SlideShare a Scribd company logo
Hyperphosphatemia in a 56-Year-Old Man
with Hypochondrial Pain
Tze Ping Loh,* Sharon Saw, and Sunil Kumar Sethi
Presentan : Diana Arwati
Pembimbing: MI.Diah pramudianti, dr.SpPK.Msc
PPDS PATOLOGI KLINIK
FK UNS RS.DR MOEWARDI SURAKARTA
KASUS
, causian,56 tahun
Riwayat :
Post reseksi Ca Colon dan kemoradioterapi
datang ke IGD dengan keluhan kehilangan
berat badan dan nyeri tumpul pada
hypokondrium kanan, buang air besar tidak
ada keluhan, tidak ikterik dan tidak merasakan
ada massa pada abdomen.
Parameter
Hematologi
Hasil Harga Normal
Hb 71(g/L) 126-169(g/L)
MCV 98(fL) 80.1-96.7(fL)
MCHC 320(g/L) 308-384(g/L)
Parameter
Kimia
Hasil Harga normal
Creatinin dbn
ALT dbn
AST dbn
Bilirubin dbn
Protein total 113(g/L) 65–82 (g/L)
Albumin 33(g/L) 38–48 (g/L)
Phosphat 4.84(mmol/L) 0.85-1.45(mmol/L)
Kalsium total 1.98(mmol/L) 2.15-2.55(mmol/L)
Corrected
Kalsium
2.20(mmol/L) 2.15-2.55(mmol/L)
Magnesium 0.76(mmol/L) 0.75-1.07(mmol/L)
• Index lipemik, bilirubin, hemolisis dalam batas
normal
• Riwayat pasien mendapat terapi hipertensi
Atenolol
Pertanyaan- pernyataan yang perlu
dipertimbangkan
1. Apa penyebab hiperfosfatemia?
2. Faktor apa yang mempengaruhi
pengukuran fosfat?
3. Bagaimana membedakan penyebab
fisiologis dan analitik pada peningkatan
phosfat ?
Diskusi
FOSFAT
• Adalah anion intrasel terbanyak, berupa molekul
organik dan anorganik
• Fungsi:
Mendorong ketersediaan struktur, signal seluler,kode
genetik, pertumbuhan sel
• Homeostasis nonpathologi fosfat berhubungan dengan
calsium
• Berada pada tulang, ginjal, gut, mempunyai respon
terhadap perubahan konsentrasi kalsium yang dimediasi
vit D, calsitonin dan hormon paratiroid
• Fosfat anorganik (< 1% total fosfat) dapat diukur
• Pengukuran fosfat anorganik :
ion fosfat + ammonium molybdate→
phosphomolybdate
complex, spectrofotometer, panjang
gelombang 340 nm
• Untuk mencegah interferen positif seperti
hemolisis, icterus,lipemik, phosphomolybdate
complex dikurangi menjadi molybdate
complex, diukur pada panjang gelombang 600-
700 nm
DISKUSI...
• Metode lain : Vanadate molybdate dan
metode enzimatik → jarang digunakan
• Metode vanadate molybdate, PH asam,
cenderung bias positip karena menghidrolisis
ester fosfat organik
• Metode enzimatik, PH netral, tidak
menghidrolisis ester fosfat organik
DISKUSI...
Penyebab
hiperfosfatemia
Penurunan
ekresi fosfat
pe↓ GFR (ARF dan
CRF) →penyebab
umum,
pe↑ reabsorbsi
tubuler,
hipoparatiroid, pseu
doparatiroid,
akromegali
Peningkatan
intake fosfat
Terapi fosfat
yang
berlebih
Peningkatan load
fosfat extrasel
Asidosis respiratorik dan
metabolik
Kelainan Sel lisis : TLS,
anemia hemolitik,
rhabdhomyolysis
DISKUSI...
Hiperfosfatemia
Akut
gejala seperti hipocalsemi:
parastesi, tetani, seizure, Ch
vostek/Trousseau sign, dan
instabilitas cardiovaskular
Kronik
kalsifikasi
dystropik, hyperparatyroid
sekunder,
osteitis fibrosa
kalsifikasi metastatik
Terapi:
•Terapi underlying→target utama
• Terapi jangka lama
Pseudohiperfosfatemia
• Adalah peningkatan palsu konsentrasi fosfat
karena kesalahan analitik atau praanalitik dalam
pengukuran fosfat
• Positip palsu:
- Sampel ikterik, lipemik, hemolisis
- Berdiri lama atau waktu pembekuan sampel
memanjang
-Terapi amphoterisin B pasien imunokompremise
- Kontaminasi heparin pada sampel dari kateter
hemodialisis
DISKUSI...
• Mekanisme positif palsu terapi Ampoterisin B:
1. Biodegradasi dari liposom (untuk transportasi
obat)→mempengaruhi light scater atau presipitasi
yang berpengaruh pada absorbansi
2. Hidrolisis pada fosfat organik pada fosfolipid
liposom
DISKUSI...
• Spurious Hiperfosfatemia
pasien dysprotenimea: Multiple myeloma,
Waldenström macroglobulinemia, dan
monoclonal gammopathy→ konsentrasi fosfat
tinggi, konsentrasi calsium typical atau rendah
dan gejala hiperfosfatemi negatif
• Spurious Hiperfosfatemia bisa disebabkan
kelainan analitik (interferensi paraprotein) atau
fisiologis(adanya fosfat binding protein)
• Dugaan interferensi paraprotein jika konsentrasi
total protein lebih tinggi dibanding konsentrasi
albumin
DISKUSI...
• Deproteinasi manual sampel dengan
presipitasi as trichloroasetat/ as
sulfosalisat, dialisis, wet ashing dengan
asam nitrat dan as perclorat, ultrafiltrasi
dan dilusi extrem memberikan
pengukuran fosfat lebih akurat
• Metode ezimatik dengan purin nukleoside
fosforilase digunakan sebagai uji alternatif
untuk paraprotein
DISKUSI...
• Penting dibedakan antara
pseudohiperfosfatemi sekunder karena
paraproteinemia supaya tidak terjadi
interfensi klinik yang tidak perlu dan
menentukan diagnosa utama
• Penggunaan dry film→membuang protein
sebelum analisis fosfat, mengurangi
kemungkinan kesalahan dysproteinemia
sebagai hiperfosfatemi
• Eleminasi pseudohiperfosfatemi harus
disertai pengukuran total protein
DISKUSI...
• Tidak semua pasien dysprotenemia
dengan konsentrasi serum fosfat tinggi
termasuk pseudohiperfosfatemi
• Komunikasi yg baik antara klinisi dan
laboratorium klinis diperlukan untuk
identifikasi kasus jarang dan kasus tak
terduga dari pseudohyperfosfatemi
DISKUSI...
Penyeleseian kasus
Gejala klinik dan
laboratorium awal
gagal menerangkan
konsentrasi fosfat
yang tinggi →
Pseudohiferfosfatemi
Tidak ada sebab praanalitik
→ diduga karena
interferensi analitilik,
Dipertimbangkan
Paraproteinemi karena
terdapat perbedaan total
protein dan albumin dan
penelitian lanjut terhadap
kemungkinan multiple
mieloma
Pengukuran fosfat awal
dengan Advia 2400,
dengan prinsip UV , 1-step
phosphomolybdate
Pengukuran fosfat lagi→diukur
dengan advia 2400 dan vitros
5600, langkah tambahan
, mengubah phosphomolybdate
complex → heteropolymolybdate
blue
Juga diperiksa
Total protein,I
IgA,IgG,Ig M
ultrafiltrasi
dengan 10K
Amicon Ultracel
Centrifugal
filter, disentifuse
1811g , 30
mnt(eppendoff
centrifuge)
Diukur lagi
fosfat, IgG,Total
protein
Hasil lab dikonsulkan
Penyeleseian kasus…
Penyeleseian kasus…
• Perbedaan hasil fosfat antara Advia 2400 dan Vitros
5600 jauh berkurang dengan deproteinasi dari sampel
• Kemampuan Vitros 5600 dalam pengukuran
konsentrasi fosfat pada sampel dysproteinemi lebih
mendekati deproteinemi state, karena efektifitas slide
reaksi multilayer
• Slide reaksi multilayer dengan BaSO4 spreading layer,
mampu memfiltrasi molekul besar seperti protein,
lipid dan Hb → membuang Ig G yang
menginterferensi pemeriksaan
• Berdasar SPE, parameter hematologi →
Diagnosa sementara adalah Multipel Mieloma dan
dilakukan terapi yang sesuai
Penyeleseian kasus…
Hal-hal yang perlu diingat
1.Hiperfosfatemi dapat disebabkan penurunan
ekresi fosfat, peningkatan intake fosfat,asidosis
respiratorik atau metabolik, lisis sel mayor
2. Pseudohiperfosfataemi adalah peningkatan
palsu konsentrasi fosfat karena sebab
praanalitik atau analitik
3.Deproteinasi kimia dan fisik dapat digunakan
untuk memisahkan protein yang
menginterfensi pengukuran fosfat
inorganik, penggunaan metode enzimatik sama
baiknya dengan deproteinasi fosfat
4. Komunikasi yg baik antara klinisi dan staff
laboratorium klinik merupakan kunci
identifikasi pseudohiperfosfatemi
TERIMAKASIH
SIMPULAN
1.Hiperfosfatemi dapat disebabkan penurunan
ekresi fosfat, peningkatan intake, peningkatan
load fosfat extrasel
2. Pseudohiperfosfataemi adalah peningkatan palsu
konsentrasi fosfat karena praanalitik atau analitik
3.Deproteinasi kimia dan fisik dapat digunakan
untuk memisahkan protein yang menginterfensi
pengukuran fosfat inorganik, penggunaan metode
enzimatik sama baiknya dengan deproteinasi
fosfat
4.Diperlukan komunikasi yang baik antara klinisi dan
staff laboratorium klinik dalam mengidentifikasi
pseudohiperfosfatemi

More Related Content

Similar to Hyperphosphatemia in a 56 year-old man with hypochondrial pain

Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptxPeran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
UDAYANA UNIVERSITY
 
Toksikologi klinik.ppt
Toksikologi klinik.pptToksikologi klinik.ppt
Toksikologi klinik.ppt
Fadhol Romdhoni
 
Kasus KAD (Ketoasidosis Diabetikum) Rizky.pptx
Kasus KAD (Ketoasidosis Diabetikum) Rizky.pptxKasus KAD (Ketoasidosis Diabetikum) Rizky.pptx
Kasus KAD (Ketoasidosis Diabetikum) Rizky.pptx
RizkyAmalia868439
 
Toksikologi klinik 2017
Toksikologi klinik 2017Toksikologi klinik 2017
Toksikologi klinik 2017
Fadhol Romdhoni
 
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptxTatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
liasaint
 
Kasmen Suta 23 Agustus 2022.pptx
Kasmen Suta 23 Agustus 2022.pptxKasmen Suta 23 Agustus 2022.pptx
Kasmen Suta 23 Agustus 2022.pptx
DeaSasmitaPralambari
 
Ti2
Ti2Ti2
Ti2
andreei
 
Diagnosis kegagalan terapi arv
Diagnosis kegagalan terapi arvDiagnosis kegagalan terapi arv
Diagnosis kegagalan terapi arv
Abdul Hakim
 
CASE STUDY SOFIA
CASE STUDY SOFIACASE STUDY SOFIA
CASE STUDY SOFIA
SofiaNofianti
 
Askep Hipoparatiroid
Askep HipoparatiroidAskep Hipoparatiroid
Askep Hipoparatiroid
Alvian P Windiramadhan
 
hiperkalemia dengan bradikardi
hiperkalemia dengan bradikardihiperkalemia dengan bradikardi
hiperkalemia dengan bradikardi
Andari Purwandari
 
Tibaru16
Tibaru16Tibaru16
Tibaru16andreei
 
Ti7
Ti7Ti7
Ti7
andreei
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
eric214073
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
retno915824
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
Ayu Rahayu
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
SirlyPutri1
 
CBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
CBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaCBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
CBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Sylvi15
 
Intensif Covid.pptx
Intensif Covid.pptxIntensif Covid.pptx
Intensif Covid.pptx
YusufAbdillah9
 
Nursing Assessment syndrom guilane bare.
Nursing Assessment syndrom guilane bare.Nursing Assessment syndrom guilane bare.
Nursing Assessment syndrom guilane bare.
LiedaShieOlied
 

Similar to Hyperphosphatemia in a 56 year-old man with hypochondrial pain (20)

Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptxPeran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
 
Toksikologi klinik.ppt
Toksikologi klinik.pptToksikologi klinik.ppt
Toksikologi klinik.ppt
 
Kasus KAD (Ketoasidosis Diabetikum) Rizky.pptx
Kasus KAD (Ketoasidosis Diabetikum) Rizky.pptxKasus KAD (Ketoasidosis Diabetikum) Rizky.pptx
Kasus KAD (Ketoasidosis Diabetikum) Rizky.pptx
 
Toksikologi klinik 2017
Toksikologi klinik 2017Toksikologi klinik 2017
Toksikologi klinik 2017
 
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptxTatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
 
Kasmen Suta 23 Agustus 2022.pptx
Kasmen Suta 23 Agustus 2022.pptxKasmen Suta 23 Agustus 2022.pptx
Kasmen Suta 23 Agustus 2022.pptx
 
Ti2
Ti2Ti2
Ti2
 
Diagnosis kegagalan terapi arv
Diagnosis kegagalan terapi arvDiagnosis kegagalan terapi arv
Diagnosis kegagalan terapi arv
 
CASE STUDY SOFIA
CASE STUDY SOFIACASE STUDY SOFIA
CASE STUDY SOFIA
 
Askep Hipoparatiroid
Askep HipoparatiroidAskep Hipoparatiroid
Askep Hipoparatiroid
 
hiperkalemia dengan bradikardi
hiperkalemia dengan bradikardihiperkalemia dengan bradikardi
hiperkalemia dengan bradikardi
 
Tibaru16
Tibaru16Tibaru16
Tibaru16
 
Ti7
Ti7Ti7
Ti7
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
CBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
CBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaCBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
CBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Intensif Covid.pptx
Intensif Covid.pptxIntensif Covid.pptx
Intensif Covid.pptx
 
Nursing Assessment syndrom guilane bare.
Nursing Assessment syndrom guilane bare.Nursing Assessment syndrom guilane bare.
Nursing Assessment syndrom guilane bare.
 

Hyperphosphatemia in a 56 year-old man with hypochondrial pain

  • 1. Hyperphosphatemia in a 56-Year-Old Man with Hypochondrial Pain Tze Ping Loh,* Sharon Saw, and Sunil Kumar Sethi Presentan : Diana Arwati Pembimbing: MI.Diah pramudianti, dr.SpPK.Msc PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNS RS.DR MOEWARDI SURAKARTA
  • 2. KASUS , causian,56 tahun Riwayat : Post reseksi Ca Colon dan kemoradioterapi datang ke IGD dengan keluhan kehilangan berat badan dan nyeri tumpul pada hypokondrium kanan, buang air besar tidak ada keluhan, tidak ikterik dan tidak merasakan ada massa pada abdomen.
  • 3. Parameter Hematologi Hasil Harga Normal Hb 71(g/L) 126-169(g/L) MCV 98(fL) 80.1-96.7(fL) MCHC 320(g/L) 308-384(g/L)
  • 4. Parameter Kimia Hasil Harga normal Creatinin dbn ALT dbn AST dbn Bilirubin dbn Protein total 113(g/L) 65–82 (g/L) Albumin 33(g/L) 38–48 (g/L) Phosphat 4.84(mmol/L) 0.85-1.45(mmol/L) Kalsium total 1.98(mmol/L) 2.15-2.55(mmol/L) Corrected Kalsium 2.20(mmol/L) 2.15-2.55(mmol/L) Magnesium 0.76(mmol/L) 0.75-1.07(mmol/L)
  • 5. • Index lipemik, bilirubin, hemolisis dalam batas normal • Riwayat pasien mendapat terapi hipertensi Atenolol
  • 6. Pertanyaan- pernyataan yang perlu dipertimbangkan 1. Apa penyebab hiperfosfatemia? 2. Faktor apa yang mempengaruhi pengukuran fosfat? 3. Bagaimana membedakan penyebab fisiologis dan analitik pada peningkatan phosfat ?
  • 7. Diskusi FOSFAT • Adalah anion intrasel terbanyak, berupa molekul organik dan anorganik • Fungsi: Mendorong ketersediaan struktur, signal seluler,kode genetik, pertumbuhan sel • Homeostasis nonpathologi fosfat berhubungan dengan calsium • Berada pada tulang, ginjal, gut, mempunyai respon terhadap perubahan konsentrasi kalsium yang dimediasi vit D, calsitonin dan hormon paratiroid • Fosfat anorganik (< 1% total fosfat) dapat diukur
  • 8. • Pengukuran fosfat anorganik : ion fosfat + ammonium molybdate→ phosphomolybdate complex, spectrofotometer, panjang gelombang 340 nm • Untuk mencegah interferen positif seperti hemolisis, icterus,lipemik, phosphomolybdate complex dikurangi menjadi molybdate complex, diukur pada panjang gelombang 600- 700 nm DISKUSI...
  • 9. • Metode lain : Vanadate molybdate dan metode enzimatik → jarang digunakan • Metode vanadate molybdate, PH asam, cenderung bias positip karena menghidrolisis ester fosfat organik • Metode enzimatik, PH netral, tidak menghidrolisis ester fosfat organik DISKUSI...
  • 10. Penyebab hiperfosfatemia Penurunan ekresi fosfat pe↓ GFR (ARF dan CRF) →penyebab umum, pe↑ reabsorbsi tubuler, hipoparatiroid, pseu doparatiroid, akromegali Peningkatan intake fosfat Terapi fosfat yang berlebih Peningkatan load fosfat extrasel Asidosis respiratorik dan metabolik Kelainan Sel lisis : TLS, anemia hemolitik, rhabdhomyolysis DISKUSI...
  • 11. Hiperfosfatemia Akut gejala seperti hipocalsemi: parastesi, tetani, seizure, Ch vostek/Trousseau sign, dan instabilitas cardiovaskular Kronik kalsifikasi dystropik, hyperparatyroid sekunder, osteitis fibrosa kalsifikasi metastatik Terapi: •Terapi underlying→target utama • Terapi jangka lama
  • 12. Pseudohiperfosfatemia • Adalah peningkatan palsu konsentrasi fosfat karena kesalahan analitik atau praanalitik dalam pengukuran fosfat • Positip palsu: - Sampel ikterik, lipemik, hemolisis - Berdiri lama atau waktu pembekuan sampel memanjang -Terapi amphoterisin B pasien imunokompremise - Kontaminasi heparin pada sampel dari kateter hemodialisis DISKUSI...
  • 13. • Mekanisme positif palsu terapi Ampoterisin B: 1. Biodegradasi dari liposom (untuk transportasi obat)→mempengaruhi light scater atau presipitasi yang berpengaruh pada absorbansi 2. Hidrolisis pada fosfat organik pada fosfolipid liposom DISKUSI...
  • 14. • Spurious Hiperfosfatemia pasien dysprotenimea: Multiple myeloma, Waldenström macroglobulinemia, dan monoclonal gammopathy→ konsentrasi fosfat tinggi, konsentrasi calsium typical atau rendah dan gejala hiperfosfatemi negatif • Spurious Hiperfosfatemia bisa disebabkan kelainan analitik (interferensi paraprotein) atau fisiologis(adanya fosfat binding protein) • Dugaan interferensi paraprotein jika konsentrasi total protein lebih tinggi dibanding konsentrasi albumin DISKUSI...
  • 15. • Deproteinasi manual sampel dengan presipitasi as trichloroasetat/ as sulfosalisat, dialisis, wet ashing dengan asam nitrat dan as perclorat, ultrafiltrasi dan dilusi extrem memberikan pengukuran fosfat lebih akurat • Metode ezimatik dengan purin nukleoside fosforilase digunakan sebagai uji alternatif untuk paraprotein DISKUSI...
  • 16. • Penting dibedakan antara pseudohiperfosfatemi sekunder karena paraproteinemia supaya tidak terjadi interfensi klinik yang tidak perlu dan menentukan diagnosa utama • Penggunaan dry film→membuang protein sebelum analisis fosfat, mengurangi kemungkinan kesalahan dysproteinemia sebagai hiperfosfatemi • Eleminasi pseudohiperfosfatemi harus disertai pengukuran total protein DISKUSI...
  • 17. • Tidak semua pasien dysprotenemia dengan konsentrasi serum fosfat tinggi termasuk pseudohiperfosfatemi • Komunikasi yg baik antara klinisi dan laboratorium klinis diperlukan untuk identifikasi kasus jarang dan kasus tak terduga dari pseudohyperfosfatemi DISKUSI...
  • 19. Gejala klinik dan laboratorium awal gagal menerangkan konsentrasi fosfat yang tinggi → Pseudohiferfosfatemi Tidak ada sebab praanalitik → diduga karena interferensi analitilik, Dipertimbangkan Paraproteinemi karena terdapat perbedaan total protein dan albumin dan penelitian lanjut terhadap kemungkinan multiple mieloma Pengukuran fosfat awal dengan Advia 2400, dengan prinsip UV , 1-step phosphomolybdate Pengukuran fosfat lagi→diukur dengan advia 2400 dan vitros 5600, langkah tambahan , mengubah phosphomolybdate complex → heteropolymolybdate blue Juga diperiksa Total protein,I IgA,IgG,Ig M ultrafiltrasi dengan 10K Amicon Ultracel Centrifugal filter, disentifuse 1811g , 30 mnt(eppendoff centrifuge) Diukur lagi fosfat, IgG,Total protein Hasil lab dikonsulkan
  • 22. • Perbedaan hasil fosfat antara Advia 2400 dan Vitros 5600 jauh berkurang dengan deproteinasi dari sampel • Kemampuan Vitros 5600 dalam pengukuran konsentrasi fosfat pada sampel dysproteinemi lebih mendekati deproteinemi state, karena efektifitas slide reaksi multilayer • Slide reaksi multilayer dengan BaSO4 spreading layer, mampu memfiltrasi molekul besar seperti protein, lipid dan Hb → membuang Ig G yang menginterferensi pemeriksaan • Berdasar SPE, parameter hematologi → Diagnosa sementara adalah Multipel Mieloma dan dilakukan terapi yang sesuai Penyeleseian kasus…
  • 23. Hal-hal yang perlu diingat 1.Hiperfosfatemi dapat disebabkan penurunan ekresi fosfat, peningkatan intake fosfat,asidosis respiratorik atau metabolik, lisis sel mayor 2. Pseudohiperfosfataemi adalah peningkatan palsu konsentrasi fosfat karena sebab praanalitik atau analitik 3.Deproteinasi kimia dan fisik dapat digunakan untuk memisahkan protein yang menginterfensi pengukuran fosfat inorganik, penggunaan metode enzimatik sama baiknya dengan deproteinasi fosfat 4. Komunikasi yg baik antara klinisi dan staff laboratorium klinik merupakan kunci identifikasi pseudohiperfosfatemi
  • 25. SIMPULAN 1.Hiperfosfatemi dapat disebabkan penurunan ekresi fosfat, peningkatan intake, peningkatan load fosfat extrasel 2. Pseudohiperfosfataemi adalah peningkatan palsu konsentrasi fosfat karena praanalitik atau analitik 3.Deproteinasi kimia dan fisik dapat digunakan untuk memisahkan protein yang menginterfensi pengukuran fosfat inorganik, penggunaan metode enzimatik sama baiknya dengan deproteinasi fosfat 4.Diperlukan komunikasi yang baik antara klinisi dan staff laboratorium klinik dalam mengidentifikasi pseudohiperfosfatemi

Editor's Notes

  1. 1.3. S hyperfosfatemidipikirkanmjdfisiologicalaktifpadapasien multiple myeloma dengandepresi 1.25 dihydroxyvitamin D
  2. Adalahpentinguntukmengidentifikasipseudohyperphosphatemiasekunderuntukparaproteinemiakarenatidakhanyamenghilangkanintervensiklinis yang tidakperlutapijugadapatmengungkapkan diagnosis amajor