SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
Download to read offline
MEMILIH TERAPI HORMONAL PADA
PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL
Syarief Thaufik Hidayat
Fertility Endocrinology Reproductive Division
Obstetric and Gynaecology Department
Medical Faculty University of Diponegoro
Semarang
Kelompok “PALM” merupakan kelainan struktur yang dapat dinilai dengan berbagai
teknik pencitraan dan atau pemeriksaan histopatologi
Kelompok COEIN merupakan kelainan non struktur yang tidak dapat dinilai dengan
teknik pencitraan atau histopatologi
Klasifikasi PUA
(FIGO)
PALM COEIN
A. Polip
B. Adenomiosis
C. Leiomioma
D. Malignancy
and hyperplasia
E. Coagulopathy
F. Ovulatory dysfunction
G. Endometrial
H. Iatrogenik
I. Not yet classified
Berdasarkan Penyebab PUA
FIGO NOMENCLATURE
Khasiat Biologik Berbagai Jenis Estrogen
FSH LH SHBG CBG Angiotensiogen
Estradiol (E2) 1 1 1 1 1
Estriol (E3) 0,3 0,1 - - -
Estron sulfat (E4) 0,9 0,9 0,9 0,7 1,5
Estrogen equin
konjugasi
1,1 1 3 1,5 5
Etinil estradiol 120 100 500 600 350
17 β- estradiol
Estrogen Ekuin Konjugasi ( EEK )
Esterified Estrogen
Estriol
Estropipete
Estradiol Valerate
Jenis Estrogen Alamiah
Estrogen
• Perdarahan akut yang banyak.
Indikasi
• Estrogen Ekuin Konjugasi (EEK)
Sediaan
• 2.5 mg per oral 4x1 dalam waktu
24 jam.
Dosis
Pemberian EEK dosis tinggi tersebut dapat disertai dengan
pemberian obat anti-emetik seperti promethazine 25 mg per
oral atau intra muskular setiap 4-6 jam sesuai dengan
kebutuhan.
Estrogen
Mekanisme kerja : belum jelas
Aktivitas tidak terkait langsung dengan endometrium.
Memicu vasospasme pembuluh kapiler dan mempengaruhi
kadar fibrinogen, faktor II,V, X, XII proses agregasi
trombosit dan permeabilitas pembuluh kapiler.
Pembentukan reseptor progesteron akan meningkat
sehingga diharapkan pengobatan selanjutnya dengan
menggunakan progestin akan lebih baik.
Efek samping : akibat efek estrogen yang berlebihan
seperti perdarahan uterus, mastodinia dan retensi cairan
ESTROGEN
ESTROGEN
Hipotensi Ortostatik atau hemoglobin < 10gr /dl atau perdarahan
aktif dan banyak
A. Rawat inap B. Rawat Jalan
C. Infus RL dan oksigen dan transfusi
darah jika Hb < 7,5 g /dl
D. EEK 2,5 mg, oral setiap 6 jam, ditambah
prometasin 25 mg oral atau injeksi setiap 4 – 6
jam. Asam traneksamat 3 x 1 gram diberikan
bersamaan dengan EEK
E. D&K jika perdarahan masih berlangsung dalam
12-24 jam
F. Setelah perdarahan akut berhenti, diberikan PKK
4x 1tab ( 4 hari ), 3x1 tab (3 hari), 2x1 tab ( 2hari),
dan 1x1 tab, 3 minggu dan 1 minggu bebas PKK.
PKK siklik selama 3 bulan . Dapat diberikan GnRH
agonis 3 siklik bersama PKK.
G. Jika terdapat kontra indikasi PKK dapat diberikan
progestin selama 14 hari. Ulangi 3 bulan.
H. USG transvaginal / transrektal, TSH, DPL,PT, aPTT
I . Tablet hematinik 1 x 1 tab
D. EEK 2,5 mg, oral setiap 6 jam, ditambah
prometasin 25 mg oral. Asam tranesamat
3x1 gram diberikan bersamaan dengan EEK
E. D&K jika perdarahan masih berlangsung
dalam 12-24 jam
F. Setelah perdarahan akut berhenti , diberikan
PKK 4x1 tab (4 hari) , 3x1 tab ( 3hari), 2x1tab
(2hari), dan 1x1 tab, 3 minggu dan 1 minggu
bebas PKK. PKK siklik selama 3 bulan.
G. Jika terdapat kontra indikasi PKK dapat
diberikan progestin selama 14 hari,
kemudian stop 14 hari . Ulangi 3 bulan
H. USG transvaginal / tansrektal, TSH, DPL, PT,
aPTT.
I. Tablet hematinik 1x1 tab
J. Bila terapi medikamentosa tidak berhasil atau ada kelainan organik, lakukan terapi pembenahan seperti
ablasi endometrium, miomektomi, polipektomi atau histerektomi
Common and serious adverse effects of estrogen treatment
Common adverse effects Serious adverse effects
Nausea Thromboembolism
Vomiting Stroke
Headaches Myocardial infarction
Abdominal cramps and bloating Breast cancer
Vaginal bleeding Endometrial cancer
Breast tenderness or swelling Endometrial hyperplasia
Weight fluctations Uterine fibroid enlargement
Fluid retention Gallbladder disease
Skin discoloration Cholestatic jaundice
Cervical secretion change Pancreatitis
Elevated blood pressure Porphyric aggravation
Mood change Asthma exacerbation
Vaginal candidiasis Depression
Glucose intolerance Dementia
Libido change Ovarian cancer
Contact lens intolerance Hypercalcemia
Vision change Anaphylaxis
Rash
Melasma/chloasma
Hair loss
Hirsutism
PKK ( Pil Kontrasepsi Kombinasi )
Perdarahan haid berkurang pada
penggunaan pil kontrasepsi kombinasi
akibat endometrium yang atrofi.
• 4 x 1 tablet selama 4 hari
• 3 x 1 tablet selama 3 hari
• 2 x 1 tablet selama 2 hari
• 1 x 1 tablet selama 3 minggu
• bebas pil selama 7 hari
• Dilanjutkan pemberian PKK paling tidak
selama 3 bulan.
Dosis yang
dianjurkan
pada saat
perdarahan
akut
PKK
Apabila pengobatannya ditujukan untuk
menghentikan haid, maka obat tersebut
dapat diberikan secara kontinyu, namun
dianjurkan setiap 3-4 bulan dapat dibuat
perdarahan lucut.
Efek samping dapat berupa perubahan
mood, sakit kepala, mual, retensi cairan,
payudara tegang, deep vein thrombosis,
stroke dan serangan jantung
B. Periksa Hormon Tiroid ,
USG TV atau SIS
C. Memerlukan Kontrasepsi
Ya
Tidak
D. Asam Traneksamat 3x1 g dan
asam mefenamat 3x500 mg
G. Kontra Indikasi PKK
E. Observasi Selama 3 Siklus
F. Respon Tidak Adekuat
Tidak
H. PKK 3 Siklus I. Progestin Selama 14 hari,
kemudia stop selam 14 hari.
Ulang selama 3 siklus>
Tawarkan LNG IUS
J. Respon Tidak Adekuat
K. USG Transvaginal
atau SIS
N. Normal atau abnormal dan tidak
bisa dilakukan terapi konservatif
O. Fungsi Reproduksi Komplit
Tidak
P. Catat Siklus Menstruasi
Monitor Hb
Ya
O. Pertimbangkan ablasi
endometrium atau histerektomi
K. Polip atau Mioma
Submukosum
L. Hiperplasia
Endometrium (tebal
endomtrium > 10
mm)
M. Adenomiosis
K. Pertimbangkan
reseksi dengan
histeroskopi
L. Perngambilan
Sampel
Endometrium
M. Pertimbangkan
MRI, Progrestin, LNG
IUS, leuprolide atau
histerektomi
A.Heavy Menstrual Bleeding
A. Perdarahan Ireguler
B. Periksa hormon tiroid. Bila terdapat amenore atau oligomenore lakukan
pemerikasaan prolaktin. Lakukan pap smear terutama bila terdapat
perdarahan pasca koitus
C. Umur > 35 tahun atau risiko tinggi
Kanker endometrium
D. Pertimbangkan Kelainan Sistemik
Tidak
C. Biopsi Endometrium,
USG TV
E. Tata laksana infertilitas
Ya
E. Ingin hamil ?
Ya
F. Kontra indikasi PKK
G. PKK Selama 3 Bulan
H. Progrestin selama 14 hari , kemudian
Stop selama 14 hari diulang selama 3 bulan
I. Perdarahan berkurang
Ya
Tidak
Tidak
J. Teruskan atau stop terapi hormonal sesuai
keinginan pasien
K. Pertimbangkan pemberian PKK atau progestin dosis tinggi. Pertimbangkan USG TV atau SIS untuk menyingkirkan
polip endometrium atau mioma uteri. Biopsi endometrium untuk menyingkirkan keganasan endometrium. Bila pengobatan
medikamentosa tidak berhasil pertimbangkan untuk melakukan ablasi endometrium, reseksi dengan histeroskopi atau histerektomi
Ya
A. PUA-O
B. Periksa hormon tiroid. Bila terdapat amenore atau oligomenore lakukan
pemerikasaan prolaktin. Lakukan pap smear terutama bila terdapat
perdarahan pasca koitus
C. Umur > 35 tahun atau risiko tinggi
Kanker endometrium
D. Pertimbangkan Kelainan Sistemik
Tidak
C. Biopsi Endometrium,
USG TV
E. Tata laksana infertilitas
Ya
E. Ingin hamil ?
Ya
F. Kontra indikasi PKK
G. PKK Selama 3 Bulan H. Progrestin selama 14 hari , kemudian
Stop selama 14 hari diulang selama 3 bulan
I. Perdarahan berkurang
Ya
Tidak
Tidak
J. Teruskan atau stop terapi hormonal
sesuai keinginan pasien
K. Pertimbangkan pemberian PKK atau progestin dosis tinggi. Pertimbangkan USG TV atau SIS untuk menyingkirkan
polip endometrium atau mioma uteri. Biopsi endometrium untuk menyingkirkan keganasan endometrium. Bila pengobatan
medikamentosa tidak berhasil pertimbangkan untuk melakukan ablasi endometrium, reseksi dengan histeroskopi atau histerektomi
Ya
O
V
U
L
A
T
O
R
Y
D
Y
S
F
U
N
C
T
I
O
N
B. Periksa Hormon Tiroid ,
USG TV atau SIS
C. Memerlukan Kontrasepsi
Ya
Tidak
D. Asam Traneksamat 3x1 g dan
asam mefenamat 3x500 mg
G. Kontra Indikasi PKK
E. Observasi Selama 3 Siklus
F. Respon Tidak Adekuat
Tidak
H. PKK 3 Siklus I. Progestin Selama 14 hari,
kemudian stop selama 14 hari.
Ulang selama 3 siklus.
Tawarkan LNG IUS
J. Respon Tidak Adekuat
K. USG Transvaginal
atau SIS
N. Normal atau abnormal dan tidak
bisa dilakukan terapi konservatif
O. Fungsi Reproduksi Komplit
Tidak
P. Catat Siklus Menstruasi
Monitor Hb
Ya
O. Pertimbangkan ablasi
endometrium atau histerektomi
K. Polip atau Mioma
Submukosum
L. Hiperplasia
Endometrium (tebal
endomtrium > 10
mm)
M. Adenomiosis
K. Pertimbangkan
reseksi dengan
histeroskopi
L. Perngambilan
Sampel
Endometrium
M. Pertimbangkan
MRI, Progrestin, LNG
IUS, leuprolide atau
histerektomi
A.PUA-E
E
N
D
O
M
E
T
R
I
A
L
A.Nyeri Pada Uterus
Ya
Tidak
B. Doksisiklin 2 x 100mg sehari , 10
sehari, pertimbangkan pengangkatan
AKDR
C. Penggunaan 4-6 bulan pertama D. Lanjutkan pemakaian AKDR
Jika perlu dapat ditambahkan AINS
Ya
Tidak
E. Berikan PKK untuk
satu siklus
D. Perdarahan abormal berlanjut
Setelah 6 bulan atau pasien ingin
diterapi
F. Jika perdarahan abnormal menetap, angkat AKDR. Pada
pasien berusia > 35 tahun lakukan biopsi endometrium
EFEK SAMPING AKDR
Medication Effect with concomitant OC
Anticonvulsants
Carbamazepine, phenytoin, phenobarbital,
Oxcarbazepine, primidone, felbamate, topiramatea
Phenytoin
Lamotrigine
Decreased OC efficacy due to increased hepatic metabolism
Increased phenytoin concentration due to decreased metabolism
Decreased lamotrigine concentration due to increased metabolism
Antibiotics
Rifampin
Griseofulvin
Penicillins, cepalosporins, macrolides,
metronidazole, sulfa, tetracyclinesb
Decreased OC efficacy due to increased hepatic metabolism
Decreased OC efficacy due to increased hepatic metabolism
Posible decreased OC efficacy due to increased intestinal transport and decreased
enterohepatic reabsorption
Corticosteroids Increased steroid concentration due to decreased metabolism
Cyclosporin Increased ciclosporin concentration due to decreased metabolism
Warfarin Decreased warfarin effect due to alteration in metabolism
Thyroid hormone Deceased levels of free thyroxine due to increased levels of thyroxine binding
globulin
Kontra Indikasi Kombinasi
Estrogen - Progesterone
Absolute contrainindications
Hypersensitivity *
Known/suspected pregnancy *
Smokers > 35 years old
≥ 15 cigarettes per day
Cerebrovascular or coronary artery disease
Thromboembolic disorders
Pulmonary embolism
Myocardial infarction
Deep venous thrombosis
Stroke
Thrombophlebitis
Known or suspected breast cancer *
Undiagnosed abnormal gynecologic bleeding *
Marked liver function impairement *
Relative contraindications
Hypertension
Migraine
Diabetes mellitus *
Epilepsy
Obstrctive jaundice in pregnancy
Gallbladder disease (possible acceleration)
Surgery with prolonged immobilization
Sickle cell disease
*Also contraindication for progestin-only products.
A. PUA-E
Algoritma PUA-E
C. 3 bulan pertama
penggunaan PKK
C. penggunaan pkk
dilanjutkan, catat
siklus haid
D. pasien tidak ingin melanjutkan
PKK, atau perdarahan menetap > 3
bulan
E. cek klamidia dan gonorrhea ( endometritis). tanyakan soal
kepatuhan. naikan dosis estrogen. jika berusia > 35 th, lakukan biopsi
endometrium
F. Perdarahan Menetap,lakukan TVS,SIS atau histeroskopi untuk
menyingkirkan kelainan saluran reproduksi
B. Perdarahan Sela
(Breakthrough Bleeding)
G.Setelah 3 bulan pertama
penggunaan PKK
H. Amenorea
I. Singkirkan
Kehamilan
J. Naikkan Dosis Estrogen atau
lanjutkan pil yang sama
Singkirkan
Kehamilan
EFEK SAMPING PKK
Efek Samping PKK dan Manajemennya
Adverse Effects Management
Estrogen excess
Nausea, breast tenderness, headaches, cyclic weight gain
due to fluid retention
Dysmenorrhea, menorrhagia, uterine fibroid growth
Estrogen deficiency
Vasomotor symptoms, nervousness, decreased libido
Early-cycle (days 1-9) breakthrough bleeding and spotting
Absence of withdrawal bleeding (amenorrhea)
Progestin excess
Increased appetite, weignt gain, bloating, constipation
Acne, oily skin, hirsutism
Depression, fatigue, irritability
Progestin deficiency
Dysmenorrhea, menorrhagia
Late-cycle (days 10-21) breaktrough bleeding and spotting
Decrease estrogen content in CHC
Consider progestin-only methods or IUD
Decrease estrogen content in CHC
Consider extended-cycle or continous regimen OC
Consider progestin-only methods or IUD
NSAIDs for dysmenorrhea
Increase estrogen content in CHC
Increase estrogen content in CHC
Exclude pregnancy
Increase estrogen content in CHC if menses is desired
Continue current CHC if amenorrhea acceptable
Decrease progestin content in CHC
Decrease progestin content in CHC
Choose less androgenic progestin in CHC
Decrease progestin content in CHC
Increase progestin content in CHC
Consider extended-cyde or continous regimen OC
Consider progestin-only methods or IUD
NSAIDs for dysmenorrhea
Increase progestin content in CHC
PROGESTERON
•menghambat penambahan reseptor estrogen
•mengaktifkan enzim 17-hidroksi steroid dehidrogenase
pada sel-sel endometrium
•memicu efek anti mitotik
Mekanisme
Pemberian : siklik maupun kontinyu.
Pemberian siklik diberikan selama 14 hari kemudian stop
selama 14 hari, begitu berulang-ulang tanpa
memperhatikan pola perdarahannya
A. PUA-O
B. Periksa hormon tiroid. Bila terdapat amenore atau oligomenore lakukan
pemerikasaan prolaktin. Lakukan pap smear terutama bila terdapat
perdarahan pasca koitus
C. Umur > 35 tahun atau risiko tinggi
Kanker endometrium
D. Pertimbangkan Kelainan Sistemik
Tidak
C. Biopsi Endometrium,
USG TV
E. Tata laksana infertilitas
Ya
E. Ingin hamil ?
Ya
F. Kontra indikasi PKK
G. PKK Selama 3 Bulan H. Progestin selama 14 hari , kemudian
Stop selama 14 hari diulang selama 3 bulan
I. Perdarahan berkurang
Ya
Tidak
Tidak
J. Teruskan atau stop terapi hormonal
sesuai keinginan pasien
K. Pertimbangkan pemberian PKK atau progestin dosis tinggi. Pertimbangkan USG TV atau SIS untuk menyingkirkan
polip endometrium atau mioma uteri. Biopsi endometrium untuk menyingkirkan keganasan endometrium. Bila pengobatan
medikamentosa tidak berhasil pertimbangkan untuk melakukan ablasi endometrium, reseksi dengan histeroskopi atau histerektomi
Ya
O
V
U
L
A
T
O
R
Y
D
Y
S
F
U
N
C
TI
O
N
Apabila pasien mengalami perdarahan pada saat
kunjungan, dosis progestin dapat dinaikkan setiap 2
hari hingga perdarahan berhenti.
Pemberian dilanjutkan untuk 14 hari dan kemudian
berhenti selama 14 hari, demikian selanjutnya
berganti-ganti.
Pemberian progestin secara kontinyu dapat dilakukan
apabila tujuannya untuk membuat amenorea.
Terdapat beberapa pilihan, yaitu :
•Pemberian progestin oral : MPA 10-20 mg per hari,
noretisteron asetat dengan dosis 2-3 x 5 mg, didrogesteron 2
x 5 mg atau nomegestrol asetat 1 x 5 mg selama 10 hari per
siklus
•Penggunaan LNG IUS
Efek samping : peningkatan berat badan, perdarahan
bercak, rasa begah, payudara tegang, sakit kepala,
jerawat dan timbul perasaan depresi.
Progestogen
Source :Stanczyk et al. All progestins are not created equal. Steroids, 2003
Retroprogesteron
Turunan
19-Nortestosteron
Norethisterone
Lynestrenol
Norethinodrel
Levonorgestrel
3-keto desogestrel
Norgestimate
Dienogest
Gestoden
Turunan 19-Nor-progesteron
Nomegestrol acetate
Promegestone
Trimegestone
Turunan
17-Hydroxy-progesteron
Chlormadinone acetate
Cyproterone acetate
Megestrol acetate
Medroxy-progesterone-acetate
Progesteron (Alami) Progestin (sintetik)
Klasifikasi Progestogen
Turunan
Spirolakton
Drospirenon
Activity of Progestin Agents
Generation Progestin Estrogenic Progestational Androgenic
First Norethindrone ++ ++ ++
Ethynodiol diacetate ++ +++ +
Norgestrel - +++ +++
Norethindrone acetate ++ ++ ++
Second Levonorgestrel - ++++ ++++
Third Norgestimate - ++ ++
Desogestrel +/- ++++ ++
Fourth Drospirenone - +/- -
Dienogest - +++ -
+/- indicates low to no activity.
- indicates no activity.
Progestin PR AR ER GR MR SHBG CBG
Progesterone 50 0 0 10 100 0 36
Dydrogesterone 75 0 - - - - -
Chlormadinone acetate 67 5 0 8 0 0 0
Cyproterone acetate 90 6 0 6 8 0 0
Medroxyprogesterone
acetate
115 5 0 29 160 0 0
Megestrol acetate 65 5 0 30 0 0 0
Nomegestrol 125 6 0 6 0 0 0
Promegestone (R5020) 100 0 0 5 53 0 0
Drospirenone 35 65 0 6 230 0 0
Norethisterone 75 15 0 0 0 16 0
Levonorgestrel 150 45 0 1 75 50 0
Norgestimate 15 0 0 1 0 0 0
3-Keto-desogestrel 150 20 0 14 0 15 0
Gestodene 90 85 0 27 290 40 0
Dienogest 5 10 0 1 0 0 0
Progesterone affinity to receptor and serum binding protein
Malignancy and hyperplasia
Ingin hamil ?
Tidak
Ya
Hiperplasia endometrium atipik
C. Histerektomi
D. D&K dan
Progestin (6 bulan)
atau
LNG-IUS
atau
Analog GnRH
E. Biopsi (akhir bulan ke-6)
HIPERPLASIA ENDOMETRIUM
COAGULOPATHY
Coagulopathy
Terapimultidisiplin
Asamtraneksamatdan
PKK atau LNG-IUS
Jika ada kontraindikasi
LNG-IUS atau Operasi
ANDROGEN
• Danazol adalah suatu sintetik isoxazol yang berasal dari turunan 17a-
etinil testosteron
• efek androgenik
• menekan produksi estradiol ovarium
• menekan reseptor estrogen di endometrium dan di luar endometrium.
• Pemberian dosis tinggi 200 mg atau lebih per hari dapat
dipergunakan untuk mengobati PUA.
• Efek samping : peningkatan berat badan, kulit berminyak, jerawat,
perubahan suara
GnRH agonis
• Obat ini bekerja dengan cara
mengurangi konsentrasi reseptor
GnRH pada hipofisis melalui
mekanisme down regulation
terhadap reseptor dan efek pasca
reseptor, yang akan mengakibatkan
hambatan pada penglepasan
hormon gonadotropin
• Membuat amenorea.
• Misal : Leuprolide acetate 3.75 mg intra muskular setiap 4 minggu,
namun pemberiannya dianjurkan tidak lebih dari 6 bulan.
• Pemberiannya melebihi 6 bulan, harus diberikan tambahan terapi
estrogen dan progestin dosis rendah (add back therapy).
• Efek samping: keluhan-keluhan mirip wanita menopause (misalkan
hot flushes, keringat yang bertambah, kekeringan vagina),
osteoporosis (terutama tulang-tulang trabekular apabila penggunaan
GnRH agonist lebih dari 6 bulan).
ADENOMIOSIS
LEIOMIOMA
Leiomioma
Ingin hamil ?
Tidak
Ya
C. Histeroskopi reseksi
C. Submukosum
D. Intramural / Subserosum
D. Penanganan medis
(lihat ke PUA-E/O)
D. Jika
gagal
D. Operasi
E. Penanganan medis (koreksi anemia)
E. Operasi
E. Tata laksana
ekspektatif
E. Miomektomi
E. Histerektomi
E. Konservatif: Embolisasi
arteri
?
Penanganan perdarahan akut dan banyak
Perdarahan intermiten dan kronik
Bleeding stop
• Ingin hamil → tatalaksana infertilitas → induksi ovulasi
• Tidak ingin hamil→ regulasi siklus haid
• Siklik : PKK atau progestin 16-25
• Non siklik: DMPA, LNG IUS, implan, GnRH agonis, Ablasi, Histerektomi
• Remaja perlu diperhatikan sampai berapa lama haid akan diregulasi
• Perimenopause perlu dilakukan pengaturan hingga masa menopause
dengan menggunakan pil KB dosis rendah
MATUR NUWUN

More Related Content

Similar to Clinical Utility of PALM-COEIN Classification for AUB 25 Juli 18.pptx.pdf

PPT amenorea.pptx
PPT amenorea.pptxPPT amenorea.pptx
PPT amenorea.pptxdufedufe
 
Journal Reading : Clomiphene citrate
Journal Reading : Clomiphene citrate Journal Reading : Clomiphene citrate
Journal Reading : Clomiphene citrate Isabella Menon
 
Portofolio perdarahan uterus disfungsional
Portofolio perdarahan uterus disfungsionalPortofolio perdarahan uterus disfungsional
Portofolio perdarahan uterus disfungsionalAditya Prabawa
 
Alat kontrasespsi kel iii new
Alat kontrasespsi kel iii newAlat kontrasespsi kel iii new
Alat kontrasespsi kel iii newWelly Andrei
 
Pedoman nasional pelayanan_kedokteran_di
Pedoman nasional pelayanan_kedokteran_diPedoman nasional pelayanan_kedokteran_di
Pedoman nasional pelayanan_kedokteran_diYanti Efendi
 
KB MODERN.pptx
KB MODERN.pptxKB MODERN.pptx
KB MODERN.pptxvenyAfre
 
Farmakologi sistem reproduksi
Farmakologi sistem reproduksiFarmakologi sistem reproduksi
Farmakologi sistem reproduksiFadhol Romdhoni
 
Sindroma anti phospholipid
Sindroma anti phospholipidSindroma anti phospholipid
Sindroma anti phospholipidSofie Krisnadi
 
farmakoterapi hiperkontraksi uterus
farmakoterapi hiperkontraksi uterusfarmakoterapi hiperkontraksi uterus
farmakoterapi hiperkontraksi uteruswitanurma
 
Kb hormonal nnn
Kb hormonal nnnKb hormonal nnn
Kb hormonal nnnrismap27
 
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptxMATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptxPROGNASAKREDITASIGM
 
Kasus Drugs related problem 2016
Kasus Drugs related problem 2016Kasus Drugs related problem 2016
Kasus Drugs related problem 2016Citra pharmacist
 

Similar to Clinical Utility of PALM-COEIN Classification for AUB 25 Juli 18.pptx.pdf (20)

Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
PPT amenorea.pptx
PPT amenorea.pptxPPT amenorea.pptx
PPT amenorea.pptx
 
HORMON PADA WANITA.pptx
HORMON PADA WANITA.pptxHORMON PADA WANITA.pptx
HORMON PADA WANITA.pptx
 
Prinsip Induksi Ovulasi
Prinsip Induksi OvulasiPrinsip Induksi Ovulasi
Prinsip Induksi Ovulasi
 
Journal Reading : Clomiphene citrate
Journal Reading : Clomiphene citrate Journal Reading : Clomiphene citrate
Journal Reading : Clomiphene citrate
 
Portofolio perdarahan uterus disfungsional
Portofolio perdarahan uterus disfungsionalPortofolio perdarahan uterus disfungsional
Portofolio perdarahan uterus disfungsional
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
 
Alat kontrasespsi kel iii new
Alat kontrasespsi kel iii newAlat kontrasespsi kel iii new
Alat kontrasespsi kel iii new
 
Pedoman nasional pelayanan_kedokteran_di
Pedoman nasional pelayanan_kedokteran_diPedoman nasional pelayanan_kedokteran_di
Pedoman nasional pelayanan_kedokteran_di
 
KB MODERN.pptx
KB MODERN.pptxKB MODERN.pptx
KB MODERN.pptx
 
Farmakologi sistem reproduksi
Farmakologi sistem reproduksiFarmakologi sistem reproduksi
Farmakologi sistem reproduksi
 
Sindroma anti phospholipid
Sindroma anti phospholipidSindroma anti phospholipid
Sindroma anti phospholipid
 
Implan
ImplanImplan
Implan
 
farmakoterapi hiperkontraksi uterus
farmakoterapi hiperkontraksi uterusfarmakoterapi hiperkontraksi uterus
farmakoterapi hiperkontraksi uterus
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Kb hormonal nnn
Kb hormonal nnnKb hormonal nnn
Kb hormonal nnn
 
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptxMATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
 
Kasus Drugs related problem 2016
Kasus Drugs related problem 2016Kasus Drugs related problem 2016
Kasus Drugs related problem 2016
 
Menopause
Menopause Menopause
Menopause
 

Recently uploaded

Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 

Recently uploaded (20)

Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 

Clinical Utility of PALM-COEIN Classification for AUB 25 Juli 18.pptx.pdf

  • 1. MEMILIH TERAPI HORMONAL PADA PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL Syarief Thaufik Hidayat Fertility Endocrinology Reproductive Division Obstetric and Gynaecology Department Medical Faculty University of Diponegoro Semarang
  • 2.
  • 3. Kelompok “PALM” merupakan kelainan struktur yang dapat dinilai dengan berbagai teknik pencitraan dan atau pemeriksaan histopatologi Kelompok COEIN merupakan kelainan non struktur yang tidak dapat dinilai dengan teknik pencitraan atau histopatologi Klasifikasi PUA (FIGO) PALM COEIN A. Polip B. Adenomiosis C. Leiomioma D. Malignancy and hyperplasia E. Coagulopathy F. Ovulatory dysfunction G. Endometrial H. Iatrogenik I. Not yet classified Berdasarkan Penyebab PUA
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9. Khasiat Biologik Berbagai Jenis Estrogen FSH LH SHBG CBG Angiotensiogen Estradiol (E2) 1 1 1 1 1 Estriol (E3) 0,3 0,1 - - - Estron sulfat (E4) 0,9 0,9 0,9 0,7 1,5 Estrogen equin konjugasi 1,1 1 3 1,5 5 Etinil estradiol 120 100 500 600 350
  • 10. 17 β- estradiol Estrogen Ekuin Konjugasi ( EEK ) Esterified Estrogen Estriol Estropipete Estradiol Valerate Jenis Estrogen Alamiah
  • 11.
  • 12. Estrogen • Perdarahan akut yang banyak. Indikasi • Estrogen Ekuin Konjugasi (EEK) Sediaan • 2.5 mg per oral 4x1 dalam waktu 24 jam. Dosis Pemberian EEK dosis tinggi tersebut dapat disertai dengan pemberian obat anti-emetik seperti promethazine 25 mg per oral atau intra muskular setiap 4-6 jam sesuai dengan kebutuhan.
  • 13. Estrogen Mekanisme kerja : belum jelas Aktivitas tidak terkait langsung dengan endometrium. Memicu vasospasme pembuluh kapiler dan mempengaruhi kadar fibrinogen, faktor II,V, X, XII proses agregasi trombosit dan permeabilitas pembuluh kapiler. Pembentukan reseptor progesteron akan meningkat sehingga diharapkan pengobatan selanjutnya dengan menggunakan progestin akan lebih baik. Efek samping : akibat efek estrogen yang berlebihan seperti perdarahan uterus, mastodinia dan retensi cairan
  • 15. Hipotensi Ortostatik atau hemoglobin < 10gr /dl atau perdarahan aktif dan banyak A. Rawat inap B. Rawat Jalan C. Infus RL dan oksigen dan transfusi darah jika Hb < 7,5 g /dl D. EEK 2,5 mg, oral setiap 6 jam, ditambah prometasin 25 mg oral atau injeksi setiap 4 – 6 jam. Asam traneksamat 3 x 1 gram diberikan bersamaan dengan EEK E. D&K jika perdarahan masih berlangsung dalam 12-24 jam F. Setelah perdarahan akut berhenti, diberikan PKK 4x 1tab ( 4 hari ), 3x1 tab (3 hari), 2x1 tab ( 2hari), dan 1x1 tab, 3 minggu dan 1 minggu bebas PKK. PKK siklik selama 3 bulan . Dapat diberikan GnRH agonis 3 siklik bersama PKK. G. Jika terdapat kontra indikasi PKK dapat diberikan progestin selama 14 hari. Ulangi 3 bulan. H. USG transvaginal / transrektal, TSH, DPL,PT, aPTT I . Tablet hematinik 1 x 1 tab D. EEK 2,5 mg, oral setiap 6 jam, ditambah prometasin 25 mg oral. Asam tranesamat 3x1 gram diberikan bersamaan dengan EEK E. D&K jika perdarahan masih berlangsung dalam 12-24 jam F. Setelah perdarahan akut berhenti , diberikan PKK 4x1 tab (4 hari) , 3x1 tab ( 3hari), 2x1tab (2hari), dan 1x1 tab, 3 minggu dan 1 minggu bebas PKK. PKK siklik selama 3 bulan. G. Jika terdapat kontra indikasi PKK dapat diberikan progestin selama 14 hari, kemudian stop 14 hari . Ulangi 3 bulan H. USG transvaginal / tansrektal, TSH, DPL, PT, aPTT. I. Tablet hematinik 1x1 tab J. Bila terapi medikamentosa tidak berhasil atau ada kelainan organik, lakukan terapi pembenahan seperti ablasi endometrium, miomektomi, polipektomi atau histerektomi
  • 16. Common and serious adverse effects of estrogen treatment Common adverse effects Serious adverse effects Nausea Thromboembolism Vomiting Stroke Headaches Myocardial infarction Abdominal cramps and bloating Breast cancer Vaginal bleeding Endometrial cancer Breast tenderness or swelling Endometrial hyperplasia Weight fluctations Uterine fibroid enlargement Fluid retention Gallbladder disease Skin discoloration Cholestatic jaundice Cervical secretion change Pancreatitis Elevated blood pressure Porphyric aggravation Mood change Asthma exacerbation Vaginal candidiasis Depression Glucose intolerance Dementia Libido change Ovarian cancer Contact lens intolerance Hypercalcemia Vision change Anaphylaxis Rash Melasma/chloasma Hair loss Hirsutism
  • 17. PKK ( Pil Kontrasepsi Kombinasi ) Perdarahan haid berkurang pada penggunaan pil kontrasepsi kombinasi akibat endometrium yang atrofi. • 4 x 1 tablet selama 4 hari • 3 x 1 tablet selama 3 hari • 2 x 1 tablet selama 2 hari • 1 x 1 tablet selama 3 minggu • bebas pil selama 7 hari • Dilanjutkan pemberian PKK paling tidak selama 3 bulan. Dosis yang dianjurkan pada saat perdarahan akut
  • 18. PKK Apabila pengobatannya ditujukan untuk menghentikan haid, maka obat tersebut dapat diberikan secara kontinyu, namun dianjurkan setiap 3-4 bulan dapat dibuat perdarahan lucut. Efek samping dapat berupa perubahan mood, sakit kepala, mual, retensi cairan, payudara tegang, deep vein thrombosis, stroke dan serangan jantung
  • 19. B. Periksa Hormon Tiroid , USG TV atau SIS C. Memerlukan Kontrasepsi Ya Tidak D. Asam Traneksamat 3x1 g dan asam mefenamat 3x500 mg G. Kontra Indikasi PKK E. Observasi Selama 3 Siklus F. Respon Tidak Adekuat Tidak H. PKK 3 Siklus I. Progestin Selama 14 hari, kemudia stop selam 14 hari. Ulang selama 3 siklus> Tawarkan LNG IUS J. Respon Tidak Adekuat K. USG Transvaginal atau SIS N. Normal atau abnormal dan tidak bisa dilakukan terapi konservatif O. Fungsi Reproduksi Komplit Tidak P. Catat Siklus Menstruasi Monitor Hb Ya O. Pertimbangkan ablasi endometrium atau histerektomi K. Polip atau Mioma Submukosum L. Hiperplasia Endometrium (tebal endomtrium > 10 mm) M. Adenomiosis K. Pertimbangkan reseksi dengan histeroskopi L. Perngambilan Sampel Endometrium M. Pertimbangkan MRI, Progrestin, LNG IUS, leuprolide atau histerektomi A.Heavy Menstrual Bleeding
  • 20. A. Perdarahan Ireguler B. Periksa hormon tiroid. Bila terdapat amenore atau oligomenore lakukan pemerikasaan prolaktin. Lakukan pap smear terutama bila terdapat perdarahan pasca koitus C. Umur > 35 tahun atau risiko tinggi Kanker endometrium D. Pertimbangkan Kelainan Sistemik Tidak C. Biopsi Endometrium, USG TV E. Tata laksana infertilitas Ya E. Ingin hamil ? Ya F. Kontra indikasi PKK G. PKK Selama 3 Bulan H. Progrestin selama 14 hari , kemudian Stop selama 14 hari diulang selama 3 bulan I. Perdarahan berkurang Ya Tidak Tidak J. Teruskan atau stop terapi hormonal sesuai keinginan pasien K. Pertimbangkan pemberian PKK atau progestin dosis tinggi. Pertimbangkan USG TV atau SIS untuk menyingkirkan polip endometrium atau mioma uteri. Biopsi endometrium untuk menyingkirkan keganasan endometrium. Bila pengobatan medikamentosa tidak berhasil pertimbangkan untuk melakukan ablasi endometrium, reseksi dengan histeroskopi atau histerektomi Ya
  • 21. A. PUA-O B. Periksa hormon tiroid. Bila terdapat amenore atau oligomenore lakukan pemerikasaan prolaktin. Lakukan pap smear terutama bila terdapat perdarahan pasca koitus C. Umur > 35 tahun atau risiko tinggi Kanker endometrium D. Pertimbangkan Kelainan Sistemik Tidak C. Biopsi Endometrium, USG TV E. Tata laksana infertilitas Ya E. Ingin hamil ? Ya F. Kontra indikasi PKK G. PKK Selama 3 Bulan H. Progrestin selama 14 hari , kemudian Stop selama 14 hari diulang selama 3 bulan I. Perdarahan berkurang Ya Tidak Tidak J. Teruskan atau stop terapi hormonal sesuai keinginan pasien K. Pertimbangkan pemberian PKK atau progestin dosis tinggi. Pertimbangkan USG TV atau SIS untuk menyingkirkan polip endometrium atau mioma uteri. Biopsi endometrium untuk menyingkirkan keganasan endometrium. Bila pengobatan medikamentosa tidak berhasil pertimbangkan untuk melakukan ablasi endometrium, reseksi dengan histeroskopi atau histerektomi Ya O V U L A T O R Y D Y S F U N C T I O N
  • 22. B. Periksa Hormon Tiroid , USG TV atau SIS C. Memerlukan Kontrasepsi Ya Tidak D. Asam Traneksamat 3x1 g dan asam mefenamat 3x500 mg G. Kontra Indikasi PKK E. Observasi Selama 3 Siklus F. Respon Tidak Adekuat Tidak H. PKK 3 Siklus I. Progestin Selama 14 hari, kemudian stop selama 14 hari. Ulang selama 3 siklus. Tawarkan LNG IUS J. Respon Tidak Adekuat K. USG Transvaginal atau SIS N. Normal atau abnormal dan tidak bisa dilakukan terapi konservatif O. Fungsi Reproduksi Komplit Tidak P. Catat Siklus Menstruasi Monitor Hb Ya O. Pertimbangkan ablasi endometrium atau histerektomi K. Polip atau Mioma Submukosum L. Hiperplasia Endometrium (tebal endomtrium > 10 mm) M. Adenomiosis K. Pertimbangkan reseksi dengan histeroskopi L. Perngambilan Sampel Endometrium M. Pertimbangkan MRI, Progrestin, LNG IUS, leuprolide atau histerektomi A.PUA-E E N D O M E T R I A L
  • 23. A.Nyeri Pada Uterus Ya Tidak B. Doksisiklin 2 x 100mg sehari , 10 sehari, pertimbangkan pengangkatan AKDR C. Penggunaan 4-6 bulan pertama D. Lanjutkan pemakaian AKDR Jika perlu dapat ditambahkan AINS Ya Tidak E. Berikan PKK untuk satu siklus D. Perdarahan abormal berlanjut Setelah 6 bulan atau pasien ingin diterapi F. Jika perdarahan abnormal menetap, angkat AKDR. Pada pasien berusia > 35 tahun lakukan biopsi endometrium EFEK SAMPING AKDR
  • 24.
  • 25. Medication Effect with concomitant OC Anticonvulsants Carbamazepine, phenytoin, phenobarbital, Oxcarbazepine, primidone, felbamate, topiramatea Phenytoin Lamotrigine Decreased OC efficacy due to increased hepatic metabolism Increased phenytoin concentration due to decreased metabolism Decreased lamotrigine concentration due to increased metabolism Antibiotics Rifampin Griseofulvin Penicillins, cepalosporins, macrolides, metronidazole, sulfa, tetracyclinesb Decreased OC efficacy due to increased hepatic metabolism Decreased OC efficacy due to increased hepatic metabolism Posible decreased OC efficacy due to increased intestinal transport and decreased enterohepatic reabsorption Corticosteroids Increased steroid concentration due to decreased metabolism Cyclosporin Increased ciclosporin concentration due to decreased metabolism Warfarin Decreased warfarin effect due to alteration in metabolism Thyroid hormone Deceased levels of free thyroxine due to increased levels of thyroxine binding globulin
  • 26. Kontra Indikasi Kombinasi Estrogen - Progesterone Absolute contrainindications Hypersensitivity * Known/suspected pregnancy * Smokers > 35 years old ≥ 15 cigarettes per day Cerebrovascular or coronary artery disease Thromboembolic disorders Pulmonary embolism Myocardial infarction Deep venous thrombosis Stroke Thrombophlebitis Known or suspected breast cancer * Undiagnosed abnormal gynecologic bleeding * Marked liver function impairement * Relative contraindications Hypertension Migraine Diabetes mellitus * Epilepsy Obstrctive jaundice in pregnancy Gallbladder disease (possible acceleration) Surgery with prolonged immobilization Sickle cell disease *Also contraindication for progestin-only products.
  • 27. A. PUA-E Algoritma PUA-E C. 3 bulan pertama penggunaan PKK C. penggunaan pkk dilanjutkan, catat siklus haid D. pasien tidak ingin melanjutkan PKK, atau perdarahan menetap > 3 bulan E. cek klamidia dan gonorrhea ( endometritis). tanyakan soal kepatuhan. naikan dosis estrogen. jika berusia > 35 th, lakukan biopsi endometrium F. Perdarahan Menetap,lakukan TVS,SIS atau histeroskopi untuk menyingkirkan kelainan saluran reproduksi B. Perdarahan Sela (Breakthrough Bleeding) G.Setelah 3 bulan pertama penggunaan PKK H. Amenorea I. Singkirkan Kehamilan J. Naikkan Dosis Estrogen atau lanjutkan pil yang sama Singkirkan Kehamilan EFEK SAMPING PKK
  • 28. Efek Samping PKK dan Manajemennya Adverse Effects Management Estrogen excess Nausea, breast tenderness, headaches, cyclic weight gain due to fluid retention Dysmenorrhea, menorrhagia, uterine fibroid growth Estrogen deficiency Vasomotor symptoms, nervousness, decreased libido Early-cycle (days 1-9) breakthrough bleeding and spotting Absence of withdrawal bleeding (amenorrhea) Progestin excess Increased appetite, weignt gain, bloating, constipation Acne, oily skin, hirsutism Depression, fatigue, irritability Progestin deficiency Dysmenorrhea, menorrhagia Late-cycle (days 10-21) breaktrough bleeding and spotting Decrease estrogen content in CHC Consider progestin-only methods or IUD Decrease estrogen content in CHC Consider extended-cycle or continous regimen OC Consider progestin-only methods or IUD NSAIDs for dysmenorrhea Increase estrogen content in CHC Increase estrogen content in CHC Exclude pregnancy Increase estrogen content in CHC if menses is desired Continue current CHC if amenorrhea acceptable Decrease progestin content in CHC Decrease progestin content in CHC Choose less androgenic progestin in CHC Decrease progestin content in CHC Increase progestin content in CHC Consider extended-cyde or continous regimen OC Consider progestin-only methods or IUD NSAIDs for dysmenorrhea Increase progestin content in CHC
  • 29. PROGESTERON •menghambat penambahan reseptor estrogen •mengaktifkan enzim 17-hidroksi steroid dehidrogenase pada sel-sel endometrium •memicu efek anti mitotik Mekanisme Pemberian : siklik maupun kontinyu. Pemberian siklik diberikan selama 14 hari kemudian stop selama 14 hari, begitu berulang-ulang tanpa memperhatikan pola perdarahannya
  • 30. A. PUA-O B. Periksa hormon tiroid. Bila terdapat amenore atau oligomenore lakukan pemerikasaan prolaktin. Lakukan pap smear terutama bila terdapat perdarahan pasca koitus C. Umur > 35 tahun atau risiko tinggi Kanker endometrium D. Pertimbangkan Kelainan Sistemik Tidak C. Biopsi Endometrium, USG TV E. Tata laksana infertilitas Ya E. Ingin hamil ? Ya F. Kontra indikasi PKK G. PKK Selama 3 Bulan H. Progestin selama 14 hari , kemudian Stop selama 14 hari diulang selama 3 bulan I. Perdarahan berkurang Ya Tidak Tidak J. Teruskan atau stop terapi hormonal sesuai keinginan pasien K. Pertimbangkan pemberian PKK atau progestin dosis tinggi. Pertimbangkan USG TV atau SIS untuk menyingkirkan polip endometrium atau mioma uteri. Biopsi endometrium untuk menyingkirkan keganasan endometrium. Bila pengobatan medikamentosa tidak berhasil pertimbangkan untuk melakukan ablasi endometrium, reseksi dengan histeroskopi atau histerektomi Ya O V U L A T O R Y D Y S F U N C TI O N
  • 31. Apabila pasien mengalami perdarahan pada saat kunjungan, dosis progestin dapat dinaikkan setiap 2 hari hingga perdarahan berhenti. Pemberian dilanjutkan untuk 14 hari dan kemudian berhenti selama 14 hari, demikian selanjutnya berganti-ganti. Pemberian progestin secara kontinyu dapat dilakukan apabila tujuannya untuk membuat amenorea. Terdapat beberapa pilihan, yaitu : •Pemberian progestin oral : MPA 10-20 mg per hari, noretisteron asetat dengan dosis 2-3 x 5 mg, didrogesteron 2 x 5 mg atau nomegestrol asetat 1 x 5 mg selama 10 hari per siklus •Penggunaan LNG IUS Efek samping : peningkatan berat badan, perdarahan bercak, rasa begah, payudara tegang, sakit kepala, jerawat dan timbul perasaan depresi.
  • 32. Progestogen Source :Stanczyk et al. All progestins are not created equal. Steroids, 2003 Retroprogesteron Turunan 19-Nortestosteron Norethisterone Lynestrenol Norethinodrel Levonorgestrel 3-keto desogestrel Norgestimate Dienogest Gestoden Turunan 19-Nor-progesteron Nomegestrol acetate Promegestone Trimegestone Turunan 17-Hydroxy-progesteron Chlormadinone acetate Cyproterone acetate Megestrol acetate Medroxy-progesterone-acetate Progesteron (Alami) Progestin (sintetik) Klasifikasi Progestogen Turunan Spirolakton Drospirenon
  • 33. Activity of Progestin Agents Generation Progestin Estrogenic Progestational Androgenic First Norethindrone ++ ++ ++ Ethynodiol diacetate ++ +++ + Norgestrel - +++ +++ Norethindrone acetate ++ ++ ++ Second Levonorgestrel - ++++ ++++ Third Norgestimate - ++ ++ Desogestrel +/- ++++ ++ Fourth Drospirenone - +/- - Dienogest - +++ - +/- indicates low to no activity. - indicates no activity.
  • 34. Progestin PR AR ER GR MR SHBG CBG Progesterone 50 0 0 10 100 0 36 Dydrogesterone 75 0 - - - - - Chlormadinone acetate 67 5 0 8 0 0 0 Cyproterone acetate 90 6 0 6 8 0 0 Medroxyprogesterone acetate 115 5 0 29 160 0 0 Megestrol acetate 65 5 0 30 0 0 0 Nomegestrol 125 6 0 6 0 0 0 Promegestone (R5020) 100 0 0 5 53 0 0 Drospirenone 35 65 0 6 230 0 0 Norethisterone 75 15 0 0 0 16 0 Levonorgestrel 150 45 0 1 75 50 0 Norgestimate 15 0 0 1 0 0 0 3-Keto-desogestrel 150 20 0 14 0 15 0 Gestodene 90 85 0 27 290 40 0 Dienogest 5 10 0 1 0 0 0 Progesterone affinity to receptor and serum binding protein
  • 35. Malignancy and hyperplasia Ingin hamil ? Tidak Ya Hiperplasia endometrium atipik C. Histerektomi D. D&K dan Progestin (6 bulan) atau LNG-IUS atau Analog GnRH E. Biopsi (akhir bulan ke-6) HIPERPLASIA ENDOMETRIUM
  • 37. ANDROGEN • Danazol adalah suatu sintetik isoxazol yang berasal dari turunan 17a- etinil testosteron • efek androgenik • menekan produksi estradiol ovarium • menekan reseptor estrogen di endometrium dan di luar endometrium. • Pemberian dosis tinggi 200 mg atau lebih per hari dapat dipergunakan untuk mengobati PUA. • Efek samping : peningkatan berat badan, kulit berminyak, jerawat, perubahan suara
  • 38. GnRH agonis • Obat ini bekerja dengan cara mengurangi konsentrasi reseptor GnRH pada hipofisis melalui mekanisme down regulation terhadap reseptor dan efek pasca reseptor, yang akan mengakibatkan hambatan pada penglepasan hormon gonadotropin
  • 39. • Membuat amenorea. • Misal : Leuprolide acetate 3.75 mg intra muskular setiap 4 minggu, namun pemberiannya dianjurkan tidak lebih dari 6 bulan. • Pemberiannya melebihi 6 bulan, harus diberikan tambahan terapi estrogen dan progestin dosis rendah (add back therapy). • Efek samping: keluhan-keluhan mirip wanita menopause (misalkan hot flushes, keringat yang bertambah, kekeringan vagina), osteoporosis (terutama tulang-tulang trabekular apabila penggunaan GnRH agonist lebih dari 6 bulan).
  • 41. LEIOMIOMA Leiomioma Ingin hamil ? Tidak Ya C. Histeroskopi reseksi C. Submukosum D. Intramural / Subserosum D. Penanganan medis (lihat ke PUA-E/O) D. Jika gagal D. Operasi E. Penanganan medis (koreksi anemia) E. Operasi E. Tata laksana ekspektatif E. Miomektomi E. Histerektomi E. Konservatif: Embolisasi arteri
  • 42. ?
  • 45. Bleeding stop • Ingin hamil → tatalaksana infertilitas → induksi ovulasi • Tidak ingin hamil→ regulasi siklus haid • Siklik : PKK atau progestin 16-25 • Non siklik: DMPA, LNG IUS, implan, GnRH agonis, Ablasi, Histerektomi • Remaja perlu diperhatikan sampai berapa lama haid akan diregulasi • Perimenopause perlu dilakukan pengaturan hingga masa menopause dengan menggunakan pil KB dosis rendah