KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
2.1 Kebutuhan Fisik Nutrisi,Cairan dan Personal Hygiene
1. Pemberian minum
Masa neonatus (0-28hari)
a. Pengertian ASI adalah makanan pokok untuk bayi, berikan ASI 2-3 jam sekali atau on demand (semau bayi). Berikan ASI dengan satu payudara samai teras kosong setelah itu baru ganti payudara yang lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali imunisasi, vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun dengan tambahan makan lunak sesuai tahapan usia bayi.
b. Pedoman menyusui ASI antara lain:
Inisiasi menyusu dini adalah bayi berusaha menyusu sendiri diatas perut ibu segera setelah minimal 1 jam.
Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh payudara, mulut membuka lebar, hidung mendekat terkadang menyentuh payudara, mulut mencakup areola, lidah menopang putting dan areola bagian bawah, bibir melengkung keluar, bayi menghisap dengan kuat namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat.
c. Perawatan payudara selama ibu menyusui
Perhatikan posisi menyusui, oleskan ASI sebelum dan sesudah menyusui untuk mencegah lecet. Jika mengalami bendungan payudara atau mastitis tetap susukan ke bayi sesering mungkin serta lakukan perawatan payudara.
Masa Bayi (29-1 tahun)
ASI ekslusif diberikan selama 6 bulan setelah itu baru ditambah asupan nutrisinya dengan MPASI. Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari ASI. Tidak saja dalam keuntungan pertumbuhan dan perkembangan bayi,tetapi juga hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang akan memberikan dukungan sangat besar terhadap terjadinya peroses pembentukkan emosi positif pada anak, dan berbagai keuntungan bagi ibu.
Masa Prasekolah (1-6 tahun)
• 1-2 tahun : ASI DAN MPASI dan cairan lainnya
• 3-6 tahun : Seperti cairan yang dibutuhkan remaja
- air mineral
- Susu Formula
-Sari Buah
- DLL
2. Menolong BAB pada Bayi
Masa Neonatus ( 0-28hari)
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu pertama dan jumlah paling banyak adalah antara hari ketiga dan keenam. Feses transisi (kecil-kecil berwarna cokelat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan sejak hari ketiga sampai hari keenam. Bayi yang baru lahir diberi makan lebih awal akan lebih cepat mengeluarkan feses dari pada mereka yang makan kemudian. Feses dari bayi yang menyusu dengan ASI akan berbeda dengan bayi yang menyusu dengan susu botol. Fesef dari bayi ASI lebih lunak, berwarna kuning emas,dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
Bayi yang berdefekasi segera setelah makan merupakan suatu kondisi yang normal atau defekasise sebanayk 1 kali setaiap 3 tau 4 hari. Walaupun demikian, konsitensi feses tetap lunak dan tidak berbentuk. Fesef dari bayi yang minum susu formula lebih berbentuk dibandingkan dengan bayai yang menyusu ASI,namun tetap lunak, berwarna kuning pucat, dan memiliki bau yang khas. Feses ini cenderung mengiritasi kulit bayi. Jumlah feses akan berkurang pada minggu kedua,yang awalnya frekuwensi defekasi
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
2.1 Kebutuhan Fisik Nutrisi,Cairan dan Personal Hygiene
1. Pemberian minum
Masa neonatus (0-28hari)
a. Pengertian ASI adalah makanan pokok untuk bayi, berikan ASI 2-3 jam sekali atau on demand (semau bayi). Berikan ASI dengan satu payudara samai teras kosong setelah itu baru ganti payudara yang lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali imunisasi, vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun dengan tambahan makan lunak sesuai tahapan usia bayi.
b. Pedoman menyusui ASI antara lain:
Inisiasi menyusu dini adalah bayi berusaha menyusu sendiri diatas perut ibu segera setelah minimal 1 jam.
Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh payudara, mulut membuka lebar, hidung mendekat terkadang menyentuh payudara, mulut mencakup areola, lidah menopang putting dan areola bagian bawah, bibir melengkung keluar, bayi menghisap dengan kuat namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat.
c. Perawatan payudara selama ibu menyusui
Perhatikan posisi menyusui, oleskan ASI sebelum dan sesudah menyusui untuk mencegah lecet. Jika mengalami bendungan payudara atau mastitis tetap susukan ke bayi sesering mungkin serta lakukan perawatan payudara.
Masa Bayi (29-1 tahun)
ASI ekslusif diberikan selama 6 bulan setelah itu baru ditambah asupan nutrisinya dengan MPASI. Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari ASI. Tidak saja dalam keuntungan pertumbuhan dan perkembangan bayi,tetapi juga hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang akan memberikan dukungan sangat besar terhadap terjadinya peroses pembentukkan emosi positif pada anak, dan berbagai keuntungan bagi ibu.
Masa Prasekolah (1-6 tahun)
• 1-2 tahun : ASI DAN MPASI dan cairan lainnya
• 3-6 tahun : Seperti cairan yang dibutuhkan remaja
- air mineral
- Susu Formula
-Sari Buah
- DLL
2. Menolong BAB pada Bayi
Masa Neonatus ( 0-28hari)
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu pertama dan jumlah paling banyak adalah antara hari ketiga dan keenam. Feses transisi (kecil-kecil berwarna cokelat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan sejak hari ketiga sampai hari keenam. Bayi yang baru lahir diberi makan lebih awal akan lebih cepat mengeluarkan feses dari pada mereka yang makan kemudian. Feses dari bayi yang menyusu dengan ASI akan berbeda dengan bayi yang menyusu dengan susu botol. Fesef dari bayi ASI lebih lunak, berwarna kuning emas,dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
Bayi yang berdefekasi segera setelah makan merupakan suatu kondisi yang normal atau defekasise sebanayk 1 kali setaiap 3 tau 4 hari. Walaupun demikian, konsitensi feses tetap lunak dan tidak berbentuk. Fesef dari bayi yang minum susu formula lebih berbentuk dibandingkan dengan bayai yang menyusu ASI,namun tetap lunak, berwarna kuning pucat, dan memiliki bau yang khas. Feses ini cenderung mengiritasi kulit bayi. Jumlah feses akan berkurang pada minggu kedua,yang awalnya frekuwensi defekasi
Obstruksi Biliaris adalah tersumbatnya saluran empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir ke dalam usus untuk dikeluarkan. (Ngastiyah,2005). Penyebab obstruksi biliaris adalah tersumbatnya saluran empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir ke dalam usus untuk dikeluarkan (sebagai strekobilin) di dalam feses.
Robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua tersering dari perdarahan pasca persalinan. Robekan dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri. Perdarahan pasca persalinan dengan uterus yang berkontraksi baik biasanya disebabkan oleh robekan serviks atau vagina
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Obstruksi Biliaris adalah tersumbatnya saluran empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir ke dalam usus untuk dikeluarkan. (Ngastiyah,2005). Penyebab obstruksi biliaris adalah tersumbatnya saluran empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir ke dalam usus untuk dikeluarkan (sebagai strekobilin) di dalam feses.
Robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua tersering dari perdarahan pasca persalinan. Robekan dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri. Perdarahan pasca persalinan dengan uterus yang berkontraksi baik biasanya disebabkan oleh robekan serviks atau vagina
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
SlideShare now has a player specifically designed for infographics. Upload your infographics now and see them take off! Need advice on creating infographics? This presentation includes tips for producing stand-out infographics. Read more about the new SlideShare infographics player here: http://wp.me/p24NNG-2ay
This infographic was designed by Column Five: http://columnfivemedia.com/
No need to wonder how the best on SlideShare do it. The Masters of SlideShare provides storytelling, design, customization and promotion tips from 13 experts of the form. Learn what it takes to master this type of content marketing yourself.
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation OptimizationOneupweb
Thank you, SlideShare, for teaching us that PowerPoint presentations don't have to be a total bore. But in order to tap SlideShare's 60 million global users, you must optimize. Here are 10 quick tips to make your next presentation highly engaging, shareable and well worth the effort.
For more content marketing tips: http://www.oneupweb.com/blog/
Are you new to SlideShare? Are you looking to fine tune your channel plan? Are you using SlideShare but are looking for ways to enhance what you're doing? How can you use SlideShare for content marketing tactics such as lead generation, calls-to-action to other pieces of your content, or thought leadership? Read more from the CMI team in their latest SlideShare presentation on SlideShare.
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksSlideShare
Turbocharge your online presence with SlideShare. We provide the best tips and tricks for succeeding on SlideShare. Get ideas for what to upload, tips for designing your deck and more.
Setiap orang tua tentu memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam menjaga, merawat, dan membesarkan bayinya agar memiliki kondisi perkembangan yang normal. Dengan peran orang tua tersebut maka kondisi bayi yang masih rentan akan aman dan selalu terjaga kondisi kesehatannya sehingga tidak muncul berbagai macam bentuk permasalahan kesehatan termasuk gangguan tumbuh kembang anak. Diantara kedua orang tua, peran ibu lebih besar terhadap bayi sejak di dalam kandungan.
Apa Itu Imunisasi ?
Beberapa orang tua mungkin belum tau apa itu imunisasi dan manfaat yang ada dari proses yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan kompeten tersebut. Secara definisi, imunisasi adalah proses untuk menjadikan tubuh manusia kebal dengan sistem imun yang kuat terhadap penyakit tertentu. Untuk mendapatkan imun atau kekebalan pada penyakit maka proses imunisasi dilakukan dengan cara memasukan vaksin tertentu demi merangsang sistem imunitas tubuh terhadap penyakit tertentu.
Ada dua bentuk imunisasai yang dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh yakni imunisasi aktif dimana kekebalan tubuh dirangsang untuk memiliki imunitas terhadap penyakit tertentu dan imunisasi pasif ketika tubuh diberi antibodi langsung tanpa harus merangsang sistem imunitasnya. Imunisasi aktif merupakan proses yang kebanyakan dilakukan pada bayi dengan cara memasukan vaksin yang berisi virus atau bakteri lemak maupun protein mirip dengannya sehingga akan direspon oleh sistem imunitas tubuh untuk membuat antibodi yang akan diperlukan ketika ada invasi penyebab penyakit tersebut dikemudian hari.
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoReniAnjarwati
AUDIT STUNTING BADUTA DESA BENGKAK YANG MENGALAMI MALNUTRISI
DARI HASIL RECALL 24 JAM DIPEROLEH HASIL :1. ENERGI 53,8 % (DEFISIT TINGKAT BERAT)2. KARBOHIDRAT 60,74% (DEFISIT TINGKAT BERAT)3. PROTEIN 113,5% (NORMAL)4.LEMAK 86,8% (DEFISIT TINGKAT RINGAN)
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
NURLAILIS SAADAH
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 4
Konsep Dasar Neonatus, Bayi,
Balita, dan anak Pra Sekolah
Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi,
Balita dan Anak Pra Sekolah
MODUL
KEGIATAN BELAJAR I
KONSEP DASAR PENCEGAHAN
INFEKSI PADA NEONATUS, BAYI,
BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Kata
Pengantar
Mata kuliah ini memberi
kemampuan pada peserta didik
untuk memberikan Asuhan pada
neonatus,bayi,balita dan anak
prasekolah yang didasari oleh
pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Mata Kuliah ini Menjelaskan
tentang konsep dasar pencegahan
infeksi pada neonatus,bayi dan balita,
konsep dasar rawat gabung, peran
bidan dalam asuhan primer neonatus
dan bayi.
Setelah mempelajari modul ini
mahasiswa saudara akan dapat : 1)
Menjelaskan Konsep dasar pencegahan
infeksi pada neonatus dan bayi,2)
Konsep dasar rawat gabung,3).
Melaksanakan peran bidan dalam
asuhan primer neonatus dan bayi 2 – 6
minggu.
Pemahaman tentang pengertian
neonatus ,fisiologi neonatus, dan
kebutuhan neonatus akan dapat
mendukung mahasiswa dalam
mempelajari konsep dasar pencegahan,
konsep dasar rawat gabung, dan
memberikan asuhan primer.
Gambar : Pengecekan cabang bayi
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
1
Mata kuliah ini memberi kemampuan pada peserta didik untuk memberikan Asuhan
pada neonatus,bayi,balita dan anak prasekolah yang didasari oleh pengetahuan,sikap
dan keterampilan.
Mata Kuliah ini Menjelaskan tentang konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus,-
bayi dan balita, konsep dasar rawat gabung, peran bidan dalam asuhan primer neona-
tus dan bayi.
Modul ini di kemas dalam 3 kegiatan belajar dan masing-masing kegiatan belajar waktu
yang di tempuh berbeda –beda sesuai dengan banyak dan sedikitnya yang di bahas.
Adapun Pembagian kegiatan belajar sebagai berikut :
Kegiatan belajar 1 : Konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi.
Kegiatan belajar 2 : Konsep dasar rawat gabung
Kegiatan belajar 3 : Peran Bidan dalam asuhan primer neonatus dan bayi 2 – 6 minggu
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa saudara akan dapat :
1) Menjelaskan Konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi,
2) Konsep dasar rawat gabung,
3) Melaksanakan peran bidan dalam asuhan primer neonatus dan bayi 2 – 6 minggu.
Pemahaman tentang pengertian neonatus ,fisiologi neonatus, dan kebutuhan neonatus
akan dapat mendukung mahasiswa dalam mempelajari konsep dasar pencegahan, kon-
sep dasar rawat gabung, dan memberikan asuhan primer.
Proses pembelajaran tentang konsep dasar asuhan neonatus yang sedang anda miliki
sekarang Dapat berjalan dengan baik dan lancar bila anda mengikuti langkah2 belajar
sebagai berikut :
1. Baca dan pahami batasan neonatus, bayi dan balita.
2. Pahami tentang infeksi secara umum
3. Memahami Tentang penyakit infeksi pada neonatus
4. Memahami tentang pencegahan Penyakit
Pendahuluan
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Diharapkan agar petunjuk-petunjuk diatas dilaksanakan dengan penuh kedisiplinan se-
hingga saudara dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan harapan.
Baiklah saudara peserta pendidikan jarak jauh, selamat belajar , semoga anda sukses
dalam memahami uraian dalam modul ini sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan
dengan hasil yang optimal.
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
3
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini saudara diharapkan mampu memahami ten-
tang pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi.
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, Saudara akan dapat:
1. Menjelaskan pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi.
2. Menjelaskan prinsip dasar dan pelaksanaan pencegah infeksi
3. Mendeskripsikan langkah-langkah pemeriksaan fisik.
4. Menjelaskan langkah-langkah promotif/ preventif untuk pencegahan infeksi.
5. Mengidentifikasi tanda /kecurigaan adanya sepsis
Dalam kegiatan belajar ini anda akan mempelajari materi tentang Pencegahan infeksi
pada neonatus dan bayi, Prinsip dasar dan pelaksanaan pencegahan infeksi, Hal hal
yang perlu dilakukan/dikaji pada pemeriksaan fisik, Langkah-langkah promotif /preven-
tif pencegahan infeksi, Tanda dan kecurigaan adanya sepsis.
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
Kegiatan
Belajar 1
KONSEP DASAR PENCEGAHAN INFEKSI
PADA NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK
PRASEKOLAH
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
Seperti anda ketahui bahwa neonatus ini banyak mengalami adaptasi antara kehidupan
intra eterin dan extra uterin, sehingga banyak hal yang harus diantisipasi agar neona-
tus bias bertahan dan survive dalam kehidupanya termasuk mencegah neonatus dari
serangan berbagai kuman dan bakteri……..Cara apa saja yang bisa anda lakukan untuk
mencegah infeksi pada bayi?
Selama kehamilan bayi berada pada lingkungan steril, namun setelah lahir dia dihadap-
kan pada sejumlah organism yang mengkoloni di kulit, nasofaring, dan saluran gastro-
intestinal.
Menurut saudara hal -hal apa saja yang menimbulkan resiko infeksi pada bayi?
Morbiditas dan mortalitas bayi baru lahir cukup tinggi terjadi di pelayanan kesehatan
primer, terutama di negara-negara berkembang. Asuhan bagi bayi baru lahir, selain
imunisasi tetanus toksoid maternal sewaktu hamil dan pengobatan untuk pencegah-
an sifilis kongenital, juga mencakup tindakan preventif lain yang melindungi janin dan
bayi baru lahir secara rutin. Pemeriksaan laboratorium HIV pada masa perinatal dan
pengobatan anti-retrovirus masih terbilang sedikit di negara beresiko tinggi. Selain itu,
skrining dan pengobatan untuk infeksi lainya belum ada, dan jika ada, biayanya mahal
dan kemampuan pemeriksaan laboratorium masih kurang. Untuk itu,diperlukan upaya
pencegahan infeksi pada bayi baru lahir yang merupakan standar kewaspadaan baku
dalam asuhan bayi baru lahir.
1. DEFINISI PENCEGAHAN INFEKSI PADA NEONATUS DAN BAYI
Bayi baru lahir mempunyai sekurang-kurangnya satu luka bedah terbuka (tali pusat )
yang masih sangat rentan terhadap infeksi. Sirkumsisi, jika dilakukan, juga dapat menja-
di akses mikroorganisme. Oleh sebabitu, untuk meminimalkan resiko infeksi pada bayi
baru lahir, semua tempat harus di bersihkan dengan menggunakan tehnik aseptik.
Pencegahan telah lama menjadi satu satunya alternatif dalam memerangi infeksi bayi
baru lahir yang menghancurkan (mis: Rubella kongental, CMV, Varicella, Sifilis, Toxoplas-
ma, dan tetanus). Selama 50 tahun terakhir upaya pencegahan telah mengurangi resiko
infeksi janindan bayi baru lahir dinegara negaraberkembang. Keberhasilan ini di capai
melalui :
1. Imunisasi maternal (tetanus, rubella, varicella, dan hepatitis B).
2. Pengobatan antenatal sifilis maternal, gonorrhoea, dan klamidia.
Uraian
Materi
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
5
3. Penggunaan profilaksis obat tetes mata post natal untuk mencegah infeksi mata
(konjungtivitis) karena klamidia,gonorrhoea, dan jamur (kandida)
4. Pengobatan dengan obat anti retrovirus maternal,( antenatal dan intrapartum) dan
bayi baru lahir (post natal)untuk mencegah HIV.
Untuk meminimalkan resiko infeksi bayi baru lahir dapat dilakukan upaya berikut:
1. Pakai sarung tangan, apron plastik, atau karet jika menangani bayi (membersihkan
darah, mekonium, atau cairan amnion dari kulit bayi )
2. Bersihkan darah dan cairan tubuh lainya secara hati-hati dengan menggunakan
kapas , bukan kasa yang dicelupkan kedalam air hangat, lalu keringkan kulit.
3. Cuci tangan sebelum memegang atau merawat bayi. Alternatifnya dapat menggu-
nakan produk antiseptik yang mengandung alkohol dan tidak mengandung air.
4. Tunda membersihkan bayi baru lahir sampai suhunya stabil (biasanya 6 jam). Area
yang sangat penting adalah area bokong dan perineal. Area ini harus selalu dibersi-
hkan pada setiap penggantian popok atau sesering mungkin dengan menggunakan
kapas yang dicelupkan kedalam air sabun hangat,kemudian keringkan dengan ha-
ti-hati.
5. Tidak ada satu cara perawatan tali pusat yang terbukti paling baik dalam mencegah
kolonisasi infeksi. Biasanya adalah dengan mencuci tangan atau memakai antiseptik
sebelum dan sesudah perawatan tali pusat.
6. Tali pusat harus bersih dan kering.
7. Jangan tutup tali pusat dengan gurita.
8. Popok di lipat dibawah tampuk tali pusat.
9. Jika tampuk tali pusat kotor, hati-hati, cuci tangan dengan air matang yang diberi
sabun, bersihkan dengan air matang dan keringkan.
10. Jelaskan pada ibu bahwa jika tampuk tali pusat terlihat kemerahan atau bernanah,
segera bawa bayi ke klinik atau kerumah sakit.
ASUHAN PADA INFEKSI NEONATAL
Tahukah anda tentang infeksi pada neonatal ? untuk menjawab pertanyaan ini marilah
kita lihat kegiatan berikut ini………..
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
Infeksi Neonatal adalah :
1) Merupakan sindroma klinis dari penyakit sisitemik akibat infeksi selama satu bulan
pertama kehidupan.
2) Bakteri, virus, jamurdan protozoa dapat menyebabkan sepsis pada bayi baru lahir.
2. PRINSIP DASAR DAN PELAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI
1) Tanda awal sepsis pada BBL tidak spesifik
2) Mekanisme daya tahan tubuh neonatus masih imatur memudahkan invasi
mikroorganisme
3) Infeksi pada neonatus bisa terjadi saat antenatal, intra natal dan pasca natal
4) Faktor risiko terjadinya sepsis neonatorum :
Ibu demam sebelum dan selama persalinan, ketuban pecah dini, persalinan den-
gan tindakan, timbul asfiksia pada saat lahir, BBLR
5) Terapi awal pada BBL dgn infeksi harus segera dilakukan tanpa menunggu hasil
kultur
PELAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI
Pengkajian Data
Pengkajian yang tepat akan menghasilkan data yang tepat dan akurat untuk itu ada
baiknya anda pelajari yang harus saudara lakukan pada pasen / bayi dengan infeksi
1) Riwayat ibu mengalami infeksi intra uterin, demam dengan kecurigaan infeksi be-
rat atau ketuban pecah dini
2) Riwayat persalinan tindakan, penolong persalinan, lingkungan persalinan yang
kurang higienis
3) Riwayat lahir asfiksia berat, bayi kurang bulan, berat lahir rendah
4) Riwayat air ketuban keruh, purulen atau bercampur mekonium
5) Riwayat bayi malas minum, penyakitnya cepat memberat
6) Riwayat keadaan bayi lunglai, mengantuk/aktifitas berkurang atau iritabel/rewel,
bayi malas minum, demam tinggi atau hipotermi, gangguan nafas, kulit ikterus,
sklerema,kejang
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
7
3. HAL-HAL YANG PERLU DILAKUKAN/ DIKAJI DALAM PEMERIKSAAN FISIK
1). Keadaan umum:
Suhu tubuh tidak normal, Letargi, Aktifitas berkurang, Malas minum, Iritabel atau
rewel, Kondisi memburuk secara cepat
2). Gastro intestinal
Muntah, Diare, Perut kembung, Hepatomegali mulai muncul mulai hari ke empat
3). Kulit
Perfusi kulit kurang, Sianosis, Pucat, Petekie, Ruam, Sklerema, ikterik
4). Kardiopulmo
Tachipnea, Gangguan nafas, Tachicardia, Hipotensi
5). Neurologis
Iritabilitas, Penurunan kesadaran, Kejang, Ubun-ubun menonjol, Kaku kuduk ses-
uai dengan meningitis
6). Kelompok temuan yang berhubungan dengan infeksi neonatorum
Kategori A
a) Kesulitan bernafas (mis. Apnea, RR meningkat, retraksi dinding dada, grunting
pada waktu inspirasi, sianosis sentral).
b) Kejang
c) Tidak sadar
d) Suhu tubuh tidak normal (suhu tidak normal sejak lahir dan tidak memberi respon
thdp pasen, suhu tidak stabil dan menyokong ke arah sepsis)
e) Persalinan di lingkungan yg kurang higienis (menyokong ke arah sepsis)
f) Kondisi memburuk secara cepat dan dramatis (menyokong ke arah sepsis)
Kategori B
a. Tremor
b. Letargi atau lunglai
c. Mengantuk atau aktivitas berkurang
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
d. Iritabel atau rewel
e. Muntah (menyokong ke arah sepsis)
f. Perut kembung (menyokong ke arah sepsis)
g. Tanda-tanda mulai muncul sesudah hari ke empat (menyokong ke arah sepsis)
h. Air ketuban bercampur mekonium
i. Malas minum sebelumnya minum dengan baik( menyokong ke arah sepsis)
Contoh kasus :
Bayi N muntah, kembung, lemah, lunglai, dan tidak mau minum, rewel, dan cen-
geng seharian. Untuk menentukan kasus tersebut masuk kedalam kategori A atau B
saudara harus belajar dan faham tentang klasifikasi / pengkagtegorian infeksi neona-
torum.
Pemeriksaan penunjang
1). Pemeriksaan jumlah leukosit dan hitung jenis secara serial lekositosis atau leko-
penia, trombositopenia
2). Ditemukan kuman pada pemeriksaan gram dari darah
3). Gangguan metabolik: hipoglikemi atau hiperglikemi, asidosis metabolik
4). Peningkatan kadar bilirubin
Masalah yang sering timbul sebagai komplikasi sepsis neonatorum
1). Kejang
2). Hipotermia
3). Hiperbilirubinemia
4). Gangguan nafas
5). Gangguan minum
4. LANGKAH-LANGKAH PROMOTIF/ PREVENTIF
1). Mencegah dan mengobati ibu demam dengan kecurigaan infeksi berat atau in-
feksi intrauterin
2). Mencegah dan pengobatan ibu dengan ketuban pecah dini
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
9
3). Perawatan antenatal yang baik dan berkualitas
4). Melakukan pertolongan persalinan yang bersih dan aman
5). Mencegah asfiksia neonatorum
6). Melakukan resusitasi dengan benar
7). Melakukan identifikasi awal thdp faktor risiko sepsis dan pengelolaan yang efektif
5. TANDA ATAU KECURIGAAN ADANYA SEPSIS
Coba anda cermati tanda dan ciri-ciri sepsis pada bayi usia kurang sama dengan 3
hari atau lebih dari 3 hari !
Manajemen umum
1). Dugaan sepsis
a. jika tidak ditemukan riwayat intr uterin, ditemukan satu kategori A dan satu
atau dua kategori B maka kelola untuk tanda khususnya (mis.kejang), lakukan
pemantauan
b. jika ditemukan tambahan tanda sepsis, maka dikelola sebagai kecurigaan besar
sepsis
2). Kecurigaan besar sepsis
Pada bayi umur sampai dengan 3 hari: Bila ada riwayat ibu dengan infeksi ra-
him, demam dengan kecurigaan infeksi berat atau (ketuban pecah dini) atau bayi
mempunyai 2 atau lebih kategori A, atau lebih kategori B.
Pada bayi umur lebih dari tiga hari Bila bayi mempunyai dua atau lebih temuan
kategori A atau tiga atau lebih temuan kategori B
3). Antibiotik
a. Antibiotik awal diberikan Ampisilin dan gentamisin, bila organisme tidak dapat
ditemukan dan bayi tetap menunjukkan tanda infeksi sesudah 48 jam, ganti
ampisilin dan beri sefotaksim disamping tetap beri gentamisin.
b. Jika ditemukan organisme penyebab infeksi, digunakan antibiotik sesuai uji ke-
pekaan kuman. Diberikan sampai 7 hari setelah ada perbaikan
c. Pada sepsis dengan meningitis, pemberian antibiotik sesuai pengobatan men-
ingitis
4). Respirasi
a. Menjaga jalan nafas dan pemberian oksigen untuk mencegah hipoksia
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
b. Pada kasus tertentu membutuhkan ventilator mekanik
5). Kardiovaskuler
Pasang jalur IV dan beri cairan IV dengan dosis rumat serta pemantauan dan per-
fusi jaringan untuk mencegah syok.
Manajemen spesifik lanjut
Pengobatan terhadap tanda khusus lain atau penyakit penyerta serta komplikasi
yang terjadi (mis. Kejang, hipoglikemia, gangguan nafas, ikterus
Rujukan
• Persiapan untuk merujuk bayi yang menderita infeksi neonatal dengan komplika-
si, setelah keadaan stabil.
• Pengelolaan bersama dengan sub bag neurologi anak, pedsos, bagian mata, be-
dah syaraf dan rehabilitasi medik. pemantauan tumbuh kembang
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
11
Selamat anda telah menyelesaikan kegiatan belajar konsep dasar pencegahan infeksi
pada neonatus dan bayi, Jadi untuk melakukan pencegahan infeksi pada bayi saudara
harus paham tentang:
1. Definisi pencegahan infeksi,
2. Prinsip dasar dan pelaksanaan pencegahan infeksi hal hal yang harus dilakukan pada
pemeriksaan fisik, serta
3. Langkah-langkah promotif/preventif pencegahan infeksi dan tanda kecurigaan adan-
ya sepsis.
Rangkuman
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memilih salah satu alternative jawa-
ban yang paling Anda anggap benar.
1. Dibawah ini yang merupakan penyebab infeksi pada bayi.
A. Bakteri, virus, jamur
B. Virus dan mikroba
C. Jamur dan mikroba
D. Bakteri dan keringat
E. Keringat dan personal higiene
2. Yang tidak termasuk terjadinya sepsis neonatorum adalah...
A. KPD (Ketuban Pecah Dini)
B. Persalinan dengan tindakan
C. BBLR
D. Ibu dengan hipertensi
E. Ibu demam sebelum dan selama persalina
3. Pada pengkajian data bayi ditemukan hal sebagai berikut, Kecuali...
A. Riwayat ibu mengalami infeksi intra uteri
B. Demam dengan kecurigaan infeksi berat
C. Riwayat persalinan tindakan
D. Lingkungan persalinan yang kurang higienis.
E. Bayi yang sangat gemuk/kelebihan berat badan
4. Untuk mengurangi resiko infeksi janin dan bayi baru lahir
A. Imunisasi maternal
B. Pengobatan antenatal sifilis, GO, klamidia
C. Profilaksis obat tetes mata
D. Imunisasi tambahan
E. Obat anti retrovirus
5. Untuk meminimalkan resiko infeksi BBL dapat dilakukan upaya sebagai berikut.
A. Memakai masker saat merawat bayi
B. Pakai sarung tangan
C. Bersihkan darah dan cairan tubuh
D. Cuci tangan sebelum memegang/merawat bayi
E. Tali pusat harus bersih dan kering
6. Yang tidak termasuk langkah-langkah promotif
A. Mencegah asfixsia neonatorum
B. Pertolongan persalinan bersih
C. Jangan lakukan resusitasi
Evaluasi
Formatif
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
13
D. Perawatan ante natal yang baik
E. Identifikasi awal faktor resiko
7. Yang tidak masuk dalam komplikasi sepsis
A. Kejang
B. Hipertermia
C. Hipotermia
D. Gangguan nafas
E. Gangguan imun
8. Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan antara lain :
A. Pemeriksaan leukosit
B. Ditemukan kuman pada pemeriksaan gram dari darah
C. Gangguan metabolisme
D. Kadar bilirubin meningkat
E. Pemeriksaan urine
9. Tanda-tanda terjadi infeksi pada kulit bayi, kecuali...
A. Sianosis
B. Petekie
C. Icterus
D. Gatal-gatal
E. Ruam
10. Salah satu di bawah ini sudah termasuk gangguan neurologi pada neonatus
A. Penurunan kesadaran
B. Iritabilitas
C. Ubun-ubun cekung
D. Kejang
E. Ubun-ubun menonjol
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT KEGIATAN BELAJAR 1
Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian
akhir Kegiatan Belajar 1, kemudian hitunglah jumlah jawaban yang benar! Jika jawaban
yang benar adalah:
90% - 100% : baik sekali
80% - 89% : baik
70% -79% : cukup
kurang dari 70% : kurang
Kalau Anda memiliki tingkat pencapaian 80% ke atas, maka hasil Anda Bagus! Anda telah
menyelesaikan Kegiatan Belajar 1 ini dan anda dapat melanjutkan mempelajari kegiatan
belajar 2. Tetapi jika pencapaian Anda kurang dari 80%, maka sebaiknya ulangilah Kegia-
tan Belajar 1, terutama bagian-bagian yang belum Anda kuasai!
Coba saudara amati kondisi bayi / neonatus di klinik yang mengalami infeksi. Identifi-
kasikan mana yang termasuk tanda tanda infeksi dan apa yang dapat Saudara lakukan
untuk mengatasi hal tersebut dalam wewenang Saudara sebagai bidan.
Tugas Mandiri
17. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS)
2015