dengan label pakaian yang mengenai kulitnya. 9. Tangisan karena sedang sakit Tangisan bayi yang sedang sakit berbeda dengan tangisan lapar atau lainnya. Orang tua pun biasanya langsung tahu kalau tangisan bayi mereka terasa tidak ‘wajar’.Karena itu, apabila berbagai cara menenangkan bayi sudah dilakukan dan ia masih rewel, bisa jadi ia sedang sakit atau tidak enak badan.Anda perlu memeriksakan kondisi buah hati ke dokter untuk mengetahui penyebab di balik tangisannya secara pasti. 10. Tangisan karena terlalu banyak stimulus Untuk melatih perkembangan fisik, emosi, sosial, dan bahasa, beberapa orang tua yang melakukan stimulasi terhadap bayi. Stimuasi memang penting, tetapi ternyata ada banyak orang tua yang tidak memahami cara melakukannya dengan tepat.Stimulasi yang diberikan terus-menerus bisa membuat bayi kelelahan. Misalnya, ibu yang mengajak bayinya terlalu lama ke mal dan dikelillingi banyak orang, bisa membuat bayi rewel dan menangis. 13.https://www.sehatq.com/artikel/arti-tangisan-bayi-tak-melulu-karena-lapar- mungkin-ini- penyebabnya
  • 19. 4. 14 Refleksi bayi Gerak refleks adalah respon dari sistem saraf terhadap stimulus, dan tidak dilakukan dengan perencanaan. Bayi yang baru dilahirkan memiliki refleks pertama yang disebut refleks primitif. Gerakan-gerakan bayi mulanya tampak tidak terkoordinasi, hal ini merupakan respon dari luar terhadap stimulus ataupun sebagai bentuk ekspresi refleks bayi. Bayi memiliki impuls bergerak yang sangat kuat. Sebagian besar dari gerakan-gerakan tersebut pada awalnya tidak berarah dan tampak tidak bertujuan. Dalam proses pertumbuhannya, gerak refleks si kecil akan semakin berkurang dan digantikan dengan bentuk gerakan yang lebih disadari dan bertujuan. Melalui stimulasi berbasiskan neurosains, dengan teknik pijatan atau saat ini lebih dikenal dengan baby spa, bayi dapat dilatih agar refleks primitifnya secara bertahap diambil alih oleh otak kognitif. Kemudian, refleks primitf ini dapat berubah menjadi gerak integrasi, yaitu gerak yang sudah terkoordinasi. Perkembangan refleks ini merupakan dasar bagi tiga fungsi kontrol, yaitu kontrol gerakan sadar postur, kontrol keseimbangan, dan kontrol koordinasi. Di dalam lingkungan, ketiga fungsi kontrol ini saling berhubungan. Beberapa gerak refleks bayi yang perlu distimulasi terletak pada telinga bagian dalam. Ini merupakan refleks yang terhubung dengan mekanisme keseimbangan hingga pusat-pusat di otak yang terlibat dalam pengendalian tubuh, gerakan mata dan regulasi output gerak. Berikut adalah beberapa refleks primitif pada bayi yang perlu distimulasi agar berganti menjadi refleks integrasi yang berhubungan dengan mekanisme keseimbangan: 1. Refleks Mengisap Refleks primitif ini dapat mengganggu perkembangan bicara si kecil. Ia berbicara tidak jelas karena kontrol otot-otot di mulut dan posisi lidah tidak bekerja dengan baik.
  • 20. 2. Refleks Menggenggam Refleks primitif ini dapat memengaruhi kemampuan anak saat mengenggam sesuatu, contohnya cara memegang pensil saat menulis. 3. Refleks Tonik Leher Refleks ini memengaruhi koordinasi antara bagian atas dan bagian bawah tubuh yang berhubungan dengan sebagian otot tubuh. Reflek primitif ini dapat dilihat pada anak yang memiliki postur duduk yang kurang baik. Jika tidak distimulasi, anak akan mendapatkan kesulitan saat duduk. Anak yang tak mampu melakukan koordinasi otak ke otot tengkuk hingga punggung akan sulit menopang tubuhnya untuk tegak. 14.https://www.zwitsal.co.id/archive/stimulasi-refleks-primitif-bayi.29 juli 2017 5. 15 Pengasuhan dan pendidikan masa bayi 1. Umur 0-3 bulan o Sering memeluk dan menimang bayi dengan penuh kasih sayang o Gantung benda berwarna cerah yang bergerak dan bisa dilihat bayi o Ajak bayi tersenyum dan berbicara o Perdengarkan musik pada bayi 2. Umur 3-6 bulan o Sering tengkurapkan bayi o Gerakkan benda ke kiri dan ke kanan, di depan matanya o Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian o Beri mainan benda yang besar dan berwarna 3. Umur 6-12 bulan o Ajari bayi duduk ajak main ci-luk-ba o Ajari memegang dan makan biskuit o Ajari memegang benda kecil dengan 2 jari
  • 21. o Ajari berdiri dan berjalan dengan berpegangan o Ajak bicara sesering mungkin o Latih mengucapkan ma..ma..pa..pa.. o Beri mainan yang aman dipukul-pukul 15.Dinas kesehatan kabupaten Purworejo ( Jakarta : Departemen Kesehatan dan JICA, 1997 ), hlm. 40 – 42. 6. 16 Tugas-tugas perkembangan masa bayi 1. Umur 1 bulan, bayi bisa :  Menatap ke ibu  Mengeluarkan suara o...o..o..  Tersenyum  Menggerakkan tangan dan kaki 2. Umur 3 bulan, bayi bisa :  Mengangkat kepala tegak ketika tengkurep  Tertawa  Menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan  Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum  Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh 3. Umur 6 bulan, bayi bisa :  Berbalik dari telungkup ke telentang  Mempertahankan posisi kepala tetap tegak  Meraih benda yang ada di dekatnya  Menirukan bunyi  Menggenggam mainan  Tersenyum ketika melihat mainan 4. Umur 9 bulan, bayi bia :  Merambat  Mengucapkan ma..ma...,da..da..  Meraih benda sebesar kacang  Mencari benda/ mainan yang dijatuhkan  Bermain tepuk tangan atau ci-luk-ba
  • 22.  Makan kue/ biskuit sendiri 5. Umur 12 bulan, bayi bisa :  Berdiri dan berjalan berpegangan  Memegang benda kecil  Meniru kata sederhana seperti ma..ma..pa.pa..  Mengenal anggota keluarga  Takut pada orang yang belum dikenal  Menunjukkan apa yang diinginkan tanpa menangis / merengek. 16.Dinas kesehatan kabupaten Purworejo ( Jakarta : Departemen Kesehatan dan JICA, 1997 ), hlm. 40 – 42.
  • 23. BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan a) Tahap perkembangan neonatal  Bayi Baru Lahir 1 bulan  Bayi 1-3 bulan  Bayi 4- 6 bulan  Bayi 7-9 bulan  10-12 bulan b) Perkembangan bayi aspek fisik, motorik, kognitif, dan psikososial  Aspek fisik Bayi baru lahir 1 bulan 3 hari pertama setelah kelahirannya, berat badan bayi turun sekitar 5-7 persen dari berat lahir. Di hari ke-4 berat badannya mulai naik hingga kembali ke berat lahir dalam waktu 1-2 minggu.  Bayi 1-3 bulan Si kecil akan melakukan gerakan refleks seperti menggenggam jari bunda, meregangkan kaki dan tangan secara tiba-tiba bila ia terkejut. Panca indra, penciuman si kecil mungkin sudah sangat baik, akan tetapi pendengaran dan penglihatannya masih belum jelas.  Bayi 4-6 bulan Si kecil sudah mampu memainkan tangan dan kakinya lalu mulai mengamatinya. Saat tengkurap sudah sudah bisa mengangkat kepala dan dadanya.  Bayi 7-9 bulan Memiliki berat badan 6,7 – 10,5 kg dan panjang badan sekitar 65 -73,2 cm. Karakaternya akan terlihat dan ia cenderung mudah cemas ketika jauh dari orang tua.
  • 24.  Bayi 10-12 bulan Berat badannya sekitar 7,5 – 11,2 kg dan panjang sekitar 69 – 77,6 cm. Mulai menunjukkan kemandirian, pandai bermain, dan aktif berkomunikasi.  Aspek motorik Bayi baru lahir hingga 1 bulan Menggerakkan wajah ke kiri dan ke kanan akan melatih otot matanya untuk fokus dan mengikuti pergerakan obyek. Bayi secara alami terbiasa menghisap jari- jari tangannya sendiri. Bayi 1 – 3 bulan Bayi mulai mengembangkan kemampuan dan kekuatan yang mereka butuhkan untuk bergerak. Bayi bisa mengangkat kepala sebentar saat tengkurap. Bayi 4- 6 bulan Keseimbangan dan gerakan bayi meningkat drastis dengan penggunaan dan koordinasi dari otot – otot besar. Bayi 7 – 9 bulan Koneksi sistem syaraf yang terus terbentuk sehingga kendali atas ototnya semakin kuat. Kemampuan motorik halus juga mengalami perkembangan yaitu bisa menggunakan tangannya sebagai keseimbangan saat duduk. Bayi 10 – 12 bulan Sudah bisa mengubah posisi sendiri, misalnya dari tengkurap ke posisi merangkak.  Aspek kognitif Bayi baru lahir hingga 3 bulan Berpusat pada mengeksplorasi indera dasar dan belajar lebih banyak tentang tubuh serta lingkungan Bayi 3-6 bulan
  • 25. Mampu memahami sebab dan akibat ( mengguncang mainan yang menghasilkan suara), mudah bosan jika dibiarkan sendirian dalam waktu yang cukup lama. Bayi 6-9 bulan Mampu memahami perbedaan benda hidup dan benda mati Bayi 9-12 bulan Mampu menemukan/ mencari obyek yang tersembunyi  Aspek psikososial Terkait bagaimana interaksi sosial dan hubungan memainkan peranan dalam pengembangan dan pertumbuhan manusia. c) Arti tangis bayi Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia :  Tangisan karena lapar  Tangisan karena masalah dengan perut  Tangisan karena kelelahan  Tangisan karena bersendawa  Tangisan karena alergi d) Refleksi bayi bayi yang baru lahir memiliki gerak refleks primitif, mulanya tampak tidak terkoordinasi yang merupakan respon dari luar terhadap stimulus ataupun sebagai bentuk ekspresi rileks bayi. e) Pengasuhan dan pendidikan masa bayi 1. Umur 0-3 bulan o Sering memeluk dan menimang bayi dengan penuh kasih sayang o Gantung benda berwarna cerah yang bergerak dan bisa dilihat bayi 2. Umur 3-6 bulan o Sering tengkurapkan bayi o Gerakkan benda ke kiri dan ke kanan, di depan matanya 3. Umur 6-12 bulan o Ajari bayi duduk ajak main ci-luk-ba
  • 26. o Ajari memegang dan makan biskuit o Ajari memegang benda kecil dengan 2 jari o Ajari berdiri dan berjalan dengan berpegangan f) Tugas- tugas perkembangan masa bayi 1. Umur 1 bulan, bayi bisa :  Menatap ke ibu  Mengeluarkan suara o...o..o.. 2. Umur 3 bulan, bayi bisa :  Mengangkat kepala tegak ketika tengkurep  Tertawa  Menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan 3. Umur 6 bulan, bayi bisa :  Berbalik dari telungkup ke telentang  Mempertahankan posisi kepala tetap tegak  Meraih benda yang ada di dekatnya 4. Umur 9 bulan, bayi bia :  Merambat  Mengucapkan ma..ma...,da..da..  Meraih benda sebesar kacang 5. Umur 12 bulan, bayi bisa :  Berdiri dan berjalan berpegangan  Memegang benda kecil  Meniru kata sederhana seperti ma..ma..pa.pa..  Mengenal anggota keluarga 2. Saran Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya.Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.
  • 27. DAFTAR PUSTAKA Fitria Pratiwi, “ 5 Tahapan Tumbuh kembang Bayi Usia 0 – 12 Bulan, kenali satu- satu “https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4595126/5-tahap-tumbuh- kembang-bayi-usia-0-12-bulan-kenali-satu-satu. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/196605162000122- HERLINA/DD-TM4_KARAKTERISTIK_TAHAPAN_PERKEMBANGAN.pdf https://www.cussonsbaby.co.id/artikel/pantau-perkembangan-bayi-baru-lahir-apa- saja-yang-harus-ibu-ketahui/ https://www.awalsehat.nestle.co.id/tahap-perkembangan-fisik-si-kecil-usia-0-6- bulan# https://www.ibudanbalita.com/artikel/tahap-pertumbuhan-perkembangan-bayi- usia-7-12-bulan https://www.alodokter.com/bayi-1-bulan-mulai-mengenali-suara-orang- tua#:~:text=Kemampuan%20Motorik&text=Sejak%20baru%20lahir%20hingga% 20usia,pada%20jarak%2020-35%20cm. https://www.halodoc.com/artikel/4-tahap-perkembangan-motorik-anak-. https://www.orami.co.id/magazine/begini-tahap-perkembangan-kognitif-bayi-0- 12-bulan- sesuai-usianya/. https://www.popmama.com/baby/7-12-months/winda-carmelita/tahapan- psikososial-anak-dari-bayi-hingga-remaja/3. https://www.sehatq.com/artikel/arti-tangisan-bayi-tak-melulu-karena-lapar- mungkin-ini- penyebabnya. Dinas kesehatan kabupaten Purworejo ( Jakarta : Departemen Kesehatan dan JICA, 1997 ), hlm. 40 – 42.