SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI,
SERTA MOTIVASI BELAJAR
Pemakalah:
WORO HANDAYANI
NIM : P3A11003
PROGRAM DOKTORAL ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
OKTOBER 2016
SOSIOLOGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Dosen Pengampu :
Prof. DR. Drs. Ekawarna. M.Psi
Prof. DR. Dra. Emosda, M.Pd, KONs
Teori Pembelajaran
4 hal yang terkait dengan teori pembelajaran :
1.Teori pembelajaran harus memperhatikan bahwa terdapat banyak
kecenderungan cara belajar siswa, dan kecenderungan ini sudah dimiliki siswa
jauh sebelum ia masuk ke sekolah.
2. Teori ini juga terkait dengan adanya struktur pengetahuan.
Ada 3 hal yang terkait dengan struktur pengetahuan:
a. struktur pengetahuan harus mampu menyederhanakan suatu informasi
yang sangat luas.
b. struktur pengetahuan tersebut harus mampu membawa siswa kepada
hal-hal yang baru, melebihi informasi yang telah dijelaskan.
c. struktur pengetahuan harus mampu meluaskan cakrawala berpikir
siswa, mengkombinasikannya dengan ilmu-ilmu lain.
Mengkaji
Tentang:
Mengkaji
Tentang:
1. Teori Pembelajaran
2. Tokoh-tokoh teori kognitivisme
3. Aplikasi dan kaitannya dalam pembelajaran.
4. Motivasi dan Perannya dalam pembelajaran.
Continue...
3.Teori pembelajaran juga terkait dengan hubungan yang optimal. Seorang
guru harus mampu mencari hubungan yang mudah tentang sesuatu yang
akan diajarkan agar murid lebih mudah menangkap informasi tersebut.
4. Teori pembelajaran yang sudah ada, diantaranya :
a) Teori Pembelajaran Deskriptif dan Perspektif
b) Teori Pembelajaran Behavioristik
c) Teori Pembelajaran Kognitivistik
d) Teori Pembelajaran Humanistik
e) Teori Pembelajaran Konstruktivistik
Kognitivisme
Lebih menekankan pada: proses yang terjadi dalam akal pikiran
manusia selama belajar
Dua bidang kajian yang lebih mementingkan proses belajar daripada
hasil belajar, yaitu:
1.Belajar tidak sekedar melibatkan stimulus dan respon tetapi juga
melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks (Budiningsih, 2005:34)
2.Ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses
interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. Menurut psikologi
kognitivistik, belajar dipandang sebagai suatu usaha untuk mengerti
sesuatu dengan jalan mengaitkan pengetahuan baru kedalam struktur
berfikir yang sudah ada. Usaha itu dilakukan secara aktif oleh siswa.
Keaktifan itu dapat berupa mencari pengalaman, mencari informasi,
memecahkan masalah, mencermati lingkungan, mempraktekkan
sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sehingga, pengetahuan
yang dimiliki sebelumnya sangat menentukkan keberhasilan
mempelajari informasi pengetahuan yang baru.
ciri-ciri aliran kognitivistik
a) Mementingkan apa yang ada dalam diri manusia
b) Mementingkan keseluruhan dari pada bagian-bagian
c) Mementingkan peranan kognitif
d) Mementingkan kondisi waktu sekarang
e) Mementingkan pembentukan struktur kognitif
Tokoh-tokoh kognitivisme
1. Jean Piaget.
Perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetic, artinya proses
yang didasarkan atas mekenisme biologis dari perkembangan system
syaraf. Semakin bertambah umur seseorang, makin komplek susunan sel
syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya (Travers, 1976).
3 Tahap proses belajar :
a) Asimilasi
Proses pengintgrasian informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada.
b) Akomodasi
Proses penyesuaian antara struktur kognitif ke dalam situasi yang baru.
c) Equilibrasi
Proses penyesuaian yang berkesinambungan antara asimilasi dan
akomodasi. Hal ini sebagai penyeimbang agar siswa dapat terus
berkembang dan menambah ilmunya. Tetapi sekaligus menjaga stabilitas
mental dalam dirinya, maka diperlukan roses penyeimbang. Tanpa proses
ini perkembangan kognitif seseorang akan tersendat-sendat dan berjalan
tidak teratur, sedangkan dengan kemampuan equilibrasi yang baik akan
mampu menata berbagai informasi yang diterima dengan urutan yang
baik, jernih, dan logis.
2. Jarome Bruner.
Berbeda dengan Piaget, Burner melihat perkembangan kognitif manusia
berkaitan dengan kebudayaan.
Bagi Bruner, perkembangan kognitif seseorang sangat dipengaruhi oleh
lingkungan kebudayaan, terutama bahasa yang biasanya digunakan.
Sehingga, perkembangan bahasa memberi pengaruh besar dalam
perkembangan kognitif (Hilgard dan Bower, 1981).
Penerapan teori Bruner yang terkenal dalam dunia pendidikan adalah
kurikulum spiral dimana materi pelajaran yang sama dapat diberikan mulai
dari Sekolah Dasar sampai Perguruan tinggi, tetapi disesuaikan dengan
tingkat perkembangan kognitif mereka, artinya menuntut adanya
pengulangan-pengulangan. Cara belajar yang terbaik menurut Bruner ini
adalah dengan memahami konsep, arti dan hubungan melalui proses
intuitif kemudian dapat dihasilkan suatu kesimpulan (Free Discovery
Learning). Dengan kata lain, belajar dengan menemukan.
3 tahap dalam perkembangan kognitif :
1. Enaktif : usaha/kegiatan untuk mengenali dan memahami lingkungan dengan
observasi, pengalaman terhadap suatu realita.
2. Ikonik :siswa melihat dunia dengan melalui gambar-gambar dan visualaisasi
verbal.
3. Simbolik : siswa mempunyai gagasan-gagasan abstrak yang banyak
dipengaruhi oleh bahasa dan logika dan penggunaan symbol.
3. Ausubel.
Proses belajar terjadi jika siswa mampu mengasimilasikan pengetahuan
yang dimilikinya dengan pengetahuan baru (belajar menjadi bermakna/
meaning full learning). Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap:
1) Memperhatikan stimulus yang diberikan.
2) Memahami makna stimulus menyimpan dan menggunakan informasi
yang sudah dipaham
4. Robert M. Gagne
Belajar dipandang sebagai proses pengolahan informasi dalam otak
manusia. Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk
kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil
belajar. Pengolahan otak manusia :
a) Reseptor (alat indera)
b) Sensory register (penempungan kesan-kesan sensoris)
c) Short-term memory ( memory jangka pendek )
d) Long-term memory (memori jangka panjang)
e) Response generator (pencipta respon)
Aplikasi teori
Kognitivisme
 Guru harus memahami bahwa siswa bukan
sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses
berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal
sekolah dasar belajar menggunakan benda-
benda konkret, keaktifan siswa sangat
dipentingkan, guru menyusun materi dengan
menggunakan pola atau logika tertentu dari
sederhana kekompleks, guru menciptakan
pembelajaran yang bermakna, memperhatian
perbedaan individual siswa untuk mencapai
keberhasilan siswa.
 Berdasarkan prinsip teori pemrosesan informasi dirumuskan beberapa
petunjuk aplikasi teori pemrosesan informasi, yaitu
(a) guru hendaknya yakin bahwa setiap siswa memiliki perhatian terhadap
apa yang dipelajari. Karena itu untuk menarik perhatian siswa, guru dapat
melakukan tindakan dengan memberikan tanda tertentu misalnya tepuk
tangan atau menghentakkan papan tulis, berkeliling ruangan atau berbicara
dengan irama, memulai pelajaran dengan mengajukan pertanyaan yang
membangkitkan minat siswa terhadap topik yang dibicarakan,
(b) membantu siswa membedakan iinformasi yang penting dengan
informasi yang tidak penting untul memusatkan perhatian misalnya dengan
menuliskan tujuan pembelajaran, waktu menjelaskan berhenti sejenak dan
mengulangi lagi atau meminta siswa mengulangi apa yang dijelaskan,
(c) membantu siswa menghubungkan informasi yang baru dengan apa yang
diketahui misalnya dengan mengulangi hal-hal yang diketahui siswa untuk
mengingat kembali dan menghubungkan dengan informasi baru,
menggunakan diagram atau garis untuk menunnjukkan hubungan informasi
baru dengan informasi yang dimiliki,
(d) sediakan waktu untuk mengulang dan memeriksa
kembali informasi dengan memulai pelajaran meninjau
ulang pekerjaan rumah, mengadakan tes-tes pendek
yang sering, membuat permainan atau siswa saling
berpasangan bertanya jawab
(e) sajikan pelajaran secara tersusun dan jelas misalnya
menjelaskan tujuan pembelajaran, membuat ikhtisar
atau rangkuman
(f) utamakan pembelajaran bermakna bukan ingatan
misalnya dengan mengajarkan perbendaharaan kata-
kata baru dan mengaitkannya dengan kata-kata yang
sudah dimiliki.
Kelebihan dan kelemahan teori Kognitivisme
a) Kelebihannya yaitu : menjadikan siswa lebih
kreatif dan mandiri; membantu siswa
memahami bahan belajar secara lebih mudah.
B)  Kekurangannya  yaitu  :  teori tidak
menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan;
sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut;
beberapa prinsip seperti intelegensi sulit
dipahami dan pemahamannya masih belum
tuntas.
Pandangan Teori Kognitif Tentang
Belajar Menurut teori kognitif, belajar ialah proses internal yang
tidak dapat diamati langsung. Perubahan terjadi dalam
kemampuan seseorang untuk bertingkah laku dan
berbuat dalam situasi tertentu. Perubahan dalam tingkah
laku adalah refleksi dari perubahan internal.
 Teori kognitif berpendapat bahwa reinforcement dalam
sangat penting. Hanya saja reinforcement dalam teori
behavioristik berfungsi memperkuat respon atau tingkah
laku, sementara dalam teori kognitif berfungsi sebagai
sumber umpan balik. Umpan balik ini memberi tahu
tentang apa yang mungkin terjadi kalau tingkah laku
diulang-ulang. Dalam teori ini reinforcement juga
berfungsi untuk mengurangi ketidakpastian yang
mengarah ke pemahaman dan penguasaan.
MOTIVASI
 Motivasi Motif
Daya penggerak yang ada di dalam
diri seseorang untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi
tercapainya suatu tujuan.
 Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan
sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam
diri siswa yang menimbulkan, menjamin
kelangsungan dan memberikan arah kegiatan
belajar, sehingga diharapkkan tujuan dapat
tercapai. Motivasi sangat diperlukan di dalam
kegiatan belajar, tidak akan mungkin melakukan
aktifitas belajar.
Fungsi Motivasi
 3 fungsi motivasi:
 1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak
atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini
merupakan langkah penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dikerjakan.
 2. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
 3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-
perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,
dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan tersebut.
 (Oemar Hamalik (1992))
Stategi menumbuhkan motivasi
belajar
 1. Menjelaskan tujuan belajar ke siswa. Pada permulaan belajar
mengajar seharusnya terlebih dahulu menjelaskan mengenaiTujuan
Instruksional Khusus (TIK) pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa.
Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
 2. Hadiah. Berilah hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan
memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Disamping
itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengajar
siswa yang berprestasi. Ada bermacam-macam hadiah, yaitu ada yang
berbentuk simbol, penghargaan, dan benda.
 3. Saingan/Kompetisi. Guru berusaha mengadakan persaingan di
antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha
memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4. Pujian. Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan
penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5. Hukuman. Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat
proses belajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut
mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
6. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar. Stateginya adalah
dengan memberikan perhatian maksimal ke siswa.
7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
8. Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok.
9. Menggunakan metode bervariasi.
10. Menggunakan media yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Tiap siswa memiliki kemampuan indera yang tidak sama, baik
pendengaran maupun penglihatannya, demikian juga kemampuan berbicara.
Ada yang lebih senang membaca, dan sebaliknya. Dengan variasi penggunaan
media, kelemahan indera yang dimiliki tiap siswa dapat dikurangi. Untuk
menarik perhatian anak misalnya, guru dapat memulai dengan berbicara lebih
dahulu, kemudian menulis di papan tulis, dilanjutkan dengan melihat contoh
konkrit. Dengan variasi seperti ini dapat memberi stimulus terhadap indera
siswa.
Macam-Macam Motivasi
 1.      Motivasi intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri 
individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain. Motivasi ini 
sering disebut “motivasi murni”, atau motivasi yang sebenarnya, 
yang timbul dari siswa, misalnya keinginan untuk mendapatkan 
keterampilan tertentu, mengembangkan sikap untuk berhasil, dan 
sebagainya.
 2.      Motivasi ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat 
pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, 
atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian 
siswa mau melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik diperlukan di 
sekolah sebab pembelajaran di sekolah tidak semuanya menarik 
minat, atau sesuai dengan kebutuhan siswa. Kalau keadaan ini, 
siswa bersangkutan perlu dimotivasi agar belajar. Guru berusaha 
membangkitkan motivasi belajar siswa sesuai dengan keadaan siswa 
itu sendiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
 1. Faktor dari dalam  : - Fisiologi (kondisi jasmanian dan     
        panca indra
                                   - Kondisi Psikologis (kecerdasan,         
   bakat, minat, motivasi, emosi ,           
   dan kemampuan kognitif)  
 2. Faktor dari Luar : -  Lingkungan alami  ( keadaan udara, cuaca, 
      waktu, tempat, dll)
                            -  Lingkungan sosial  ( manusia dan sesama        
manusia)
 3. Faktor Instrument
Teori dan prinsip- prinsip motivasi
(Keller 1983 )
ARCS :
1. Attention (Perhatian)
2. Relevance (Relevansi)
3. Confidence (Percaya Diri)
4. Satisfaction ( Kepuasan)
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
一世 一生
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
Cikgu Zatiah
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Bun Faris
 
Unit 5 konstruktivisme
Unit 5 konstruktivismeUnit 5 konstruktivisme
Unit 5 konstruktivisme
Aminah Rahmat
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Bun Faris
 

What's hot (20)

Teori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
Teori Belajar Psikologi berbasis KognitifTeori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
Teori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
 
Teori Belajar Kognitif
Teori Belajar KognitifTeori Belajar Kognitif
Teori Belajar Kognitif
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Teori kognitif
Teori kognitif Teori kognitif
Teori kognitif
 
Konsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistikKonsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistik
 
07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif
 
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
 
Kognitif
KognitifKognitif
Kognitif
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
 
Teori kognitif
Teori kognitifTeori kognitif
Teori kognitif
 
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
 
Unit 5 konstruktivisme
Unit 5 konstruktivismeUnit 5 konstruktivisme
Unit 5 konstruktivisme
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
 
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
Teori Belajar Bruner
Teori Belajar BrunerTeori Belajar Bruner
Teori Belajar Bruner
 
Teori Pembelajaran Kognitif
Teori Pembelajaran Kognitif Teori Pembelajaran Kognitif
Teori Pembelajaran Kognitif
 
Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran
Pendekatan Konstruktivisme dalam PembelajaranPendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran
Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran
 

Similar to SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptxTUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
azrirans
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
Nurilza Salleh
 
Bab ii tinjauan teori dan hipotesis penelitian
Bab ii tinjauan teori  dan hipotesis penelitianBab ii tinjauan teori  dan hipotesis penelitian
Bab ii tinjauan teori dan hipotesis penelitian
Redjo Forjinso
 
Tugas kelompok 3 motorik
Tugas kelompok 3 motorikTugas kelompok 3 motorik
Tugas kelompok 3 motorik
porja_b
 
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptxGrant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Leli85
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Fenny Radinal
 

Similar to SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI (20)

Rangkuman ipa
Rangkuman ipaRangkuman ipa
Rangkuman ipa
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Kontruktivis
KontruktivisKontruktivis
Kontruktivis
 
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
 
Dede gugun
Dede gugunDede gugun
Dede gugun
 
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptxTUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
 
Teori kognitif
Teori kognitifTeori kognitif
Teori kognitif
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
 
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivismeMakalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
 
teori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisikateori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisika
 
Bab ii tinjauan teori dan hipotesis penelitian
Bab ii tinjauan teori  dan hipotesis penelitianBab ii tinjauan teori  dan hipotesis penelitian
Bab ii tinjauan teori dan hipotesis penelitian
 
Tugas kelompok 3 motorik
Tugas kelompok 3 motorikTugas kelompok 3 motorik
Tugas kelompok 3 motorik
 
Tekno pdf
Tekno pdfTekno pdf
Tekno pdf
 
Pendekatan inkuiri
Pendekatan inkuiriPendekatan inkuiri
Pendekatan inkuiri
 
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptxGrant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
 
Hmef5043
Hmef5043Hmef5043
Hmef5043
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaran
 
Soal ujian Landasan
Soal ujian LandasanSoal ujian Landasan
Soal ujian Landasan
 

More from Dadang DjokoKaryanto

More from Dadang DjokoKaryanto (20)

Ppt nilai demokrasi ind
Ppt nilai demokrasi indPpt nilai demokrasi ind
Ppt nilai demokrasi ind
 
KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); MODUL 1 TAHUN 2016; DADANG DJOKO KAR...
KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); MODUL 1 TAHUN 2016; DADANG DJOKO KAR...KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); MODUL 1 TAHUN 2016; DADANG DJOKO KAR...
KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); MODUL 1 TAHUN 2016; DADANG DJOKO KAR...
 
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
 
KUHP; DADANG DJOKO KARYANTO
KUHP; DADANG DJOKO KARYANTOKUHP; DADANG DJOKO KARYANTO
KUHP; DADANG DJOKO KARYANTO
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANISOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
 
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTOISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
 
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
 
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTOISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKANISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
 
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
 
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
 
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
 
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 

SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

  • 1. KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR Pemakalah: WORO HANDAYANI NIM : P3A11003 PROGRAM DOKTORAL ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER 2016 SOSIOLOGI PENDIDIKAN
  • 2. PSIKOLOGI PENDIDIKAN Dosen Pengampu : Prof. DR. Drs. Ekawarna. M.Psi Prof. DR. Dra. Emosda, M.Pd, KONs
  • 3. Teori Pembelajaran 4 hal yang terkait dengan teori pembelajaran : 1.Teori pembelajaran harus memperhatikan bahwa terdapat banyak kecenderungan cara belajar siswa, dan kecenderungan ini sudah dimiliki siswa jauh sebelum ia masuk ke sekolah. 2. Teori ini juga terkait dengan adanya struktur pengetahuan. Ada 3 hal yang terkait dengan struktur pengetahuan: a. struktur pengetahuan harus mampu menyederhanakan suatu informasi yang sangat luas. b. struktur pengetahuan tersebut harus mampu membawa siswa kepada hal-hal yang baru, melebihi informasi yang telah dijelaskan. c. struktur pengetahuan harus mampu meluaskan cakrawala berpikir siswa, mengkombinasikannya dengan ilmu-ilmu lain.
  • 4. Mengkaji Tentang: Mengkaji Tentang: 1. Teori Pembelajaran 2. Tokoh-tokoh teori kognitivisme 3. Aplikasi dan kaitannya dalam pembelajaran. 4. Motivasi dan Perannya dalam pembelajaran.
  • 5. Continue... 3.Teori pembelajaran juga terkait dengan hubungan yang optimal. Seorang guru harus mampu mencari hubungan yang mudah tentang sesuatu yang akan diajarkan agar murid lebih mudah menangkap informasi tersebut. 4. Teori pembelajaran yang sudah ada, diantaranya : a) Teori Pembelajaran Deskriptif dan Perspektif b) Teori Pembelajaran Behavioristik c) Teori Pembelajaran Kognitivistik d) Teori Pembelajaran Humanistik e) Teori Pembelajaran Konstruktivistik
  • 6. Kognitivisme Lebih menekankan pada: proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia selama belajar Dua bidang kajian yang lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar, yaitu: 1.Belajar tidak sekedar melibatkan stimulus dan respon tetapi juga melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks (Budiningsih, 2005:34) 2.Ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. Menurut psikologi kognitivistik, belajar dipandang sebagai suatu usaha untuk mengerti sesuatu dengan jalan mengaitkan pengetahuan baru kedalam struktur berfikir yang sudah ada. Usaha itu dilakukan secara aktif oleh siswa. Keaktifan itu dapat berupa mencari pengalaman, mencari informasi, memecahkan masalah, mencermati lingkungan, mempraktekkan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sehingga, pengetahuan yang dimiliki sebelumnya sangat menentukkan keberhasilan mempelajari informasi pengetahuan yang baru.
  • 7. ciri-ciri aliran kognitivistik a) Mementingkan apa yang ada dalam diri manusia b) Mementingkan keseluruhan dari pada bagian-bagian c) Mementingkan peranan kognitif d) Mementingkan kondisi waktu sekarang e) Mementingkan pembentukan struktur kognitif
  • 8. Tokoh-tokoh kognitivisme 1. Jean Piaget. Perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetic, artinya proses yang didasarkan atas mekenisme biologis dari perkembangan system syaraf. Semakin bertambah umur seseorang, makin komplek susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya (Travers, 1976). 3 Tahap proses belajar : a) Asimilasi Proses pengintgrasian informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada. b) Akomodasi Proses penyesuaian antara struktur kognitif ke dalam situasi yang baru. c) Equilibrasi Proses penyesuaian yang berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi. Hal ini sebagai penyeimbang agar siswa dapat terus berkembang dan menambah ilmunya. Tetapi sekaligus menjaga stabilitas mental dalam dirinya, maka diperlukan roses penyeimbang. Tanpa proses ini perkembangan kognitif seseorang akan tersendat-sendat dan berjalan tidak teratur, sedangkan dengan kemampuan equilibrasi yang baik akan mampu menata berbagai informasi yang diterima dengan urutan yang baik, jernih, dan logis.
  • 9. 2. Jarome Bruner. Berbeda dengan Piaget, Burner melihat perkembangan kognitif manusia berkaitan dengan kebudayaan. Bagi Bruner, perkembangan kognitif seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan, terutama bahasa yang biasanya digunakan. Sehingga, perkembangan bahasa memberi pengaruh besar dalam perkembangan kognitif (Hilgard dan Bower, 1981). Penerapan teori Bruner yang terkenal dalam dunia pendidikan adalah kurikulum spiral dimana materi pelajaran yang sama dapat diberikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan tinggi, tetapi disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif mereka, artinya menuntut adanya pengulangan-pengulangan. Cara belajar yang terbaik menurut Bruner ini adalah dengan memahami konsep, arti dan hubungan melalui proses intuitif kemudian dapat dihasilkan suatu kesimpulan (Free Discovery Learning). Dengan kata lain, belajar dengan menemukan.
  • 10. 3 tahap dalam perkembangan kognitif : 1. Enaktif : usaha/kegiatan untuk mengenali dan memahami lingkungan dengan observasi, pengalaman terhadap suatu realita. 2. Ikonik :siswa melihat dunia dengan melalui gambar-gambar dan visualaisasi verbal. 3. Simbolik : siswa mempunyai gagasan-gagasan abstrak yang banyak dipengaruhi oleh bahasa dan logika dan penggunaan symbol.
  • 11. 3. Ausubel. Proses belajar terjadi jika siswa mampu mengasimilasikan pengetahuan yang dimilikinya dengan pengetahuan baru (belajar menjadi bermakna/ meaning full learning). Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap: 1) Memperhatikan stimulus yang diberikan. 2) Memahami makna stimulus menyimpan dan menggunakan informasi yang sudah dipaham 4. Robert M. Gagne Belajar dipandang sebagai proses pengolahan informasi dalam otak manusia. Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Pengolahan otak manusia : a) Reseptor (alat indera) b) Sensory register (penempungan kesan-kesan sensoris) c) Short-term memory ( memory jangka pendek ) d) Long-term memory (memori jangka panjang) e) Response generator (pencipta respon)
  • 12. Aplikasi teori Kognitivisme  Guru harus memahami bahwa siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar belajar menggunakan benda- benda konkret, keaktifan siswa sangat dipentingkan, guru menyusun materi dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari sederhana kekompleks, guru menciptakan pembelajaran yang bermakna, memperhatian perbedaan individual siswa untuk mencapai keberhasilan siswa.
  • 13.  Berdasarkan prinsip teori pemrosesan informasi dirumuskan beberapa petunjuk aplikasi teori pemrosesan informasi, yaitu (a) guru hendaknya yakin bahwa setiap siswa memiliki perhatian terhadap apa yang dipelajari. Karena itu untuk menarik perhatian siswa, guru dapat melakukan tindakan dengan memberikan tanda tertentu misalnya tepuk tangan atau menghentakkan papan tulis, berkeliling ruangan atau berbicara dengan irama, memulai pelajaran dengan mengajukan pertanyaan yang membangkitkan minat siswa terhadap topik yang dibicarakan, (b) membantu siswa membedakan iinformasi yang penting dengan informasi yang tidak penting untul memusatkan perhatian misalnya dengan menuliskan tujuan pembelajaran, waktu menjelaskan berhenti sejenak dan mengulangi lagi atau meminta siswa mengulangi apa yang dijelaskan, (c) membantu siswa menghubungkan informasi yang baru dengan apa yang diketahui misalnya dengan mengulangi hal-hal yang diketahui siswa untuk mengingat kembali dan menghubungkan dengan informasi baru, menggunakan diagram atau garis untuk menunnjukkan hubungan informasi baru dengan informasi yang dimiliki,
  • 14. (d) sediakan waktu untuk mengulang dan memeriksa kembali informasi dengan memulai pelajaran meninjau ulang pekerjaan rumah, mengadakan tes-tes pendek yang sering, membuat permainan atau siswa saling berpasangan bertanya jawab (e) sajikan pelajaran secara tersusun dan jelas misalnya menjelaskan tujuan pembelajaran, membuat ikhtisar atau rangkuman (f) utamakan pembelajaran bermakna bukan ingatan misalnya dengan mengajarkan perbendaharaan kata- kata baru dan mengaitkannya dengan kata-kata yang sudah dimiliki.
  • 15. Kelebihan dan kelemahan teori Kognitivisme a) Kelebihannya yaitu : menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri; membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah. B)  Kekurangannya  yaitu  :  teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan; sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut; beberapa prinsip seperti intelegensi sulit dipahami dan pemahamannya masih belum tuntas.
  • 16. Pandangan Teori Kognitif Tentang Belajar Menurut teori kognitif, belajar ialah proses internal yang tidak dapat diamati langsung. Perubahan terjadi dalam kemampuan seseorang untuk bertingkah laku dan berbuat dalam situasi tertentu. Perubahan dalam tingkah laku adalah refleksi dari perubahan internal.  Teori kognitif berpendapat bahwa reinforcement dalam sangat penting. Hanya saja reinforcement dalam teori behavioristik berfungsi memperkuat respon atau tingkah laku, sementara dalam teori kognitif berfungsi sebagai sumber umpan balik. Umpan balik ini memberi tahu tentang apa yang mungkin terjadi kalau tingkah laku diulang-ulang. Dalam teori ini reinforcement juga berfungsi untuk mengurangi ketidakpastian yang mengarah ke pemahaman dan penguasaan.
  • 17. MOTIVASI  Motivasi Motif Daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.
  • 18.  Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkkan tujuan dapat tercapai. Motivasi sangat diperlukan di dalam kegiatan belajar, tidak akan mungkin melakukan aktifitas belajar.
  • 19. Fungsi Motivasi  3 fungsi motivasi:  1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan langkah penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.  2. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.  3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan- perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.  (Oemar Hamalik (1992))
  • 20. Stategi menumbuhkan motivasi belajar  1. Menjelaskan tujuan belajar ke siswa. Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu menjelaskan mengenaiTujuan Instruksional Khusus (TIK) pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.  2. Hadiah. Berilah hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Disamping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengajar siswa yang berprestasi. Ada bermacam-macam hadiah, yaitu ada yang berbentuk simbol, penghargaan, dan benda.  3. Saingan/Kompetisi. Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
  • 21. 4. Pujian. Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun. 5. Hukuman. Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. 6. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar. Stateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke siswa. 7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik. 8. Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok. 9. Menggunakan metode bervariasi. 10. Menggunakan media yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tiap siswa memiliki kemampuan indera yang tidak sama, baik pendengaran maupun penglihatannya, demikian juga kemampuan berbicara. Ada yang lebih senang membaca, dan sebaliknya. Dengan variasi penggunaan media, kelemahan indera yang dimiliki tiap siswa dapat dikurangi. Untuk menarik perhatian anak misalnya, guru dapat memulai dengan berbicara lebih dahulu, kemudian menulis di papan tulis, dilanjutkan dengan melihat contoh konkrit. Dengan variasi seperti ini dapat memberi stimulus terhadap indera siswa.
  • 22. Macam-Macam Motivasi  1.      Motivasi intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri  individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain. Motivasi ini  sering disebut “motivasi murni”, atau motivasi yang sebenarnya,  yang timbul dari siswa, misalnya keinginan untuk mendapatkan  keterampilan tertentu, mengembangkan sikap untuk berhasil, dan  sebagainya.  2.      Motivasi ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat  pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan,  atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian  siswa mau melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik diperlukan di  sekolah sebab pembelajaran di sekolah tidak semuanya menarik  minat, atau sesuai dengan kebutuhan siswa. Kalau keadaan ini,  siswa bersangkutan perlu dimotivasi agar belajar. Guru berusaha  membangkitkan motivasi belajar siswa sesuai dengan keadaan siswa  itu sendiri.
  • 23. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar  1. Faktor dari dalam  : - Fisiologi (kondisi jasmanian dan              panca indra                                    - Kondisi Psikologis (kecerdasan,             bakat, minat, motivasi, emosi ,               dan kemampuan kognitif)    2. Faktor dari Luar : -  Lingkungan alami  ( keadaan udara, cuaca,        waktu, tempat, dll)                             -  Lingkungan sosial  ( manusia dan sesama         manusia)  3. Faktor Instrument
  • 24. Teori dan prinsip- prinsip motivasi (Keller 1983 ) ARCS : 1. Attention (Perhatian) 2. Relevance (Relevansi) 3. Confidence (Percaya Diri) 4. Satisfaction ( Kepuasan)