SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH PSIKOLOGI KEPENDIDIKAN
TEORI BELAJAR
DOSEN PENGAMPU:
WINDA WIDYA SARI, S.Pd, M.Pd
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
1.MUHAMMAD AQDAM MAULANA (7151142032)
2.PITY ADINDA HZ (7151142031)
3.RESYI DAYATI POHAN (7151142031)
KELAS C PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2018
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena limpahan rahmat dan
Hidayah-NYA, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Psikologi Kependidikan dengan judul “Teori Belajar”. Penyusun
menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Karena dalam banyak hal masih
merupakan himpunan dari berbagai kutipan yang di ambil dari sumber buku yang
dipergunakan. Untuk itu penyusun dengan senang hati menerima kritik dari pembaca
demi perbaikan.
Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini berguna dan tidak lupa
penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyusun makalah ini.
Medan, 23 Februari 2018
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar belakang masalah...............................................................................................1
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan penulisan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................2
2.1 Pengertian Teori Belajar..............................................................................................2
2.2 Teori Behavior.............................................................................................................4
2.3 Pendekatan Kognitif....................................................................................................6
2.4 Pendekatan Konstruktivisme.......................................................................................6
2.5 Teori Gestalt................................................................................................................7
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................9
3.2 Saran...........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................10
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah makalah ini yaitu:
1.Apa pengertian teori belajar?
2.Apa yang dimaksud teori Behavior dalam belajar?
3.Apa yang dimaksud teori kognitif dalam belajar?
4.Apa yang dimaksud teori konstruktivisme dalam belajar?
5.Apa yang dimaksud teori Gestaltik dalam belajar?
1.3 Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu:
1.Untuk mengetahui pengertian teori belajar
2.Untuk mengetahui teori Behavior dalam belajar
3.Untuk mengetahui teori kognitif dalam belajar
4.Untuk mengetahui teori konstruktivisme dalam belajar
5.Untuk mengetahui teori Gestaltik dalam belajar
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori Belajar
2.1.1 Pengertian Teori
Ada beberapa pengertian teori menurut para ahli:
Menurut Manning
Teori merupakan seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang
mengaitkan satu set variable satu salam lain. Teori akan menghasilkan prediksi
yang dapat dibandingkan dengan pola yang diamati.
Menurut Fawcett
Teori merupakan deskripsi dari fenomena tertentu, penjelasan tentang
hubungan antara fenomena atau prediksi tentang penyebab dan konsekuensi dari
fenomena-fenomena lainnya.
Menurut Travers
Terdiri dari teori generalisasi dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena
dan generalisasi harus prediktif. Teori terdiri dari generalisasi dimaksudkan untuk
menjalaskan dan memprediksi fenomena.Berdasarkan pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa Teori (theory) adalah susunan definisi, konsep, dan dalam
menyajikan pandangan yang sistematis fenomena dengan menunjukkan hubungan
antara satu variabel dengan variabel lainnya dengan maksud untuk menjelaskan
dan meramalkan fenomena.
2.1.2 Pengertian Belajar
Belajar dapat didefinisikan sebagai proses menciptakan hubungan sesuatu
yang sudah ada dengan sesuatu yang baru. Sebagaimana halnya yang
dikemukakan Bruner dalam Romberg (1999) bahwa belajar adalah proses aktif
3
siswa dalam mengkonstnik (membangun) pengetahuan baru berdasarkan
pengetahuan yang sudah dimiliknya. Sesuatu yang baru tersebut tidak hanya
berupa pengetahuan akan tetapi dapat benupa keterampilan, sikap, kemauan,
kebiasaan maupun perbuatan. Sedangkan Pengertian Belajar menurut Gagne
dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis
perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya
berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah
melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu
pengalaman atau latihan.
Menurut Morgan (Gino, 1988: 5) menyatakan bahwa belajar adalah
merupakan salah satu yang relatif tetap dari tingkah laku sebagai akibat dari
pengalaman. Dengan demikian dapat diketahui bahwa belajar adalah usaha sadar
yang dilakukan manusia melalui pengalaman dan latihan untuk memperoleh
kemampuan baru dan merupakan perubahan tingkah laku yang relatif tetap,
sebagai akibat dari latihan. Menurut Hilgard (Suryabrata, 2001:232) menyatakan
belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang
kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perbuatan
yang ditimbulkan oleh lainnya.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan Belajar adalah merupakan
suatu perubahan dalam tingkah laku, yang diperoleh melalui latihan dan
pengalaman, dimana perubahan tidak harus segera nampak setelah proses belajar
tetapi dapat nampak di kesempatan yang akan datang.
belajar berarti mendapatkan kecakapan baru, yang berlaku dalam waktu yang
relatif lama yang menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun
phisikis.
Teori belajar berisi kumpulan prinsip umum yang saling berhubungan dan
penjelasan atas sejumlah fakta serta penemuan yang berkaitan dengan peristiwa
belajar. Teori belajar adalah seperangkat asumsi atau pandangan tentang
perubahan tingkah laku individu sebagai akibat latihan maupun pengalaman.
4
2.2 Teori Behavior
Konsep dasar teori belajar Behavioristik menurut teori behavioristik, belajar
adalah suatu perubahan tingkah laku yang dapat diamati secara langsung, yang
terjadi melalui hubungan stimulus-stimulus dan respon-respon menurut prinsip-
prinsip mekanistik (Dahar, 1988: 24). Para penganut teori ini berpendapat bahwa
sudah cukup bagi siswa untuk mengasosiasikan stimulus-stimulus dan respon-
respon yang diberi reinforcement apabila ia memberikan respon yang benar.
Mereka tidak mempersoalkan apa yang terjadi dalam pikiran siswa sebelum dan
sesudah respon dibuat.
Behavioris berkeyakinan bahwa setiap anak manusia lahir tanpa warisan
kecerdasan, warisan bakat, warisan perasaan dan warisan yang bersifat abstrak
lainnya (Syah, 2004: 104) dan menganggap manusia bersifat mekanistik, yaitu
merespon terhadap lingkungan dengan kontrol yang terbatas dan mempunyai
peran yang sedikit terhadap dirinya sendiri.
Dalam hal ini konsep behavioristik memandang bahwa perilaku individu
merupakan hasil belajar yang dapat diubah dengan memanipulasi dan
mengkreasikan kondisi-kondisi belajar dan didukung dengan berbagai penguatan
(reinforcement) untuk mempertahankan perilaku atau hasil belajar yang
dikehendaki (Sanyata, 2012: 3). Semuanya itu timbul setelah manusia mengalami
kontak dengan alam dan lingkungan sosial budayanya dalam proses pendidikan.
Maka individu akan menjadi pintar, terampil, dan mempunyai sifat abstrak
lainnya tergantung pada apakah dan bagaimana ia belajar dengan lingkungannya.
Faktor penting yang mempengaruhi belajar adalah reward atau pernyataan
kepuasan dari suatu keadian. Menurut Thomdike hukuman akan memperlemah
ikatan berbeda dengan reward yang akan memperkuat ikatan. Beberapa hukum
belajar yang dikemukakan Thorndike, yaitu:
 Law of read ine,s yaitu hukum kesiapan Maksudnya seseorang akan lebih
mudah belajar jika sudah memiliki kesiapan untuk hal dimaksud
 Law of Exercise, yaitu hukum latihan Ikatan antara stimulus dan respon
dalam belajar akan lebih kuat jika dilakukan pengulangan.
5
 Law of Effect, yaitu hukum penganul, mengarah pada hadiah yang kongkrit
semakin banyak hadiah yang diterima individu dari hasil belajarnya maka
akan semakin kuat ikatan perilaku tersebut dengan hadiah yang
diterimanya
Teori belajar lainnya yaitu Pavlov menemukan bahwa dalam belajar teriadi
proses pengkondisian (conditioning) stimulus yang dikondisikan untuk
mendapatkan respon yang terkondisi. Pengkondisian ini dilakukan seiring dengan
pembentukan perilaku yang diinginkan. Contoh, dalam pelajaran matematika
anak-anak diberi hadiah jika jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan
kepadanya. Perilaku ini dikondisikan secara tenus menerus hingga terbentuk
perilaku senang terhadap pelajaran matematika dan pemberian hadiah dikurangi
secara berangsur-angsur dengan pola yang sama dapat dilakukan penghapusan
terhadap suatu perilaku yang tidak dinginkan.
Watson (1878-1958) menggunakan penemuan Pavlov scbagai dasar untuk
teori belajarnya Belajar didefinisikan sebagai suatu proses ta conditioning reflect
(respon) melalui pergantian dari satu stimulus kepada stimulus yang lain.
Menurut Watson manusia dilahirkan dengan beherapa refleks dan reaksi emosi,
ketakutan, cinta dan marah. Semua tingkah laku dikembangkan pembentukan
hubungan stimulus respon baru melalui conditioning. Watson menggunakan
prinsip yang sama untuk menerangkan tingkah laku manusia Misalnya anak yang
semula tidak takut tikus menjadi takut. Banyak sikap yang dipelajari dari classical
conditioning siswa bersikap negatif terhadap asing karena mereka berasosiasi
dengan pengalaman yang tidak menyenangkan misalnya ketika disuruh guru
menerangkan di depan kelas dan siswa dimarahi karena membuat kesalahan .
Skinner memandang penguatan (reinforcement) sebagai unsur belajar jika
Penting dalam proses belajar Individu cenderung untuk yang paling penting
dalam proses belajar jika diikuti dengan penguatan. Jika tingkah laku individu
diikuti dengan penguatan yang menyenangkan maka tingkah laku tersebut akan
cenderung di ulang sesering mungkin. Reinforcement inilah yang oleh Skinner
disebut dengan operant conditioning. Dalam menggunakan reinforcement untuk
memperkuat tingkah laku dikenal dua metode yaitu pembentukan (shaping) dan
6
pemodelan (modeling). Jika seorang guru memberikan reinforcement pada
menuju keberhasilan maka guru tersebut menggunakan reknik shaping.
Modeling dilakukan melalui proses motivasi misalnya dalam meningkatkan
minat siswa membaca novel berbahasa Inggris Guru dapat menunjukkan dan
menceritakan pada siswa betapa senangnya menikmati cerita dalam novel tersebut
dengan sesekali membacakannya sedikit kepada mereka, sehingga pada akhirnya
siswa meniru kebiasaan guru tersebut.
2.3 Pendekatan Kognitif
Ahli dan Peneliti yang mengembangkan teori kognitif ini adalah Ausubel,
Bruner, dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki penekanan
yang berbeda. Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan (organizer) yang
memiliki pengaruh utama terhadap belajar. Bruner bekerja pada pengelompokkan
atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta
didik memperoleh informasi dari lingkungan.
Ahli-ahli teori kognitif berpendapat bahwa belajar adalah hasil usaha
individu untuk mengerti dunia. Caranya adalah dengan menggunakan semua alat
mental yang dimiliki seseorang dunia dari caranya memaknai dunia tersebut.
Individu berinisiatif mencari pengalaman untuk belajar, mencari informasi untuk
menyelesaikan masalah, mengatur kembali dan mengorganisasi apa yang mereka
ketahui untuk mencapai pelajaran baru. Pada pendekatan ini yang paling penting
adalah bagaimana individu belajar, menerima informasi dan mengingat.
2.4 Pendekatan Konstruktivisme
Kontruktivisme merupakan landasan berfikir pendekatan kontekstual.
Yaitu bahwa pendekatan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang
hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak dengan tiba-tiba
(Suwarna,2005). Piaget (1970), Brunner dan Brand 1966), Dewey (1938) dan
Ausubel (1963). Menurut Caprio (1994), McBrien Brandt (1997), dan Nik Aziz
(1999) kelebihan teori konstruktivisme ialah pelajar berpeluang membina
pengetahuan secara aktif melalui proses saling pengaruh antara pembelajaran
7
terdahulu dengan pembelajaran terbaru. Pembelajaran terdahulu dikaitkan dengan
pembelajaran terbaru. Perkaitan ini dibina sendiri oleh pelajar.
Menurut teori konstruktivisme, konsep-konsep yang dibina pada struktur
kognitif seorang akan berkembang dan berubah apabila ia mendapat pengetahuan
atau pengalaman baru. Rumelhart dan Norman (1978) menjelaskan seseorang
akan dapat membina konsep dalam struktur kognitifnya dengan menghubungkan
pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sedia ada padanya dan proses ini
dikenali sebagai accretion. Selain itu, konsep-konsep yang ada pada seseorang
boleh berubah selaras dengan pengalaman baru yang dialaminya dan ini dikenali
sebagai penalaan atau tuning. Seseorang juga boleh membina konsep-konsep
dalam struktur kognitifnya dengan menggunakan analogi, iaitu berdasarkan
pengetahuan yang ada padanya. Menurut Gagne, Yekovich, dan Yekovich (1993)
konsep baru juga boleh dibina dengan menggabungkan konsep-konsep yang sedia
ada pada seseorang dan ini dikenali sebagai parcing.
Pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam proses pembelajaran
kerana belajar digalakkan membina konsep sendiri dengan menghubungkaitkan
perkara yang dipelajari dengan pengetahuan yang sedia ada pada mereka. Dalam
proses ini, pelajar dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang sesuatu
perkara. Kajian Sharan dan Sachar (1992, disebut dalam Sushkin, 1999)
membuktikan kumpulan pelajar yang diajar menggunakan pendekatan
konstruktivisme telah mendapat pencapaian yang lebih tinggi dan signifikan
berbanding kumpulan pelajar yang diajar menggunakan pendekatan tradisional.
2.5 Teori Gestalt
Psikologi gestalt dikembangkan di Eropa pada sekitar tahun 1920-an.
Psikologi gestalt memperkenalkan suatu pendekatan belajar yang berbeda secara
mendasar dengan teori asosiasi (behaviorism). Teori gestalt dibangun dari data
hasil eksperimen yang sebelumnya belumdapat dijelaskan oleh ahli-ahli teori
asosiasi. Meskipun pada awalnya psikologi gestalt hanya dipusatkan pada
fenomena yang dapat dirasa, tetapi pada akhirnya difokuskan pada fenomena yang
lebih umum, yaitu hakikat belajar dan pemecahan masalah (Resnick & Ford,
1981:129-130).
8
Berpikir sebagai fenomena dalam cara manusia belajar, diakui oleh para
ahli psikologi gestalt sebagai sesuatu yang penting. Menurut Kohler (dalam
Orton, 1991:89) berpikir bukan hanya proses pengaitan antara stimulus dan
respon, tetapi lebih dari itu, yaitu sebagai pengenalan sensasi atau masalah secara
keseluruhan yang terorganisir menurut prinsip tertentu. Katona, seorang ahli
psikologi gestalt yang lain, juga tidak sependapat dengan belajar dengan
pengaitan stimulus dan respon.
Berdasarkan hasil penelitiannya ia membuktikan bahwa belajar bukan hanya
mengingat sekumpulan prosedur, melainkan juga menyusun kembali informasi
sehingga membentuk struktur baru menjadi lebih sederhana (Resnick & Ford,
1981:143-144). Esensi dari teori psikologi gestalt adalah bahwa pikiran (mind)
adalah usaha-usaha untuk menginterpretasikan sensasi dan pengalaman-
pengalaman yang masuk sebagai keseluruhan yang terorganisir berdasarkan sifat-
sifat tertentu dan bukansebagaikumpulan unit data yang terpisah-pisah (Orton,
1990:89). Para pengikut gestalt berpendapat bahwa sensasi atau informasi harus
dipandang secara menyeluruh, karena bila dipersepsi secara terpisah atau bagian
demi bagian, maka strukturnya tidak jelas.
Menurut Katona (dalam Resnick& Ford, 1981:139) penemuan struktur
terhadap sensasi atau informasi diperlukan untuk dapat memahaminya dengan
tepat. Jadi, menurut pandangan psikologi gestalt dapat disimpulkan bahwa
seseorang memperoleh pengetahuan melalui sensasi atau informasi dengan
melihat strukturnya secara menyeluruh kemudian menyusunnya kembali dalam
struktur yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dipahami.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori (theory) adalah susunan definisi, konsep, dan dalam menyajikan
pandangan yang sistematis fenomena dengan menunjukkan hubungan antara satu
variabel dengan variabel lainnya dengan maksud untuk menjelaskan dan
meramalkan fenomena. Belajar adalah merupakan suatu perubahan dalam tingkah
laku, yang diperoleh melalui latihan dan pengalaman, dimana perubahan tidak
harus segera nampak setelah proses belajar tetapi dapat nampak di kesempatan
yang akan datang. Jadi teori belajar adalah seperangkat asumsi atau pandangan
tentang perubahan tingkah laku individu sebagai akibat latihan maupun
pengalaman.
Adapun teori-toeri belajar yaitu:
1.Teori belajar Behavior
2.Teori belajar kognitif
3.Teori belajar konstruktivisme
4.Teori belajar Gestaltik
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Milfayetty, Sri, dkk. 2018. Psikologi Pendidikan. Medan: PPs Unimed
Milfayetty, Sri, dkk. 2015. Psikologi Pendidikan. Medan: PPs Unimed
Rusuli, Izzatur.( 2014). Refleksi teori belajar Behavioristik dalam Perspektif
Islam. Jurnal pencerahan. Majelis Pendidikan Daerah Aceh, Vol, 8.
Dalam unsyiah.ac.id. Diunduh pada 25 Februari 2018, pukul 23.00 WIB
Siswanto. (2005). Implementasi berbagai teori belajar dalam Pembelajaran
Akuntansi. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Vol 5. Dalam
https://media.neliti.com/media/publications/17220-ID-implementasi-
berbagai-teori-belajar-dalam-pembelajaran-akuntansi.pdf.Diunduh pada
25 Februari 2018

More Related Content

What's hot

Hakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi KurikulumHakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi Kurikulum
Hariyatunnisa Ahmad
 
Asas pendidikan di indonesia
Asas pendidikan di indonesiaAsas pendidikan di indonesia
Asas pendidikan di indonesiawidemulia
 
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajarTeori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
aruna227
 
Ppt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septyPpt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septysukma1729
 
PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT
PENDIDIKAN DAN MASYARAKATPENDIDIKAN DAN MASYARAKAT
PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT
Universitas Lampung
 
Ppt masyarakat dan pendidikan
Ppt masyarakat dan pendidikanPpt masyarakat dan pendidikan
Ppt masyarakat dan pendidikan
Noeranisa Adhadianty Gunawan Kedua
 
Strategi dalam inovasi pendidikan
Strategi dalam inovasi pendidikanStrategi dalam inovasi pendidikan
Strategi dalam inovasi pendidikan
Yamanto Isa
 
Kurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikKurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikAli Murfi
 
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamMultikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamAli Murfi
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
APRILIANYUNTIARI
 
Model-model pengembangan kurikulum
Model-model pengembangan kurikulumModel-model pengembangan kurikulum
Model-model pengembangan kurikulum
Dasrieny Pratiwi
 
Perbedaan Individu
Perbedaan IndividuPerbedaan Individu
Perbedaan IndividuImroati Ar
 
Tujuan batas dan kemungkinan pendidikan
Tujuan batas dan kemungkinan pendidikanTujuan batas dan kemungkinan pendidikan
Tujuan batas dan kemungkinan pendidikanHana Hafifah
 
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
NYAK MAULANA
 
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriMakalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriChi'onk Pemimpin
 
Perkembangan tp
Perkembangan tpPerkembangan tp
Perkembangan tp
Romi Dwi Syahri
 
Latar belakang perlunya bk di sekolah
Latar belakang perlunya bk di sekolahLatar belakang perlunya bk di sekolah
Latar belakang perlunya bk di sekolahmustazie
 

What's hot (20)

Hakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi KurikulumHakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi Kurikulum
 
Asas pendidikan di indonesia
Asas pendidikan di indonesiaAsas pendidikan di indonesia
Asas pendidikan di indonesia
 
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajarTeori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
 
Ppt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septyPpt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septy
 
PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT
PENDIDIKAN DAN MASYARAKATPENDIDIKAN DAN MASYARAKAT
PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT
 
Ppt masyarakat dan pendidikan
Ppt masyarakat dan pendidikanPpt masyarakat dan pendidikan
Ppt masyarakat dan pendidikan
 
Strategi dalam inovasi pendidikan
Strategi dalam inovasi pendidikanStrategi dalam inovasi pendidikan
Strategi dalam inovasi pendidikan
 
Inovasi Kurikulum
Inovasi KurikulumInovasi Kurikulum
Inovasi Kurikulum
 
Kurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikKurikulum Humanistik
Kurikulum Humanistik
 
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamMultikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
 
Model-model pengembangan kurikulum
Model-model pengembangan kurikulumModel-model pengembangan kurikulum
Model-model pengembangan kurikulum
 
Perbedaan Individu
Perbedaan IndividuPerbedaan Individu
Perbedaan Individu
 
Tujuan batas dan kemungkinan pendidikan
Tujuan batas dan kemungkinan pendidikanTujuan batas dan kemungkinan pendidikan
Tujuan batas dan kemungkinan pendidikan
 
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
 
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriMakalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
 
Prinsip prinsip teknologi-pendidikan
Prinsip prinsip teknologi-pendidikanPrinsip prinsip teknologi-pendidikan
Prinsip prinsip teknologi-pendidikan
 
Perkembangan tp
Perkembangan tpPerkembangan tp
Perkembangan tp
 
Latar belakang perlunya bk di sekolah
Latar belakang perlunya bk di sekolahLatar belakang perlunya bk di sekolah
Latar belakang perlunya bk di sekolah
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 

Similar to Makalah Teori Belajar

Makalah teori pembelajaran behavioristik
Makalah teori pembelajaran behavioristikMakalah teori pembelajaran behavioristik
Makalah teori pembelajaran behavioristik
khairil kabe
 
Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik
Taufik Maulana
 
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
NikenDwi15
 
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikPsikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Anita Rahman
 
KB1.pdf
KB1.pdfKB1.pdf
KB1.pdf
BeniBeni42
 
Teori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaranTeori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaranIyus Jatikusumah
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
JulianGultom2
 
TEORI BELAJAR BAHASA
TEORI BELAJAR BAHASATEORI BELAJAR BAHASA
TEORI BELAJAR BAHASA
Piobarkah
 
Aplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_proseAplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_prose
ArisPiligame
 
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptxPPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
ElysabetKristanti1
 
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan PembelajaranTugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaranirmanrohmansyah
 
Prinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarPrinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip Belajar
Mono Manullang
 
teori-belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran.ppt
teori-belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran.pptteori-belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran.ppt
teori-belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran.ppt
YogiCahyoPurnomo
 
326766479 (1).pdf
326766479 (1).pdf326766479 (1).pdf
326766479 (1).pdf
MutmaSafitri
 
Teori Belajar Kelompok 6.pptx
Teori Belajar Kelompok 6.pptxTeori Belajar Kelompok 6.pptx
Teori Belajar Kelompok 6.pptx
Rizqi322491
 
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,danTeori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
Helsy Dinafitri II
 
Teori belajar fix
Teori belajar fixTeori belajar fix
Teori belajar fix
MangRudi Rusbianto
 

Similar to Makalah Teori Belajar (20)

Makalah teori pembelajaran behavioristik
Makalah teori pembelajaran behavioristikMakalah teori pembelajaran behavioristik
Makalah teori pembelajaran behavioristik
 
Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik
 
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
 
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikPsikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
 
KB1.pdf
KB1.pdfKB1.pdf
KB1.pdf
 
Teori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaranTeori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaran
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
TEORI BELAJAR BAHASA
TEORI BELAJAR BAHASATEORI BELAJAR BAHASA
TEORI BELAJAR BAHASA
 
Bab 2 hasil belajar
Bab 2 hasil belajarBab 2 hasil belajar
Bab 2 hasil belajar
 
Aplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_proseAplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_prose
 
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptxPPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
 
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan PembelajaranTugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Prinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarPrinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip Belajar
 
teori-belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran.ppt
teori-belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran.pptteori-belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran.ppt
teori-belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran.ppt
 
326766479 (1).pdf
326766479 (1).pdf326766479 (1).pdf
326766479 (1).pdf
 
Teori Belajar Kelompok 6.pptx
Teori Belajar Kelompok 6.pptxTeori Belajar Kelompok 6.pptx
Teori Belajar Kelompok 6.pptx
 
Prinsip
PrinsipPrinsip
Prinsip
 
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,danTeori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
 
Teori belajar fix
Teori belajar fixTeori belajar fix
Teori belajar fix
 
Macam teori belajar
Macam teori belajarMacam teori belajar
Macam teori belajar
 

Recently uploaded

ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 

Recently uploaded (20)

ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 

Makalah Teori Belajar

  • 1. MAKALAH PSIKOLOGI KEPENDIDIKAN TEORI BELAJAR DOSEN PENGAMPU: WINDA WIDYA SARI, S.Pd, M.Pd DISUSUN OLEH: KELOMPOK 3 1.MUHAMMAD AQDAM MAULANA (7151142032) 2.PITY ADINDA HZ (7151142031) 3.RESYI DAYATI POHAN (7151142031) KELAS C PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN 2018
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena limpahan rahmat dan Hidayah-NYA, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Kependidikan dengan judul “Teori Belajar”. Penyusun menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Karena dalam banyak hal masih merupakan himpunan dari berbagai kutipan yang di ambil dari sumber buku yang dipergunakan. Untuk itu penyusun dengan senang hati menerima kritik dari pembaca demi perbaikan. Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini berguna dan tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini. Medan, 23 Februari 2018 Penyusun
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................i DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1 1.1 Latar belakang masalah...............................................................................................1 1.2 Rumusan masalah........................................................................................................1 1.3 Tujuan penulisan.........................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................2 2.1 Pengertian Teori Belajar..............................................................................................2 2.2 Teori Behavior.............................................................................................................4 2.3 Pendekatan Kognitif....................................................................................................6 2.4 Pendekatan Konstruktivisme.......................................................................................6 2.5 Teori Gestalt................................................................................................................7 BAB III PENUTUP ...................................................................................................................9 3.1 Kesimpulan..................................................................................................................9 3.2 Saran...........................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................10
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah 1.2 Rumusan masalah Rumusan masalah makalah ini yaitu: 1.Apa pengertian teori belajar? 2.Apa yang dimaksud teori Behavior dalam belajar? 3.Apa yang dimaksud teori kognitif dalam belajar? 4.Apa yang dimaksud teori konstruktivisme dalam belajar? 5.Apa yang dimaksud teori Gestaltik dalam belajar? 1.3 Tujuan penulisan Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu: 1.Untuk mengetahui pengertian teori belajar 2.Untuk mengetahui teori Behavior dalam belajar 3.Untuk mengetahui teori kognitif dalam belajar 4.Untuk mengetahui teori konstruktivisme dalam belajar 5.Untuk mengetahui teori Gestaltik dalam belajar
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Teori Belajar 2.1.1 Pengertian Teori Ada beberapa pengertian teori menurut para ahli: Menurut Manning Teori merupakan seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang mengaitkan satu set variable satu salam lain. Teori akan menghasilkan prediksi yang dapat dibandingkan dengan pola yang diamati. Menurut Fawcett Teori merupakan deskripsi dari fenomena tertentu, penjelasan tentang hubungan antara fenomena atau prediksi tentang penyebab dan konsekuensi dari fenomena-fenomena lainnya. Menurut Travers Terdiri dari teori generalisasi dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena dan generalisasi harus prediktif. Teori terdiri dari generalisasi dimaksudkan untuk menjalaskan dan memprediksi fenomena.Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Teori (theory) adalah susunan definisi, konsep, dan dalam menyajikan pandangan yang sistematis fenomena dengan menunjukkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya dengan maksud untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. 2.1.2 Pengertian Belajar Belajar dapat didefinisikan sebagai proses menciptakan hubungan sesuatu yang sudah ada dengan sesuatu yang baru. Sebagaimana halnya yang dikemukakan Bruner dalam Romberg (1999) bahwa belajar adalah proses aktif
  • 6. 3 siswa dalam mengkonstnik (membangun) pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliknya. Sesuatu yang baru tersebut tidak hanya berupa pengetahuan akan tetapi dapat benupa keterampilan, sikap, kemauan, kebiasaan maupun perbuatan. Sedangkan Pengertian Belajar menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Menurut Morgan (Gino, 1988: 5) menyatakan bahwa belajar adalah merupakan salah satu yang relatif tetap dari tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman. Dengan demikian dapat diketahui bahwa belajar adalah usaha sadar yang dilakukan manusia melalui pengalaman dan latihan untuk memperoleh kemampuan baru dan merupakan perubahan tingkah laku yang relatif tetap, sebagai akibat dari latihan. Menurut Hilgard (Suryabrata, 2001:232) menyatakan belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perbuatan yang ditimbulkan oleh lainnya. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan Belajar adalah merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, yang diperoleh melalui latihan dan pengalaman, dimana perubahan tidak harus segera nampak setelah proses belajar tetapi dapat nampak di kesempatan yang akan datang. belajar berarti mendapatkan kecakapan baru, yang berlaku dalam waktu yang relatif lama yang menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun phisikis. Teori belajar berisi kumpulan prinsip umum yang saling berhubungan dan penjelasan atas sejumlah fakta serta penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Teori belajar adalah seperangkat asumsi atau pandangan tentang perubahan tingkah laku individu sebagai akibat latihan maupun pengalaman.
  • 7. 4 2.2 Teori Behavior Konsep dasar teori belajar Behavioristik menurut teori behavioristik, belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang dapat diamati secara langsung, yang terjadi melalui hubungan stimulus-stimulus dan respon-respon menurut prinsip- prinsip mekanistik (Dahar, 1988: 24). Para penganut teori ini berpendapat bahwa sudah cukup bagi siswa untuk mengasosiasikan stimulus-stimulus dan respon- respon yang diberi reinforcement apabila ia memberikan respon yang benar. Mereka tidak mempersoalkan apa yang terjadi dalam pikiran siswa sebelum dan sesudah respon dibuat. Behavioris berkeyakinan bahwa setiap anak manusia lahir tanpa warisan kecerdasan, warisan bakat, warisan perasaan dan warisan yang bersifat abstrak lainnya (Syah, 2004: 104) dan menganggap manusia bersifat mekanistik, yaitu merespon terhadap lingkungan dengan kontrol yang terbatas dan mempunyai peran yang sedikit terhadap dirinya sendiri. Dalam hal ini konsep behavioristik memandang bahwa perilaku individu merupakan hasil belajar yang dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasikan kondisi-kondisi belajar dan didukung dengan berbagai penguatan (reinforcement) untuk mempertahankan perilaku atau hasil belajar yang dikehendaki (Sanyata, 2012: 3). Semuanya itu timbul setelah manusia mengalami kontak dengan alam dan lingkungan sosial budayanya dalam proses pendidikan. Maka individu akan menjadi pintar, terampil, dan mempunyai sifat abstrak lainnya tergantung pada apakah dan bagaimana ia belajar dengan lingkungannya. Faktor penting yang mempengaruhi belajar adalah reward atau pernyataan kepuasan dari suatu keadian. Menurut Thomdike hukuman akan memperlemah ikatan berbeda dengan reward yang akan memperkuat ikatan. Beberapa hukum belajar yang dikemukakan Thorndike, yaitu:  Law of read ine,s yaitu hukum kesiapan Maksudnya seseorang akan lebih mudah belajar jika sudah memiliki kesiapan untuk hal dimaksud  Law of Exercise, yaitu hukum latihan Ikatan antara stimulus dan respon dalam belajar akan lebih kuat jika dilakukan pengulangan.
  • 8. 5  Law of Effect, yaitu hukum penganul, mengarah pada hadiah yang kongkrit semakin banyak hadiah yang diterima individu dari hasil belajarnya maka akan semakin kuat ikatan perilaku tersebut dengan hadiah yang diterimanya Teori belajar lainnya yaitu Pavlov menemukan bahwa dalam belajar teriadi proses pengkondisian (conditioning) stimulus yang dikondisikan untuk mendapatkan respon yang terkondisi. Pengkondisian ini dilakukan seiring dengan pembentukan perilaku yang diinginkan. Contoh, dalam pelajaran matematika anak-anak diberi hadiah jika jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan kepadanya. Perilaku ini dikondisikan secara tenus menerus hingga terbentuk perilaku senang terhadap pelajaran matematika dan pemberian hadiah dikurangi secara berangsur-angsur dengan pola yang sama dapat dilakukan penghapusan terhadap suatu perilaku yang tidak dinginkan. Watson (1878-1958) menggunakan penemuan Pavlov scbagai dasar untuk teori belajarnya Belajar didefinisikan sebagai suatu proses ta conditioning reflect (respon) melalui pergantian dari satu stimulus kepada stimulus yang lain. Menurut Watson manusia dilahirkan dengan beherapa refleks dan reaksi emosi, ketakutan, cinta dan marah. Semua tingkah laku dikembangkan pembentukan hubungan stimulus respon baru melalui conditioning. Watson menggunakan prinsip yang sama untuk menerangkan tingkah laku manusia Misalnya anak yang semula tidak takut tikus menjadi takut. Banyak sikap yang dipelajari dari classical conditioning siswa bersikap negatif terhadap asing karena mereka berasosiasi dengan pengalaman yang tidak menyenangkan misalnya ketika disuruh guru menerangkan di depan kelas dan siswa dimarahi karena membuat kesalahan . Skinner memandang penguatan (reinforcement) sebagai unsur belajar jika Penting dalam proses belajar Individu cenderung untuk yang paling penting dalam proses belajar jika diikuti dengan penguatan. Jika tingkah laku individu diikuti dengan penguatan yang menyenangkan maka tingkah laku tersebut akan cenderung di ulang sesering mungkin. Reinforcement inilah yang oleh Skinner disebut dengan operant conditioning. Dalam menggunakan reinforcement untuk memperkuat tingkah laku dikenal dua metode yaitu pembentukan (shaping) dan
  • 9. 6 pemodelan (modeling). Jika seorang guru memberikan reinforcement pada menuju keberhasilan maka guru tersebut menggunakan reknik shaping. Modeling dilakukan melalui proses motivasi misalnya dalam meningkatkan minat siswa membaca novel berbahasa Inggris Guru dapat menunjukkan dan menceritakan pada siswa betapa senangnya menikmati cerita dalam novel tersebut dengan sesekali membacakannya sedikit kepada mereka, sehingga pada akhirnya siswa meniru kebiasaan guru tersebut. 2.3 Pendekatan Kognitif Ahli dan Peneliti yang mengembangkan teori kognitif ini adalah Ausubel, Bruner, dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki penekanan yang berbeda. Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan (organizer) yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar. Bruner bekerja pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari lingkungan. Ahli-ahli teori kognitif berpendapat bahwa belajar adalah hasil usaha individu untuk mengerti dunia. Caranya adalah dengan menggunakan semua alat mental yang dimiliki seseorang dunia dari caranya memaknai dunia tersebut. Individu berinisiatif mencari pengalaman untuk belajar, mencari informasi untuk menyelesaikan masalah, mengatur kembali dan mengorganisasi apa yang mereka ketahui untuk mencapai pelajaran baru. Pada pendekatan ini yang paling penting adalah bagaimana individu belajar, menerima informasi dan mengingat. 2.4 Pendekatan Konstruktivisme Kontruktivisme merupakan landasan berfikir pendekatan kontekstual. Yaitu bahwa pendekatan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak dengan tiba-tiba (Suwarna,2005). Piaget (1970), Brunner dan Brand 1966), Dewey (1938) dan Ausubel (1963). Menurut Caprio (1994), McBrien Brandt (1997), dan Nik Aziz (1999) kelebihan teori konstruktivisme ialah pelajar berpeluang membina pengetahuan secara aktif melalui proses saling pengaruh antara pembelajaran
  • 10. 7 terdahulu dengan pembelajaran terbaru. Pembelajaran terdahulu dikaitkan dengan pembelajaran terbaru. Perkaitan ini dibina sendiri oleh pelajar. Menurut teori konstruktivisme, konsep-konsep yang dibina pada struktur kognitif seorang akan berkembang dan berubah apabila ia mendapat pengetahuan atau pengalaman baru. Rumelhart dan Norman (1978) menjelaskan seseorang akan dapat membina konsep dalam struktur kognitifnya dengan menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sedia ada padanya dan proses ini dikenali sebagai accretion. Selain itu, konsep-konsep yang ada pada seseorang boleh berubah selaras dengan pengalaman baru yang dialaminya dan ini dikenali sebagai penalaan atau tuning. Seseorang juga boleh membina konsep-konsep dalam struktur kognitifnya dengan menggunakan analogi, iaitu berdasarkan pengetahuan yang ada padanya. Menurut Gagne, Yekovich, dan Yekovich (1993) konsep baru juga boleh dibina dengan menggabungkan konsep-konsep yang sedia ada pada seseorang dan ini dikenali sebagai parcing. Pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam proses pembelajaran kerana belajar digalakkan membina konsep sendiri dengan menghubungkaitkan perkara yang dipelajari dengan pengetahuan yang sedia ada pada mereka. Dalam proses ini, pelajar dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang sesuatu perkara. Kajian Sharan dan Sachar (1992, disebut dalam Sushkin, 1999) membuktikan kumpulan pelajar yang diajar menggunakan pendekatan konstruktivisme telah mendapat pencapaian yang lebih tinggi dan signifikan berbanding kumpulan pelajar yang diajar menggunakan pendekatan tradisional. 2.5 Teori Gestalt Psikologi gestalt dikembangkan di Eropa pada sekitar tahun 1920-an. Psikologi gestalt memperkenalkan suatu pendekatan belajar yang berbeda secara mendasar dengan teori asosiasi (behaviorism). Teori gestalt dibangun dari data hasil eksperimen yang sebelumnya belumdapat dijelaskan oleh ahli-ahli teori asosiasi. Meskipun pada awalnya psikologi gestalt hanya dipusatkan pada fenomena yang dapat dirasa, tetapi pada akhirnya difokuskan pada fenomena yang lebih umum, yaitu hakikat belajar dan pemecahan masalah (Resnick & Ford, 1981:129-130).
  • 11. 8 Berpikir sebagai fenomena dalam cara manusia belajar, diakui oleh para ahli psikologi gestalt sebagai sesuatu yang penting. Menurut Kohler (dalam Orton, 1991:89) berpikir bukan hanya proses pengaitan antara stimulus dan respon, tetapi lebih dari itu, yaitu sebagai pengenalan sensasi atau masalah secara keseluruhan yang terorganisir menurut prinsip tertentu. Katona, seorang ahli psikologi gestalt yang lain, juga tidak sependapat dengan belajar dengan pengaitan stimulus dan respon. Berdasarkan hasil penelitiannya ia membuktikan bahwa belajar bukan hanya mengingat sekumpulan prosedur, melainkan juga menyusun kembali informasi sehingga membentuk struktur baru menjadi lebih sederhana (Resnick & Ford, 1981:143-144). Esensi dari teori psikologi gestalt adalah bahwa pikiran (mind) adalah usaha-usaha untuk menginterpretasikan sensasi dan pengalaman- pengalaman yang masuk sebagai keseluruhan yang terorganisir berdasarkan sifat- sifat tertentu dan bukansebagaikumpulan unit data yang terpisah-pisah (Orton, 1990:89). Para pengikut gestalt berpendapat bahwa sensasi atau informasi harus dipandang secara menyeluruh, karena bila dipersepsi secara terpisah atau bagian demi bagian, maka strukturnya tidak jelas. Menurut Katona (dalam Resnick& Ford, 1981:139) penemuan struktur terhadap sensasi atau informasi diperlukan untuk dapat memahaminya dengan tepat. Jadi, menurut pandangan psikologi gestalt dapat disimpulkan bahwa seseorang memperoleh pengetahuan melalui sensasi atau informasi dengan melihat strukturnya secara menyeluruh kemudian menyusunnya kembali dalam struktur yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dipahami.
  • 12. 9 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Teori (theory) adalah susunan definisi, konsep, dan dalam menyajikan pandangan yang sistematis fenomena dengan menunjukkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya dengan maksud untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Belajar adalah merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, yang diperoleh melalui latihan dan pengalaman, dimana perubahan tidak harus segera nampak setelah proses belajar tetapi dapat nampak di kesempatan yang akan datang. Jadi teori belajar adalah seperangkat asumsi atau pandangan tentang perubahan tingkah laku individu sebagai akibat latihan maupun pengalaman. Adapun teori-toeri belajar yaitu: 1.Teori belajar Behavior 2.Teori belajar kognitif 3.Teori belajar konstruktivisme 4.Teori belajar Gestaltik 3.2 Saran
  • 13. 10 DAFTAR PUSTAKA Milfayetty, Sri, dkk. 2018. Psikologi Pendidikan. Medan: PPs Unimed Milfayetty, Sri, dkk. 2015. Psikologi Pendidikan. Medan: PPs Unimed Rusuli, Izzatur.( 2014). Refleksi teori belajar Behavioristik dalam Perspektif Islam. Jurnal pencerahan. Majelis Pendidikan Daerah Aceh, Vol, 8. Dalam unsyiah.ac.id. Diunduh pada 25 Februari 2018, pukul 23.00 WIB Siswanto. (2005). Implementasi berbagai teori belajar dalam Pembelajaran Akuntansi. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Vol 5. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/17220-ID-implementasi- berbagai-teori-belajar-dalam-pembelajaran-akuntansi.pdf.Diunduh pada 25 Februari 2018