SlideShare a Scribd company logo
KELOMPOK 2
PEMBIMBING: Hanim Faizah, S.Si., M.Pd.
KARAKTERISTIK KOGNITIF SISWA
Erna Maria Suryanti ( 145500008 )
Ufit Fitriani ( 145500016 )
Mar’atus Sholichah H ( 145500042 )
Milladiyah Rifqotul A ( 145500051 )
Fransiska Fitri P S ( 145500057 )
Abdul Azis Efansyah ( 145500146 )
Fika Aliftiana ( 145500165 )
Ani Rosidah ( 145500181 )
CONTINUE
DASAR-DASAR DAN
PROSES
PEMBELAJARAN
MATEMATIKA II
STRUKTUR KOGNITIF
PENGERTIAN
 Dalam pengertian yang lebih umum dan jangka
panjang, variabel struktur kognitif merupakan
substansi serta sifat organisasi yang signifikan
keseluruhan pengetahuan siswa mengetahui bidang
mata pelajaran tertentu, yang mempengaruhi
prestasi akademis dalam bidang pengetahuan yang
sama dimasa mendatang.
 Dalam pengertian yang lebih khusus dan jangka
pendek, variabel struktur kognitif merupakan
substansi serta sifat organisasi konsep-konsep serta
hal-hal yang lebih kurang relevan di dalam struktur
kognitif, yang mempengaruhi belajar dan pengingat
unit-unit kecil mata pelajaran baru yang
berhubungan.
STRUKTUR KOGNITIF
PERANAN STRUKTUR KOGNITIF
Tiga variabel penting yang mempengaruhi struktur kognitif
dalam proses belajar dan retensi materi-materi bermakna
adalah sebagai berikut:
A. Tersedianya gagasan-gagasan khusus yang relevan di
dalam struktur kognitif.
B. Tingkat perbedaan (jelas atau tidak jelas) antara materi-
materi belajar baru dengan sistem gagasan yang sudah
ada yang menerimanya
C. Stabilitas dan kejelasan gagasan-gagasan yang
berhubungan
STRUKTUR KOGNITIF
PEMINDAHAN (TRANSFER)
Pemindahan dalam Struktur Kognitif dapat dibedakan
dua macam seperti berikut:
A. Pemindahan
PositifB. Pemindahan
Negatif
Pemindahan dikatakan positif bila suatu pemindahan menguntungkan
pembelajaran dan keberhasilan dalam pengajaran dinyatakan dengan
sejauh mana siswa mampu menerapkan apa yang telah dipelajari
kedalam situasi-situasi baru baik didalam maupun diluar sekolah.
Gagne membedakan dua jenis pemindahan positif:
1) Pemindahan vertical
Informasi dan kecakapan yang diperoleh dalam suatu situasi
dipindahkan kedalam situasi yang lebih komplek, tetapi masih dalam
bidang mata pelajaran yang sama.
2) Pemindahan lateral
Hadirnya kemampuan-kemampuan belajar dalam pengertian yang
lebih umum, misalnya untuk mencari pemecahan masalah-masalah
yang saling berhubungan, untuk mengerti materi-materi mata
pelajaran ilmu lainnya.
Terjadi bila penerapan materi belajar yang lalu tidak
menguntungkan sebuah pembelajaran dan pengajar bertanggung
jawab mengenai mata pelajaran yang di organisasikan secara
berurut dan hirarki.
Belajar dan retensi materi-materi baru dipermudah bila konsep-
konsep yang tepat telah dipelajari dan konsep tersebut
merupakan bagian dari struktur kognitif. Ada beberapa cara yang
dapat dilakukan agar konsep tersebut relevan yaitu:
1) Menyajikan konsep-konsep suatu pelajaran yang mampu
menghubungkan isi mata pelajaran yang bersangkutan.
2) Menggunakan prinsip-prinsip penyusunan mata pelajaran
secara tepat dan membentuknya secara logis
STRUKTUR KOGNITIF
INTELEGENSI
PENGERTIAN
 Pengetahuan mengenai tingkat kemampuan
intelektual atau intelegensi siswa akan membantu
pengajar menentukan apakah siswa mampu
mengikuti pelajaran yang diberikan, serta
meramalkan keberhasilan atau gagalnya siswa yang
bersangkutan bila telah mengikuti pengajaran yang
diberikan.
 Beberapa ahli menekankan fungsi inteligensi adalah
untuk membantu penyesuaian diri seseorang
terdapat lingkungan
INTELEGENSI
FAKOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN
INTELEKTUAL
Bayle (1979) didalam studinya menemukan beberapa faktor yang mempengaruhi intelektual
individu:
A. Keturunan
Studi kolerasi nilai-nilai tes inteligensi diantara anak dan orang tua, atau dengan kakek-
neneknya, menunjukan adanya pengaruh faktor keturunan terhadap tingkat kemampuan
mental seseorang sampai pada tingkat tertentu.
B. Latar belakang sosial ekonomi
Pendapatan keluarga, pekerjaan orang tua, dan faktor-faktor sosial lainnya, berkorelasi
positif dan cukup tinggi dengan taraf kecerdasan individu mulai 3 tahun sampai dengan
remaja.
C. Lingkungan hidup
Lingkungan yang kurang baik akan menghasilkan kemampuan intelektual yang kurang
baik pula.
D. Kondisi fisik
Kedaan gizi yang kurang baik, kesehatan yang buruk, perkembangan fisik yang lambat,
menyebabkan tigkat kemampuan mental yang rendah.
E. Iklim emosi
INTELEGENSI
CARA MEMPENGARUHI KEMAMPUAN INTELEKTUAL SISWA
Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu:
INTELEGENSI
A. Faktor
FisikB. Faktor
EmosionalC. Faktor Motivasi
1) Kesehatan umum
Siswa-siswi yang tampak kurang responsif disebabkan karena kondisi
kesehatan mereka yang kurang baik hendaknya seorang pengajar
memperhatikan keadaan siswanya dan memberikan pengobatan
2) Kelemahan-kelemahan sensorik
Siswa yang seringkali dinilai sebagai “slow learner” atau menunjukan
masalah tingkah laku, seringkali disebabkan karena cacat visual atau
kerusakan alat pendegaran. Mereka tidak mampu melihat atau mendengar
seperti halnya siswa-siswa lainnya.
3) Hiperkinetik dan hipokinetik
Hiperkinetik merupakan pengertian yang menyangkut tingkah laku individu
yang sulit diam di tempat. Ia selalu meninggalkan bangku, memegang-
megang sesuatu dan berputar-putar. Sedangkan Hipokinetik merupakan
pengertian yang berhubungan dengan tingkah laku yang lambat, apatis,
malu, takut dan menjemukan.
Terdapat banyak bentuk tingkah penyebab terjadinya masalah
emosional yang serius yaitu:
1) Kemunduran kualitas kerja siswa secara tiba-tiba.
2) Sensitivitas terhadap kritik.
3) Perasaan tidak suka, iri hati akan keberhasilan siswa-siswa
lain.
4) Variasi perasaan yang ekstrim dari hari ke hari
5) Mengeluh sakit ketika hasil ujian pemeriksaan kesehatan
menyatakan dirinya tidak menderita sakit.
6) Menunjukkan hubungan sosial yang buruk dengan
kelompoknya.
7) Tidak ada usaha untuk melakukan atau mencoba sesuatu yang
baru dan berbeda.
8) Tidak mampu mengontrol tingkah laku diri.
1) Hendaknya pengajar turut memperhatikan kondisi kesehatan
fisik siswa.
2) Membantu pengembangan sifat-sifat positif pada diri siswa
seperti rasa percaya diri dan membantu menghargai apa yang
dilakukan siswa.
3) Memperbaiki kondisi motivasi siswa melalui pemberian insentif
atas keberhasilan yang diraih siswa (dapat berupa pujian dan
memberikan nilai yang baik).
4) Menciptakan kesempatan belajar yang lebih baik bagi siswa,
melalui pemberian kesempatan melaksanakan tugas-tugas yang
relevan misalnya didalam kelompok diskusi, pembuatan karya
tulis, dan lain lain.
5) Memberikan rangsangan belajar sebanyak mungkin misalnya
melalui penyajian sejumlah masalah yang bervariasi, pengajuan
pertanyaan-pertanyaan yang merangsang suatu pemikiran
Hasil belajar dalam kecakapan kognitif itu mempunyai suatu
tingkatan yaitu:
a. Informasi non verbal,
b. Informasi fakta dan pengetahuan verbal,
c. Konsep dan prinsip,
d. Pemecahan masalah dan kreativitas.
2. INFORMASI FAKTA DAN PENGETAHUAN VERBAL
Informasi fakta adalah informasi yang dikenal oleh banyak orang
yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang sama dan
informasi itu diterima sebagai sesuatu yang betul dan semestinya.
Pengetahuan verbal adalah salah satu jenis informasi verbal yang
meliputi:
a. Pengetahuan khusus,
b. Pengetahuan tentang cara-cara menghadapi pengetahuan
khusus,
1. TUJUAN ATAU HASIL BELAJAR DI BIDANG KOGNITIF
KREATIVITAS
Konsep tentang sesuatu yang dimiliki seseorang itu selalu berubah
dan bertambahnya pengetahuan juga mengubah makna denotatif
dari banyak konsep. Definisi konsep terdiri dari segi sifat (attribute),
yaitu:
a. Makna psikologis
Suatu konsep yang sesuai dengan makna kognitif. Sesuai
dengan bertambahnya pengalaman dan pengetahuan siswa,
konsep yang dimilikinya tentang sesuatu itu selalu berubah.
b. Struktur
Struktur terdiri dari 4 hal, yaitu: Sifat-sifat suatu konsep, aturan
untuk menggabungkan sifat-sifat, pola hierarki, dan contoh /
wujud
c. Transferabilitas
Suatu konsep yang telah dikuasai oleh siswa seperti siswa dapat
menggunakan konsep tersebut dalam memecahkan masalah dan
penguasaan suatu konsep memudahkan siswa untuk
mempelajari konsep-konsep lain.
3. KONSEP DAN PRINSIP
KREATIVITAS
 Seseorang menghadapi masalah bila ia menghadapi situasi yang
harus memberi respons tetapi tidak mempunyai informasi, konsep-
konsep, prinsip-prinsip dan cara-cara yang dapat dipergunakan
dengan segera untuk memperoleh pemecahan. Pemecahan
masalah dapat ditempuh dengan cara memunculkan sebuah
ide/gagasan dan menciptakan sesuatu yang baru bagi seseorang.
Jadi dalam pemecahan masalah ada yang harus diingat dan
dipertimbangkan yaitu penguasaan informasi dan perkembangan
intelektual
 Menurut Moreno, yang penting dalam kreativitas itu bukanlah
penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui orang
sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas itu merupakan
sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan
sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia pada umumnya.
4. HAKIKAT PEMECAHAN MASALAH DAN KREATIVITAS
KREATIVITAS
Berpikir dalam pemecahan masalah dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Berpikir Reflektif
Dewey menekankan langkah-langkah yang penting dalam berpikir
reflektif, yaitu: keadaan yang penuh dengan keraguan, adanya
kesulitan yang disadari terjadi dalam berpikir, kemudian diteruskan
dengan usaha mencari, menyelidiki, untuk mendapatkan bahan
atau informasi guna mengatasi keragu-raguan dalam kesulitan
yang disadarinya itu.
b. Berpikir Produktif (Productive Thingking)
Wertheimer meringkaskan gagasannya tentang berpikir produktif
itu sebagai berikut: untuk memperoleh pengertian yang tepat
mulailah seseorang mengadakan penyelidikan. Kemudian
dikembangkan pandangan menyeluruh terhadap situasi yang
dihadapi. Dengan situasi tersebut orang berusaha membuat
ramalan yang masuk akal yang berpikir terhadap konsep yang baru
dan yang akan diperlukan.
5. BERPIKIR DALAM PEMECAHAN MASALAH
KREATIVITAS
c. Berpikir Konvergen dan Berpikir Divergen
Guilford berpendapat bahwa ada tiga komponen pokok dalam
berpikir yaitu: pengerjaan (operations), isi (contens) dan hasil
(product). Komponen pengerjaan terdiri dari:
1). Berpikir divergen adalah berpikir dalam arah yang berbeda-
beda, akan diperoleh jawaban-jawaban unik yang berbeda-beda
tetapi benar.
2) Berpikir konvergen adalah berpikir menuju satu arah yang benar
atau satu jawaban yang paling tepat atau satu pemecahan dari
suatu masalah.
6. CIRI-CIRI INDIVIDU KREATIF
Sund (1975) menyatakan bahwa individu dengan potensi kreatif
dapat dikenal melalui pengamatan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Hasrat keingintahuan yang cukup besar.
b. Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru.
5. BERPIKIR DALAM PEMECAHAN MASALAH
KREATIVITAS
c. Panjang akal.
d. Keinginan untuk menemukan dan meneliti.
e. Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit.
f. Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan.
g. Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan
tugas.
h. Berpikir fleksibel.
i. Menanggapai pertanyaan yang diajukan serta cenderung
memberi jawaban lebih banyak.
j. Kemampuan membuat analisis dan sitesis.
k. Memiliki semangat bertanya serta meneliti.
l. Memiliki daya abstraksi yang cukup baik.
m. Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas.
6. CIRI-CIRI INDIVIDU KREATIF
KREATIVITAS
a. Mengajarkan Informasi/Pengetahuan
1) Merumuskan tujuan dalam bentuk informasi fakta
2) Menilai kesiapan siswa untuk mempelajari informasi fakta.
3) Menentukan mata pelajaran dan bahan-bahan pengajaran
4) Mengatur kegiatan guru dan siswa untuk meningkatkan belajar.
5) Mengatur penggunaan waktu, ruang dan perlengkapan.
6) Menilai achievement siswa saat pengajaran dan sesudah
pengajaran.
7) Memberi feed back kepada siswa agar mereka dapat
mengetahui kemajuan mereka dan dapat mengatasi kesukaran
yang dialaminya.
b. Mengajarkan Konsep
1) Memberi tekanan pada sifat-sifat konsep.
2) Mengembangkan terminologi yang tepat untuk konsep-konsep,
sifat-sifat dan contoh-contoh.
7. PEDOMAN PENGAJARAN UNTUK MENGEMBANGKAN
KREATIVITAS
KREATIVITAS
3) Menunjukkan hakikat konsep dengan menggunakan macam-
macam cara untuk menerangkan konsep tersebut.
4) Menyusun dengan sebaik-baiknya urutan contoh-contoh konsep.
5) Membimbing siswa untuk melakukan penemuan sendiri.
6) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menerapkan konsep-
konsep.
7) Memberi dorongan kepada para siswa untuk menilai sendiri
konsep yang telah diperolehnya.
c. Mengajarkan Kreativitas
1) Menolong siswa mengenal masalah-masalah untuk dipecahkan.
2) Menolong siswa merumuskan dan membatasi masalah-
masalah.
3) Mendorong siswa merumuskan dan menguji hipotesis-hipotesis
itu untuk memperoleh pemecahan masalah.
4) Mendorong siswa mengadakan penemuan dan penilaian sendiri
secara bebas.
7. PEDOMAN PENGAJARAN UNTUK MENGEMBANGKAN
KREATIVITAS
KREATIVITAS
GAYA KOGNITIF
PENGERTIAN
 Setiap orang memiliki cara-cara sendiri yang
disukainya dalam menyusun apa yang dilihat, diingat
dan dipikirkannya. Perbedaan-perbedaan antar
pribadi yang menetap dalam cara menyusun dan
mengolah informasi serta pengalaman-pengalaman
ini dikenal sebagai gaya kognitif.
 Gaya kognitif merupakan variabel penting yang
mempengaruhi pilihan-pilihan siswa dalam bidang
akademik, kelanjutan perkembangan akademik,
bagaimana siswa belajar serta bagaimana siswa dan
guru berinteraksi di dalam kelas.
GAYA KOGNITIF
GAYA KOGNITIF
SIFAT-SIFAT GAYA KOGNITIF
 Gaya kognitif dapat dikonsepsikan sebagai sikap,
pilihan atau strategi yang secara stabil menentukan
cara-cara seseorang yang khas dalam menerima,
mengingat, berpikir dan memecahkan masalah.
Pengaruhnya meliputi hampir seluruh kegiatan
manusiawi yang berkalian dengan pengertian,
termasuk fungsi sosial dan fungsi antar manusia.
 Ada 2 gaya yang telah dipelajari secara meluas
yaitu:A. Field Independent
(FDP)B. Field Dependent (FD)
Seseorang dengan FDP cenderung menyatakan
suatu gambaran lepas dari latar belakang
gambaran tersebut, serta mampu membedakan
objek-objek dari konteks sekitarnya dengan lebih
mudah. Mereka memandang keadaan sekeliling
lebih secara analitis. Umumnya mereka mampu
dengan mudah menghadapi tugas-tugas yang
memerlukan pembedaan-pembedaan dan
analisis.
Seseorang dengan FD menerima sesuatu lebih
secara global dan mengalami kesulitan dalam
memisahkan diri dari keadaan sekitarnya, mereka
cenderung mengenal dirinya sebagai bagian dari
suatu kelompok. Dalam orientasi sosial mereka
cenderung untuk lebih perseptif dan peka.
GAYA KOGNITIF
GAYA KOGNITIF DALAM PERKEMBANGAN AKADEMIK
 Jelas bahwa gaya kognitif merupakan variabel
penting dalam pilihan-pilihan yang dibuat oleh siswa
dalam sejumlah hal sehubungan dengan
perkembangan akademik.
 Gaya kognitif mempengaruhi prestasi siswa dalam
bidang mata pelajaran tertentu serta profesi yang
telah dipilihnya tampak pula hubungan yang jelas
antara gaya kognitif dan pilihan serta prestasi dalam
bidang tertentu.
GAYA KOGNITIF
CARA-CARA MEMPENGARUHI GAYA KOGNITIF SISWA
Marc. C. Mahlios (1981) telah mengadakan suatu studi untuk
melihat peran gaya kognitif guru dalam memberikan pengajaran.
Hasil studi yang dilakukan menunjukkan beberapa hal yaitu:
A. Tingkah laku guru
Guru dengan FDP dalam melakukan kontak dengan siswa
lebih banyak menggunakan teknik-teknik pertanyaan langsung
kepada siswa, lebih kritis terhadap jawaban-jawaban siswa
dibandingkan mereka yang FD.
B. Tingkah laku siswa
Umpan balik yang diberikan di dalam kelas oleh guru lebih
banyak diterima oleh siswa FDP. Kecuali dalam hubungan-
hubungan yang bersifat pribadi, siswa dengan FD menerima
lebih banyak umpan balik dibandingkan siswa FDP.

More Related Content

What's hot

Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
一世 一生
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
Nurilza Salleh
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
Aini Liyana
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
Nono Tarsono
 
Unit 5 konstruktivisme
Unit 5 konstruktivismeUnit 5 konstruktivisme
Unit 5 konstruktivisme
Aminah Rahmat
 
Gagnes presentation newwwwww(1)
Gagnes presentation newwwwww(1)Gagnes presentation newwwwww(1)
Gagnes presentation newwwwww(1)
Syuhaila Shukri
 

What's hot (20)

Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitifTeori belajar kognitif
Teori belajar kognitif
 
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan JasmaniPenerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
 
Sosial inquiry
Sosial inquirySosial inquiry
Sosial inquiry
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Tugas kurikulim dan pembelajaran
Tugas kurikulim dan pembelajaranTugas kurikulim dan pembelajaran
Tugas kurikulim dan pembelajaran
 
Kb2 teori kognitif
Kb2 teori kognitifKb2 teori kognitif
Kb2 teori kognitif
 
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
 
Makalah Proses belajar mahasiswa
Makalah Proses belajar mahasiswaMakalah Proses belajar mahasiswa
Makalah Proses belajar mahasiswa
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
 
Teh lusi
Teh lusiTeh lusi
Teh lusi
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
 
Gaya belajar visual
Gaya belajar visualGaya belajar visual
Gaya belajar visual
 
Makalah Teori belajar
Makalah Teori belajarMakalah Teori belajar
Makalah Teori belajar
 
Unit 5 konstruktivisme
Unit 5 konstruktivismeUnit 5 konstruktivisme
Unit 5 konstruktivisme
 
A
AA
A
 
Makalah Teori Belajar
Makalah Teori Belajar Makalah Teori Belajar
Makalah Teori Belajar
 
Gagnes presentation newwwwww(1)
Gagnes presentation newwwwww(1)Gagnes presentation newwwwww(1)
Gagnes presentation newwwwww(1)
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 

Viewers also liked (9)

Ilmu dan pembangunan karakter bangsa
Ilmu dan pembangunan karakter bangsaIlmu dan pembangunan karakter bangsa
Ilmu dan pembangunan karakter bangsa
 
Intelegensi
IntelegensiIntelegensi
Intelegensi
 
Isi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensiIsi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensi
 
Pengukuran Psikologi
Pengukuran PsikologiPengukuran Psikologi
Pengukuran Psikologi
 
Intelegensi ppt
Intelegensi pptIntelegensi ppt
Intelegensi ppt
 
Power point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensiPower point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensi
 
Tugas power point tentang iq.
Tugas power point tentang iq.Tugas power point tentang iq.
Tugas power point tentang iq.
 
4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi
 
teori dan ilmu kecerdasan
teori dan ilmu kecerdasanteori dan ilmu kecerdasan
teori dan ilmu kecerdasan
 

Similar to Karakteristik kognitif siswa presentasi

Tugas Mt Kuliah Psiko Pend Yuli
Tugas Mt  Kuliah Psiko Pend YuliTugas Mt  Kuliah Psiko Pend Yuli
Tugas Mt Kuliah Psiko Pend Yuli
yulianirismawati
 
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
hermantosugeng
 
Materi pendalaman pedagogik plpg 2016
Materi pendalaman pedagogik plpg 2016Materi pendalaman pedagogik plpg 2016
Materi pendalaman pedagogik plpg 2016
yulianusmendrofa
 
Kuliah pra pasca proses manajemen pendidikan 2012
Kuliah pra pasca proses manajemen pendidikan 2012Kuliah pra pasca proses manajemen pendidikan 2012
Kuliah pra pasca proses manajemen pendidikan 2012
Eniphh Abah Muniph
 
http://www.slideshare.net/eenherlina
http://www.slideshare.net/eenherlinahttp://www.slideshare.net/eenherlina
http://www.slideshare.net/eenherlina
Een Herlina
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3
ayu01
 

Similar to Karakteristik kognitif siswa presentasi (20)

Teori kognitif dalam pembelajaran
Teori kognitif dalam pembelajaranTeori kognitif dalam pembelajaran
Teori kognitif dalam pembelajaran
 
Tugas Mt Kuliah Psiko Pend Yuli
Tugas Mt  Kuliah Psiko Pend YuliTugas Mt  Kuliah Psiko Pend Yuli
Tugas Mt Kuliah Psiko Pend Yuli
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docx
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docxLK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docx
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docx
 
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
 
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxLK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
 
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi-KbaT
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi-KbaTKemahiran Berfikir Aras Tinggi-KbaT
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi-KbaT
 
Materi pendalaman pedagogik plpg 2016
Materi pendalaman pedagogik plpg 2016Materi pendalaman pedagogik plpg 2016
Materi pendalaman pedagogik plpg 2016
 
Pembelajaran konstruktivistik
Pembelajaran konstruktivistikPembelajaran konstruktivistik
Pembelajaran konstruktivistik
 
3. Teori-Belajar-dan-Motivasi.ppt
3. Teori-Belajar-dan-Motivasi.ppt3. Teori-Belajar-dan-Motivasi.ppt
3. Teori-Belajar-dan-Motivasi.ppt
 
5 fasa needham
5 fasa needham5 fasa needham
5 fasa needham
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Kuliah pra pasca proses manajemen pendidikan 2012
Kuliah pra pasca proses manajemen pendidikan 2012Kuliah pra pasca proses manajemen pendidikan 2012
Kuliah pra pasca proses manajemen pendidikan 2012
 
Pembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitifPembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitif
 
http://www.slideshare.net/eenherlina
http://www.slideshare.net/eenherlinahttp://www.slideshare.net/eenherlina
http://www.slideshare.net/eenherlina
 
Hmef5043
Hmef5043Hmef5043
Hmef5043
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3
 
Wahyu
WahyuWahyu
Wahyu
 

More from Ikak Waysta

More from Ikak Waysta (11)

Kutipan presentasi
Kutipan presentasiKutipan presentasi
Kutipan presentasi
 
Luas kurva
Luas kurvaLuas kurva
Luas kurva
 
Belajar Dan Pembelajaran Matematika
Belajar Dan Pembelajaran MatematikaBelajar Dan Pembelajaran Matematika
Belajar Dan Pembelajaran Matematika
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
 
Teori Belajar
Teori BelajarTeori Belajar
Teori Belajar
 
Transformasi
TransformasiTransformasi
Transformasi
 
Perbandingan
PerbandinganPerbandingan
Perbandingan
 
Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran Matematika
Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran MatematikaEvaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran Matematika
Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran Matematika
 
Geometri
GeometriGeometri
Geometri
 
Hakikat Pendidikan
Hakikat PendidikanHakikat Pendidikan
Hakikat Pendidikan
 
Hakikat Pendidikan
Hakikat PendidikanHakikat Pendidikan
Hakikat Pendidikan
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 

Recently uploaded (20)

LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 

Karakteristik kognitif siswa presentasi

  • 1. KELOMPOK 2 PEMBIMBING: Hanim Faizah, S.Si., M.Pd. KARAKTERISTIK KOGNITIF SISWA Erna Maria Suryanti ( 145500008 ) Ufit Fitriani ( 145500016 ) Mar’atus Sholichah H ( 145500042 ) Milladiyah Rifqotul A ( 145500051 ) Fransiska Fitri P S ( 145500057 ) Abdul Azis Efansyah ( 145500146 ) Fika Aliftiana ( 145500165 ) Ani Rosidah ( 145500181 ) CONTINUE
  • 4. PENGERTIAN  Dalam pengertian yang lebih umum dan jangka panjang, variabel struktur kognitif merupakan substansi serta sifat organisasi yang signifikan keseluruhan pengetahuan siswa mengetahui bidang mata pelajaran tertentu, yang mempengaruhi prestasi akademis dalam bidang pengetahuan yang sama dimasa mendatang.  Dalam pengertian yang lebih khusus dan jangka pendek, variabel struktur kognitif merupakan substansi serta sifat organisasi konsep-konsep serta hal-hal yang lebih kurang relevan di dalam struktur kognitif, yang mempengaruhi belajar dan pengingat unit-unit kecil mata pelajaran baru yang berhubungan. STRUKTUR KOGNITIF
  • 5. PERANAN STRUKTUR KOGNITIF Tiga variabel penting yang mempengaruhi struktur kognitif dalam proses belajar dan retensi materi-materi bermakna adalah sebagai berikut: A. Tersedianya gagasan-gagasan khusus yang relevan di dalam struktur kognitif. B. Tingkat perbedaan (jelas atau tidak jelas) antara materi- materi belajar baru dengan sistem gagasan yang sudah ada yang menerimanya C. Stabilitas dan kejelasan gagasan-gagasan yang berhubungan STRUKTUR KOGNITIF
  • 6. PEMINDAHAN (TRANSFER) Pemindahan dalam Struktur Kognitif dapat dibedakan dua macam seperti berikut: A. Pemindahan PositifB. Pemindahan Negatif Pemindahan dikatakan positif bila suatu pemindahan menguntungkan pembelajaran dan keberhasilan dalam pengajaran dinyatakan dengan sejauh mana siswa mampu menerapkan apa yang telah dipelajari kedalam situasi-situasi baru baik didalam maupun diluar sekolah. Gagne membedakan dua jenis pemindahan positif: 1) Pemindahan vertical Informasi dan kecakapan yang diperoleh dalam suatu situasi dipindahkan kedalam situasi yang lebih komplek, tetapi masih dalam bidang mata pelajaran yang sama. 2) Pemindahan lateral Hadirnya kemampuan-kemampuan belajar dalam pengertian yang lebih umum, misalnya untuk mencari pemecahan masalah-masalah yang saling berhubungan, untuk mengerti materi-materi mata pelajaran ilmu lainnya. Terjadi bila penerapan materi belajar yang lalu tidak menguntungkan sebuah pembelajaran dan pengajar bertanggung jawab mengenai mata pelajaran yang di organisasikan secara berurut dan hirarki. Belajar dan retensi materi-materi baru dipermudah bila konsep- konsep yang tepat telah dipelajari dan konsep tersebut merupakan bagian dari struktur kognitif. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar konsep tersebut relevan yaitu: 1) Menyajikan konsep-konsep suatu pelajaran yang mampu menghubungkan isi mata pelajaran yang bersangkutan. 2) Menggunakan prinsip-prinsip penyusunan mata pelajaran secara tepat dan membentuknya secara logis STRUKTUR KOGNITIF
  • 8. PENGERTIAN  Pengetahuan mengenai tingkat kemampuan intelektual atau intelegensi siswa akan membantu pengajar menentukan apakah siswa mampu mengikuti pelajaran yang diberikan, serta meramalkan keberhasilan atau gagalnya siswa yang bersangkutan bila telah mengikuti pengajaran yang diberikan.  Beberapa ahli menekankan fungsi inteligensi adalah untuk membantu penyesuaian diri seseorang terdapat lingkungan INTELEGENSI
  • 9. FAKOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN INTELEKTUAL Bayle (1979) didalam studinya menemukan beberapa faktor yang mempengaruhi intelektual individu: A. Keturunan Studi kolerasi nilai-nilai tes inteligensi diantara anak dan orang tua, atau dengan kakek- neneknya, menunjukan adanya pengaruh faktor keturunan terhadap tingkat kemampuan mental seseorang sampai pada tingkat tertentu. B. Latar belakang sosial ekonomi Pendapatan keluarga, pekerjaan orang tua, dan faktor-faktor sosial lainnya, berkorelasi positif dan cukup tinggi dengan taraf kecerdasan individu mulai 3 tahun sampai dengan remaja. C. Lingkungan hidup Lingkungan yang kurang baik akan menghasilkan kemampuan intelektual yang kurang baik pula. D. Kondisi fisik Kedaan gizi yang kurang baik, kesehatan yang buruk, perkembangan fisik yang lambat, menyebabkan tigkat kemampuan mental yang rendah. E. Iklim emosi INTELEGENSI
  • 10. CARA MEMPENGARUHI KEMAMPUAN INTELEKTUAL SISWA Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu: INTELEGENSI A. Faktor FisikB. Faktor EmosionalC. Faktor Motivasi 1) Kesehatan umum Siswa-siswi yang tampak kurang responsif disebabkan karena kondisi kesehatan mereka yang kurang baik hendaknya seorang pengajar memperhatikan keadaan siswanya dan memberikan pengobatan 2) Kelemahan-kelemahan sensorik Siswa yang seringkali dinilai sebagai “slow learner” atau menunjukan masalah tingkah laku, seringkali disebabkan karena cacat visual atau kerusakan alat pendegaran. Mereka tidak mampu melihat atau mendengar seperti halnya siswa-siswa lainnya. 3) Hiperkinetik dan hipokinetik Hiperkinetik merupakan pengertian yang menyangkut tingkah laku individu yang sulit diam di tempat. Ia selalu meninggalkan bangku, memegang- megang sesuatu dan berputar-putar. Sedangkan Hipokinetik merupakan pengertian yang berhubungan dengan tingkah laku yang lambat, apatis, malu, takut dan menjemukan. Terdapat banyak bentuk tingkah penyebab terjadinya masalah emosional yang serius yaitu: 1) Kemunduran kualitas kerja siswa secara tiba-tiba. 2) Sensitivitas terhadap kritik. 3) Perasaan tidak suka, iri hati akan keberhasilan siswa-siswa lain. 4) Variasi perasaan yang ekstrim dari hari ke hari 5) Mengeluh sakit ketika hasil ujian pemeriksaan kesehatan menyatakan dirinya tidak menderita sakit. 6) Menunjukkan hubungan sosial yang buruk dengan kelompoknya. 7) Tidak ada usaha untuk melakukan atau mencoba sesuatu yang baru dan berbeda. 8) Tidak mampu mengontrol tingkah laku diri. 1) Hendaknya pengajar turut memperhatikan kondisi kesehatan fisik siswa. 2) Membantu pengembangan sifat-sifat positif pada diri siswa seperti rasa percaya diri dan membantu menghargai apa yang dilakukan siswa. 3) Memperbaiki kondisi motivasi siswa melalui pemberian insentif atas keberhasilan yang diraih siswa (dapat berupa pujian dan memberikan nilai yang baik). 4) Menciptakan kesempatan belajar yang lebih baik bagi siswa, melalui pemberian kesempatan melaksanakan tugas-tugas yang relevan misalnya didalam kelompok diskusi, pembuatan karya tulis, dan lain lain. 5) Memberikan rangsangan belajar sebanyak mungkin misalnya melalui penyajian sejumlah masalah yang bervariasi, pengajuan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang suatu pemikiran
  • 11. Hasil belajar dalam kecakapan kognitif itu mempunyai suatu tingkatan yaitu: a. Informasi non verbal, b. Informasi fakta dan pengetahuan verbal, c. Konsep dan prinsip, d. Pemecahan masalah dan kreativitas. 2. INFORMASI FAKTA DAN PENGETAHUAN VERBAL Informasi fakta adalah informasi yang dikenal oleh banyak orang yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang sama dan informasi itu diterima sebagai sesuatu yang betul dan semestinya. Pengetahuan verbal adalah salah satu jenis informasi verbal yang meliputi: a. Pengetahuan khusus, b. Pengetahuan tentang cara-cara menghadapi pengetahuan khusus, 1. TUJUAN ATAU HASIL BELAJAR DI BIDANG KOGNITIF KREATIVITAS
  • 12. Konsep tentang sesuatu yang dimiliki seseorang itu selalu berubah dan bertambahnya pengetahuan juga mengubah makna denotatif dari banyak konsep. Definisi konsep terdiri dari segi sifat (attribute), yaitu: a. Makna psikologis Suatu konsep yang sesuai dengan makna kognitif. Sesuai dengan bertambahnya pengalaman dan pengetahuan siswa, konsep yang dimilikinya tentang sesuatu itu selalu berubah. b. Struktur Struktur terdiri dari 4 hal, yaitu: Sifat-sifat suatu konsep, aturan untuk menggabungkan sifat-sifat, pola hierarki, dan contoh / wujud c. Transferabilitas Suatu konsep yang telah dikuasai oleh siswa seperti siswa dapat menggunakan konsep tersebut dalam memecahkan masalah dan penguasaan suatu konsep memudahkan siswa untuk mempelajari konsep-konsep lain. 3. KONSEP DAN PRINSIP KREATIVITAS
  • 13.  Seseorang menghadapi masalah bila ia menghadapi situasi yang harus memberi respons tetapi tidak mempunyai informasi, konsep- konsep, prinsip-prinsip dan cara-cara yang dapat dipergunakan dengan segera untuk memperoleh pemecahan. Pemecahan masalah dapat ditempuh dengan cara memunculkan sebuah ide/gagasan dan menciptakan sesuatu yang baru bagi seseorang. Jadi dalam pemecahan masalah ada yang harus diingat dan dipertimbangkan yaitu penguasaan informasi dan perkembangan intelektual  Menurut Moreno, yang penting dalam kreativitas itu bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas itu merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia pada umumnya. 4. HAKIKAT PEMECAHAN MASALAH DAN KREATIVITAS KREATIVITAS
  • 14. Berpikir dalam pemecahan masalah dibagi menjadi 3 yaitu: a. Berpikir Reflektif Dewey menekankan langkah-langkah yang penting dalam berpikir reflektif, yaitu: keadaan yang penuh dengan keraguan, adanya kesulitan yang disadari terjadi dalam berpikir, kemudian diteruskan dengan usaha mencari, menyelidiki, untuk mendapatkan bahan atau informasi guna mengatasi keragu-raguan dalam kesulitan yang disadarinya itu. b. Berpikir Produktif (Productive Thingking) Wertheimer meringkaskan gagasannya tentang berpikir produktif itu sebagai berikut: untuk memperoleh pengertian yang tepat mulailah seseorang mengadakan penyelidikan. Kemudian dikembangkan pandangan menyeluruh terhadap situasi yang dihadapi. Dengan situasi tersebut orang berusaha membuat ramalan yang masuk akal yang berpikir terhadap konsep yang baru dan yang akan diperlukan. 5. BERPIKIR DALAM PEMECAHAN MASALAH KREATIVITAS
  • 15. c. Berpikir Konvergen dan Berpikir Divergen Guilford berpendapat bahwa ada tiga komponen pokok dalam berpikir yaitu: pengerjaan (operations), isi (contens) dan hasil (product). Komponen pengerjaan terdiri dari: 1). Berpikir divergen adalah berpikir dalam arah yang berbeda- beda, akan diperoleh jawaban-jawaban unik yang berbeda-beda tetapi benar. 2) Berpikir konvergen adalah berpikir menuju satu arah yang benar atau satu jawaban yang paling tepat atau satu pemecahan dari suatu masalah. 6. CIRI-CIRI INDIVIDU KREATIF Sund (1975) menyatakan bahwa individu dengan potensi kreatif dapat dikenal melalui pengamatan ciri-ciri sebagai berikut: a. Hasrat keingintahuan yang cukup besar. b. Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru. 5. BERPIKIR DALAM PEMECAHAN MASALAH KREATIVITAS
  • 16. c. Panjang akal. d. Keinginan untuk menemukan dan meneliti. e. Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit. f. Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan. g. Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas. h. Berpikir fleksibel. i. Menanggapai pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban lebih banyak. j. Kemampuan membuat analisis dan sitesis. k. Memiliki semangat bertanya serta meneliti. l. Memiliki daya abstraksi yang cukup baik. m. Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas. 6. CIRI-CIRI INDIVIDU KREATIF KREATIVITAS
  • 17. a. Mengajarkan Informasi/Pengetahuan 1) Merumuskan tujuan dalam bentuk informasi fakta 2) Menilai kesiapan siswa untuk mempelajari informasi fakta. 3) Menentukan mata pelajaran dan bahan-bahan pengajaran 4) Mengatur kegiatan guru dan siswa untuk meningkatkan belajar. 5) Mengatur penggunaan waktu, ruang dan perlengkapan. 6) Menilai achievement siswa saat pengajaran dan sesudah pengajaran. 7) Memberi feed back kepada siswa agar mereka dapat mengetahui kemajuan mereka dan dapat mengatasi kesukaran yang dialaminya. b. Mengajarkan Konsep 1) Memberi tekanan pada sifat-sifat konsep. 2) Mengembangkan terminologi yang tepat untuk konsep-konsep, sifat-sifat dan contoh-contoh. 7. PEDOMAN PENGAJARAN UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS KREATIVITAS
  • 18. 3) Menunjukkan hakikat konsep dengan menggunakan macam- macam cara untuk menerangkan konsep tersebut. 4) Menyusun dengan sebaik-baiknya urutan contoh-contoh konsep. 5) Membimbing siswa untuk melakukan penemuan sendiri. 6) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menerapkan konsep- konsep. 7) Memberi dorongan kepada para siswa untuk menilai sendiri konsep yang telah diperolehnya. c. Mengajarkan Kreativitas 1) Menolong siswa mengenal masalah-masalah untuk dipecahkan. 2) Menolong siswa merumuskan dan membatasi masalah- masalah. 3) Mendorong siswa merumuskan dan menguji hipotesis-hipotesis itu untuk memperoleh pemecahan masalah. 4) Mendorong siswa mengadakan penemuan dan penilaian sendiri secara bebas. 7. PEDOMAN PENGAJARAN UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS KREATIVITAS
  • 20. PENGERTIAN  Setiap orang memiliki cara-cara sendiri yang disukainya dalam menyusun apa yang dilihat, diingat dan dipikirkannya. Perbedaan-perbedaan antar pribadi yang menetap dalam cara menyusun dan mengolah informasi serta pengalaman-pengalaman ini dikenal sebagai gaya kognitif.  Gaya kognitif merupakan variabel penting yang mempengaruhi pilihan-pilihan siswa dalam bidang akademik, kelanjutan perkembangan akademik, bagaimana siswa belajar serta bagaimana siswa dan guru berinteraksi di dalam kelas. GAYA KOGNITIF
  • 21. GAYA KOGNITIF SIFAT-SIFAT GAYA KOGNITIF  Gaya kognitif dapat dikonsepsikan sebagai sikap, pilihan atau strategi yang secara stabil menentukan cara-cara seseorang yang khas dalam menerima, mengingat, berpikir dan memecahkan masalah. Pengaruhnya meliputi hampir seluruh kegiatan manusiawi yang berkalian dengan pengertian, termasuk fungsi sosial dan fungsi antar manusia.  Ada 2 gaya yang telah dipelajari secara meluas yaitu:A. Field Independent (FDP)B. Field Dependent (FD) Seseorang dengan FDP cenderung menyatakan suatu gambaran lepas dari latar belakang gambaran tersebut, serta mampu membedakan objek-objek dari konteks sekitarnya dengan lebih mudah. Mereka memandang keadaan sekeliling lebih secara analitis. Umumnya mereka mampu dengan mudah menghadapi tugas-tugas yang memerlukan pembedaan-pembedaan dan analisis. Seseorang dengan FD menerima sesuatu lebih secara global dan mengalami kesulitan dalam memisahkan diri dari keadaan sekitarnya, mereka cenderung mengenal dirinya sebagai bagian dari suatu kelompok. Dalam orientasi sosial mereka cenderung untuk lebih perseptif dan peka.
  • 22. GAYA KOGNITIF GAYA KOGNITIF DALAM PERKEMBANGAN AKADEMIK  Jelas bahwa gaya kognitif merupakan variabel penting dalam pilihan-pilihan yang dibuat oleh siswa dalam sejumlah hal sehubungan dengan perkembangan akademik.  Gaya kognitif mempengaruhi prestasi siswa dalam bidang mata pelajaran tertentu serta profesi yang telah dipilihnya tampak pula hubungan yang jelas antara gaya kognitif dan pilihan serta prestasi dalam bidang tertentu.
  • 23. GAYA KOGNITIF CARA-CARA MEMPENGARUHI GAYA KOGNITIF SISWA Marc. C. Mahlios (1981) telah mengadakan suatu studi untuk melihat peran gaya kognitif guru dalam memberikan pengajaran. Hasil studi yang dilakukan menunjukkan beberapa hal yaitu: A. Tingkah laku guru Guru dengan FDP dalam melakukan kontak dengan siswa lebih banyak menggunakan teknik-teknik pertanyaan langsung kepada siswa, lebih kritis terhadap jawaban-jawaban siswa dibandingkan mereka yang FD. B. Tingkah laku siswa Umpan balik yang diberikan di dalam kelas oleh guru lebih banyak diterima oleh siswa FDP. Kecuali dalam hubungan- hubungan yang bersifat pribadi, siswa dengan FD menerima lebih banyak umpan balik dibandingkan siswa FDP.