Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kesehatan bayi dan balita di komunitas yang mencakup program pemerintah seperti jadwal kunjungan, pemantauan tumbuh kembang, deteksi dini, dan program imunisasi.
3. Anggota kelompok
Eka Susilawati P 27224012 190
Eka Wati P 27224012 191
Eka Yuliana P 27224012 192
Elisabeth Indri N P 27224012 193
Ella Masculatul M P 27224012 194
Elsa Ulya Z P 27224012 195
Elsya Dita R P 27224012 196
5. • Tujuan : menilai kondisi bayi baru lahir dan
membantu dimulainya pernafasan serta
mencegah hipotermi, hipokglikemia dan
infeksi
• Pernyataan standar:
Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir
untuk memastikan pernafasan spontan
mencegah hipoksia sekunder, menemukan
kelainan, dan melakukan tindakan atau
merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga
harus mencegah dan menangani hipotermia.
6. Tujuan : mempromosikan perawatan ibu
dan bayi yang bersi dan aman selama
kala 4 untuk memulihkan kesehata bayi,
meningkatkan asuhan sayang ibu dan
sayang bayi,memulai pemberianIMD
Pernyataan standar:
Bidan melakukan pemantauan ibu dan
bayi terhadap terjadinya komplikasi
dalam dua jam setelah persalinan, serta
melakukan tindakan yang di perlukan.
7. • Tujuan : memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi
sampai 42 hari setelah persalinan dan penyuluhan ASI
ekslusif
• Pernyataan standar:
Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas
melalui kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu ke
dua dan minggu ke enam setelah persalinan, untuk
membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui
penanganan tali pusat yang benar, penemuan dini
penanganan atau rujukan komplikasi yang mungkin
terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan
tentang kesehatan secara umum, kebersihan
8. 1. Pengukur/meteran/penggaris/Stadiometer
2. Penimbang BB
3. Termometer dan spekulum
4. Optalmoskop
5. Arloji berdetik
6. Manset:
• Bayi baru lahir ukurannya : lebar kantong 2,5-
4,0 cm dan panjang Kantongnya 5,0-9,0 cm
• Bayi ukurannya:lebar kantong 4,0-6,0 cm dan
panjang kantongnya 5,0-9,0 cm
• Anak-anak lebar kantong 7,5-9,0 Cm dan
panjang kantongnya 17,0-19,0 cm.
10. Standarminimalpelayananbayibalita
Cakupan kunjungan bayi umur 1 – 12 bulan di
sarana pelayanan kesehatan maupun di
rumah,posyandu, tempat penitipan anak, panti
asuhan, dan sebagainya melalui kunjungan
petugas.
Pelayanan kesehatan tersebut meliputi deteksi
dini kelainan tumbuh kembang bayi (DDTK),
stimulasi perkembangan bayi,MTBM,MTBS dan
penyuluhan perawatan kesehatan bayi di rumah
menggunakan Buku KIA yang diberikan oleh
dokter, bidan dan perawat yang memiliki
kompetensi klinis
11. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan
minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 1 – 3
bulan, 1 kali pada umur 3 – 6 bulan, 1 kali
pada umur 9 – 12 bulan.
Pelayanan kesehatan tersebut meliputi
imunisasi dasar (BCG,DPT/HB 1-3, Polio 1 – 4,
Campak), stimulasi deteksi dini tumbuh
kembang (SDIDTK) dan penyuluhan perawatan
kesehatan bayi
12. Penyuluhan perawatan kesehatan bayi
meliputi : konseling ASI eksklusif,
pemberian makanan pendamping ASI
sejak usia 6 bulan, perawatan dan tanda
bahaya bayi sakit (sesuai MTBS),
pemantauan pertumbuhan dan
pemberian vitamin A kapsul biru pada
usia 6 – 11 bulan
13. B. Jadwal Kunjungan
1. Kunjungan Bayi
• Kunjungan bayi satu kali pada umur 29 hari – 2
bulan
• Kunjungan bayi satu kali pada umur 3 – 5 bulan
• Kunjungan bayi satu kali pada umur 6 – 8 bulan
• Kunjungan bayi satu kali pada umur 9 – 11 bulan
14. Tujuan kunjungan bayi:
untuk meningkatkan akses bayi terhadap
pelayanan kesehatan dasar,
mengetahui sedini mungkin bila terdapat
kelainan pada bayi sehingga cepat mendapat
pertolongan,
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit melalui pemantauan pertumbuhan,
imunisasi,
serta peningkatan kualitas hidup bayi dengan
stimulusi tumbuh kembang.
15. 2. Kunjungan anak balita
• Anak berumur sampai 5 bulan diperiksa
setiap bulan
• Kemudian pemeriksaan dilakukan setiap 2
bulan sampai anak berumur 12 bulan
• Setelah itu pemeriksaan dilakukan setiap 6
bulan sampai anak berumur 24 bulan
• Selanjutnya pemeriksaan dilakukan satu kali
se-tahun.
16. Kegiatan yang dilakukan pada kunjungan balita
antara lain:
• Pemeriksaan fisik anak ditakukan termasuk
penimbangan berat badan
• Penyuluhan atau nasehat pada ibu tentang
pemeliharaan kesehatan anak dan perbaikan
gizi serta hubungan psiko sosial antar anak,
ibu dan keluarga. Ibu diminta memperhatikan
tumbuh kembang anak, pola makan dan tidur
serta perkembangan prilaku dan sosial anak.
• Penjelasan tentang Keluarga Berencana
• Dokumentasi pelayanan
17. C. Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi
dan Balita/Deteksi Dini
1. Defenisi
• Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran tubuh
anak, yaitu anak bertambah besar, berat dan tinggi,
organ-organ tubuh bertambah besar dan berat.
• Perkembangan adalah : Bertambahnya kemampuan
anak sebagai hasil dari proses pematangan organ tubuh.
Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya.
• Proses tumbuh kembang berlangsung secara bersamaan
dan berkesinambungan yang mencakup aspek motorik,
bahasa, kognitif, sosialisasi, dan kemandirian.
18. 2. Kebutuhan Dasar Anak :
a. Kebutuhan Fisik-Biomedis (Asuh)
Meliputi :
• Pangan/gizi, merupakan kebutuhan terpenting
• Perawatan kesehatan dasar : Imunisasi,
pemberian ASI, penimbangan bayi/anak yang
teratur, pengobatan kalau sakit, dll
• Pemukiman yang layak
• Hygiene perorangan, sanitasi lingkungan
• Sandang
• Kesegaran jasmani/rekreasi
19. b. Kebutuhan emosi/kasih sayang (ASIH)
• Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat,
mesra dan selaras antara ibu/pengganti ibu dengan anak
merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang
yang selaras baik fisik, mental maupun psikososial.
• Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama
kehidupan mempunyai dampak negative pada tumbuh
kembang anak baik fisik, mental maupun sosial emosi.
• Kasih sayang dari orang tuanya (Ayah-Ibu) akan menciptakan
ikatan yang erat dan kepercayaan dasar.
20. 3. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita
Dalam upaya menurunkan masalah
tumbuh kembang seorang anak harus
dilakukan upaya pencegahan sedini mungkin,
yakni sejak pembuahan, janin di dalam
kandungan Ibu, pada saat persalinan sampai
dengan masa-masa kritis proses tumbuh
kembang manusia yaitu masa dibawah usia
lima tahun.
21. a. Deteksi dini tumbuh kembang Balita
Merupakan upaya penjaringan yang
dilaksanakan secara komprehensif untuk
menemukan penyimpangan tumbuh kembang
dan mengetahui serta mengenal faktor risiko
(fisik, biomedik,psikososial) pada balita.
22. b. Kegunaan deteksi dini tumbuh kembang Balita
untuk mengetahui penyimpangan tumbuh kembang
balita secara dini, sehingga upaya pencegahan, upaya
stimulasi dan upaya penyembuhan serta pemulihan
dapat diberikan dengan indikasi yang jelas sedini
mungkin pada masa-masa kritis proses tumbuh
kembang. Upaya-upaya tersebut diberikan sesuai
dengan umur perkembangan anak, dengan demikian
dapat tercapai kondisi tumbuh kembang yang optimal.
23. c. Pelaksanaan deteksi dini
• Adalah upaya deteksi dini dilaksanakan
oleh tenaga professional, kader dan
orang tua atau anggota keluarga lainnya
yang mampu dan terampil dalam
melaksanakan deteksi dini.
• Kegiatan ini dapat dilakukan di pusat-
pusat pelayanan kesehatan, di posyandu,
di sekolah-sekolah dan dilingkungan
rumah tangga
24. d. Alat untuk melakukan deteksi dini
Alat untuk deteksi dini berupa tes skrining
yang telah distandardisasi untuk menjaring anak
yang mempunyai kelainan dari mereka yang
normal.
Macam-macam tes skrining yang digunakan adalah
:
1. Berat badan menurut umur
2. Pengukuran lingkaran kepala anak
3. Denver Development stress test (DDST)
4. Kuisioner perilaku Anak Prasekolah (KPAP)
5. Tinggi/panjang badan (TB) terhadap umur
25. No. Kelompok
Umur
Jadwal Deteksi Dini
1. Bayi Pada bayi umur 0 – 28 hari
Pada bayi 1 – 11 bulan, deteksi dini dilakukan saat
umur 3 bulan, 6 bulan dan 9 bulan
2. Anak balita Deteksi dini dilakukan setiap 6 bulan, yaitu umur 12
bulan, 18 bulan, 24 bulan, 30 bulan, 36 bulan, 42
bulan, 48 bulan, dan 54 bulan
3. Anak
prasekolah
Deteksi dini dilakukan setiap 6 bulan, yaitu umur 48
bulan, 54 bulan, 60 bulan, 66 bulan dan 72 bulan
Jadwal Kegiatan Deteksi Dini
26. • Catatan :
Jadwal diatas untuk balita dan
anak prasekolah yang sehat. Bila
ditemukan, tanda/gejala penyakit,
kelainan gizi dan penyimpangan
tumbuh kembang, jadwal pemeriksaan
dilakukan lebih intensif
27. D. Program Immunisasi
1. Defenisi
• Immunisasi adalah upaya yang dilakukan untuk memperoleh
kekebalan tubuh manusia terhadap penyakit tertentu.
• Proses Immunisasi ialah memasukkan vaksin atau serum ke
dalam tubuh manusia, melalui oral atau suntikan. Tubuh
dirangsang untuk membentuk antibody yang dapat
memproduksi anti toksin. Kehadiran anti toksin dapat
menetralisir toksin yang dikeluarkan oleh kuman penyakit yang
masuk ke dalam tubuh manusia.
28. 2. Penyakit yang dapat
dicegah dengan Immunisasi
a) Difteri
b) Pertusis
c) Tetanus
d) Poliomyelitis
e) Campak
f) Hepatitis B
29. 3. Kebijakan Immunisasi
a. Jangkauan pelayanan ditingkatkan
b. Semua Puskesmas dan Pustu memberikan pelayanan
Immunisasi
c. Skrining secara ketat dilaksanakan untuk
menghindarkan hilangnya kesempatan Immunisasi.
d. Pelaksanaan program dilakukan secara steril
digunakan untuk tiap suntikan
e. Satu jarum dan satu syaringe steril digunakan untuk
tiap suntikan
f. Penyuluhan dilakukan untuk menunjang program
g. Dampak program terhadap penyakit yang dapat
diatasi melalui Immunisasi
h. Pemantauan kegiatan Immunisasi secara lintas sektor
dan lintas program
30. 4. Jadwal Immunisasi Dasar Bayi
UMUR JENIS IMUNISASI
0 – 7 hari Hb Unijec
1 Bulan BCG, POLIO 0
2 Bulan Hepatitis B2, DPT1, Polio 1
3 Bulan Hepatitis B3, DPT2, Polio2
4 Bulan DPT3, Polio 3
9 Bulan Campak, Polio4