1. Dokumen tersebut berisi soal uji coba untuk korwil Sulawesi Tengah dan Selatan yang mencakup berbagai kasus kebidanan seperti persalinan, kehamilan, dan neonatus. Soal-soal tersebut bertujuan untuk mengetahui pengetahuan bidan dalam menangani berbagai kondisi kebidanan.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
1. Dokumen tersebut berisi soal uji coba untuk korwil Sulawesi Tengah dan Selatan yang mencakup berbagai kasus kebidanan seperti persalinan, kehamilan, dan neonatus. Soal-soal tersebut bertujuan untuk mengetahui pengetahuan bidan dalam menangani berbagai kondisi kebidanan.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Dokumen tersebut berisi pengkajian kebidanan terhadap ibu nifas normal bernama Ny. S umur 27 tahun yang baru melahirkan 6 jam sebelumnya. Ibu dalam keadaan baik dan menyusui bayinya dengan baik. Ibu juga sudah dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi dan merawat bayi sendiri.
Dokumen tersebut membahas tentang Kala IV persalinan yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya. Dokumen ini menjelaskan tanda-tanda yang harus diamati pada kala IV seperti tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi rahim, dan perdarahan. Dokumen juga membahas tanda bahaya, mekanisme fisiologis, asuhan, dan kemungkinan komplikasi pada kala IV seperti at
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, dan penyesuaian otot dan kulit perut.
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Asuhan persalinan kala II memberikan informasi tentang:
1. Asuhan sayang ibu dan posisi meneran yang nyaman bagi ibu
2. Mekanisme persalinan normal meliputi proses penurunan dan rotasi kepala janin
3. Pemantauan ibu dan janin selama persalinan kala II seperti kontraksi, tanda-tanda kala II, kemajuan persalinan, dan kesejahteraan janin
Perdarahan post partum adalah perdarahan melebihi 500 ml yang terjadi setelah bayi lahir.
Klasifikasi perdarahan post partum terbagi atas 2 :
Perdarahan post partum primer/dini (early postpartum hemorrhage) yang terjadi dalam 24 jam pertama, dan Perdarahan post partum sekunder/lambat (late postpartum hemorrhage)
Gangguan rasa nyeri pada masa nifas umumnya dialami walaupun persalinan berjalan normal tanpa komplikasi. Gangguan-gangguan tersebut meliputi nyeri akibat kontraksi uterus, pembengkakan payudara, luka jahitan perineum atau operasi, serta konstipasi dan hemoroid.
Dokumen tersebut membahas perubahan fisiologis yang terjadi pada wanita selama kehamilan, meliputi perubahan pada organ reproduksi, sistem endokrin, sistem kardiovaskular, metabolisme, dan sistem lainnya. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh ovarium dan plasenta, serta bertujuan untuk mempersiapkan tubuh ibu agar mampu mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi yang dapat terjadi pada kehamilan, mulai dari trisemester pertama hingga masa nifas. Komplikasi utama yang dijelaskan antara lain hiperemesis gravidarum, kehamilan ektopik, anemia, penyakit trofoblast seperti mola hidatidosa, serta komplikasi pada trisemester pertama seperti yang dialami pasien yang mengeluh keluar darah dan sakit perut pada usia kehamilan 2
Dokumen tersebut berisi pengkajian kebidanan terhadap ibu nifas normal bernama Ny. S umur 27 tahun yang baru melahirkan 6 jam sebelumnya. Ibu dalam keadaan baik dan menyusui bayinya dengan baik. Ibu juga sudah dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi dan merawat bayi sendiri.
Dokumen tersebut membahas tentang Kala IV persalinan yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya. Dokumen ini menjelaskan tanda-tanda yang harus diamati pada kala IV seperti tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi rahim, dan perdarahan. Dokumen juga membahas tanda bahaya, mekanisme fisiologis, asuhan, dan kemungkinan komplikasi pada kala IV seperti at
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, dan penyesuaian otot dan kulit perut.
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Asuhan persalinan kala II memberikan informasi tentang:
1. Asuhan sayang ibu dan posisi meneran yang nyaman bagi ibu
2. Mekanisme persalinan normal meliputi proses penurunan dan rotasi kepala janin
3. Pemantauan ibu dan janin selama persalinan kala II seperti kontraksi, tanda-tanda kala II, kemajuan persalinan, dan kesejahteraan janin
Perdarahan post partum adalah perdarahan melebihi 500 ml yang terjadi setelah bayi lahir.
Klasifikasi perdarahan post partum terbagi atas 2 :
Perdarahan post partum primer/dini (early postpartum hemorrhage) yang terjadi dalam 24 jam pertama, dan Perdarahan post partum sekunder/lambat (late postpartum hemorrhage)
Gangguan rasa nyeri pada masa nifas umumnya dialami walaupun persalinan berjalan normal tanpa komplikasi. Gangguan-gangguan tersebut meliputi nyeri akibat kontraksi uterus, pembengkakan payudara, luka jahitan perineum atau operasi, serta konstipasi dan hemoroid.
Dokumen tersebut membahas perubahan fisiologis yang terjadi pada wanita selama kehamilan, meliputi perubahan pada organ reproduksi, sistem endokrin, sistem kardiovaskular, metabolisme, dan sistem lainnya. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh ovarium dan plasenta, serta bertujuan untuk mempersiapkan tubuh ibu agar mampu mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi yang dapat terjadi pada kehamilan, mulai dari trisemester pertama hingga masa nifas. Komplikasi utama yang dijelaskan antara lain hiperemesis gravidarum, kehamilan ektopik, anemia, penyakit trofoblast seperti mola hidatidosa, serta komplikasi pada trisemester pertama seperti yang dialami pasien yang mengeluh keluar darah dan sakit perut pada usia kehamilan 2
Dokumen tersebut membahas tentang kala 1 persalinan, meliputi definisi persalinan dan bentuknya, tanda-tanda kala 1, fase-fasenya, perbedaan antara primigravida dan multigravida, serta langkah-langkah pemberian asuhan kebidanan selama kala 1 persalinan seperti anamnesis, pemeriksaan fisik, penggunaan partograf, dan lain-lain.
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan kala III dan IV. Kala III meliputi pelepasan dan kelahiran plasenta setelah bayi lahir, sedangkan Kala IV adalah periode 1-2 jam pasca persalinan untuk pemulihan stabilitas fisiologi ibu dan bayi baru lahir. Dokumen ini juga menjelaskan tanda, gejala, penyebab, dan tindakan untuk kondisi seperti atonia uteri dan perdarahan berlebihan pasca persalinan.
Protap HPP (Haemoragic Post Partum/ Perdarahan Post Partum)Dokter Tekno
Dokumen ini memberikan pedoman untuk menangani perdarahan pasca persalinan dengan memberikan uterotonika seperti oksitosin dan metylergometrin untuk mengontraksi rahim, mengevaluasi plasenta dan robekan jalan lahir, memantau darah dan memberikan cairan infus, serta melakukan histerektomi atau ligasi arteri jika perdarahan tetap berat setelah 30 menit.
Standar pelayanan organisasi ditetapkan untuk menjamin kualitas pelayanan dengan mengatur struktur, proses, dan hasil yang harus dicapai. Langkah-langkah penyusunan standar meliputi perumusan, audit, dan perbaikan berkelanjutan."
Persalinan kala dua dimulai setelah pembukaan serviks lengkap dan berakhir dengan kelahiran bayi. Ibu akan merasakan kontraksi yang semakin sering dan kuat serta dorongan untuk meneran, sedangkan janin akan mengalami penurunan, fleksi, dan putaran untuk memudahkan keluar dari vagina. Penolong persalinan akan memantau ibu dan janin serta membimbing ibu untuk meneran secara fisiologis.
Dokumen tersebut merupakan laporan pendahuluan dan asuhan kebidanan pada Ny. A dengan persalinan kala I fase aktif. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, fisiologi, fase-fase, tanda bahaya, manajemen, dukungan, dan pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologis ibu selama persalinan kala I.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan sayang ibu dalam proses persalinan dengan cara-cara sederhana dan tidak melakukan intervensi medis yang tidak perlu. Dokumen juga menjelaskan posisi-posisi yang dapat dipilih ibu untuk meneran dan tahapan-tahapan dalam persalinan mulai dari kelahiran kepala, bahu, tubuh bayi hingga pemotongan tali pusat.
Pemantauan ibu selama kala II persalinan meliputi kontraksi, tanda-tanda kala II, tanda vital, kandung kemih, hidrasi, kemajuan persalinan, dan integritas perineum. Penting untuk memantau frekuensi DJJ, bagian terendah janin, dan penurunannya. Setelah bayi lahir, perlu dinilai warna kulit dan tangisnya. Penolong persalinan perlu melihat tanda kala II, menyiapkan peralatan dan ibu,
Kala 2 persalinan meliputi tahapan dimana janin dilahirkan, dimulai dari pembukaan cerviks lengkap dan berakhir dengan kelahiran bayi. Tanda-tanda kala 2 terlihat dari gejala subjektif seperti keringat, muntah, dan objektif seperti pembukaan cerviks lengkap dan kepala janin terlihat. Kala 2 terdiri dari 3 fase berdasarkan perilaku ibu dan penurunan janin, dimulai dari ibu hanya mer
Dokumen tersebut membahas konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan, meliputi 4 tahapan (kala) persalinan dan perubahan fisiologis yang terjadi pada setiap kala tersebut. Kala pertama adalah kala pembukaan, kala kedua pengeluaran janin, kala ketiga pengeluaran plasenta, dan kala keempat pengawasan. Dokumen ini juga menjelaskan teori penyebab persalinan dan bentuk persalinan
Dokumen tersebut merangkum asuhan keperawatan untuk ibu intranatal dan persalinan, mulai dari fase laten aktif hingga fase pengawasan pascapersalinan. Terdapat 4 kala persalinan yang masing-masing memuat pengkajian, lingkup masalah, dan tindakan keperawatan yang sesuai. Dokumen ini memberikan panduan lengkap mengenai proses dan asuhan persalinan normal pada ibu.
Post partum merupakan masa 6 minggu setelah persalinan yang ditandai dengan pemulihan organ reproduksi ibu serta adaptasi peran baru sebagai ibu. Pada masa ini terjadi berbagai perubahan fisik, psikologis, dan peran sosial bagi ibu dan keluarga. Perawatan kesehatan ibu meliputi pemantauan lochia, fundus uteri, dan tanda-tanda komplikasi serta dukungan psikososial.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai mekanisme persalinan normal yang meliputi definisi-definisi terkait, penyebab mulainya persalinan, berlangsungnya persalinan normal yang terdiri atas 4 kala, tanda-tanda dimulainya persalinan, dan langkah-langkah anamnesis dan pemeriksaan fisik ibu bersalin untuk memastikan proses persalinan berjalan dengan aman.
Modul ini membahas proses dan asuhan yang terjadi selama kala II persalinan, yaitu mulai dari pembukaan serviks lengkap hingga bayi lahir. Pada kala II, ibu akan merasakan kontraksi rahim yang lebih kuat dan cepat disertai rasa ingin mendorong. Penolong persalinan harus mampu memfasilitasi proses persalinan, mendeteksi gangguan dini, dan merujuk ibu bila diperlukan.
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai mekanisme persalinan normal yang meliputi definisi-definisi terkait persalinan, penyebab mulainya persalinan, fase-fase dalam kala satu persalinan, anamnesis dan pemeriksaan fisik ibu bersalin. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan tahapan persalinan normal mulai dari pembukaan serviks hingga keluarnya janin dan plasenta serta pentingnya melakukan anam
Similar to Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi) (20)
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
2. Batasan kala II
Dimulai dari pembukaan lengkap dan berakhir
pada saat bayi lahir
3. Fase-fase kala II
Menurut Adehold dan Robert kala II dibagi menjadi 3 fase
1. Fase keredaan
dimulai dari pembukaan lengkap s.d. timbulnya
keinginan meneran secara berirama dan sering
2. Fase peneranan aktif
Dimulai saat meneran hingga bagian teremdah janin
tdk masuk lagi antara peneran yg dilakukan
3. Fase perineal
Dimulai dari crowning hingga lahirnya seluruh tbh bayi
4. Perubahan fisik yg tjd pada
kala II
1. Kontraksi uterus
kontraksi selama kala II tjd lbh sering dan sedikit lama
yaitu setiap 2’,lamanya 60-90’
2. Perubahan-perubahan uterus
a. SAR(segmen atas rahim) dan segmen bawah rahim
(SBR)
b. perubahan pd servikpembukaan lengkap
c. vagina dan dasar panggul
stlh pembukaan lengkap dan ketuban pecah tjd
perubahan, terutama pd dasar panggul yg diregangkan
bag. Depan janin shg saluran yg dinding-dindingnya
tipis k/ suatu regangan dan kepala sampai di vulva, anus
terbuka dan perineum menonjol
5. Perubahan fisiologis pada
janin sesuai dg mekanisme
pePresnaurluinannan
Fleksi
Putaran paksi dalam
Ekspulsi
Putaran paksi luar
6. Perubahan fisiologis pd
persalinan kala II
Pada kala ini ibu merasa
1. Sangat lelah
2. Menutup mata diantara 2 kontraksi dan
mencoba untuk tidur
3. Respon terhadap pertanyaan hanya satu
kata diantara 2 kontraksi, ibu sulit untuk
mengikuti perintah yg sederhana sekalipun,
hal ini disebabkan k/ ibu lebih terfokus pd
dirinya d/p bayinya
7. Lanjutan
4. Ibu akan merasakan kontraksi yg sangat
menyakitkan dan melelahkan
5. Sebagian wanita merasakan nyeri yg sgt kuat
pd setiap peneranan dan berusaha melawan
kontraksi
6. Melakukan setiap usaha yg mendorong u/
meneran
7. Tegang, cemas, gelisah, lekas marah dan
tersinggung
8. Perubahan fisiologis
Tekanan darah
TD meningkat 15-22 mmHg, hal ini dipgrh o/
adanya dorongan meneran.
Metabolisme meningkat spt halnya pd kala I
k/ adanya usaha meneran dr ibu yg
menyebabkan peningkatan aktivitas skletal
9. Denyut nadi meningkat
Suhu tubuh
tjd peningkatan plg tinggi tjd pd kelahiran
dan segera ssdh itu. Peningkatan normal 0.5-
1C
Respirasi, ginjal dan hematologik sama pd
kala I
10. Gastrointestinal
Berkurangnya motolitas gastrik dan absorpsi
terus lanjut selama kala II. Biasanya mual dan
muntah saat transisi hilang selama kala
II,tetapi tetap ada pada beberapa
wanita.Muntah,yg terjadi, biasanya spordic.
Muntah konstan dan terus menerus pada
waktu kapan saja selama persalinan adalah
abnormal dan indikasi abnormal seperti
pecahnya uteri atau toksemia
11. Gejala dan Tanda Kala II
Ada rasa ingin meneran saat kontraksi
Ada dorongan pada rektum atau vagina
Perineum terlihat menonjol
Vulva dan sfinkter ani membuka
Peningkatan pengeluaran lendir dan darah
12. Persiapan penolong
persalinan
Sarung tangan dan barier protektif lainnya
Tempat bersalin
Peralatan dan bahan yang diperlukan
Tempat meletakkan dan lingkungan yang
nyaman bagi bayi
Penyiapan ibu dan keluarganya (Asuhan Sayang
Ibu, bersihkan perineum dan lipat paha,
kosongkan kandung kemih, amniotomi, dan
menjelaskan peran suami/pendamping
13. Penatalaksanaan Kala II
Setelah pembukaan lengkap, pimpin
untuk meneran apabila timbul dorongan
spontan untuk melakukan hal itu
Beristirahat diantara kontraksi
Berikan posisi yang nyaman bagi ibu
Pantau kondisi janin
Bila ingin meneran tapi pembukaan belum
lengkap, anjurkan bernafas cepat/biasa,
atur posisi agar nyaman, upayakan tidak
meneran hingga pembukaan lengkap
14. Episiotomi
Tidak dilakukan secara rutin
Bila tidak tepat waktu dan prosedurnya salah,
terjadi peningkatan jumlah perdarahan,
laserasi derajat 3 atau 4 dan kejadian
hematoma
Menyebabkan nyeri pascapersalinan
Meningkatkan risiko infeksi
15. Episiotomi untuk
mempercepat persalinan,
dilakukan pada: Terjadi gawat janin dan persalinan
mungkin harus diselesaikan dengan
bantuan alat (ekstraksi cunam atau
vakum)
Adanya penyulit (distosia bahu, persalinan
sungsang)
Adanya parut yang menghambat proses
pengeluaran bayi
16. Pada saat pengeluaran,
perhatikan hal-hal berikut:
Posisi ibu saat melahirkan bayi
Cegah terjadinya laserasi atau trauma
Proses melahirkan kepala
Memeriksa lilitan tali pusat pada leher bayi
Proses melahirkan bahu
Proses melahirkan tubuh bayi
Mengusap muka, mengeringkan dan
rangsangan taktil pada bayi
Memotong tali pusat
17. Gejala dan Tanda Distosia
Bahu
“Turtle Sign” : kepala terdorong keluar tetapi
kembali ke dalam vagina setelah kontraksi
atau ibu berhenti meneran
Tidak terjadi putaran paksi luar apabila
kepala telah lahir
Kepala tetap pada posisinya (dalam vagina)
walau ibu meneran sekuat mungkin
18. Tanda pastikan persalinan kala dua :
• Pembukaan serviks lengkap atau
•Kepala janin terilihat dari introitus
vagina
Dengan
spontan
untuk
meneran ?
ALUR PENATALAKSANAAN
KALA II FISIOLOGIS
Lanjutankan dengan
penatalaksanaan
fisiologis :
• Pecahkan selaput
ketuban bila belum
pecah
•Anjurkan untuk mulai
meneran
•Nilai
DJJ,kontraksi,tanda -
tanda vital, kandung
kemih secara rutin
•Anjurkan untuk minum
•Anjurkan perubahan
posisi
Bayi lahir
dalam 60
menit pada
multi para
atau 120
menit pad
Lakukan :
• manajemen
aktif kala tiga
•Asuhan bayi
baru lahir
Rujuk segera
Tidak
Ya Ya
Tidak
19. • Anjurka n perubahan posisi
•Lakukan stimulasi putting susu
•Minta ibu mengosongkan
kandung kemihnya
•Anjurkan untuk minum
•Nilai DJJ,Kontraksi dan tanda
tanda vital
•Evaluasi dalam 60 menit
Dorong
untuk
meneran
•Bimbing ibu untuk meneran
saat kontaksi
•Anjurkan untuk minum
•Anjurkan perubahan posisi
•Lakukan stimulasi putting susu
•Nilai DJJ setiap 5 – 10 menit
Lanjutkan dengan
penatalaksanaan fisio logis
persalinan kala dua
Bayi lahir
dalam waktu 60
menit (atau
kelahiran bayi
akan segera
terjadi )
Lakukan:
•Manajemen aktif kala
tiga
•Asuhan bayi baru lahir
Rujuk segera
Ya
Ya
Tidak
Tidak
20. Posisi pada kala II
Posisi duduk atau
setengah duduk
Keuntungan
Memudahkan untuk beristirahat diantara
kontraksi
Gaya grafitasi membantu ibu dalam
melahirkan bayi
Alur jalan lahir yang perlu ditempuh
untuk bisa keluar lebih pendek.
Suplai oksigen dari ibu ke janin
berlangsung optimal.
Kerugian
Posisi ini bisa menyebabkan keluhan
pegal di punggung dan kelelahan, apalagi
kalau proses persalinannya lama.
21. Merangkak atau miring
Dilakukan bila posisi kepala belum tepat
Keuntungan :
• Peredaran darah balik ibu mengalir
lancar.
• Pengiriman oksigen dalam darah ibu
ke janin melalui plasenta tidak
terganggu. Karena tidak terlalu
menekan, proses pembukaan
berlangsung perlahan-lahan sehingga
persalinan relatif lebih nyaman.
Kerugian :
• Posisi ini membuat dokter atau bidan
sedikit kesulitan membantu proses
persalinan. Kepala bayi lebih sulit
dipegang atau diarahkan.
• Bila harus melakukan episiotomi pun
posisinya lebih sulit.
22. Jongkok atau berdiri
Keuntungan
Gaya gravitasi membantu ibu dalam
melahirkan
Kerugian :
Dokter atau bidan sedikit kesulitan bila
harus membantu persalinan melalui
episiotomi atau memantau
perkembangan pembukaan
23. Dokumentasi kala II
subyektif
Ibu mengatakan ingin
mengedan
Nyeri semakin kuat
Dan sering
Ibu mengatakan ingin
BAB
24. obyektif
1. Doran teknus perjol vulka (dorongan
meneran, tekanan pd anus dan vulva
membuka)
2. tanda-tanda vital (TD, S, N, RR)
3. Hasil pemeriksaan dalam (lengkap)
26. Planning
Memberitahu hasil pemeriksaan
Amniotomi(apabila ketuban belum
pecah) nilai air ketuban
Memberikan support mental,
mendampingi ibu dan memberikan
rasa nyaman
Obs. His/30’,djj(tiap 5-10’/selesai ibu
meneran), kandung kemih dan
TTV(nadi/30’)
27. Memberikan nutrisi dan hidrasi
Memimpin u/ meneran, mengatur posisinya
Menolong kelahiran bayi
Melakukan IMD
28. 58 LANGKAH APN
I. TANDA & GEJALA KALA II
1. Doran, teknus, perjol,vulka
II. SIAP ALAT/SIAP DIRI
2. partus set,wadah DTT, luar, Ibu. Bayi
3. Celemek
4. Cuci tangan
5. Srg tgn
6. Oksi(1/2 koucher
29. III. PASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP
7. Bersih
8. PD
9. Celup
10. DJJ
IV. SIAP IBU DAN KELUARGA
11. Ibu
12. Keluarga
13. His(+)------pimpin,puji
His(-)-----istirahat,minum,djj
30. V. SIAP TOLONG
14. Posisi ibu
15. handuk
16. Bokong
17. Buka
18. Sarung
VI. TOLONG
KEPALA :19. Lindungi
20. Cek
21. Tunggu