Dokumen tersebut berisi informasi mengenai beberapa obat, termasuk komposisi, indikasi, kontraindikasi, efek samping, dan dosisnya. Di antaranya adalah obat PANTERA untuk penyakit ulkus dan refluks, AMOXICILLIN untuk infeksi bakteri, dan CENDOXITROL untuk kondisi inflamasi mata.
Malaria merupakan penyakit parasit yang disebabkan oleh plasmodium dan menyerang eritrosit. Dokumen ini membahas tatalaksana kasus malaria tanpa komplikasi dan dengan komplikasi, meliputi etiologi, sejarah, gejala, pengobatan lini pertama dan kedua untuk malaria falciparum, vivax, ovale, dan klinis, serta pengobatan malaria dengan komplikasi menggunakan derivat artemisin parenteral.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis pengobatan untuk malaria, termasuk kombinasi obat untuk malaria falciparum, vivax, dan ovale, serta pengobatan kasus malaria dengan komplikasi atau di daerah tanpa fasilitas diagnostik yang memadai.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik amoksisilin, termasuk struktur kimia, indikasi, dosis, interaksi, dan efek sampingnya. Juga membahas tentang antibiotik lain seperti ampisilin dan flukloksasilin."
Dokumen tersebut membahas klasifikasi berbagai jenis obat, termasuk anti bakteri, antivirus, anti protozoa, anti helmintik, dan analgetik/antipiretik. Obat-obat tersebut dikelompokkan berdasarkan cara kerja, indikasi penggunaan, efek samping, dan kontraindikasinya.
Malaria merupakan penyakit parasit yang disebabkan oleh plasmodium dan menyerang eritrosit. Dokumen ini membahas tatalaksana kasus malaria tanpa komplikasi dan dengan komplikasi, meliputi etiologi, sejarah, gejala, pengobatan lini pertama dan kedua untuk malaria falciparum, vivax, ovale, dan klinis, serta pengobatan malaria dengan komplikasi menggunakan derivat artemisin parenteral.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis pengobatan untuk malaria, termasuk kombinasi obat untuk malaria falciparum, vivax, dan ovale, serta pengobatan kasus malaria dengan komplikasi atau di daerah tanpa fasilitas diagnostik yang memadai.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik amoksisilin, termasuk struktur kimia, indikasi, dosis, interaksi, dan efek sampingnya. Juga membahas tentang antibiotik lain seperti ampisilin dan flukloksasilin."
Dokumen tersebut membahas klasifikasi berbagai jenis obat, termasuk anti bakteri, antivirus, anti protozoa, anti helmintik, dan analgetik/antipiretik. Obat-obat tersebut dikelompokkan berdasarkan cara kerja, indikasi penggunaan, efek samping, dan kontraindikasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang malaria dalam kehamilan, termasuk gejala, penyebab, penanganan, dan pencegahannya. Plasmodium falciparum merupakan penyebab utama komplikasi berat pada ibu hamil seperti demam, anemia, hipoglikemia, dan gangguan elektrolit. Pengobatan antimalaria seperti klorokuin dan meflokuin dapat diberikan selama trimester ketiga kehamilan. Pencegahan anemia dan infeksi berulang sangat penting
Dokumen tersebut membahas tentang profilaksis terhadap infeksi oportunistik pada pasien HIV/AIDS. Secara garis besar dibahas tentang pencegahan primer menggunakan obat-obatan seperti kotrimoksazol untuk mencegah PCP, isoniazid untuk mencegah TB aktif, serta fluconazol untuk mencegahan jamur tertentu. Juga dibahas metode profilaksis sekunder untuk mencegah kekambuhan infeksi oportunistik dengan mengg
Pasien perempuan berusia 8 tahun dirawat selama 4 hari di rumah sakit karena infeksi saluran kemih dan menerima beberapa obat seperti ampisilin, ibuprofen, dan ranitidin. Dosis beberapa obat yang diberikan berada di luar batas normal.
Infeksi TORCH pada kehamilan dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada janin, seperti kematian janin, kelainan bawaan, atau gangguan perkembangan. Diagnosis infeksi TORCH bergantung pada pemeriksaan serologi seperti IgG, IgM, dan IgG Avidity untuk menentukan apakah terjadi infeksi primer. Upaya pencegahan meliputi memasak daging hingga matang dan mencuci buah-buahan serta sayuran sebelum dikon
Penisilin merupakan antibiotika yang berasal dari jamur Penicillium. Jenis penisilin meliputi penisilin G, V, ampisilin, dan amoksisilin, yang memiliki spektrum antibakteri luas terhadap bakteri Gram positif. Penisilin bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri, menyebabkan kematian bakteri.
Makalah ini membahas tentang infeksi toxoplasmosis dan dampaknya terhadap kehamilan. Infeksi ini disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii yang dapat menyebabkan komplikasi kehamilan seperti abortus dan kelainan bawaan pada janin. Parasit ini biasanya ditularkan melalui kontak dengan kotoran kucing atau makanan yang terkontaminasi. Pemeriksaan darah dapat digunakan untuk mendiagnosis infeksi ini.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai antibiotik untuk pengobatan tuberkulosis (TBC), termasuk definisi TBC, obat-obat yang digunakan seperti isoniazid, rifampisin, pirazinamid, etambutol dan streptomisin, serta dosis dan aturan pemberiannya pada dewasa dan anak.
Pasien mengalami infeksi saluran kemih akibat bakteri E. coli selama 5 hari dengan gejala nyeri perut dan sakit saat buang air kecil. Pemeriksaan urine menunjukkan bakteriuria, urine keruh, dan hasil mikroskopis positif E. coli. Pasien diberi antibiotik ampisilin atau amoxicillin untuk mengobati infeksi tersebut.
Vaksinasi umumnya tidak menimbulkan efek samping berarti kecuali gejala ringan seperti demam, nyeri, dan pembengkakan di sekitar lokasi suntik yang akan hilang dalam beberapa hari. Efek samping berat sangat jarang terjadi.
Management of interstitial fibrosis and tubular atrophy in renal transplantation
[1] Interstitial fibrosis and tubular atrophy (IFTA) is a major cause of chronic allograft nephropathy and long-term renal allograft loss. [2] IFTA can be caused by both immunological factors like acute rejection and chronic antibody-mediated rejection as well as non-immunological factors like CNI toxicity, viral infections, ischemia-reperfusion injury and hypertension. [3] Clinical management of IFTA focuses on assessing and addressing the underlying causes, tight blood pressure and glucose control, lipid management, and modulating immunosuppression when appropriate.
Juring gizi : AminoAcid Formula in PretermArgo Dio
The results are important because they show that using amino acid-based formula as a rescue strategy for feeding intolerance significantly reduced:
- Time to reach full enteral feeding (23.6 days vs 14 days)
- Time on parenteral nutrition (22.5 days vs 10.8 days)
- Time on central venous catheter (19.2 days vs 8 days)
This suggests amino acid-based formula is an effective strategy for improving important outcomes in very low birth weight infants with intrauterine growth restriction and feeding intolerance. The clinical significance is that it allows these high-risk infants to transition off parenteral nutrition and intravenous access more rapidly.
Formula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSRArgo Dio
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian formula protein terhidrolisis dan formula asam amino pada bayi baru lahir dengan berat badan lahir sangat rendah. Formula-formula tersebut dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi prematur yang sulit mendapatkan asi ibu atau asi prematur. Formula-formula tersebut mengandung protein yang dihidrolisis sehingga berukuran lebih kecil untuk memudahkan pencernaan dan absorbsi oleh bayi prematur.
Dokumen tersebut membahas tentang malaria dalam kehamilan, termasuk gejala, penyebab, penanganan, dan pencegahannya. Plasmodium falciparum merupakan penyebab utama komplikasi berat pada ibu hamil seperti demam, anemia, hipoglikemia, dan gangguan elektrolit. Pengobatan antimalaria seperti klorokuin dan meflokuin dapat diberikan selama trimester ketiga kehamilan. Pencegahan anemia dan infeksi berulang sangat penting
Dokumen tersebut membahas tentang profilaksis terhadap infeksi oportunistik pada pasien HIV/AIDS. Secara garis besar dibahas tentang pencegahan primer menggunakan obat-obatan seperti kotrimoksazol untuk mencegah PCP, isoniazid untuk mencegah TB aktif, serta fluconazol untuk mencegahan jamur tertentu. Juga dibahas metode profilaksis sekunder untuk mencegah kekambuhan infeksi oportunistik dengan mengg
Pasien perempuan berusia 8 tahun dirawat selama 4 hari di rumah sakit karena infeksi saluran kemih dan menerima beberapa obat seperti ampisilin, ibuprofen, dan ranitidin. Dosis beberapa obat yang diberikan berada di luar batas normal.
Infeksi TORCH pada kehamilan dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada janin, seperti kematian janin, kelainan bawaan, atau gangguan perkembangan. Diagnosis infeksi TORCH bergantung pada pemeriksaan serologi seperti IgG, IgM, dan IgG Avidity untuk menentukan apakah terjadi infeksi primer. Upaya pencegahan meliputi memasak daging hingga matang dan mencuci buah-buahan serta sayuran sebelum dikon
Penisilin merupakan antibiotika yang berasal dari jamur Penicillium. Jenis penisilin meliputi penisilin G, V, ampisilin, dan amoksisilin, yang memiliki spektrum antibakteri luas terhadap bakteri Gram positif. Penisilin bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri, menyebabkan kematian bakteri.
Makalah ini membahas tentang infeksi toxoplasmosis dan dampaknya terhadap kehamilan. Infeksi ini disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii yang dapat menyebabkan komplikasi kehamilan seperti abortus dan kelainan bawaan pada janin. Parasit ini biasanya ditularkan melalui kontak dengan kotoran kucing atau makanan yang terkontaminasi. Pemeriksaan darah dapat digunakan untuk mendiagnosis infeksi ini.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai antibiotik untuk pengobatan tuberkulosis (TBC), termasuk definisi TBC, obat-obat yang digunakan seperti isoniazid, rifampisin, pirazinamid, etambutol dan streptomisin, serta dosis dan aturan pemberiannya pada dewasa dan anak.
Pasien mengalami infeksi saluran kemih akibat bakteri E. coli selama 5 hari dengan gejala nyeri perut dan sakit saat buang air kecil. Pemeriksaan urine menunjukkan bakteriuria, urine keruh, dan hasil mikroskopis positif E. coli. Pasien diberi antibiotik ampisilin atau amoxicillin untuk mengobati infeksi tersebut.
Vaksinasi umumnya tidak menimbulkan efek samping berarti kecuali gejala ringan seperti demam, nyeri, dan pembengkakan di sekitar lokasi suntik yang akan hilang dalam beberapa hari. Efek samping berat sangat jarang terjadi.
Management of interstitial fibrosis and tubular atrophy in renal transplantation
[1] Interstitial fibrosis and tubular atrophy (IFTA) is a major cause of chronic allograft nephropathy and long-term renal allograft loss. [2] IFTA can be caused by both immunological factors like acute rejection and chronic antibody-mediated rejection as well as non-immunological factors like CNI toxicity, viral infections, ischemia-reperfusion injury and hypertension. [3] Clinical management of IFTA focuses on assessing and addressing the underlying causes, tight blood pressure and glucose control, lipid management, and modulating immunosuppression when appropriate.
Juring gizi : AminoAcid Formula in PretermArgo Dio
The results are important because they show that using amino acid-based formula as a rescue strategy for feeding intolerance significantly reduced:
- Time to reach full enteral feeding (23.6 days vs 14 days)
- Time on parenteral nutrition (22.5 days vs 10.8 days)
- Time on central venous catheter (19.2 days vs 8 days)
This suggests amino acid-based formula is an effective strategy for improving important outcomes in very low birth weight infants with intrauterine growth restriction and feeding intolerance. The clinical significance is that it allows these high-risk infants to transition off parenteral nutrition and intravenous access more rapidly.
Formula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSRArgo Dio
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian formula protein terhidrolisis dan formula asam amino pada bayi baru lahir dengan berat badan lahir sangat rendah. Formula-formula tersebut dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi prematur yang sulit mendapatkan asi ibu atau asi prematur. Formula-formula tersebut mengandung protein yang dihidrolisis sehingga berukuran lebih kecil untuk memudahkan pencernaan dan absorbsi oleh bayi prematur.
Presentasi kasus seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dengan diagnosis Dengue Hemorrhagic Fever Derajat I dan gizi baik namun underweight dan stunted. Pasien dirujuk dari RS Wonogiri dengan keluhan demam tinggi dan syok. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda kebocoran plasma dan hasil laboratorium menunjukkan trombositopenia dan hemokonsentrasi. Pasien diberi oksigen, cairan infus dan antibiotik serta pemantau
Pasien laki-laki berusia 8 bulan datang dengan keluhan diare selama 12 hari. Pemeriksaan menemukan status gizi kurang, tanda-tanda dehidrasi ringan, dan bakteri pada feses. Diagnosis kerja adalah diare akut virus dengan dehidrasi ringan sedang.
This document summarizes key information about cytomegalovirus (CMV) infection in kidney transplant recipients. CMV is the most important viral infection following solid organ transplantation and can cause significant disease. The risk of CMV infection and disease depends on the CMV status of the donor and recipient. Strategies to prevent CMV include prophylactic antiviral treatment based on risk factors. Preemptive treatment using viral monitoring is also used. Ganciclovir and valganciclovir are effective therapies for both prophylaxis and treatment of CMV infection and disease in transplant patients.
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayiDhiah Febri
Makalah ini membahas perkembangan peserta didik mulai dari masa prenatal hingga bayi. Masa prenatal dibagi menjadi 3 tahap yaitu tahap zigot, embrio, dan janin. Pada setiap tahap terjadi perkembangan organ dan sistem tubuh secara bertahap. Masa bayi juga dibagi menjadi masa neonatal dan post-neonatal. Makalah ini hanya membahas secara ringkas perkembangan pada masa prenatal dan bayi.
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Antibiotik adalah senyawa alami atau sintetik yang menghambat proses infeksi bakteri dengan mengganggu metabolisme, dinding sel, membran, atau sintesis protein bakteri. Ada beberapa golongan utama antibiotik seperti beta-laktam, kuionolon, dan tetrasiklin yang bekerja melalui mekanisme yang berbeda-beda.
Makalah ini membahas tentang golongan antibiotika dan anti jamur untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa. Dibahas tentang definisi antibiotika, prinsip penggunaannya, dan golongan utama antibiotika seperti penisilin, aminoglikosida, serta antibiotik spektrum luas dan anti Pseudomonas. Juga dibahas tentang definisi anti jamur dan golongannya.
Dokumen tersebut memberikan rekomendasi tentang pemberian antibiotika untuk pneumonia pada anak, meliputi berbagai faktor seperti usia anak, keparahan gejala, dan bakteri penyebab yang mungkin. Rekomendasi tersebut didasarkan pada pedoman dari berbagai lembaga kesehatan internasional.
Lamivudine adalah obat golongan NRTI yang bekerja dengan menghambat enzim reverse transcriptase untuk mencegah pertumbuhan HIV. Kombinasi lamivudine dan zidovudine dapat menghasilkan efek sinergis. Lamivudine dan zalsitibin tidak boleh diberikan bersamaan karena akan saling bersifat antagonis.
Resep tersebut mengandung 3 obat yaitu metronidazol, amoxan, dan ostelox untuk mengobati infeksi periodontitis. Analisis menunjukkan ketiga obat tersebut sesuai secara administrasi, farmaseutik, dan klinis untuk pengobatan pasien tanpa interaksi antar obat.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
1. 51. PANTERA Komposisi:
Setiap vial PANTERA mengandung Pantoprazole sodium setara dengan pantoprazole 40 mg
Indikasi
a. Ulkus duodenal
b. Ulkus gaster
c. Reflux esophagitis sedang dan berat
d. Pengobatan hipersekresi yang berhubungan dengan zollinger –Ellison syndrome atau kondisi neoplastic lain
Kontra Indikasi
Pantoprazole I.V. jangan digunakan untuk pasien yang hipersensitif terhadap produk ini.
Efek Samping
a. Darah dan sistem limfatik : sangat jarang : leukopenia, trombositopenia
b. Gangguan gastrointestinal
c. Umum : nyeri perut bagian atas, diare, konstipasi, flatulensi
d. Tidak umum : mual, muntah
e. Jarang : mulut kering
Dosis
a. Dosis rekomendasi
Ulkus duodenal, ulkus gaster, reflux esophagitis sedang dan berat.
Dosis rekomendasi untuk intravena adalah 1 vial (40 mg Pantoprazole) per hari. Pengelolaan jangka panjang untuk zollinger
– Ellison syndrome dan penyakit hipersekresi.Pasien sebaiknya memulai pengobatannya dengan dosis 80 mg Pantoprazole
I.V. sekali sehari.Setelah itu dosis dapat dinaikan atau diturunkan sesuai kebutuhan,denga menggunakan pengukuran sekresi
asam lambung sebagai panduan.
Dengan dosis di atas 80 mg sehari, dosis sebaiknya dibagi dan diberikan dua kali sehari.
Peningkatan sementara pada dosis diatas 160 mg Pantoprazole dapat dimungkinkan tapi tidak dapat diaplikasikan dalam
jangka panjang untuk pengendalian asam.Pada saat dibutuhkan pengendalian asam yang cepat, dosis awal 2 x 80 mg
Pantoprazole I.V. sudah cukup untuk mengendalikan penurunan tingkat rentang sekresi asam (< 10 mEq /h) selama satu jam
2. dikebanyakan pasien. Peningkatan sementara pengeluaran asam pada target range (>10 mEq / h) dalam satu jam
kebanyakan pasien. Peralihan dari oral ke I.V. dan dari I.V. kebentuk oral menghambat asam lambung sebaiknya
ditampilkan dalam cara untuk meyakinkan kelangsungan efek supresi sekresi asam.
b. Petunjuk penggunaan :
Pantoprazole I.V. tidak boleh dicamur dengan pelarut lain yang tidak tertulis dalam brosur ini. Selama terapi oral masih
memungkinkan, pengobatan pantoprazole 40 mg tidak diinjeksikan bila, tampak berkabut atau terjadi pengendapan obat
harus segera dibuang.Isi vial ini hanya untuk penggunaan tunggal. Cairan siap pakai disiapkan dengan cara menyuntikan 10
ml larutan fisiologik sodium chloride kedalam vial berisi substansi kering.Larutan bisa diberikan secara langsung atau bisa
diberikan setelah dicampur dengan 100 ml larutan fisiologik sodium chloride solution atau 5% glucose.
Setelah disiapkan larutan harus digunakan sebelum 8 jam pada penyimpanan suhu tidak lebih dari 25°.Dilihat dari
parameter mikrobiologisnya, produk harus digunakan segera.Obat sebaiknya diberikan secara intravena dalam 2 – 15
menit.Sisa obat ini harus dibuang.Isi dari vial ini digunaka satu kali.
52. AMOXICILLIN
Indikasi
Untuk infeksi yang disebabkan oleh strain-strain bakteri yang peka.
1. Infeksi kulit dengan jaringan lunak:
2. Stafilococcus bukan penghasil penisilinase, streptococcus, E. Coli.
3. Infeksi saluran pernafasan:
H. Influenzae, strepcoccus pneumoniae, stafilococcus bukan penghasil penisilinase, E.coli.
4. Infeksi saluran genitourinari:
E.coli, P.mirabilis dan streptococcus faecalis.
5. Gonorrhea:
N. gonorrhoeae(bukan penghasil penisilinase)
Kontra Indikas
Penderita hipersensitif atau mempunyai riwayat hipersensitif terhadap antibiotika β Lactam
(penisilin, sefalosporin)
3. Efek samping
a. Reaksi kepekaan seperti : erythema maculopapular rashes, urtikaria, serum sickness
b. Reaksi kepekaan yang serius dan fatal adalah anafilaksis terutama terjadi pada penderita hipersensitif terhadap penisilin.
c. Gangguan saluran pencernaan seperti :mual, muntah, diare.
d. Reaksi hematologi (biasanya bersifat reversibel).
Dosis
a. Dewasa dan anak-anak dengan berat badan >20 kg. 250mg-500mg tiap 8 jam
b. Anak-anak dengan berat badan <20 kg. : 20 mg- 40 mg/kg Bbsehari dalam dosis bagi tiap 8 jam
c. Untuk penderita dengan gangguan ginjal, perlu dilakukan pengurangan dosis.
d. Pada penderita yang menerima dialisa peritonial, dosis maksimum yang dianjurkan 500mg/hari.
e. Gonococcus uretritis : amoxicillin 3 g sebagai dosis tunggal.
f. Anak-anak lebih dari 8 kg sebaiknya diberikan sediaan sirup kering.
53. CENDO XITROL Komposisi
Tiap ml larutan mengandung:
Dexamethasone 1 mg
Neomycin Sulfate
Setara dengan Neomycin base 3,5 mg
Polymyxin B sulfate 10.000 Sl
Indikasi
Diindikasikan untuk kondisi inflamasi mata yang responsif terhadap steroid disertai infeksi baktery atau adanya reaksi infeksi
mata karena bakteri.
Inflamasi okuler pada palpeblar dan bulbar konjungtiva,kornea dan segmen anterior dari bola mata.
Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap satu atau lebih kandungan obat ini.
Epithelial herpes simplex keratitis (dendritic keratitis), vaksin, varisela, penyakit virus pada kornea dan konjungtiva, infeksi
mikrobakterium.
4. Efek Samping
Alergi, peningkatan tekanan intraokular dengan gejala glaukoma, pembentukan katarak subkapsular posterior, infeksi
sekunder.
Dosis awal
1 – 2 tetes setiap jam pada tiap hari dan 2 jam pada malam hari.Jika ada respon yang baik dikurangi 1 tetes setiap 4
jam.Untuk mengontrol gejala, dosis dikurangi 3 – 4 x sehari 1 tetes.
54. METRONIDAZOL Komposisi
Tiap tablet mengandung Metronidazol 500 mg
Indikasi
a. Urethritis dan vaginitis yang disebabkan trichomonas vaginalis
b. Amebiasis ( intestinal dan hepatic amebiasis )
c. Pencegahan infeksi anaerob paska operasi
d. Giardiasis yang disebabkan oleh Giardia lambliasis.
Efek Samping
a. Kadang – kadang timbul rasa mual, anoreksia, nyeri pada epigastrum.
b. Efek samping serius yang dilaporkan :convulsive seizure dan neuropati perifer.
c. Rasa tidak enak dimulut, furred tongue, mual, muntah,atau gangguan pada saluran cerna sering dilaporkan
d. Urtikaria,kemerahan pada kulit, pruritus, angiodema, dan anafilaksi yang jarang dilaporkan, pernah terjadi.
e. Mengantuk, pusing, sakit kepala, ataksia dan urine berwarna gelap ( karena metabolit metronidazol ) pernah dilaporkan
meskipun jarang
f. Lekopeni ringan yang reversibel pernah dilaporkan pada beberapa pasien.
Dosis
Dianjurkan diminum pada waktu makan atau sesudah makan
1. Amoebiasis :
a. Dewasa, intestinal amoebiasis : 750mg 3 kali sehari selama 5 - 10 hari
5. b. Dewasa, hepatic amoebiasis : 750 mg 3 kali sehari selama 5 – 10 hari
c. Anak : 35 – 50 mg/kg BB sehari dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari.
2. Trichomomiasis :
Untuk mencegah terinfeksi, suami atau istri dari penderita diberi dosis yang sama.
a. Dewasa : 2 g dalam dosis tunggal selama 1 hari atau dalam dosis terbagi 500 mg 2 x sehari atau 250 mg 3 kali sehari.
b. Anak : 15 mg/ kg BB sehari dalam dosis terbagi 3 selama 7 – 10 hari.
3. Giardiasis :
a. Dewasa : 250 mg -500 mg, 3 kali sehari selama 5 -7 hari atau 2 gram sehari dalam dosis tunggal selama 3 hari.
b. Anak : 5 mg/kg BB 3 kali sehari selama 5 – 7 hari.
4. Infeksi bakteri anaerobic :
untuk infeksi yang serius, metronidazol i.v diberikan pada awal pengobatan.
Dewasa :7,5 mg/kg BB setiap 6 jam ( ±500 mg untuk dewasa dengan berat badan 70 kg) maksimal 4 g sehari selama 7 – 10
hari.
55. AMPICILLIN Komposisi
Ampicillin 250 mg Tablet
Tiap tablet mengandung:
Ampicillin trihydrate setara dengan Ampicillin anhydrate 250 mg
Ampicillin 500 mg Tablet
Tiap tablet mengandung :
Ampicillin trihydrate setara dengan Ampicillin anhydrate 500 mg
Ampicillin Sirup Kering( setelah dicampur dengan air )
Tiap sendok @ 5 ml suspensi mengandung :
Ampicillin trihydrate setara dengan ampicillin anhydrate 125 mg
Indikasi
a. Infeksi yang disebabkan disebabkan oleh bakteri gram positif dan/atau gram negatif yang peka terhadap ampicillin.
b. Infeksi saluran pernapasan, bronkhipneumonia, otitis media
c. Infeksi saluran kemih seperti pielonefritis akut dan kronik,sistitis
d. Gonore yang tidak terkomplikasi
6. e. Infeksi alat kelamin wanita, pervis kecil seperti aborsiseptis, adniksitis, endometritis, parametritis, pelvic perinotinitis,
demam puerperal
f. Infeksi saluran pencernaan seperti shigellosis, salmonelosis.
Kontra Indikasi
a. Pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri penghasil enzimn penicilinase
b. Pada penderita penderita hipersensitif terhadap penicillin dan turunannya.
Efek Samping
a. Gastrointestinal : Glositis, stomatits, mual, muntah, dan diare pseudomembran colitis
b. Reaksi alergi seperti :urtikaria dan ruam kulit lainnya
c. Sistim hematopoietik dan limfotik : anemia,thrombochytopenia, eosinophyla, leucopenia dan agranulositosis
Dosis
Secara umum dapat digunakan dosis pemakaian Sbb :
a. Dewasa dan anak- anak dengan berat badan lebih dari 20 kg : 3- 4 kali 250 – 500 mg per hari
b. Anak-anak dengan berat badan kurang dari 20 kg : 50 -100 mg/kg BB per hari, dibagi dalam 4 dosis tiap 6 jam.
c. Dosis tinggi diberikan untuk infeksi yang lebih berat.
d. Diminum 1 jam sebelum makan.
56. DIAFORM DOSIS
Dewasa dan anak-anakk di atas 12 tahun: 21/2 tablet setiap setelah BAB 15 tablet dalam waktu 24 jam
Anak-anak 6-12 tahun: 11/2 tablet setiap setelah BAB maksimum 71/2 tablet dalam waktu 24 jam
INDIKASI
Untuk pengobatan sistomatik pada diare dimana tidak diketahui penyebabnya dengan jelas
KONTRA INDIKASI
Hipersensitif terhadap obat ini
Jangan diberikan pada penderita dimana konstipasi harus dihindari
Penderita obstruksi usus
EFEK SAMPING
Konstipasi yang bersifat sementara
7. 57. TERMOREX
PLUS (obat
Flu)
DOSIS
Anak berusia 6-12 tahun : 3 kali sehari 10 mL (2 sendok teh).
Anak berusia 2-5 tahun : 3 kali sehari 5 mL (1 sendok teh).
INDIKASI
Menghilangkan gejala flu yang disertai dengan demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan
bersin-bersin.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitif terhadap komponen obat ini.
Sensitif terhadap obat simpatomimetik lain.
Hipertensi berat.
Bersamaan dengan terapi yang menggunakan penghambat mono amin oksidase (MAOI).
Disfungsi hati berat.
EFEK SAMPING
Mengantuk, gangguan lambung-usus, insomnia (susah tidur), keresahan/kegelisahan, eksitasi,
gemetar, takhikardia, aritmia ventrikular, mulut kering, jantung berdebar cepat, sulit berkemih.
Kerusakan hati (pada dosis besar dan penggunaan jangka panjang).
58. HYDROCORTISONE
2,5%
Komposisi
Tiap gram krim mengandung hidrokortison asetat 25 mg
Indikasi
Menekan reaksi radang pada kulit yang bukan disebabkan infeksi seperti eksim dan alergi kulit seperti :dermatitis
atopik, dermatitis kontak, dermatitis alergik, pruritus anogenital, dan neuro dermatitis.
Kontra Indikasi
Penyakit karena virus atau tuberkulolis, akut rosasea, skabies, dermatitis perioral, tinea, pemakaian lama atau daerah
yang luas pada kehamilan.
Penderita hipersensitif.
8. Herpex simplex, vaccinia dan varicella; infeksi jamur.
Efek Samping
Rasa terbakar, gatal, kekeringan, atropi kulit, infeksi sekunder.
Dosis
Oleskan 2 – 3 kali sehari pada kulit yang sakit.
59. FORTEN
CAPTOPRIL Komposisi
Forten tablet 12,5 mg
Tiap tablet mengandung :
Captropil 12,5 mg
Forten tablet 25 mg
Tiap tablet mengandung :
Captropil 25 mg
Forten Tablet 50 mg
Tiap tablet mengandung :
Captropil 50 mg
Indikasi
Pengobatan hipertensi ringan sampai sedang.Pada hipertensi berat digunakan bila terapi standar tidak efektif atau tidak
dapat digunakan.
Pengobatan gagal jantung kongesti, digunakan bersama diuretik dan bila mungkin dengan digitalis.
Kontra Indikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap captropil atau penghambat ACE lainnya ( misalnya pasien mengaklami angiodema
saelama pengobatan dengan penghambat ACE lainnya).
Wanita hamil atau yang berpotensi hamil
Wanita menyusui
Gagal ginjal
Stenosis aortilk
9. Efek Samping
Proteinuria, peningkatan ureum darah dan kreatinin
Idiosinkratik, rashes, terutama pruritus
Neutropenia, anemia, trombositopenia.
Hipotensi
Dosis
Hipertensi ringan sampai sedang.
Dosis awal 12,5 mg, 2 kali sehari. Dosis pemeliharaan 25 mg 2 kali sehari, yang dapat ditingkatkan selang 2-4
minggu,hingga diperoleh respon yang memuaskan.Dosis 50 mg, 2 kali sehari.Diuretik tiazida dapat ditambahkan jika belum
diperoleh respon yang memuaskan.Dosis diuretik dapat ditingkatkan selang 1 – 2 minggu hingga diperoleh respon optimum
atau dosis maksimum dicapai.
Hipertensi berat
Dosis awal 12,5 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan bertahap menjadi maksimum 50 mg, 3 kali sehari.Captropil
harus digunakan bersama obat anti hipertensi dengan dilakukan penyesuain dosis.Dosis captopril jangan melebihi 150 mg
sehari.
Gagal jantung
Captropil digunakan bila terapi dengan diuretik tidak memadai untuk mengontrol gejala- gejala. Dosis awal 6,25 mg atau
12,5 mg dapat meminimalkan efek hipotensif sementara.Dosis pemeliharaan 25 mg, 2 – 3 kali sehari, dapat ditingkatkan
bertahap dengan selang paling sedikit 2 minggu.Dosis maksimum 150 mg sehari.
Usia lanjut
Dianjurkan penggunaan dosis awal yang rendah, mengingat kemungkinan menurunnya fungsi ginjal atau organ lain pada
penderita usia lanjut.
Anak – anak
Dosis awal 0,3 mg/kg berat badan sampai maksimum 6 mg/kg berat badan per hari dalam 2-3 dosis,tergantung respon.
10. 60. MYOBAT Komposisi :
tiap tablet salut selaput mengandung :
eperisone HCL 50 mg.
Khasiat :
MYOBAT mengandung eperisone HCL, yang merupakan suatu relaksan otot dan vasodilator yang berkaitan dengan cara
kerjanya pada susunan saraf pusat dan otot polos pembuluh darah.
Efek Samping :
hati dan ginjal : gangguan fungsi mungkin terjadi tapi jarang ditemukan. Fungsi hati dan ginjal sebaiknya dimonitor.
darah : kemungkinan jumlah eritrosit dan hemoglobin menjadi abnormal. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan darah.
kulit : ruam kulit.
psikuneurotik : jarang jditemukan gejala-gejala seperti tidak bisa tidur, sakit kepala, mengantuk, ketakuan, atau mati rasa
dan menggigil pada tungkai dan lengan.
pencernaan : mual dan muntah, anoreksia, mulut kering, konstipasi, diare, sakit perut.
saluran kencing : anuresis, inkontinensia nocturnal.
sistemik : lesu, pusing, rasa lelah.
lain lain : kemerahan pada muka dan berkeringat.
Indikasi :
untuk pengobatan simptomatik pada kondisi-kondisi yang berhubungan dengan spasme musculoskeletal.
Kontra indikasi :
penderita yang hipersensitif terhadap eperisonal HCL.
DOSIS :
dewasa :1 tablet ( 50mg) 3 kali sehari,minimum sesudah makan.
dosis harus di sesuaikan dengan usia pasien dan beratnya gejala.
11. 61. FOLOFAR PLUS Komposisi
Tiap kaplet mengandung;
dexchlorpheniramine maleate 2,0 mg
dexsamethasone micronized 0,5 mg
Efek samping
seperti halnya kortikosteroid lainya antara lain ganguan keseimbangan elektrolit,musculoskeletal oftalmik,metabolik dan
psikistrik,endokrin dan saluran pencernaan.
seperti halnya antihistamin lainya antara lain rasa ngantuk yang ringan,mulut,hidung dan tengorokan kering ,retensi
urinaria,gangguan gastrointestinal,sedasi,dizziness dan vertigo.
Indikasi
kasus alergi dimana diperlukan terapi dengan kortikosteroid
Kontra Indikasi
a. penderita yang hiperenssitif terhadap salah satu komponen obat-obat dengan struktur kimia yang serupa.
b. bayi yang baru lahir dan premature
c. penderita dengan infeksi jamur sistemik.
d. penderita yang sedang mengalami terapi penghambat monoamine oksidase
e. penderita tukak lambung aktif,herpes simplekx pada mata
Dosis
dewasa dan anak di atas 12 tahun;dosis awal 1 tablet setiap 4-6 jam sehari sesudah makan dan sebelum tidur.
62. DULCOLAX
BISACODYL 5 mg.
KOMPOSISI :
satu tablet mengandung bisacodyl.
EFEKSAMPING :
efeksamping yang paling umum dilaporkan selama pengobatan adalah nyeri perut dan diare.
INDIKASI :
digunakan untuk pasien yang menderita konstipasi.
12. untuk persiapan prosedur diagnostic, terapi sebelum dan sesudah operasi dan dalam kondisi untuk mempercepat defekasi,
dulkcolax harus digunakan dengan pengawasan medis.
KONTRA INDIKASI :
dulcolax dikontra indikasikan pada pasien ileus, obstruksi usus, yang harus mengalami pembedahan dibagian perut seperti
usus buntu, penyakit radang usus akut dan nyeri perut yang parah yang berhubungan dengan mual dan muntah dapat
menunjukkan kondisi yang parah.
dulcolax juga dikontra indikasikan pada dehidrasi yang parah dan pasien yang diketahui hipersensitif terhadap bisacodyl
atau komponen lain dari produk.
pada kasus tertentu yang sifatnya jarang yaitu kondisi dimana terdapat ketidak cocokan dengan zat tambahan yang
terkandung dalam produk obat tersebut ( lihat pada bagian peringatan dan perhatian) penggunaan produk dikontra
indikasikan.
DOSIS :
Tablet salut enteric
dewasa dan anak >10 tahun : 1-2 tablet salut enteric (5-10 mg)
anak umur 6 –10 tahun : satu tablet salut enteric (5mg)
tablet dianjurkan untuk diminum pada malam hari untuk mendapatkan buang air besar keesokan harinya. Tablet harus
ditelan dalam keadaan utuh dengan air secukupnya.
tablet salut tidak boleh diminum bersama –sama dengan produk yang dapat meningkatkan keasaman saluran pencernaan
bagian atas, seperti susu, antasida atau sediaan proton pump inhibitor, agar tidak melarutkan lapisan enteric sebelum
waktunya .
63. NOVAXICAM
PIROXICAM
KOMPOSISI :
Tiap kapsul mengandung :
-piroxicam : 20 mg
EFEK SAMPING :
-umumnya gangguan saluran cerna seperti stomatitis, anoreksia, epigastric, distress, mual, konstipasi, rasa tidaknyaman pada
abdomen, kembung, diare, nyeri perut.
-pernah dilaporkan terjadi pendarahan lambung, perforasi dan tukak lambung.
-efek samping lain :
13. -edema, pusing, sakit kepala, ruang kulit, pruritus, somnolence, penurunan hemoglobin dan hematokrit.
INDIKASI :
-untuk terapi simtomatik pada rematoid arthritis, osteorartristis, ankilosing, spondilitis, gangguan musculoskeletal akut dan gout
akut.
KONTRA INDIKASI :
-Penderita yang mempunyai riwayat tukak lambung atau pendarahan lambung.
-Hipersensitif terhadap piroksikam.
-penderita yang mengalami bronkopasma, polip hidung, angioedema atau urtikaria apa bila diberikan asetosal atau obat-obatan
antinflamasi non steroid yang lain.
DOSIS :
-Rematoidartritis, osteoarthritis dan ankilosin spondilitis: dosis awal 20 mg sebagai dosis tungga. Dosis pemeliharaan pada
umumnya 20 mg sehari atau jika diperlukan dapat diberikan 10-30 mg dalam dosis tunggal atau terbagi. Dosis lebih dari 20 mg
sehari meningkatkan efek samping gastrointestinal.
-gout akut, mula mula 40 mg sehari sebagai dosis tunggal , diikuti sampai 4-6 hari, berikutnya 40 mg sehari dosis tunggal atau
terbagi. Gangguan musculoskeletal akut, awal 40 mg sehari sebagai dosis tunggal atau terbagi selam 2 hari, selanjutnya 20 mg
sehari selama 7-14 hari.
14. 1. P
I
C
E
F
T
R
I
A
X
O
N
E
1. R
O
X
I
C
A
M
64. PIROXICAM 20 MG
KOMPOSISI :
Tiap kapsul mengandung piroxicam 20 mg.
EFEKSAMPING :
-peringatan – perhatian, interaksi obat, dan over dosis.
INDIKASI :
-Untuk terapi simtomatik pada rematoidartritis, osteoarthritis, ankilosing spondiliti, gangguan musculoskeletal akut dan gout akut.
KONTRA INDIKASI :
-Penderita yang mempunyai riwayat tukak lambung atau pendarahan lambunga. Hipersensitif terhadap tiroxicam.
-penderita yang mengalami bronkospasma, polip hidung dan angioederma atau urtikaria apabila diberikan asetosal atau obat obatan
anti inflamasi non steroid yang lain.
DOSIS :
-dewasa :
Rematoid arthritis, osteo arthritis dan ankilosing spondilitis : dosis awal 20 mg sebagai dosis tunggal. Dosis pemeliharaan pada
umummnya 20 mg sehari atau jika diperlukan dapat diberikan 10 mg-30 mgdalam dosis tunggal atau terbagi dosis lebih dari 20 mg
sehari meningkatkan efek samping gastrointestinal.
-gout akut, mula mula 40 mg sehari sebagai dosis tunggal, diikuti 4-6 hari berikutnya 40mg sehari dosis tunggal atau terbagi
gangguan musculoskeletal akut awal 40 mg sehari sebagai disis tunggal atau terbagi selama 2 hari, selanjutnya 20 mg sehari selama
7-14 hari.
2. C
E
F
T
R
I
A
X
O
N
65. CEFTRIAXONE
KOMPOSISI :
-tiap vial mengandung ceftriaxone disodium setara dengan cefriasone 1gram.
EFEK SAMPING :
-gastrointestinal : faeces encer /diare, mual, muntah, stomatitis, dan glositis.
-kulit : pruritas, urtikaria, dermatitis alergika, ederma, eksatem, eritema multiforma.
-hematologi : esinofilia, hematema / perdarahan, trombositopenia, leucopenia, granulositopenia dan anemia hemolitik.
Lain lain : sakit kepala, pusing, reaksi anafelaktik, nyeri di tempat suntik, ( I.M..) flebitis (I.V.)
INDIKASI :
15. E
3. C
E
F
T
R
I
A
X
O
N
E
-infeksi infeksi yang disebabkan oleh pathogen yang sensitive terhadap cefriasone, seperti : infeksi saluuran napas, infeksi THT,
infeksi saluran kemih, sepsis, meningitis, infeksi tulang, sendi dan jaringan lunak, infeksi intra abdominal, infeksi genital,
(termasuk gonore), profilaksis perioperatif, dan infeksi pada pasien dengan gangguan pertahanan tubuh.
KONTRA INDIKASI :
-hipersensitif terhadap sefalosporin.
-pada pasien yang hipersensitif terhadap penisilin, kemungkinan terjadinya alergi silang harus diperhitungkan.
DOSIS :
-dewasa dan anak > 12 tahun : 1-2 gram satu kali sehari.
Pada infeksi berat atau kasus berat yang disebabkan organism yang moderat sensitive, dosis dapat dinaikkan sampai 4 gram satu
kali sehari.
-bayi 14 hari : sekali sehari 20-50 mg/kg bb. Tidak boleh lebih dari 50 mg/kg bb.
-bayi 15 hari -12 tahun : sekali sehari 20- 80 mg/kg bb.
Anak anak dengan berat badan 50 kg atau lebih : dapat digunakan dosis dewasa. Dosis intravena 50 mg/kg bb. Atau lebih harus
diberikan melalui infuse paling sedikit 30 menit.
66. ASAM MEFENAMAT
KOMPOSISI :
Tiap kaplet mengandung :
-asam mefenamat………………500 mg
EFEK SAMPING :
-gangguan saaluran pencernaan seperti, mual,muntah, diare
-juga dapt menimbulkan rasa ngantuk, pusing, sakit kepala dan nervous
-dapat menimbulkan hipersensitif lain seperti asma, kelainan kulit.
-perdarahan lambung, agranolusitosis, hemolitik anemia.
INDIKASI :
Untuk nyeri ringan seperti nyeri otot, trauma, sakit gigi, sakit kepala.
16. KONTRA INDIKASI :
-hipersensitivitas, tukak lambung, atau radang saaluran cerna, gangguan fungsi ginjal dan penderita asma.
DOSIS :
Ana anak > 14 tahun dan dewasa: awal 500 mg kemudian dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam, diberikan sesudah makan, pemakaian
jangan lebih dari 1 minggu.
67. LIDOCAIN 2 %
KOMPOSISI :
-tiap ml mengandung lidocain HCL 120 mg
EFEK SAMPING :
-terhadap susunan saraf pusat (SSP) yang ditandai dengan timbulnya rasa ngantuk, disorientasi, “twitchimg” serta konvulasi.
-sistem kardiovasskuler (dosis besar); depresi myokard, hipotensi, cardiacarrest.
-reaksi hipersensivitas : idionsinkrasi /admonished tolerance.
INDIKASI :
-sebagai anastesi local.
DOSIS :
-Dosis bervariasi tergantung dari daerah yang dianastesi, jaringan vascular, bagian saraf yang akan di blok, toleransi per individu
dan cara menganastesi. Dosis lebih rendah diperlukan untuk memberikan efek anastesi.
68. CHLORAMPHENICO
L TETES TELINGA
KOMPOSISI :
Obat tetes telinga chloramphenicol mengandung chloramphenicol base 3 % didalam larutan tetes telinga.
EFEK SAMPING :
-iritasi local seperti gatal, rasa panas, dermatitis vascular dan makulo papuler.
INDIKASI :
-infeksi superficial pada telinga luar oleh bacteri gram positif atau gram negative yang peka terhadap chlorampenicol.
KONTRA INDIKASI :
-pasien yang hipersensitif terhadap komponen –komponen obat ini.
- perforasi membrane timpani.
17. DOSIS :
-teteskan 2-3 tetes kedalam liang telinga, dan di ulangi 3 kali sehari.
69. AMINOPHYLLINE KOMPOSISI :
Tiap tablet mengandung aminofillina 200 mg.
EFEK SAMPING :
-gastrointestinal, misalnya ; mual, muntah, diare.
-susunan saraf pusat, misalnya : sakit kepala, insomnia
-kardiovaskuler misalnya ; palpitasi,takikardi, arimia ventrikuler.
-pernapasan misalnya : tachypnea
-Rash, hiperglikemia
INDIKASI :
-Untuk meringankan dan mengatasi serangan asma bronchial.
KONTRA INDIKASI :
-hipersensitif terhadap aminofillina atau komponen obat.
-penderita tukak lambung, diabetes.
DOSIS :
Dewasa : 1 tablet 3 kali se hari
Anak anak 6-12 tahun : ½ tablet 3 kali sehari
Atau menurut petunjuk dokter.
70. HISTIGO
BETAHISTINE
MESILATE
KOMPOSISI :
Setiap kaplet mengandung betahistine mesilate 6 mg
EFEK SAMPING :
-gangguan gastrointestinal, sakit kepala, skinrash, dan pruritus pernah dilaporkan
INDIKASI :
-vertigo perifer, pusing yang berhubungan dengan gangguan keseimbangan yang terjadi pada gangguan sirkulasi darah atau
sindroma meniere, penyakit miniere.
18. KONTRA INDIKASI :
-penderita yang hipersensitif terhadap komponen obat.
-penderita ‘pheochromocytoma’.
DOSIS :
Dewasa : 1-2 kaplet 3 kali sehari.
71. PAPAVERINE KOMPOSISI :
Tiap kaplet mengandung papaverine HCL 40 mg
EFEK SAMPING :
-gangguan saluran pencernaan
-penderita yang hipersensitivitas terhadap papaverine
INDIKASI :
untuk terapi tambahan keadaan yang memerlikan relaksasi otot polos seperti :
-kolik saluran ureter
-kolik saluran empedu
-kolik saluran pencernaan
KONTRA INDIKASI :
-penderita dengan insufisiensi hati
-penderita yang hipersensitivitas terhadap papaverine
DOSIS :
-dewasa : 100-300 mg sehari di bagi dalam 3-5 dosis.
72. OKSITETRASIKLIN
A 1%
KOMPOSISI :
Tiap 1 gram mengandung :
-oksitetrasiklina 10 mg dalam basis salep mata steril yang sesuai.
EFEK SAMPING :
-dermatitis, bila terjadi efek samping atau idiosinkrasi, pengobatan dihentikan dan diberikan pengobatan yang sesuai.
INDIKASI :
-untuk pengobatan infeksi mata yang disebabkan oleh kuman yang peka terhadap oksitetrasiklina. Misalnya, blefaritis, kleritis,
iritis, dan kojungtivitis.
19. KONTRA INDIKASI :
-pada pasien yang hipersensitif terhadap tetrasiklina.
DOSIS :
-Dioleskan pada mata yang sakit 2 sampai 3 kali sehari, atau menurut petunjuk dokter.
73. BUFACYN KAPSUL KOMPOSISI :
Tiap kapsul :
BUFACYN 250 mengandung tetracycline HCL 250 mg
BUFACYN 500 mengandung tetracycline HCL 500 mg
EFEK SAMPING :
-reaksi kepekaan seperti : urtikaria, dermatitis eksfoliatif, erupsi morbiliformis.
-gangguan saluran pencernaan seperti : mual, muntah, diare, glositis.
-super infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan jamur yang resisten terhadap tetrasiklina.
IDNIKASI :
-infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang peka tetrasiklina.
-mycoplasma pneumonia.
-infeksi pada saluran pencernaan: vibrio cholera.
-infeksi pada kulit dan jaringan, seperti cellulutis, furuncles, pustular ance dan abses.
-infeksi sistemik, seperti infeksi2 gabungan, peritonitis, typus, brucellosis, dysentri, ricketsiosis dan trachoma.
Sebagai alternative pada infeksi saluran kemih, seperti gonorrhoae urethritis.
KONTRA INDIKASI :
-kepekaan terhadap tetrasiklina
-penderita gangguan ginjal.
DOSIS :
Dewasa : 250 mg -500 mg setiap 6 jam
Anak anak (diatas 8 tahun ) : 25 -50 mg/kg bb sehari, terbagi dalam 4 dosis, sebaiknya diberikan 1 jam sebelum makan atau 2 jam
sesudah makan
Atau menurut petunjuk dokter.
20. 74. GENOLON KOMPOSISI :
Tiap ggram genelon krim mengandung gentamycin sulfate setara dengan gentamycin 1 mg dan fluocinolone acetonide 0,25 mg
EFEK SAMPING :
-Fotosensitisasi, efek sistemik seperti supresi adrenal
-hipertrikosis ( pada penggunaan lama), hipopigmentasi, dermatitis kontak alergi dan lain lain.
-iritasi, pruritus, kulit menjadi kering, rasa terbakar.
-pada penggunaan lama dapat menyebabkan atrofi kulit daerah lesi
-maserasi.
INDIKASI :
-genolon krim merupakan kombinasi yang saling mendukung dan diindikasikan untuk pengobatan topical dermatosis antara lain :
atopic dermatosis, eksim, neurodermatitis, seborrhea dermatitis, contact dermatitis, gatal pada daerah anogenital, exfoliative
dermatitis.
KONTRA INDIKASI :
-pasien yang hipersensitif terhadap salah satu komponen dari zat aktif.
-infeksi bakteri primer
-inveksi virusdan jamur
-sensitisasi terhadap antibiotic amonoglikosida.
DOSIS :
-oleskan genolon krim secukupnya pada kulit yang terinfeksi, 3-4 kali sehari atau menurut anjuran dokter.
75. CANESTEN CREAM
3 G
Indikasi:
Dermatomikosis disebabkan oleh dermatofit, ragi, jamur dan fungi lain,
ptiriasis versikolor, eritrasma
Dosis: Oleskan 2-3 kali sehari
Kontra
Indikasi:
Hipersensitif terhadap klotrimazol
Efek Samping: Eritema, rasa tersengat, lepuh, kulit mengelupas, edema, gatal, urtikaria, rasa
21. terbakar dan iritasi pada kulit
76. DECONAL SIRUP
60 ML
Indikasi:
Meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin-
bersin dan batuk
Dosis:
Dewasa dan anak > 12 tahun : 3 sendok takar. Anak 6-12 tahun : 1½ sendok
takar. Diberikan 3-4 kali sehari
Kontra
Indikasi:
Pasien dengan gangguan jantung dan DM, gangguan fungsi hati berat
Efek
Samping:
Mengantuk, gangguan pencernaan, gangguan psikomotorik, takikardi, aritmia,
mulut kering, palpitasi, retensi urin. Penggunaan dosis besar dan jangka
panjang dapat menyebabkan kerusakan hati
77. DAKTARIN
CREAM 10 G
Indikasi:
Dermatofitosis, mikosis dan berbagai infeksi jamur, superinfeksi karena
bakteri gram positif
Dosis: Gunakan 2 kali sehari selama 2-6 minggu
Kontra
Indikasi:
Hipersensitif
Efek Samping: Iritasi, alergi
78. FLUTAMOL SIRUP
60 ML
Indikasi:
Gejala demam, sakit kepala, batuk tak berdahak, pilek, hidung tersumbat
yang menyertai flu
Dosis:
Dewasa dan anak > 12 tahun : 3-4 kali sehari 4 sendok takar. Anak 7-12
tahun : 3-4 kali sehari 2 sendok takar.
22. Kontra
Indikasi:
Gangguan hati dan ginjal, hipertensi, glaukoma, DM, gangguan jantung,
hipertiroid
Efek Samping: Mual, muntah, konstipasi
79. FLUDANE KAPSUL
Indikasi:
Pengobatan simptomatik flu seperti demam, sakit kepala, kongesti saluran
nafas dan bersin
Dosis: Dewasa : 3 kali sehari 1 kapsul.
Kontra
Indikasi:
Gangguan jantung, DM, disfungsi ginjal berat, hipertensi berat
Efek Samping:
Mengantuk,gangguan GI, gangguan psikomotor, takikardi, aritmia, mulut
kering, palpitasi, retensi urin
80. VERMOX 500 MG TABLET
Indikasi:
Trikuriasis, askariasis, enterobiasis, ankolostomiasis (A duodenale dan N
americanus)
Dosis: 1 tablet sebagai dosis tunggal
Efek Samping: Gangguan gastrointestinal
81. INSTO TETES MATA 7.5 ML
Indikasi:
Mengatasi kemerahan dan rasa perih pada mata yang disebabkan oleh iritasi
ringan karena debu, asap, angin, dan sesudah berenang
23. Dosis: 3-4 kali sehari 2-3 tetes pada setiap mata
Efek
Samping:
Mata terasa pedih, rasa terbakar dan reaksi hiperemia pada pemakaian yang
berlebihan
82. EFISOL LIQUID 10 ML
Indikasi:
Infeksi pada selaput lendir mulut (sariawan) dan rongga mulut dan nafas mulut bau
akibat infeksi tersebut
Dosis:
Larutan 10-20 tetes dicampur air segelas 2-4 kali sehari. Sariawan: Oleskan tanpa
diencerkan
83. ZEVITON KAPLET
Indikasi: Mengobati kekurangan vitamin B-kompleks, vitamin C dan zink
Dosis: Dewasa dan anak > 12 tahun : 1 kali sehari 1 kaplet
84. ZACOLDINE SIRUP 60 ML
Indikasi:
Meredakan gejala sakit kepala, hidung tersumbat, bersin-bersin, nyeri
tenggorokan, batuk produktif, dan demam yang menyertai influenza
Dosis: Dewasa dan anak > 12 tahun : 3 sendok takar tiap 4 jam. Anak 6-12 tahun : 2
24. sendok takar tiap 4 jam.
Efek
Samping:
Mengantuk; gangguan GI, palpitasi, mengantuk; kerusakan hati (dosis besar).
85. SANADRYL DMP SIRUP 60 ML
Indikasi: Batuk dan kongesti pada saluran napas dan tenggorokan
Dosis:
Dewasa : 3-4 kali sehari 2 sendok takar. Anak 6-12 tahun : 3-4 kali sehari 1
sendok takar.
Efek
Samping:
Mengantuk, pusing, gangguan koordinasi, sekresi saluran napas mengental,
mulut kering; kejang epileptiform (dosis besar)
86. NEURAXON 5000 KAPLET
Indikasi: Pengobatan defisiensi vit B1, B6, dan B12 (beri-beri, polineuritis).
Dosis: 1 kaplet/hari
87. NALGESTAN TABLET
Indikasi:
Vasokonstriksi dan antihistamin pada hidung tersumbat, selesma, bersin-bersin,
masuk angin, sinusitus, rinitis alergi, rinitis vasomotor
Dosis: 3-4 kali sehari 1 tablet
Kontra
Indikasi:
Hipertiroidisme, hipertensi, penyakit jantung, feokromositoma, glaukoma sudut
tertutup; mendapat terapi dengan MAOI; penyakit saluran nafas bawah; bayi
25. baru lahir atau prematur; lakktasi
Efek
Samping:
Gangguan GI, susah kencing, kelemahan otot, tremor, hipotensi, penglihatan
kabur, tinitus, mulut kering, dada terasa sesak; berkeringat, aus, anoreksia
88. DECONAL SIRUP 60 ML
Indikasi:
Meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin-
bersin dan batuk
Dosis:
Dewasa dan anak > 12 tahun : 3 sendok takar. Anak 6-12 tahun : 1½ sendok
takar. Diberikan 3-4 kali sehari
Kontra
Indikasi:
Pasien dengan gangguan jantung dan DM, gangguan fungsi hati berat
Efek
Samping:
Mengantuk, gangguan pencernaan, gangguan psikomotorik, takikardi, aritmia,
mulut kering, palpitasi, retensi urin. Penggunaan dosis besar dan jangka panjang
dapat menyebabkan kerusakan hati
89. DECOLGEN ANAK SIRUP 60 ML
Indikasi: Influenza dan infeksi saluran nafas atas lain
Dosis:
Anak 7-12 tahun : 1 sendok makan Anak 2-6 tahun : 1-2 sendok takar Bayi : ½
- 1 sendok takar. Diberikan 3-4 kali sehari
Kontra
Indikasi:
Hipertiroidisme, hipertensi, penyakit jantung; terapi MAOI; nefropati
Efek
Samping:
Mengantuk, pusing, mulut kering; kejang epileptiform (dosis besar); ruam
kulit
26. 90. DAKTARIN POWDER 20 G
Indikasi:
Dermatofitosis, mikosis dan berbagai infeksi jamur, superinfeksi karena
bakteri gram positif
Dosis: Gunakan 2 kali sehari selama 2-6 minggu
Kontra
Indikasi:
Hipersensitif
Efek Samping: Iritasi, alergi
91. DAKTARIN CREAM 10 G
Indikasi:
Dermatofitosis, mikosis dan berbagai infeksi jamur, superinfeksi karena
bakteri gram positif
Dosis: Gunakan 2 kali sehari selama 2-6 minggu
Kontra
Indikasi:
Hipersensitif
Efek Samping:
Iritasi, alergi
27. 92. MAGARD FA TABLET
Indikasi:
Mengurangi gejala akibat kelebihan asam lambung, seperti tukak lambung,
tukak duodenum, refluks esofagitis, esofagitis ulseratif, dispepsia, kondisi
hipersekresi patologis
Dosis:
Dewasa dan anak > 12 tahun : 1 tablet kunyah 2 kali/hari. Maksimal 2
tablet/hari
Kontra
Indikasi:
Insufisiensi ginjal
Efek
Samping:
Diare, konstipasi, mual, muntah, sakit kepala, pusing, gangguan irama jantung,
ruam kulit
93. KALPANAX K 5 GR CREAM
Indikasi: Pitiriasis versikolor, dermatofitosis, dan mikosis kulit lain
Dosis: Oleskan 2 atau 3 kali sehari
94. PARATUSIN TABLET 200'S
Indikasi: flu, demam, sakit kepala, pilek, bersin, batuk, pegal linu
Dosis: Dewasa : 3 kali sehari 1 tablet. Anak 6-12 tahun : 3-4 kali sehari ¼ - ½.
Kontra Indikasi: Hipertiroidisme, hipertensi, PJK, terapi dengan MAOI, nefropati
28. Efek Samping:
Mengantuk, pusing, mulut kering, ruam kulit, kejang epileptiform (dosis
tinggi)
95. ANAFEN SIRUP 60 ML
Komposisi: Ibuprofen 100 mg
Indikasi:
Menurunkan demam pada anak-anak, meringankan nyeri ringan sampai sedang.
KI tukak peptik berat, hipersensitif, penderita dengan gejala asma, rinitis atau
urtikaria, kehamilan trimester ketiga
Dosis:
Dewasa : 3-4 kali sehari 200 mg. Anak-anak : Dosis anjuran, 20 mg/kg BB/hari
dalam dosis bagi; 1 - 2 tahun : 3 - 4 kali sehari 50 mg (2,5 mL); 3 - 7 tahun : 3 -
4 kali sehari 100 mg (5 mL); 8 - 12 tahun : 3 - 4 kali sehari 200 mg (10 mL);
tidak dianjurkan untuk anak < 1 tahun; harus diminum sesudah makan
96. ANADEX KAPLET
Komposisi:
Paracetamol 500 mg, dextromethorphan HBr 15 mg, chlorpheniramine
maleate 1 mg, phenylpropanolamine HCl 15 mg
Indikasi: Flu, selesma, batuk, demam dan nyeri
Dosis: Dewasa : 3-4 kali sehari 1 kapsul
Kontra
Indikasi:
Hipertiroid, hipertensi, penyakit jantung koroner, MAOI, nefropati
Efek Samping:
Mengantuk, pusing, mulut kering, serangan seperti epilepsi (dosis tinggi),
ruam kulit
29. 97. ALBOTHYL KONSENTRATE 10 ML
Komposisi: Policresulen (Produk kondensasi dari metacresolsulfonic acid dan methanal)
Indikasi:
Hemostatik lokal. Pembersihan dan regenerasi jaringan pada luka bakar, luka,
proses inflamasi kronik, lesi dekubitus, ulkus kruris, kondiloma akuminata,
stomatis aftosa. Vaginosis bakterial, kandidiasis vaginal, trikomoniasis
Dosis:
Hemostasis lokal : Gunakan secara langsung. Luka bakar : Larutkan dengan
konsentrasi 1 : 3 sampai 1 : 8. Luka bakar yang luas : Gunakan hanya larutan
konsentrat saja atau lapisi daerah yang sakit dengan Albothyl gel atau lapisan
kasa.
Efek
Samping:
Kadang, rasa tidak enak ringan pada permulaan terapi yang akan hilang jika
terapi dihentikan
98. AKTA VOL SIRUP 85 ML
Komposisi:
Vitamin A 4000 iu, vitamin B1 2.5 mg, vitamin B2 2.5 mg, vitamin B6 0.75 mg,
nicotinamide 15 mg, panthenol 5 mg, vitamin C 60 mg, vitamin D200 iu, Fe 3.6
mg
Indikasi: Suplemen vitamin
Dosis:
Anak 1-3 tahun : 16 tetes/hari. Anak < 1 tahun : 12 tetes/hari.
30. 99. AFRIN SEMPROT HIDUNG 15 ML
Indikasi:
Pengobatan hidung tersumbat. Pengobatan dan pencegahan infeksi telinga
tengah. Pemeriksaan intranasal di klinik. Sebelum operasi
Dosis: Dewasa dan anak > 6 tahun : 2 kali sehari 2-3 semprot
Kontra
Indikasi:
Hipersensitif, hipertiroidisme, hipertensi, penyakit jantung, anak <6 tahun
Efek
Samping:
Rasa terbakar pada hidung/tenggorokan, iritasi lokal, mual, sakit kepala,
mukosa hidung kering. Kongesti nasal (penggunaan jangka lama). Apnu dan
kolaps tiba-tiba pada bayi
100. CTIFED PLUS EXPECTORANT (HIJAU) SIRUP 60 ML
Indikasi: Rinitis alergi, selesma, dan batuk yang disertai dahak
Dosis:
Dewasa dan anak >12 tahun : 5 mL Anak 6-12 tahun : 2.5 mL Anak 2-6 tahun :
1.25 mL Anak <2 tahun menurut anjuran dokter. Diberikan 3 kali sehari
Kontra
Indikasi:
Sensitif terhadap obat simpatomimetik lain (seperti efedrin, fenilpropanolamin,
fenilsfrin), hipertensi berat. Sedang mendapat terapi MAOI dalam 2 minggu
terakhir
Efek
Samping:
Mengantuk, gangguan GI, sakit kepala, insomnia, eksitasi, tremor, takikardi,
aritmia, mulut kering, palpitasi, kesulitan berkemih