Pasien perempuan berusia 8 tahun dirawat selama 4 hari di rumah sakit karena infeksi saluran kemih dan menerima beberapa obat seperti ampisilin, ibuprofen, dan ranitidin. Dosis beberapa obat yang diberikan berada di luar batas normal.
Pasien mengalami infeksi saluran kemih akibat bakteri E. coli selama 5 hari dengan gejala nyeri perut dan sakit saat buang air kecil. Pemeriksaan urine menunjukkan bakteriuria, urine keruh, dan hasil mikroskopis positif E. coli. Pasien diberi antibiotik ampisilin atau amoxicillin untuk mengobati infeksi tersebut.
Pasien mengalami hiperkontraksi uterus pada kehamilan minggu ke-25 akibat konsumsi berlebihan tahu brontak. Ia dirawat untuk mendapat terapi tokolitik berupa nifedipin dan kortikosteroid berupa dexametason untuk mencegah persalinan prematur serta memberikan edukasi untuk menghindari aktivitas berlebihan dan diet.
Pasien wanita berusia 50 tahun datang dengan keluhan sesak nafas berat akibat asma yang memburuk. Pemeriksaan menunjukkan eksaserbasi berat dengan FEV1 45%. Terapi yang diberikan meliputi salbutamol nebulizer, oksigen, dan aminofilin IV. Namun, aminofilin tidak tepat obat dan dosis. Rekomendasi penambahan antikolinergik dan kortikosteroid serta penghentian aminofilin."
Resep obat tersebut tidak lengkap karena tidak mencantumkan identitas dokter dan data pasien. Resep tersebut mencakup captopril, mucosulvan, ponstan, dan amoxicillin beserta keterangan mengenai komposisi, indikasi, dosis, dan efek samping masing-masing obat. Ada permasalahan kontraindikasi captopril bagi pasien batuk sehingga perlu diganti dengan golongan obat ARB. Informasi yang disampaikan ke pasien mencakup modifikasi
Kasus I: Wanita 35 tahun dengan diagnosis DHF dan anemia yang mengeluh nyeri kepala, mual, dan muntah. Pemeriksaan menunjukkan Hb rendah dan trombosit rendah. Terapi infus cairan dan antibiotik diberikan. Riwayat makan tidak teratur.
Kasus II: Gadis 7 tahun dengan diagnosis DF yang mengeluh demam dan sakit kepala. Pemeriksaan menunjukkan Ig dan trombosit rendah. Terapi infus cairan diberikan. Naf
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pasien wanita berusia 42 tahun dengan diagnosa peptic ulcer disease (PUD) yang diderita. Pasien mengeluh nyeri perut, muntah, dan berat badan berkurang. Pemeriksaan menunjukkan ulcer pada lambung tetapi tes Helicobacter pylori negatif. Dokter meresepkan obat omeprazole, claritromycin, dan amoxicillin untuk pengobatan PUD meski tes H. pylori negatif.
Pasien mengalami infeksi saluran kemih akibat bakteri E. coli selama 5 hari dengan gejala nyeri perut dan sakit saat buang air kecil. Pemeriksaan urine menunjukkan bakteriuria, urine keruh, dan hasil mikroskopis positif E. coli. Pasien diberi antibiotik ampisilin atau amoxicillin untuk mengobati infeksi tersebut.
Pasien mengalami hiperkontraksi uterus pada kehamilan minggu ke-25 akibat konsumsi berlebihan tahu brontak. Ia dirawat untuk mendapat terapi tokolitik berupa nifedipin dan kortikosteroid berupa dexametason untuk mencegah persalinan prematur serta memberikan edukasi untuk menghindari aktivitas berlebihan dan diet.
Pasien wanita berusia 50 tahun datang dengan keluhan sesak nafas berat akibat asma yang memburuk. Pemeriksaan menunjukkan eksaserbasi berat dengan FEV1 45%. Terapi yang diberikan meliputi salbutamol nebulizer, oksigen, dan aminofilin IV. Namun, aminofilin tidak tepat obat dan dosis. Rekomendasi penambahan antikolinergik dan kortikosteroid serta penghentian aminofilin."
Resep obat tersebut tidak lengkap karena tidak mencantumkan identitas dokter dan data pasien. Resep tersebut mencakup captopril, mucosulvan, ponstan, dan amoxicillin beserta keterangan mengenai komposisi, indikasi, dosis, dan efek samping masing-masing obat. Ada permasalahan kontraindikasi captopril bagi pasien batuk sehingga perlu diganti dengan golongan obat ARB. Informasi yang disampaikan ke pasien mencakup modifikasi
Kasus I: Wanita 35 tahun dengan diagnosis DHF dan anemia yang mengeluh nyeri kepala, mual, dan muntah. Pemeriksaan menunjukkan Hb rendah dan trombosit rendah. Terapi infus cairan dan antibiotik diberikan. Riwayat makan tidak teratur.
Kasus II: Gadis 7 tahun dengan diagnosis DF yang mengeluh demam dan sakit kepala. Pemeriksaan menunjukkan Ig dan trombosit rendah. Terapi infus cairan diberikan. Naf
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pasien wanita berusia 42 tahun dengan diagnosa peptic ulcer disease (PUD) yang diderita. Pasien mengeluh nyeri perut, muntah, dan berat badan berkurang. Pemeriksaan menunjukkan ulcer pada lambung tetapi tes Helicobacter pylori negatif. Dokter meresepkan obat omeprazole, claritromycin, dan amoxicillin untuk pengobatan PUD meski tes H. pylori negatif.
Pasien menderita demam berdarah dengue (DBD) dengan gejala demam, nyeri perut, dan trombosit rendah. Dokter memberikan beberapa obat yang tidak sesuai, sehingga perawat menyarankan terapi alternatif yaitu parasetamol, cairan infus, antiemetik, suplemen, dan kortikosteroid untuk menangani gejala dan komplikasi DBD.
Pasien mengalami konstipasi berat dan anemia. Pemeriksaan menunjukkan kadar Hb dan kolesterol rendah. Terapi meliputi infus cairan dan obat laksatif. NCP direncanakan untuk meningkatkan asupan zat besi, serat, dan cairan serta mengurangi asupan lemak jenuh.
Pasien laki-laki berusia 28 tahun dengan diagnosa malaria dan anemia yang mengalami demam tinggi, menggigil, disfagia, dan nafsu makan menurun selama seminggu terakhir. Pemeriksaan menunjukkan anemia berat, fungsi hati terganggu, dan tes malaria positif.
Malaria merupakan penyakit parasit yang disebabkan oleh plasmodium dan menyerang eritrosit. Dokumen ini membahas tatalaksana kasus malaria tanpa komplikasi dan dengan komplikasi, meliputi etiologi, sejarah, gejala, pengobatan lini pertama dan kedua untuk malaria falciparum, vivax, ovale, dan klinis, serta pengobatan malaria dengan komplikasi menggunakan derivat artemisin parenteral.
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang penatalaksanaan kegawatdaruratan medis yang mencakup pemberian medikasi, penatalaksanaan nyeri, tetanus, diuretika, keseimbangan asam basa, kelainan elektrolit, dan pelayanan perioperatif.
Anak laki-laki berusia 8 tahun 7 bulan datang dengan keluhan demam, mual, dan muntah selama sehari. Pemeriksaan menunjukkan trombositopenia dan leukositosis, mengarah pada diagnosis Dengue Hemorrhagic Fever grade I. Pasien dirawat inap dan diberi terapi infus cairan, antibiotik, antipyretik, dan antiemetik serta diet lunak.
Dokumen tersebut berisi informasi mengenai beberapa obat, termasuk komposisi, indikasi, kontraindikasi, efek samping, dan dosisnya. Di antaranya adalah obat PANTERA untuk penyakit ulkus dan refluks, AMOXICILLIN untuk infeksi bakteri, dan CENDOXITROL untuk kondisi inflamasi mata.
Laporan kasus ini membahas tentang seorang bayi perempuan berusia 7 bulan yang dirawat dengan diagnosis kejang demam kompleks dengan diare akut dan dehidrasi ringan-sedang serta malnutrisi berat. Pada pemeriksaan ditemukan riwayat demam dan diare yang disertai kejang dan dehidrasi ringan.
Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi nyeri dan demam serta analgetika narkotik dan non-narkotik. Terdapat penjelasan tentang mekanisme terjadinya nyeri dan demam beserta proses terapi menggunakan berbagai jenis obat analgetik."
Ringkasan dari 13 obat dan informasi yang diberikan:
1. Dokumen memberikan informasi tentang 13 obat termasuk nama, komposisi, dosis, indikasi, kontraindikasi, dan efek samping masing-masing obat. Obat-obat tersebut digunakan untuk mengobati berbagai kondisi seperti flu, maag, alergi, asma, dan nyeri.
Pasien menderita demam berdarah dengue (DBD) dengan gejala demam, nyeri perut, dan trombosit rendah. Dokter memberikan beberapa obat yang tidak sesuai, sehingga perawat menyarankan terapi alternatif yaitu parasetamol, cairan infus, antiemetik, suplemen, dan kortikosteroid untuk menangani gejala dan komplikasi DBD.
Pasien mengalami konstipasi berat dan anemia. Pemeriksaan menunjukkan kadar Hb dan kolesterol rendah. Terapi meliputi infus cairan dan obat laksatif. NCP direncanakan untuk meningkatkan asupan zat besi, serat, dan cairan serta mengurangi asupan lemak jenuh.
Pasien laki-laki berusia 28 tahun dengan diagnosa malaria dan anemia yang mengalami demam tinggi, menggigil, disfagia, dan nafsu makan menurun selama seminggu terakhir. Pemeriksaan menunjukkan anemia berat, fungsi hati terganggu, dan tes malaria positif.
Malaria merupakan penyakit parasit yang disebabkan oleh plasmodium dan menyerang eritrosit. Dokumen ini membahas tatalaksana kasus malaria tanpa komplikasi dan dengan komplikasi, meliputi etiologi, sejarah, gejala, pengobatan lini pertama dan kedua untuk malaria falciparum, vivax, ovale, dan klinis, serta pengobatan malaria dengan komplikasi menggunakan derivat artemisin parenteral.
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang penatalaksanaan kegawatdaruratan medis yang mencakup pemberian medikasi, penatalaksanaan nyeri, tetanus, diuretika, keseimbangan asam basa, kelainan elektrolit, dan pelayanan perioperatif.
Anak laki-laki berusia 8 tahun 7 bulan datang dengan keluhan demam, mual, dan muntah selama sehari. Pemeriksaan menunjukkan trombositopenia dan leukositosis, mengarah pada diagnosis Dengue Hemorrhagic Fever grade I. Pasien dirawat inap dan diberi terapi infus cairan, antibiotik, antipyretik, dan antiemetik serta diet lunak.
Dokumen tersebut berisi informasi mengenai beberapa obat, termasuk komposisi, indikasi, kontraindikasi, efek samping, dan dosisnya. Di antaranya adalah obat PANTERA untuk penyakit ulkus dan refluks, AMOXICILLIN untuk infeksi bakteri, dan CENDOXITROL untuk kondisi inflamasi mata.
Laporan kasus ini membahas tentang seorang bayi perempuan berusia 7 bulan yang dirawat dengan diagnosis kejang demam kompleks dengan diare akut dan dehidrasi ringan-sedang serta malnutrisi berat. Pada pemeriksaan ditemukan riwayat demam dan diare yang disertai kejang dan dehidrasi ringan.
Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi nyeri dan demam serta analgetika narkotik dan non-narkotik. Terdapat penjelasan tentang mekanisme terjadinya nyeri dan demam beserta proses terapi menggunakan berbagai jenis obat analgetik."
Ringkasan dari 13 obat dan informasi yang diberikan:
1. Dokumen memberikan informasi tentang 13 obat termasuk nama, komposisi, dosis, indikasi, kontraindikasi, dan efek samping masing-masing obat. Obat-obat tersebut digunakan untuk mengobati berbagai kondisi seperti flu, maag, alergi, asma, dan nyeri.
Dokumen ini menjelaskan tentang tata cara penerbitan izin apotek di Indonesia. Terdapat 7 langkah yang harus dilalui mulai dari pengajuan permohonan izin kepada kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, pemeriksaan lokasi oleh tim dinas kesehatan atau BPOM, penerbitan izin atau penundaan izin oleh kepala dinas kesehatan, hingga penolakan izin jika persyaratan tidak terpenuhi.
Mendirikan suatu apotik/apotek || tugas pemasaran farmasiHamelia Juwita
Dokumen tersebut memberikan panduan langkah-langkah untuk mendirikan sebuah apotek, mulai dari persiapan modal, lokasi, perizinan, hingga persyaratan personil dan perlengkapan yang dibutuhkan.
Ranitidine is associated with infections, necrotizing enterocolitisCMCH,Vellore
This study found that ranitidine use in very low birth weight newborns was associated with higher rates of infections, necrotizing enterocolitis (NEC), and mortality. Newborns treated with ranitidine had over 5 times higher risk of infections like sepsis and pneumonia compared to those not treated. Rates of NEC and mortality were also significantly higher in newborns receiving ranitidine. The study cautions against the use of ranitidine in preterm newborns due to these risks of severe infectious diseases and fatal outcomes.
This document provides information on various gentamicin injection products available in Pakistan made by different pharmaceutical companies. It discusses gentamicin's mechanism of action as an aminoglycoside antibiotic that inhibits protein synthesis in bacteria. It also provides dosing, administration, contraindications and precautions for gentamicin treatment. The document then shifts to discussing cloxacillin products in Pakistan and information about cloxacillin as a penicillinase-resistant penicillin antibiotic.
Dokumen tersebut membahas mengenai sistem penghantaran obat, yang meliputi berbagai teknologi dan strategi untuk mengirimkan obat secara tepat ke sasaran di dalam tubuh seperti organ tertentu atau jenis sel tertentu guna meningkatkan efektivitas obat dan mengurangi efek samping. Dibahas pula beberapa sistem penghantaran obat modern seperti sistem implan, transdermal, koloidal, mikropartikel, dan penghantaran ob
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang pemusnahan, penarikan, dan administrasi sediaan farmasi, alkes, dan barang medis habis pakai. Terdapat penjelasan mengenai prosedur pemusnahan, teknik pemusnahan, penarikan obat, dan pencatatan administrasi farmasi.
Pharmaceutical Quality Management of Dexamethasone tablets BP
Dexamethasone tablets USP
DEXAMETHSONE OPTHALMIC SUSPENSION BP
DEXAMETHSONE OPTHALMIC SUSPENSION USP
Dexamethasone is a synthetic (man-made) corticosteroid.
Corticosteroids are naturally-occurring chemicals produced by the adrenal glands located above the kidneys.
Dokumen tersebut membahas mengenai penyakit menular yang disebabkan oleh polusi air, termasuk jenis penyakitnya seperti kolera, tifus, disentri, dan cara pencegahannya. Penyakit-penyakit tersebut dapat ditularkan melalui air yang tercemar oleh limbah manusia atau hewan. Untuk mencegah penularannya, diperlukan kebersihan lingkungan yang baik dan menjauhi konsumsi air atau makanan yang terkont
Dokumen tersebut membahas persiapan penanganan masalah gizi, makanan dan dietetik di rumah sakit, meliputi perencanaan skrining gizi, pengkajian gizi, perencanaan menu, pengadaan bahan makanan, perencanaan SDM dan proses pengolahan serta distribusi makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kefarmasian di apotek, termasuk pengertian resep, bagian-bagian resep, copy resep, satuan obat cair dan padat, serta cara mencegah kesalahan dalam memberikan obat kepada pasien."
Dokumen tersebut merupakan resep obat untuk pasien hipertensi berinisial Tn. Rifki yang meliputi penilaian administratif, klinis, dan dispensing resep. Resep tersebut dinilai kurang lengkap karena tidak memuat identitas dokter dan berat badan pasien.
Clinical Utility of PALM-COEIN Classification for AUB 25 Juli 18.pptx.pdfKevinS78
Dokumen tersebut membahas tentang pemilihan terapi hormonal pada perdarahan uterus abnormal. Terdapat beberapa jenis terapi hormonal seperti pil kontrasepsi kombinasi, estrogen, dan progestin yang dapat digunakan untuk mengobati perdarahan uterus abnormal dengan mempertimbangkan penyebab dan kondisi pasien.
Laporan Kasus GNAPS RSUD Bayung Lencir - Arrinalhaq Andre Sondakh.pptxNabilahHaptriani2
Dokumen ini memberikan laporan kasus seorang anak laki-laki berusia 5 tahun 10 bulan dengan keluhan utama buang air kemih berwarna merah kecoklatan. Berdasarkan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, didiagnosis dengan glomerulonefritis akut pasca streptokokus dan asma bronkial eksaserbasi akut. Pasien menerima tatalaksana berupa cairan infus, antibiotik, diuretik
Dokumen tersebut merangkum laporan kasus seorang pasien laki-laki berusia 14 tahun dengan diagnosis sindrom nefrotik yang ditandai dengan bengkak seluruh tubuh, hipoalbuminemia, dan proteinuria berat. Pasien menerima terapi obat-obatan seperti prednison, furosemide, dan albumin serta diet rendah garam. Kondisi pasien mengalami perbaikan dengan berkurangnya bengkak dan peningkatan albumin.
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Gejala umumnya berupa demam, nyeri perut, dan erupsi kulit yang berlangsung selama 3 minggu. Penyakit ini sering ditemukan di Asia termasuk Indonesia. Penanganannya meliputi pemberian antibiotik, rehidrasi, dan nutrisi. Studi kasus menunjukkan pasien dengan keluhan diare, mual dan demam yang diobati dengan antibiotik, inf
Hipertensi dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan yang serius yang dapat membahayakan ibu dan janin. Terdapat beberapa klasifikasi hipertensi dalam kehamilan seperti hipertensi kronik, hipertensi gestasional, dan preeklampsia. Preeklampsia merupakan kondisi yang paling berbahaya dan dapat memiliki gejala berat seperti gangguan ginjal dan saraf. Pengelolaan dan hasilnya bergantung pada ting
Pasien perempuan berusia 31 tahun dirawat di rumah sakit karena gejala preeklampsia berat pada kehamilan minggu ke-37. Diagnosis dokter adalah preeklampsia berat berdasarkan tekanan darah tinggi dan pembengkakan kaki. Bayi lahir secara spontan pada hari kedua perawatan. Pengobatan yang diberikan mencakup magnesium sulfat, nifedipin, misoprostol, oksitosin, asam mefenamat, dan sulfat ferro.
Pasien didiagnosis dengan preeklamsi berat berdasarkan tekanan darah tinggi dan proteinuria tingkat berat. Tatalaksana yang diberikan seperti MgSO4 dan terapi antihipertensi sudah sesuai untuk mencegah komplikasi preeklamsi berat seperti kejang dan edema paru.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada ibu dengan kasus preeklamsia. Preeklamsia merupakan keadaan kehamilan dimana terdapat tekanan darah tinggi beserta proteinuria. Dokumen menjelaskan definisi, patofisiologi, diagnosa, dan penatalaksanaan preeklamsia. Diberikan pula contoh kasus preeklamsia beserta analisis data keperawatan yang mencakup diagnosis dan rencana tindakan.
Dokumen tersebut membahas heroin (putaw), obat opioid yang berasal dari morfin dengan kekuatan 3-5 kali lebih besar dari morfin. Heroin akan terhidrolisis menjadi morfin dalam waktu 5 menit dan konsentrasi morfin akan melebihi heroin dalam 40 menit. Dokumen ini juga membahas gejala-gejala keracunan dan penarikan opioid serta penatalaksanaan kasus keracunan obat.
Dokumen tersebut membahas kasus seorang wanita berusia 39 tahun yang mengeluhkan perdarahan vagina berlebih selama 5 hari serta sakit kepala dan lemas. Berdasarkan pemeriksaan fisik, laboratorium, dan ultrasonografi didiagnosis menderita perdarahan uterus disfungsional dan infertilitas primer. Pasien ditatalaksana dengan obat-obatan, diet, istirahat, serta konsultasi ke dokter spesialis dan disarankan pemeriksaan le
LAPORAN KASUS INTRAHEPATIC CHOLESTATIS OF PREGNANCYKharima SD
Laporan kasus ini membahas seorang wanita hamil usia 20 tahun dengan keluhan utama badan dan mata kuning serta gatal yang didiagnosis menderita Intrahepatic Cholestasis of Pregnancy berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan mengenai infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan pneumonia pada anak, termasuk anatomi, etiologi, deteksi, efektivitas antibiotika, dan standar tatalaksana untuk anak dengan batuk dan kesulitan bernapas.
Ekstrak daun pepaya Carica memiliki potensi terapeutik dalam penanganan pasien dengue karena mengandung zat aktif dan vitamin yang berperan dalam menangani trombositopenia. Penelitian menunjukkan pemberian ekstrak daun Carica secara oral selama 5 hari dapat mengobati pasien dengue secara aman dan murah.
Dokumen tersebut membahas tentang Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab TBC. Bakteri ini tahan asam, dapat bertahan hidup beberapa jam dalam lingkungan gelap dan lembab, serta dapat bertahan selama berbulan-bulan dalam kondisi kering. Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri ini dan dapat dicegah melalui asupan gizi yang baik, vaksinasi BCG, serta pemeliharaan lingkungan yang sehat.
1. Penelitian ini mengkaji pengaruh cara pengeringan terhadap mutu herba meniran (phyllanthus niruri LINN), khususnya terhadap kadar ekstraktif, kadar senyawa fenolat total, dan aktivitas antioksidan.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeringan herba meniran menyebabkan penurunan kadar ekstraktif, kadar senyawa fenolat, dan aktivitas antioksidan dibandingkan dengan herba segar.
Dokumen tersebut berisi soal pilihan ganda dan essay tentang materi jarum bedah. Terdapat 10 pertanyaan pilihan ganda mengenai bagian-bagian dan bentuk jarum bedah serta 5 pertanyaan essay yang menjelaskan definisi jarum bedah, karakteristik, bentuk, dan bagian-bagian jarum bedah beserta fungsi jarum khusus untuk operasi mata.
Dokumen ini membahas beberapa obat beta agonist yaitu isoksuprin, isoprenalin, dan ritodin. Isoksuprin dan isoprenalin bekerja pada reseptor beta1 dan beta2 serta digunakan untuk persalinan prematur, vasodilatasi, dan bradikardia. Ritodin bersifat beta2 selektif dan efektif mengurangi kontraksi rahim pada 75% kasus persalinan prematur.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
Kasus Drugs related problem 2016
1. Nama Kelompok :
1. Citra Yuliana Margiasih 03422114028
2. Fenny Rahmawati 03422114055
3.Susi Susanti 03422114153
2. NAMA PASIEN : An. A
Umur pasien : 8 tahun
Berat badan : 28 kg
Tinggi badan : 135 cm
Tgl masuk rumah sakit : 5/11/2016
Tgl pulang rumah sakit : 9/11/2016
Anamnesa :
Pasien datang dengan keluhan demam
5 hari ,turun dengan obat penurun
demam
Batuk (-)
Sesak nafas (-)
Nyeri bila buang air kecil (+)
Muntah dan mual (+)
BAB Cair (-)
DATA PASIEN
3. Obat yang diberikan
pada pasien
Nama obat Aturan pakai
tgl
5/ 11/2016 6/11/2016 7/11/2016 8/11/2016
Ampicillin
Sulbactam
3x1 vial √ √ √ √
Ibuprofen
sirup
3xII cth
(10 ml)
√ √ √ √
Ranitidin
tablet
√ √ √ √
Lactulosa syr 1xII cth
(10ml)
√
tabletx
2
1
3
4. Tanda-tanda Vital
Pemeriksaan Nilai normal Tgl 5/11 tgl 6/11 Tgl 7/11 Tgl 8/11
Tekanan
darah
Tidak dinilai - - - -
Suhu 36⁰C 37,8⁰C 37,6⁰C 37⁰C 36,8⁰C
Nadi 120-160X 90X 122X 120X 121X
pernapasan 16-20X 22X 23X 22X 21X
5.
6. Membutuhkan obat tetapi tidak
menerimanya
ISK yang akut diberikan
terapi anti-mikroba
untuk mengeliminasi
infeksi,mencegah
komplikasi dan
kemungkinan
kerusakan ginjal.Anti-
mikroba diberikan
selama 7-14 hari
Selama dirawat inap ,
antibiotik hanya
diberikan selama 4
hari,sehingga
pemberian antibiotik
belum tuntas dan
dapat menyebabkan
terjadinya resistensi .
Sementara dokter tidak
meresepkan obat saat
pasien pulang.
7. Menerima obat yang tidak sesuai dengan
indikasi
Nama obat INDIKASI
Ampicillin
Sulbactam
Infeksi saluran kemih : pielonefritis, sistitis disebabkan oleh
Escherichia coli, Proteus mirabilis, Klebsiella, Enterobacter dan
Staphylococcus aureus.
Ibuprofen sirup Menurunkan demam pada anak-anak
Meringankan nyeri ringan sampai sedang
Ranitidin tablet untuk mengurangi produksi asam lambung
Lactulosa syr Konstipasi /sembelit
Kesimpulan : obat yang diberikan kepada pasien
sesuai dengan indikasi
8. Menggunakan obat yang salah
Tidak ditemukan penggunaan obat yang salah
pada kasus ini.
9. Reaksi obat
merugikan
• ES Ranitidin : konstipasi
• ES Lactulosa syrup : mual dan muntah
• ES ibuprofen syrup: mual dan muntah,
nyeri lambung
• ES Ampicillin sulbactam :nyeri
,peradangan tempat injeksi,mual dan
muntah
10. Minum/memakai obat dengan dosis terlalu
rendah /tinggi
Nama obat Dosis sesuai brosur keterangan
Ampicillin sulbactam
1500mg
3x1 vial
150mg /kgBB/hari dalam
dosis terbagi setiap 6-8
jam→ 4200mg/Hari
(3x1400mg)
Dosis terlalu tinggi
Ibuprofen syrup
100mg/5ml
3xII cth (10ml)
<30kg 500mg/hari→ BB 28
kg 600mg/hari
Dosis terlalu tinggi
Ranitidin tablet 150 mg 2-4 mg /kg BB 2XSEHARI
maksimal 150mg→BB 28
kg 56-112mg 2x(112-
224mg) 3x75mg=215mg
Dosis sesuai
Lactulosa syrup
1 x II Cth(10ml)
Anak 6-14 tahun 15
ml(3hari pertama) dosis
penunjang 10ml →
8 tahun 10ml
Dosis terlalu rendah saat 3
hari pertama
tabletx
2
1
3