Dokumen tersebut merupakan resep obat untuk pasien hipertensi berinisial Tn. Rifki yang meliputi penilaian administratif, klinis, dan dispensing resep. Resep tersebut dinilai kurang lengkap karena tidak memuat identitas dokter dan berat badan pasien.

1. SKRINING RESEP
Kelompok 2 Shift 3
Objek Hipertensi

2. KELOMPOK 2
1. Dini Bakartinisa Guci (1811011021)
2. Sarah Fadhila H. S (1811011029)
3. Atikah Ananda Firsty (1811011033)
4. Dhea Sultana Lutfiyah (1811011035)
5. Fajar Arya Pratama (1811011040)

3. R/ Candesartan tab 8 mg No X
S1dd tab I
R/ Bisoprolol tab 2,5 mg No X
S1dd tab I
R/Spironolakton tab 25 mg No X
S1dd tab I
Pro : Tn. Rifki 75 tahun

4. No. Uraian
Pada Resep
Ada Tidak
Inscription
1 Nama dokter √
2 SIP dokter √
3 Alamat dokter (Alamat RS) √
4 Nomor telepon (No telfon RS) √
5 Tempat dan tanggal penulisan resep √
(Tempat resep)
√
(Tanggal resep
)
Invocation
6 Tada resep diawal penulisan resep (R/) √

5. No. Uraian
Pada Resep
Ada Tidak
Prescriptio / Ordonatio
7 Nama obat √
8 Kekuatan obat √
9 Jumlah obat √
Signatura
10 Nama pasien √
11 Jenis kelamin pasien √
12 Umur pasien √

6. No. Uraian
Pada Resep
Ada Tidak
Signatura
13 Berat badan pasien √
14 Alamat pasien √
15 Aturan pakai obat √
16 Iter/tanda lain √
Subscriptio
17 TTD/Paraf dokter √

7. SKRINING ADMINISTRATIF
Kesimpulan:
Resep tersebut lengkap/tidak lengkap (coret salah satu).
Kalau Resep tidak lengkap jelaskan alasannya
karena pada resep tidak terdapat nama dokter,SIP dokter, tanggal penulisan resep,berat badan
pasien,alamat pasien, iter/tanda lain
Solusinya
- Resep harus dilengkapi dengan identitas dokter ( nama dokter, SIP dokter), dokter juga
harus melengkapi tanggal penulisan resep
- Untuk berat badan pasien bisa ditanyakan langsung kepada pasien.

8. PERTIMBANGAN KLINIS
NO NAMA OBAT KOMPOSISI INDIKASI
1
2
3
Tablet Candesartan
Tablet Bisoprolol
Tablet Spironolakton
Setiap 1 tablet candesartan,
mengandung Candesartan 8 mg
Setiap 1 tablet bisoprolol
mengandung Bisoprolol 2,5 mg
Setiap 1 tablet Spironolakton
mengandung Spironolakton 25
mg
Hipertensi, gagal jantung
Hipertensi, angina, gagal
jantung kronik
Edema dan ascites pada
sirosis hati, ascites malignan,
sindroma nefrotik , gagal
jantung kongestif,
hiperaldosteronisme primer,
digunakan bersama dengan
furosemide / thiazide untuk
mencegah hipokalemia

9. DOSIS OBAT
NO NAMA OBAT DOSIS DI RESEP DOSIS DI LITERATUR
1
2
3
Candesartan
Bisoprolol
Spironolakton
Sehari 1 kali 1 tablet 8 mg
Sehari 1 kali 1 tabel 2,5 mg
Sehari 1 kali tablet 25 mg
8 - 32 mg / hari (AHFS)
2,5 mg - 5 mg / hari (AHFS)
25 - 100 mg / hari (Basic
pharmacology and drug notes)

10. SKRINING KLINIS
KESIMPULAN:
Pemilihan obat berdasarkan komposisi, indikasi, dan dosis pada resep sudah
tepat/sesuai
KALAU ADA YANG TIDAK SESUAI MAKA SOLUSINYA: -

11. PEMILIHAN OBAT
Kalau tidak sesuai jelaskan kenapa: -
No Kategori
Pada resep
Sesuai Tidak sesuai
1 Bentuk sediaan √ -
2 Pemilihan obat sesuai umur pasien √ -

12. INTERAKSI OBAT
NO NAMA OBAT DI RESEP JENIS INTERAKSI DENGAN OBAT LAIN
1. Candesartan Penggunaan candesartan bersama diuretik hemat
kalium seperti spironolakton dapat meningkatkan risiko
hiperkalemia. (Basic Farmakologi)
2. Bisoprolol Candesartan dan bisoprolol tidak memiliki interaksi
minor, sedang maupun mayor, sehingga tidak
menimbulkan masalah apabila digunakan bersamaan.
(Basic Farmakologii)
3. Spironolakton Dapat menimbulkan hiperkalemia bila dikombinasi
dengan ACEI, ARB, CCB, OAINS, dan Suplemen Kalium.
(Basic Farmakologi)
Solusi kalau ada interaksi: Pengontrolan terhadap kadar kalium dalam darah atau
spironolakton diganti dengan diuretik lain selain hemat kalium. Misalnya diganti dengan HCT
sebagai lini pertama untuk diuretik.

13. DISPENSING
Jelaskan PIO yang perlu diberikan kepada pasien pada saat dispensing obat
Aturan pakai :
1. Candesartan dosis 8 mg, diminum 1 x sehari 1 tablet
2. Bisoprolol dosis 2.5 mg, diminum 1 x sehari 1 tablet
3. Spironolakton dosis 25 mg, diminum 1 x sehari 1 tablet
(Jika diuretik diganti menjadi HCT)
HCT dosis 25 mg, diminum 1 kali sehari 1 tablet

14. DISPENSING
Informasi penting lainnya seperti hal-hal yang harus diperhatikan atau obat
dengan penggunaan khusus
1. Normal jika pasien merasa ingin selalu berkemih setelah meminum obat
diuretik, karena mekanisme kerja obatnya untuk meningkatkan
jumlah/volume cairan yang diekskresikan dari tubuh
2. Perlu dilakukan monitoring kadar kalium darah pasien, jika pasien
diberikan Spironolakton sebagai diuretik, karna interaksi Spironolakton
dengan obat lainnya yang dapat menyebabkan hiperkalemia

15. DISPENSING
Terapi non farmakologi:
1. Menurunkan berat badan
2. Pengurangan konsumsi alkohol
3. Pengurangan intake garam dan makanan tinggi kalium
4. Peningkatan aktivitas fisik
5. Penurunan intake lemak
6. Peningkatan konsumsi buah dan sayur