SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
1
MANAJEMEN TERPADU
BALITA SAKIT
MODUL
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTMB)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Dwi Estuning Rahayu
Sugijati
Australia Indonesia Partnership for
Health System Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Kegiatan
Belajar 3 Konseling Bagi Ibu
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah Anda mengikuti pembelajaran ini diharapkan dapat melakukan konseling bagi ibu bayi
muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Setelah mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 3 diharapkan saudara mampu :
1.	 Dapat menggunakan ketrampilan komunikasi yang baik
2.	 Dapat menasehati dan mengajari ibu cara pemberian obat oral dirumah
3.	 Dapat menasehati dan mengajari ibu cara mengobati infeksi local dirumah
4.	 Dapat menasehati ibu cara pemberian ASI
5.	 Dapat mengajari cara merawat tali pusat dan menjelaskan jadual pemberian imunisasi
pada bayi muda
6.	 Dapat menasehati ibu untuk memberikan cairan tambahan pada waktubayi sakit
7.	 Dapat menaehati ibu kapan harus segera membawa bayi ke petugaskesehatan dan kapan
kunjungan ulang
8.	 Dapat menasehati ibu tentang kesehatan dirinya
9.	 Dapat mejelaskan macam-macam kelainan bawaan/kongenital
10.	Dapat memberikan imunisasi hepatitis B dengan UNIJECT
1.	 Menggunakan ketrampilan komunikasi yang baik
2.	 Menasehati dan mengajari ibu cara pemberian obat oral dirumah
3.	 Menasehati dan mengajari ibu cara mengobati infeksi local dirumah
4.	 Menasehati ibu cara pemberian ASI
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
3
5.	 Mengajari cara merawat tali pusat dan menjelaskan jadual pemberian imunisasipada bayi
muda
6.	 Menasehati ibu untuk memberikan cairan tambahan pada waktubayi sakit
7.	 Menaehati ibu kapan harus segera membawa bayi ke petugaskesehatan dan kapan
kunjungan ulang
8.	 Menasehati ibu tentang kesehatan dirinya
9.	 Mejelaskan macam=macam kelainan bawaan/kongenital
10.	Memberikan imunisasi hepatitis B dengan UNIJECT
Gambar : Konseling dengan bidan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
KONSELING BAGI IBU
Anda sudah memahami tentang penilaian
dan klasifikasi penyakit pada bayi muda, dan
Anda sudah dapat melakukan tindakan dan
pengobatan penyakit sesuai lasifikasinya.
Selanjutnya ibu perlu diberikan konseling
untuk kesehatan bayinya. Apakah Anda
pernah melakukan konseling? Berikut ini
uraian materi konseling yang akan Anda
pelajari.
	
Anda akan mempelajari cara mengajari ibu
dan keluarga untuk melanjutkan pengobatan
di rumah, merawat bayi muda sehat maupun
sakit termasuk melakukan asuhan dasar di
rumah serta memberikan konseling bagi ibu
dan keluarga.
Uraianmenjelaskandanmemberikesempatan
kepada untuk mempraktekkan:
1.	Menggunakan keterampilan komunikasi
yang baik.
2.	Mengajari ibu cara pemberian obat oral
di rumah.
3.	Mengajari ibu cara mengobati infeksi
bakteri lokal
4.	Menasihati ibu tentang pemberian ASI.
5.	Menasihati ibu kapan kembali segera
dan kunjungan ulang.
6.	Menasihati ibu tentang kesehatannya
sendiri.
Sebagai contoh, Anda menanyakan kepada
ibu tentang cara ibu menyusui bayinya. Anda
harus mendengarkan jawaban ibu dengan
cermat. Jika ibu melakukan tindakan yang
benar, beri pujian. Jika ada perilaku ibu
yang harus diubah beri nasihat yang sesuai.
Gunakan bahasa sederhana yang mudah
dimengerti ibu. Selanjutnya perlu untuk
mengecek pemahaman ibu, memastikan
bahwa ibu benar-benar mengerti nasihat
yang Anda berikan.
Uraian
Materi
Anda sudah dapat melakukan
tindakan dan pengobatan
penyakit sesuai lasifikasinya.
Selanjutnya ibu perlu
diberikan konseling untuk
kesehatan bayinya.
“ “
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
5
A.	 MENGGUNAKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI YANG BAIK
Tindakan/pengobatan yang telah Anda berikan, harus dilanjutkan di rumah. Agar ibu dapat
mengerjakannya di rumah, ibu perlu mengetahui cara mengobati dan merawat bayi dengan
benar. Untuk itu, Anda perlu memiliki keterampilan komunikasi yang baik seperti yang telah
Anda pelajari pada Modul Konseling Bagi Ibu untuk anak umur 2 bulan sampai 5 tahun.
B.	 MENASIHATI DAN MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH.
Langkah-langkah mengajari ibu cara pemberian obat di rumah adalah:
1.	 Tunjukkan kepada ibu obat oral yang akan diberikan kepada bayi di rumah dan dosis
pemberiannya.
2.	 Jelaskan kepada ibu alasan pemberian obat tersebut.
3.	 Peragakan cara mengukur/ membuat satu dosis.
4.	 Perhatikan cara ibu menyiapkan sendiri 1 dosis.
5.	 Mintalah ibu memberi dosis pertama pada bayi di klinik.
6.	 Terangkan dengan jelas cara memberikan obat, kemudian beri label dan bungkus obat.
7.	 Jelaskan bahwa semua obat oral harus diberikan sesuai waktu yang dianjurkan, walaupun
bayi telah menunjukkan perbaikan.
8.	 Cek pemahaman ibu.
Gambar : Bidan harus memiliki Keterampilan berkomunikasi yang baik
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
C.	 MENASIHATI DAN MENGAJARI IBU CARA MENGOBATI INFEKSI BAKTERI LOKAL DI RUMAH.
Ada 2 jenis infeksi bakteri lokal yang dapat diobati di rumah, yaitu:
1.	 Infeksi mata.
2.	 Infeksi kulit atau pusar.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika mengajari ibu:
Jelaskan cara memberi pengobatan tersebut.
1.	 Amati cara ibu mempraktekkan di depan Anda.
2.	 Cek pemahaman ibu sebelum pulang.
CARA MENGOBATI INFEKSI MATA
1.	Cuci tangan sebelum mengobati bayi.
2.	Bersihkan kedua mata bayi 3 x sehari menggunakan
kapas/kain bersih dengan air hangat.
3.	Beri salep / tetes mata Tetrasiklin 1% atau Kloramfenikol
0,25% pada kedua mata.
4.	Oleskan salep atau teteskan obat mata pada bagian dalam
kelopak mata bawah
5.	Cuci tangan kembali.
6.	Obati sampai kemerahan hilang.
CARA MENGOBATI INFEKSI KULIT ATAU PUSAR
1.	Cuci tangan sebelum mengobati bayi.
2.	Bersihkan nanah dan krusta dengan air matang dan sabun
secara hati-hati.
3.	Keringkan daerah sekitar luka dengan kain bersih dan kering.
4.	Oleskan dengan Gentian Violet 0,5% atau Povidon Yodium.
5.	Cuci tangan kembali.
Cara menyiapkan Gentian Violet 0,5 %:
1 bagian Gentian Violet 1 % ditambah 1 bagian aquades
(misal: 10 ml Gentian Violet 1 % ditambah 10 ml aquades).
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
7
2.	 Mengajari ibu cara meningkatkan produksi ASI.
meningkatkan produksi ASI.
1.	 Cara untuk meningkatkan ASI adalah dengan menyusui
sesering mungkin.
2.	 Menyusui lebih sering akan lebih baik karena merupakan
kebutuhan bayi.
3.	 Menyusupadapayudarakiridankanansecarabergantian.
4.	 Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum
pindah ke Payudara lainnya.
5.	 Jika bayi telah tidur lebih dari 2 jam, bangunkan dan
langsung disusui
3.	 MENGAJARI IBU MENYUSUI DENGAN BAIK
Tunjukkan kepada ibu cara memegang bayinya atau posisi bayi yang
benar.
1.	Sanggalah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja.
2.	Kepala dan tubuh bayi lurus.
3.	Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu.
1.	 Anjuran pemberian ASI eksklusif
untuk bayi muda
Makanan terbaik untuk bayi sejak lahir
sampai umur 6 bulan adalah ASI. Menyusui
secara eksklusif berarti bayi hanya diberi
ASI, tidak diberi tambahan makanan atau
cairan lain.
Catatan: Untuk bayi yang sudah
mendapat minuman/ makanan lain
selain ASI, nasihati ibu seperti yang
terdapat pada bagian ini.
D.	 MENASIHATI IBU TENTANG CARA PEMBERIAN ASI
Makanan terbaik untuk bayi
sejak lahir sampai umur 6
bulan adalah ASI
“ “
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
4.	Dekatkan badan bayi ke badan ibu.
Tunjukkan kepada ibu cara melekatkan bayi. Ibu hendaknya
1.	Menyentuhkan puting susu ke bibir bayi.
2.	Menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
3.	Segera mendekatkan bayi ke arah payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah
4.	bayi terletak di bawah puting susu.
Cara melekatkan yang benar ditandai dengan
1.	 Dagu menempel pada payudara ibu.
2.	 Mulut bayi terbuka lebar.
3.	 Bibir bawah bayi membuka keluar.
4.	 Areola tampak lebih banyak di bagian atas daripada bagian bawah.
Bayi mengisap dengan efektif jika bayi mengisap secara dalam, teratur yang diselingi
istirahat. Pada saat bayi mengisap ASI, hanya terdengar suara bayi menelan. Amati
apakah perlekatan dan posisi bayi sudah benar dan bayi sudah mengisap dengan
efektif. Jika belum, cobalah sekali lagi.
4.	 Mengatasi masalah pemberian ASI pada bayi
MASALAH PEMECAHAN
Bayi banyak
menangis atau rewel
1.	 Jelaskan bahwa hal ini tidak selalu terkait
dengan gangguan pemberian ASI.
2.	 Periksa popok bayi, mungkin basah.
3.	 Gendong bayi, mungkin perlu perhatian.
4.	 Susui bayi. Beberapa bayi membutuhkan lebih
banyak minum daripada bayi lainnya
Bayi tidak tidur
sepanjang malam
1.	 Merupakan proses alamiah, karena bayi muda
perlu menyusu lebih sering.
2.	 Tidurkan bayi disamping ibu dan lebih sering
disusui pada malam hari.
3.	 Jangan berikan makanan lain
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
9
Bayi menolak untuk
menetek
1.	 Mungkin bayi bingung puting, karena sudah
diberi susu botol.
2.	 Tetap berikan hanya ASI (tunggu sampai bayi
betul-betul lapar)
3.	 Berikan perhatian dan kasih saying.
4.	 Pastikan bayi menyusu sampai air susu habis.
5.	 Lihat tatalaksana dalam algoritma, kalau perlu
di rujuk
Bayi bingung puting 1.	 Jangan mudah mengganti ASI dengan susu
formula tanpa indikasi medis yang tepat.
2.	 Ajarkan ibu posisi dan cara melekat yang
benar.
3.	 Kalau terpaksa memberi susu formula,
berikan dengan sendok,pipet, cangkir. Jangan
menggunakan botol dan dot.
4.	 Jangan berikan kempeng
Bayi prematur dan
bayi kecil (BBLR)
1.	 Berikan ASI sesering mungkin walaupun waktu
menyusuinya pendek-pendek.
2.	 Jika belum bisa menyusu, ASI dikeluarkan
dengan tangan atau pompa. Berikan ASI
dengan sendok atau cangkir.
3.	 Untuk merangsang mengisap, sentuh langit-
langit bayi dengan jari ibu yang bersih
Bayi kuning (ikterus) 1.	 Mulai menyusui segera setelah bayi lahir.
2.	 Susui bayi sesering mungkin tanpa dibatasi.
Bayi sakit 1.	 Teruskan menyusui. Lihat tatalaksana dalam
algoritma, kalau perlu rujuk.
Bayi sumbing 1.	 Posisi bayi duduk.
2.	 Puting dan areola dipegang selagi menyusui, hal
ini sangat membantu bayi mendapat ASI cukup.
3.	 Ibu jari ibu dapat dipakai sebagai penyumbat
celah pada bibir bayi.
4.	 Jika sumbing pada bibir dan langit-langit,ASI
dikeluarkan dengan cara manual ataupun
pompa, kemudian diberikan dengan sendok/
pipet atau botol dengan dot panjang sehingga
ASI dapat masuk dengan sempurna. Dengan
cara ini bayi akan belajar mengisap dan
menelan ASI, menyesuaikan dengan irama
pernapasannya
Bayi kembar 1.	 Posisi yang mudah adalah posisi memegang
bola (football position).
2.	 Palingbaikkeduabayidisusuisecarabersamaan.
3.	 Susui lebih sering selama waktu yang
diinginkan masingmasing bayi, umumnya 20
menit.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
5.	 Mengatasi masalah pemberian ASI pada ibu.
MASALAH PEMECAHAN
Ibu khawatir bahwa
ASI-nya tidak cukup
untuk bayi (sindrom ASI
kurang)
1.	 Katakan kepada ibu bahwa semakin sering
menyusui, semakin banyak air susu yang diproduksi.
2.	 Susui bayi setiap minta. Jangan biarkan lebih dari 2
jam tanpa menyusui. Biarkan bayi menyusu sampai
payudara terasa kosong. Berikan ASI dari kedua
payudara.
3.	 Hindari pemberian makanan atau minuman selain
ASI.
Ibu mengatakan
bahwa air susunya
tidak keluar.
1.	 Jelaskan cara memproduksi dan mengeluarkanASI.
2.	 Susui sesuai keinginan bayi dan lebih sering.
3.	 Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui.
Ibu mengatakan
puting susunya
terasa sakit (puting
susu lecet)
1.	 Ibu dapat terus memberikan ASI pada keadaan
luka tidak begitu sakit.
2.	 Perbaiki posisi dan perlekatan. Olesi puting susu
dengan ASI. Mulai menyusui dari puting yang
paling tidak lecet.
3.	 Puting susu dapat diistirahatkan sementara waktu,
kurang lebih 1x 24 jam jika puting lecet sangat
berat. Selama putting diistirahatkan, sebaiknya ASI
tetap dikeluarkan dengan tangan, tidak dianjurkan
dengan alat pompa karena nyeri.
4.	 Berikan parasetamol 1 tablet tiap 4 – 6 jam
untuk menghilangkan nyeri. Gunakan BH yang
menyokong payudara.
5.	 Jika ada luka/bercak putih pada puting susu, segera
hubungi bidan
Ibu mengeluh payudaranya
terlalu penuh dan terasa
sakit (payudara bengkak)
1.	 Usahakan menyusui sampai payudara kosong.
2.	 Kompres payudara dengan air hangat selama 5
menit. Urut payudara dari arah pangkal menuju
puting.
3.	 Bantu ibu untuk memerah ASI sebelum menyusui
kembali.
4.	 Susui bayi sesegera mungkin (setiap 2 – 3 jam
setelah payudara ibu terasa lebih lembut. Apabila
bayi tidak dapat menyusu, keluarkan ASI dan
minumkan kepada bayi. Kompres payudara
dengan kain dingin setelah menyusui. Keringkan
payudara.
5.	 Jika masih sakit, perlu dicek apakah terjadi mastitis
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
11
Mastitis dan abses
payudara.
1.	 Beri antibiotika.
2.	 Beri obat penghilang rasa nyeri.
3.	 Kompres hangat.
4.	 Tetap berikan ASI dengan posisi yang benar
sehingga bayi dapat mengisap dengan baik.
5.	 Jika telah terjadi abses, sebaiknya payudara yang
sakit tidak disusukan.
Ibu sakit dan tidak
mau menyusui
bayinya.
1.	 Jelaskan bahwa ibu yang minum obat, dapat tetap
menyusui bayinya. Susui bayi terlebih dahulu, baru
minum obat.
2.	 Tidurkan bayi disamping ibu dan motivasi ibu
supaya tetap menyusui bayi. Ibu jangan minum
obat tanpa sepengetahuan dokter/bidan, karena
mungkin dapat membahayakan bayi.
Ibu bekerja 1.	 Susui bayi pagi hari sebelum berangkat kerja,
segera setelah pulang kerumah dan lebih sering
pada malam hari.
2.	 Jika ada Tempat Penitipan Bayi di tempat bekerja,
susui bayi sesuai jadwal. Jika tidak ada, perah ASI di
tempat bekerja.
3.	 ASI peras disimpan untuk dibawa pulang, atau
dikirim ke rumah.
4.	 Pastikan pengasuh memberi ASI perah / susu
5.	 formula memakai cangkir atau sendok.
6.	 Cara pemberian minum dengan cangkir
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemberian susu dengan cangkir adalah:
1. Mulai dengan 80 ml/kg BB/hari. Selanjutnya ditingkatkan volume 10-20ml/kg BB/hari.
2. Hitung masukan cairan dalam 24 jam, bagi menjadi 8 kali pemberian
3. Untuk bayi sakit atau kecil, berikan setiap 2 jam.
PEMBERIAN MINUM DENGAN CANGKIR
1.	Ajari ibu cara memberi minum bayi dengan cangkir.
2.	Ukur jumlah susu dalam cangkir.
3.	Posisikan bayi pada posisi setengah tegak di pangkuan ibu.
4.	Posisikan cangkir di bibir bayi.
a.	 Letakkan cangkir pada bibir bawah secara perlahan.
b.	 Sentuhkan tepi cangkir sedemikian rupa sehingga susu menyentuh bibir bayi.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
c.	 Jangan tuangkan susu ke mulut bayi.
5.	Bayi akan bangun, membuka mulut dan mata, kemudian akan mulai minum.
6.	Bayi akan menghisap susu dan ada sedikit yang tumpah.
7.	Bayi kecil akan memasukkan susu ke mulutnya dengan lidahnya.
8.	Bayi menelan susu.
9.	Bayi akan selesai minum bila sudah menutup mulut atau pada saat sudah tidak
tertarik lagi terhadap susu.
10.	Bila bayi tidak menghabiskan susu yang sudah ditakar.
a.	 Berikan minum dalam waktu lebih lama.
b.	 Ajari ibu untuk menghitung jumlah susu yang diminum dalam 24 jam, tidak
hanya sekali minum.
11.	Apabila ibu tidak bisa memerah ASI dalam jumlah cukup untuk beberapa hari
pertama atau tidak bisa menyusui sama sekali, gunakan salah satu alternatif :
a.	 Berikan ASI donor.
b.	 Berikan susu formula.
12.	Bayi mendapatkan minum dengan cangkir secara cukup, apabila bayi menelan
sebagian besar susu dan menumpahkan sebagian kecil serta berat badannya
meningkat.
7.	 Cara mengeluarkan ASI
Cara mengeluarkan ASI yang akan dibahas disini adalah memerah ASI menggunakan
tangan. Cara ini paling baik, cepat, efektif dan ekonomis. Oleh karena itu ibu dianjurkan
melakukan cara ini.
1.	 Cuci tangan ibu sebelum memegang payudara.
2.	 Cari posisi yang nyaman, duduk atau berdiri dengan santai.
3.	 Pegang cangkir yang bersih untuk menampung ASI.
4.	 Condongkan badan ke depan dan sangga payudara dengan tangan. Letakkan ibujari
pada batas atas areola mamae dan letakkan jari telunjuk pada batas areola bagian
bawah.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
13
5.	 Tekan kedua jari ini ke dalam ke arah dinding dada tanpa menggeser letak kedua
jari tadi.
6.	 Pijat daerah di antara kedua jari tadi ke arah depan sehingga akan memerah dan
mengeluarkan ASI. Jangan menekan, memijat atau menarik puting susu karena ini
tidak akan mengeluarkan ASI dan akan menyebabkan rasa sakit.
7.	 Ulangi gerakan tangan, pijat dan lepas beberapa kali.
8.	 Setelah pancaran ASI berkurang, pindahkan posisi ibu jari dan telunjuk tadi dengan
cara berputar pada sisi-sisi lain dari batas areola dengan kedua jari selalu berhadapan.
9.	 Lakukan hal yang sama pada setiap posisi sampai payudara kosong.
8.	 Cara Menyimpan ASI
ASI yang telah ditampung di cangkir atau gelas bertutup, dapat disimpandengan cara
sebagai berikut:
1.	 Pada suhu kamar/di udara terbuka(26OC), tahan disimpan selama 6-8 jam
2.	 Disimpan di termos es, tahan selama 24 jam.
3.	 Disimpan dalam lemari es, tahan sampai 2-3 hari.
9.	 Cara Memberikan ASI Setelah Disimpan
Memberikan ASI yang disimpan dapat dilakukan oleh semua orang – tidak harus ibu
bayi. Caranya adalah:
1.	 Cuci tangan sebelum memegang cangkir/gelas bertutup berisi ASI.
2.	 ASI yang disimpan pada suhu kamar, dapat segera diberikan sebelum masa simpan
berakhir (8 jam).
3.	 ASI yang disimpan di termos atau lemari es, terlebih dahulu harus dihangatkan
Rendam cangkir yang berisi ASI dalam mangkok berisi air hangat.
4.	 Tunggu sampai ASI mencapai suhu kamar. Jangan memanaskan ASI di atas api/kompor.
5.	 Berikan ASI dengan sendok yang bersih, jangan pakai botol dan dot
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
E.	 MENGAJARI CARA MERAWAT TALI PUSAT DAN MENJELASKAN JADWAL PEMBERIAN
IMUNISASI PADA BAYI MUDA.
1.	 Mengajari cara merawat tali pusat
CARA MERAWAT TALI PUSAT
1.	Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan
tali pusat.
2.	Luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih,
sampai sisa tali pusat mengering dan terlepas sendiri.
3.	Jika basah atau kotor, segera cuci dengan air desinfeksi
tingkat tinggi (DTT , yaitu dengan cara mendidihkan
air selama 20 menit), atau cuci dengan air matang dan
sabun. Selanjutnya keringkan dengan kain bersih dan
biarkan kering.
4.	Tutup tali pusat dengan kasa steril secara longgar.
5.	Dilarang membubuhkan abu dapur, ramu-ramuan dan
sebagainya pada tali pusat sebab dapat menyebabkan
infeksi dan tetanus bayi baru lahir yang dapat
menyebabkan kematian.
C
2.	 Menjelaskan jadwal imunisasi.
Jadwal pemberian imunisasi pada bayi muda umur kurang dari 2 bulan adalah sebagai
berikut:
Ingatkan ibu jadwal imunisasi bayi muda
(sesuai SK Menkes No.1611/MENKES/SK/XI/2005
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
15
Umur Jenis Imunisasi Tempat Pelayanan
0 – 7 hari
HB-0
Waktu Kunjungan
Neonatus di rumah oleh
tenaga kesehatan
jika bayi lahir di rumah.
HB -0
BCG
Polio -1
Fasilitas kesehatan
tempat pelayanan
lahir jika bayi lahir di
RS,RB,Bidan, Puskesmas
1 bulan
BCG
Polio -1
Posyandu
F.	 MENASIHATI IBU UNTUK MEMBERIKAN CAIRAN TAMBAHAN PADA WAKTU BAYI SAKIT
MENASIHATI IBU UNTUK MENINGKATKAN PEMBERIAN CAIRAN
SELAMA ANAK SAKIT
Untuk setiap bayi sakit:
1.	 Berikan ASI lebih sering dan lebih lama setiap kali menyusui.
Untuk Bayi Diare:
2.	 Pemberian cairan tambahan akan dapat menyelamatkan nyawa bayi.
Beri cairan tambahan sesuai Rencana Terapi A atau B.
G.	 MENASIHATI IBU KAPAN HARUS SEGERA MEMBAWA BAYI KE PETUGAS KESEHATAN DAN
KAPAN KUNJUNGAN ULANG
1.	 Menasihati Ibu kapan Kembali Segera
Di bawah ini adalah daftar gejala yang menjadi petunjuk kapan ibu harus membawa
bayinya segera ke petugas kesehatan.
kapan Kembali Segera
1.	Gerakan bayi berkurang atau tidak normal.
2.	Napas cepat.
3.	Sesak napas.
4.	Perubahan warna kulit (kebiruan, kuning).
5.	Malas/tidak bisa menyusu atau minum.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
6.	Badan teraba dingin atau panas.
7.	Jika kulit kuning bertambah.
8.	Bertambah parah.
2.	 Menasihati Ibu kapan Kunjungan Ulang
MENASIHATI IBU KAPAN KUNJUNGAN ULANG
Bayi dengan klasifikasi Waktu kunjungan ulang
1.	Infeksi bakteri lokal.
2.	Diare dehidrasi ringan/sedang
3.	Diare tanpa dehidrasi
4.	Ikterus
5.	Masalah pemberian ASI
6.	Luka atau bercak putih di
mulut (thrush)
2 hari
1.	 Berat badan rendah
menurut umur.
14 hari
H.	 MENASIHATI IBU TENTANG KESEHATAN DIRINYA
Setiap ibu yang mempunyai masalah/keluhan kesehatan, perlu dinasihati sesuai dengan
masalah/keluhan ibu.
1.	 Jika ibu mempunyai masalah dengan payudaranya (pembengkakan, nyeri pada puting 	
susu, infeksi payudara) lihat Buku Bagan mengenai “MASALAH PEMBERIAN ASI PADA
IBU” atau rujuk untuk pertolongan lebih lanjut.
2.	 Nasihati ibu agar makan dan istirahat dengan baik demi menjaga kekuatan dan kesehatan
dirinya.
3.	 Pastikan bahwa ibu memperoleh informasi dan pelayanan terhadap :
a. Program Keluarga Berencana.
b. Konseling perihal penyakit Menular Seksual dan Pencegahan AIDS.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
17
I.	 JENIS KELAINAN BAWAAN/KONGENITAL DAN TINDAKANNYA.
1.	 KELAINAN KONGENITAL YANG SULIT BERTAHAN HIDUP.
Contoh: Anensefalus.
Tindakan :
1.	 Awasi tanda vital.
2.	 Konseling dengan orang tua, tidak perlu dirujuk.
2.	 KELAINAN KONGENITAL YANG MUNGKIN BERTAHAN HIDUP.
Kelainan di bawah ini perlu dirujuk untuk mendapatkan perawatan dan tindak lanjut yang
diperlukan :
1.	 Hidrosefalus (kepala besar)
2.	 Meningomielokel (benjolan lunak di kepala)
3.	 Fokomelia (ekstremitas lebih pendek)
4.	 Spina bifida (benjolan di tulang punggung)
5.	 Labiognatopalatoskisis
6.	 Omfalokel (organ hati di luar rongga perut)
7.	 Gastroskisis (organ usus di luar rongga perut)
8.	 Ikhtiosis (kulit kering/pecah-pecah)
9.	 Penyempitan saluran cerna (misal Hirschprung, stenosis) dengan gejala perut
10.	 Kembung, obstipasi yang tidak total, dapat berak sedikit-sedikit Atresia ani
Tindakan :
1.	 Awasi tanda/gejala vital
2.	 Konseling dengan orang tua, rujuk ke Rumah Sakit untuk tindakan lebih lanjut.
3.	 KEMUNGKINAN TRAUMA LAHIR
Faktor risiko yang dapat meningkatkan angka kejadian trauma lahir a.l :
1.	 Makrosomia (berat lahir > 4000 gram)
2.	 Primipara
3.	 Oligohidramnion
4.	 Persalinan ganda
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
5.	 Malpresentasi.
6.	 Presentasi ganda.
7.	 Disproporsi kepala-panggul
8.	 Kelahiran dengan tindakan
9.	 Persalinan lama
10.	 Persalinan presipitatus/dipercepat
11.	 Distosia bahu
4.	 Trauma pada jaringan lunak.
•	 Eritema.
Sering pada disproporsi kepala panggul. Tandanya kulit kemerahan
•	 Petekie.
Bercak merah kecil-kecil akibat adanya gangguan (bendungan) aliran darah perifer.
Sering terjadi pada lilitan tali pusat, partus lama.
Tindakan : observasi
•	 Ekimosis dan hematom.
Perdarahan yang lebih luas dari peteki Abrasi.
Tindakan :
1.	 Bersihkan abrasi dengan povidon iodin 2,5 %
2.	 Biarkan kering dan bersih
3.	 Bila tidak ada tanda/gejala infeksi, bayi dapat pulang
4.	 Bila ada tanda/gejala infeksi, beri antibiotika topikal 3 kali per harI selama 5 hari dan
biarkan tempat luka terbuka
5.	 Pada akhir minggu, bayi dikontrol kembali, bila tidak ada tanda/gejala infeksi tidak
perlu pengobatan lebih lanjut
•	 Terluka.
Tindakan :
1.	 Basuh luka dengan povidon iodin 2,5 %
2.	 Biarkan luka kering dan bersih
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
19
3.	 Bila luka terbuka, tautkan dengan plester menyeberang luka dan biarkan 1 minggu
4.	 Akhir minggu plester dilepas, bila luka sudah membaik, tidak perlu pengobatan lagi
5.	 Bila ada infeksi lokal seperti : kemerahan, panas, bengkak, maka sarankan pada
perawat atau ibu cepat kontrol kembali, kemudian bukalah plester dan beri topikal
antibiotika 3 kali per hari untuk 5 hari dan luka tidak usah ditutup
5.	 Trauma pada kepala.
•	 Kaput suksedanium
1.	 Akibat tekanan yang keras pada kepala saat di jalan lahir, sehingga terjadi bendungan
sirkulasi kapiler dan aliran limfe.
2.	 Berupa benjolan lunak, batas tidak tegas, tidak berfluktuasi, dapat melampaui sutura.
3.	 Dapat cepat menghilang dengan sendirinya (3 – 6 hari)
Tindakan : observasi
•	 Sefal hematoma
1.	 Akibat robeknya pembuluh darah yang melintasi tulang kepala kejaringan periostium.
2.	 Berupa benjolan difus, batas tegas, tidak melewati sutura.
3.	 Timbul setelah beberapa jam bayi lahir ( 6 - 8 jam ).
4.	 Akan resolusi dalam 2 – 8 minggu.
5.	 Gejala sisa berupa timbunan kalsium dan jaringan fibrosis (benjolan keras sampai
1-2 tahun ).
Tindakan : observasi
•	 Perdarahan subkonjungtiva.
Sering terjadi pada letak muka atau dahi. Hilang dalam 1 – 2 minggu.
Paresis saraf fasialis perifer.
1.	 Akibat penekanan yang keras (seperti partus lama).
2.	 Kelumpuhan otot wajah terlihat segera setelah lahir.
3.	 Akan sembuh sendiri dalam beberapa minggu
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
20
6.	 Trauma pada leher dan bahu.
•	 Fraktur klavikula.
1.	 Sering terjadi.
2.	 Terdapat benjolan dan bayi menangis pada perabaan klavikula.
Tindakan : imobilisasi sendi bahu dengan ransel perban.
•	 Trauma pleksus brakhialis.
Sering terjadi pada persalinan dengan kesukaran melahirkan kepala atau bahu.
Gejala berupa gangguan posisi dan fungsi otot lengan, yaitu :
•	 Paresis/paralisis DUCHENE - ERB
1.	 Sering dijumpai.
2.	 Gerakan tangan dan lengan bayi asimetris, ada gangguan posisi dan fungsi otot
lengan, refleks Bisep dan Radial tidak ada.
3.	 3. Refleks memegang masih ada.
Tindakan :Imobilisasi lengan atas dengan posisi fleksi 90 derajat menjauhi tubuh dan lengan
bawah 90 derajat ke atas
•	 Paresis KLUMPKE :
1.	 Terdapat kelemahan gerakan tangan, ada gangguan posisi dan fungsi otot telapak
tangan tidak ada. Telapak tangan terkulai lemah/lumpuh.
2.	 Refleks memegang tak ada,
Tindakan : RUJUK
7.	 Trauma jaringan otot sternokleidomastoideus (Tortikolis).
1.	 Timbul akibat robekan sarung otot disertai hematom.
2.	 Terjadi pemendekan otot.
3.	 Terdapat benjolan di otot leher yang terlihat 10 – 14 hari setelah lahir.
4.	 Sering terjadi pada letak sungsang.
Tindakan : Rujuk untuk fisioterapi.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
21
J.	 Cara pemberian Imunisasi Hepatitis B dengan UNIJECT
Imunisasi Hepatitis B diberikan dengan UNIJECT. Uniject adalah alat suntik (spuit dan jarum)
sekali pakai yang sudah diisi vaksin dengan dosis yang tepat dari pabriknya. Cara pemberian
imunisasi Hepatitis B adalah sebagai berikut :
1.	 Buka kotak wadah Uniject dan periksa:
a.	 Label jenis vaksin untukmemastikan bahwa Uniject tersebut memang berisi vaksin
Hepatitis B
b.	 Tanggal kedaluwarsa
c.	 Warna pada tanda pemantau paparan panas (VVM = vaccine vial monitor) yang tertera
atau menempel pada pembungkus Uniject (aluminium foil).
d.	 Selama VVM tetap berwarna PUTIH atau LEBIH TERANG dari warna dalam lingkaran
rujukan, maka vaksin Hepatitis B dalam Uniject masih layak dipakai.
e.	 Bila warna VVM sudah SAMA atau LEBIH TUA dari warna lingkaran rujukan, maka vaksin
dalam Uniject tersebut sudah tidak layak pakai.
2.	 Buka kantong aluminium/plastik dan keluarkan Uniject.
3.	 Pegang Uniject pada bagian leher dan bagian tutup jarum. Aktifkan Uniject dengan
cara mendorong tutup jarum ke arah leher dengan tekanan dan gerakan cepat.
4.	 Saat Uniject diaktifkan akan terasa hambatan dan rasa menembus lapisan.
5.	 Buka tutup jarum.
6.	 Selanjutnya tetap pegang Uniject pada bagian leher dan tusukkan jarum pada
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
22
pertengahan paha bayi secara intra muskular (im). Tidak perlu dilakukan aspirasi.
7.	 Pijit reservoir dengan kuat untuk menyuntikkan vaksin Hepatitis B. Jangan memasang
kembali tutup jarum.
8.	 Buang Uniject yang telah dipakai tersebut kedalam wadah alat suntik bekas yang
telah tersedia (safety box).
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
23
Rangkuman
	 Anda telah mempelajari konseling dan pemberian tindak lanjut,untuk lebih jelasnya
baca rangkuman ini.Konseling diberikan pada bayi muda dengan melihat penilaian,klasifikasi
sehingga anda dapat memberikan konseling selesai memberikan tindakan atau pengobatan.
	 Konseling bagi ibu/keluarga diberikan waktu maksimal 1x45 menit dengan topik yang
jelas pada MTBM di fokuskan pada : Air Susu Ibu meliputi mengajari ibu cara meningkatkan
ASI, mengajari ibu posisi meneteki dan cara bagi melekat pada waktu menetek secara benar,
gangguan pemberian ASI, mencegah infeksi dan pemberian imunisasi menasehati ibu untuk
meningkatkan pemberian cairan selama anak sakit, follow up serta kunjungan ulang dengan
demikian pencapaian tujuan dari tenaga kesehatan khususnya bidan dapat membantu dalam
merawat bayi dalam kehidupan sehari-hari.
	 Pelayanan tindak lanjut diperlukan pada MTBM dengan penilaian dan klasifikasi dari
Hipotermia Sedang, Infeksi bakteri lokal, ikterus fisiologi, diare, BBLR, thrush di mulut serta
masalah pemberian ASI diperlukan penanganan yang serius dari tenaga medis untuk itu
kecermatan dalam memberikan perawaan serta deteksi diri sangat dibutuhkan agar bayi muda
dapat tertangani secara maksimal.Untuk itu selamat untuk Anda semoga dapat diaplikasikan
di masyarakat.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
24
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawabanyang Anda anggap
paling benar.
1. Manajemen Terpadu Bayi Muda ditujukan pada usia:
a. Bayi Baru lahir sampai dengan 2 bulan
b. Bayi berumur 1 hari sampai dengan kurang 2 bulan
c. Bayi berumur 1 hari sampai dengan kurang 5 tahun
d. Bayi berumur 1 bulan sampai dengan kurang 5 tahun
e. Bayi berumur 2 bulan sampai dengan kurang 5 tahun
2.	 Dalam memeriksa dan mengklasifikasikan kemungkinan infeksi bakteri pada gangguan
kesadaran sampai kejang, diare, demam termasuk infeksi jenis:
a.	Sistemik
b.	Lahal
c.	Permanen
d.	Langsung
e.	 Tidak langsung
3.	 Bagian yang terinfeksi teraba panas, bengkak, talipusat, termasuk jenis infeksi:
a. Sistemik
b. Lokal
c. Permanen
d. Langsung
e. Tidak langsung
4.	 Kalau ada bayi muda didapatkan tanda tremor, menagis melengking tiba-tiba, mulut mecucu,
kaku seluruh badan termasuk klasifikasi:
a.	 Icterus Neonaturum
Evaluasi
Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
25
b.	Hyperbillirubin
c.	Kejang
d.	 Tetanus Neonaturum
e.	Hypoglicemia
5.	 Keadaan yang berbaya bila terjadi pada awal kehidupan dapat menimbulkan kerusakan
otak kecacatan menetap dengan gejala nafas cepat ≥ 60 kali/menit napas lambat, < 30 kali/
menit, biru, tarikan dada sangat kuat, pernafasan cuping hidung dan bayi merintih dapat
diflasifikasifikasikan:
a.	Kejang
b.	Hypotermia
c.	 Gangguan Nafas
d.	Hyperbillirubin
e.	Hypoglicemia
6.	 Pada tanda suhu badan <36OC seluruh badan teraba dingin, mengantuk, termasuk klasifikasi
pada:
a.	 Hypotermia ringan
b.	 Hypotermia Sedang
c.	 Hypotermia Berat
d.	Demam
e.	Menggigil
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
26
Tugas
Mandiri
TUGAS MANDIRI (pilih 2 soal dari 4 soal yang tersedia)
1.	 Buatlah bagan/skema dalam dalam bentuk penilaian,klasifikasi dan memeriksa bayi
muda dengan bayi ikterus.
2.	 Kasus bayi anugrah usia 3 hari,berat badan 3600 gram panjang badan 50cm lahir
spontan belakang kepala ,ibunya mengeluh malas menyusu dan tidak kuat,diketahui
oleh petugas kesehatan puting susu kotor,bagaimana tindakan ibu tersebut?
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
27
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawabanyang Anda anggap
paling benar.
1.	 Dibawah ini tindakan cara yang mutlak untuk meningkatkan ASI pada ibu :
a.	 Meneteki bayi dengan waktu yang ditentukan
b.	 Bayi tertidur < 3 jam boleh dibangunkan
c.	 Posisi badan ibu merendah
d.	 Meneteki payudara kiri dan kanan bergantian setiap 5 menit
e.	 Berikan ASI satu payudara sampai kosong baru pindah ke payudara satunya.
2.	 Cara melekatkan mulut bayi yang sudah benar ditandai dengan :
a.	 Kepala dan tubuh bayi lurus
b.	 Dekatkan badan bayi kebadan ibu
c.	 Dagu menempel pada payudara ibu
d.	 Sanggalah seluruh tubuh bayi
e.	 Bukalah mulut bayi sampai melebar
3.	 Gangguan pemberian ASI pada ibu dengan puting susu lecet, hendaknya :
a.	 Meneteki bayi lebih sering
b.	 Kompres hangat
c.	 Jangan berikan susu formula
d.	 Olesi puting susu dengan ASI
e.	 Berikan zalep dan di oleskan pada puting yang lecet
4.	 Bila pada bayi muda didapatkan tanda dengan nafas cepat, sesak nafas, males menetek,
perubahan warna kulit (kebiruan, kuning) hendaknya :
Evaluasi
Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
28
a.	 Ditangani sendiri secepat mungkin
b.	 Dibawa ke tenaga kesehatan
c.	 Berikan konseling secara lengkap
d.	 Berikan obat sesuai sakitnya oleh ibu bayi
e.	 Di observasi oleh ibu selama 12 jam
5.	 Cara mengajari ibu dalam pencegahan infeksi pada bayi muda :
a.	 Cuci tangan setiap mau memegang bayi
b.	 Berikan ASI lebih sering
c.	 Ibu makan dan istirahat yang cukup
d.	 Boleh dimandikan bila suhu bayi labil
e.	 Rawat tali pusar dengan air DTT
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
29
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatalJoni Iswanto
 
Bayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal pptBayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal pptAze Palupi
 
Askeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalAskeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalMarlenTanamal
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
 
Cara Menghitung Kebutuhan Gizi ibu Hamil.pptx
Cara Menghitung Kebutuhan Gizi ibu Hamil.pptxCara Menghitung Kebutuhan Gizi ibu Hamil.pptx
Cara Menghitung Kebutuhan Gizi ibu Hamil.pptxFadhlynz1
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataOperator Warnet Vast Raha
 
Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan
Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi KehamilanFaktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan
Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi KehamilanMelly anti
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedangEllyeUtami
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinOperator Warnet Vast Raha
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasFebrian Dini
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent pjj_kemenkes
 
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan KebidananAjeng Hayuningtyas
 
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Nurul Wulandari
 

What's hot (20)

ASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSI
ASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSIASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSI
ASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSI
 
02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal
 
Imt
ImtImt
Imt
 
Bayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal pptBayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal ppt
 
Askeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalAskeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normal
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
 
Cara Menghitung Kebutuhan Gizi ibu Hamil.pptx
Cara Menghitung Kebutuhan Gizi ibu Hamil.pptxCara Menghitung Kebutuhan Gizi ibu Hamil.pptx
Cara Menghitung Kebutuhan Gizi ibu Hamil.pptx
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
 
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu HamilPemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
 
Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan
Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi KehamilanFaktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan
Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan
 
Hepatitis B dalam kehamilan
Hepatitis B dalam kehamilan   Hepatitis B dalam kehamilan
Hepatitis B dalam kehamilan
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
 
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPATMENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent
 
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
 

Viewers also liked

Percakapan konseling antara bidan dengan
Percakapan konseling antara bidan denganPercakapan konseling antara bidan dengan
Percakapan konseling antara bidan denganSeptian Muna Barakati
 
Kb 1 konseling bagi ibu
Kb 1 konseling bagi ibuKb 1 konseling bagi ibu
Kb 1 konseling bagi ibupjj_kemenkes
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamilOperator Warnet Vast Raha
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang pra nikah
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang pra nikahPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang pra nikah
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang pra nikahOperator Warnet Vast Raha
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang iud
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien  tentang iudPercakapan konseling antara bidan dengan pasien  tentang iud
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang iudOperator Warnet Vast Raha
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Operator Warnet Vast Raha
 
100 energizers
100 energizers100 energizers
100 energizersvickthorr
 

Viewers also liked (8)

Percakapan konseling antara bidan dengan
Percakapan konseling antara bidan denganPercakapan konseling antara bidan dengan
Percakapan konseling antara bidan dengan
 
Kb 1 konseling bagi ibu
Kb 1 konseling bagi ibuKb 1 konseling bagi ibu
Kb 1 konseling bagi ibu
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang pra nikah
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang pra nikahPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang pra nikah
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang pra nikah
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang iud
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien  tentang iudPercakapan konseling antara bidan dengan pasien  tentang iud
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang iud
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
100 energizers
100 energizers100 energizers
100 energizers
 

Similar to Kb 3 konseling bagi ibu

Kb 1 konseling bagi ibu
Kb 1 konseling bagi ibuKb 1 konseling bagi ibu
Kb 1 konseling bagi ibupjj_kemenkes
 
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umum
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umumKb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umum
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umumpjj_kemenkes
 
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulanKb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulanpjj_kemenkes
 
Kb 2 asuhan dengan bblr dan perdarahan tali pusat
Kb 2 asuhan  dengan bblr dan perdarahan tali pusatKb 2 asuhan  dengan bblr dan perdarahan tali pusat
Kb 2 asuhan dengan bblr dan perdarahan tali pusatpjj_kemenkes
 
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITASASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITASNindi Yulianti
 
Panduan peserta edit kemenkes december (final)
Panduan peserta edit kemenkes december (final)Panduan peserta edit kemenkes december (final)
Panduan peserta edit kemenkes december (final)Laurencus Butsi Siagian
 
4. KONSELING - rev 030922.pdf
4. KONSELING - rev 030922.pdf4. KONSELING - rev 030922.pdf
4. KONSELING - rev 030922.pdfwidianingsih60
 
Kb 3 konseling bagi ibu
Kb 3 konseling bagi ibuKb 3 konseling bagi ibu
Kb 3 konseling bagi ibupjj_kemenkes
 

Similar to Kb 3 konseling bagi ibu (20)

Kb 1 konseling bagi ibu
Kb 1 konseling bagi ibuKb 1 konseling bagi ibu
Kb 1 konseling bagi ibu
 
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umum
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umumKb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umum
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umum
 
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulanKb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
 
Materi peserta pmba new
Materi peserta pmba  newMateri peserta pmba  new
Materi peserta pmba new
 
Pemberian ASI PPT ok.pptx
Pemberian ASI PPT ok.pptxPemberian ASI PPT ok.pptx
Pemberian ASI PPT ok.pptx
 
Modul 6 kb 2
Modul 6    kb 2Modul 6    kb 2
Modul 6 kb 2
 
Sap asi eklusif
Sap asi eklusifSap asi eklusif
Sap asi eklusif
 
Kb 2 asuhan dengan bblr dan perdarahan tali pusat
Kb 2 asuhan  dengan bblr dan perdarahan tali pusatKb 2 asuhan  dengan bblr dan perdarahan tali pusat
Kb 2 asuhan dengan bblr dan perdarahan tali pusat
 
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITASASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITAS
 
Modul 6 kb 1
Modul 6    kb 1Modul 6    kb 1
Modul 6 kb 1
 
Panduan peserta edit kemenkes december (final)
Panduan peserta edit kemenkes december (final)Panduan peserta edit kemenkes december (final)
Panduan peserta edit kemenkes december (final)
 
Sap ( satuan acara penyuluhan ) asi
Sap ( satuan acara penyuluhan ) asiSap ( satuan acara penyuluhan ) asi
Sap ( satuan acara penyuluhan ) asi
 
Makalah klmpok asuhan kebidanan
Makalah klmpok asuhan kebidananMakalah klmpok asuhan kebidanan
Makalah klmpok asuhan kebidanan
 
4. KONSELING - rev 030922.pdf
4. KONSELING - rev 030922.pdf4. KONSELING - rev 030922.pdf
4. KONSELING - rev 030922.pdf
 
Kb 3 konseling bagi ibu
Kb 3 konseling bagi ibuKb 3 konseling bagi ibu
Kb 3 konseling bagi ibu
 
Buku Bagan MTBS-M
Buku Bagan MTBS-MBuku Bagan MTBS-M
Buku Bagan MTBS-M
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 

Recently uploaded

14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).pptnurifat
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxcholiftiara1
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiariniastuti020
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxALHIDAYAHRMALLORONG2
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccanangkuniawan
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybankcsooyoung073
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptchoukocat
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungariniastuti020
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxrosintauli1
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIgermanaaprianineno
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxDocApizz
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptHenryAdhySantoso
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 

Recently uploaded (15)

14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 

Kb 3 konseling bagi ibu

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 1 MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTMB) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 Dwi Estuning Rahayu Sugijati Australia Indonesia Partnership for Health System Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 7
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 2 Kegiatan Belajar 3 Konseling Bagi Ibu Tujuan Pembelajaran Umum Setelah Anda mengikuti pembelajaran ini diharapkan dapat melakukan konseling bagi ibu bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan Setelah mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 3 diharapkan saudara mampu : 1. Dapat menggunakan ketrampilan komunikasi yang baik 2. Dapat menasehati dan mengajari ibu cara pemberian obat oral dirumah 3. Dapat menasehati dan mengajari ibu cara mengobati infeksi local dirumah 4. Dapat menasehati ibu cara pemberian ASI 5. Dapat mengajari cara merawat tali pusat dan menjelaskan jadual pemberian imunisasi pada bayi muda 6. Dapat menasehati ibu untuk memberikan cairan tambahan pada waktubayi sakit 7. Dapat menaehati ibu kapan harus segera membawa bayi ke petugaskesehatan dan kapan kunjungan ulang 8. Dapat menasehati ibu tentang kesehatan dirinya 9. Dapat mejelaskan macam-macam kelainan bawaan/kongenital 10. Dapat memberikan imunisasi hepatitis B dengan UNIJECT 1. Menggunakan ketrampilan komunikasi yang baik 2. Menasehati dan mengajari ibu cara pemberian obat oral dirumah 3. Menasehati dan mengajari ibu cara mengobati infeksi local dirumah 4. Menasehati ibu cara pemberian ASI Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok - Pokok Materi
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 3 5. Mengajari cara merawat tali pusat dan menjelaskan jadual pemberian imunisasipada bayi muda 6. Menasehati ibu untuk memberikan cairan tambahan pada waktubayi sakit 7. Menaehati ibu kapan harus segera membawa bayi ke petugaskesehatan dan kapan kunjungan ulang 8. Menasehati ibu tentang kesehatan dirinya 9. Mejelaskan macam=macam kelainan bawaan/kongenital 10. Memberikan imunisasi hepatitis B dengan UNIJECT Gambar : Konseling dengan bidan
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 KONSELING BAGI IBU Anda sudah memahami tentang penilaian dan klasifikasi penyakit pada bayi muda, dan Anda sudah dapat melakukan tindakan dan pengobatan penyakit sesuai lasifikasinya. Selanjutnya ibu perlu diberikan konseling untuk kesehatan bayinya. Apakah Anda pernah melakukan konseling? Berikut ini uraian materi konseling yang akan Anda pelajari. Anda akan mempelajari cara mengajari ibu dan keluarga untuk melanjutkan pengobatan di rumah, merawat bayi muda sehat maupun sakit termasuk melakukan asuhan dasar di rumah serta memberikan konseling bagi ibu dan keluarga. Uraianmenjelaskandanmemberikesempatan kepada untuk mempraktekkan: 1. Menggunakan keterampilan komunikasi yang baik. 2. Mengajari ibu cara pemberian obat oral di rumah. 3. Mengajari ibu cara mengobati infeksi bakteri lokal 4. Menasihati ibu tentang pemberian ASI. 5. Menasihati ibu kapan kembali segera dan kunjungan ulang. 6. Menasihati ibu tentang kesehatannya sendiri. Sebagai contoh, Anda menanyakan kepada ibu tentang cara ibu menyusui bayinya. Anda harus mendengarkan jawaban ibu dengan cermat. Jika ibu melakukan tindakan yang benar, beri pujian. Jika ada perilaku ibu yang harus diubah beri nasihat yang sesuai. Gunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti ibu. Selanjutnya perlu untuk mengecek pemahaman ibu, memastikan bahwa ibu benar-benar mengerti nasihat yang Anda berikan. Uraian Materi Anda sudah dapat melakukan tindakan dan pengobatan penyakit sesuai lasifikasinya. Selanjutnya ibu perlu diberikan konseling untuk kesehatan bayinya. “ “
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 5 A. MENGGUNAKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI YANG BAIK Tindakan/pengobatan yang telah Anda berikan, harus dilanjutkan di rumah. Agar ibu dapat mengerjakannya di rumah, ibu perlu mengetahui cara mengobati dan merawat bayi dengan benar. Untuk itu, Anda perlu memiliki keterampilan komunikasi yang baik seperti yang telah Anda pelajari pada Modul Konseling Bagi Ibu untuk anak umur 2 bulan sampai 5 tahun. B. MENASIHATI DAN MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH. Langkah-langkah mengajari ibu cara pemberian obat di rumah adalah: 1. Tunjukkan kepada ibu obat oral yang akan diberikan kepada bayi di rumah dan dosis pemberiannya. 2. Jelaskan kepada ibu alasan pemberian obat tersebut. 3. Peragakan cara mengukur/ membuat satu dosis. 4. Perhatikan cara ibu menyiapkan sendiri 1 dosis. 5. Mintalah ibu memberi dosis pertama pada bayi di klinik. 6. Terangkan dengan jelas cara memberikan obat, kemudian beri label dan bungkus obat. 7. Jelaskan bahwa semua obat oral harus diberikan sesuai waktu yang dianjurkan, walaupun bayi telah menunjukkan perbaikan. 8. Cek pemahaman ibu. Gambar : Bidan harus memiliki Keterampilan berkomunikasi yang baik
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 6 C. MENASIHATI DAN MENGAJARI IBU CARA MENGOBATI INFEKSI BAKTERI LOKAL DI RUMAH. Ada 2 jenis infeksi bakteri lokal yang dapat diobati di rumah, yaitu: 1. Infeksi mata. 2. Infeksi kulit atau pusar. Langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika mengajari ibu: Jelaskan cara memberi pengobatan tersebut. 1. Amati cara ibu mempraktekkan di depan Anda. 2. Cek pemahaman ibu sebelum pulang. CARA MENGOBATI INFEKSI MATA 1. Cuci tangan sebelum mengobati bayi. 2. Bersihkan kedua mata bayi 3 x sehari menggunakan kapas/kain bersih dengan air hangat. 3. Beri salep / tetes mata Tetrasiklin 1% atau Kloramfenikol 0,25% pada kedua mata. 4. Oleskan salep atau teteskan obat mata pada bagian dalam kelopak mata bawah 5. Cuci tangan kembali. 6. Obati sampai kemerahan hilang. CARA MENGOBATI INFEKSI KULIT ATAU PUSAR 1. Cuci tangan sebelum mengobati bayi. 2. Bersihkan nanah dan krusta dengan air matang dan sabun secara hati-hati. 3. Keringkan daerah sekitar luka dengan kain bersih dan kering. 4. Oleskan dengan Gentian Violet 0,5% atau Povidon Yodium. 5. Cuci tangan kembali. Cara menyiapkan Gentian Violet 0,5 %: 1 bagian Gentian Violet 1 % ditambah 1 bagian aquades (misal: 10 ml Gentian Violet 1 % ditambah 10 ml aquades).
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 7 2. Mengajari ibu cara meningkatkan produksi ASI. meningkatkan produksi ASI. 1. Cara untuk meningkatkan ASI adalah dengan menyusui sesering mungkin. 2. Menyusui lebih sering akan lebih baik karena merupakan kebutuhan bayi. 3. Menyusupadapayudarakiridankanansecarabergantian. 4. Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke Payudara lainnya. 5. Jika bayi telah tidur lebih dari 2 jam, bangunkan dan langsung disusui 3. MENGAJARI IBU MENYUSUI DENGAN BAIK Tunjukkan kepada ibu cara memegang bayinya atau posisi bayi yang benar. 1. Sanggalah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja. 2. Kepala dan tubuh bayi lurus. 3. Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu. 1. Anjuran pemberian ASI eksklusif untuk bayi muda Makanan terbaik untuk bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan adalah ASI. Menyusui secara eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI, tidak diberi tambahan makanan atau cairan lain. Catatan: Untuk bayi yang sudah mendapat minuman/ makanan lain selain ASI, nasihati ibu seperti yang terdapat pada bagian ini. D. MENASIHATI IBU TENTANG CARA PEMBERIAN ASI Makanan terbaik untuk bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan adalah ASI “ “
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 8 4. Dekatkan badan bayi ke badan ibu. Tunjukkan kepada ibu cara melekatkan bayi. Ibu hendaknya 1. Menyentuhkan puting susu ke bibir bayi. 2. Menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar. 3. Segera mendekatkan bayi ke arah payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah 4. bayi terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan yang benar ditandai dengan 1. Dagu menempel pada payudara ibu. 2. Mulut bayi terbuka lebar. 3. Bibir bawah bayi membuka keluar. 4. Areola tampak lebih banyak di bagian atas daripada bagian bawah. Bayi mengisap dengan efektif jika bayi mengisap secara dalam, teratur yang diselingi istirahat. Pada saat bayi mengisap ASI, hanya terdengar suara bayi menelan. Amati apakah perlekatan dan posisi bayi sudah benar dan bayi sudah mengisap dengan efektif. Jika belum, cobalah sekali lagi. 4. Mengatasi masalah pemberian ASI pada bayi MASALAH PEMECAHAN Bayi banyak menangis atau rewel 1. Jelaskan bahwa hal ini tidak selalu terkait dengan gangguan pemberian ASI. 2. Periksa popok bayi, mungkin basah. 3. Gendong bayi, mungkin perlu perhatian. 4. Susui bayi. Beberapa bayi membutuhkan lebih banyak minum daripada bayi lainnya Bayi tidak tidur sepanjang malam 1. Merupakan proses alamiah, karena bayi muda perlu menyusu lebih sering. 2. Tidurkan bayi disamping ibu dan lebih sering disusui pada malam hari. 3. Jangan berikan makanan lain
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 9 Bayi menolak untuk menetek 1. Mungkin bayi bingung puting, karena sudah diberi susu botol. 2. Tetap berikan hanya ASI (tunggu sampai bayi betul-betul lapar) 3. Berikan perhatian dan kasih saying. 4. Pastikan bayi menyusu sampai air susu habis. 5. Lihat tatalaksana dalam algoritma, kalau perlu di rujuk Bayi bingung puting 1. Jangan mudah mengganti ASI dengan susu formula tanpa indikasi medis yang tepat. 2. Ajarkan ibu posisi dan cara melekat yang benar. 3. Kalau terpaksa memberi susu formula, berikan dengan sendok,pipet, cangkir. Jangan menggunakan botol dan dot. 4. Jangan berikan kempeng Bayi prematur dan bayi kecil (BBLR) 1. Berikan ASI sesering mungkin walaupun waktu menyusuinya pendek-pendek. 2. Jika belum bisa menyusu, ASI dikeluarkan dengan tangan atau pompa. Berikan ASI dengan sendok atau cangkir. 3. Untuk merangsang mengisap, sentuh langit- langit bayi dengan jari ibu yang bersih Bayi kuning (ikterus) 1. Mulai menyusui segera setelah bayi lahir. 2. Susui bayi sesering mungkin tanpa dibatasi. Bayi sakit 1. Teruskan menyusui. Lihat tatalaksana dalam algoritma, kalau perlu rujuk. Bayi sumbing 1. Posisi bayi duduk. 2. Puting dan areola dipegang selagi menyusui, hal ini sangat membantu bayi mendapat ASI cukup. 3. Ibu jari ibu dapat dipakai sebagai penyumbat celah pada bibir bayi. 4. Jika sumbing pada bibir dan langit-langit,ASI dikeluarkan dengan cara manual ataupun pompa, kemudian diberikan dengan sendok/ pipet atau botol dengan dot panjang sehingga ASI dapat masuk dengan sempurna. Dengan cara ini bayi akan belajar mengisap dan menelan ASI, menyesuaikan dengan irama pernapasannya Bayi kembar 1. Posisi yang mudah adalah posisi memegang bola (football position). 2. Palingbaikkeduabayidisusuisecarabersamaan. 3. Susui lebih sering selama waktu yang diinginkan masingmasing bayi, umumnya 20 menit.
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 5. Mengatasi masalah pemberian ASI pada ibu. MASALAH PEMECAHAN Ibu khawatir bahwa ASI-nya tidak cukup untuk bayi (sindrom ASI kurang) 1. Katakan kepada ibu bahwa semakin sering menyusui, semakin banyak air susu yang diproduksi. 2. Susui bayi setiap minta. Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui. Biarkan bayi menyusu sampai payudara terasa kosong. Berikan ASI dari kedua payudara. 3. Hindari pemberian makanan atau minuman selain ASI. Ibu mengatakan bahwa air susunya tidak keluar. 1. Jelaskan cara memproduksi dan mengeluarkanASI. 2. Susui sesuai keinginan bayi dan lebih sering. 3. Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui. Ibu mengatakan puting susunya terasa sakit (puting susu lecet) 1. Ibu dapat terus memberikan ASI pada keadaan luka tidak begitu sakit. 2. Perbaiki posisi dan perlekatan. Olesi puting susu dengan ASI. Mulai menyusui dari puting yang paling tidak lecet. 3. Puting susu dapat diistirahatkan sementara waktu, kurang lebih 1x 24 jam jika puting lecet sangat berat. Selama putting diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan, tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri. 4. Berikan parasetamol 1 tablet tiap 4 – 6 jam untuk menghilangkan nyeri. Gunakan BH yang menyokong payudara. 5. Jika ada luka/bercak putih pada puting susu, segera hubungi bidan Ibu mengeluh payudaranya terlalu penuh dan terasa sakit (payudara bengkak) 1. Usahakan menyusui sampai payudara kosong. 2. Kompres payudara dengan air hangat selama 5 menit. Urut payudara dari arah pangkal menuju puting. 3. Bantu ibu untuk memerah ASI sebelum menyusui kembali. 4. Susui bayi sesegera mungkin (setiap 2 – 3 jam setelah payudara ibu terasa lebih lembut. Apabila bayi tidak dapat menyusu, keluarkan ASI dan minumkan kepada bayi. Kompres payudara dengan kain dingin setelah menyusui. Keringkan payudara. 5. Jika masih sakit, perlu dicek apakah terjadi mastitis
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 11 Mastitis dan abses payudara. 1. Beri antibiotika. 2. Beri obat penghilang rasa nyeri. 3. Kompres hangat. 4. Tetap berikan ASI dengan posisi yang benar sehingga bayi dapat mengisap dengan baik. 5. Jika telah terjadi abses, sebaiknya payudara yang sakit tidak disusukan. Ibu sakit dan tidak mau menyusui bayinya. 1. Jelaskan bahwa ibu yang minum obat, dapat tetap menyusui bayinya. Susui bayi terlebih dahulu, baru minum obat. 2. Tidurkan bayi disamping ibu dan motivasi ibu supaya tetap menyusui bayi. Ibu jangan minum obat tanpa sepengetahuan dokter/bidan, karena mungkin dapat membahayakan bayi. Ibu bekerja 1. Susui bayi pagi hari sebelum berangkat kerja, segera setelah pulang kerumah dan lebih sering pada malam hari. 2. Jika ada Tempat Penitipan Bayi di tempat bekerja, susui bayi sesuai jadwal. Jika tidak ada, perah ASI di tempat bekerja. 3. ASI peras disimpan untuk dibawa pulang, atau dikirim ke rumah. 4. Pastikan pengasuh memberi ASI perah / susu 5. formula memakai cangkir atau sendok. 6. Cara pemberian minum dengan cangkir Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemberian susu dengan cangkir adalah: 1. Mulai dengan 80 ml/kg BB/hari. Selanjutnya ditingkatkan volume 10-20ml/kg BB/hari. 2. Hitung masukan cairan dalam 24 jam, bagi menjadi 8 kali pemberian 3. Untuk bayi sakit atau kecil, berikan setiap 2 jam. PEMBERIAN MINUM DENGAN CANGKIR 1. Ajari ibu cara memberi minum bayi dengan cangkir. 2. Ukur jumlah susu dalam cangkir. 3. Posisikan bayi pada posisi setengah tegak di pangkuan ibu. 4. Posisikan cangkir di bibir bayi. a. Letakkan cangkir pada bibir bawah secara perlahan. b. Sentuhkan tepi cangkir sedemikian rupa sehingga susu menyentuh bibir bayi.
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 12 c. Jangan tuangkan susu ke mulut bayi. 5. Bayi akan bangun, membuka mulut dan mata, kemudian akan mulai minum. 6. Bayi akan menghisap susu dan ada sedikit yang tumpah. 7. Bayi kecil akan memasukkan susu ke mulutnya dengan lidahnya. 8. Bayi menelan susu. 9. Bayi akan selesai minum bila sudah menutup mulut atau pada saat sudah tidak tertarik lagi terhadap susu. 10. Bila bayi tidak menghabiskan susu yang sudah ditakar. a. Berikan minum dalam waktu lebih lama. b. Ajari ibu untuk menghitung jumlah susu yang diminum dalam 24 jam, tidak hanya sekali minum. 11. Apabila ibu tidak bisa memerah ASI dalam jumlah cukup untuk beberapa hari pertama atau tidak bisa menyusui sama sekali, gunakan salah satu alternatif : a. Berikan ASI donor. b. Berikan susu formula. 12. Bayi mendapatkan minum dengan cangkir secara cukup, apabila bayi menelan sebagian besar susu dan menumpahkan sebagian kecil serta berat badannya meningkat. 7. Cara mengeluarkan ASI Cara mengeluarkan ASI yang akan dibahas disini adalah memerah ASI menggunakan tangan. Cara ini paling baik, cepat, efektif dan ekonomis. Oleh karena itu ibu dianjurkan melakukan cara ini. 1. Cuci tangan ibu sebelum memegang payudara. 2. Cari posisi yang nyaman, duduk atau berdiri dengan santai. 3. Pegang cangkir yang bersih untuk menampung ASI. 4. Condongkan badan ke depan dan sangga payudara dengan tangan. Letakkan ibujari pada batas atas areola mamae dan letakkan jari telunjuk pada batas areola bagian bawah.
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 13 5. Tekan kedua jari ini ke dalam ke arah dinding dada tanpa menggeser letak kedua jari tadi. 6. Pijat daerah di antara kedua jari tadi ke arah depan sehingga akan memerah dan mengeluarkan ASI. Jangan menekan, memijat atau menarik puting susu karena ini tidak akan mengeluarkan ASI dan akan menyebabkan rasa sakit. 7. Ulangi gerakan tangan, pijat dan lepas beberapa kali. 8. Setelah pancaran ASI berkurang, pindahkan posisi ibu jari dan telunjuk tadi dengan cara berputar pada sisi-sisi lain dari batas areola dengan kedua jari selalu berhadapan. 9. Lakukan hal yang sama pada setiap posisi sampai payudara kosong. 8. Cara Menyimpan ASI ASI yang telah ditampung di cangkir atau gelas bertutup, dapat disimpandengan cara sebagai berikut: 1. Pada suhu kamar/di udara terbuka(26OC), tahan disimpan selama 6-8 jam 2. Disimpan di termos es, tahan selama 24 jam. 3. Disimpan dalam lemari es, tahan sampai 2-3 hari. 9. Cara Memberikan ASI Setelah Disimpan Memberikan ASI yang disimpan dapat dilakukan oleh semua orang – tidak harus ibu bayi. Caranya adalah: 1. Cuci tangan sebelum memegang cangkir/gelas bertutup berisi ASI. 2. ASI yang disimpan pada suhu kamar, dapat segera diberikan sebelum masa simpan berakhir (8 jam). 3. ASI yang disimpan di termos atau lemari es, terlebih dahulu harus dihangatkan Rendam cangkir yang berisi ASI dalam mangkok berisi air hangat. 4. Tunggu sampai ASI mencapai suhu kamar. Jangan memanaskan ASI di atas api/kompor. 5. Berikan ASI dengan sendok yang bersih, jangan pakai botol dan dot
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 14 E. MENGAJARI CARA MERAWAT TALI PUSAT DAN MENJELASKAN JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI PADA BAYI MUDA. 1. Mengajari cara merawat tali pusat CARA MERAWAT TALI PUSAT 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan tali pusat. 2. Luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih, sampai sisa tali pusat mengering dan terlepas sendiri. 3. Jika basah atau kotor, segera cuci dengan air desinfeksi tingkat tinggi (DTT , yaitu dengan cara mendidihkan air selama 20 menit), atau cuci dengan air matang dan sabun. Selanjutnya keringkan dengan kain bersih dan biarkan kering. 4. Tutup tali pusat dengan kasa steril secara longgar. 5. Dilarang membubuhkan abu dapur, ramu-ramuan dan sebagainya pada tali pusat sebab dapat menyebabkan infeksi dan tetanus bayi baru lahir yang dapat menyebabkan kematian. C 2. Menjelaskan jadwal imunisasi. Jadwal pemberian imunisasi pada bayi muda umur kurang dari 2 bulan adalah sebagai berikut: Ingatkan ibu jadwal imunisasi bayi muda (sesuai SK Menkes No.1611/MENKES/SK/XI/2005
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 15 Umur Jenis Imunisasi Tempat Pelayanan 0 – 7 hari HB-0 Waktu Kunjungan Neonatus di rumah oleh tenaga kesehatan jika bayi lahir di rumah. HB -0 BCG Polio -1 Fasilitas kesehatan tempat pelayanan lahir jika bayi lahir di RS,RB,Bidan, Puskesmas 1 bulan BCG Polio -1 Posyandu F. MENASIHATI IBU UNTUK MEMBERIKAN CAIRAN TAMBAHAN PADA WAKTU BAYI SAKIT MENASIHATI IBU UNTUK MENINGKATKAN PEMBERIAN CAIRAN SELAMA ANAK SAKIT Untuk setiap bayi sakit: 1. Berikan ASI lebih sering dan lebih lama setiap kali menyusui. Untuk Bayi Diare: 2. Pemberian cairan tambahan akan dapat menyelamatkan nyawa bayi. Beri cairan tambahan sesuai Rencana Terapi A atau B. G. MENASIHATI IBU KAPAN HARUS SEGERA MEMBAWA BAYI KE PETUGAS KESEHATAN DAN KAPAN KUNJUNGAN ULANG 1. Menasihati Ibu kapan Kembali Segera Di bawah ini adalah daftar gejala yang menjadi petunjuk kapan ibu harus membawa bayinya segera ke petugas kesehatan. kapan Kembali Segera 1. Gerakan bayi berkurang atau tidak normal. 2. Napas cepat. 3. Sesak napas. 4. Perubahan warna kulit (kebiruan, kuning). 5. Malas/tidak bisa menyusu atau minum.
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 16 6. Badan teraba dingin atau panas. 7. Jika kulit kuning bertambah. 8. Bertambah parah. 2. Menasihati Ibu kapan Kunjungan Ulang MENASIHATI IBU KAPAN KUNJUNGAN ULANG Bayi dengan klasifikasi Waktu kunjungan ulang 1. Infeksi bakteri lokal. 2. Diare dehidrasi ringan/sedang 3. Diare tanpa dehidrasi 4. Ikterus 5. Masalah pemberian ASI 6. Luka atau bercak putih di mulut (thrush) 2 hari 1. Berat badan rendah menurut umur. 14 hari H. MENASIHATI IBU TENTANG KESEHATAN DIRINYA Setiap ibu yang mempunyai masalah/keluhan kesehatan, perlu dinasihati sesuai dengan masalah/keluhan ibu. 1. Jika ibu mempunyai masalah dengan payudaranya (pembengkakan, nyeri pada puting susu, infeksi payudara) lihat Buku Bagan mengenai “MASALAH PEMBERIAN ASI PADA IBU” atau rujuk untuk pertolongan lebih lanjut. 2. Nasihati ibu agar makan dan istirahat dengan baik demi menjaga kekuatan dan kesehatan dirinya. 3. Pastikan bahwa ibu memperoleh informasi dan pelayanan terhadap : a. Program Keluarga Berencana. b. Konseling perihal penyakit Menular Seksual dan Pencegahan AIDS.
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 17 I. JENIS KELAINAN BAWAAN/KONGENITAL DAN TINDAKANNYA. 1. KELAINAN KONGENITAL YANG SULIT BERTAHAN HIDUP. Contoh: Anensefalus. Tindakan : 1. Awasi tanda vital. 2. Konseling dengan orang tua, tidak perlu dirujuk. 2. KELAINAN KONGENITAL YANG MUNGKIN BERTAHAN HIDUP. Kelainan di bawah ini perlu dirujuk untuk mendapatkan perawatan dan tindak lanjut yang diperlukan : 1. Hidrosefalus (kepala besar) 2. Meningomielokel (benjolan lunak di kepala) 3. Fokomelia (ekstremitas lebih pendek) 4. Spina bifida (benjolan di tulang punggung) 5. Labiognatopalatoskisis 6. Omfalokel (organ hati di luar rongga perut) 7. Gastroskisis (organ usus di luar rongga perut) 8. Ikhtiosis (kulit kering/pecah-pecah) 9. Penyempitan saluran cerna (misal Hirschprung, stenosis) dengan gejala perut 10. Kembung, obstipasi yang tidak total, dapat berak sedikit-sedikit Atresia ani Tindakan : 1. Awasi tanda/gejala vital 2. Konseling dengan orang tua, rujuk ke Rumah Sakit untuk tindakan lebih lanjut. 3. KEMUNGKINAN TRAUMA LAHIR Faktor risiko yang dapat meningkatkan angka kejadian trauma lahir a.l : 1. Makrosomia (berat lahir > 4000 gram) 2. Primipara 3. Oligohidramnion 4. Persalinan ganda
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 18 5. Malpresentasi. 6. Presentasi ganda. 7. Disproporsi kepala-panggul 8. Kelahiran dengan tindakan 9. Persalinan lama 10. Persalinan presipitatus/dipercepat 11. Distosia bahu 4. Trauma pada jaringan lunak. • Eritema. Sering pada disproporsi kepala panggul. Tandanya kulit kemerahan • Petekie. Bercak merah kecil-kecil akibat adanya gangguan (bendungan) aliran darah perifer. Sering terjadi pada lilitan tali pusat, partus lama. Tindakan : observasi • Ekimosis dan hematom. Perdarahan yang lebih luas dari peteki Abrasi. Tindakan : 1. Bersihkan abrasi dengan povidon iodin 2,5 % 2. Biarkan kering dan bersih 3. Bila tidak ada tanda/gejala infeksi, bayi dapat pulang 4. Bila ada tanda/gejala infeksi, beri antibiotika topikal 3 kali per harI selama 5 hari dan biarkan tempat luka terbuka 5. Pada akhir minggu, bayi dikontrol kembali, bila tidak ada tanda/gejala infeksi tidak perlu pengobatan lebih lanjut • Terluka. Tindakan : 1. Basuh luka dengan povidon iodin 2,5 % 2. Biarkan luka kering dan bersih
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 19 3. Bila luka terbuka, tautkan dengan plester menyeberang luka dan biarkan 1 minggu 4. Akhir minggu plester dilepas, bila luka sudah membaik, tidak perlu pengobatan lagi 5. Bila ada infeksi lokal seperti : kemerahan, panas, bengkak, maka sarankan pada perawat atau ibu cepat kontrol kembali, kemudian bukalah plester dan beri topikal antibiotika 3 kali per hari untuk 5 hari dan luka tidak usah ditutup 5. Trauma pada kepala. • Kaput suksedanium 1. Akibat tekanan yang keras pada kepala saat di jalan lahir, sehingga terjadi bendungan sirkulasi kapiler dan aliran limfe. 2. Berupa benjolan lunak, batas tidak tegas, tidak berfluktuasi, dapat melampaui sutura. 3. Dapat cepat menghilang dengan sendirinya (3 – 6 hari) Tindakan : observasi • Sefal hematoma 1. Akibat robeknya pembuluh darah yang melintasi tulang kepala kejaringan periostium. 2. Berupa benjolan difus, batas tegas, tidak melewati sutura. 3. Timbul setelah beberapa jam bayi lahir ( 6 - 8 jam ). 4. Akan resolusi dalam 2 – 8 minggu. 5. Gejala sisa berupa timbunan kalsium dan jaringan fibrosis (benjolan keras sampai 1-2 tahun ). Tindakan : observasi • Perdarahan subkonjungtiva. Sering terjadi pada letak muka atau dahi. Hilang dalam 1 – 2 minggu. Paresis saraf fasialis perifer. 1. Akibat penekanan yang keras (seperti partus lama). 2. Kelumpuhan otot wajah terlihat segera setelah lahir. 3. Akan sembuh sendiri dalam beberapa minggu
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 20 6. Trauma pada leher dan bahu. • Fraktur klavikula. 1. Sering terjadi. 2. Terdapat benjolan dan bayi menangis pada perabaan klavikula. Tindakan : imobilisasi sendi bahu dengan ransel perban. • Trauma pleksus brakhialis. Sering terjadi pada persalinan dengan kesukaran melahirkan kepala atau bahu. Gejala berupa gangguan posisi dan fungsi otot lengan, yaitu : • Paresis/paralisis DUCHENE - ERB 1. Sering dijumpai. 2. Gerakan tangan dan lengan bayi asimetris, ada gangguan posisi dan fungsi otot lengan, refleks Bisep dan Radial tidak ada. 3. 3. Refleks memegang masih ada. Tindakan :Imobilisasi lengan atas dengan posisi fleksi 90 derajat menjauhi tubuh dan lengan bawah 90 derajat ke atas • Paresis KLUMPKE : 1. Terdapat kelemahan gerakan tangan, ada gangguan posisi dan fungsi otot telapak tangan tidak ada. Telapak tangan terkulai lemah/lumpuh. 2. Refleks memegang tak ada, Tindakan : RUJUK 7. Trauma jaringan otot sternokleidomastoideus (Tortikolis). 1. Timbul akibat robekan sarung otot disertai hematom. 2. Terjadi pemendekan otot. 3. Terdapat benjolan di otot leher yang terlihat 10 – 14 hari setelah lahir. 4. Sering terjadi pada letak sungsang. Tindakan : Rujuk untuk fisioterapi.
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 21 J. Cara pemberian Imunisasi Hepatitis B dengan UNIJECT Imunisasi Hepatitis B diberikan dengan UNIJECT. Uniject adalah alat suntik (spuit dan jarum) sekali pakai yang sudah diisi vaksin dengan dosis yang tepat dari pabriknya. Cara pemberian imunisasi Hepatitis B adalah sebagai berikut : 1. Buka kotak wadah Uniject dan periksa: a. Label jenis vaksin untukmemastikan bahwa Uniject tersebut memang berisi vaksin Hepatitis B b. Tanggal kedaluwarsa c. Warna pada tanda pemantau paparan panas (VVM = vaccine vial monitor) yang tertera atau menempel pada pembungkus Uniject (aluminium foil). d. Selama VVM tetap berwarna PUTIH atau LEBIH TERANG dari warna dalam lingkaran rujukan, maka vaksin Hepatitis B dalam Uniject masih layak dipakai. e. Bila warna VVM sudah SAMA atau LEBIH TUA dari warna lingkaran rujukan, maka vaksin dalam Uniject tersebut sudah tidak layak pakai. 2. Buka kantong aluminium/plastik dan keluarkan Uniject. 3. Pegang Uniject pada bagian leher dan bagian tutup jarum. Aktifkan Uniject dengan cara mendorong tutup jarum ke arah leher dengan tekanan dan gerakan cepat. 4. Saat Uniject diaktifkan akan terasa hambatan dan rasa menembus lapisan. 5. Buka tutup jarum. 6. Selanjutnya tetap pegang Uniject pada bagian leher dan tusukkan jarum pada
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 22 pertengahan paha bayi secara intra muskular (im). Tidak perlu dilakukan aspirasi. 7. Pijit reservoir dengan kuat untuk menyuntikkan vaksin Hepatitis B. Jangan memasang kembali tutup jarum. 8. Buang Uniject yang telah dipakai tersebut kedalam wadah alat suntik bekas yang telah tersedia (safety box).
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 23 Rangkuman Anda telah mempelajari konseling dan pemberian tindak lanjut,untuk lebih jelasnya baca rangkuman ini.Konseling diberikan pada bayi muda dengan melihat penilaian,klasifikasi sehingga anda dapat memberikan konseling selesai memberikan tindakan atau pengobatan. Konseling bagi ibu/keluarga diberikan waktu maksimal 1x45 menit dengan topik yang jelas pada MTBM di fokuskan pada : Air Susu Ibu meliputi mengajari ibu cara meningkatkan ASI, mengajari ibu posisi meneteki dan cara bagi melekat pada waktu menetek secara benar, gangguan pemberian ASI, mencegah infeksi dan pemberian imunisasi menasehati ibu untuk meningkatkan pemberian cairan selama anak sakit, follow up serta kunjungan ulang dengan demikian pencapaian tujuan dari tenaga kesehatan khususnya bidan dapat membantu dalam merawat bayi dalam kehidupan sehari-hari. Pelayanan tindak lanjut diperlukan pada MTBM dengan penilaian dan klasifikasi dari Hipotermia Sedang, Infeksi bakteri lokal, ikterus fisiologi, diare, BBLR, thrush di mulut serta masalah pemberian ASI diperlukan penanganan yang serius dari tenaga medis untuk itu kecermatan dalam memberikan perawaan serta deteksi diri sangat dibutuhkan agar bayi muda dapat tertangani secara maksimal.Untuk itu selamat untuk Anda semoga dapat diaplikasikan di masyarakat.
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 24 Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawabanyang Anda anggap paling benar. 1. Manajemen Terpadu Bayi Muda ditujukan pada usia: a. Bayi Baru lahir sampai dengan 2 bulan b. Bayi berumur 1 hari sampai dengan kurang 2 bulan c. Bayi berumur 1 hari sampai dengan kurang 5 tahun d. Bayi berumur 1 bulan sampai dengan kurang 5 tahun e. Bayi berumur 2 bulan sampai dengan kurang 5 tahun 2. Dalam memeriksa dan mengklasifikasikan kemungkinan infeksi bakteri pada gangguan kesadaran sampai kejang, diare, demam termasuk infeksi jenis: a. Sistemik b. Lahal c. Permanen d. Langsung e. Tidak langsung 3. Bagian yang terinfeksi teraba panas, bengkak, talipusat, termasuk jenis infeksi: a. Sistemik b. Lokal c. Permanen d. Langsung e. Tidak langsung 4. Kalau ada bayi muda didapatkan tanda tremor, menagis melengking tiba-tiba, mulut mecucu, kaku seluruh badan termasuk klasifikasi: a. Icterus Neonaturum Evaluasi Formatif
  • 25. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 25 b. Hyperbillirubin c. Kejang d. Tetanus Neonaturum e. Hypoglicemia 5. Keadaan yang berbaya bila terjadi pada awal kehidupan dapat menimbulkan kerusakan otak kecacatan menetap dengan gejala nafas cepat ≥ 60 kali/menit napas lambat, < 30 kali/ menit, biru, tarikan dada sangat kuat, pernafasan cuping hidung dan bayi merintih dapat diflasifikasifikasikan: a. Kejang b. Hypotermia c. Gangguan Nafas d. Hyperbillirubin e. Hypoglicemia 6. Pada tanda suhu badan <36OC seluruh badan teraba dingin, mengantuk, termasuk klasifikasi pada: a. Hypotermia ringan b. Hypotermia Sedang c. Hypotermia Berat d. Demam e. Menggigil
  • 26. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 26 Tugas Mandiri TUGAS MANDIRI (pilih 2 soal dari 4 soal yang tersedia) 1. Buatlah bagan/skema dalam dalam bentuk penilaian,klasifikasi dan memeriksa bayi muda dengan bayi ikterus. 2. Kasus bayi anugrah usia 3 hari,berat badan 3600 gram panjang badan 50cm lahir spontan belakang kepala ,ibunya mengeluh malas menyusu dan tidak kuat,diketahui oleh petugas kesehatan puting susu kotor,bagaimana tindakan ibu tersebut?
  • 27. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 27 Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawabanyang Anda anggap paling benar. 1. Dibawah ini tindakan cara yang mutlak untuk meningkatkan ASI pada ibu : a. Meneteki bayi dengan waktu yang ditentukan b. Bayi tertidur < 3 jam boleh dibangunkan c. Posisi badan ibu merendah d. Meneteki payudara kiri dan kanan bergantian setiap 5 menit e. Berikan ASI satu payudara sampai kosong baru pindah ke payudara satunya. 2. Cara melekatkan mulut bayi yang sudah benar ditandai dengan : a. Kepala dan tubuh bayi lurus b. Dekatkan badan bayi kebadan ibu c. Dagu menempel pada payudara ibu d. Sanggalah seluruh tubuh bayi e. Bukalah mulut bayi sampai melebar 3. Gangguan pemberian ASI pada ibu dengan puting susu lecet, hendaknya : a. Meneteki bayi lebih sering b. Kompres hangat c. Jangan berikan susu formula d. Olesi puting susu dengan ASI e. Berikan zalep dan di oleskan pada puting yang lecet 4. Bila pada bayi muda didapatkan tanda dengan nafas cepat, sesak nafas, males menetek, perubahan warna kulit (kebiruan, kuning) hendaknya : Evaluasi Formatif
  • 28. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 28 a. Ditangani sendiri secepat mungkin b. Dibawa ke tenaga kesehatan c. Berikan konseling secara lengkap d. Berikan obat sesuai sakitnya oleh ibu bayi e. Di observasi oleh ibu selama 12 jam 5. Cara mengajari ibu dalam pencegahan infeksi pada bayi muda : a. Cuci tangan setiap mau memegang bayi b. Berikan ASI lebih sering c. Ibu makan dan istirahat yang cukup d. Boleh dimandikan bila suhu bayi labil e. Rawat tali pusar dengan air DTT
  • 29. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 29 Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS) 2015