4. o Power ( kekuatan his dan mengejan )
o Passage ( jalan lahir )
o Passenger (janin dan plasenta)
o Tumor pada Jalan Lahir
o Psikologis/ Psikis
o Penolong
10/7/2013 4" Caput Succadeneum & Cephalhematoma ", Kelompok 1, 3A
6. 10/7/2013 6" Caput Succadeneum & Cephalhematoma ", Kelompok 1, 3A
Caput succedaneum adalah pembengkakan difus jaringan lunak
kepala yang dapat melampaui sutura.
Caput succedaneum merupakan akibat sekunder dari tekanan
uterus atau dinding vagina pada kepala pada saat proses
kelahiran spontan. Isi dari pebengkakan ini adalah getah bening.
7. 10/7/2013 7" Caput Succadeneum & Cephalhematoma ", Kelompok 1, 3A
a. Pembengkakan yang terjadi pada kasus caput
succadeneum merupakan pembengkakan difus
jaringan otak, yang dapat melampaui sutura garis
tengah.
b. Adanya edema di kepala terjadi akibat pembendungan
sirkulasi kapiler dan limfe disertai pengeluaran cairan
tubuh. Benjolan biasanya ditemukan di daerah
persentasi lahir dan terletak periosteum hingga dapat
melampaui sutura.
8. 10/7/2013 8" Caput Succadeneum & Cephalhematoma ", Kelompok 1, 3A
a. Persalinan Lama
Dapat menyebabkan caput succadeneum karena terjadi tekanan pada
jalan lahir yang terlalu lama,menyebabkan pembuluh darah vena
tertutup.
b. Persalinan dengan Ekstraksi Vakum
Pada bayi yang dilahirkan vakum yang cukup berat, sering terlihat
adanya caput vakum sebagai edema sirkulasi berbatas dengan
sebesar alat penyedot vakum yang digunakan proses persalinan yang
panjang dan sulit, sering menyebabkan bayi terlihat
bengkak/ edema.
9. 10/7/2013 9" Caput Succadeneum & Cephalhematoma ", Kelompok 1, 3A
Adanya edema di kepala.
Pada perabaan teraba lembut dan lunak.
Edema melampaui sela-sela tengkorak.
Batas yang tidak jelas.
Biasanya menghilang 2-3 hari tanpa
pengobatan.
10. 10/7/2013 10" Caput Succadeneum & Cephalhematoma ", Kelompok 1, 3A
a. Perawatan bayi sama dengan perawatan bayi normal.
b. Pengawasan keadaan umum bayi.
c. Berikan lingkungan yang baik, adanya ventilasi dan
sinar matahari yang cukup.
d. Bayi dengan caput succadeneum diberi ASI langsung
dari ibu tanpa makanan tambahan apapun, maka dari
itu perlu diperhatikan penatalaksanaan pemberian ASI
yang adekuat dan teratur.
11. 10/7/2013 11" Caput Succadeneum & Cephalhematoma ", Kelompok 1, 3A
e. Bayi jangan sering di angkat karena dapat memper-
luas daerah edema kepala.
f. Pencegahan infeksi harus dilakukan untuk meng-
hindari adanya infeksi pada benjolan.
g. Atur posisi tidur bayi tanpa menggunakan bantal.
h. Berikan konseling pada orang tua, tentang :
Keadaan trauma yang dialami oleh bayi.
Jelaskan bahwa benjolan akan menghilang
dengan sendirinya setelah sampai 3 minggu
tanpa pengobatan.
Perawatan bayi sehari-hari.
Manfaat dan teknik pemberian ASI.
12.
13. 10/7/2013 13" Caput Succadeneum & Cephalhematoma ", Kelompok 1, 3A
Cephalhematoma adalah perdarahan subpertonial, dengan batas
jelas pada satu tulang tengkorak. Bisa dikatakan juga
cepalhematoma yaitu mengacu pada penumpukan darah di bawah
periosteum tulang tengkorak.
Cephalhematoma dapat terjadi pada persalinan normal dan
terutama pada persalinan dengan cunam (forsep).
14. 10/7/2013 14" Caput Succadeneum & Cephalhematoma ", Kelompok 1, 3A
Adapun pathophysiologi
cephalhematoma yaitu :
a. Rupture pembuluh darah antara
tengkorak dan periosteum.
b. Di dalam subperiosteal mengandung
banyak darah.
15. 10/7/2013 15" Caput Succadeneum & Cephalhematoma ", Kelompok 1, 3A
Banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya
cephalhematoma pada bayi baru lahir yaitu :
a. Tekanan jalan lahir yang terlalu lama pada kepala
saat persalinan
b. Moulase yang terlalu keras/ berat sehingga selaput
tengkorak robek.
c. Partus dengan tindakan : forceps; vacum Ektraksi.
16. 10/7/2013 16" Caput Succadeneum & Cephalhematoma ", Kelompok 1, 3A
Terdapat bengkak yang parah, berbatas tegas,
berbentuk seperti telur dn teraba keras.
Restriksi penumpukan cairan salah satu area, tidak
melewati garis sutura.
Muncul beberapa jam setelah persalinan.
Lebam .
Hilang 2 minggu hingga 3 bulan.
Bengkak pada kepala dan berwarna merah.
17. 10/7/2013 17" Caput Succadeneum & Cephalhematoma ", Kelompok 1, 3A
a. Perawatan bayi sama dengan perawatan bayi normal;
b. Pengawasan keadaan umum bayi;
c. Tidak boleh di masase;
d. Dilakukan fototerapi hiperbilirubinemia;
e. Tindakan insisi dan drainase merupakan kontraindikasi
karena dimungkinkan adanya risiko infeksi;
f. Berikan lingkungan yang baik, adanya ventilasi dan
sinar matahari yang cukup;
18. 10/7/2013 18" Caput Succadeneum & Cephalhematoma ", Kelompok 1, 3A
f. Pemberian ASI yang adekuat, bidan harus
mengajarkan pada ibu t eknik menyusui dengan
benar.
g. Pencegahan infeksi harus dilakukan untuk
menghindari adanya infeksi pada benjolan.
h. Berikan konseling pada orang tua, tentang :
Keadaan trauma yang dialami oleh bayi.
Jelaskan bahwa benjolan akan menghilang
dengan sendirinya setelah sampai 3 minggu
tanpa pengobatan.
Perawatan bayi sehari-hari.
Manfaat dan teknik pemberian ASI.
20. 10/7/2013 20" Caput Succadeneum & Cephalhematoma ", Kelompok 1, 3A
* Caput Succadeneum * * Cephalhematoma *
Muncul waktu lahir, mengecil setelah lahir Muncul waktu lahir/ setelah lahir dapat
membesar sesudah lahir
Lunak, tidak berfluktuasi Teraba fluktuasi
Melewati batas sutura, teraba maoulase Batas tidak melampaui sutura
Bisa hilang dalam beberapa jam atau 2-4 hari Hilang lama (beberapa minggu/bulan)
Isi : cairan getah bening Isi : darah
21. 10/7/2013 21" Caput Succadeneum & Cephalhematoma ", Kelompok 1, 3A
Gambar Tampak
dari depan
A b
Keterangan :
A. Caput Succadeneum
B. Cephalhematoma
22. 10/7/2013 22" Caput Succadeneum & Cephalhematoma ", Kelompok 1, 3A
A b
Keterangan :
A. Caput Succadeneum
B. Cephalhematoma
Gambar Tampak
dari Belakang