SlideShare a Scribd company logo
ASUHAN PADA NEONATUS,BAYI,BALITA DAN
ANAK PRASEKOLAH DENGAN MASALAH DAN
PENATALAKSANAANNYA
MARTA AGUSTINA SIRAIT
MARULAM IYO NELI MANURUNG
NADYES NOVANI
NIA RAMAYANA SIPAYUNG
NOVARINA SINAGA
NOVITA SIMORANGKIR
TINGKAT II KELAS
A
PEMBAHASAN
 MUNTAH
 GUMOH
 OBSTIPASI
 EMFALOKEL
 HERNIA
DIAFRAGMATIKA
 ATRESIAREKTI DAN
ANUS
 HIPOTERMIA
 HIPERTERMIA
1.MUNTAH
A.Definisi
 Muntah adalah keluarnya sebagian besar atau seluruh isi
lambung yang terjadi setelah makanan masuk lambung agak
lama, disertai kontraksi lambung dan abdomen.
 Dalam beberapa jam pertama setelah lahir, bayi mungkin
mengalami muntah lendir, bahkan disertai sedikit darah.
B.Etiologi
 1. Kelainan kongenital
Pada saluran pencernaan, iritasi lambung,
atresia esophagus, hirschprung, tekanan
intrakranial yang tinggi.
 2. Infeksi pada saluran pencernaan.
 3. Cara pemberian makan yang salah.
 4. Keracunan
C.Komplikasi
1.Dehidrasi atau alkalosis karena kehilangan
cairan tubuh/elektrolit.
2. Ketosis karena tidak makan dan minum.
3. Asidosis yang disebab adanya ketosis yang
dapat berkelanjutan menjadi syok bahkan
sampai kejang.
4.Ketegangan otot perut, perdarahan
konjungtiva, rupture esophagus,aspirasi yang
disebabkan karena muntah yang sangat hebat.
D.Patofisiologi
 Muntah terjadi ketika anak/bayi
menyemprotkan isi perutnya keluar
terkadang sampai seluruh isinya
dikeluarkan.
 Pada bayi, muntah sering terjadi pada
minggu-minggu pertama. Hal tersebut
merupakan reaksi spontan ketika isi
lambung dikeluarkan dengan paksa melalui
mulut.
E.Sifat muntah
 Muntah hijau kekuning-kuningan
kemungkinan akibat obstruktif dibawah
ampula vateri.
 Muntah segera setelah lahir dan menetap,
kemungkinan adanya tekanan intrakranial
yang tinggi atau obstruksi pada usus.
F.Penatalaksanaan
 1.Kaji faktor dan sifat muntah.
 2.Berikan pengobatan yang bergantung pada
faktor penyebab.
 3.Ciptakan suasana tenang
 4.Perlakukan bayi dengan baik dan hati-hati.
 5.Berikan diet yang sesuai dan tidak
merangsang muntah.
 6.Berikan antiemetik jika terjadi reaksi
simptomatis
 7.Rujuk segera
2.GUMOH
1.Definisi
 Gumoh adalah keluarnya kembali sebagian kecil
isi lambung setelah beberapa saat setelah
makanan masuk ke dalam lambung.
 Muntah susu adalah hal yang biasa terjadi,
terutama pada bayi yang mendapatkan ASI.
 Hal ini tidak akan mengganggu pertambahan
berat badan secara signifikan. Gumoh biasanya
terjadi karena bayi menelan udara pada saat
menyusu.
2.Etiologi
 1.Bayi sudah merasa kenyang.
 2.Posisi salah saat menyusui.
 3.Posisi botol yang salah.
 4.Tergesa-gesa saat pemberian susu.
 5.Kegagalan dalam mengeluarkan udara yang
tertelan.
3.Patofisiologi
 Hal tersebut disebabkan karena otot katup
di ujung lambung tidak bisa bekerja
dengan baik.
 Otot tersebut seharusnya mendorong isi
lambung ke bawah. Kebanyakan gumoh
terjadi pada bayi di bulan-bulan pertama
kehidupannya.
4.Penatalaksanaan
 1.Perbaiki teknik menyusui
 2.Perhatikan posisi botol saat pemberian susu.
 3.Sendawakan bayi setelah disusui.
 4.Lakukan teknik menyusui yang benar, yaitu
bibir mencakup rapat seluruh putting susu ibu.
3.OBSTIPASI
Obstipasi : obstruksi intestinal
(konstipasi yang berat)
Penyebab
Faktor non organik
 Kurang makanan yang
tinggi serat
 Kurang cairan
 Obat/zat kimiawi
 Kelainan
hormonal/metabolik
 Kelainan psikososial
 Perubahan mikroflora
usus
 Perubahan/kurang
exercise.
1.Etiologi
 1. Obstipasi akibat obstruksi dari intralumen usus
meliputi akibat adanya kanker dalam dinding usus
 2. Obstipasi akibat obstruksi dari ekstralumen usus,
biasanya akibat penekanan usus oleh massa
intraabdomen misalnya adanya tumor dalam
abdomen yang menekan rectum.
2.Tanda dan gejala
 Frekuensi BAB kurang
dari normal
 Gelisah, cengeng, rewel
 Menyusu/makan/minum
kurang
 Fese keras
 Sering menangis
 Susah tidur
 Gelisah
 Perut kembung
 Kadang-kadang muntah
 Abdomen distensi
 Anoreksia
3.Pemeriksaan penunjang
 Laboratorium (feses rutin, khusus)
 Radiologi (foto polos, kontras)
 Manometri
 USG
4.Penatalaksanaan
 1. Perawatan medis
 2. Operasi
 3. Diet
5. Jenis – Jenis Obstipasi
 1. Obstipasi obstruksi total
 2. Obstipasi obstruksi parsial.
6. Menegakan Diagnosa Obstipasi
 1. Anamnesis
 2. Pemeriksaan Fisik
 3. Pemeriksaan penunjang
 4. Pencitraan dengan CT scan, USG, X rays
dengan atau tanpa bahan kontras.
4.OMFALOKEL
A. Pengertian
 Omphalokel pada dasarnya sama dengan
gastroschisis.
 Omphalocele adalah defek (kecacatan)
pada dinding anterior abdomen pada
dasar dari umbilical cord dengan herniasi
dari isi abdomen.
B.Epidemiologi / Insidens
 Omphalokel yang besar terjadi dengan
rasio 1 kasus dalam 10.000 kelahiran.
 Perbandingan laki-laki dengan perempuan
adalah 1:1. Menurut catatan Dinas
Kesehatan Bangka Belitung, dalam kurun
waktu tiga bulan belakangan ini,
setidaknya ada enam kasus kelahiran
dengan usus terburai.
C.Etiologi
 Kegagalan kembalinya usus ke dalam
abdomen dalam 10-12 minggu yaitu
kegagalan lipatan mesodermal bagian
lateral untuk berpindah ke bagian
tengah dan menetapnya the body stalk
selama gestasi 12 minggu.
D. Tanda dan Gejala
 Terdapatnya usus dan organ perut lainnya yang
menonjol keluar dinding perut di sekitar umbilicus.
 Lubang yang terbentuk bervariasi, tergantung kepada
besarnya lubang di pusar.
E. Patofisiologi
 1. Selama perkembangan embrio
 2. Terjadi malrotasi
 3. Gastroskisis terbentuk
 4. Letak defek
 5. Usus sebagian besar berkembang di luar
rongga abdomen janin.
 6. Usus-usus, visera dan seluruh
permukaan rongga abdomen
 7. Embriogenesis
F. Pemeriksaan Diagnostik
 1. Pemeriksaan Fisik
 2. Pemeriksaan Laboratorium
 3. Pemeriksaan radiology
G. Pencegahan
 Terpenuhinya nutrisi selama kehamilan seperti
asam folat, vitamin B komplek dan protein.
H. Komplikasi
 Komplikasi dini merupakan infeksi pada
kantong yang mudah terjadi pada permukaan
yang telanjang.
 Kelainan kongenital dinding perut ini mungkin
disertai kelainan bawaan lain yang
memperburuk prognosis
I.Penatalaksanaan
 Asuhan Kebidanan Asuhan kebidanan yang
dapat dilakukan jika menjumpai pasien anak/
bayi yang mengalami omfalokel, adalah
merujuk.
 Kerena jika mengalami keterlambatan dalam
merujuk maka akan mengalami cedera pada
usus dan infeksi perut.
5. HERNIADIAFRAGMATIKA
A.Pengertian
 Hernia adalah penonjolan gelung atau
ruas organ atau jaringan melalui lubang
abnormal.
 Henia diafragmatika adalah sekat yang
membatasi rongga dada dan rongga
perut.
 Hernia Diafragmatika adalah penonjolan
organ perut ke dalam rongga dada
melalui suatu lubang pada diafragma.
B.Etiologi Hernia Diafragmatika
 Ditemukan pada 1 diantara 2200-5000
kelahiran dan 80-90% terjadi pada sisi
tubuh bagian kiri.
 Janin tumbuh di uterus ibu sebelum
lahir, berbagai sistem organ berkembang
dan matur.
C.Patofisiologis Hernia
Diafragmatika
 Disebabkan oleh gangguan pembentukan
diafragma.
 Diafragma dibentuk dari 3 unsur yaitu
membrane pleuroperitonei, septum
transversum dan pertumbuhan dari tepi yang
berasal dari otot-otot dinding dada
D.Tanda dan Gejala Hernia
Diafragmatika
 a. Retraksi sela iga dan substernal
 b. Perut kecil dan cekung
 c. Suara nafas tidak terdengar pada paru
karena terdesak isi perut.
 d. Bunyi jantung terdengar di daerah yang
berlawanan karena terdorong oleh isi perut.
 e. Terdengar bising usus di daerah dada.
E.Komplikasi Hernia
Diafragmatika
 a. Gangguan Kardiopulmonal karena terjadi penekanan
paru dan terdorongnya mediastinum ke arah
kontralateral.
b. Sesak nafas berat berlanjut dengan asfiksia.
c. Mengalami muntah akibat obstruksi usus.
d. Adanya penurunan jumlah alveoli dalam
pembentukan bronkus.
F. Gambaran klinis
Kelainan yang sering ditemukan
adalah adanya penutupan yang
tidak sempurna dari sinus
pleuroperitoneal
( foramen bochdalek ).
G.Penatalaksanaan
 a. Pemeriksaan fisik
 b. Pemeriksaan Penunjang
 Yang dapat dilakukan seorang bidan bila
menemukan bayi baru lahir yang mengalami
hernia diafragmatika yaitu :
1.Berikan oksigen bila bayi tampak pucat atau biru.
2.Posisikan bayi semifowler atau fowler sebelum atau
sesudah operasi agar tekanan dari isi perut terhadap
paru berkurang dan agar diafragma dapat bergerak
bebas.
3.Awasi bayi jangan sampai muntah, apabila hal tersebut
terjadi, maka tegakkan bayi agar tidak terjadi aspirasi.
4.Lakukan informed consent dan informed choice untuk
rujuk bayi ke tempat pelayanan yang lebih baik.
H.Perencanaan
 Apabila pada anak dijumpai adanya kelainan –
kelainan yang biasa mengarah pada Hernia
diafragmatika, maka anak perlu segera dibawa
ke dokter atau rumah sakit agar segera bisa
ditangani dan mendapatkan diagnosis yang
tepat.
6.ATRESIA REKTI DAN ANUS
A. Pengertian
 Atresia rekti dan anus adalah kelainan
congenital anus dimana anus tidak
mempunyai lubang untuk mengeluarkan feces
karena terjadi gangguan pemisahan kloaka
yang terjadi saat kehamilan.
B. Penyebab Atresia Rekti dan
Anus
 Penyebab secara pasti atresia rekti dan anus
belum diketahui, namun ada sumber
mengatakan kelainan bawaan anus
disebabkan oleh gangguan pertumbuhan, fusi,
dan pembentukan anus dari tonjolan
embriogenik.
C. Klasifikasi Atresia Rekti dan
Anus
 1. Yang tanpa anus tetapi dengan
dekompresi adekuat traktus gastrointestinalis
dicapai melalui saluran fistula eksterna.
 2. Yang tanpa anus dan tanpa fistula
traktus yang tidak adekuat untuk jalan keluar
tinja.
D. Gejala Klinis Atresia Rekti
dan Anus
1. Kegagalan lewatnya mekonium setelah bayi
lahir
2. Tidak ada atau stenosis (penyempitan) kanal
rectal
3. Bayi tidak dapat buang air besar sampai 24
jam setelah lahir
4. Gangguan intestinal, pembesaran abdomen,
pembuluh darah di kulit abdomen akan terlihat
menonjol
5. Bayi muntah – muntah pada usia 24 – 48 jam
setelah lahir
6. Cairan muntahan
7.HIPOTERMIA
a) Pengertian Hipotermia
 Hipotermia adalah kondisi dimana suhu tubuh
< 360C atau kedua kaki dan tangan teraba
dingin.
b) Akibat hipotermia
 Meningkatnya konsumsi oksigen (terjadi
hipoksia), terjadinya metabolik asidosis
sebagai konsekuensi glikolisis anaerobik, dan
menurunnya simpanan glikogen dengan akibat
hipoglikemia.
 Hilangnya kalori tampak dengan turunnya
berat badan yang dapat ditanggulangi dengan
meningkatkan intake kalori.
c) Etiologi dan faktor presipitasi
dari hipotermia antara lain:
 Prematuritas, asfiksia, sepsis, kondisi
neurologik seperti meningitis dan perdarahan
cerebral, pengeringan yang tidak adekuat
setelah kelahiran dan eksposure suhu
lingkungan yang dingin.
d) Penanganan hipotermia
ditujukan pada:
 1) Mencegah hipotermia,
 2) Mengenal bayi dengan hipotermia,
 3) Mengenal resiko hipotermia,
 4) Tindakan pada hipotermia.
e) Tanda-tanda klinis hipotermia:
 Hipotermia sedang (suhu tubuh 320C - <360C
), tanda-tandanya antara lain : kaki teraba
dingin, kemampuan menghisap lemah,
tangisan lemah dan kulit berwarna tidak rata
atau disebut kutis marmorata.
8.HIPERTERMIA
a) Pengertian Hipertermia
 Hipertermia adalah kondisi suhu tubuh tinggi
karena kegagalan termoregulasi.
 Hipertermia terjadi ketika tubuh menghasilkan
atau menyerap lebih banyak panas daripada
mengeluarkan panas.
b) Penyebab Hipertermia
 Penyebab paling umum adalah heat stroke
dan reaksi negatif obat.
 Heat stroke adalah kondisi akut hipertermia
yang disebabkan oleh kontak yang terlalu
lama dengan benda yang mempunyai panas
berlebihan.
 Sehingga mekanisme penganturan panas
tubuh menjadi tidak terkendali dan
menyebabkan suhu tubuh naik tak terkendali.
c) Tanda dan Gejala
 Tanda dan gejala : panas, kulit kering, kulit
menjadi merah dan teraba panas, pelebaran
pembuluh darah dalam upaya untuk
meningkatkan pembuangan panas, bibir
bengkak.
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH

More Related Content

What's hot

askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campakaskeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
Adaptasi bbl
Adaptasi bbl Adaptasi bbl
Adaptasi bbl
Asih Astuti
 
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0Operator Warnet Vast Raha
 
Contoh soal ukom d3 bidan
Contoh soal ukom d3 bidanContoh soal ukom d3 bidan
Contoh soal ukom d3 bidan
Aidil Fitrisyah
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
Siti Maimun
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
AffiZakiyya
 
Asuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamilAsuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamilneng elis
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
Dokumentasi Asuhan Pada Ibu Nifas
Dokumentasi Asuhan Pada Ibu NifasDokumentasi Asuhan Pada Ibu Nifas
Dokumentasi Asuhan Pada Ibu Nifas
pjj_kemenkes
 
Askeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalAskeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normal
MarlenTanamal
 
Masa Antara
Masa Antara Masa Antara
Masa Antara
pjj_kemenkes
 
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Andra Dewi Hapsari
 
LAPORAN KASUS pranikah.docx
LAPORAN KASUS pranikah.docxLAPORAN KASUS pranikah.docx
LAPORAN KASUS pranikah.docx
nursitadinaraniputri
 
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan ReproduksiPembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
AffiZakiyya
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
Rahayu Pratiwi
 
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
Devi Narti
 
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUIPROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
martaagustinasirait
 

What's hot (20)

askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campakaskeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Adaptasi bbl
Adaptasi bbl Adaptasi bbl
Adaptasi bbl
 
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
 
Contoh soal ukom d3 bidan
Contoh soal ukom d3 bidanContoh soal ukom d3 bidan
Contoh soal ukom d3 bidan
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Asuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamilAsuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamil
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Dokumentasi Asuhan Pada Ibu Nifas
Dokumentasi Asuhan Pada Ibu NifasDokumentasi Asuhan Pada Ibu Nifas
Dokumentasi Asuhan Pada Ibu Nifas
 
Askeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalAskeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normal
 
Masa Antara
Masa Antara Masa Antara
Masa Antara
 
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
 
LAPORAN KASUS pranikah.docx
LAPORAN KASUS pranikah.docxLAPORAN KASUS pranikah.docx
LAPORAN KASUS pranikah.docx
 
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan ReproduksiPembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
 
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUIPROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
 

Similar to ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH

Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaanAskep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Septian Muna Barakati
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Athresia Esophagus, pengertian Athresia Esophagus, Athresia Esophagus adalah,
Athresia Esophagus, pengertian Athresia Esophagus, Athresia Esophagus adalah, Athresia Esophagus, pengertian Athresia Esophagus, Athresia Esophagus adalah,
Athresia Esophagus, pengertian Athresia Esophagus, Athresia Esophagus adalah,
Nindi Yulianti
 
Kelompok 2 neo atresia esopagus NRA/III
Kelompok 2 neo atresia esopagus NRA/IIIKelompok 2 neo atresia esopagus NRA/III
Kelompok 2 neo atresia esopagus NRA/IIILilis c'Ben
 
Aterisa Ani.pptx
Aterisa Ani.pptxAterisa Ani.pptx
Aterisa Ani.pptx
AnisaFitri518686
 
PPT KEL 10 KEP ANAK.pdf
PPT KEL 10 KEP ANAK.pdfPPT KEL 10 KEP ANAK.pdf
PPT KEL 10 KEP ANAK.pdf
AdekintanFebrian
 
kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna
helmy lisik miko
 
Atresia Esofagus
Atresia EsofagusAtresia Esofagus
Atresia Esofagus
Hanifa Rahmadilla
 
Lp + askep perbaikan
Lp + askep perbaikanLp + askep perbaikan
Lp + askep perbaikanacidbesajja
 
omfalokel
omfalokelomfalokel
omfalokel
sri wahyuni
 
Neonatus rima okky ossa
Neonatus rima okky ossaNeonatus rima okky ossa
Neonatus rima okky ossa
okkyrimaossa
 
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptxPPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
HalmaFaujiah
 
Muntah Pada Bayi
Muntah Pada BayiMuntah Pada Bayi
Muntah Pada Bayi
Hanifa Rahmadilla
 
150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama
Ella Meilani
 

Similar to ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH (20)

Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaanAskep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep atresia ani
Askep atresia aniAskep atresia ani
Askep atresia ani
 
Askep atresia ani
Askep atresia aniAskep atresia ani
Askep atresia ani
 
Askep atresia ani
Askep atresia aniAskep atresia ani
Askep atresia ani
 
cacat bawaan
cacat bawaancacat bawaan
cacat bawaan
 
Athresia Esophagus, pengertian Athresia Esophagus, Athresia Esophagus adalah,
Athresia Esophagus, pengertian Athresia Esophagus, Athresia Esophagus adalah, Athresia Esophagus, pengertian Athresia Esophagus, Athresia Esophagus adalah,
Athresia Esophagus, pengertian Athresia Esophagus, Athresia Esophagus adalah,
 
Kelompok 2 neo atresia esopagus NRA/III
Kelompok 2 neo atresia esopagus NRA/IIIKelompok 2 neo atresia esopagus NRA/III
Kelompok 2 neo atresia esopagus NRA/III
 
Aterisa Ani.pptx
Aterisa Ani.pptxAterisa Ani.pptx
Aterisa Ani.pptx
 
PPT KEL 10 KEP ANAK.pdf
PPT KEL 10 KEP ANAK.pdfPPT KEL 10 KEP ANAK.pdf
PPT KEL 10 KEP ANAK.pdf
 
kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna
 
Atresia Esofagus
Atresia EsofagusAtresia Esofagus
Atresia Esofagus
 
Lp + askep perbaikan
Lp + askep perbaikanLp + askep perbaikan
Lp + askep perbaikan
 
omfalokel
omfalokelomfalokel
omfalokel
 
Neonatus rima okky ossa
Neonatus rima okky ossaNeonatus rima okky ossa
Neonatus rima okky ossa
 
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptxPPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
 
Muntah Pada Bayi
Muntah Pada BayiMuntah Pada Bayi
Muntah Pada Bayi
 
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
 
150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama
 

More from martaagustinasirait

Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sriTuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
martaagustinasirait
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
martaagustinasirait
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
martaagustinasirait
 
Denver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, pptDenver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, ppt
martaagustinasirait
 
Konsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,pptKonsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,ppt
martaagustinasirait
 
Isu Gender oleh Marta Widia
Isu Gender oleh Marta WidiaIsu Gender oleh Marta Widia
Isu Gender oleh Marta Widia
martaagustinasirait
 
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_ppMasalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
martaagustinasirait
 
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptPermasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
martaagustinasirait
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
martaagustinasirait
 
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanapelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
martaagustinasirait
 
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUIASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
martaagustinasirait
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
martaagustinasirait
 
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptRespon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
martaagustinasirait
 
Asuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,pptAsuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,ppt
martaagustinasirait
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
martaagustinasirait
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
martaagustinasirait
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
martaagustinasirait
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
martaagustinasirait
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
martaagustinasirait
 
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptAsuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
martaagustinasirait
 

More from martaagustinasirait (20)

Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sriTuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
 
Denver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, pptDenver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, ppt
 
Konsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,pptKonsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,ppt
 
Isu Gender oleh Marta Widia
Isu Gender oleh Marta WidiaIsu Gender oleh Marta Widia
Isu Gender oleh Marta Widia
 
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_ppMasalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
 
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptPermasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
 
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanapelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
 
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUIASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptRespon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
 
Asuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,pptAsuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,ppt
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptAsuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
 

Recently uploaded

(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
AndrikIrfani
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
ratih402596
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
PratiwiZikri
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 

Recently uploaded (8)

(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 

ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH

  • 1. ASUHAN PADA NEONATUS,BAYI,BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH DENGAN MASALAH DAN PENATALAKSANAANNYA MARTA AGUSTINA SIRAIT MARULAM IYO NELI MANURUNG NADYES NOVANI NIA RAMAYANA SIPAYUNG NOVARINA SINAGA NOVITA SIMORANGKIR TINGKAT II KELAS A
  • 2. PEMBAHASAN  MUNTAH  GUMOH  OBSTIPASI  EMFALOKEL  HERNIA DIAFRAGMATIKA  ATRESIAREKTI DAN ANUS  HIPOTERMIA  HIPERTERMIA
  • 4. A.Definisi  Muntah adalah keluarnya sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah makanan masuk lambung agak lama, disertai kontraksi lambung dan abdomen.  Dalam beberapa jam pertama setelah lahir, bayi mungkin mengalami muntah lendir, bahkan disertai sedikit darah.
  • 5. B.Etiologi  1. Kelainan kongenital Pada saluran pencernaan, iritasi lambung, atresia esophagus, hirschprung, tekanan intrakranial yang tinggi.  2. Infeksi pada saluran pencernaan.  3. Cara pemberian makan yang salah.  4. Keracunan
  • 6. C.Komplikasi 1.Dehidrasi atau alkalosis karena kehilangan cairan tubuh/elektrolit. 2. Ketosis karena tidak makan dan minum. 3. Asidosis yang disebab adanya ketosis yang dapat berkelanjutan menjadi syok bahkan sampai kejang. 4.Ketegangan otot perut, perdarahan konjungtiva, rupture esophagus,aspirasi yang disebabkan karena muntah yang sangat hebat.
  • 7. D.Patofisiologi  Muntah terjadi ketika anak/bayi menyemprotkan isi perutnya keluar terkadang sampai seluruh isinya dikeluarkan.  Pada bayi, muntah sering terjadi pada minggu-minggu pertama. Hal tersebut merupakan reaksi spontan ketika isi lambung dikeluarkan dengan paksa melalui mulut.
  • 8. E.Sifat muntah  Muntah hijau kekuning-kuningan kemungkinan akibat obstruktif dibawah ampula vateri.  Muntah segera setelah lahir dan menetap, kemungkinan adanya tekanan intrakranial yang tinggi atau obstruksi pada usus.
  • 9. F.Penatalaksanaan  1.Kaji faktor dan sifat muntah.  2.Berikan pengobatan yang bergantung pada faktor penyebab.  3.Ciptakan suasana tenang  4.Perlakukan bayi dengan baik dan hati-hati.  5.Berikan diet yang sesuai dan tidak merangsang muntah.  6.Berikan antiemetik jika terjadi reaksi simptomatis  7.Rujuk segera
  • 11. 1.Definisi  Gumoh adalah keluarnya kembali sebagian kecil isi lambung setelah beberapa saat setelah makanan masuk ke dalam lambung.  Muntah susu adalah hal yang biasa terjadi, terutama pada bayi yang mendapatkan ASI.  Hal ini tidak akan mengganggu pertambahan berat badan secara signifikan. Gumoh biasanya terjadi karena bayi menelan udara pada saat menyusu.
  • 12. 2.Etiologi  1.Bayi sudah merasa kenyang.  2.Posisi salah saat menyusui.  3.Posisi botol yang salah.  4.Tergesa-gesa saat pemberian susu.  5.Kegagalan dalam mengeluarkan udara yang tertelan.
  • 13. 3.Patofisiologi  Hal tersebut disebabkan karena otot katup di ujung lambung tidak bisa bekerja dengan baik.  Otot tersebut seharusnya mendorong isi lambung ke bawah. Kebanyakan gumoh terjadi pada bayi di bulan-bulan pertama kehidupannya.
  • 14. 4.Penatalaksanaan  1.Perbaiki teknik menyusui  2.Perhatikan posisi botol saat pemberian susu.  3.Sendawakan bayi setelah disusui.  4.Lakukan teknik menyusui yang benar, yaitu bibir mencakup rapat seluruh putting susu ibu.
  • 16. Obstipasi : obstruksi intestinal (konstipasi yang berat) Penyebab Faktor non organik  Kurang makanan yang tinggi serat  Kurang cairan  Obat/zat kimiawi  Kelainan hormonal/metabolik  Kelainan psikososial  Perubahan mikroflora usus  Perubahan/kurang exercise.
  • 17. 1.Etiologi  1. Obstipasi akibat obstruksi dari intralumen usus meliputi akibat adanya kanker dalam dinding usus  2. Obstipasi akibat obstruksi dari ekstralumen usus, biasanya akibat penekanan usus oleh massa intraabdomen misalnya adanya tumor dalam abdomen yang menekan rectum.
  • 18. 2.Tanda dan gejala  Frekuensi BAB kurang dari normal  Gelisah, cengeng, rewel  Menyusu/makan/minum kurang  Fese keras  Sering menangis  Susah tidur  Gelisah  Perut kembung  Kadang-kadang muntah  Abdomen distensi  Anoreksia
  • 19. 3.Pemeriksaan penunjang  Laboratorium (feses rutin, khusus)  Radiologi (foto polos, kontras)  Manometri  USG
  • 20. 4.Penatalaksanaan  1. Perawatan medis  2. Operasi  3. Diet
  • 21. 5. Jenis – Jenis Obstipasi  1. Obstipasi obstruksi total  2. Obstipasi obstruksi parsial.
  • 22. 6. Menegakan Diagnosa Obstipasi  1. Anamnesis  2. Pemeriksaan Fisik  3. Pemeriksaan penunjang  4. Pencitraan dengan CT scan, USG, X rays dengan atau tanpa bahan kontras.
  • 24. A. Pengertian  Omphalokel pada dasarnya sama dengan gastroschisis.  Omphalocele adalah defek (kecacatan) pada dinding anterior abdomen pada dasar dari umbilical cord dengan herniasi dari isi abdomen.
  • 25. B.Epidemiologi / Insidens  Omphalokel yang besar terjadi dengan rasio 1 kasus dalam 10.000 kelahiran.  Perbandingan laki-laki dengan perempuan adalah 1:1. Menurut catatan Dinas Kesehatan Bangka Belitung, dalam kurun waktu tiga bulan belakangan ini, setidaknya ada enam kasus kelahiran dengan usus terburai.
  • 26. C.Etiologi  Kegagalan kembalinya usus ke dalam abdomen dalam 10-12 minggu yaitu kegagalan lipatan mesodermal bagian lateral untuk berpindah ke bagian tengah dan menetapnya the body stalk selama gestasi 12 minggu.
  • 27. D. Tanda dan Gejala  Terdapatnya usus dan organ perut lainnya yang menonjol keluar dinding perut di sekitar umbilicus.  Lubang yang terbentuk bervariasi, tergantung kepada besarnya lubang di pusar.
  • 28. E. Patofisiologi  1. Selama perkembangan embrio  2. Terjadi malrotasi  3. Gastroskisis terbentuk  4. Letak defek  5. Usus sebagian besar berkembang di luar rongga abdomen janin.  6. Usus-usus, visera dan seluruh permukaan rongga abdomen  7. Embriogenesis
  • 29. F. Pemeriksaan Diagnostik  1. Pemeriksaan Fisik  2. Pemeriksaan Laboratorium  3. Pemeriksaan radiology
  • 30. G. Pencegahan  Terpenuhinya nutrisi selama kehamilan seperti asam folat, vitamin B komplek dan protein.
  • 31. H. Komplikasi  Komplikasi dini merupakan infeksi pada kantong yang mudah terjadi pada permukaan yang telanjang.  Kelainan kongenital dinding perut ini mungkin disertai kelainan bawaan lain yang memperburuk prognosis
  • 32. I.Penatalaksanaan  Asuhan Kebidanan Asuhan kebidanan yang dapat dilakukan jika menjumpai pasien anak/ bayi yang mengalami omfalokel, adalah merujuk.  Kerena jika mengalami keterlambatan dalam merujuk maka akan mengalami cedera pada usus dan infeksi perut.
  • 34.
  • 35. A.Pengertian  Hernia adalah penonjolan gelung atau ruas organ atau jaringan melalui lubang abnormal.  Henia diafragmatika adalah sekat yang membatasi rongga dada dan rongga perut.  Hernia Diafragmatika adalah penonjolan organ perut ke dalam rongga dada melalui suatu lubang pada diafragma.
  • 36. B.Etiologi Hernia Diafragmatika  Ditemukan pada 1 diantara 2200-5000 kelahiran dan 80-90% terjadi pada sisi tubuh bagian kiri.  Janin tumbuh di uterus ibu sebelum lahir, berbagai sistem organ berkembang dan matur.
  • 37. C.Patofisiologis Hernia Diafragmatika  Disebabkan oleh gangguan pembentukan diafragma.  Diafragma dibentuk dari 3 unsur yaitu membrane pleuroperitonei, septum transversum dan pertumbuhan dari tepi yang berasal dari otot-otot dinding dada
  • 38. D.Tanda dan Gejala Hernia Diafragmatika  a. Retraksi sela iga dan substernal  b. Perut kecil dan cekung  c. Suara nafas tidak terdengar pada paru karena terdesak isi perut.  d. Bunyi jantung terdengar di daerah yang berlawanan karena terdorong oleh isi perut.  e. Terdengar bising usus di daerah dada.
  • 39. E.Komplikasi Hernia Diafragmatika  a. Gangguan Kardiopulmonal karena terjadi penekanan paru dan terdorongnya mediastinum ke arah kontralateral. b. Sesak nafas berat berlanjut dengan asfiksia. c. Mengalami muntah akibat obstruksi usus. d. Adanya penurunan jumlah alveoli dalam pembentukan bronkus.
  • 40. F. Gambaran klinis Kelainan yang sering ditemukan adalah adanya penutupan yang tidak sempurna dari sinus pleuroperitoneal ( foramen bochdalek ).
  • 41. G.Penatalaksanaan  a. Pemeriksaan fisik  b. Pemeriksaan Penunjang
  • 42.  Yang dapat dilakukan seorang bidan bila menemukan bayi baru lahir yang mengalami hernia diafragmatika yaitu : 1.Berikan oksigen bila bayi tampak pucat atau biru. 2.Posisikan bayi semifowler atau fowler sebelum atau sesudah operasi agar tekanan dari isi perut terhadap paru berkurang dan agar diafragma dapat bergerak bebas. 3.Awasi bayi jangan sampai muntah, apabila hal tersebut terjadi, maka tegakkan bayi agar tidak terjadi aspirasi. 4.Lakukan informed consent dan informed choice untuk rujuk bayi ke tempat pelayanan yang lebih baik.
  • 43. H.Perencanaan  Apabila pada anak dijumpai adanya kelainan – kelainan yang biasa mengarah pada Hernia diafragmatika, maka anak perlu segera dibawa ke dokter atau rumah sakit agar segera bisa ditangani dan mendapatkan diagnosis yang tepat.
  • 45.
  • 46. A. Pengertian  Atresia rekti dan anus adalah kelainan congenital anus dimana anus tidak mempunyai lubang untuk mengeluarkan feces karena terjadi gangguan pemisahan kloaka yang terjadi saat kehamilan.
  • 47. B. Penyebab Atresia Rekti dan Anus  Penyebab secara pasti atresia rekti dan anus belum diketahui, namun ada sumber mengatakan kelainan bawaan anus disebabkan oleh gangguan pertumbuhan, fusi, dan pembentukan anus dari tonjolan embriogenik.
  • 48. C. Klasifikasi Atresia Rekti dan Anus  1. Yang tanpa anus tetapi dengan dekompresi adekuat traktus gastrointestinalis dicapai melalui saluran fistula eksterna.  2. Yang tanpa anus dan tanpa fistula traktus yang tidak adekuat untuk jalan keluar tinja.
  • 49. D. Gejala Klinis Atresia Rekti dan Anus 1. Kegagalan lewatnya mekonium setelah bayi lahir 2. Tidak ada atau stenosis (penyempitan) kanal rectal 3. Bayi tidak dapat buang air besar sampai 24 jam setelah lahir 4. Gangguan intestinal, pembesaran abdomen, pembuluh darah di kulit abdomen akan terlihat menonjol 5. Bayi muntah – muntah pada usia 24 – 48 jam setelah lahir 6. Cairan muntahan
  • 51. a) Pengertian Hipotermia  Hipotermia adalah kondisi dimana suhu tubuh < 360C atau kedua kaki dan tangan teraba dingin.
  • 52. b) Akibat hipotermia  Meningkatnya konsumsi oksigen (terjadi hipoksia), terjadinya metabolik asidosis sebagai konsekuensi glikolisis anaerobik, dan menurunnya simpanan glikogen dengan akibat hipoglikemia.  Hilangnya kalori tampak dengan turunnya berat badan yang dapat ditanggulangi dengan meningkatkan intake kalori.
  • 53. c) Etiologi dan faktor presipitasi dari hipotermia antara lain:  Prematuritas, asfiksia, sepsis, kondisi neurologik seperti meningitis dan perdarahan cerebral, pengeringan yang tidak adekuat setelah kelahiran dan eksposure suhu lingkungan yang dingin.
  • 54. d) Penanganan hipotermia ditujukan pada:  1) Mencegah hipotermia,  2) Mengenal bayi dengan hipotermia,  3) Mengenal resiko hipotermia,  4) Tindakan pada hipotermia.
  • 55. e) Tanda-tanda klinis hipotermia:  Hipotermia sedang (suhu tubuh 320C - <360C ), tanda-tandanya antara lain : kaki teraba dingin, kemampuan menghisap lemah, tangisan lemah dan kulit berwarna tidak rata atau disebut kutis marmorata.
  • 57. a) Pengertian Hipertermia  Hipertermia adalah kondisi suhu tubuh tinggi karena kegagalan termoregulasi.  Hipertermia terjadi ketika tubuh menghasilkan atau menyerap lebih banyak panas daripada mengeluarkan panas.
  • 58. b) Penyebab Hipertermia  Penyebab paling umum adalah heat stroke dan reaksi negatif obat.  Heat stroke adalah kondisi akut hipertermia yang disebabkan oleh kontak yang terlalu lama dengan benda yang mempunyai panas berlebihan.  Sehingga mekanisme penganturan panas tubuh menjadi tidak terkendali dan menyebabkan suhu tubuh naik tak terkendali.
  • 59. c) Tanda dan Gejala  Tanda dan gejala : panas, kulit kering, kulit menjadi merah dan teraba panas, pelebaran pembuluh darah dalam upaya untuk meningkatkan pembuangan panas, bibir bengkak.