1. MODULMata Kuliah: Patologi 2
Penulis: Suyanto, SKp. M.Kes
Kegiatan Belajar 1
“Tahap Kematian Jaringan dan
Nekrosis Sel”
Prodi: D3 Keperawatan
Semester: 03
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jakarta 2015
Tahukah anda tujuan
umum dari
pembelajaran
modul ini ?
Anda diharapkan
mampu memahami
proses kematian
jaringan dan nekrosis sel
. Dan tujuan khususnya
yaitu memahami
pengertian kematian
jaringan, menguraikan
patofisiologi kematian
jaringan : nekrosis &
apoptosis , dan juga
membedakan berbagai
jenis nekrosis
3. Apa itu
Pengertian
Kematian Jaringan?
Peserta didik tercinta
...... Sebelum memulai
materi ini, ada baiknya
kita membahas terlebih
dulu Kematian
sekelompok sel atau
jaringan pada lokasi
tertentu dalam tubuh.
4. Penyebab Kematian Sel
Jejas, Cedera (kejadian yang bersifat Patologis)
dab Menghancurkan dirinya sendiri /bunuh diri
(kejadian yang bersifat Apoptosis)
6. 1. NEKROSIS
Nekrosis adalah keadaan terjadinya perubahan biokimia dan
morfologik (tampilan) sel akibat cidera yang fatal pada sel tersebut
sehingga tidak dapat pulih kembali (Ireversible).
Nekrosis juga disebut kematian sel (celluler death) yang dapat terjadi
pada seluruh tubuh (somatic death) atau terbatas mengenai suatu
jaringan hanya pada sel-sel tertentu saja.
12. Reaksi imunologik yang terjadi pada tubuh yang
menimbulkan kerentanan jaringan akibatnya akan
mengalami kematian jaringan atau sel.
5. KERENTANAN (HypersensitiF)
20. seperti yang terjadi pada kematian sel jaringan
endometrium dan prostat pasien usia lanjut.
1. Penyebab Fisiologik
21. misalnya radiasi atau obat sitotoksik yang
menyebabkan sel membunuh dirinya sendiri melalui
apoptosis dan dapatm engakibatkan malformasi
berupa keganasan (maligna).
2.Penyebab Patologik
26. Nekrosis
1. Kematian oleh faktor luar sel
2. Sel membengkak
Pembersihan debris oleh fagosit dan sistem imun sulit
3. Sel sekarat tidak dihancurkan fagosit maupun sistem imun
4. Lisis sel
5 Merusak sel tetangga (inflamasi)
27. Apoptosis
1. Kematian diprogram oleh sel
2. Sel tetap ukurannya
Pembersihan berlangsung cepat
3. Sel sekarat akan ditelan fagosit karena
ada sinyal dari sel
4. Non-lisis
5. Sel tetangga tetap hidup normal
29. Setelah mengalami kematian, maka kematian bukanlah akhir dari
proses dalam tubuh. Tubuh akan terus mengalami perubahan yang
dipengaruhi oleh : Suhu lingkungan sekitar, suhu tubuh saat terjadi
kematian dan ada tidaknya infeksi umum.
31. AUTOLISIS
sebuah proses dimana jaringan yang mati dihancurkan oleh
enzim dari lisosom. Tubuh yang mati akan mencair, kecuali
jika dilakukan pengawetan atau pendinginan.
32. terjadi 2 sampai 4 jam setelah kematian dan
mencapai puncak setelah 48 jam selanjutnya
menghilang selama 3 sampai 4 hari
Rigor Mortis (kaku mayat)
33. terjadi 2 sampai 4 jam setelah kematian dan
mencapai puncak setelah 48 jam selanjutnya
menghilang selama 3 sampai 4 hari
Livor Mortis (lebam mayat)
34. Algor Mortis
Terjadi 24 sampai 48 jam setelah kematian dimana suhu
tubuh menjadi dingin sesuai suhu lingkungan akibat proses
metabolisme terhenti.
35. Pembusukan
Terjadi 1 sampai 2 minggu setelah kematian.
Ditandai kulit kehijauan dan jaringan tubuh
hancur karena invasi bakteri.
36. Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan belajar 1
“Tahap Kematian Jaringan dan
Nekrosis Sel”
. Apakah Saudara telah mengerti dan memahami materi yang telah
dipelajari?
Jika sudah maka Saudara dapat melanjutkan Belajar Ke Kegiatan
Belajar Selanjutnya
Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi
yang menurut Saudara belum Saudara kuasai